• Tidak ada hasil yang ditemukan

653773265.doc 272.50KB 2015-10-12 00:18:05

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "653773265.doc 272.50KB 2015-10-12 00:18:05"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

ANALISIS TINDAKAN BULLYING

TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PADA SISWA

SEKOLAH DASAR NEGERI 01 SEKARAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Aprilia Siska Widyawati

1601413019

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2014

(2)

1. Judul Kegiatan : Analisis Tindakan Bullying terhadap Pembentukan Karakter pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sekaran

2. Bidang Kegiatan : PKM-P 3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Aprilia Siska Widyawati b. NIM : 1601413019

c. Jurusan : PGPAUD

d. Universitas : Universitas Negeri Semaran085640479418 e. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Jalan veteran dukuh barat

Gg.1/22a. Rt.02/Rw.01 Pekalongan Utara/

f. Alamat Email : Aprilia [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : Orang 5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar :

b. NIDN :

c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP :

6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti : Rp 4.260.000 b. Sumber lain : Tidak ada 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan

Semarang, Juni 2015

Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Negeri Semarang

Dr. Ade Rustiana, M.Pd. Aprilia Siska Widyawati NIP.196801021992031002 NIM.1601413019

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

Universitas Negeri Semarang

(3)

NIP.196205081 198803 1 002 NIDN. 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan……….. 1

1.2. Tujuan Penelitian……….…………... 2

1.3. Manfaat Penelitian……….………. 2

1.4. Luarandan yang Diharapkan………..………. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bullying……… 3

2.2. Karakter ………. 4

2.3. Hubungan antara Tindakan Bullying dengan Pembentukan Karakter Siswa……….. 6

BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1.Tahapan Penelitian,………... 8

3.2. Teknik Pengumpulan Data………..……… 8

3.3. Analisis Data dan Cara Penafsiran ………..…... 10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1. Anggaran Biaya……… 11

4.2. Jadwal Kegiatan ……...……….. 12

DAFTAR PUSTAKA……… 13

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Biodata Dosen Pendamping ………..……….. 14

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas……….……….…. 17 Lampiran

3.

(4)

RINGKASAN

Bullying merupakan aktivitas sadar, disengaja dan keji yang bermaksud melukai, menanamkan ketakutan melalui ancaman agresi lebih lanjut dan menciptakan teror. Dalam lingkungan sekolah, bullying masih sering dilakukan oleh para siswa, baik itu dalam bentuk ejekan, celaan, pengucilan, bahkan sampai pada kekerasan antarsiswa. Secara langsung maupun tidak langsung, perilaku ini akan memberikan pengaruh terhadap pembentukan karakter siswa.

Penelitian yang akan kami laksanakan yaitu menganalisis bentuk-bentuk tindakan bullying yang dilakukan siswa SD Negeri 01 Sekaran, serta pengaruhnya terhadap pembentukan karakter pada siswa. Luaran yang diharapkan dari pelaksanaaan program penelitian ini adalah memberikan gambaran dan informasi mengenai pengaruh tindakan bullying terhadap pembentukan karakter siswa di SD N 01 Sekaran. Sehingga nantinya sekolah, khususnya kepala sekolah mampu mengambil kebijakan strategis dalam rangka membentuk karakter siswa yang lebih baik.

Populasi adalah siswa SD N egeri 01 Sekaran, yang terdiri dari 6 kelas dengan sampel sejumlah 120 siswa yang diambil secara acak, yakni masing-masing kelas 20 siswa. Variabel yang kami tentukan adalah bentuk-bentuk bullying sebagai variable bebas, serta karakter siswa sebagai variable terkontrol. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan instrument penelitian berupa angket. Sedangkan metode penelitian yang kami gunakan yaitu analisis data kuantitatif deskriptif dimana analisisnya berupa data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik data deskriptif.

