• Tidak ada hasil yang ditemukan

T MTK 1404586 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T MTK 1404586 Bibliography"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 139

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, G. & Sintawati, M.(2013). Strategi brain-based learning dalam pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan berpikir kriitis dan kreatif siswa. Hand-Out Seminar Nasional Matematika dan Aplikasinya. Yogyakarta: Tidak dipublikasikan.

Appelbaum,P. (2004). Critical thinking and learning.

Ardianzah, F., Kusmayadi, T. A., & Usodo, B. (2015). Eksperimentasi model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization dengan pendekatan contextual teaching and learning pada materi pokok bangun ruang sisi datar ditinjau dari sikap siswa terhadap matematika dan pembelajaran matematika.

Arends, R. I. (2004). Learning to teaching.

Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : PT.Bumi Aksara

Ary, D., & Jacobs, L,C., & Razavieh, A. (2011). Pengantar penelitian dalam pendidikan (terjemahan). Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Bailin, S., Case, Coombs & Daniels. (1999). Conceptualizing critical thinking. Journal Curriculum Studies. 31, (3), 285 – 302.

Baker, M., Rudd, R.,& Pomeroy, C. (2001). Relationships between critical and creative thinking. Journal of Southern Agricultural Education Research.51, (1), 173 – 188.

Booker, G. (2005). Thinking mathematically–making sense and solving problems. The Mathematics Education into 21st Century Project, Universiti Technologi Malaysia, November, 49-53.

Chua, Y.P. (2004). Creative and critical thinking styles. Malaysia: University Putra Malaysia Press.

Creswell, JW (2010) Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Terj. Achmad Fawaid. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dahar, (1996). Teori-teori belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Jakarta: BNSP

_________. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

_________. (2007). Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses. Jakarta: BNSP

Delisle, R. (1997). How to use problem-based learning in the classroom. Ascd.

(2)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Duron, R., Limbach, B., & Wough, W. (2006). Critical thinking framework for any discipline. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 17, (2), 160 – 166.

Ennis, R.H. (1996). Critical thinking. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Fachrurazi. (2011). Penerapan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan. (1). 76 – 89.

Facione, P. A. (1992). Critical thinking: what it is and what it counts. Insight Assessment.California Academic Press.

Fisher, A. (2008). Berpikir kritis. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.

Fitri, A dan Dahlan, J.A (2014). Pelajaran matematika dengan model mmp (missouri mathematics project) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dan berpikir kritis matematis siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika. 3 (1).Hlm.26-34.

Fogarty, R. (1997). Problem-based learning and other curriculum models for the multiple intelligences classroom. IRI/Skylight Training and Publishing, Inc., 2626 South Clearbrook Drive, Arlington Heights, IL 60005.

Gallagher, S. A. (1997). Problem-based learning: Where did it come from, what does it do, and where is it going?. Journal for the Education of the Gifted,20(4), 332-362.

Gijselaers, W. H. (1996). Connecting problem‐based practices with educational theory. New directions for teaching and learning, 1996(68), 13-21.

Giorgio, T. D., & Brophy, S. P. (2001). Challenge-based learning in biomedical engineering: A legacy cycle for biotechnology. In ASEE Annual Conference Proceedings

Gulo, F. S. (2009). Peningkatan kemampuan berpikri kritis dan kreatif siswa smp dalam matematika melalui pendekatan advokasi. Tesis SPs UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Hassoubah, Z. I. (2007). Mengasah pikiran kreatif dan kritis. Jakarta: Nuansa.

Hayati, R. F. (2013). Peningkatan kemampuan penalaran dan berpikir kritis matematik siswa sma menggunakan model pembelajaran kooperatif bidak (bantuan individual dan kelompok). Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika. 2(1). Hlm. 115-121.

Herman, T. (2007). Pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa sekolah menengah pertama. Educationist, 1(1), pp-47.

Hidayat, W. (2011). Meningkatkan kemampuan berpikir kriis dan kreatif matematik siswa melalui pembelajaran kooperatif think-talk-write (ttw).

