• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, BRAND IMAGE DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE (Studi Kasus pada Situs Belanja Online XYZ)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, BRAND IMAGE DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE PADA SITUS BELANJA ONLINE (Studi Kasus pada Situs Belanja Online XYZ)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

131

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN, BRAND IMAGE DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE PADA

SITUS BELANJA ONLINE

(Studi Kasus pada Situs Belanja Online XYZ)

Adhi Bawono

1,

Isanawikrama

2,

Kusumah Arif

3 , Yohanes Jhony Kurniawan4*

1Binus Entrepreneurship Center, Binus University 2Binus Entrepreneurship Center, Binus University 3Binus Entrepreneurship Center, Binus University

4Sekolah Tinggi Ilmu komunikasi dan Sekretari Tarakanita

ABSTRACT

E-Commerce is electronic commerce related to the activity of buying, selling, marketing of goods or services by utilizing internet communication network as a form of future trading.. The purpose of this research is (1) To know the influence of consumer behavior toward online purchasing decision on E Commerce Site, (2) to know the influence of brand image to online purchasing decision on E Commerce Site, (3) to know the influence of promotion to online purchasing decision at E-Commerce Sites XYZ. The method used in this study is a quantitative research method and use if the data SPSS Version 24.00. Populations and samples (questionnaires) in this study were 97 valid questionnaires. Questionnaire materials include: Functional Image (image seen from product function), Affective Image (image seen from attitudes toward brand), and Reputation (image seen from reputation of brand) disseminated to E Commerce Site XYZ user in Jakarta. this is: Based on the results of research and discussion, it can be concluded as follows: (1) Partially, the dimensions of Consumer Behavior have a significant and positive effect on Purchase Decision at E-Commerce Sites XYZ received with a significance value of 0.618, (2) Partially, image has a significant and positive effect on Purchasing Decision at E Commerce Site XYZ received with a significance value of 0.323, (3) Partially, the promotion dimension has a significant and positive effect on Purchase Decision at E Commerce Sites received with a significance value of 0.765.

Keywords: Consumer Behaviour, Brand Image, Promotion and Online Purchasing Decision.

ABSTRAK

E-Commerce adalah perdagangan elektronik yang berkaitan dengan aktivitas pembelian, penjualan, pemasaran barang ataupun jasa dengan memanfaatkan jaringan komunikasi internet sebagai bentuk perdagangan masa depan.. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian online pada situs belanja online XYZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan menggunakan olah data SPSS Versi 24.00. Populasi dan sampel (kuisioner) dalam penelitian ini sebanyak 97 kuisioner yang valid. Materi kuisioner meliputi : Functional Image (citra dilihat dari fungsi produk), Affective Image (citra dilihat dari sikap terhadap merek), dan Reputation (citra dilihat dari reputasi merek) yang disebarkan kepada pegguna situs belanja online di Jakarta. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Secara parsial, dimensi Perilaku Konsumen berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di situs belanja online XYZ yang diterima dengan nilai signifikansi 0,618, (2) Secara parsial, Citra berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di situs belanja online XYZ yang diterima dengan nilai signifikansi 0,323, (3) Secara parsial, dimensi promosi berpengaruh signifikan dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian di situs belanja online XYZ yang diterima dengan nilai signifikansi 0,765

Kata Kunci:Perilaku Konsumen, Brand Image, Promosi dan Keputusan Pembelian Online

(2)

132 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di era globalisasi saat ini dimana semuanya sudah serba canggih dan sudah masuk era digital.Perkembangan yang begitu signifikan terjadi bahkan dalam dunia pemsaran yang berbasis sitem online. Banyak perusahaan-perusahaan besar yang sudah mempunyai nama bahkan perusahaan kecil dan usaha kelas menengah pun sudah banyak yang menggunakan online untuk memasarkan produknya.

Dalam perdagangan pun merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak pertama kali adanya dan sejak awal dari peradabannya.Awalnya, proses perdagangan itu dilakukan secara konvensional atau melakukan tatap muka secara langsung dan

pembayarannyapun dilakukan secara

langsung. Memasuki era yang serba digital saat ini semuanya berubah.Dalam era yang serba teknologi inipun mulai melakukan

pergeseran, perdaganganpun mulai

melakukan pergeseran.Dari yang sifatnya langsung dan terbatas oleh ruang dan waktu, maka kini sudah tidak lagi.

Komunikasi pemasaran dalam

beberapa tahun terakhir menjadi sebuah kebutuhan bagi perusahaan-perusahaan untuk mengembangkan segala produk yang akan

diproduksi oleh perusahaan tersebut.

Berkembangnya komunikasi pemasaran tidak terlepas dari perkembangan jaman pada saat

ini. Pemasaran menurut AMA (The American

Marketing Association) yang anggotanya terdiri atas sejumlah besar professional pemasaran di Amerika Serikat dan Kanada menyatakan demikian : “pemasaran ialah

proses perencanaan dan pelaksanaan

konsepsi, harga, promosi, distribusi ide,

barang dan jasa untuk menciptakan

pertukaran yang memuaskan individu serta tujuan organisasi”. Hal yang diungkap AMA memang berlaku di era seperti sekarang ini.(Jefkins, Frank. 1997).

Dalam dunia bisnis, penggunaan

internet memang sangatlah penting

adanya.Dengan berkembangnya teknologi informasi yang pesat menjadikan internet

sebagai pertukaran informasi.Internet

mempengaruhi bisnis, internet hadir dengan tantangan baru dan tantangan yang sudah ada bagi yang sudah menggunakannya.

