BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia penerbangan Indonesia, sangat timpang karena tidak
berimbangnya segi bisnis dengan sumber daya manusia (SDM). Akibatnya,
banyak terjadi pembajakan serta pengarbitan SDM. Hal ini merupakan bahaya
laten yang amat membahayakan aspek keselamatan penerbangan. (Roberto
Kobeh Gonzales,Presiden ICAO).
Jumlah SDM di dunia penerbangan Indonesia yang kurang dibandingkan
dengan perkembangan industri penerbangan perlu mendapat perhatian
khusus.Dalam kurun 5 tahun kedepan, Indonesia akan membutuhkan 4000 pilot.Hal
ini disebabkan oleh rencana penambahan armada-armada di berbagai maskapai di
Indonesia.Dengan jumlah tersebut dapat dipastikan kebutuhan akan fasilitas
pendidikan juga bertambah.
Secara internal, Air asia juga mengalami masalah ketersedian SDM dan
pendidikannya.Air Asia sebagai penerima World’s Best Low Cost Airlines dari
Skytrax akan terus mengembangkan dan memperkuat pasar terutama di ASIA.Hal ini kemudian dibarengi dengan kebutuhan SDM yang terus bertambah.
Penambahan karyawan unggul dan kompetitif Air Asiamembutuhkan fasilitas untuk mengakomodirnya.Fasilitas tersebut berupatraining center yang mencetak karyawan darat maupun karyawan udara.Fasilitas tersebut merupakan tempat
dimana pilot serta kru pesawat mendapatkan pendidikan dan pelatihan guna
mewujudkan visi dan misi dari Air Asia.
Air Asia sebelumnya sudah memiliki sebuah training centre di Selangor Malaysia dengan nama “Asian Aviation Academy”.Fasilitas tersebut merupakan joint venture Air asia dengan CAE.Asian Aviation Academy juga dapat mentraining karyawan dari maskapai lain guna mendapatkan keuntungan dari fasilitas itu
sendiri.Namun dengan perkembangan dunia aviasi di asia juga menuntut
penambahan fasiltas training untuk di bangun di berbagai wilayah bisnis.
daerah Sumatera, Penang, Thailand dan Singapore seiring dengan rencana
penambahan armada yang mencapai 200 pesawat A320.
Dengan dibangunnya fasilitas training ini di harapkan dapat memenuhi
kebutuhan akan pendidikan yang berkualitas bagi karyawan Air Asia serta dapat menjadi salah satu generator keuntungan bagi Air Asia Group.Selain itu keberadaan fasilitas training ini dapat menjadi sarana edukasi dan memicu pemuda di Sumatera
untuk bergabung di industry penerbangan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan Sumatera Air Asia Training Center.
1. Sebagai salah satu fasilitas Training yang dimiliki oleh Air Asia di regional ASEAN
2. Meningkatkan minat generasi produktif dari Sumatera dan luar sumatera untuk
berpartisipasi dalam dunia penerbangan
3. Untuk mewujudkan visi,misi dan sasaran maskapaiAir Asia, yakni:
4. Sebagai generator keuntungan bagi Air Asia Group.
1.3 Permasalahan
1. Bagaimana menciptakan hubungan antar ruang yang baik dari berbagai fungsi
ruang yang berbeda-beda serta mencakup berbagai divisi yang terdapat dalam
Sumatera Air Asia Training Center.
2. Bagaimana menghadirkan suasana kekeluargaan sebagaimana disebutkan
dalam visi misi Air Asia.
3. Bagaimana menginterpretasikan suatu bentuk yang berkaitan dengan
penerbangan untuk menciptakan arsitektur yang bermakna.
1.4 Sasaran
Yang menjadi sasaran dalam proyek ini adalah:
1. Karyawan Air Asia yaitu pilot dan pramugari baik yang ditraining untuk mulai
bekerja di Air Asia maupun yang ditrainining untuk memperbaharui izin terbang.
