• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN STRATEJIK

PT GUDANG GARAM Tbk. : MANUVER DI TENGAH

PERUBAHAN HARGA

Disusun oleh Kelompok 3:

Mita Wahyuningsih 12010117410001 Hermawan Guntoro 12010117410005 Ryan Muhammad Daris 12010117410054

Dias Gilang 12010117410065

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

(2)

2017

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Gudang Garam Manuver di Tengah Perubahan Zaman” dengan baik. Adapun makalah ini dibuat agar mahasiswa terutama mahasisiwa magister manajemen Universitas Diponegoro dapat mewujudkan keingintahuan mengenai pemeliharaan dan keandalan system dan meningkatkan pemeliharaan di dunia perusahaan.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, dan penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh sebab itu, penulis memohon masukan dari segala pihak untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Sehingga lebih bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... 1

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 3

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1. Latar Belakang Kasus ... 4

1.2. Rumusan Masalah ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM ... 6

2.1. Sejarah Gudang Garam Tbk ... 7

2.2. Produk Utama Gudang Garam Tbk ... 7

2.3. Produk Utama Gudang Garam Tbk ... 7

2.4. Proses Produksi Rokok Kretek ... 8

2.5. Distribusi ... 8

BAB III ANALISIS KASUS ... 9

3.1. Porter’s 5 For Analysi... 9

3.2. Analisis SWOT .…... 11

3.3. EFAS ... 13

3.4. IFAS ... 14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kasus

PT Gudang Garam Tbk merupakan produser rokok kretek terbesar di Indonesia yang mempunyai pangsa pasar paling besar. Gudang garam merupakan kisah sukses dari perusahaan rokok. Sebagai produsen rokok kretek, Gudang Garam telah berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada industri rokok selama satu dekade terakhir. Namun, perlahan atau pasti rokok rendah tar atau lebih dikenal dengan istilah mild atau lights mulai mengikis pangsa pasar rokok kretek. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan permintaan untuk rokok kretek yang tidak sebanding dengan kenaikan pangsa pasar mild.

Persaingan dalam industri rokok telah berubah, salah satu penyebabnya adalah perubahan prefensi dari konsumen. Dilema ini yang dihadapi oleh Gudang Garam dan dalam jabatannya sebagai presiden direktur, Djajusman harus memutuskan langkah berikutnya yang harus diambil Gudang Garam. PT Gudang Garam mengalami dilema apakah mereka harus mengikuti langkah pesaing terjun ke pasar mild, dimana pasar mild saat ini sedang berkembang.

(5)

mulai terncam. Djajusman beserta direksi lainnya menganggap bahwa perlunya mengambil suatu tindakan mencegah hal ini.

Perkembangan industri rokok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir (1998-2000) menunjukan adanya peningkatan permintaan akan SKM rendah tar dan nikotin. Meski daya serap pasarnya kecil, beberapa perusahaan rokok ternyata ramai memainkan perannya merebut rook rendah tar ini dengan beragam merk dan kemasan. Persaingan pada industri rokok mild akan terus bertambah dengan masuknya para pemain-pemain baru. Kesuksesan pada akhirnya akan terletak pada strategi perusahaan masing-masing untuk memperebutkan pasar yang semakin kecil atau bahkan dalam memperebutkan pasar pesaing.

1.2. Rumusan Masalah

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Pt Gudang Garam

Kota kediri identik dengan kota rokok kretek. Di kota itulah, pakbrik rokok kretek PT Gudang Garam berdiri dan terus berkembang. Didirikan pada tanggal 26 juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie ( almarhum Surya Wonowidjojo ), yang semul bekerja pada perusahaan rokok Tjap 93 atas tawaran sang paman. Kerja keras dan dedikasi yang tinggi membawa surya ke posisi kepala tembakau dan saos yang kemudian mengantarnya menjadi direktur perusahaan rokok Tjap 93.