(5)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena bullying mulai mendapat perhatian peneliti, pendidik, organisasi perlindungan, dan tokoh masyarakat. Pelopornya adalah Professor Dan Olweusdari University of Bergen yang sejak tahun 1970-an di Skandinavia mulaimemikirkan secara serius tentang fenomena bullying di sekolah (Rudi, 2010). Bullying merupakan fenomena yang tersebar di seluruh dunia. Prevalensi bullying diperkirakan 8 hingga 50% di beberapa negara Asia, Amerika, dan Eropa. Belum terdapat data mengenai prevalensi bullying di Indonesia. Penelitian Amy pada tahun 2006, diperkirakan 10%-16% pelajar Sekolah Dasar (SD) kelas IV-VI di Indonesia mengalami bullying sebanyak satu kali per minggu. Bullying pada anak paling sering terjadi di sekolah, tetapi belum banyak guru di Indonesia yang menganggap bullying sebagai masalah serius.

Bullying memberikan dampak negatif terhadap pelaku dan korban. Dampak terbesar dialami oleh korban bullying. Korban bullying mengalami gangguan psikosomatik dan psikososial. Gangguan prestasi belajar dan tindakan bolos sekolah yang kronik juga dikaitkan dengan kemungkinan menjadi korban bullying. Di samping itu, studi yang dilakukan oleh Brockenbrough dkk (2002) dalam Smokowski & Kopase, 2005) menunjukkan adanya hubungan antara bullying dengan kekerasan.

Penelitian ini kami maksudkan untuk menganalisis sejauh mana tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sekaran terhadap teman sebayanya sehingga hal ini kemungkinan dapat berpengaruh pada pembentukan karakter siswa. Pada akhirnya, penelitian ini ditujukan kepada seluruh stakeholder dari SD N 01 Sekaran untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan mengenai tindak lanjut dari perilaku bullying siswanya. Baik dari segi pencegahan maupun penanganan lanjut.

1.2. Rumusan Masalah

(6)

bagaimana pengaruh tindakan bullying yang dilakukan terhadap pembentukan karakter siswa di SD N 01 Sekaran?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Menganalisis tindakan bullying yang terjadi di SD N 01 Sekaran 2. Menganalisis dampak apa saja yang ditimbulkan akibat tindakan

bullying di SD N 1 Sekaran

3. Menganalisis hubungan tindakan bullying dengan pembentukan karakter siswa SD N 1 Sekaran

1.4. Luaran yang Diharapkan

Luaran yang diharapkan dari pelaksanaaan program penelitian ini adalah memberikan gambaran dan informasi mengenai pengaruh tindakan bullying terhadap pembentukan karakter siswa di SD N 01 Sekaran.

1.5. Manfaat Penelitian

Bagi Mahasiswa :

1. Sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bentuk penelitian

2. Meningkatkan khazanah ilmu serta mengaplikasikannya melalui penelitian

Bagi Sekolah :

1. Penelitian ini memberikan gambaran dan informasi mengenai tindakan bullying apa saja yang dilakukan oleh siswa-siswi SD N 01 Sekaran 2. Sebagai pedoman dalam mengambil kebijakan dan tindak lanjut dalam

(7)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Bullying

2.1.1 Definisi Bullying

Bullying berasal dari bahasa Inggris (bully) yang berarti menggertak atau mengganggu. Banyak definisi tentang bullying ini, terutama yang terjadi dalam konteks lain (tempat kerja, masyarakat. komunitas virtual). Dalam Bahasa Indonesia, secara harfiah kata bully berarti penggertak, orang yang mengganggu orang lemah. Istilah bullying sesuai dengan KBBI terdapat beberapa pengertian: 1 sa·kat n benalu; pasilan; -- batu benalu pakis, Cyclophorus adnascens; -- bunga benalu, Agrostophyllum glumaceum; -- hitam benalu paku wangi; -- sarang langsuir benalu, Cyclophorus; -- tanduk rusa benalu, Platycerium, 2 sa·kat v, me·nya·kat·kan v 1 mengganggu; mengusik; merintangi: ia suka - orang lain; 2 menaruh (perahu dsb) di tanah; mendamparkan; menambatkan: pd musim barat banyak nelayan yg – perahunya begitu saja di pantai; ter·sa·kat v terdampar (tt perahu): perahu itu - di pulau karang; pe·nya·kat n pengganggu; pengusik; perintang 3 sa·kat lihat suku bisa menggunakan “Menyakat” (berasal dari kata sakat) dan pelakunya (bully) disebut penyakat.