Seperti kita ketahui bahwa dalam dunia peluang usaha dan bisnis, teknologi

informasi dan komunikasi (TIK) digunakan untuk perdagangan secara elektronik atau

dikenal dengan E-Commerce. E-Commerce

adalah perdagangan elektronik yang berkaitan

dengan aktivitas pembelian, penjualan,

pemasaran barang ataupun jasa dengan memanfaatkan jaringan komunikasi internet sebagai bentuk perdagangan masa depan.

Hampir semua orang mengenal

dengan kata online shopping (belanja secara

online), yang saat ini muncul sebagai aplikasi

popular dalam e-commerce. Aplikasi ini

banyak digunakan dalam beberapa jenis bisnis dengan tujuan yang berbeda dan sebagai alat pertukaran informasi. Dengan

menggunakan aplikasi online shopping

transaksi pembelian menjadi lebih mudah tanpa harus bertatap muka dengan penjual karena dapat dilakukan tidak terbatas oleh jarak dan waktu. Salah satu situs internet di

Indonesia yang menerapkan konsep

e-commerce dan online shopping adalah situs

XYZ.

Kemudian menurut survei website

e-commerce paling populer di Indonesia yang dilakukan oleh (Wijaya, Survei website e-commerce paling populer di Indonesia, 2014)

diperoleh bahwa situs XYZ menempati urutan

teratas atau pertama dari kategori website

e-commerce paling populer, paling dikenal,

persentase pengunjung, dan persentase

pengunjung kembali.

Situs XYZ merupakan online retailer

di Indonesia yang memberikan konsumernya kesempatan untuk membeli segala produk yang berkaitan dengan elektronik, dekorasi rumah tangga hingga produk kesehatan dan kecantikan. Produk pesanan akan diantar ke rumah dengan pelayanan kurir yang cepat dengan kualitas produk yang terbaru dan terbaik. Pembayaran juga dapat dilakukan dengan uang tunai bila tidak memiliki kartu kredit, namun anda akan dikenakan biaya sebesar Rp. 10.000 yang dibayarkan kepada agen pengeriman yang mengantar barang pesanan anda.

Perilaku konsumen (Consumer

Behavior) yang menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang mencakup produk, harga, distribusi, dan promosi. Variabel-variabel tersebut di atas

saling mempengaruhi proses keputusan

pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan

(3)

133

produk, pilihan merk, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian (Kotler, 2005). Perilaku konsumen akan menentukan

proses pengambilan keputusan dalam

pembelian mereka. Proses tersebut

merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada kegiatan manusia untuk membeli sebuah barang atau jasa dalam

memenuhi keiginan dan kebutuhannya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh faktor budaya, faktor sosial,

faktor pribadi dan faktor psikologis

(Kotler,Amstrong, 2006).

Menurut penelitian Kunto (2014)

Image atau citra sebagai “seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang dimiiliki seseorang terhadap suatu objek di mana sikap dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek sangat dikondisikan oleh citra objek tersebut”. Hal ini berarti bahwa kepercayaan, ide serta impresi seseorang sangat besar ngaruhnya terhadap dan perilaku

serta respon yang mungkin akan

dilakukannya.

Menurut (Tjiptono, 2015:387)

promosi merupakan bauran pemasaran yang berfokus pada upaya menginformasikan,

membujuk dan mengingatkan kembali

konsumen akan merek dan produk

perusahaannya. Konsep pemasaran

terintegrasi (Integrated Marketing

Communication/IMC) dikembangkan sebagai

pengembanganya, komunikasi ini lebih

menekankan pada komunikasi dua arah yang menunjukan keselaran dan keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah strategik antarelemen bauran pemasaran yaitu pada periklanan, promosi penjualan, personal

selling, public relation, direct dan online marketing serta antar unsur bauran pemasaran

yaitu produk, distribusi, harga dan

komunikasi pemasaran. Keputusan

perusahaan melakukan tindakan perbaikan pelayanan yang sistematis merupakan payung yang menentukan dalam menindaklanjuti komplain konsumen dari suatu kegagalan sehingga pada akhirnya mampu mengikat loyalitasi konsumen

Disamping itu berdasarkan keputusan

pembelian yang kompleks, keputusan

pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor individual, lingkungan, dan stimuli pemasaran yang pada akhirnya menimbulkan tanggapan konsumen pasca pembelian atas yang dikonsumsinya dan juga memberikan

masukan bagi produsen atas respon

konsumen tersebut relevansinya dengan strategi pemasaran (Assael, 2001). Oleh karena itu produsen dalam menawarkan produk hendaknya menekankan pada aspek kepuasaan konsumen, mengingat semakin beraneka ragamnya penawaran produk disatu sisi dan pada sisi lain konsumen menjadi selektif dalam memilih produsennya.

Menjaga hubungan baik antara

konsumen dengan pelanggan ini ditunjukkan

dengan keinginan konsumen untuk

melakukan pembelian secara berulang

terhadap produk bersangkutan, hal ini

menunjukkan adanya kepercayaan dari

konsumen terhadap produk tersebut.

Keinginan konsumen untuk melakukan

pembelian ulang ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu selain harga yang relatif murah, juga dipengaruhi oleh kualitas produk yang bagus dan ada kesesuian antara harga dengan kualitas yang didapat sehingga pada akhirnya timbul kepuasan pada konsumen selama menggunakan produk tersebut.

