• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kunjungan Kehamilan dan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Chapter III VI"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan cross sectional bertujuan untuk mengetahui korelasi antara variabel independen dengan

variabel dependen yaitu hubungan kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tablet besi dengan terjadinya anemia.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang. Alasan pemilihan lokasi ini adalah jumlah ibu hamil mengalamai anemia sebanyak 51 orang terdiri dari ibu trimester pertama sebanyak 12 orang, trimester kedua sebanyak 15 orang dan trimester ketiga sebanyak 24 orang.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2016.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(2)

38

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau keluruhan objek/subjek yang akan diteliti. Besar sampel ditentukan berdasarkan rumus Taro Yamane untuk penelitian survei (Ridwan, 2008).

n = Keterangan ;

n = Besarnya sampel N = Besarnya populasi

d = Tingkat kepercayaan (0,1)

n = 172 1 + 172 (0,1)2 n = 64

Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 64 orang ibu hamil. Teknik pengambilan sampel berdasarkan simple random sampling dengan cara melalui undian. Nama-nama ibu hamil dimasukkan ke dalam kotak dan dikeluarkan satu demi satu sampai mencapai 64 orang ibu hamil sebagai sampel penelitian. Setelah sampel ditentukan, maka penulis mendatangi ibu hamil ke rumah untuk memperoleh kesedian menjadi responden. Kriteria inklusi sampel sebagai berikut:

a. Ibu hamil trimester III.

(3)

3.4 Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer

Data primer diperoleh melalui penyebaran daftar pertanyaan berupa kuesioner yang dibagikan ibu hamil trimester III yang berisi pertanyaan kunjungan kehamilan, kepatuhan mengonsumsi tablet Fe. Untuk mengetahui anemia ibu hamil dilakukan dengan melakukan pemeriksaan Hb (Hb Digital).

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa laporan/dokumentasi ibu hamil dari puskesmas dan kartu KIA.

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disusun agar relevan dengan tujuan penelitian melalui wawancara, untuk itu kuesioner perlu di uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Uji coba kuesioner dilakukan pada ibu hamil yang berada di Desa Pantai Labu Kecamatan Lubuk Pakam sebanyak 30 ibu hamil trimester III.

3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.5.1.1Uji Validitas

(4)

40

kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu penelitian. Uji coba kuesioner dilakukan kepada 30 orang di Desa Pantai Labu Kecamatan Lubuk Pakam yang lokasinya memiliki karakteristik yang relatif sama dengan lokasi penelitian. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecepatan suatu alat ukur (instrumen) dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen (dalam kuesioner) dilakukan menghitung korelasi antara skor r masing-masing pertanyaan dalam suatu variabel. Tehnik korelasi yang digunakan adalah Pearson Product Moment Correlation, dimana untuk menguji validitas alat ukur terlebih dahulu dicari

harga korelasi anatara bagian-bagian dari alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah setiap skor butir, dimana nilai r tabel = 0,361 dengan kriteria: Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan komputerisasi untuk menguji kesahihan butir soal. Kriteria yang digunakan untuk menguji kesahihan butir yaitu sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel, dengan taraf signifikan α = 0,05 maka pertannyaan dikatakan valid

(5)

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas

Untuk mengetahui realibilitas suatu pertanyaan dengan membandingkan nilai r-hasil (alpha cronbach) dengan r - tabel, dengan butir pertanyaan dikatakan reliable atau andal apabila jawaban dari responden terhadap pertayaan adalah konsisten. Uji reliabelitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.00 dan butir

(6)

42

1. Jika nilai Cronbach‘s Alpha > 0,60 r tabel maka pertanyaan reliabel. 2. Jika nilai Cronbach‘s Alpha < 0,60 r tabel maka pertanyaan tidak reliabel

Uji reliabelitas dilakukan untuk melakukan sejauh mana suatu instrument dapat dipercaya. Pengujian reliabelitas ini dilakukan dengan uji Cronbach‘s Alpha. Variabel dikatakan reliable jika nilai r Cronbach‘s Alpha > 0,6 hal ini dapat dilihat pada hasil uji reliabilitas kuesioner dengan hasil Cronbach‘s Alpha 0,822 dinyatakan reliabel.