2. Pilot dan pramugari dari maskapai lain yang tidak mempunyai fasilitas training
3. Masyarakat umum terutama pelajar di wilayah sumatera untuk mendapat
informasi dan pengetahuan tentang pekerjaan di dunia penerbangan.
4. Dari jumlah penambahan armada yang mencapai 200 pesawat (1600 pilot,4000
flight attendant hingga 2020 ) ,Fasilitas ini ditargetkan akan mampu menampung
¼ dari jumlah awak setelah di kurangi dengan peserta training dari maskapai
lain.
1.5 Pendekatan
Pendekatan-pendekatan dalam penyelesaian masalah pada proyek ini dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya :
1. Pemahaman terhadap kasus proyek Sumatera Air AsiaTraining Centre melalui studi pustaka, mencakup pemahaman kebutuhan dan kelayakan akan lokasi,
pola aktifitas yang terjadi di dalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan
bentuknya.
2. Studi banding terhadap proyek yang memiliki kesamaan dalam hal jenis proyek
maupun tema yang di pakai yang dipakai dalam judul proyek ini.Diambil dari
berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan
sumber-sumber yang mendukung judul proyek.
3. Menganalisa potensi-potensi site dengan cara mensurvey lapangan / lokasi.
4. Menggali informasi dari instansi dan narasumber terkait untuk memperoleh data
yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek
1.6 Lingkup / Batasan
1. Lingkup batasan proyek ini adalah pembahasan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan desain arsitektur, lansekap serta interior yang dapat
mendukung terciptanya pendidikan yang berkualitas di Sumatera Air Asia Training Center.
2. Menyangkut masalah pemilihan lokasi site, dan peraturan pemerintah yang
berlaku di sekitar site.
3. Fokus perancangan dikaitkan dengan aspek fisik dan non fisik perancangan
yang menyangkut pemakai, pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, sirkulasi
dalam dan luar, perancangan tapak, massa bangunan, serta potensi pada
1.7 Kerangka Berfikir
MASALAH PERANCANGAN
Bagaimana menghadirkan hubungan ruang yang baik antar fungsi dalam design yang baik
Bagaimana menghadirkan suasana kekeluargaan sesuai dengan misi Air Asia
Bagaimana menginterpretasikan suatu bentuk yang berkaitan dengan penerbangan untuk menciptakan
o Data eksisting site Studi banding
o Kajian tema
o Perbandingan fungsi sejenis
KONSEP
Konsep Zoning Konsep massa & tapak Konsep sirkulasi ANALISIS
Analisis kondisi tapak (site) Analisis Fisik dan nonfisik
RANCANGAN
feedback
JUDUL PROYEK
SUMATERA AIR ASIA TRAINING CENTER
LATAR BELAKANG
Perkembangan Air Asia yang diikuti oleh kebutuhan mencetak karyawan berkualitas.
Perlu adanya fasilitas yang mampu mengakomodir kebutuhan tersebut Adanya statement dari CEO Air Asia untuk
membangun fasilitas training di Sumatera
MAKSUD & TUJUAN
Sebagai fasilitas Training yang dimiliki oleh Air Asia di ASEAN
Meningkatkan minat generasi produktif dari Sumatera dan luar sumatera untukberpartisipasi dalam dunia penerbangan
Untuk mewujudkan visi,misi dan sasaran maskapaiAir Asia,
Sebagai generator keuntungan bagi Air Asia Group.
1.8 Sistematika Laporan
Adapun sistematika penyusunan laporan ini,yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang kajian latar beakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan
batasan, pendekatan,kerangka berfikir, dan sistematika laporan
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang deskripsi proyek , tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek
sejenis, tinjauan umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor
pendukung proyek secara umum.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisi tentang kajian mengenai pengertian, interpretasi, dan keterkaitan tema
dengan judul serta studi banding terhadap bangunan-bangunan yang menerapakan
tema sejenis.
BAB IV ANALISA
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi terhadap lokasi tapak perancangan,
masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga
berisi tentang dasa-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi
kebutuhah ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep gubahan massa, konsep struktur, serta penzoningan baik luar
maupun dalam.
BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literature selama proses perencanaan