Menurut Abdullah (2013), bullying merupakan aktivitas sadar, disengaja dan keji yang bermaksud melukai, menanamkan ketakutan melalui ancaman agresi lebih lanjut dan menciptakan teror.

Sedangkan Professor Dan Olweus pada tahun 1993 telah mendefinisikan bullying yang mengandung tiga unsur mendasar perilaku bullying, yaitu:

1. Bersifat menyerang (agresif) dan negatif. 2. Dilakukan secara berulang kali.

3. Adanya ketidakseimbangan kekuatan antara pihak yang terlibat.

Olweus kemudian mengidentifikasikan dua subtipe bullying, yaitu perilaku secara langsung (Direct bullying), misalnya penyerangan secara fisik dan perilaku secara tidak langsung (Indirect bullying), misalnya pengucilan secara sosial. Underwood, Galen, dan Paquette di tahun 2001, mengusulkan istilah “Social Aggression“ untuk perilaku menyakiti secara tidak langsung.

(8)

perempuan daripada laki-laki. Sementara anak laki-laki menggunakan atau menjadi korban tipe bullying secara langsung, misalnya penyerangan secara fisik.

Berdasarkan definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa bullying adalah perilaku agresif dan negatip seseorang atau sekelompok orang secara berulang kali yang menyalahgunakan ketidakseimbangan kekuatan dengan tujuan untuk menyakiti targetnya (korban) secara mental atau secara fisik.

2.1.2 Jenis dan Perilaku Bullying

Bullying dapat terjadi di lingkungan mana saja dimana terjadi interaksi sosial antarmanusia, antara lain:

Sekolah (School bullying)

Tempat Kerja (Workplace bullying)

Melalui medium internet dan teknologi digital (Cyberbullying) Lingkungan Politik (Political bullying)

Lingkungan Militer (Military bullying), dan dalam Perpeloncoan.

Menurut Rudi (2010) bullying juga bisa terjadi dalam lingkup sosial-ekonomi dan dalam interaksi manusia dengan lingkungan alam.

Perilaku bullying antara lain:

1. Kekerasan fisik (mendorong, menendang, memukul, menampar). 2. Secara verbal (Misalnya panggilan yang bersifat mengejek atau

celaan).

3. Secara mental (mengancam, intimidasi, pemerasan, pemalakan). 4. Secara sosial, misalnya menghasut dan mengucilkan.

2.2. Karakter

2.2.1 Definisi Karakter

Secara etimologis, kata karakter berasal dari bahasa Yunani (greek), yaitu charassein yang berarti “ to engrave” (Ryan and Bohlin, 1999). Kata “to engrave” bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau menggoreskan (Echols dan Shadily, 1995). Dalam Kamus Bahasa Indonesia kata “karakter” diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Karakter juga bisa berarti huruf, angka, ruang, simbul khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik (Pusat Bahasa Depdiknas,2008). Orang berkarakter berarti orang yang berkepribadian, berperilaku, bersifat, bertabiat, atau berwatak.

(9)

Lickona yang mengemukakan bahwa karakter adalah “A reliable inner disposition to respond to situations in a morally good way.”Selanjutnya, Lickona menambahkan, “Character so conceived has three interrelated parts: moral knowing, moral feeling, and moral behavior”(Lickona,1991). Menurut Lickona, karakter mulia (good character) meliputi pengetahuan tentang kebaikan (moral khowing), lalu menimbulkan komitmen (niat) terhadap kebaikan (moral feeling), dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan (moral behavior). Dengan kata lain, karakter mengacu kepada serangkaian pengetahuan (cognitives), sikap (attitudes), dan motivasi (motivations), serta perilaku (behaviors) dan keterampilan (skills).