3.6 Variabel dan Definisi Operasional

3.6.1 Variabel Independen dan Variabel Dependen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah (kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tabel Fe) dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian anemia.

3.6.2 Definisi Operasional

1. Kunjungan kehamilan adalah tindakan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilan selama persalinan dan meningkatkan pemahaman tentang anemia, mendapatkan tablet besi untuk mencegah terjadinya anemia dan informasi kesehatan.

(7)

mengonsumsi makanan yang dapat menambah zat besi serta menghindari minuman seperti kopi, susu/teh saat mengonsumsi tablet zat besi.

3. Kejadian anemia dilihat dari hasil pengukuran Hb ibu hamil trimester III <11gr/dL.

3.7 Metode Pengukuran

Metode pengukuran variabel penelitian mengunakan kuesioner yang disampaikan langsung kepada responden. Pengukuran dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan data yang ingin diperoleh dari indikator variabel yang telah ditentukan. Bentuk skala pengukuran yang digunakan yaitu nominal dan ordinal.

1. Kunjungan kehamilan diukur dengan kuesioner menggunakan skala Guttman yaitu bila menjawab ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0, kemudian dikategorikan:

a. Teratur, apabila ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan (usia kehamilan 1 – 3 bulan sebanyak 1x kunjungan, usia kehamilan 4 – 6 bulan sebanyak 1x kunjungan, usia kehamilan 7 – 9 bulan sebanyak 2x kunjungan).

(8)

44

2. Kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi diukur dengan kuesioner pertanyaan menggunakan skala Guttman yaitu bila menjawab ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0, kemudian dikategorikan:

a. Patuh, apabila ibu hamil dalam mengonsumsi tablet besi secara rutin satu tablet setiap hari sebanyak 90 tablet selama kehamilan, mengonsumsi tablet zat besi disertai dengan mengonsumsi mkanan dan minuman mengandung vitamin, menghindari minuman yang menghambat penyerapan zat besi seperti kopi, teh, susu.

b. Tidak patuh, apabila ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi < 90 tablet sellama kehamilan, tidak mengonsumsi makanan mengandung zat besi dan tidak menghindari minuman menghambat penyerapan zat besi.

3. Kejadian anemia pada ibu hamil diukur menggunakan Hb digital dengan dua kategori :

a. Anemia, apabila hasil pengukuran Hb ibu hamil trimester III < 11gr/dL. b. Tidak anemia, apabila apabila hasil pengukuran Hb ibu hamil trimester III ≥

11gr/dL.

3.8 Metode Analisis Data

(9)

3.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data dan meringkas data yang diobservasi. Setiap variabel penelitian dengan penyajian dalam tabel distribusi frekuensi. Menjelaskan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel bebas dan variabel terikat, sehingga didapat gambaran variabel kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia di Desa Sekip kecamatan Lubuk Pakam.

3.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan dengan menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan masing-masing variabel bebas yaitu kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan variabel terikat yaitu kejadian anemia menggunakan uji statistik chi square pada taraf kemaknaan 95%. Jika nilai p lebih

besar dari α 0,05, maka dinyatakan ada hubungan antara kunjungan kehamilan dan

(10)

46 BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.3.1 Wilayah Kerja Puskesmas Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam terdiri dari 5 kelurahan yaitu :

