ABSTRAK
Status gizi erat kaitannya dengan tingginya angka kesakitan dan kematian bayi/balita, Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi/balita. Namun demikian cakupan pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Langsa Baro hanya mencapai 51,2%. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah kurangnya dukungan tenaga kesehatan kepada ibu yaitu dalam hal konseling menyusui untuk memberi ASI pada bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling menyusui terhadap motivasi dan sikap ibu tentang pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan di Kecamatan Langsa Baro.
Jenis penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan one group pre- and pos-ttest. Populasi adalah seluruh ibu hamil dengan usia kehamilan 32 sampai 36 minggu sebanyak 53 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, pengaruh konseling menyusui terhadap motivasi dan sikap ibu dianalisis dengan uji t-dependent test pada taraf kepercayaan 95%..
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata motivasi ibu sebelum diberi konseling menyusui sebesar 7,96 dan setelah diberi konseling menyussui sebesar 10,87, rata-rata nilai sikap ibu sebelum diberi konseling menyusui sebesar 37,64 dan setelah diberi konseling menyusui sebesar 43,15., hal ini menunjukan bahawa terjadi peningkatan yang signifikan (p=0,000) motivasi dan sikap ibu dalam memberi ASI pada bayi umur 0-6 bulan antara sebelum dan sesudah diberi konseling menyusui.
Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Langsa agar konseling menyusui yang intensif dari ibu hamil sampai ibu bersalin dijadikan sebagai salah satu alat untuk meningkatkan cakupan ibu memberi ASI pada bayi/balita dan tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dalam memberikan konseling.
ABSTRACT
Nutritional status is correlated to the high level of infant illness and death rate. Breastfeeding with exclusive ASI (breast milk) is one of the ways to decrease the level of infant illness and death rate. However, the coverage of breastfeeding with exclusive ASI in Langsa Baro Subdistrict reaches to only 51.2%. One of the causes of low coverage of exclusive ASI is the lack of support from the health care providers to mothers in breastfeeding counseling to babies. The objective of research was to find out the influence of breastfeeding counseling on mothers’ motivation and attitude on breastfeeding 0-6 month old babies with exclusive ASI in Langsa Baro Subdistrict.
The research was a quas-experimental with one group pre- and post-test. The population was all pregnant mothers whose pregnancy age was 32 to 53 weeks. Total sampling technique is used to determine the sample. The influence of breastfeeding counseling on mothers’motivation and attitude was analyzed by using t-dependent test at the significance level of 95%.
The result of research showed that the average rate of mothers’ motivation before being given breastfeeding counseling was 7.96 and after being given breastfeeding counseling was 10.87, the average rate of mothers’ attitude before being given breastfeeding counseling was 37.64 and after being provided with breastfeeding counseling was 43.15 which indicated that there was a significant improvement (p=0.000) on mothers’ motivation and attitude in breastfeeding 0-6 month-old babies before and after being given breastfeeding counseling.
It is suggested that the Health Service Office of Langsa provide intensive brestfeeding counseling for pregnant mothers and childbirth mothers mas one of the instruments to improve the coverage of mothers who breastfeed their babies and the health care providers improve the quality of their health services in providing counseling.
