• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1204521 Abstract

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1204521 Abstract"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Lois Marta, 2016

Melatih Pelafalan Silabel /Tsu/ Dengan Tongue Twisters

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MELATIH PELAFALAN SILABEL /TSU/ DENGAN TONGUE TWISTERS (Penelitian Pre-experimental terhadap Mahasiswa Kelas C Tingkat IV Departemen

Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2015/2016)

Lois Marta 1204521

ABSTRAK

Pelafalan seringkali tidak terlalu menjadi fokus utama dalam mempelajari bahasa Jepang, karena pelafalan dalam bahasa Jepang dianggap tidak terlalu sulit seperti pelafalan dalam bahasa Inggris. Namun pada kenyataannya, para pembelajar bahasa Jepang seringkali mengalami kesalahan dalam melafalkan beberapa silabel dalam bahasa Jepang. Kesalahan pelafalan tersebut dapat berakibat fatal karena pelafalan yang salah dapat mengakibatkan perubahan makna, yang akan menimbulkan kesalahpahaman antara pembicara dan pendengar. Namun terkadang pula tidak mengakibatkan perubahan makna, akan tetapi akan berpengaruh pada image orang Jepang terhadap orang Indonesia. Terdapat beberapa silabel dalam bahasa Jepang yang dianggap sulit untuk diucapkan oleh orang di luar Jepang, termasuk orang Indonesia, salah satunya adalah silabel /tsu/. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, hanya satu dari lima belas mahasiswa yang mampu melafalkan silabel /tsu/ dengan benar. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya latihan dan bunyi silabel /tsu/ tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian, diadakan penelitian mengenai suatu bentuk latihan untuk melatih mahasiswa tingkat IV dalam melafalkan silabel /tsu/ menggunakan tongue twisters. Tongue twisters adalah urutan kata-kata yang sulit diucapkan dengan cepat dan benar guna meningkatkan kualitas pengucapan yang ditujukan khususnya untuk pembelajar bahasa asing atau

non-native speaker. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

mahasiswa sebelum dan setelah berlatih menggunakan tongue twisters, dan juga untuk mengetahui kecenderungan kesalahan yang dilakukan mahasiswa ketika melafalkan silabel /tsu/. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap tongue twisters. Desain penelitian ini adalah one-group pretest posttest design dan pengumpulan data dilakukan melalui pretest, posttest dan angket kepada 15 orang mahasiswa kelas C tingkat IV Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI tahun akademik 2015/2016. Dari analisis tersebut disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan mahasiswa sebelum dan setelah berlatih menggunakan tongue twisters. Nilai rata-rata yang diperoleh sampel pada saat pretest adalah 56, dan pada saat posttest adalah 60. Kemudian hasil angket menunjukkan bahwa 70% atau lebih dari setengah jumlah responden memberikan respon positif terhadap tongue twisters untuk melatih pelafalan silabel /tsu/.

(2)

Lois Marta, 2016

Melatih Pelafalan Silabel /Tsu/ Dengan Tongue Twisters

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE USE OF TONGUE TWISTERS IN DRILLING SYLLABLE /TSU/ (Pre-experimental Research in the Class C of the fourth year of Japanese Education

Department, Indonesia University of Education Academic Year 2015/2016)

Lois Marta 1204521

ABSTRACT

Pronunciation is often not became the main focus in studying Japanese, because pronunciation in Japanese is reputed to be not too hard like pronunciation in English. But in fact, most learners of Japanese was often made mistake when pronounce some syllable of Japanese. Look at that problem, researcher thinks that mispronounce of syllable /tsu/ caused by a lack of exercise in pronounce that syllable. Therefore, this research held to train university students level IV in pronounce syllable /tsu/ using tongue twisters. This study aims to finding out the pronunciation ability of the students before and after practice using tongue twisters, and also to identifying the commonly mispronounced

sounds of syllable /tsu/. This research also aims to know the students’s response against

the tongue twisters. The experimental study using “one-group pretest posttest design” and involved 15 students of class C level IV of Department of Japanese Education of Language and Literature Education Faculty of Universitas Pendidikan Indonesia in the Academic Year 2015/2016 to collecting data through pretest, posttest and inquiries. Results of the research data analyses have revealed that tongue twisters has not given a satisfactory outcome and significant effect on the pronunciation of syllable /tsu/. To this finding, tongue twisters is not recommended for use in train the pronunciation of syllable /tsu/. Results of the data analyses have also shown that 70% or more than half the respondents giving positive response against the tongue twisters.

Referensi

Dokumen terkait

SASARAN PESERTA KEGIATAN Sasaran peserta dalam kegiatan IbM “Peningkatan Kesehatan Bayi Melalui Massage Bayi”, tim pelaksana melibatkan peran serta dari bidan desa dan kader

18 setiap 3 (tiga) bulan sekali mengenai pemberesan harta pailit yang dilakukannya kepada hakim pengawas terutama untuk kasus pailitnya CV. 2) Hambatan – hambatan yang

Pada hari ini Jumat Tanggal Empat Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Tiga Belas, dimulai pukul 12.01 Wita dengan mengambil tempat Pada Portal LPSE Kabupaten Bone Bolango,

Portal LPSE Universitas Negeri Makassar http://lpse.unm.ac.id , Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Peralatan Pendidikan Akademi Pariwisata Makassar Tahun Anggaran 2011

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Team Asissted Individualization dapat meningkatkan kemampuan menghitung bilangan bulat pada

Jika produksi I-125 dilakukan menggunakan sasaran xenon alam, dalam proses produksi dihasilkan 125 I dengan radioaktivitas yang kecil untuk tiap satuan sasaran karena

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia

(2000) menemukan bahwa adanya pengaruh yang negatif dari kontrol keluarga terhadap kinerja perusahaan di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Mereka berpendapat