1. Desa Sekip

2. Desa Bakaran Batu 3. Desa Kuala Namu 4. Desa Pagar Jati

5. Desa Suka Mandi Hilir

Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Pakam memiliki jumlah penduduk 41.336 jiwa yang terdiri dari jumlah 15.312 KK dengan jumlah Pustu 5 unit, Posyandu 32 dan 20 orang kader. Berdasarkan Data Puskesmas Pusat Lubuk Pakam bahwa terdapat sebanyak 543 orang ibu hamil terdiri dari 172 orang ibu hamil di Desa Sekip, 98 orang ibu hamil di Desa Bakaran Batu, 75 orang ibu hamil di Desa Kuala Namu, 72 orang ibu hamil di Desa Pagar Jati, 126 orang ibu hamil di Desa Suka Mandi hilir. Sementara data anemia kehamilan di Puskesmas Lubuk Pakam tercatat sebanyak 104 orang yang terdiri dari 51 orang anemia di Desa Sekip, 14 orang anemia di Desa Bakaran Batu, 11 orang anemia di Desa Kuala Namu, 9 orang anemia di Desa Pagar Jati, 19 orang anemia di Desa Suka Mandi Hilir.

(11)

4.3.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan Puskemas Lubuk Pakam

Untuk mendukung program pelayanan kesehatan, maka Puskesmas Lubuk Pakam dengan jam kerja 24 jam dengan fasilitas rawat inap dengan pelayanan kesehatan umum dan kebidanan, pelayanan kesehatan untuk perseorangan tingkat pertama/primer (PKPP) tingkat kedua/sekunder (PKPS), dan tingkat ketiga/tersier (PKPT). Pelayanan kesehatan untuk masyarakat tingkat pertama/primer (PKMP), tingkat kedua/sekunder (PKMS) dan tingkat ketiga/tersier (PKMT).

Puskesmas Desa Sekip Lubuk Pakam merupakan Puskesmas Rawat Inap atau Puskesmas Perawatan yang memiliki tambahan fasilitas dan ruangan untuk menolong pasien gawat darurat, baik berupa suatu tindakan operatif terbatas ataupun rawat inap sementara waktu. Puskesmas memiliki rawat inap ini letaknya strategis dengan beberapa Puskesmas pembantu yang ada di Lubuk Pakam sehingga fungsi pelayanannya tersebut ditingkatkan dengan dilengkapi kemampuan pelayanan emergensi dan juga tindakan medic spesialistik.

(12)

48

pemeriksaan diagnostik/laboratorium untuk mendeteksi dini penyulit yang mungkin terjadi, Puskesmas Desa Sekip Lubuk Pakam setiap bulan menerima 15.000 ribu butir tablet zat besi dari dinas kesehatan Lubuk Pakam dan membagi kepada 5 pustu untuk dibagikan kepada seluruh ibu hamil agar mencegah terjadinya anemia pada kehamilan.

4.4 Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan berdasarkan umur, pendidikan pekerjaan dan jumlah kehamilan. Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur ibu mayoritas pada kelompok 20-35 tahun sebanyak 53 orang (82,8%). Pendidikan ibu mayoritas SMA sebanyak 58 orang (90,6), pekerjaan ibu mayoritas IRT (ibu rumah tangga) sebanyak 59 orang (92,2%), kehamilan ibu mayoritas scundigravida sebanyak 24 orang (37,5%).

(13)

Tabel 4.1. (Lanjutan)

Hasil penelitian kunjungan kehamilan diperoleh lebih banyak responden melakukan kunjungan kehamilan tidak teratur sebanyak 45 orang (70,3%), selebihnya sebanyak 19 orang (29,7%) teratur melakukan kunjungan kehamilan dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan Kehamilan No Kunjungan Kehamilan Jumlah Persentase (%)

1 Teratur 19 29,7

2 Tidak Teratur 45 70,3

Total 64 100,0

4.2.2 Kunjungan Kehamilan pada Trimester

(14)

50

hamil melakukan kunjungan kehamilan pada trimester II sebanyak 19 orang (29,3%) dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kunjungan Kehamilan pada Trimester

4.2.3 Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Zat Besi

Dari pengamatan yang telah dilakukan tentang kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi lebih banyak 38 orang (59,4%) responden tidak patuh mengonsumsi tablet zat besi selebihnya 26 orang (40,5%) responden patuh mengonsumsi tablet zat besi dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Zat Besi

No Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Zat Besi Jumlah Persentase (%)

