• Tidak ada hasil yang ditemukan

MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI | Dipraja | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8004 16154 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI | Dipraja | Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan 8004 16154 2 PB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MOTIF DAN PERSEPSI SISWA PUTRI TERHADAP

PARTISIPASI PADA CABANG OLAHRAGA BELADIRI

Imron Dipraja, Zulfikar Ikhsan, Mustika Fitri

Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia

Jl.Setiabudhi No.229, Bandung 40132, Jawa Barat, Indonesia

Imrondipraja@student.upi.edu

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui motif dan persepsi siswa putri dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler beladiri karate serta hubungannya terhadap partisipasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh artinya seluruh populasi penelitian dijadikan sampel sebanyak 18 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif berprestasi terkait dengan keinginan berpartisipasi pada kegiatan ekstrakurikuler beladiri karate lebih rendah dibandingkan dengan motif affiliasi dan kekuasaan yakni 34,88 %. Tingkat persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler beladiri karate berada pada tingkat positif tinggi 79,16 %.

(2)

PENDAHULUAN

Seiring perkembangan pada dunia

olahraga dan tatanan budaya pada

masyarakat pada akhirnya turut mengubah pola hidup berolahraga bagi kaum wanita. Perambahan pada cabang-cabang olahraga keras sebagaimana yang kerap dilakukan kaum pria bukan lagi merupakan sesuatu

yang tabu, kesadaran akan adanya

persamaan antara kaum laki- laki dan perempuan semakin membuka kesadaran kaum wanita, sehingga penerapan strategi cabang olahraga keras merupakan sesuatu yang cukup mengasyikan, kekerasan sering diartikan sebagai lambang maskulinitas seperti yang dikatakan Maclean (2015)

bahwa Sport is argued to be a key arena for

constructing masculine identity and reproducing ideas of men’s (hierarchical) distinction from women, and the ensuing subordination of women and femininity.

Adanya orientasi ini pada akhirnya menggiring dan mempengaruhi perbedaan pemilihan jenis aktivitas yang dilakukan kaum wanita, terutama dikaitkan dengan kehidupan sosial dan nilai sosial yang ada dimasyarakat hal ini seperti yang katakan Smith, Weinstein & Judith (1981) bahwa

The province of the physical-in sports and in occupations commonly seen as heavy work-has been invaded by women, but to the extent that people continue to think of physical intimidation as part of gender differentiation, reversals in which women overcome men are still unexpected.

Secara internal siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler beladiri harus

memiliki motif yang kuat agar keterlibatannya dalam proses pembelajaran bela diri menjadi

lebih stabil dan tinggi. Kata “motif”, diartikan

sebagai daya upaya yang mendorong

seseorang untuk melakukan sesuatu. menurut Gerungan dalam Santoso (2010:107)

pengertian motif yaitu: “Motif merupakan

suatu pengertian yang meliputi semua

penggerak, alasan-alasan dan dorongan-dorongan dalam diri manusia yang

menyebutkan ia berbuat sesuatu”. Adanya

dorongan akan mempengaruhi bagaimana perilaku siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Faktor lain yang perlu mendapatkan

telaah kaitannya dengan kegiatan

ekstrakurikuler adalah persepsi. Persepsi yang dimiliki para siswa tentang program beladirikaratedibentukberdasarkancitrayangd imilikikegiatantersebutdantidakselalu harus sesuai dengan realita. Ardianto (2010:99)

menjelaskan bahwa: ”persepsi terkadang

diyakini sebagai realitas karena persepsi

membentukcitra”.