Pada tahun 1956 surya meninggalkan Tjap 93 bersama – sama 50 karyawan lainnya untuk mewujudkan mimpinya.ia kemudian membeli tanah dan bahan baku untuk proses produksi pertama di kediri.produksi rokok kretek pertama di beri merek Inghwie dan dua tahun kemudian berubah nama perusahaan menjadi pabrik rokok Tjap gudang garam.

Pada akhir tahun 1958 gudang garam telah berkembang pesat dengan jumlah karyawan 500 orang dan produksi sekitar 50 juta batang rokok pertahun. Sampai tahun 1966, gudang garam terus berkembang menjadi pabrik rokok terbesar di indonesia dengan jumlah produksi 472 juta batang rokok per tahun.pada tahun 1969 dengan produksi berjumlah 864 juta batang rokok, Gudang garam berkembang menjadi produsen rokok terbesar di indonesia.

(7)

termasuk produsen rokok terbesar di indonesia dan tergolong dalam sepuluh besar dunia, dengan kapasitas produksi sebesar135 miliar batag rokok per tahun.Filosofi Surya Wonowidjojo yang kemudian menjadi filosofi PT Gudang Garam Tbk sebagai dasar pertumbuhan perusahaan disebut Catur Darma Perusahaan, sebagai berikut:

1. Kebahagiaan adalah memberikan kehidupan yang bermakna dan bermanfaat

2. Kunci sukses adalah kerja keras, ketekunan, kejujuran, kesehatan dan iman 3. Sukses dimungkinkan oleh peran dan kerjasama dengan orang lain.

4. Karyawan adalah mitra usaha yang utama.

2.2. Produk Gudang Garam

NO JENIS MEREK

1 SKL ( Sigaret Klobot ) Kelas Menengah ke Bawah

1.Sigaret Kretek Klobot Manis 2.Sigaret Kretek Klobot Tawar

2 ( Sigaret Kretek Tangan )SKT Kelas Menengah

1.GG Tanda Mata

2.GG Taman Sriwedari Lurik 3.GG Taman Sriwedari Biru Lurik 4.GG Djaja Hijau

5.GG Merah King Size (Karton/Ekspor)

6. GG Merah King Size 7. GG Special Deluxe

3 ( Sigaret Kretek Mesin )SKM Kelas Menengah ke Atas

1.GG Filter Internasional Merah 2.GG Filter Internasional Coklat 3.GG Filter Internasional Merah King

Size

4. GG Filter Surya

(8)

Pembuatan rokok, baik SKL ( Sigaret Klobot ), SKT ( Sigaret Kretek Tangan ), dan SKM ( Sigaret Kretek Mesin), terbagi dalam beberapa tahapan yaitu praproses,proses inti dan finishing atau tahap akhir.

1. pra proses merupakan produksi pengolahaan sebelum sampai ke pabrik yang mencakup proses penanaman tembakaubeserta panen,pengirisan daun tembakau dan proses pengeringan untuk kemudian di kirim ke pabrik.

2. Proses inti yaitu pengolahan bahan baku yang dilakukan sengan menggunakan 17 unit mesin inter alia yang di buat di jerman bermerek hauni dan italia bermerek Comas.

3. Finishing yaitu rokok di kemas secara rapi dan aman hingga rasa dan aromanya tetap terjamin.

2.4. Proses pruduksi R & D dan Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas dilakukan pada setiap tahapan proses produksi, bahkan telah di mulai sejak tembakau di tanam. Di dukung sistem komputerisasi terpadu, serta masukan dari bagian penelitian dan pengembangan yang meneliti kulitas bahan baku hingga pengukuran akurasi kadar tar dan nikotin , menjadi kontrol kualitas sebagai tolok ukur lahirnya produk-produk berkualitas.dengan kontrol kualitas yang ketat ini pula dilakukan penolakan pada setiap rokok yang tidak memenuhi standar kualitas yang telah dibakukan.