1 Patuh 26 40,6

2 Tidak Patuh 38 59,4

Total 64 100,0

4.2.4 Jumlah Tablet Zat Besi yang Dikonsumsi Ibu Hamil

(15)

tablet selama kehamilan sebanyak 26 orang (40,6) dan minoritas ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi > 60 tablet selama kehamilan sebanyak 13 orang (19,0%) dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jumlah Tabet Zat Besi

No Tablet Zat Besi Jumlah Persentase (%)

Dari hasil pengukuran Hb/Haemoglobin ibu hamil di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam dengan menggunakan Hb Digital menunjukkan bahwa kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 30 orang (46,9%), selebihnya ibu hamil tidak menderita anemia sebanyak 34 orang (53,1%) dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Terjadinya Anemia terhadap Ibu Hamil Berdasarkan Pengukuran Hb Digital

No Kejadian Anemia Jumlah Persentase (%) 1

(16)

52

anemia sedang sebanyak 7 orang (23,3%), ibu hamil menderita anemia berat sebanyak 4 orang (13,3%) dapat dilihat pada tabel 4.7

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Anemia Berdasarkan Tingkatan Anemia

No Tingkatan Anemia Jumlah Persentase (%) 1

4.2.6 Hubungan Kunjungan Kehamilan dengan Terjadinya Anemia

Penelitian yang dilakukan dengan uji chi square kunjungan kehamilan dengan terjadinya anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 didapatkan hasil yaitu:

(17)

(60,0%), selebihnya responden teratur melakukan kunjungan kehamilan dan mengalami anemia sebanyak 3 orang (15,8%). Berdasarkan hasil uji chis quare diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara kunjungan kehamilan dengan terjadinya anemia penelitian ini juga menunjukkan nilai odds ratio sebesar 12,50 ketidakteraturan melakukan kunjungan kehamilan berpeluang 12,50 kali terjadinya anemia kehamilan.

4.2.7 Hubungan Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia

Hasil tabulasi silang uji chi square pada analisis kepatuhan mengonsumsi tablet besi dengan terjadinya anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 yaitu:

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Hubungan Antara Kepatuhan Mengonsumsi Tablet Besi Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

(18)

54

anemia sebanyak 4 orang (15,4%). Berdasarkan hasil uji chis quare diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan

(19)

5.1 Kejadian Anemia

Kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 46,9%. Kejadian anemia ini dihubungkan dengan faktor langsung dan faktor tidak langsung, dalam penelitian ini faktor langsung yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil disebabkan ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet zat besi (tepat jumlah 90 tablet selama kehamilan, tepat waktu minum dan tepat cara minum) dan faktor tidak langsung kejadian anemia dalam penelitian ini disebabkan ketidakteraturan ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan.

(20)

56

mengonsumsi tablet zat besi untuk mencukupi kadar zat besi dalam tubuh ibu hamil. Anemia kehamilan tidak bisa dianggap hal yang tidak berbahaya pada ibu hamil, anemia terjadi karena kurangnya asupan zat besi dalam darah ibu sedangkan zat besi didalam darah tersebut berfungsi mentransfer oksigen ke seluruh tubuh, mencukupi sel darah merah, sebagai sumber energi.

Anemia kehamilan terjadi karena ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi tablet zat besi sebesar 59,4%, ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi < 60 tablet selama kehamilan sebesar 40,4% dan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi > 60 tablet selama kehamilan sebesar 19%. Beberapa alasan ibu hamil tidak patuh mengonsumsi tablet zat besi seperti ibu hamil mengeluh bosan mengonsumsi tablet zat besi tanpa mempertimbangkan manfaat dan keuntungan dari tablet zat besi tersebut, ibu hanya meminum tablet zat besi saat teringat dan saat dibutuhkan atau saat ibu merasa sakit, ibu hamil kurang mengerti tentang makanan dan minuman yang mengandung vitamin dan zat besi yang kegunaannya membantu memperbanyak suplemen zat besi dalam tubuh, ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi bersamaan dengan minum kopi, teh hal tersebut membuat kadar besi yang ada di dalam tablet zat besi berkurang sehingga tablet zat besi yang ibu konsumsi tidak efektif.

