• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Flavonoida Dari Daun Pala (Myristica fragrans Houtt) dan Uji Aktivitas Antioksidan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Isolasi Dan Elusidasi Struktur Kimia Flavonoida Dari Daun Pala (Myristica fragrans Houtt) dan Uji Aktivitas Antioksidan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pala (Myristica fragrans Houtt) termasuk salah satu tanaman famili Myristicaceae.

Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi

komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Biji Pala mengandung

minyak atsiri 7-14%. Bubuk Pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue,

puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar. Minyaknya juga dipakai sebagai

campuran parfum atau sabun (Preedy et al, 2011). Masyarakat negara India

menggunakan biji Pala sebagai obat aborsi, antikembung, narkotik, dan sebagai

sarana untuk menginduksi menstruasi, wasir, muntah kronis, rematik, kolera,

psikosis, kram perut dan mual. Minyak biji Pala juga bersifat sebagai antiseptik,

analgesik, dan sifat antirematik (Gupta and Deepak, 2011).

Takikawa et al., 2002 melaporkan bahwa minyak atsiri dan ekstrak biji Pala

mempunyai aktivitas antimikroba terhadap bakteri Escherichia coli O157. Gupta et

al., 2013 menyatakan bahwa minyak atsiri biji Pala bersifat sebagai antioksidan,

antimikroba dan antifungi. Minyak atsiri biji Pala juga mampu menghambat

pertumbuhan parasit Toxoplasma gondii (Pillai et al., 2012. Selain itu ekstrak,

pericarp, dan kulit (shell) biji tumbuhan ini telah dilaporkan oleh Sulaiman dan

Kheng, (2012) tidak mempunyai aktivitas antibakteri, namun pada aril dan inti bijinya

mempunyai aktivitas antibakteri yang kuat, sedangkan bunga segar Pala mempunyai

aktivitas antioksidan yang kuat (Chatterjee, 2007). Valderrama, (2000) melaporkan

bahwa famili Myrtaceae yang termasuk dalam Genus Iryanthera dan Virola

mengandung senyawa flavonoid. Senyawa jenis flavanon, flavon, dihidroflavonol dan

flavonol diisolasi dari kayu Iryanthera polyneura, serta ranting dan akar Virola

surinamensis. Senyawa flavonoid jenis flavan dan flavan-3-ol diperoleh dari kayu

(2)

Pada salut biji (aril) Pala ditemukan senyawa lignan yaitu

2,5-Bis-aril-3,4-dimetiltetrahidrofuran lignan (Hattoria et al., 1987). Selanjutnya pada aril Pala telah

ditemukan empat senyawa 3-(3,4,5-trimetoksifenil)-2-(E)-propen-1-ol;

3-(3-methoksi-4,5 metilenedioksi-fenil)-2-(E)-propen-1-ol;

2,3-dihidro-7-metoksi-2-(3,4-dimetoksifenil)-3-metil-5-(1-(E)-propenilbenzofuran dan empat senyawa neolignan

baru yaitu fragransol-C; fragransol-D; 2,3-dimetil-1,4-bis(3,4-metilenedioksifenill)

butan-1-ol; miristikanol-A dan myiristikanol-B (Hattorib et al., 1987). Kemudian

Hada et al., (1987) juga melaporkan bahwa terdapat 8 senyawa neolignan dan

lima lignan telah diisolasi dari bunga dan aril Pala. Senyawa yang ditemukan

adalah eritro-2-(4-allil-2,6-dimetoksifenoksi(-1-(3,4,5

-trimetoksifenilpropan-1,3-diol; treo-2-(-4-allil-2-metoksinoksil)-1-(4-hidroksi-3

-metoksifenil)-propan-1-ol; treo-1-(4-hidroksi-3metoksifenil)-2-(2-metoksi-4-(1(E)-propenil);

treo-1-(4-hidroksi-3metoksifenil)-1-metoksi-2-(2-metoksi-4-(1(E)-propenil)

penoksi)-propan; fragransol-A; fragransol-B; fragransin-D1; fragransin-D2; fragransin-D3;

fragransin-E1; dan senyawa yang sudah diketahui yaitu austrobailignan-7.

Penyelidikan tentang daun Pala belum banyak dilaporkan, namun ketersediaan

daun Pala lebih melimpah dibandingkan dengan bagian tumbuhan yang lain, karena

daunnya tidak bermusim dan umumnya setiap pohon mempunyai daun yang lebat

karena tanaman Pala mempunyai dahan dan ranting yang banyak. Ginting (2013)

melaporkan bahwa ekstrak metanol daun Pala mengandung senyawa flavonoid,

alkaloid, terpenoid, dan tanin, sedangkan ekstrak etil asetat mengandung senyawa

flavonoid. Hasil uji aktivitas antifungi menunjukkan bahwa ekstrak metanol dan etil

asetat daun pala mempunyai aktivitas antifungi terhadap Candida albicans.

