• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Header halaman gasal: Penggalan Judul Artikel Jurnal

“PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI GROUP EXCHANGE

PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 1 PRAMBON SIDOARJO”.

Farichatul Fitria

Program Studi Pendidikan Sains, Universitas Negeri Surabaya Email : farichatulfitria @gmail.com

Program Studi Pendidikan Sains FMIPA UNESA, Kampus Ketintang, 60231

Abstrak

Pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif,siswa diajak menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki dan menerapkan apa yang telah mereka pelajari. Dalam proses pembelajaran terdapat serangkaian aktivitas guru atas dasar hubungan interaktif yang berlangsung dalam suasana pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Interaksi atau hubungan yang terjadi pada proses ini memiliki arti yang lebih luas, bukan hanya hubungan guru terhadap siswa, tetapi berupa interaksi pembelajaran baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa. Group exchange adalah strategi pengajaran sesama siswa. Dalam strategi ini siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas belajar, berupa hubungan interaktif dengan materi pelajaran yang sedang mereka pelajari yakni dengan berdiskusi dan presentasi sehingga strategi belajar yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan respon siswa terhadap pembelajaran.

Kata Kunci: active learning, group exchange, hasil belajar, respon siswa.

Abstract

Active learning ( active learning ) is a learning makes students become active , students are invited to solve the problem using the knowledge they already have and apply what they have learned . In the process there is a series of learning activities on the basis of teachers' interactive relationship that takes place in an atmosphere of education to achieve the learning objectives . Interactions or relationships that occur in this process has a broader sense , rather than just the relationship of teachers to students , but a good learning interactions between students and teachers and between students and students . Group exchange is a fellow student teaching strategies . In this strategy students have the opportunity to learn a lot more activity , in the form of an interactive relationship with the subject matter they are learning that the discussions and presentations that learning strategies are expected to improve the quality of learning and student response to learning .

Keywords: active learning, group exchange, learning outcomes, student responses.

(2)

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik dalam

pembinaan sumber daya insani.

Menurut Dahlia (2009:8) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses penyesuaian diri secara timbal balik antara

manusia dengan alam, dan sesama manusia. Suatu pendidikan dapat

mempengaruh i manusia dan lingkungan alam. Seperti halnya

kemajuan teknologi dapat

memberikan dampak positif ataupun negatif.

Kemajuan

IPTEK ini harus

didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kreatif, yang akan menemukan terobosan-terobosan baru melalui

penelitian-penelitian ilmiah.

Sehingga akan memberikan kontribusi baik secara langsung ataupun tidak demi

kemajuan dan perkembangan IPTEK.

Pembentukan SDM yang berkualitas dan kreatif sangat

bergantung pada

keberhasilan suatu

pendidikan karena pendidikan sangat penting dalam

kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

dari

kehidupan. Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak

ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu (Sudirman, 1987: 3). Dalam

pembelajaran IPA tidak hanya

penguasaan pengetahuan yang berupa fakta–fakta, konsep– konsep, atau prinsip– prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam pembelajaran IPA, siswa diharapkan dapat

mengembangk

an lebih lanjut penerapannya dalam

kehidupan sehari–hari. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat agar siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar

(Mulyasa. 2008: 132).

Menurut hasil wawancara dengan guru IPA kelas VII terhadap proses

pembelajaran sains (IPA) di kelas VII SMP Negeri 1 Prambon, menunjukkan bahwa

interaksi pembelajaran dalam kelas relatif masih rendah dan berlangsung satu arah. Di kelas tersebut, siswa

(3)

berani

mengungkapk an pendapat atau

pertanyaan, dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah. Hal ini dapat dilihat dari sedikitnya siswa yang mendengarkan penjelasan guru, bahkan ada siswa yang diam saja dan ada juga yang bermain-main sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran. Sikap ini ditunjukkan dengan kurang antusiasnya siswa dalam belajar sains di kelas, sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal sains belum

maksimal, akibatnya hasil belajar mereka belum memuaskan.