Terkait dengan hal tersebut maka sebuah perencanaan bisa sukses harus didasarkan pada suatu rerangka koseptual yang memberikan suatu dasar analisis, pelaksanaan, eksekusi dan evaluasi. Suatu

pemahaman yang mendalam mengenai

pemasaran dan perencanaan harus diusulkan dengan konsep dan ide kreatif yangbaik. Hal

ini dilakukan agar dalam prakteknya,

pemasaran yang dilakukan dapat menarik khalayak sebanyak mungkin

Dengan masih besarnya potensi pasar

e-commerce di Indonesia, penulis melihat hal ini dapat dijadikan sebuah penelitian yang menarik dan dapat bermanfaat bagi semua

kalangan terutama untuk kalangan

enterpreanur dan pelaku usaha lainnya untuk ikut memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan memberikan

gambaran bahwa masa depan dunia

perdagangan adalah perdagangan online

khususnya pada XYZ

Berdasarkan hal-hal yang kemukakan di atas maka penelitian ini mengambil judul

yaitu “Pengaruh Perilaku Konsumen, Brand

Image dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Online pada Situs Belanja Online XYZ tahun 2017”.

Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian iniyaitu:1)

(4)

134

bagaimanakah pengaruh perilaku konsumen

terhadap keputusan pembelian online pada

situs XYZ?, (2) Pengaruh brand image

terhadap keputusan pembelian online pada

situs XYZ tahun 2017, (3) Pengaruh promosi

terhadap keputusan pembelian online pada

situs XYZ tahun 2017?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui Pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan

Pembelian online pada Situs Belanja Online

XYZ, (2) Untuk mengetahui Pengaruh brand

image terhadap Keputusan Pembelian online

pada situs belanja Online XYZ, (3) Untuk

mengetahui pengaruh promosi terhadap

keputusan pembelian online pada situs

belanja onlineXYZ.

KAJIAN TEORI

Definisi Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)

Pengertian consumer behavior adalah studi

dari individu, kelompok, atau organisasi dan proses yang mereka gunakan untuk memilih, mengamankan, menggunakan, menempatkan produk, pelayanan, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kemauan dan dampak dari proses ini kepada konsumen dan masyarakat (Hawkins et al., 2007:6).

Ruang lingkup consumer behavior

mencakup banyak hal karena consumer

behavior adalah sebuah studi dari proses yang berkembang ketika individu atau sekelompok

orang memilih, menggunakan, atau

membuang sebuah produk, pelayanan, ide,

atau pengalaman untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan (Solomon, 2007:7).

Sehingga consumer behavior bisa

disimpulkan sebagai studi mengenai pribadi seseorang atau kelompok dalam menentukan hak mereka dalam memilih, membeli, menggunakan, dan mengganti suatu produk atau layanan agar tercapainya apa yang mereka inginkan dari suatu produk atau layanan tersebut.

Sedangkan menurut Kotler (2007) bahwa, “perilaku konsumen merupakan studi

tentang cara individu, kelompok, dan

organisasi menyeleksi, membeli,

menggunakan, dan memposisikan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan

mereka”

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen(Consumer Behavior)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:

135-150), faktor-faktor yangmempengaruhi

Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)

adalah:

a) Budaya, sub-budaya dan kelas sosial

sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan

kumpulan dari nilai dasar, persepsi,

keinginan, dan perilaku yang

dipelajari dari anggota sosial seperti keluargadan institusi penting lainnya. Sub-budaya adalah sekelompok orang yangberbagi nilai sistem berdasarkan

pengalaman hidup dan situasi

(nasionalisme, agama, dan ras). Kelas

sosial relatif permanen dimana

anggotanya berbagi nilai, ketertarikan, dan perilaku yang mirip.

b) Sosial, perilaku konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.

c) Pribadi, keputusan pembelian juga

dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, meliputi usia, tahap dalam siklus kehidupan, pekerjaan, dan keadaan ekonomi.

d) Psikologis, satu perangkat proses

psikologis berkombinasi dengan

karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses keputusan dan keputusan konsumen.

Tipe Perilaku Pembelian Konsumen (Consumer Behavior)

Menurut Kotler & Amstrong

(2012:150-152), tipe-tipe perilaku pembelian

berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan diantara berbagai merek adalah sebagai berikut:

a) Perilaku Pembelian Kompleks (Complex

Buying Behavior)

Konsumen melakukan pembelian

kompleks ketika mereka sangat terlibat

dalam pembelian dan merasakan

perbedaan yang signifikan antara merek. Konsumen mungkin sangat terlibat bila produk mahal, beresiko, jarang dibeli, dan sangat menonjolkan ekspresi diri. Konsumen biasanya banyak mempelajari mengenai kategori produk.

b) Perilaku pembelian mengurangi

ketidakcocokan (Dissonance-Reducing

(5)

135

konsumen melakukan pembelian yang

mengurangi ketidakcocokan terjadi

ketika konsumen sangat terlibat dalam pembelian yang mahal, beresiko, tetapi hanya melihat sedikit perbedaan antara merek.

c) Perilaku pembelian karena kebiasaan

(Habitual-Buying Behavior). Perilaku

pembelian karena kebiasaan terjadi

dibawah kondisi keterlibatan konsumen

yang rendah dan melihat sedikit

perbedaan antara merek yang

signifikan.Tidak memiliki komitmen

yang kuat dengan merek apapun.

d) Perilaku pembelian mencari variasi

(Variety-Seeking Buying Behavior).

Perilaku pembelian yang mencari variasi

terjadi ketika tingkat keterlibatan

konsumen rendah tetapi perbedaan merek yang dirasakan signifikan.Dalam hal ini,

konsumen sering berganti merek.

Contohnya seperti membeli kue,

konsumen mungkin memegang beberapa keyakinan, memilih kue tanpa banyak evaluasi, kemudian mengevaluasi kue tersebut ketika dikonsumsi.Tetapi lain kali, konsumen akan mengganti dengan merek lain karena bosan atau hanya ingin mencoba sesuatu yang berbeda

Brand image

Pengertian Brand Image

Citra merek merupakan serangkaian

asosiasi(persepsi) yang ada dalam benak konsumen terhadap suatu merek, biasanya

terorganisasi menjadi suatu makna.