Dalam prakteknya aspek psikologis jarang diperhatikan dalam kegiatan beladiri padahal aspek tersebut tidak kalah pentingnya dengan

aspek fisik. Kegiatan beladiri

termasukkedalamlatihanuntukmeningkatkanke terampilanteknikbeladiri.Olehkarena itu perlu memperhatikan aspek-aspek dalam latihan tidak terkecuali aspek mental. Penelitian terhadap aspek psikologis yaitu motif dan

persepsi sangat penting

diketengahkan.Selainmemberikanpengetahuan ilmiah,penelitianterhadapwanitadalam

kegiatan beladiri menunjukkan bahwa wanita

memiliki kesejajaran untuk berprestasi,

mengembangkan potensi, dan turut serta

dalam kegiatan yang identik dengan

maskulinitas.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Nazir

(2003:54) menjelaskan bahwa: “Metode

deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupunsuatukelasperistiwapadamasasekaran

g”.Berdasarkanpendapatparaahlimaka

penelitianinibertujuanuntukmenggambarkan motifdanpersepsisiswaperempuandalam

(3)

beladirikarate.

Populasi dalam penelitian ini adalah sekelompok siswa SMA Negeri 1 Majalaya yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler karate. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel jenuh artinya seluruh populasi penelitian dijadikan sampel penelitian karena kurang dari seratus dan terjangkau. Jadi seluruh

populasi penelitian dijadikan sampel

sebanyak 18 siswa.

Instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Observasi terstruktur,

Wawancara, Studi kepustakaan dan

Kuestioner. Teknik analisis data dengan menggunakan SPSS versi 17.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

Motif

Teori yang dikenalkan oleh David Mc.Clelland dalam Uno (2011:47). Adalah teori

yangberasaldarikebutuhanMashlowyangdikri stalisasikanmenjaditigakebutuhanyaitu motif

berprestasi, motif beraffiliasi, dan

motifberkuasa.

a. MotifBerprestasi

Tabel 1 Persentase Data Sub Variabel Motif Berprestasi

Indikator No. 1. Menginginkan hasil

belajar yang lebih baik 10 14 4 0 0 0 90 22 4,88 %

2. Siap berlatih

8 9 6 0 2 1 90 34 7,55 %

9 0 3 3 8 4 90 67 14,88 %

3. Mengikuti latihan secara

teratur 11 1 6 5 5 1 90 53 11,7 %

4. Menginginkan evaluasi dan feedback untuk

memperbaiki hasil latihan 7 6 10 0 2 0 90 34 7,55 %

Jumlah 5 30 29 8 17 6 450 210 46,66 %

Berdasarkan tabel tentang motif

berprestasi diperoleh skor jawaban 210 dari 5 butir soal atau diperoleh persentase 46,66 % dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai

46,66 % menurut kriteria penelitian maka motif berprestasi siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate pada SMA

Negeri 1 Majalaya rendah.

b.

MotifAffiliasi

Tabel 2

Persentase Data Sub Variabel Motif Affiliasi

(4)

1. Menginginkan kebersamaan dalam

1 0 0 5 10 3 90 72 13,33 %

2. Mengajak orang lain untuk turut serta ikut

2 0 0 2 14 2 90 72 13,33 %

3. Menghindari perselisihan jika ada masalah

3 0 0 3 13 2 90 71 13,14 %

4 0 0 1 10 7 90 78 14,44 %

4. Lebih menekankan pada pertemanan dan persahabatan

5 0 0 0 15 3 90 75 13,88 %

6 0 2 4 11 1 90 65 12,03 %

Jumlah 6 0 2 15 73 18 540 433 80,18 %

Berdasarkan tabel 2 tentang motif beraffiliasi diperoleh skor jawaban 433 dari 6 butir soal atau diperoleh persentase 80,18 % dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai

80,18 % menurut kriteria penelitian maka motif beraffiliasi siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate pada SMA

Negeri 1 Majalaya tinggi.

c. MotifKekuasaan

Tabel 3

Persentase Data Sub Variabel Motif Kekuasaan

Indikator No.