Selain itu hasil pengamatan juga

menunjukkan bahwa dalam mengajarkan suatu materi atau konsep guru tidak mengaitkan materi atau konsep

tersebut dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Berdasarkan kenyataan tersebut solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan usaha perbaikan yaitu memilih salah satu model

pembelajaran dan strategi belajar yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Pembelajaran yang

berkualitas bukanlah pembelajaran yang

didominasi oleh guru melainkan siswa.Siswa yang berperan aktif

sedangkan guru hanya sebagai

pembimbing,f asilitator dan motivator.

Dengan demikian diperlukan pembelajaran aktif yang menekankan siswa untuk aktif dalam pembelaran. Menurut Silberman (2006) menjelaskan bahwa pembelajaran aktif (active learning) merupakan suatu

pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif,siswa diajak

menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki

dan

menerapkan apa yang telah mereka

pelajari. Melalui pembelajaran aktif dengan strategi group exchange diharapkan dapat menunjang kegiatan pembelajaran dan

menyediakan situasi yang tepat agar potensi siswa berkembang sehingga tujuan dari pendidikan dan

pembelajaran dapat tercapai.

Group exchange adalah strategi pengajaran sesama siswa. Dalam strategi ini siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak

(4)

dengan materi pelajaran yang sedang

mereka

pelajari yakni dengan

berdiskusi dan presentasi. Pada model pembelajaran dan strategi tersebut kita menggunakan materi

Ekosistem, karena konsep yang

terkandung dalam materi tersebut pengaplikasia nnya sering kita jumpai dalam

kehidupan sehari-hari. Maka untuk memberikan kontribusi yang baik dalam

pengaplikasia n ekosistem dalam

kehidupan sehari-hari, diberikan model

pembelajaran aktif dengan strategi group exchange.

Berdasarkan

uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian yang berjudul “Penerapan active learning dengan

strategi group exchange pada materi

ekosistem untuk

meningkatkan hasil Belajar Siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Prambon Sidoarjo”.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, dapat diperoleh suatu rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana

kah

keterlaksan aan

pembelajar an melalui active learning dengan strategi group

exchange pada materi ekosistem? 2. Bagaimana kah respon siswa terhadap pembelajar an melalui active learning strategi group exchange pada materi ekosistem? 3. Bagaimana kah hasil belajar siswa melalui active learning dengan strategi group exchange pada materi ekosistem?

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mendeskr ipsikan keterlaksa naan pembelaja

ran melalui active learning dengan strategi group exchange pada materi ekosistem 2. Mendeskr

ipsikan respon siswa terhadap pembelaja ran

melalui active learning strategi group exchange pada materi ekosistem 3. Mendiskri

(5)

penelitian ini adalah :

1. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan masukan kegiatan belajar mengajar melalui active learning dengan strategi group exchange sebagai wadah pembelaja ran dan menimba pengalam an. 2. Bagi

siswa diharapka n dalam kegiatan belajar mengajar dengan menerapk an active learning dengan strategi group exchange siswa dapat termotiva si untuk

belajar IPA sehingga dapat meningka tkan ketrampil an

berpikir dan bertanya dan menjawab pertanyaa n guna memecah kan masalah dalam kehidupan sehari-hari 3. Bagi

sekolah adalah memberik an

kontribusi untuk meningka tkan kualitas belajar mengajar. .

METODE

Bentuk penelitian ini adalah pre-experimental dengan jenis penelitian one

group

pretest-posttest, dimana

siswa diberikan pretest terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan. Selanjutnya setelah diberikan perlakuan, siswa diberikan

posttest yang

kemudian

dibandingkan dengan hasil pretest siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VII B SMP Negeri 1 Prambon Sidoarjo, semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015. Uji coba lapangan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 pada bulan Oktober 2014.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Prambon Kelas VII B dengan jumlah 30 siswa. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Rancangan penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah

One-Group

Pretest-Posttest. Menurut Sugiyono (2006), sebelum diberikan perlakuan siswa diberikan suatu pretest terlebih dahulu. Kemudian setelah diberikan perlakuan, siswa juga diberikan posttest. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

Rancangan Penelitian:

O1→ x→ O2

Keterangan:

O1 : nilai pretest

(sebelum diberikan perlakuan)

O2 : nilai posttest

(setelah diberikan perlakuan)

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: (1) Metode Observasi yaitu digunakan untuk mengumpulkan data berupa keterlaksanaan

pembelajaran IPA

(6)

melalui active

learning dengan

strategi group exchange.