Hubungan terhadap suatu merek akan

semakin kuat jika didasarkan pada

pengalaman dan mendapat banyak informasi. Citra atau asosiasi merepresentasikan persepsi yang bisa merefleksikan kenyataan yang objektif ataupun tidak.

Menurut (Kotler 2012), “ A brand is

name, term, sign, symbol, or design, or acombination of them, intended to identify the goods or service of one seller or group of sellers and to differentiate them from those of competitor.” Maksudnya, merek adalah nama,

istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi dari semuanya itu yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk atau barang pesaing.

Brand Image adalah representasi dari keseluruhan persepsi terhadap merek dan

dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. Konsumen yang memiliki citra yang positif terhadap suatu merek, akan lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Setiadi, 2003).

Dari beberapa pendapat para ahli diatasdapat disimpulkan bahwa citra merek adalah persepsi konsumen dan preferensi

terhadap merek, sebagaimana yang

direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi (presepsi)merek yang ada dalam ingatan konsumen.

Faktor yang Mempengaruhi Citra Merek

Aker 2007: 139) berpendapat citra merek terdiridari tiga komponenyaitu:

1. Product Attributes (Atribut Produk) : hal-hal yang berkaitan dengan merek tersebut sendiri seperti, kemasan, isi produk, harga, rasa, dll.

2. Consumer Benefits (Keuntungan Konsumen): kegunaan produk dari merek tersebut.

3. Brand Personality (Kepribadian Merek) : merupakan asosiasi (presepsi) yang membayangkan mengenai kepribadian sebuah merek apabila merek tersebut seorang manusia.

Dimensi Brand Image

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

tiga dimensi brand image (dalam jurnal

Mahsa Hariri dan Hossein Vazifehdust, 2011)

yang terdiri dari functional image (citra

dilihat dari fungsi produk), affective image

(citra dilihat dari sikap terhadap merek), dan

reputation (citra dilihat dari reputasi merek).

Promosi

Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan program pemasaran.

Bagaimanapun kualitas suatu produk apabila konsumen tidak tahu dan tidak yakin bahwa produk tersebut memiliki kualitas dan berguna bagi mereka, maka konsumen pun tidak akan tertarik untuk membelinya. Menurut (Tjiptono, 2015:387), promosi merupakan bauran pemsaran yang berfokus pada upaya menginformasikan, membujuk dan mengingatkan kembali konsumen akan merek dan produk perusahaannya.

(6)

136

Konsep pemasaran terintegrasi

(Integrated Marketing Communication/IMC)

dikembangkan sebagai pengembanganya,

komunikasi ini lebih menekankan pada komunikasi dua arah yang menunjukan keselaran dan keterpaduan dalam hal tujuan, fokus, dan arah strategik antar elemen bauran pemasaran yaitu pada periklanan, promosi

penjualan, personal selling, public relation,

direct dan online marketing serta antar unsur bauran pemasaran yaitu produk, distribusi, hargadan komunikasi pemasaran.

Tujuan akhir dari pemasar adalah menaikan penjualan dan keuntungan bagi perusahaan.Promosi dan periklanan adalah usaha-usaha perusahaan untuk meyakinkan konsumen untuk membeli produknya.

Bentuk-bentuk utama dari

komunikasi penjualan adalah penjualan

pribadi (personal selling), periklanan

(advertaising), promosi penjualan (sales promotion), iklan dari mulut ke mulut (mouth to mouth advertisement)

Macam macam promosi

Menurut Kotler(2015:399), macam-macam

bauran promosi penjualan terdiridarisales

promotion, advertising, personal selling, dan public relations.

Berikut ini mnerupakan pembahasan

darimacam-macam bauran promosi

penjualanadalah sebagai berikut.

1. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Menurut Kotler (2006), sales promotion is a

short- term incentives to encourage the purchase or sale of a product or service. Pengertiannya adalah, promosi merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian/penjualan suatu produk atau jasa.

2. Periklanan (Advertising)

Menurut Kotler (2006), advertising is a any

paid form of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods, or services by an identified sponsor. Pengertiannya adalah, iklan adalah sebagai semua bentuk bayaran

untuk mempresentasikam dan

mempromosikan ide, barang, atau jasa secaranon personal oleh sponsor yang jelas.

3. Personal Selling

Menurut Tjiptono (2015), personal selling

adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman

pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba membelinya.

4. Hubungan Masyarakat (Public

relation)

Sedangkan menurut Tjiptono (2008), public

relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan,

dan sikap terhadap berbagai macam

kelompok terhadap perusahaan tersebut

Indikator promosi

Promosi adalah pemilihan bauran

promosi yang sangat penting untuk

dilaksanakan oleh perusahaan untuk

memasarkan jasa dalam kegiatan pembelian / penggunaan jasa.

Metode tersebut terdiri atas aktivitas

periklanan (advertising), personal selling,

promosi penjualan, public relations,

informasi dari mulut kemulut (word of

mouth), dan pemasaran langsung (direct marketing). (Kotler, 2009:24) Walaupun

secara umum bentuk-bentuk promosi

memiliki fungsi yang sama, tapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Definisi Keputusan Pembelian

Kotler, (2011:206), mengungkapkan

keputusan untuk membeli yang diambil oleh konsumen itu merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan.