Tesis. UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

(3)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan kreatif matematis siswa. Matematika dan Pendidian Karakter dalam Pembelajaran. Hlmn. 121-132

Ikani, E. P dan Dada. (2015). Efficacy of ict in enhancing mathematics creative thinking (mct) of exceptional children in selected primary schools in calabar, nigeria. International Journal of Humanities Social Sciencesand Education (IJHSSE).2(9). Hlm. 1-7

Isaksen, S. G & Treffinger, D. J. (2004). Celebrating 50 years of reflective practice: versions of creative problem solving. Journal of Creative Behaviour.

Isharyadi, R. (2015). Pengaruh Penerapan Pendekatan Kontekstual terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Beliefs Matematis Siswa SMP (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).

Ismaimuza, D. (2013). Pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif terhadap Kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1).

Istianah, L., & Yunarti, T. (2015). Problem Based Learning untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa.

Johnson, E. (2006). Contextual teaching and learning. Bandung: MLC.

Johnson Laurence F; Smith, Rachel S; Smythe, J.Troy dan Varon, Rachel K. (2009). Challenge-based-learning: an approach for our time. Austin, Texas: The New Media Consortium.

Kampylis, P & Berki, E. (2014). Nurturing creative thinking. BIE Educational Practices.Series 25.

Kim, K. H. (2011). The apa 2009 division 10 debate: are the torrance tests of creative thinking still relevant in the 21st century?. Psychology of Aesthetics, Creativity, and the Arts, 5(4), 302.

Kosasih, U dan Mulyana, T. (2013). Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan komunikasi matematis siswa SMP melalui pembelajaran dengan pendekatan open-ended. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika. 1 (3). Hlm. 149-157

Kurfiss, J. G. (1988). Critical thinking: theory, research, practice, and possibilities. ashe-eric higher education report no. 2, 1988. Ashe-eric higher education reports, the george washington university, one dupont circle, suite 630, dept. rc, washington, dc 20036-1183.

Kusaeri (2014). Acuan dan teknik penilaian proses dan hasil belajar dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

(4)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lestari, K.E. (2013). Implementasi brain-based learning terhadap peningkatan kemampuan koneksi dan berpikir kritis matematis serta motivasi belajar siswa. Tesis Pascasarjana UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Martin. (2009). Convergent and divergent thinking.

Maulana. (2008). Pembelajaran analitik sintetik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematik siswa sekolah menengah atas. Disertasi PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Meltzer, DE. (2002). The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gain in physics: a possible hidden verriable in diagnostic pretest scores.American Journal Physics. 70 (2), 1259-1287.

Meyers, C. (1986). Teaching students to think critically.a guide for faculty in all disciplines. jossey-bass higher education series. Jossey-Bass Inc., Publishers, 433 California Street, Suite 1000, San Francisco, CA 94104-2091.

Miliyawati, B. (2012). Peningkatan kemampuan berpikir kritis dan self efficacy matematis siswa sma dengan menggunakan pendekatan investigasi. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika. 1(1). Hlm. 90-98.

Moma, L., Kusumah, Y. S., Sabandar, J., & Afgani, J. D. (2013). The enhancement of junior high school students mathematical creative thinking abilities through generative learning. Pattimura University. Ambon: Indonesia,3(8), 3-5.

Moseley, D. (2005). Frameworks for thinking: a handbook for teaching and learning. New York: Cambridge University Press

Mustafa, A. N. (2014). Upaya meningkatkan kemampuan berpikit kritis dan kreatif serta self-efficacy dalam pembelajaran matematika melalui discovery learning.Tesis pada SPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Mutiawati (2013). Pengaruh pembelajaran sinektik terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis mahasiswa pgsd.Tesis pada SPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ngeow, K., & Kong, Y. S. (2001). Learning to learn: preparing teachers and students for problem-based learning. ERIC Digest.

Nurlaela, E dan Kartasasmita, B. G. (2014). Penerapan pembelajaran model kooperatif tipe tgt (teams - games - tournament) untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan berpikir kritis matematis siswa madrasah aliyah. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika. 3 (1).Hlm.35-39.