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungan, yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata karma, budaya, dan adat istiadat.

2.2.2 Karakter Pelaku Bullying

Berdasarkan penelitian, remaja pelaku bullying mempunyai kepribadian otoriter, ingin dipatuhi secara mutlak dan kebutuhan kuat untuk mengontrol dan mengusai orang lain. Karakter bullying seringkali dikaitkan dengan preman, gang jalanan atau gang motor.

Ciri-ciri seorang bully, antara lain: Mencoba untuk menguasai orang lain, hanya peduli dengan keinginannya sendiri. Sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan kurang ber-empati terhadap perasaan orang lain. Pola perilakunya impulsif, agresif, intimidatif dan suka memukul.

Motivasi seseorang untuk melakukan bullying bisa berdasarkan kebencian, perasaan iri dan dendam. Bisa juga karena untuk menyembunyikan rasa malu dan kegelisahan, atau untuk mendorong rasa percaya diri dengan mennganggap orang lain tidak ada artinya.

2.2.3 Karakteristik Target Bullying

(10)

cenderung lebih kecil atau lebih lemah daripada teman sebayanya. Dengan kata lain, ukuran badan lebih besar, terutama diantara anak laki-laki cenderung mendominasi teman sebaya berbadan lebih kecil. Selain itu, juga bisa dikaitkan dengan kecenderungan siswa atau mahasiswa senior terhadap siswa/mahasiswa junior.

Berdasarkan pengamatan di Belanda (Junger Tas dan Van Kesteren – 1999), menemukan bahwa mereka yang tidak mempunyai teman, lebih dari setengahnya (51%) menjadi sasaran tindakan bullying. Sementara mereka yang mempunyai teman lebih dari lima orang, hanya 11% saja. Jadi mempunyai banyak teman, terutama dapat menolong, akan mengurangi kemungkinan menjadi sasaran tindakan bullying.

2.3. Hubungan antara Tindakan Bullying dengan Pembentukan Karakter Siswa

Pengalaman bullying, bagi sebagian orang selama berbulan-bulan hingga sekian tahun bisa jadi tidak disadarinya. Sementara bagi orang lain, sekali aksi negatif dapat menjadi pengalaman bullying. Dalam jangka panjang, korban bullying dapat menderita karena masalah emosional dan perilaku. Bullying dapat menimbulkan perasaan tidak aman, terisolasi, perasaan harga diri yang rendah, depresi atau menderita stress yang dapat berakhir dengan bunuh diri.

Bagi seorang siswa, bullying adalah penghambat besar untuk mengaktualisasikan diri. Bullying tidak memberi rasa aman dan nyaman, membuat para korban bullying merasa takut dan terintimidasi, rendah diri serta tak berharga, sulit berkonsentrasi dalam belajar, tidak bergerak untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, enggan bersekolah, pribadi yang tidak percaya diri dan sulit berkomunikasi, sulit berpikir jernih sehingga prestasi akademisnya dapat terancam merosot. Mungkin pula, para siswa korban bullying akan kehilangan rasa percaya diri.

(11)

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Tahapan Penelitian Variabel

Penelitian yang berjudul “Analisis Tindakan Bullying terhadap Pembentukan Karakter pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sekaran” menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bentuk-bentuk tindakan bullying yang dilakukan oleh siswa, sedangkan variabel terikatnya adalah karakter siswa.

Populasi dan Sampel

Pengertian populasi menurut Azwar (2004) “populasi adalah kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian”. Arikunto (2002) mengemukakan bahwa populasi merupakan keseluruhan obyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian, maka penelitinya merupakan populasi. Karakteristik populasi yang diambil dalam penelitian adalah siswa-siswi di SD Negeri 01 Sekaran.