Setiap keputusan membeli

mempunyai suatu struktur yang terdiri dari

beberapa komponen, antara lain. 1)

Keputusan tentang jenis produk, 2)

Keputusan tentang bentuk produk, 3)

Keputusan tentang merek, merek mana yang akan dipilih konsumen untuk dibeli, 4)

Keputusan tentang penjualnya, produk

tersebut dibeli dimana dan pada toko apa, 5) Keputusan tentang jumlah produk, banyaknya produk yang akan dibeli, 6) Keputusan tentang waktu pembelian. 7) Keputusan tentang cara pembayaran.

Faktor faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian

Selanjutnya menurut Kotler, (2011:206) mengungkapkan bahwa terdapat dua faktor yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan

pembelian, pertama, sikap orang lain. Sejauh

mana sikap orang lain mengurangi alternatif

(7)

137

alternatif tersebut akan bergantung kepada dua hal yaitu; 1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen. 2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.

Kedua, Situasi yang tidak terantisipasi.Situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat

pembelian, keputusan konsumen untuk

memodifikasi, menunda atau menghindari

suatu keputusan pembelian sangat

dipengaruhi oleh resiko yang dirasakan.

Bersama resiko yang dirasakan

berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan besarnya ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen.

Keputusan membeli melalui secara

online yang didahului oleh pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor ini dapat dikelompokkan menjadi faktor internal, yaitu psikologi konsumen, dan faktor eksternal, yang terdiri dari lingkungan sosial budaya masyarakat, stimuli pemasaran, dan sistem kontrol vendor yang meliputi (1) Efisiensi untuk pencarian (waktu cepat, mudah dalam penggunaan, dan

usaha pencarian mudah); (2) Value (harga

bersaing dan kualitas baik); dan (3) interaksi

(informasi, keamanan, load time, dan navigasi

(Suhari, Yohanes. 2008).

Dimensi Keputusan Pembelian

Ada beberapa dimensi atau tahap yang dilakukan oleh konsumen dalam proses pembelian (Kotler & Keller. 2009 : 234-245), yaitu:

a) Pengenalan Masalah (Need Recognition,

yaitu: proses pembelian dimulai dengan

pengenalan terhadap masalah atau

kebutuhan. Konsumen merasakan adanya perbedaan antara keadaan sebenarnya dengan keadaan yang diinginkan.Dipicu oleh rangsangan internal yaitu ketika salah satu kebutuhan normal yang timbul sudah cukup tinggi sehingga menciptakan

sebuah dorongan. Dan rangsangan

eksternal yaitu karena dorongan dari pihak lain yang membuat konsumen menjadi terdorong untuk memenuhi kebutuhannya

b) Pencarian Informasi (Search of

Information),yaitu: konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, meliputi :

1) Sumber pribadi meliputi keluarga,

teman, tetangga.

2) Sumber komersil meliputi iklan,

tenaga penjual, pameran.

3) Sumber publik meliputi media massa,

organisasi konsumen, pencarian

minternet.

4) Sumber pengalaman meliputi

penanganan, pemeriksaan,

penggunaanproduk.

c) Evaluasi Alternatif (Alternative

Evaluation), yaitu: evaluasi alternatif yaitu cara konsumen dalam memproses

informasi untukmengevaluasi merek

alternatif yang menghasilkan pilihan berbagai merek.

d) Keputusan Pembelian (Purchase

Decision) adalah tahap dimana konsumen akan membeli atau tidak. Ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor kedua adalah situasi tidak terduga. Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pada pendapat yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan.

e) Perilaku Setelah Pembelian (

Post-purchase Behavior). Setelah pembelian terjadi, konsumen akan mengalami suatu

tingkat kepuasanatau ketidakpuasan.

Kepuasan atau ketidakpuasan akan

mempengaruhitingkah laku berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan cenderung mengatakan hal yang baik

tentang produk yang bersangkutan

kepada oranglain.

Apabila konsumen merasa tidak puas maka ada dua kemungkinan

yangakan dilakukan oleh

konsumen.Pertama, meninggalkan atau

konsumen tidakakan melakukan

pembelian yang kedua kalinya. Kedua,

konsumen akanmencari informasi

tambahan mengenai produk yang telah dibelinya untuk menguatkan pendiriannya mengapa ia memilih produk itu sehingga ketidakpuasannya dapat dikurangi

Hipotesis

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Suharsimi, 2010:71).

Dari uraian kerangka pemikiran diatas, dirumuskan sebagai berikut:

(8)

138

H1 = di duga terdapat Pengaruh

Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian online

pada Situs Belanja Online XYZ

tahun 2017

H2 = di duga terdapat Pengaruh

brand image terhadap

Keputusan Pembelian online

pada Situs Belanja Online XYZ

tahun 2017

H3 = di duga terdapat Pengaruh

promosi terhadap Keputusan Pembelian online pada Situs

Belanja online XYZ tahun 2017

Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka pemikiran

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian

Proses penelitian ini diawali dengan

kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan di gunakan sebagai lokasi

penelitian, perumusan masalah yang

teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang memperkuat landasan dalam variable, penyusunan metode dalam pengumpulan data, hingga penentuan teknik pengujian statistic yang di pergunakan. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak Agustus –September 2017

Tempat penelitian

Untuk memperoleh data guna penyusunan karya tulis penulis mengambil tempat penelitian pada pengguna situs belanja

onlineXYZ di Jakarta

Desain Riset

Menurut Arikunto (2010:90), desain

penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif dan asosiatif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan penelitian, proses,

hipotesis, turun ke lapangan, analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya

menggunakan aspek pengukuran,

perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif karena bertujuan membuat

pencanderaan/ lukisan/ deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat -sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti (Ginting dan Situmorang, 2008:55).