(5)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nurzubaini. 2012. Metode dan Media Pembelajaran untuk PAUD. Jakarta : Rajawali Press.

Pehkonen, E. (1997). The state of art in mathematical creativity. Zentralblatt fur Didaktis der Mathematik (zdm)-The International Journal on Mathematics Education.

Permana, Y., & Sumarmo, U. (2007). Mengembangkan kemampuan penalaran dan koneksi matematik siswa SMA melalui pembelajaran berbasis masalah.

Educationist, 1(2), pp-116.

Pranita, H. S., Indriwati, S. E., & Susilo, H. (2016). Penerapan think pair share

berbasis lesson study untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar kognitif kelas sbm-c mahasiswa pendidikan biologi universitas negeri malang. Research Report, (2).

Rohaeti, E. (2008). Pembelajaran dengan pendekatan eksplorasi untuk mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif matematik siswa sekolah menengah pertama. Disertasi pada Sekolah pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.

Roopashree, B. J. (2015). Creative thoughts are the means to bring about innovations in education. MIER Journal of Education Studies.5(1). Hlm. 60-70.

Russeffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada membantu guru mengembangkan kompetensinya dalam pengajaran matematika untuk meningkatkan CBSA.

Bandung: Tarsito

_____________. (2005). Dasar-dasar penelitian pendidikan dan bidang non-eksakta lainnya. Bandung: Tarsito

Sabandar, J. (2007). Berpikir reflektif. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional Sehari: Permasalahan Matematika dan Pendidikan Matematika Terkini.

Salamor, R. (2013). Pembelajaran group investigation dalam upaya peningkatan kemampuan berpikir kritis dan self-concept matematis siswa sekolah menengah pertama. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika.

2(1). Hlm. 60-72.

Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana.

Savery, J. R., & Duffy, T. M. (1996). Constructivist learning environments: case studies in instructional design.

Shadiq, F. (2004). Pemecahan masalah, penalaran dan komunikasi. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

(6)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharp, C. (2004). Developing young children’s creativity: what can we learn from research?. Autumn.32, hlm 5-12

Siregar, I dan Mulyana, T. (2012). Menerapkan pendekatan model-eliciting-activities untuk meningkatkan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa smp. Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika. 1(1). Hlm. 34-43.

Siswono, T. Y. E, (2008). Model pembelajaran matematika berbasis pengajuan dan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.

Unesa University.

_________. (2011). Level of student’s creative thinking in classroom mathematics. Educational Research and Review.6 (7), hlm 548-553.

Slavin, R. E. (1994). A practical guide to cooperative learning.Macmillan College.

Sriraman, B (2004). The characteristics of mathematical creativity.The Mathematics Educator.14(1), hlm.19-34.

Sugilar, H. (2013). Peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan disposisi matematik siswa madrasah tsanawiyah melalui pembelajaran generatif.

Jurnal Pendidikan Matematika Sigma Didaktika UPI Bandung.3 (1).

Sugiyono. (2006). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, r&d. Bandung: CV. Alfabeta.

Suherman, E. (2001). Evaluasi proses dan hasil belajar matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suherman, E. dan Sukjaya, Y. K. (1990). Petunjuk praktis uuntuk melaksanakan evaluasi pendidikan matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.

Sukarsih, R.I. (2010). Perbedaan pengaruh antara embelajaran inkuiri dan pembelajaran ekspositori terhadap motivasi dan prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan patologi. Tesis pada UNS: tidak diterbitkan.

Sukmadinata, N.S. (2004). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosda.

Sumarmo, U. (2005). Alternatif pembelajaran matematika dalam menerapkan kurikulum berbasis kompetensi. Makalah pada Seminar Tingkat Nasional FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan

_________. (2010). Berpikir dan disposisi matematik: apa, mengapa, dan bagaimana dikembangkan pada peserta didik. FMIPA UPI.

_________. (2013). Kumpulan makalah: Berpikir dan disposisi matematik: apa, mengapa, dan bagaimana dikembangkan pada peserta didik. Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UPI.