Kontrol kualitas ini juga didukung dengan adanya penelitian dan pengembangan bagian penelitian dan pengembangan gudang garam meliputi 3 fokus utama, yaitu benih tembakau kualitas tinggi, teknologi penanaman tembakau dan lini produksi alternatif.

(9)

Gudang garam didistribusikan secara nasional ke lebih dari 450.000 outlet melalui tiga distribusi utama yang dimilikinya yaitu PT Surya Jaya Bhakti, PT Surya Bhaki Utama dan Surya Kerta Bhakti.

BAB III

PEMECAHAN MASALAH

3.1. Porter’s 5 Force Analysis

1.

New Entrant’s Threat (Low)

(10)

Pada saat ini, beberapa perokok bisa menggunakan produk

substitusi yang lain seperti vape atau vaporizer, rokok elektrik, dan

juga sheesha. Sementara, pada saat itu yaitu sekitar tahun 1990-an,

masih belum ada produk substitusi yang bisa menjadi alternative bagi

para konsumen rokok. Mungkin sheesha sudah tersedia di beberapa

tempat, namun jumlahnya masih terbatas dan hanya bisa dinikmati

oleh kalangan atas karena harga yang ditawarkan masih tinggi dan

juga distribusinya di masyarakat masih rendah.

3.

Buyer’s Power (Low)

Gudang Garam sudah menjadi salah satu pelopor dalam industri

rokok yang ada di Indonesia dan menjadi salah satu raksasa di lini

industri rokok. Mulai dari tahun 1997 hingga 2000 sendiri, pangsa

pasar dikuasai oleh produk dari Gudang Garam. Bersaing dengan

Djarum, dan Sampoerna, Gudang Garam tetap menjadi yang teratas.

35,7% pasar rokok dikuasai oleh Gudang Garam yang menempati

posisi teratas, dan kemudian disusul oleh Sampoerna yang menguasai

18,9%, dan Djarum yang ada di posisi ketiga dengan pangsa pasar

sebesar 15,4%.

4.

Supplier’s Power (High)

(11)

karena produk utama yang digunakan untuk memproduksi rokok

masih didapatkan dari petani local yaitu sebesar 95% dan 5% sisanya

adalah dari luar negeri. Sementara muncul juga masalah yang

diakibatkan oleh adanya monopoli harga cengkeh oleh BPPC atau

Badan Penyelenggara Pemasaran Cengkeh. Dalam hal ini perusahaan

sangatlah bergantung kepada pemasok.

5.

Rivalry (Medium)

Persaingan yang ada di bisnis rokok di Indonesia didominasi

oleh beberapa produsen rokok besar. Tiga besar perusahaan rokok

yang menjadi raksasa di industri rokok Indonesia adalah Gudang

Garam, Sampoerna dan Djarum. Gudang Garam masih menempati

posisi teratas, dan disusul oleh Sampoerna dan Djarum di posisi

ketiga. Secara umum, meskipun persaingan yang ada kompetitif,

namun Gudang Garam masih berada di posisi teratas dari industri

rokok yang ada di Indonesia, selain juga produknya yang juga

dipasarkan ke luar negeri.

(12)

1. PT Gudang Garam memiliki produk rokok kretek khas Indonesia

memiliki cita rasa yang unik dan diminati pasar lokal dan

internasional

2. PT Gudang Garam mempunyai pasar luar negeri yang cukup baik

3. PT Gudang Garam mempunyai fasilitas produksi dan tenaga kerja

yang baik.

4. Rokok kretek sudah memiliki posisi di hati pelanggan terbukti

dengan tidak adanya penurunan berarti dari kenaikan harga 100% di

tahun 1998.