Selanjutnya dikatakan sebagai

penelitian asosiatif karena penelitian ini menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting, 2008:57). Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang

dapat berfungsi untuk menjelaskan,

meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Jenis dan Sumber Data Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang merupakan data yang diperoleh dari dalam perusahaan baik lisan maupun tulisan yang kemudian dikuantitatifkan berupa angka-angka atau bilangan baik utuh (diskrit) maupun tidak utuh (continue) (Kountur, 2008:30) atau skor jawaban reponden yang diperoleh dari hasil pengukuran melalui koesioner. Penelitian ini menggunakan skala pengukuran berupa skala

likert dengan 4 kategori.

Tabel 2 ukuran skala likert

Jawaban Skor

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Hasil kajian penulis, 2017

Skala pengukuran penelitian ini

menggunakan empat kategori pilihan

bertujuan untuk menghilangkan jawaban

ragu-ragu dari reponden.Penelitian ini

menggunakan kuesioner yang berupa

pernyataan-pernyataan yang pilihan

jawabannya telah tersedia.Yang diberi pola atau dipersempit dengan kerangka susunan

terlebih dahulu, sehingga mendorong

reponden untuk menentukan pilihan jawaban ke suatu arah dan memiliki keuntungan yang cepat dan mudah dianalisa.

Sumber Data Perilaku Konsumen(X 1) Keputusan Pembelian(Y) Brand Image (X) Promosi (X)

(9)

139

Sumber data bersumber dari data primer dan data sekunder Indriantoro dan Supomo (2002:146-147), yaitu :

1. Data Primer (Primary Data) merupakan

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber langsung (tidak melalui media perantara). Data

primer secara khusus dikumpulkan

peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer dapat berupa opini, hasil observasi dan hasil pengujian.

Metode yang digunakan untuk

mendapatkan data primer adalah dengan wawancara atau jawaban kuisioner.

2. Data sekunder (Secondary Data)

merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (dari pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan.

Metoda Analisis Data

Penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas sebelum melakukan uji hipotesis. Uji validitas dan reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan keandalan data sehingga data tersebut memenuhi kriteria untuk diuji dengan menggunakan berbagai jenis metode statistik yang ada.

Populasi dan Sample Populasi.

Pengertian populasi menurut Sugiyono

(2012:90) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang diteliti adalah seluruh konsumen prioritas bulan April 2017 pada situs belanja

online XYZ yaitu sebanyak 3186 konsumen.

Sample

Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah simplerandom sampling yaitu

menurut Sugiyono (2012:118) adalah teknik pengambilan anggota sampel dari populasi

yang dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Dalam pengembilan sampel pada penelitian ini mengacu pada teori Slovin.

Banyaknya sample di situs belanja

online XYZ pada bulan agustus sampai

September 2017 sebanyak 3186 konsumen. Dari jumlah tersebut yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 3186

konsumen. Penentuan jumlah sampel

sebanyak 186 konsumen untuk memudahkan dalam pengolahan data konsumen dan

diperoleh berdasarkan rumus Slovin

(Arikunto :2006:102) sebagai berikut:

Perhitungan sampel dilakukan

dengan menggunakan rumus Slovin dengan asumsi bahwa populasi tersebut berdistribusi normal, maka perhitungannya adalah sebagai berikut: (Umar, 2011).

Dimana :

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Batas kesalahan yang

diperbolehkan, sebanyak 10% Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah:

N = 96.95

Dengan demikian, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96.95 di bulatkan menjadi 97 sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Deskriptif

Di dalam penelitian ini, penulis menyebar kuesioner kepada konsumen situs belanja

online XYZ melalui internet. Kuesioner yang disebarkan pada seluruh konsumen yang berjumlah 97 responden mengenai tanggapan

tentang perilaku konsumen terhadap

keputusan pembelian situs XYZ. .Untuk

mendapatkan gambaran mengenai

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia. Untuk lebih jelasnya dibawah

ini dikemukakan secara satu persatu

gambaran umum responden penelitian.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin peneliti membagi 2 (dua) kategori, yaitu laki-laki dan perempuan. Dengan melihat Tabel 1 dibawah ini dapat dilihat responden laki-laki dan perempuan.

(10)

140 Tabel 1. Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid laki laki 41 42,3 42,3 42,3

perempuan 56 57,7 57,7 100,0

Total 97 100,0 100,0

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa jenis kelamin dari total 97 responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 41 orang (42,3%) dan sisanya perempuan 56 orang (57,7%). Dengan ini diketahui sebagian besar responden yang jenis kelamin Konsumen

situs XYZ bermayoritas berjenis kelamin

perempuan.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia responden peneliti membagi menjadi 4 kategori, yaitu < 20 tahun, 20 - 25 tahun, 25> tahun.Dengan melihat Tabel 2 dibawah ini dapat dilihat presentase usia responden.

Tabel 2.Usia Responden

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 20 tahun 29 29,9 29,9 29,9 20-25 tahun 59 60,8 60,8 90,7 >25 tahun 9 9,3 9,3 100,0 Total 97 100,0 100,0

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa usia dari total 97 responden pada sebanyak 29orang (29.9%) yang berusia <20tahun ,59orang (60.8%) yang berusia 20-25 tahun, 9orang (9,3%) yang berusia

>25tahun. Dengan ini diketahui usia

responden yang bermayoritas berusia 20-25

tahun untuk konsumen situs XYZ.

Hasil Uji Teknik Analisa data Hasil Uji Validitas

Uji validitas di gunakan mengetahui apakah item item yang ada di dalam kusioner mampu mengukur peubah yang di dapatkan dalam penelitian ini. (Ghozali 2011:69). Maksudnya untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner di lihat jika pertanyaan dalam kuisioner tersebut mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuisioner tersebut.