1. Selalu ingin menjadi pemimpin dalam kelompok

17 0 0 0 15 3 90 75 8,33 %

18 2 7 6 1 2 90 48 5,33 %

2. Berusaha untuk mempengaruhi orang lain agar sesuai dengan keinginannya

13 0 0 3 14 1 90 70 7,77 %

20 0 3 2 13 0 90 64 7,11 %

21 0 4 13 1 0 90 51 5,66 %

3. Aktif menentukan hasil latihan maupun proses latihan

14 14 2 0 2 0 90 26 2,88 %

15 9 6 1 1 1 90 33 3,66 %

16 7 4 6 1 0 90 37 4,11 %

(5)

4. Menunjukkan identitas

yang jelas 12 0 0 0 15 3 90 75 8,33 %

Jumlah 10 32 36 34 67 11 900 529 58,77 %

Berdasarkan tabel 3 tentang motif

kekuasaan diperoleh skor jawaban 529 dari 10 butir soal atau diperoleh persentase 58,77 % dari 100 % yang diharapkan. dengan nilai

58,77%menurutkriteriapenelitianmakamotifke kuasaansiswidalamberpartisipasipada

ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1

Majalayasedang.

d. Motif Siswi Berpartisipasi Pada EkstrakurikulerKarate

Tabel 4

Persentase Data Variabel Motif Siswi Berpartisipasi Pada Ekstrakurikuler Karate

Variabel Perolehan skor Skor ideal Persentase

Motif affiliasi 433 540 80,18 %

Motif berprestasi 210 450 34,88 %

Motif kekuasaan 529 900 58,77 %

Jumlah 1172 1890 62,01 %

Berdasarkan tabel 4 tentang motif siswi berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate di SMA Negeri 1 Majalaya tahun pelajaran 2012/2013 diperoleh skor jawaban 1172 dari 21butirsoalataudiperolehpersentase62,01%da ri100%yangdiharapkan.Dengannilai 62,01 % menurut kriteria penelitian maka motif siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler

karate pada SMA Negeri 1 Majalayasedang.

2.

Persepsi

Persepsi seseorang dengan orang lain akan berbeda terhadap suatu objek atau peristiwa tergantung pada hasil organisasi persepsi. Menurut Kasschau (1995:120) terdapat tiga prinsip mengorganisasikan persepsi sehingga memiliki makna yaitu kedekatan, keberlanjutan dan persamaan.

a. Kedekatan

Tabel 5

Persentase Data Sub Variabel Persepsi Kedekatan

Indikator No.

1. Merasa memiliki kedekatan dengan orang lain dalam latihan

22 0 0 4 10 4 90 72 16,00 %

23 0 0 2 14 2 90 72 16,00 %

2. Merasa nyaman dan diperhatikan

(6)

3. Mudah memperoleh bantuan jika menghadapi kesulitan

25 0 0 0 15 3 90 75 16,66 %

26 0 0 0 17 1 90 73 16,22 %

Jumlah 5 0 0 9 17 11 450 362 80,44 %

Berdasarkantabel5tentangpersepsikedekat andiperolehskorjawaban362dari5 butir soal atau diperoleh persentase 80,44 % dari 100 % yang diharapkan. Dengan nilai 80,44 %

menurut kriteria penelitian maka persepsi kedekatan siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1 Majalayatinggi.

b. Persamaan

Tabel 6

Persentase Data Sub Variabel Persepsi Persamaan

Indikator No.

1. Diperlakukan sama dalam latihan

30 1 13 4 90 69 9,58 %

31 4 12 2 90 70 9,72 %

2. Memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam latihan

4. Dihargai sebagai sesama anggota kegiatan dalam latihan kriteria penelitian maka persepsi persamaan siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate

(7)

c.