Kelemahan

1. Permintaan terhadap rokok rendah tar terus meningkat 5-10%

2. Pasar rokok mild mulai ramai

3. Lamanya waktu untuk memulai pengembangan SKM rendah tar

dan nikotin sekitar 3 tahun

Peluang

1. Permintaan pasar akan rokok rendah tar yang semakin meningkat

2. Pertumbuhan pasar rokok kretek Internasional masih tinggi dan

terus meningkat

(13)

1. Pergeseran selera konsumen lokal yang sadar dengan bahaya rokok

dengan kandungan tar tinggi dan beralih pada rokok rendah tar dan

nikotin

2. Pemerintah menerapkan cukai rokok tinggi (hingga 50% dari biaya

produksi itu sendiri.

3. Pemeritah mengeluarkan peraturan yang membatasi periklanan

terkait dengan produk rokok.

4. Sudah banyak perusahaan yang memproduksi rokok mild, dengan

Djarum dan Sampoerna sebagai pemimpin pasar.

3.3. Analsis Matrik SWOT

Strategi SO

1. PT Gudang Garam Tbk tetap mempertahankan dan meningkatkan pasar rokok

kretek yang dimiliki

2. Mulai melakukan persiapan untuk masuk kedalam pasar rokok rendah tar dan

nikotin

Strategi WO

1. Meningkatkan produksi untuk rokok kretek di luar negeri

2. Mencoba peluang untuk masuk pada pasar rokok rendah tar dengan

memanfaatkan fasilitas produksi yang dimiliki

Strategi ST

(14)

2. Terjun ke industri rokok tar dan nikotin, masuk ke pasar baru dirasa bisa

dilakukan mengingat Gudang Garam sudah terlabih dahulu memiliki brand

yang dipercaya oleh pelanggan.

Strategi WT

1. Mulai melakukan persiapan (penelitian dan pengembangan) pada rokok rendah

tar dan nikotin untuk kemudian terjun ke pasar rokok rendah tar dan nikotin.

3.4. IFAS, EFAS, and Internal External Matrix

IFAS (Internal Strategic Factor Summary)

Faktor Strategis Internal Bobot Rantin g Skor Terbobo t Keterangan Kekuatan

PT Gudang Garam memiliki produk rokok kretek khas Indonesia memiliki cita rasa yang unik dan diminati pasar lokal dan

internasional

0,3 4 1,2

Value/Nilai produk di mata masyarakat sangat penting

bagi perkembangan perusahaan

PT Gudang Garam mempunyai

pasar luar negeri yang cukup baik 0,11 2 0,22

adanya peluang perluasan pasar di luar negeri

Gudang Garam mempunyai

fasilitas produksi yang cukup baik. 0,1 3 0,3

dapat meningkatkan kualitas produk yang baik

Rokok kretek Gudang Garam sudah memiliki posisi di hati pelanggan terbukti dengan tidak

adanya penurunan berarti dari kenaikan harga 100% di tahun

1998.

0,2 4 0,8

Gudang Garam bisa memimpin pangsa pasar karena memiliki kosumen

yang konsisten.

Kelemahan

Permintaan terhadap rokok rendah

tar terus meningkat 5-10% 0,1 3 0,3

Pasar rokok rendah tar masih berkembang dan gudang garam masih punya peluang

(15)

Lamanya waktu untuk memulai pengembangan SKM rendah tar

dan nikotin sekitar 3 tahun

0,1 2 0,2

lamanya pengembangan dapat mengurangi provit

perusahaan

1 3,2

EFAS (External Strategic Factor Summary)

Faktor Strategis Internal Bobot Rating

Skor Terbo bot

Keterangan

Peluang

Permintaan pasar akan rokok rendah

tar yang semakin meningkat 0,3 3 0,9

membuka peluang untuk meningkatkan daya beli

konsumen

Pertumbuhan pasar rokok kretek Internasional masih tinggi dan terus

meningkat

0,13 4 0,52 adanya peluang perluasan

pasar di internasional

Ancaman

Pergeseran selera konsumen lokal yang sadar dengan bahaya rokok dengan kandungan tar tinggi dan beralih pada rokok rendah tar dan

nikotin

0,08 2 0,16

PT Gudang Garam terancam mengalami kerugian akibat

rokok rendah tar

Pemerintah menerapkan cukai rokok tinggi (hingga 50% dari biaya

produksi itu sendiri)

0,17 3 0,51 dengan adanya cukai tinggi

maka membebani konsomen

Pemeritah mengeluarkan peraturan yang membatasi periklanan terkait

dengan produk rokok.