Uji validitas ini dapat di lakukan dengan menggunakan korelasi antara skor butir pertanyaan dengan skor konstruk atau

variable. Setelah itu tentukan hipotesis Ho :

skor butir pertanyaan positif dengan skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor kunstruk.

Setelah menentukan hipotesis Ho dan Ha kemudian uji dengan membandingkan r

hitung (tabel corrected item – total

correlation) dengan r tabel (tabel product moment dengan signifikan 0.05)untuk

degreee of fredom (df) = n-2 di mana ”n” adalah jumlah smapel penelitian sebanyak 97 responden sehingga di peroleh nilai (df) 97-2 atau nilai df dari 95 adalah 0.196. Suatu kuisioner di yatakan valid apabila r hitung > r tabel (ghazali, 2011:69).

Pengujian validitas dalam penelitian

ini menggunakan teknik korelasi pearson

product moment dengan menggunakan

program SPSS versi 24.0 for windows.

Kriteria validitas setiap item atau butir pernyataan adalah apabila nilai korelasi tiap item tersebut bernilai positif dan besarnya 0,3 keatas, berarti item atau butir pernyataan tersebut valid (Sugiyono, 2013).

Hasil pengujian validitas terhadap variabel Perilaku konsumen (X1), brand

image (X2), Promosi (X3) terhadap

keputusan pembelian (Y) bahwa nilai korelasi dari masing-masing variabel lebih besar dari 0,196, sehingga tidak ada yang perlu dikeluarkan dan tidak perlu dilakukan pengujian ulang.

Hasil Uji Reliabilitas

Hasil perhitungan koefisien korelasi dan reliabilitas untuk setiap variabel penelitian

(11)

141

dengan metode Cronbach’s Alpha disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Hasil Uji Realiabilitas

No Variabel Cronbach's Alpha r kritis Keterangan

1 Perilaku konsumen (X1) 0,931 0,6 Reliabel

2 Brand image (X2) 0,883 0,6 Reliabel

3 Promosi (X3) 0,925 0,6 Reliabel

4 Keputusan pembelian (Y) 0,810 0,6 Reliabel

Dari data Table 3 menunjukkan

bahwa nilai Cronbach`s Alpha untuk

masing-masing variabel diatas ketentuan nilai yang disyaratkan (>0,6). Maka dikatakan bahwa konstruk pernyataan yang merupakan variabel Perilaku konsumen (X1), brand image (X2),

promosi (X3) dan Keputusan

pembeliankonsumen E Commerce Sites (Y)dinyatakan reliable

Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak.uji normalitas data dalam penelitian ini adalah menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov.Jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal sebaliknya jika nilai sig <0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Adapun hasil uji normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Predicted Value

N 97

Normal Parametersa,b Mean 42,7319588 Std. Deviation 2,89391864 Most Extreme Differences Absolute ,105

Positive ,073

Negative -,105

Kolmogorov-Smirnov Z 1,037

Asymp. Sig. (2-tailed) ,233

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai sig > 0,05 yaitu 0,233 sehingga dapat

disimpulkan residual data berdistribusi

normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

Hasil uji hipotesis

Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisian Determinasi (R2) pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisian determinasi adalah

antara nol sampai dan satu.Nilai determinasi ditentukan dengan nilai Adjusted R Square.

Hasil pengujian koefisian determinasi

R2 dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Hasil Uji Koefisian Determinasi R2

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .143a .021 -.011 3.923 1.550

a. Predictors: (Constant), Promosi, Brand image, Perilaku Konsumen b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

(12)

142

Dari output di atas, terlihat nilai R square atau pengaruh simultan variabel

Keputusan pembeliansebesar 0.414.

Selanjutnya, untuk mengukur besaran faktor luar pada Keputusan pembelian, digunakan rumus sebagai berikut:

0.143

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pengaruh perilaku konsumen juga turut mempengaruhi Keputusan pembelianadalah sebesar 0.143 (14.3%).

Hasil Uji F

Uji statistik F adalah menunjukkan apakah variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel

dependennya.Hasil pengujian statistik F dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6.Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 29.977 3 9.992 .649 .585b

Residual 1430.931 93 15.386 Total 1460.907 96

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

b. Predictors: (Constant), Promosi, Brand image, Perilaku Konsumen

Berdasarkan Tabel 6 Terlihat nilai F hitung 0.649 dengan probabilitas 0,585, itu berarti nilai probabilitas < 0,05, sedangkan hasil yang diperoleh dari F tabel adalah sebesar 0.649 yang berarti F hitung > F tabel (0.649.>0,287 ), sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Keputusan pembeliankonsumen situs belanja online XYZ atau dapat disimpulkan bahwa Perilaku konsumen secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan pembelian konsumen situs XYZ, atau model sudah tepat.

Hasil Uji Hipotesis (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya

menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas/independen secara

individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Pada uji t, nilai t hitungan dibandingkan dengan nilai t tabel. Berikut hasil perhitungan uji statistik t yang disajikan pada Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7. Uji Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 48.549 5.417 8.963 .000

Perilaku

Konsumen -.058 .116 -.067 -.501 .618 .593 1.687

Brand image -.167 .168 -.121 -.994 .323 .710 1.408

Promosi .043 .145 .040 .300 .765 .588 1.701

(13)

143

Berdasarkan hasil Uji t, maka

pengambilan keputusannya berdasarkan

Pengujian terhadap variable Keputusan

Pembelianpada situs Belanja OnlineXYZ .Hipotesis pertama yang menyebutkan bahwa dimensi Perilaku Konsumen berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan

Pembelian pada XYZ di terima. Berdasarkan

hasil perhitungan data menggunakan program pengolahan data SPSS versi 24.0 diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi sebesar 0.618 dengan arah hubungan positif. Ini berarti pengambilan keputusan terhadap hipotesis pertama adalah tolak H0 dan terima H1.

