BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tsb. Sedangkan
menurut Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 Tahun 2003, usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia
dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
per tahun. (sumber:
Saat ini UMKMK di Indonesia per tahunnya mengalami pertumbuhan jumlah
yang sangat pesat dengan penyerapan tenaga kerja mencapai lebih dari 90% dari total tenaga kerja di Indonesia dengan didominasi oleh anak muda dan wanita. Usaha
mikro mempunyai peran yang sangat strategis dalam pengembangan ekonomi nasional, efek yang bersifat usaha rakyat dimaksud berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
mendistribusikan hasil pembangunan. (sumber:
tanggal 7 juni 2015)
Usaha mikro digolongkan dalam sektor informal yang mencakup berbagai macam kegiatan di bidang usaha antara lain: usaha perdagangan seperti pedagang keliling atau pedagang kaki lima. Demikian pula di bidang jasa misalnya jasa angkutan. Sektor
besar berpusat pada penyediaan kebutuhan pokok bagi golongan berpenghasilan rendah.
Menurut Suryana (2010:2) Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses, inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.
Untuk memulai dan menjalankan usaha dengan baik pada dasarnya seorang
wirausaha harus memiliki bekal pengetahuan tentang kewirausahaan. Selain itu wirausahawan harus memiliki jiwa/karakteristik yang seharusnya dimiliki oleh
seorang wirausaha. Karena hal itu menjadi salah satu pendorong wirausahawan untuk mencapai keberhasilan usahanya.
Noor (2007:397) mengemukakan bahwa “Keberhasilan usaha pada hakikatnya
adalah keberhasilan dari bisnis mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapat laba karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis”.
Menurut Hisrich (2008) dalam Sarwono dan Nugroho (2013) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam mandiri individu. Seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki
pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Bekal pengetahuan kewirausahaan itu meliputi pengetahuan tentang usaha yang dijalankan, cara menjalankan usaha
tersebut dapat berjalan dengan baik dan tumbuh berkembang sesuai keinginan pemilik usaha.
Kendala yang dihadapi para wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu yaitu sebanyak 6 dari 10 pedagang mengakui bahwa tidak memiliki pembukuan khusus
transaksi keuangan dari hasil penjualan dan tidak memisahkan pembukuan usaha dengan pengeluaran keluarga. Selain itu, ada beberapa pedagang yang kurang paham dalam ilmu teknologi dan kemampuan manajerial sehingga aktivitas usahanya tidak
terencana dengan baik dan hasil penjualan dari usahanya slalu digunakan untuk menutup kebutuhan sehari-hari sehingga tujuan menambah modal sulit terpenuhi.
Karakteristik wirausaha adalah sebagai ciri khas atau bentuk-bentuk watak atau karakter, corak tingkah laku, atau tanda khusus yang melekat pada diri setiap wirausaha dalam mengelola usahanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Karakteristik seorang wirausaha pada umumnya dapat dilihat pada saat berkomunikasi dalam rangka mengumumkan informasi maupun pada waktu menjalankan usaha dan
menjalin hubungan dengan para relasi bisnis. Untuk itu, dalam menjalin hubungan bisnis dengan seseorang diharuskan mengetahui karakteristiknya. Karena menjalin hubungan bisnis dengan seseorang yang karakternya tidak baik dapat mengakibatkan
kerugian bagi diri sendiri. Sikap atau karakteristik wirausaha merupakan bagian penting dalam kewirausahaan. Karakteristik wirausaha akan menentukan keberhasilan
dalam menjalankan dan mengembangkan usaha.
Menurut Suryana (2003) karakteristik kewirausahaan meliputi: percaya diri dan optimis, berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko dan mempunyai
Sedangkan menurut Mas’ud dan Mahmud Machfoedz (2006:5) karakteristik wirausaha meliputi: menyukai pengendalian segala sesuatu yang dikerjakan, tidak
suka berpangku tangan, termotivasi oleh hasrat mencapai kesuksesan, menganalisa setiap opsi untuk menjamin keberhasilan dan mengurangi resiko, selalu mencari cara
yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu, menyadari kehidupan pribadi lebih penting dari kehidupan bisnis, selalu memilih alternatif terbaik dalam membuat keputusan dan tidak takut mengaku jika melakukan kesalahan.
Fenomena yang terjadi pada wirausaha di Kelurahan Madras Hulu yaitu ada 7 dari 10 pedagang yang cenderung slalu merasa pesimis karena khawatir jika dagangannya
tidak laku atau hanya sedikit terjual, sehingga wirausaha tersebut tidak berani mengambil resiko tinggi untuk mengembangkan dagangannya. Selain itu, ada beberapa pedagang ibu-ibu yang merasa malas membuka kedainya ketika cuaca yang
tidak mendukung.
Fenomena-fenomena itu mengakibatkan usaha mikro yang ada di wilayah
Kelurahan Madras Hulu ini cenderung monoton dan sulit berkembang karena terbatasnya pengetahuan kewirausahaan dan lebih dari 5 pedagang belum menanamkan jiwa kewirausahaan yang seharusnya dimiliki oleh seorang wirausaha.
Kelurahan Madras Hulu merupakan daerah strategis untuk melakukan kegiatan usaha mikro, kecil maupun menengah, karena letaknya yang berada di inti Kota
Medan. Banyaknya warga yang berwirausaha di wilayah Kelurahan ini nyatanya dapat meningkatkan tingkat perekonomian warga menjadi berkembang dan lebih baik. Karena lokasinya yang strategis, banyak jenis usaha yang ada diwilayah ini, seperti
membantu mengatasi masalah pengangguran mengingat fenomena saat ini susahnya mencari pekerjaan formal, sehingga warga sekitar lebih memilih berwirausaha sebagai
mata pencaharian. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan studi penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik
kewirausahaan terhadap tingkat keberhasilan usaha dalam sektor usaha mikro/kecil di wilayah Kelurahan ini dengan judul “Pengaruh Pengetahuan dan Karakteristik
Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Mikro di
Kelurahan Madras Hulu Medan Polonia”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti mencoba mengidentifikasi dan menganalisis Apakah Pengetahuan Kewirausahaan dan
Karakteristik Kewirausahaan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Wirausaha Mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik kewirausahaan terhadap
keberhasilan usaha pada wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut:
2. Bagi wirausaha mikro di Kelurahan Madras Hulu, sebagai bahan masukan dan evaluasi mereka untuk mengetahui seberapa pentingnya pengaruh
pengetahuan dan karakteristik kewirausaahan terhadap keberhasilan usaha. 3. Bagi Departemen Manajemen FE USU, sebagai tambahaan kekayaan
penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan.
4. Bagi peneliti lanjutan, sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan