1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pemanasan global atau yang sering disebut dengan global warming masih sering diperbincangkan oleh semua pihak, pemanasan global itu di akibatkan karena meningkatnya suhu rata-rata atmosfer,laut dan daratan bumi. Peningkatan rata-rata suhu global bumi disebabkan oleh meningkatnya konsentasi gas-gas rumah kaca. Sebagian besar gas-gas rumah kaca dihasilkan oleh aktifitas manusia yaitu seperti penggunaan bahan bakar fosil oleh mesin dan kendaraan bermotor.
Pemanasan global merupakan peningkatan temperatur atmosfer bumi akibat dari meningkatnya intensitas efek rumah kaca pada atmosfer bumi. Peningkatan efek rumah kaca tersebut disebabkan meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca pada atmosfer bumi, diatas konsentrasi alamiah nya. Gas rumah kaca yang dimaksud adalah hidrogen oksida (H2O), karbon dioksida (CO2), metane (CH4), senyawa nitrogen oksida (N2O) dan gas-gas buatan manusia seperti golongan chlorofluorocarbon (CFC) dan halogen. Dengan meningkatnya efek rumah kaca tersebut, radiasi sinar matahari yang terperangkap pada atmosfer bumi menjadi lebih besar dari alamiahnya sehingga memanaskan temperatur udara bumi (Sipayung, 2013).
2
Rumah Kaca), serta meminimalkan dampak dari perubahan iklim (Krisnawati dkk. 2012).
Menyadari akan masalah lingkungan yang terjadi, dunia internasional berupa menstabilkan konsentrasi gas-gas penyebab GRK melalui sebuah konvensi kerja tentang perubahan iklim yaitu United Nations for Climate Change
Convention (UNFCCC). Program REDD (Reducing Emissions from Deforestation
and Forest Degradation) merupakan salah satu skema yang memungkinkan
negara berkembang untuk menjaga lahan hijau nya dan mendapatkan insentif dari hasi penyerapan karbon atau berkurang nya emisi akibat kerusakan lahan hijau nya (Roswiniarti dkk. 2008).
Upaya penanggulangan efek gas rumah kaca adalah dengan adanya tanaman penyerap karbon. Potensi tanaman karet sebagai tanaman penyerap karbon mendapat perhatian terutama di sumatera utara, karena sumatera utara merupakan salah satu wilayah di indonesia yang memiliki perkebunan karet terluas. Kabupaten deli serdang merupakan salah satu wilayah di sumatera utara yang menghasilkan produksi karet yang cukup tinggi (BPS, 2015).
3
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui perbedaan kandungan karbon pada setiap bagian tanaman karet umur 5 tahun di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
2. Mendapatkan potensi kandungan karbon pada konversi hutan menjadi perkebunan karet di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Hipotesis
Terdapat perbedaan kandungan massa pada setiap bagian tanaman karet
(Havea brasiliensis Arg).
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian yang dilakukan adalah memberikan informasi kepada pihak yang memmbutuhkan mengenai kandungan karbon pada perkebunan karet