70
Neng Risa Solihah, 2016
PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI TUMBUHAN BIJI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FENETIK DAN PRAKTIKUM BERBASIS VERIFIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Perbandingan keterampilan proses sains siswa pada materi tumbuhan biji
melalui pendekatan analisis fenetik dan praktikum berbasis verifikasi
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil keterampilan proses
sains pada kelas fenetik dibandingkan kelas verifikasi. Secara terperinci,
kesimpulan hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut,
1. Pada kelas fenetik memperoleh nilai posttest 80,49, dengan peningkatan
berada pada kategori sedang.
2. Keterampilan proses sains yang diukur pada kelas verifikasi mencapai
rata-rata 60,03 dengan peningkatan berada pada kategori sedang.
3. Kemunculan jenis keterampilan proses sains yang dilakukan siswa pada kelas
fenetik mencapai 56,75 %.
4. Kemunculan jenis keterampilan proses sains siswa pada kelas verifikasi
mencapai 44,5 %.
5. Respon siswa yang dijaring melalui angket pembelajaran menunjukkan hasil
yang positif baik terhadap pembelajaran fenetik maupun pembelajaran
veirifikasi. Hampir seluruh siswa dapat merasakan manfaat dalam
pembelajaran fenetik maupun verifikasi, terutama mampu meningkatkan
keterampilan proses sains siswa pada aspek mengamati,mengkalsidfikasi,
menginterpretasi, mengkomunikasi dan mengajukan pertanyaan. Meskipun
pada tahapan-tahapan pada pembelajaran fenetik ada yang masih dianggap
kesulitan terutama dalam proses pembuatan fenogram, sedangkan pada kelas
verifikasi siswa merasa kesulitan untuk membuat bagan klasifikasi bertingkat
sederhana.
B. Implikasi
71
Neng Risa Solihah, 2016
PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI TUMBUHAN BIJI MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FENETIK DAN PRAKTIKUM BERBASIS VERIFIKASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Keterampilan proses siswa cenderung masih rendah, diperlukan pembelajaran
yang dirancang matang dan disesuaikan dengan kebutuhan siswa sehingga
mampu mengoptimalkan keterampilan proses sains siswa
2. Adanya pembiasaan dalam melakukan pembelajaran menggunakan metode
klasifikasi baik pada materi tumbuhan maupun hewan agar siswa terlatih
dalam mengklasifikasi
C. Rekomendasi
Berdasarkan temuan penelitian, penulis menuliskan beberapa rekomendasi
sebagai berikut:
1. Pengetahuan konsep siswa hendaknya diukur pula untuk mengetahui
kefektifan kedua pembelajaran pada jenjang kognitif siswa
2. Wawancara pada siswa terkait pembelajaran perlu dilakukan, agar menunjang
dan memperkuat tingkat akurasi hasil penelitian lainnya
3. Materi yang dikaji tidak terbatas pada materi tumbuhan biji saja, peneliti dapat