LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015
Hal. 225
09. URUSAN WAJIB PERTANAHAN A. KEBIJAKAN PROGRAM
Kewenangan urusan pertanahan secara umum tidak berubah dengan adanya
perubahan Undang-undang tentang pemerintahan daerah. Pertanahan merupakan
salah satu urusan pemerintahan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar sebagaimana diatur dalam
Pasal 12 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Kebijakan pada urusan pertanahan diarahkan pada upaya peningkatan tertib
administrasi pertanahan dan pemecahan masalah-masalah atau konflik
pertanahan. Pada tahun 2015, program yang dilaksanakan pada Urusan Wajib
Pertanahan adalah Program penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah. Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan adalah penyusunan
Basis Data Pertanahan sesuai dengani bidang tanah/persil/kapling di tingkat
Kelurahan, pengoperasian Program Data Pertanahan serta pemberian pelatihan
kepada staf kelurahan.
Selain kegiatan tersebut terdapat kegiatan Fasilitasi Penanganan
Konflik-Konflik Pertanahan dalam rangka fasilitasi pemecahan masalah / konflik
pertanahan namun masuk dalam anggaran Urusan Wajib Otonomi Daerah,
Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah,
Kepegawaian dan Persandian.
B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
1. PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan Pertanahan pada tahun 2015 meningkat cukup besar, yaitu sebesar Rp.
2.072.850.000,-. Hal ini dimaksudkan guna menyelesaikan target RPJMD di urusan
pertanahan dimana pada akhir tahun 2015 diharapkan 177 kelurahan telah
melaksanakan kegiatan pendataan bidang tanah di tingkat kelurahan.
Sedangkan untuk kegiatan Fasilitasi Penanganan Konflik-Konflik Pertanahan
pada tahun 2015 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 85.000.000,-.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Pertanahan
LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015
Hal. 226
Program Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI (Rp.)
PERSEN TASE
(%) SKPD : SETDA (Bag. Tata Pemerintahan)
1 Penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
2.072.850.000 2.007.817.000 96,86
JUMLAH PROGRAM 2.072.850.000 2.007.817.000 96,86
2. HASIL YANG DICAPAI
Hasil yang dicapai oleh Pemerintah Kota Semarang pada pelaksanaan urusan
pertanahan tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan P5T bertujuan untuk menyediakan informasi Data Pertanahan
bidang tanah / persil / kapling di tingkat Kelurahan. Pelaksanaan kegiatan
Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
(P5T) sampai dengan tahun 2014 sebanyak 91 Kelurahan. Selanjutnya pada
tahun 2015 dilaksanakan sebanyak 86 Kelurahan. Dengan demikian sampai
dengan akhir tahun 2015 seluruh kelurahan di Kota Semarang (177
Kelurahan) telah memiliki basis data pertanahan.
2) Kompleksitas permasalahan pertanahan di Kota Semarang relatif stagnan,
Hal ini terlihat dari jumlah kasus terkait dengan permasalahan pertanahan
relatif sama. Apabila pada Tahun 2013 terdapat 25 kasus, dan menurun
menjadi 20 kasus di Tahun 2014 maka pada Tahun 2015, kasus yang muncul
dan difasilitasi berjumlah 20 kasus.
3) Dalam rangka pengadaan tanah untuk pelaksanaan pembangunan untuk
kepentingan umum yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang pada
Tahun 2015 antara lain:
a. Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Batang – Semarang II;
b. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api (Double Track) Lintas Pekalongan
– Semarang;
c. Pembangunan Jalur Ganda Kereta Api (Double Track) Lintas Semarang –
Bojonegoro;
d. Pembangunan dan Pelebaran Jalan Kartini – Jolotundo – Gajah;
e. Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Normalisasi Kali Beringin;
LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015
Hal. 227
C. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI
Permasalahan urusan pertanahan yang dihadapi khususnya terkait dengan
Kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
(P5T) ini adalah masih belum optimalnya tingkat keterisian data bidang tanah. Hal
ini dikarenakan tidak semua pemilik bidang tanah mengembalikan formulir yang
telah dibagikan oleh petugas Kelurahan.
D. SOLUSI
Rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut yaitu pada Tahun 2016 akan dilaksanakan kegiatan monitoring dan
evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan Penataan, Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah (P5T). Melalui kegiatan tersebut diharapkan
akan dapat meningkatkan tingkat keterisian dan pemeliharaan data bidang tanah