Lampiran 2. Perhitungan Penentuan Ketebalan
Penentuan ketebalan pada edible film dengan penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin, akuades dan ekstrak kulit manggis (Garciniae mangostana) dapat dihitung dengan menggunakan jangka sorong. Penentuan dilakukan pada lima sisi yang berbeda.
2.1Penentuan Ketebalan Edible Film Perbandingan 1 gram Ekstrak kulit Manggis
Untukperhitungansampel 1 gpadaLampiran 1
Adapun perhitungan ketebalan rata-rata edible film:
Uji ketebalan (X1) = 0,20 mm
Uji ketebalan rata-rata (2 g ekstrak kulit manggis) = 0,298 mm
Uji ketebalan rata-rata (3 g ekstrak kulit manggis) = 0,30 mm
Uji ketebalan rata-rata (4 g ekstrak kulit manggis) = 0,322 mm
Lampiran 3. Perhitungan Kuat Tarik (Tensile Strength)
Perhitungan kuat tarik pada edible film dengan penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung dengan menggunakan alat Torse (Autograph).
3.1.Perhitungan Kuat Tarik Edible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Untukperhitungansampel 1 gpadalampiran 1
Adapun perhitungan kuat tarik edible film :
Load = 5,19 KgF
Kekuatan tarik (σ) (2 g ekstrak kulit manggis) = 1,111 KgF/mm2
Kekuatan tarik (σ) (3 g ekstrak kulit manggis) = 0,660 KgF/mm2
Kekuatan tarik (σ) (4 g ekstrak kulit manggis) = 0,502 KgF/mm2
Lampiran 4. Perhitungan Kemuluran (Elongasi at Break)
Perhitungan kemuluran pada edible film dengan penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung dengan menggunakan perhitungan regangan terhadap panjang mula-mula (Io).
4.1.Perhitungan Kemuluran Edible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Untukperhitungansampel 1 gpadalampiran 1
Adapun perhitungan kemuluranedible film :
Lampiran 5. Perhitungan Elastisitas (Modulus Young)
Perhitungan elastisitas pada edible film dengan penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung dengan membandingkan antara kuat tarik (σ) dengan kemuluran (ε).
5.1.Perhitungan Elastisitas Edible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Untukperhitungansampel 1 g padalampiran 1
Adapun perhitungan elastisitas edible film :
Kuat tarik (σ) = 1,73 KgF/mm2
Elastisitas (MoE) (2 g ekstrak kulit manggis) = 0,3695
Elastisitas (MoE) (3 g ekstrak kulit manggis) = 0,1405
Elastisitas (MoE) (4 g ekstrak kulit manggis) = 0,0575
Lampiran 6. Perhitungan Indeks Antimikrobial Metode Kirby Bauer
Perhitungan indeks antimikrobial metode Kirby Bauer pada edible film dengan penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung berdasarkan besarnya zona bening.
6.1.Perhitungan Indeks Antimikrobial Edible Film Bakteri gram positif (S. aureus)Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Adapun perhitungan indeks antimikrobial edible film untuk bakteri S. aureus:
Diameter Edible film : 21,5 mm
Diameter Zona Bening : 24,5 mm
Indeks Zona Antimikrobial = Diameter edible film_-_Diameter Zona Bening
Diameter edible film
= 21,5 mm_-_24,5 mm
21,5 mm
= 0,13
Indeks Zona Antimikrobial (2g ekstrak kulit manggis) = 0,04
Indeks Zona Antimikrobial (3g ekstrak kulit manggis) = 0,18
Indeks Zona Antimikrobial (4g ekstrak kulit manggis) = 0,23
Indeks Zona Antimikrobial (5g ekstrak kulit manggis) = 0,23
6.2.Perhitungan Indeks Antimikrobial Edible Film Bakteri Gram Negatif (E. coli)Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Adapun perhitungan indeks antimikrobial edible film untuk bakteri S. aureus :
Diameter Edible film : 21,5 mm
Diameter Zona Bening : 25 mm
Indeks Zona Antimikrobial = Diameter edible film_-_Diameter Zona Bening
Diameter edible film
= 21,5 mm_-_25 mm
21,5 mm
Indeks Zona Antimikrobial (2g ekstrak kulit manggis) = 0,01
Indeks Zona Antimikrobial (3g ekstrak kulit manggis) = 0,15
Indeks Zona Antimikrobial (4g ekstrak kulit manggis) = 0,05
Indeks Zona Antimikrobial (5g ekstrak kulit manggis) = 0,04
Lampiran 7. Perhitungan Ketahanan Air
Perhitungan % ketahanan air edible film dengan penambahan tepung tapioka, kitosan, gliserin dengan variasi aquadest dan ekstrak kulit manggis dapat dihitung berdasarkan berat awal dikurangi berat edible film basah dibagi berat awal dikali 100%.
7.1.Perhitungan % Ketahanan AirEdible Film Perbandingan 1g Ekstrak Kulit Manggis
Adapun perhitungan % ketahanan airedible film :
Berat awalEdible film(Wo) : 0,2104 g
Daya Serap Air (2g ekstrak kulit manggis) = 25,378 %
Daya Serap Air (3g ekstrak kulit manggis) = 26,638 %
Daya Serap Air (4g ekstrak kulit manggis) = 32,175 %
Lampiran 8. Gambar Spektrum FT-IR dari Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin, dan Ekstrak Kulit Manggis (Garciniae mangostana)
Gambar 8.1. Spektrum FT-IR Tepung Tapioka
Gambar 8.2. Spektrum FT-IR Kitosan
a
Lampiran 9. Ekstraksi Antioksidan dari Kulit Manggis
A B
Gambar 9.1. Kulit Manggis (Garciniae mangostana) yang digunakan dalam penelitian (A = Kulit Manggis Basah) (B = Kulit Manggis Kering)
Gambar 9.2. Ekstrak kulit manggis kering hasil penyaringan maserasi
Gambar 9.3. Pemekatan ekstrak kulit manggis dengan rotavapor
Lampiran 11. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri
Gambar 11.1. Uji Antibakteri Edible Film Metode Kirby Bauer dengan Bakteri Staphylococcus aureus
Lampiran 12. Apel Malang yang dibungkus dengan pembungkus
Gambar 12.1. Apel Malang yang dibungkus dengan pembungkus (A = Edible Film), (B = Edible film liquid), (C = plastik biasa) (D = Tanpa pembungkus)
Lampiran 13. Hasil Uji Aktivitas Antibakteri dengan Metode Standart Plate Count (SPC)