Kemudian Ginting dkk, 2013 juga telah melaporkan bahwa ekstrak metanol, ekstrak

etil asetat dan ekstrak n-heksana daun Pala mempunyai aktivitas antioksidan yang

kuat (dengan metode peredaman radikal bebas 1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazil (,

-diphenyl--picrylhidrazyl) atau DPPH radical-scavenging) dengan IC50

(3)

elusidasi struktur kimia flavonoid dari daun Pala (Myristica fragrans) serta uji

aktivitas antimikroba yang meliputi aktivitas antibakteri terhadap Staphilococcus

aureus (mewakili bakteri Gram positif), Escherrichia coli (mewakili bakteri Gram

negatif) dan antifungi terhadap Candida albicans serta aktivitas antioksidan dengan

metode peredaman radikal bebas DPPH. Penentuan struktur kimia flavonoid akan

dilakukan berdasarkan interpretasi data spektra dari spektrofotometri Ultra Violet

(UV), Infrared (IR), Nuclear Magnetic Resonansce (NMR) dan Mass Spectra (MS).

1.2. Rumusan masalah.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Senyawa apa saja yang dikandung oleh daun Pala (Myristica fragrans)

2. Bagaimana aktivitas senyawa flavonoid sebagai antioksidan dan antimikroba

3. Bagaimana struktur kimia flavonoid hasil isolasi dari daun Pala (Myristica

fragrans).

1.3. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui senyawa yang dikandung daun Pala (Myristica fragrans) 2. Untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antimikroba dari senyawa flavonoid 3. Untuk mengetahui beberapa struktur senyawa flavonoid

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan mengenai

kandungan kimia dan aktivitasnya sebagai sumber zat aktif antioksidan dan

antimikroba dari daun Pala (Myristica fragrans). Hasil ini diharapkan dapat

bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan pengembangan obat

(4)

1.5. Urgensi Penelitian

Pencarian suatu bahan antioksidan dan antimikroba yang baik untuk pengawetan

suatu material atau sebagai obat-obatan terus dikembangkan karena bahan tersebut

sangat dibutuhkan sebagai bahan baku industri baik industri polimer, farmasi dan

makanan dan bahan tersebut dibutuhkan ketersediaannya dalam jumlah banyak. Biji

Pala diketahui berkhasiat sebagai obat-obatan, bahan dasar parfum dan pengawet

makanan. Namun biji pala ketersediaannya terbatas karena dalam setahun dapat

dipanen paling banyak dua 2 kali, sehingga biji Pala bernilai tinggi dipasaran. Oleh

karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap daunnya, mengingat daun Pala lebih

mudah diperoleh dan belum dimanfaatkan dibandingkan dengan bijinya.

Penelitian terhadap bunga, biji dan aril Pala khususnya terhadap minyak atsiri

telah banyak dilaporkan, namun informasi tentang kandungan kimia dari daun Pala

khususnya senyawa flavonoid serta khasiat senyawa tersebut sebagai antioksidan dan

antimikroba belum dilaporkan. Oleh karena itu akan dilakukan isolasi dan elusidasi

struktur kimia senyawa flavonoid dari daun Pala serta uji aktivitasnya sebagai

antioksidan dan antimikroba.

Referensi

Dokumen terkait

Penulis dapat mengatakan bahwa pelaksanaan pengawasan tahunan yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Baubau terhadap capaian kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Baubau

Lampu Kamar Gelap merupakan suatu rangkaian elektronika yang mampu menghasilkan cahaya disekitarnya seperti lampu-lampu lainnya, cahaya atau sinar tersebut akan dihasilakan oleh

Berdasarkan Surat Keputusan DirJen Pendidikan Islam Nomor … (dikosongkan) … tentang penetapan Penerima Bantuan Operasional Pesantren Tahfizh tahun Anggaran 2016 bahwa

Tetapi, bila tegangan yang diberikan 12 volt atau maksimum, signal yang dihasilkannya berupa garis lurus mendatar atau horizontal dengan nilai frekuensi 60 Hz, yang menandakan

4.1.1.1 Dengan mengamati contoh yang diberikan oleh guru, siswa dapat mempraktikkan prosedur gerakan berjalan satu arah secara berkelompok dengan penuh kerjasama.. Dengan

Pada cluster masalah yang telah diolah dan dianalisa, didapatkan nilai kesepakatan dari kelima responden secara keseluruhan dengan tingkat kesepakatan W=0.36 yang menyatakan

Sebelum melaksanakan praktik Bimbingan dan Konseling di sekolah, praktikan telah menyusun rancangan program praktik pengalaman lapangan yang telah dilengkapi dengan satuan

Elevated serum uric acid level as predictor for cardiovascular and all cause mortality in Chinese patients with high cardiovascular risk. Uric Acid and Endothelial Dysfunction