Sampel adalah satu bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili populasi. Proses memilih individu-individu sedemikian rupa sehingga individu individu mewakili kelompok besar darimana mereka dipilih disebut sampling (Arikunto, 2002). Arikunto (2006) menyatakan bahwa sampel merupakan bagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikunto menyarankan jika subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah lebih besar dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sebagian subyek karena jumlah subyek yang ada kurang lebih 240 siswa, dengan asumsi di SD N 01 Sekaran terdiri dari 6 kelas dan tiap kelas rata-rata 40 siswa. Oleh karena itu, peneliti mengambil sampel dari 6 kelas, masing-masing 20 siswa secara acak sehingga total sampel sebanyak 120 sampel.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

(12)

Selain skala psikologis, peneliti akan juga memakai teknik observasi. Skala psikologis mempunyai karakteristik khusus yang membedakan dari berbagai bentuk alat pengumpulan data yang lain. Di antara karakteristiknya yaitu:

a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur.

b. Dikarenakan atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-indikator perilaku, sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item, maka skala psikologis selalu terdiri atas banyak item.

c. Respon subyek tidak dikategorikan sebagai jawaban “benar” atau ”Salah”. Semua jawaban diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh.

Blue print skala disajikan dalam bentuk tabel yang memuat uraian komponen-komponen atribut yang harus dimuat item-itemnya, proporsi item dalam masing-masing komponen dan dalam kasus yang lebih lengkap memuat juga indikatorindikator perilaku dalam setiap komponen.

Pengujian reliabilitas terhadap hasil ukur skala psikologis dilakukan bilamana item-item yang terpilih lewat prosedur analisis item telah dikomplikasikan menjadi satu. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah koefisien mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

Dalam pengukuran psikologi, koefisien reliabilitas yang mencapai angka 1,00 tidak pernah dapat dijumpai. Skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas, secara teoretik akan valid. Dari sudut cakupan isi dari awal pengembangan skala , relevansi item dengan tujuan ukur sebenarnya sudah dapat dievaluasi lewat nalar dan akal sehat.

Instrumen yang digunakan untuk mengungkap bentuk-bentuk bullying serta karakter siswa yang terbentuk adalah angket yang terdiri dari 40 item positif dan negatif.

(13)

Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif dengan metode statistik deskriptif presentase. Azwar (2006) menyebutkan bahwa analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif deskriptif dimana analisisnya berupa data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik data deskriptif. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

keterangan : x : mean

∑ fi : jumlah frekuensi

∑ fi.xi : perkalian antara jumlah frekuensi dengan item

(14)

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 AnggaranBiaya

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

No JenisPengeluaran Harga Satuan

2. Bahan habis pakai Lembar Angket 150 buah

Rp 1.000 Rp 150.000

3. Transportasi

Perjalanan mempersiapkan alat dan bahan, serta pelaksanaan pnelitian

(15)

Kegiatan Bulan

Ke-I II III IV

Minggu Ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Tahap Awal Studi Literatur Penyusunan Proposal Tahap Perijinan Persiapan Alat dan Bahan

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nindiyah. 2013. Meminimalisasi Bullying di sekolah. Klaten:Magistra, UNWIDHA No. 83 Th. XXV Maret 2013, ISSN 0215-9511:50-55

Amy, Huneck. 2007. Bullying: a cross-cultural comparison of one American and one Indonesian elementary school (disertasi). Cincinnati: Union Institute & University.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Azwar, Saifuddin. 2010. Penyusunan Skala Psikologis. Pustaka belajar: Yogyakarta

Echols, M. John dan Hassan Shadily. 1995. Kamus Inggris Indonesia: An English Indonesian Dictionary. Jakarta: PT Gramedia. Cet. XXI

Komisi Perlindungan Anak. Bullying bikin anak depresi dan bunuh diri. Diunduh dari: http://www.kpai.go.idmn_access.phpto=2-artikel. [diakses pada: 20 November 2014]

Lickona, Thomas. 1991. Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam books

Rudi, Tisna. 2014. Informasi Perihal Bullying. Indonesian Anti Bullying:E-Book.