0,2 3 0,6

batasan ilkan rokok menyebabkan menurunkan

minat beli konsumen

Sudah banyak perusahaan yang memproduksi rokok mild, dengan

Djarum dan Sampoerna sebagai pemimpin pasar

0,12 3 0,36

persaingan yang suatu saat dapat mengambil pasar PT

(16)

Matrix Internal External (IE)

Berdasarkan perhitungan dengan alat bantu matrix External dan Internal

maka didapati hasil bahwa posisi PT Gudang Garam berada pada Cell II. Yang

mana Cell II menjelaskan bahwa perusahaan berada pada kondisiyang baik

sehingga strategi yang diambil adalah strategi Growth and Develop. Tindakan

yang perlu dipertimbangkan perusahaan adalah strategi intensif (penetrasi pasar,

(17)
(18)

BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari analisis yang sudah dilakukan, kesimpulan terkait dengan strategi

yang sebaiknya digunakan oleh PT Gudang Garam adalah dengan menerapkan

strategi diversifikasi. Dalam hal ini, diversifikasi yang dilakukan adalah dengan

masuk ke industri rokok rendah tar dan nikotin. Oleh karena itu, R&D harus

segera dilakukan agar produksi rokok rendah tar dan nikotin bisa segera

terealisasikan. Meskipun pasar yang ada sudah dikuasai oleh beberapa produsen

besar, dengan menggunakan Brand Gudang Garam yang sudah dikenal baik oleh

konsumen dan juga memiliki reputasi, dirasa konsumen akan tertarik untuk

membeli produk baru Gudang Garam. Strategi lain yang juga perlu dilakukan

adalah dengan integrasi ke belakang yaitu dengan memproduksi sendiri bahan

baku untuk mengurangi ketergantungan terhadap petani, selain itu juga untuk

menjaga kontrol kualitas. Di lain sisi untuk menanggapi adanya monopoli BPPC

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Drs, Suprapto Ichsan, Bapak Jumadi S.Pdi selaku dewan pendiri dan penasehat YPPPSU yang telah memberikan ijin untuk melakukan riset skripsi, wawancara juga kepada ketua

Mengacu kondisi tersebut penulis mencoba untuk melakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) sebagai upaya pengendalian dan menentukan teknik manajemen dan

Kepengurusan swasta ini juga mengandung pengertian bahwa setiap harta wakaf mempunyai manajer tersendiri dimana ia bisa hanya bekerja untuk wakaf, atau bisa

Penelitian ini bertujuan membandingkan unit contoh lingkaran dan unit contoh n-jumlah pohon dalam pendugaan potensi simpanan karbon sehingga diperoleh suatu metode

Beberapa pengusaha menggunakan piramida hasil perekrutan,hubungan aritmatika historis diantara pemimpin dan yang diundang perekrutan, yang diundang dengan wawancara, wawancara

 Kehilangan pulsa-pulsa CKV, CKVB, STVP ( karena short, jalur putus, atau kehilangan tegangan VGH-VGL) pada kedua sisi akan mengakibatkan layar blank-no osd, sedangkan kalau

Praktik mengajar yang dilakukan mahasiswa minimal sebanyak 8 kali pertemuan. Mahasiswa Pendidikan Geografi dalam hal ini yang dimaksud adalah penulis dibimbing oleh seorang

Pinjaman Daerah merupakan alternatif pendanaan APBD yang digunakan untuk menutup defisit APBD, pengeluaran pembiayaan atau kekurangan arus kas.Pinjaman Daerah dapat bersumber