KeberlanjutanProgram

Tabel 7

Persentase Data Sub Variabel Nilai Persepsi Keberlanjutan Program

Indikator No. a. Kegiatan akan berlanjut

dan 27 0 0 0 1 17 90 71 26,29 %

b. Memiliki program latihan

yang jelas 28 0 0 1 17 0 90 78 28,88 %

c. Adanya dukungan pihak

sekolah terhadap 29 0 0 0 12 6 90 72 26,66 %

Jumlah 3 0 0 1 30 23 270 221 81,85 %

Berdasarkan tabel 7 tentang persepsi

keberlanjutan program diperoleh skor

jawaban 221 dari 3 butir soal atau diperoleh persentase 81,85 % dari 100 % yang diharapkan.Dengannilai81,85%menurutkrite

riapenelitianmakapersepsikeberlanjutan program siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1 Majalayatinggi.

d. Persepsi Siswi Pada Ekstrakurikuler Karate SecaraKeseluruhan

Tabel 8

Persentase Data Variabel Persepsi Siswi Berpartisipasi Pada Ekstrakurikuler Karate

Variabel Perolehan skor Skor ideal Persentase

Kedekatan 362 450 80,44 %

Persamaan 557 720 77,36 %

Keberlanjutan 221 270 81,85 %

Jumlah 1140 1440 79,16 %

Berdasarkan tabel 8 tentang persepsi siswi berpartisipasi pada ekstrakurikuler karatediSMANegeri1Majalayatahunpelajara n2012/2013diperolehskorjawaban1140 dari16butirsoalataudiperolehpersentase79,16

%dari100%yangdiharapkan.Dengan nilai

79,16 % menurut kriteria penelitian maka persepsi siswi dalam berpartisipasi pada ekstrakurikuler karate pada SMA Negeri 1 Majalayatinggi.

3.

Partisipasisiswi

Tabel 9

(8)

Indikator No.

Soal 1 2 3 4 5

Skor ideal

Perolehan skor

Persentase (%)

1. Kehadiran

38 0 0 3 12 3 90 72 4,44 %

39 0 0 4 13 1 90 69 4,25 %

40 0 1 6 10 1 90 65 4,01 %

41 0 1 2 13 2 90 70 4,32 %

42 0 1 6 8 3 90 71 4,38 %

2. Keaktifan

43 0 1 6 8 3 90 67 4,13 %

44 0 0 4 13 1 90 69 4,25 %

45 0 2 9 7 0 90 59 3,64 %

46 0 1 6 9 2 90 66 4,07 %

47 0 0 1 15 2 90 73 4,50 %

48 0 0 1 14 3 90 74 4,56 %

49 0 1 4 13 0 90 66 4,07 %

3. Keterlibatan

50 0 1 3 13 1 90 68 4,19 %

51 0 1 0 14 3 90 73 4,50 %

52 0 0 7 11 0 90 65 4,01 %

53 0 0 10 7 1 90 63 3,88 %

54 0 0 4 12 2 90 70 4,32 %

55 0 1 5 11 1 90 66 4,07 %

Jumlah 18 0 11 81 203 29 1620 1226 75,67 %

Berdasarkan tabel 9 tentang partisipasi siswi pada ekstrakurikuler karate di SMA

Negeri 1 Majalaya tahun pelajaran

2012/2013 diperoleh skor jawaban 1226 dari 18 butir soal atau diperoleh persentase 75,67 % dari 100 % yang diharapkan. Dengan nilai

75,67

(9)

4.

Uji Statistik Motif dan Persepsi TehadapPartisipasi

Tabel 10 Hasil Pengolahan Data

Responden Motif ( X12) Persepsi (X2) Partisipasi (Y)

Jumlah 1172 1140 1226

Rata-rata 65,11 63,33 68,11

Std 5,18 3,09 4,27

Varians 26,81 9,53 18,22

Berdasarkan data tersebut maka

dilakukan uji statistik untuk mengukur motif dan

prestasiterhadappartisipasisiswadenganmeng gunakanujikorelasirankspearmanadalah sebagaiberikut:

Tabel 11

Besarnya Hubungan Motif Dan Persepsi Terhadap Partisipasi

No Variabel Korelasi Interpretasi

korelasi

Hasil ini diperoleh dari penghitungan dengan menggunakan bantuan SPSS 17

seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 12 Model Summaryb

Model R R Square

a. Predictors: (Constant), Persepsi, motifsiswa

b. Dependent Variable: Partisipasi dalam ekstrakurikulerkarate

Hasil uji model menunjukan hubungan tersebut signifikan seperti dapat dilihat padatabel berikut:

Tabel 13 ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 200.809 2 100.405 13.821 .000a

Residual 108.969 15 7.265

Total 309.778 17

a.

Predictors: (Constant) : motif dan Persepsisiswa

(10)

Pada tabel 13 diketahui bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.00 (kolom Sig) artinya motif dan persepsi memiliki hubungan yang sangat kuat dan signifikan terhadap partisipasi siswi pada ekstrakurikuler karate. Nilai F hitung (13.821)

>dari F tabel (3.55) artinya variabel motif dan persepsi layak digunakan sebagaivariabel yang

dapat mempengaruhi perubahan pada

partisipasi. Penurunan maupun peningkatan motif dan persepsi dapat berpengaruh terhadap partisipasisiswa.

Berdasarkan hasil penghitungan tersebut maka hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa

motif dan persepsi memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi siswa diterima karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 dan nilai F hitung (13.821) > dari tabel (3.35).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan analisis data yang telah disusun dan telah diuji pada bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai motif dan persepsi siswi terhadap partisipasi pada ekstrakurikuler karate sebagai berikut :

1. Motif utama partisipasi siswi dalam

ekstrakurikuler karate adalah motif affiliasi.

2. Persepsi siswi berada pada tingkat tinggi

(positif) terhadap ekstrakurikuler karate.

3. Motif dan persepsi dalam kegiatan

ekstrakurikuler karate memiliki hubungan yang

sangat kuat dan signifikan terhadap partisipasi

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, E (2010), Metode Penelitian. Bandung : Simbosa.. Kasschau,R

(1995) Understanding Psychology. Ohio. Mc Graww Hill. Nazir, M.

(2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nurhasan. (2007). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung FPOK.

Uno, Hamzah (2011) Teori Motivasi. Jakarta ; Bumi Aksara.

RobertA.Smith,EugeneWeinstein,andJudithTanu(1981).Women,Karate,andGender

Typing.StateUniversityofNewYorkatStonyBrook.GayleFARBUniversityof

Miami,

School ofLaw

Gambar

Tabel 1 Persentase Data Sub Variabel Motif Berprestasi
tabel 2
tabel 3
Tabel 6 Persentase Data Sub Variabel Persepsi Persamaan
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat rata-rata derajat pembuahan telur yang lebih rendah dapat disebabkan karena kejutan setelah 40 menit dari proses pembuahan memberikan dampak pada kerusakan lapisan

Hotel bisnis adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum, sarana, "asilitas

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

(6) Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan S1 kependidikan dan S1/D4

Pemilikan lahan petani milik sendiri rata-rata 0,55 Ha per petani, sedangkan lahan bukan milik yang digarap rata-rata 0,60 Ha sehingga total lahan 1,15 ha. Pemilik lahan

Yun naman ang isang tema ng kwento, dahil naman sa mga salitang ginamit at paglalarawan sa dalawang pangunahing tauhan na sila Doray at Intoy.. Nag-iiwan din naman ang kwento

Tempat/Tanggal Lahir : Makassar, 21 Desember 1968 Alamat Tempat Tinggal : Kota Kembang Depok Raya sektor. Anggrek -3 Blok F1/14, Depok, Jabar Jenis Kelamin

Menurut pendapat para guru, perencanaan pendidikan karakter di sekolah-sekolah Kota Yogyakarta sudah dilakukan dengan cukup baik, tetapi berdasarkan analisis RPP yang dibuat