(17)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Biodata Dosen Pendamping Ketua

A. IdentitasDiri

1. Nama lengkap Aprilia Siska Widyawai 2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usis Dini

4. NIM/NIDN 1601413019

5. Tempat dan Tanggal Lahir Pekalongan, 16 April 1995 6. E-mail [email protected]

7. Nomor Telepon/HP 085640479418

B. RiwayatPendidikan

SD SMP SMA

Nama Institusi SD Negeri Kraton Pekalongan

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan Tahun

1. 2. 3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP

(18)

Anggota1

A. IdentitasDiri

1. Nama lengkap 2. Jenis Kelamin 3. Program Studi 4. NIM/NIDN

5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail

7. Nomor Telepon/HP

B. RiwayatPendidikan

SD SMP SMA

NamaInstitusi Jurusan

TahunMasuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1.

D. Penghargaandalam 10 tahunterakhir (daripemerintah, asosiasiatauinstitusilainnya)

No JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun

1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP

(19)

Dosen Pendamping A. Identitas Diri

1. Nama lengkap (dengan Gelar) 2. Jenis Kelamin

3. Program Studi 4. NIM/NIDN

5. Tempat dan Tanggal Lahir 6. E-mail

7. Nomor Telepon/HP

B. RiwayatPendidikan

S1 S2 S3

Nama Institusi Jurusan

Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1.

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No JenisPenghargaan InstitusiPemberiPenghargaan Tahun

1.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKMP

(20)

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Studi

Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. Aprilia Siska Widyawati

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan 5 jam/minggu Sebagai koordinator, penanggungjawab selama

pelaksanaan penelitian

2. Membantu ketua

(21)

Lampiran 4. SuratPernyataanKetuaPeneliti

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Gedung H : Kampus Sekaran - Gunung Pati – Seamarang Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan

Email: [email protected] Telp/Fax: (024) 8508003

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aprilia Siska Widyawati NIM : 1601413019

Program Studi : S1 Pendidikan Guru Pendidiakan Anak Usia Dini Fakultas : Fakultas Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul: “Analisis Tindakan Bullying terhadap Pembentukan Karakter pada Siswa Sekolah Dasar Negeri 01 Sekaran” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015

bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain. Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar benarnya.

Semarang, Juni 2015

Mengetahui,

Pembantu Rektor/Ketua Yang menyatakan, Bidang kemahasiswaan,

Gambar

Tabel 1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-KC saya dengan judul: “DIGITAL CHARACTER EDUCATION: Aplikasi pembelajaran agama islam untuk pembentukan pribadi/karakter

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-M saya dengan judul : PURENAL (Pupuk Urea Tradisional) Sebagai Alternatif Pemanfaatan Limbah Batang Pohon Pisang di Desa Depokrejo

Dengan ini menyatakan bahwa usulan ( Isi sesuai dengan bidang PKM ) saya dengan judul: “PELATIHAN PEMBUATAN PORAS (PUPUK ORGANIK CAIR KOTORAN SAPI) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

Dengan ini menyatakan usulan PKM-Pengabdian kepada masyarakat saya dengan judul: “BUJANG PAPADI (Budidaya Jamur Merang Pasca Panen Padi) Solusi Pengolahan Limbah Jerami Guna

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Pengabdian Masyarakat saya dengan judul RUMAH BACA KITA yang diusulkan untuk tahun anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-M saya dengan judul: PELATIHAN PESAN BEKU ( PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK BEKAS BUNGKUS) UNTUK MELATIH MOTORIK PADA SISWA

Dengan ini menyatakan bahwa usulan (PKM P) saya dengan judul: PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DARI RENDAMAN SABUT KELAPA (Cocos nucifera) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-M saya dengan judul “Training Motivasi Bagi Anak-Anak Kampung Nelayan Tambak Mulyo sebagai Upaya untuk Meningkatkan