Pengamatan

dilakukan oleh seorang Guru IPA dan 2 rekan mahasiswa, (2) Metode Angket, metode ini digunakan pada pertemuan III untuk mendapatkan data tentang respon siswa terhadap kegiatan

pembelajaran IPA melalui active

learning dengan

strategi group exchange.

(3) Metode Tes digunakan pada pertemuan I dan III untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan

siswa.Tes yang digunakan meliputi pretest sebelum diberikan perlakuan dan post test setelah diberikan perlakuan.

HASIL DAN

PEMBAHASAN Menurut Sagala (2006) proses pembelajaran

merupakan proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka akan

memahami ilmu pengetahuan. Prinsip dasar proses pembelajaran yaitu berpusat pada siswa, mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi yang menantang, dan menyenangkan serta belajar melalui perbuatan. Menurut Jerrol Kemp (dalam Tiranus,2005),

pembelajaran

dimaknai sebagai suatu proses yang menghasilkan

perubahan tungkah laku yang relatif permanen, hal itu bisa diperoleh melalui berpikir (thinking), merasakan (feeling), dan tindakan (doing).

Seperti disebutkan pada RR, Puji (2005): Implementasi

pembelajaran aktif strategi group exchange pada bangun datar di kelas VII-B menunjukkan sikap positif dengan ketuntasan klasikal sebesar 87,1%. Penelitian lain menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran aktif strategi group exchange dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa

kelas VIII B SMP Laboratorium

Wulandari Kusrin (2007) . Melalui pembelajaran aktif dengan strategi group

exchange dapat

menunjang kegiatan pembelajaran dan menyediakan situasi yang tepat agar potensi siswa berkembang sehingga tujuan dari pendidikan dan pembelajaran dapat tercapai.

Dalam strategigroup

exchange ini siswa mendapat kesempatan untuk lebih banyak melakukan aktivitas belajar, berupa hubungan interaktif dengan materi pelajaran yang sedang mereka pelajari yakni dengan berdiskusi dan presentasi kehidupan sehari-hari sehingga dapat memberikan pengetahuan

konseptual dan kesan yang mendalam bagi siswa, serta mampu mensinergikan

pendidikan untuk membangun diri siswa yang kompetitif dan berdaya inovasi.

Dari pengalaman dan pengamatan,

siswa akan menemukan adanya kesenjangan antara fenomena dan fakta, sehingga muncul banyak pertanyaan dan membantu siswa menemukan masalah. Setelah siswa mengidentifikasi masalah melalui mengkonstruksi pertanyaan yang tepat, mereka dapat melanjutkan dengan berdiskusi sesama teman.

Proses

(7)

antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa.

Proses

pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun

pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan.

Sehingga , jika pembelajaran tidak memberikan

kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Karakteristik Pembelajaran Aktif Menurut Bonwell (1995), pembelajaran

aktif memiliki

karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1. Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian

informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan

pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas, 2. Peserta didik tidak hanya mendengarkan pembelajaran secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pembelajaran, 3. Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran, 4. Peserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,

Pembelajarn aktif tidak semata-mata digunakan untuk menyampaikan informasi saja. Lebih jauh lagi, pembelajaran aktif ini memiliki konsekuensi pada peserta didik untuk mempersiapkan diri dengan baik di

luar jam pelajaran. Peserta didik memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencari seluas-luasnya materi yang melatar-belakangi pembelajaran

sehingga dapat berpartisipasi dengan baik dalam pembelajaran.

Pembelajaran aktif ditujukan agar peserta didik secara aktif bertanya dan menyatakan pendapat dengan aktif selama proses pembelajaran. Dengan proses seperti ini diharapkan peserta didik lebih memahami materi pembelajaran.

Hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2006). Dengan

pembelakaran aktif ini peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar

peserta didik maupun peserta didik dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.

PENUTUP Simpulan

Pembelajarn aktif dalam IPA tidak semata-mata

digunakan untuk menyampaikan informasi saja. Lebih jauh lagi, pembelajaran aktif ini memiliki konsekuensi pada peserta didik untuk mempersiapkan diri dengan baik di luar jam pelajaran. Peserta didik memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencari seluas-luasnya materi yang melatar-belakangi pembelajaran

sehingga dapat berpartisipasi dengan baik dalam pembelajaran.