(21)

hamil mengalami anemia sedang dan sebesar 13,3% ibu hamil mengalami anemia berat.

(22)

58

5.2. Hubungan Kunjungan Kehamilan dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.6 dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kunjungan kehamilan dengan terjadinya anemia ini dapat dilihat dari ketidakteratur ibu hamil melakukan kunjungan dengan mengalami anemia sebesar 60,0%, ketidakteraturan ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan dengan tidak mengalami anmeia sebesar 40,0%. Sedangkan ibu hamil teratur melakukan kunjungan dengan mengalami anemia sebesar 15,8%, ibu hamil teratur melakukan kunjungan kehamilan dengan tidak mengalami anemia sebesar 82,2%. Berdasarkan hasil uji chis quare diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara kunjungan kehamilan terhadap terjadinya anemia, penelitian ini juga menunjukkan nilai odds ratio 12,50 ketidak teraturan melakukan kunjungan kehamilan berpeluang 12,50 kali terjadinya anemia kehamilan.

Hasil penelitian kunjungan kehamilan dengan terjadinya anemia ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Saras, (2015) menyatakan bahwa ada hubungan keteraturan Antenatal Care dengan kejadian Anemia di peroleh nilai p<0,05 yang menunjukkan Ha diterima dan Ho diditolak.

(23)

dikemukakan ibu tidak teratur melakukan kunjungan kehamilan seperti mayoritas di trimester II (4-6 bulan) selama trimester tersebut ibu tidak ada keluhan tentang kehamilan sehingga ibu merasa tidak perlu datang memeriksakan kehamilan ke tempat pelayanan kesehatan. Hal ini jelas bertentangan dengan program pemerintah yang tertuang didalam safe mother hood menuntut ibu hamil wajib melakukan kunjungan kehamilan 4 kali selama kehamilan bahkan jika ibu mengalami keluhan tentang kehamilan ibu hamil wajib memeriksakan kehamilan > 4 kali selama kehamilan.

(24)

60

orang (37,5%) hal ini seharusnya menjadi pengalaman penting bagi ibu untuk lebih sering melakukan kunjungan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilan dengan demikian ibu akan tetap melahirkan anak yang sehat dan bugar.

5.3. Hubungan Kepatuhan mengonsumsi Zat Besi dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

Dirujuk dari tabel 4.7 menjelaskan bahwa ada hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia dapat dilihat dari ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi dengan mengalami anemia sebesar 68,4%, ketidakpatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet zat besi dengan tidak mengalami anemia sebesar 31,6%. Sedangkan ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet zat besi dengan mengalami anemia sebesar 15,4%, ibu hamil patuh mengonsumsi tablet zat besi dengan tidak mengalami anemia sebesar 84,6%. Berdasarkan hasil uji chis quare diperoleh nilai p value < 0,00 ada hubungan antara kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia. Penelitian ini juga menunjukkan nilai odds ratio 63,00 ketidakpatuhan mengonsumsi tablet zat besi berpeluang 63,00 kali terjadinya anemia kehamilan.

(25)

Tablet zat besi sebagai suplemen penambah zat besi yang tidak tercukupi dari makanan yang ibu konsumsi selama kehamilan, ibu membutuhkan 800-1000 mg zat besi selama kehamilan maka dari itu pemerintah memberikan subsidi tablet zat besi kepada pelayanan kesehatan khususnya Puskesmas untuk memudahkan ibu hamil memperoleh tablet zat besi tersebut, untuk mencegah terjadinya anemia kehamilan tidak semata hanya cukup mengonsumsi tablet zat besi saja, namun dalam mengonsumsi tablet zat besi tersebut memiliki aturan agar zat besi berfungsi dengan baik didalam tubuh ibu hamil. Dilihat dari ketepatan jumlah (90 tablet selama kehamilan), ketepatan waktu (1 tablet setiap hari diminum pada waktu menjelang tidur malam) dan ketepatan cara mengonsumsi tablet zat besi (tidak dibenarkan meminum tablet zat besi disertai dengan kopi, teh dan lainnya yang mengganggu penyerapan zat besi). Ketidakpatuhan ibu dalam mengonsumsi tablet zat besi berdampak pada kejadian anemia ringan, sedang bahkan sampai pada berat, hal ini jika tidak disadari oleh ibu hamil dampaknya sangat berisiko terhadap komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, persalinan tidak lancar, berat badan bayi lahir rendah (BBLR).

