BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul
Nihon atau Nippon adalah sebutan untuk negara Jepang.Nipon mempunyai arti sebagai “Negara Matahari Terbit”. Kata ini diberikan kepada Jepang dari utusan resmi negara Cina. Negara kecil ini memiliki segudang budaya dan kesenian di dalamnya. Sehingga Jepang tak hanya dikenal oleh penduduknya saja, tetapi banyak orang luar yang tertarik dengan segala unsur yang ada di dalam negeri bunga sakura ini. Jepang terletak di sebelah timur Benua Asia dan terdiri dari 47 prefektur. Prefektur adalah sebuah istilah untuk menyatakan suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tersendiri dan juga prefektur ini mirip seperti negara bagian atau kota yang di pimpin oleh pemimpin tunggal. 47 prefektur ini di kelompokkan menjadi sembilan kawasan.
Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adala merupakan sebuah gunung berapi. Jepang rupanya memiliki banyak boneka tradisional yang punya berbagai macam makna dan sejarah. Dari boneka yang digunakan untuk mencegah hujan turun, sampai boneka yang dibuat untuk dijadikan jimat dan dipercaya membawa keberuntungan dan ketabahan untuk meraih tujuan yang dicita-citakan.
Jepang adalah negara yang mempunyai kultur dan budaya yang banyak. Budaya Jepang banyak dipengaruhi oleh berbagai kultur budaya dari luar, terutama dari China. Kemudian gabungan tradisi dari Yunani dan India ikut memengaruhi kesenian dan tingkat kebudayaan dari Eropa. Jepang mengembangkan budayanya sendiri yang orisinil seperti dalam hal seni, kerajinan tangan, tradisi, boneka, maupun dalam hal makanan. Setiap negara memiliki boneka khas masing-masing, memiliki karakter yang spesifik. Dalam urusan barang-barang pernik, Jepang memiliki segudang pernik yang sangat tidak terduga bentuknya. Di Jepang, boneka dari kain perca putih sering terlihat tergantung di depan rumah orang Jepang. Itu adalah boneka Teru-Teru Bozu. Walaupun boneka ini penampilannya tidak menarik, tapi dia dipercaya bisa menangkal hujan.
berevolusi dan sekarang mereka kerap dipajang di rumah baik sebagai sebuah wujud seni atau sebagai penangkal kejahatan. Beberapa contoh boneka tradisional Jepang adalah boneka-boneka kokeshi yang merupakan boneka kayu berkepala bulat, berbentuk badan silinder, dan tidak memiliki tangan atau kaki. Ada juga boneka daruma, sebuah boneka berbentuk bulat yang dicat merah putih dan dipercaya membawa peruntungan baik.
Teru-teru Bozu hanyalah secarik kain perca putih yang diberi buntalan sehingga membentuk kepala. Kadangkala cukup dari kertas tissue atau secarik saputangan. Lalu digambari mata dan mulut dengan spidol. Sangat sederhana tapi memiliki arti. Teru-teru bozu adalah boneka tradisional tepi jendela dengan menggunakan benang. Dari segi bentuk dan pembuatannya, boneka tersebut mirip dengan boneka saat mendatangkan cuaca cerah dan menghentikan atau mencegah
Boneka ini sering terlihat pada bulan September yaitu musim gugur (秋) dimana hujan sering turun. Mereka berharap hujan cepat reda dan cuaca kembali cerah. Kebiasaan ini dimulai sejak jaman Edo sampai sekarang.
Boneka Teru-teru Bozu juga masuk dalam perayaan Tanabata Matsuri,
bambu tidak akan terkabul. Sebagai penolak hujan inilah kemudian mereka menggantungkan boneka Teru Teru Bozu. Sehingga tidak heran, boneka ini akan selalu terlihat menggantung di luar rumah seseorang sehari sebelum menghadapi hari-hari besar seperti pekan olahraga, upacara-upacara besar, serta perayaan-perayaan tertentu, khususnya jika acara-acara tersebut jatuh pada musim penghujan. Beberapa orang jepang memperlihatkan bahwa Teru-teru Bozu memainkan peranan penting dalam kehidupan masyarakat jepang. Dengan alasan inilah penulis tertarik memilih judul Teru-teru Bozu sebagai judul kertas karya ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan memilih judul kertas karya ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui asal-usul dan pengertian teru-teru bozu 2. Untuk mengetahui apa saja alat dan perlengkapan yang digunakan untuk membuat teru-teru bozu
3. Untuk mengetahui fungsi teru-teru bozu bagi kehidupan masyarakat Jepang
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