Hipotesis kedua yang menyebutkan bahwa dimensi Brand image berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian pada situs belanja online XYZ

diterima. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program pengolahan data SPSS versi 24.0 diperoleh hasil bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.323. Ini berarti

pengambilan keputusan terhadap hipotesis kedua adalah terima H2 dan tolak H0 karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05.

Hipotesis ketiga yang menyebutkan

bahwa dimensi promosi berpengaruh

signifikan dan positif terhadap Keputusan

Pembelian pada situs belanja online XYZ

diterima. Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program pengolahan data SPSS versi 24.0 diperoleh hasil bahwa nilai

signifikansi sebesar 0.765. Ini berarti

pengambilan keputusan terhadap hipotesis kedua adalah terima H2 dan tolak H0 karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.

SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Secara parsial, dimensi perilaku konsumen berpengaruh signifikan dan positif

terhadap keputusan pembelian pada situs

E-commerce XYZ ada di terima dengan nilai signifikansi sebesar 0.618, (2) Secara parsial, dimensi Brand image berpengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian pada

situs e-commerce XYZ diterima dengan nilai

signifikansi sebesar 0.323, (3) Secara parsial, dimensi promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian pada

situs e-commerce diterima dengan nilai

signifikansi sebesar 0.765.

Saran

1. Variabel yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen dalam pembelian

online pada situs e-commerce XYZ dalam

penelitian ini terbatas pada empat variabel yaitu perilaku konsumen, brand

image, promosi dan keputusan

pembelian. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel independen lain selain faktor-faktor tersebut.

2. Wilayah penelitian ini terbatas pada

konsumen yang berada di wilayah

Jakarta. Bagi peneliti lain dapat

mengambil lokasi penelitian selain di Kota Jakarta.

3. Jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini dibatasi hanya 97

responden. Bagi peneliti lain dapat menggunakan sampel lebih banyak lagi sehingga diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat.

4. Perilaku konsumen mempunyai pengaruh

paling besar terhadap keputusan

pembelian konsumen situs e-commerce.

Untuk itu jaminan kualitas hendaknya menjadi prioritas utama bagi perusahaan

dan dijadikan komponen

keunggulan/daya saing yang dimiliki perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. (2007). “Managing Brand

Equity”. New York: Free Press

Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi

Situmorang, 2008. Filasafat Ilmu

dan metode Riset, Usu Press, Medan

Dewanti, Retno.2008.Kewirausahaan.

Jakarta: Mitra Wacana Media

Fandy Tjiptono, (2008). Brand Management

And Strategy. Edisi Pertama. Andi, Yogyakarta

Fandy Tjiptono (2015). Pemasaran Strategik.

Edisi Kelima. Andi, Yogyakarta

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis

Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Edisi Kelima. Semarang: Universitas Diponergoro

Hariri, Mahsa and HosseinVazifehdust. 2011.

(14)

144

Brand Image?.International

Conference on Business and Economics Research.Vol.1 . Kuala Lumpur: IACSIT Press

Kunto, 2014, Analisa Pengaruh Brand Image

Dan Company Image Terhadap Loyalitas Retailer Studi Kasus Pt Asia Paramita Indah. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-11.

Kotler, Philip. (2005). Marketing

Management.11th Edition. Pearson Education Inc, NewJersey.

Kottler, Philip, Gary Amstrong. (2003)

Manajeman Pemasaran. Jilid 1.Jakarta : Ghalia Indonesia

Kotler, Philip dan Gary Armstrong.(2015).

Prinsip-prinsip Pemasaran.Jilid 2.Edisi 12. Erlangga, Jakarta

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian

Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta

Suharismi Arikunto. Prosedur Penelitian

Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2010.

Suhari, Yohanes 2008, “Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya”, Jurnal

Teknologi Informasi DINAMIK

Volume XIII, No.2, Juli 2008 : 140-146

https://id.wikipedia.org/wiki/LAZADA_Indo nesia

Gambar

Tabel 2.Usia Responden
Tabel 3. Hasil Uji Realiabilitas
Tabel 6. Hasil Uji Statistik F

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan pernyataan Sugiyono(2004:61) bahwa Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua populasi dijadikan sampel. Karena penelitian ini menggunakan

Berdasarkan latar belakang problematika dan analisis terhadap pengembangan skill pegawai seksi penyelenggara haji dan umroh Kementerian Agama kota Semarang maka

Hal ini dapat disebabkan oleh jenis tanaman atau tumbuhan yang terdapat di kedua lokasi ini memiliki kemiripan yang lebih besar sebagai tempat mencari makan ataupun untuk

Oleh karena itu agar tidak terkena sanksi akibat kekurangan likuiditas maka bank tersebut dapat meminjamkan uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank

Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka Komputer yang disambungkan dengan telpon telah membuka  peluang bagi siapa saja untuk berhubungan dengan dunia luar.  peluang

Berdasarkan penjelasan itu, dapat disimpulkan bahwa komunitas marginal organisasi memiliki kekhasan, yaitu secara psikologis, organisasional, dan fisik terpisah dengan

Lalu, dengan berpijak pada sumber-sumber, tanggung jawab, kebutuhan-kebutuhan dan penderitaan masyarakatnya, ia dituntut menentukan pemecahan-pemecahan rasional yang

3. Memasang Support bar dengan cara mengikat support bar ke tulangan geser/sengkang berdasarkan posisi yang telah di marking. Menyambung duct sesuai dengan Tipe