(26)

62

merah juga akan berkurang, tubuh pun akan kekurangan oksigen akibatnya timbul gejala-gejala anemia. (Hermawan, 2009)

(27)

6.2 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia, maka dapat diambil kesimpulan :

1. Kejadian anemia pada ibu hamil berhubungan dengan ketidakteraturan ibu dalam melakukan kunjungan kehamilan, ketidakteraturan ibu hamil dalam melakukan kunjungan kehamilan akan berdampak pada ketidaktahuan ibu hamil akan keadaan ibu selama kehamilan dan pertumbuhan, perkembangan janin selama kehamilan. Dengan melakukan kunjungan kehamilan secara teratur maka penyulit atau komplikasi kehamilan dapat terdeteksi dini. Hal ini telah di uji dengan chis quare menyatakan bahwa besar peluang ibu hamil akan terjadinya anemia jika ibu tidak teratur dalam melakukan kunjungan kehamilan.

(28)

64

memiliki peluang besar akan terjadinya anemia kehamilan ini juga telah di uji dengan chis quare yang menunjukkan bahwa sangat besar peluang terjadinya anemia.

Dari hasil uji chis quare kunjungan kehamilan dan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan terjadinya anemia maka yang sangat besar berhubungan dengan anemia kehamilan adalah ketidakpatuhan mengonsumsi tablet zat besi.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dalam pencegahan anemia pada kehamilan, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kepada puskesmas diharapkan untuk mengoptimalkan dalam memberikan informasi dan penyuluhan kepada ibu hami tentang pentingnya melakukan kunjungan kehamilan secara teratur dan manfaat mengonsumsi tablet zat besi dengan patuh.

2. Kepada kader diharapkan dapat membantu petugas kesehatan untuk menjaring semua ibu hamil agar mendapatkan tablet zat besi secara merata.

Gambar

Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Responden
Tabel 4.1. (Lanjutan)
Tabel 4.4 Distribusi
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Hubungan Antara Kunjungan Kehamilan Dengan Terjadinya Anemia di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016
+2

Referensi

Dokumen terkait

Apakah terdapat perbedaan dari Agency Cost pada BUMN sebelum. dan

Berdasarkan Tabel 6 Terlihat nilai F hitung 0.649 dengan probabilitas 0,585, itu berarti nilai probabilitas &lt; 0,05, sedangkan hasil yang diperoleh dari F

Karies gigi adalah salah satu penyebab kehilangan gigi yang paling sering terjadi, penyebab terjadinya karies, yaitu host, mikroorganisme, substrat, dan waktu

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan data pemanfaatan fasilitas praktek pada mata pelajaran pembuatan busana industri yang dilakukan dengan cara

Joan Scoot, seorang sejarawan, sebagai “a constitutive element of social relationships based on perceived differences between the sexes, and…a primary way of

Pengelolaan Hama Terpadu Pengelolaan Hama Terpadu Rotasi produk Rotasi produk Kalibrasi dan perawatan peralatan Kalibrasi dan perawatan peralatan Tidak menaman tanaman

Untuk memanfaatkan potensi pasir kuarsa yang berasal dari Desa Pendolo Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso maka pada penelitian ini akan dilakukan pemurnian SiO 2

Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi identifikasi sejauh mana tingkat kepuasan kerja pegawai dan faktor-faktor pentingldominan apa saja yang menyebabkan kepuasan