Sumarmo, U., & NISHITANI, I. (2010). High level mathematical

thinking. 群馬大学教育学部紀要自然科学編, 58, 9-22.

(7)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematik (eksperimen terhadap siswa sma menggunakan pembelajaran berbasis masalah dan strategi think-talk-write). Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 17(1), 17-33.

Sutawijaya, A. & Dahlan, Jarnawi A. (2010). Model-model pembelajaran matematika. Modul UT: Jakarta

Suryadi, D. (2012). Membangun budaya baru dalam berpikir matematika.

Bandung: Rizqi Press.

Syahbana, A. (2012). Peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa smp melalui pendekatan contextual teaching and learning. EDUMATICA. Journal Pendidikan Matematika, 2(01).

Syukur, M. (2004). Mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran matematika dengan pendekatan open ended. Tesis pada PPS UPI. Bandung: Tidak Dipublikasikan.

Tall, D. (2002). Mathematical creativity. Advanced Mathematical Thinking. Kluwer Academic Publishers.hlm 42-53

Torrance, E. P. (1972). Teaching for creativity. Journal of Creative Behaviour.(6), hlm 114-143.

Torp, L., & Sage, S. (1998). Problems as possibilities: Problem-based learning for K-12 education. ASCD.

Treffinger, D.J. (2005). Creative problem solving: the history, development, and implications for gifted education and talent development. The Evolution of CPS in Gifted Education.49 (4), hlm. 343-353

Trianto, S. P. (2007). Model-model pembelajaran inovatif berorientasi kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Turmudi. (2009). Taktik dan strategi pembelajaran matematika: referensi untuk guru smk, mahasiswa dan umum. Jakarta : PT Leuser Cita Pustaka.

Vale, I. dan Barbosa, A. ( 2015). Mathematics Creativity in Elementary Teacher Training. Journal of the European TeacherEducation Network. Vol. 10. Hlm. 101-109.

US, S. (2012). Peran berpikir kreatif dalam proses pembelajaran matematika.

Vygotsky, L. (1978). Interaction between learning and development. Readings on the development of children, 23(3), 34-41.

Wakefield, A. J., Murch, S. H., Anthony, A., Linnell, J., Casson, D. M., Malik, M.,& Valentine, A. (1998). Retracted: Ileal-lymphoid-nodular hyperplasia, non-specific colitis, and pervasive developmental disorder in children. The Lancet, 351(9103), 637-641.

(8)

Nuni Fitriarosah, 2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF MATEMATIS SISWA SMP MELALUIPEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wulandari, I. (2012). Peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa sekolah menengah atas melalui metode penemuan terbimbing. Bandung: Tesis pada SPs UPI. Tidak diterbitkan.

Zohar, A., Weinberger, Y., dan Tamir, P. (1994). Developing critical thinking: A useful and promising instructional strategy for promoting in-depth science learning. Journal of Research in Science Teaching, 3, 183-196.

Referensi

Dokumen terkait

untuk mengamati kegiatan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. e) Mendiskusikan dengan guru kelas dan teman sejawat yang akan diminta. menjadi seorang observer.

Penggunaan model pembelajaran berbasis fenomena pada materi fluida statis secara signifikan dapat lebih meningkatkan keterampilan proses sains siswa dibandingkan

semakin tinggi tingkat kelembaban udara maka penurunan tegangan flashover AC. akan semakin besar, baik pada kondisi bersih maupun

Optimalisasi partisipasi orang tua dalam pengelolaaan program di PAUD EAGLE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang terkandung dalam debu vulkanik dan lahar dingin Gunung Sinabung. dengan menggunakan metode Analisis Aktivasi

2012 majoriti usia penderita melebihi 40 tahun, proporsi terbanyak ditemukan pada laki-laki berbanding perempuan, jumlah penderita yang merokok yang tinggi

(Studi Kasus Pada Perusahaan Bidder Yang Melakukan Merger Pada Tahun 2009). Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam masalah sikap atau perasaan siswa, maka dapat dilihat pada tabel VI yang menunjukkan bahwa sebaian besar (60 %) perasaan siswa merasa rugi jika tidak ikut belajar kelompok