Hal tersebut diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah sebagai berikut: (1)

RR, Puji

(8)

pembelajaran aktif strategi group exchange pada bangun datar di kelas VII-B UPTSP SMP Negeri 1 Jetis Mojokerto, diperoleh hasil belajar individual siswa dengan pembelajaran aktif strategi group exchange yaitu 27 siswa dari 31 siswa dengan skor rata-rata 70, dan ketuntasan klasikal sebesar 87,1%. (2) Wulandari Kusrin (2007): Peningkatan hasil belajar siswa melalui pembelajaran aktif strategi group exchange pada ipa terpadu tema mata di kelas VIII SMP Laboratorium telah berhasil

meningkatkan

ketuntasan belajar siswa siklus I sebesar 72% (belum tuntas) dan pada siklus II sebesar 91% (tuntas).

Saran

1. Hasil dan pembahasan seharusnya berdasarkan observasi yang dilakukan di sekolah yang benar-benar diteliti sehingga

dapat diketahui permasalahan yang

sesungguhnya di sekolah yang diteliti dan dapat ditemukan

penyelesaiannya.

DAFTAR PUSTAKA

RR, Puji (2005): Implementasi

pembelajaran aktif strategi group

exchange pada bangun datar

di kelas VII-B UPTSP SMP Negeri 1

Jetis Mojokerto. Surabaya: UNESA: Skripsi yang tidak

dipublikasikan. Silberman, Melvin L. 2006. Active

Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa. Wulandari, Kusrin (2007): Peningkatan

hasil belajar siswa melalui pembelajaran aktif strategi

group

exchange pada ipa

terpadu tema mata di kelas VIII SMP Laboratorium.

Surabaya: UNESA: Skripsi

yang tidak

dipublikasikan. Wasis, dkk. 2008. Ilmu

Pengetahuan

Alam SMP

Kelas VII. Jakarta : Pusat

perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional. Winnarsih, dkk.

2008. IPA Terpadu untuk

SMP/MTs

Kelas VII.

Jakarta : Pusat perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional. Biggs and Daniel

ortleb.2005.eco logy.New

york: mc. Graw hiil Depdiknas.2008.

Strategi Pembelajaran dan

Pemilihannya, (Online), (http://www.tek nologipendidika

n.net, diakses 14 Mei 2014) Riduwan. 2003.

Skala Pengukuran

Variabel – Variabel

Penelitian. Bandung: ALFABETA. Sudjana, N.1989.

Metode Statistika.

Bandung : Tarsito

Sugiyono, 2006. Metodologi

Penelitian.Band ung: Penerbit Alfabeta

Husna, Asmaul. 2011.

Pembelajaran Aktif dalam IPA.

Referensi

Dokumen terkait

Prof.. Secara sosiologis bentuknya adalah karena putusnya perkawinan sebab perceraian. Kaitannya dengan putusnya perkawinan sebab perceraian dan meninggalkan anak yang

Telah dilakukan uji kandungan total fenolat dan aktivitas antioksidan 18 ekstrak dari bagian tanaman (daun dan kulit batang) 3 spesies mangrove asal Teluk Awur Jepara, yaitu

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas, dimana mereknya penggugat sudah terdaftar sejak tahun 1987 di Taiwan sedangkan mereknya Tergugat baru terdaftar pada

Bukti langsung atau tangibles yaitu meliputi fasilitas fisik, pegawai, perlengkapan dan sarana komunikasi. Fasilitas fisik, perlengkapan dan sarana komunikasi adalah

Elektrolit adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air menghasilkan suatu larutan yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan nonelektrolit adalah kebalikannya

Selanjutnya, diketahui pula kombinasi unsur-unsur kemasan produk sampo yang paling mempengaruhi kesan kualitas konsumen terhadap produk sampo Sunsilk, yaitu: komposisi (bahan

Pada umumnya mereka lebih suka memilih pekerjaan di sektor-sektor formal sebagai pegawai, baik di pabrik maupun perkantoran yang dianggap lebih bersih, bergengsi dan

Salah satu upaya konkret peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional yang dikoordinasi dan difasilitasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa