• Tidak ada hasil yang ditemukan

NATALYA INDAH PRAMESWARI 21020113130155 COVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "NATALYA INDAH PRAMESWARI 21020113130155 COVER"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT DI SEMARANG

TUGAS AKHIR

NATALYA INDAH PRAMESWARI

NIM. 21020113130155

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN ARSITEKTUR PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK

ARSITEKTUR

SEMARANG

(2)

ii

UNIVERSITAS DIPONEGORO

LAPORAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT DI SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

NATALYA INDAH PRAMESWARI

NIM. 21020113130155

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN ARSITEKTUR PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK

ARSITEKTUR

SEMARANG

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ABSTRAK

Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) sebagai sebuah Rumah Sakit Khusus yang dikelola oleh swasta berbasis pelayanan medik gigi memiliki berbagai latar belakang pasien yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya sehingga fasilitas penunjang yang disediakan harus disesuaikan. Kota Semarang saat ini sudah memiliki banyak klinik gigi dan dokter gigi yang berkualitas, namun belum memiliki RSGM sebagai pusat pelayanan kesehatan gigi. Fakultas Kedokteran Gigi yang berada di Semarang pun belum menyediakan sebuah unit RSGM yang mandiri karena masih di bawah Rumah Sakit Umum Pendidikan. Desain RSGM yang home-like akan memberikan efek positif pada psikologis pasien dengan merasakan pengalaman yang menyenangkan sehingga tidak menyebabkan trauma yang biasanya membuat pasien takut untuk berobat kembali. Desain yang berbasis healing environment yang akrab bagi pasien diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat Kota Semarang terhadap kesehatan gigi dan mulutnya untuk kemudian memeriksakan diri pada RSGM dan memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi pasien untuk kemudian berobat kembali secara rutin tanpa mengalami trauma terhadap perawatan kesehatan gigi.

Kata Kunci : Rumah Sakit, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, Semarang, Healing Environment

Dental Hospital as a kind of dental specialized hospital directed by a private owner has different kind of treatments for each patient. It leads to different supporting dental and oral facilities to provide. At Semarang City, Dental Hospitals are still under the control of Dentistry Department from few universities as the part of their own students’ study. Home -like based design for Dental Hospital environment will give positive effect on patient’s mood to cope the stress and trauma from the past terrifying treatment which may lead the patient to coming back for routine treatment. A familiar environment applied at the Dental Hospital with the application of healing environment principles may increase the awareness of citizen to treat their dental health. The positive experience of the patient will get rid the trauma caused by dental treatments and lead them to not afraid to come back and carry out their dental and oral care as a routine.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera.

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan pernyertaan-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) untuk mata kuliah Tugas Akhir dengan judul “Rumah Sakit Gigi dan

Mulut di Semarang”.

Melalui LP3A Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Semarang ini, penyusun berharap untuk memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya bagi mahasiswa Departemen Arsitektur baik di Universitas Diponegoro maupun di Perguruan Tinggi manapun, sebagai referensi dalam pemilihan judul perancangan baik untuk Tugas Akhir maupun mata kuliah lainnya, serta bermanfaat kepada seluruh bagian di dalam bidang arsitektur, bidang kedokteran gigi, dan lainnya.

Dalam penyusunan LP3A ini, penyusun mendapat banyak bantuan dan bimbingan baik moral maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini, terutama kepada:

 Ibu saya, Wahyu Puji Lestari, serta juga Ibu angkat saya, Siti Nur Hasanah.  Kakak dan adik angkat saya, Ika Prihastuti, S.E. dan Ester Lily Gracia.

 Prof. Dr. Ir. Bambang Setioko, M.Eng. selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir 138;  Mirza Ramandhika, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir 138;

 Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A. selaku Dosen Penguji Tugas Akhir 138;

 Ir. Bambang Adji Murtomo, MSA. selaku Dosen Wali dan Dosen Koordinator Tugas Akhir 138;

 Dr. Ir. Agung Budi Sardjono, M.T. selaku Ketua Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro;

 Dr. Ir. Erni Setyowati, M.T. selaku Ketua Program Studi S-1 Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro;

 drg. Bambang Dwi Rahardjo, Sp.BM. selaku narasumber dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

 Alvina Marcellia, S.KG. selaku narasumber dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.

 Ibu Dharmawati serta Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan dan segenap direksi dan karyawan RSKGM Provinsi Sumatera Selatan.

 Yeremia, Nina, Rossi, Kukuh, Ardi, Iva, Odi, Kinas, Herman, Prisma, Yemima, Thomi, Fendi, Wisnu, Qausar yang telah membantu dalam proses melengkapi data.  Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam penyusunan LP3A ini.

Akhir kata, penyusun menyadari bahwa penyusunan LP3A ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu penyusun menyampaikan permohonan maaf apabila dalam naskah LP3A ini terkandung materi yang kurang berkenan atau mengandung kesalahan yang tidak disengaja.

Semarang, 7 Juli 2017

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... ii

Halaman Pernyataan Orisinalitas ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ... v

Abstrak ... vi

1.4.1.Ruang Lingkup Substansial ... 3

1.4.2.Ruang Lingkup Spasial ... 3

1.5. Metode Pembahasan ... 3

1.6. Sistematika Penulisan ... 3

1.7. Alur Pikir ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 7

2.1.1. Pengertian Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 7

2.1.2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 7

2.2. Persyaratan Fungsional Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 7

2.2.1. Persyaratan Pelayanan pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 7

2.2.2. Fasilitas Dalam Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 11

2.3. Persyaratan Kontekstual Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 12

2.3.1. Zonasi Ruang Dalam Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 12

2.3.2. Kriteria Pemilihan Tapak atau Lokasi RSGM ... 13

2.3.3. Persyaratan Pola Sirkulasi Kegiatan Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 14

2.3.4. Kriteria Klasifikasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 16

2.4. Persyaratan Teknis Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 18

2.4.1. Persyaratan Desain Bangunan Rumah Sakit ... 18

2.4.2. Persyaratan Desain Komponen Bangunan Rumah Sakit ... 19

2.4.3. Persyaratan Struktur Pembebanan Bangunan Rumah Sakit ... 19

2.4.4. Persyaratan Teknis Sarana Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 19

(9)

ix

2.5. Tinjauan Penekanan Desain ... 36

2.5.1. Pengertian Healing Environment ... 36

2.5.2. Kriteria Healing Environment ... 37

BAB III DATA 3.1. Tinjauan Umum Lokasi ... 40

3.2. Tinjauan Detail Lokasi ... 40

3.2.1. Keadaan Geografis ... 42

3.2.2. Keadaan Topografi ... 42

3.2.3. Keadaan Klimatologi ... 42

3.2.4. Keadaan Demografi ... 43

3.2.5. Keadaan Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 43

3.2.6. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... 44

3.3. Kebijakan Tata Ruang Wilayah ... 45

3.3.1. Potensi Pengembangan Wilayah ... 45

3.3.2. Rencana Kawasan Pelayanan Kesehatan ... 45

3.3.3. Pembagian Wilayah Kota ... 46

3.4. Studi Banding ... 49

3.4.1. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo UGM ... 49

3.4.2. Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan ... 61

3.4.3. Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Universitas Trisakti ... 73

3.4.4. Rekapitulasi Studi Banding ... 90

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN 4.1. Kesimpulan ... 93

4.2. Batasan ... 93

4.3. Anggapan ... 94

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Pendekatan Aspek Fungsional ... 95

5.1.1. Pendekatan Pelaku dan Aktivitas ... 95

5.1.2. Pendekatan Kapasitas Pengguna dan Pengelola ... 95

5.1.3. Pendekatan Kebutuhan Ruang ... 97

5.1.4. Pendekatan Sirkulasi dan Hubungan Ruang ... 98

5.1.5. Program Ruang ... 98

5.2. Pendekatan Aspek Konstektual ... 109

5.2.1. Pemilihan Lokasi ... 109

5.2.2. Pemilihan Tapak ... 110

5.2.3. Peraturan Daerah Setempat ... 113

5.3. Pendekatan Aspek Kinerja ... 114

5.3.1. Sistem Proteksi Kebakaran ... 114

5.3.2. Sistem Komunikasi ... 116

5.3.3. Sistem Proteksi Petir ... 118

5.3.4. Sistem Kelistrikan ... 119

5.3.5. Sistem Penghawaan dan Pengkondisian Udara ... 120

(10)

x

5.3.7. Sistem Pengendalian terhadap Kebisingan ... 122

5.3.8. Sistem Penyediaan Air Bersih ... 122

5.3.9. Sistem Instalasi Gas Medik dan Vakum Medik ... 123

5.3.10. Sistem Transportasi Vertikal ... 125

5.3.11. Sistem Pengelolaan Limbah ... 125

5.3.12. Sistem Keamanan ... 126

5.4. Pendekatan Aspek Teknis... 127

5.4.1. Sistem Struktur ... 127

5.4.2. Sistem Modul ... 128

5.5. Pendekatan Aspek Visual Arsitektural ... 130

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan ... 134

6.1.1. Aspek Kinerja ... 134

6.1.2. Aspek Teknis ... 135

6.1.3. Aspek Visual Arsitektural ... 135

6.2 Program Dasar Perancangan ... 135

6.2.1. Program Ruang ... 135

6.2.2. Luas dan Besaran Tapak ... 137

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tabel Pelayanan, Pelaku Dan Ruang Di RSGM ... 8

Tabel 2.2. Persyaratan Minimal Sarana dan Prasarana RSGM ... 11

Tabel 2.3. Kriteria Jenis Pelayanan RSGM ... 15

Tabel 2.4. Kriteria Sumber Daya Manusia RSGM ... 16

Tabel 2.5. Kriteria Sarana dan Prasarana RSGM ... 16

Tabel 2.6. Kriteria Peralatan pada RSGM ... 17

Tabel 2.7. Persyaratan Kenyamanan Thermal Ruang di RS ... 32

Tabel 2.8. Persyaratan Pencahayaan Ruang di RS ... 33

Tabel 2.9. Indeks Kebisingan Menurut Jenis Ruang ... 34

Tabel 3.1. Luas Wilayah Kecamatan di Kota Semarang ... 40

Tabel 3.2. Pola 10 Besar Penyakit Puskesmas ... 43

Tabel 3.3. Jumlah Sarana dan Prasarana di Kota Semarang ... 44

Tabel 3.4. Rekapitulasi Ruang dan Fasilitas pada RSGM Prof. Soedomo ... 55

Tabel 3.5. Kelebihan dan Kekurangan RSGM Prof. Soedomo ... 59

Tabel 3.6. Rekapitulasi Ruang dan Fasilitas di RSKGM Provinsi Sumatera Selatan .... 65

Tabel 3.7. Kelebihan dan Kekurangan RSKGM Provinsi Sumatera Selatan ... 72

Tabel 3.8. Rekapitulasi Ruang dan Fasilitas pada RSGM Trisakti ... 88

Tabel 3.9. Kelebihan dan Kekurangan RSGM Trisakti ... 89

Tabel 3.10. Rekapitulasi Studi Banding RSGM ... 90

Tabel 5.1. Tabel Jumlah Petugas Rumah Sakit Gigi dan Mulut ... 95

Tabel 5.2. Pendekatan Kebutuhan Ruang pada RSGM ... 97

Tabel 5.3.Kelompok Ruang Pelayanan Medis ... 99

Tabel 5.4. Kelompok Ruang Penunjang Medis ... 102

Tabel 5.5. Kelompok Ruang Penunjang Non Medis ... 105

Tabel 5.6. Kelompok Ruang Pelayanan Administrasi ... 107

Tabel 5.7. Kelompok Ruang Pelayanan Komersial (Pengunjung) ... 107

Tabel 5.8. Tabel Total Besaran Ruang RSGM di Semarang ... 108

Tabel 5.9. Penilaian Alternatif Tapak RSGM di Semarang ... 110

Tabel 5.10. Persyaratan Kenyamanan Thermal Ruang di RS ... 120

Tabel 5.11. Produksi Limbah Padat untuk Diolah Pada Incenerator ... 126

Tabel 6.1. Rekapitulasi Program Ruang ... 135

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Zoning Rumah Sakit Berdasarkan Pelayanan Pada RS Pola Pembangunan Horizontal ... Gambar 2.2. Zoning Rumah Sakit Berdasarkan Pelayanan Pada RS Pola Pembangunan

Vertikal ... Gambar 2.3. Contoh Gambar Akses Pintu Masuk RS ... Gambar 2.4. Contoh Model Aliran lalu lintas dalam RS ... Gambar 2.5. Bentuk Denah Bangunan Yang Baik 1 ... Gambar 2.6. Bentuk Denah Bangunan Yang Baik 2 ... Gambar 2.7. Pembagian Ruangan Pada Bangunan Ruang Operasi Rumah Sakit ... Gambar 2.8. Ruang Tunggu Pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Didesain Menyerupai

Ruang Keluarga pada Rumah Tinggal 1 ... Gambar 2.9. Ruang Tunggu Pada Rumah Sakit Gigi dan Mulut Didesain Menyerupai

Ruang Keluarga pada Rumah Tinggal 2 ... Gambar 2.10. Pemilihan Lokasi Rumah Sakit yang Tenang ... Gambar 2.11. Permainan Seni pada Ruang Tunggu untuk Mengalihkan Perhatian Pasien terhadap Rasa Nyeri ... Gambar 2.12. Finishing Kayu pada Dublin Dental Hospital ... Gambar 2.13. Kombinasi Warna Hijau dan Bahan Kayu pada Seattle Children’s Hospital Gambar 2.14. Desain Pencahayaan Alami dan Buatan Pada Ruang Pelayanan Medik 1 .. Gambar 2.15. Desain Pencahayaan Alami dan Buatan Pada Ruang Pelayanan Medik 2 .. Gambar 2.16. Desain Taman di Area Rumah Sakit ... Gambar 2.17. Desain Ruang Tunggu yang Berhubungan dengan Taman ...

Gambar 3.1. Peta Batas Administrasi Kota Semarang ... Gambar 3.2. Peta Rencana Struktur Ruang Kota ... Gambar 3.3. Peta Rencana Pola Ruang Kota Semarang ... Gambar 3.4. Organisasi Massa Bangunan RSGM yang Berada di Lingkungan Fakultas

Kedokteran Gigi UGM dan RSUP Sardjito sehingga Memudahkan Sirkulasi Antara Mahasiswa dan Pengajar pada RSGM Prof. Soedomo serta Upaya Rujukan Bagi Pasien dengan Kebutuhan Medik yang Lebih Kompleks ... Gambar 3.5. Denah Lantai 1 RSGM Prof. Soedomo ... Gambar 3.6. Denah Lantai 2 RSGM Prof. Soedomo ... Gambar 3.7. Denah Lantai 3 RSGM Prof. Soedomo ... Gambar 3.8. Denah Lantai 4 RSGM Prof. Soedomo ... Gambar 3.9. Denah Lantai 5 RSGM Prof. Soedomo ... Gambar 3.10.Bangunan RSGM Prof. Soedomo di Lingkungan FKG UGM dengan Desain

Arsitektur Gedung yang Seragam dengan Arsitektur UGM sehingga Tidak Terdapat Pengolahan Fasad yang Imajinatif ... Gambar 3.11. Tampilan Pintu Masuk Utama RSGM Prof. Soedomo yang Kurang Atraktif

Walau Sudah Diberi Signage sehingga Tetap Membingungkan Pengunjung untuk Menemukan Pintu Masuk Utama ... Gambar 3.12. Pintu Masuk Timur RSGM Prof. Soedomo dari Area Parkir

(13)

xiii Pengunjung tanpa Ada Signage yang Menunjukkan Sebagai Pintu Masuk untuk Pasien sehingga Sedikit Membingungkan untuk Pengunjung Perdana Gambar 3.14. Ruang Tunggu Pasien RSGM Prof. Soedomo yang Ternyata juga Digunakan Oleh Mahasiswa Ko-Ass dengan Hall di bawah Void yang Terlalu Lebar di Dekatnya ... Gambar 3.15. Area Resepsionis dan Pendaftaran RSGM Prof. Soedomo yang Terletak di

Bawah Void dengan Hall yang Terlalu Panjang untuk Ditempuh dari Pintu Masuk Pasien sebelah Barat dari Tempat Parkir ... Gambar 3.16. Taman yang Berada Pada Pintu Masuk Utara dari Arah Parkir Dosen dan

Karyawan dan Area Ruang Tunggu Pasien yang Berada di Bagian Utara Memberikan Kesan Sejuk dan Rindang Bagi Area RSGM yang Secara Tidak Langsung Merupakan Kriteria Healing Environment ... Gambar 3.17. Ruang Direksi yang Berada di Dekat Ruang Radiologi Dental, Ruang

Administrasi FKG, dan Ruang Rekam Medis yang Terletak Tersembunyi dan Sulit untuk Diakses oleh Pengunjung, Memberikan Privasi lebih tapi Kurang Nyaman bagi Tamu dan Pasien yang butuh ke Ruangan Tersebut .. Gambar 3.18. Lokasi RSKGM Provinsi Sumatera Selatan Berada Pada Posisi Strategis

dan Mudah Dijangkau karena Terletak Tidak Jauh dari Pusat Kota dan Ikon Kota, yakni Jembatan Ampera, Serta Berada di Kompleks Rumah Sakit Umum Provinsi dan Akan Dibangunnya Stasiun Light Rapid Transit (LRT) Sebagai Moda Transportasi Massal untuk Pengguna Bangunan ... Gambar 3. 19.Denah Lantai 1 RSKGM Prov. Sumatera Selatan ... Gambar 3.20. Denah Lantai 2 RSKGM Sumatera Selatan ... Gambar 3.21. Denah Lantai 3 RSKGM Sumatera ... Gambar 3.22. Tampilan Eksterior Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi

Sumatera Selatan yang Didominasi dengan Curtain Wall dari Kaca serta Aksen Lengkung yang Memberikan Kesan Bukan Layaknya Bangunan Rumah Sakit yang Konvensional dan Kaku sehingga Menyebabkan Kesan Pertama yang Positif Bagi Pasien dan Pengunjung dan Secara Tidak Langsung Menerapkan Prinsip Healing Environment ... Gambar 3.23. Perspektif Mata Burung dari Massa Bangunan RSKGM Prov. Sumsel yang

Menunjukkan Analogi dari Gigi Geraham sebagai Konsep dari Bentuk Bangunan RSKGM, serta Terdapatnya Roof Garden sebagai Konsep Pada Roof Deck di Lantai 2 ... Gambar 3.24. Gambar Perspektif Rendering Bangunan RSKGM Prov. Sumsel dengan

Konsep Signage RSKGM yang Diletakkan pada Fasad Bagian Depan pada Curtain Wall yang Justru pada Aplikasinya Tidak Dilakukan ... Gambar 3.25. Signage RSKGM Provinsi Sumatera Selatan yang Berbeda dari Desain

Awal dan Memberikan Kesan “Tidak Nyambung” karena Terlihat Kuno pada Bangunan yang Modern ... Gambar 3.26. Jalur untuk Masuk Instalasi Gawat Darurat RSKGM Provinsi Sumsel yang

Menjadi Satu dengan Jalur Masuk Pasien sehingga Akan Beresiko Terjadinya Tumbukan Ketika Terdapat Kondisi Gawat Darurat karena Tidak Terdapat Pemisahan Jalur ... Gambar 3.27. Pengadaan Signage pada Counter Administrasi di RSKGM Provinsi

Sumsel yang Memberikan Informasi dan Wayfinding terhadap Pasien dan . Gambar 3.28. Pengadaan Signage juga dilakukan pada Pintu Masuk Ruang di RSKGM

(14)

xiv Terang pada Klinik Gigi VIP di RSKGM Prov. Sumsel ... Gambar 3.30. Warna-Warni Dinding pada Klinik Gigi Memberikan Kesan Cerah dan

Ceria sehingga Dapat Mengurangi Stress atau Tekanan Psikologis pada Pasien Sebelum atau Ketika Sedang Melakukan Perawatan Gigi ... Gambar 3.31. Konsep dimana Roof deck yang Seharusnya menjadi Roof Garden Tidak

Benar-Benar Diaplikasikan Sehingga Menimbulkan Black Spots Bekas Genangan Air Hujan yang Berlumut dan Menimbulkan Kesan Kumuh yang Dapat Dilihat dari Dalam Bangunan ... Gambar 3.32. Jendela pada Auditorium RSKGM Provinsi Sumatera Selatan yang Lebih

Sering Ditutup Walau Ada Kegiatan di dalamnya untuk Menyembunyikan Pemandangan Roof Deck yang Kumuh, Padahal Adanya Jendela dapat menimbulkan Kesan Lapang dan Mengurangi Kebutuhan Penerangan pada Siang Hari pada Interior Ruangan ... Gambar 3.33. Auditorium RSKGM Provinsi Sumatera Selatan yang Memiliki Layar

Proyeksi dan Mimbar yang Tidak Optimal untuk Dilihat dari Tempat Duduk Paling Belakang serta Tidak Ada Perbedaan Level Tempat Duduk, serta Terdapatnya Kolom yang Mengganggu Pemandangan di Tengah Ruangan. Gambar 3.34. Ruang Rawat Inap Kelas 2 pada RSKGM Provinsi Sumatera Selatan

dengan Desain yang Comfy dan Nyaman Walau Diperuntukkan Untuk Kalangan Ekonomi Menengah ... Gambar 3.35. Ruang Rawat Inap Kelas 3 pada RSKGM Provinsi Sumatera Selatan

dengan Desain yang Nyaman Walau Diperuntukkan Untuk Kalangan Ekonomi Menengah ke Bawah, Bahkan Terdapat Akses Menuju Balkon .... Gambar 3.36. Lokasi Area Kampus B Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Universitas Trisakti dan RSGM Trisakti yang Berada di Jalan Kyai Tapa, Terpisah dari Kompleks Utama Kampus Universitas Trisakti, dengan Aksesibilitas Menuju Lokasi yang Tidak Sepadat pada Area Kampus Utama dan Nantinya Memiliki Akses Langsung Menuju Rumah Sakit Sumber Waras ... Gambar 3.37. Tampilan Eksterior Rumah Sakit Gigi dan Mulut Trisakti dengan Aksen

berupa Aksen Berwarna Ungu dan Secondary Skin berupa Pergola Besi yang Membedakan Bangunan Kampus FKG Usakti dan RSGM Trisakti, serta Memudahkan Pengunjung dan Pasien untuk Mengenali Lokasi dari Pinggir Jalan Utama dan Mudah Dilihat dari Halte Transjakarta RS Sumber Waras sebagai Akses Transportasi Utama Menuju Lokasi ... Gambar 3.38. Denah Ground Floor RSGM Trisakti... Gambar 3.39. Lantai 1 RSGM Trisakti ... Gambar 3.40. Auditorium pada RSGM yang Berbentuk Amphitheatre yang

Memungkinkan Untuk Diadakannya Seminar Kedokteran Gigi yang Produktif dimana Seluruh Peserta di Dalam Ruangan Mendapatkan Kualitas Audio Visual yang Optimal ... Gambar 3.41. Denah Lantai 2 RSGM Trisakti ... Gambar 3.42. Denah Lantai 3 RSGM Trisakti ... Gambar 3.43. Denah Lantai 4 RSGM Trisakti ... Gambar 3.44. Denah Lantai 5 RSGM Trisakti ... Gambar 3.45. Klinik Integrasi RSGM Trisakti dengan Bilik Per Dental Unit yang

Memberikan Privasi Pada Setiap Mahasiswa Ko-Ass dan Pasiennya ... Gambar 3.46. Dental Unit pada Klinik Integrasi RSGM Trisakti yang Tersambung Pada

Stop Kontak Masing-Masing dan Memiliki Pencahayaan Tambahan Dari Jendela serta Pemandangan Menuju Luar Bangunan yang Memberikan Efek

(15)

xv Relaksasi bagi Pasien ... Gambar 3.47. Ruang Penyuluhan Departemen Pedodonti RSGM Trisakti yang Memiliki

Desain Tempat Cuci Tangan untuk Anak dengan Injakan Kaki Tambahan dan Desain Dinding dengan Wallpaper Lucu untuk Memberikan Kesan Ceria ... Gambar 3.48. Departemen Pedodonti RSGM Trisakti yang Memiliki Desain yang Sedikit

Berbeda dengan Klinik Integrasi Lainnya dengan Adanya Gambar dan Informasi untuk Anak pada Wallpaper, Hanya Saja Akses Menuju Klinik Kurang Ramah terhadap Anak. Pada Klinik Ini Dental Unit Dibagi untuk 4 Mahasiswa Ko-Ass ... Gambar 3.49. Denah Lantai 6 RSGM Trisakti ... Gambar 3.50. Denah Lantai 7 RSGM Trisakti ... Gambar 3.51. Tidak Terdapatnya Ruang Istirahat (Student Lounge) yang Nyaman

Menyebabkan Mahasiswa Ko-Ass Lebih Suka Berkumpul di Klinik Integrasi Sembari Menunggu Pasien ... Gambar 3.52. Kantin tempat Mahasiswa Beristirahat dan Membeli Makanan Tidak

Mampu

Memadai Jumlah Seluruh Mahasiswa dan Tidak Memiliki Desain yang Nyaman sehingga Mahasiswa Lebih Senang Makan di Luar atau di dalam Klinik Integrasi yang Ber-AC ... Gambar 3.53. Penutup Void yang Terdiri dari Rangka Baja dan Polikarbonat yang

Bertujuan untuk Memberikan Pencahayaan Alami dan Desain Void Tanpa Kolom, Selain Tidak Memberikan Kesan Indah pada Interior Ruangan juga Berdampak pada Tingginya Suhu di Dalam Ruangan ... Gambar 3.54. Ruang Tunggu Pasien Utama yang Terletak di Bawah Void dengan

Penghawaan Seadanya dan Hanya Sedikit Terkena Dampak dari Pencahayaan Alami yang Masuk Melalui Atap Polikarbonat sehingga Dapat Dikatakan Usaha untuk Memberikan Utilitas Alami Tidak Efektif dan Justru Memberikan Kesan Suram ... Gambar 3.55. Void dilihat dari Lantai 7 yang memiliki ketinggian ±28 meter yang

Berbahaya Bagi Pengguna Bangunan dan Lebih Tidak Nyaman Lagi Bagi Penderita Aerophobia Padahal Kegiatan Pada Lantai Ini Cukup Produktif .. Gambar 3.56. Tangga yang Menjadi Transportasi Vertikal Utama di RSGM Trisakti

dengan Railing yang Tidak Aman sedangkan Lift bergabung dengan FK Trisakti ... Gambar 3.57. Railing atau Pembatas Balkon yang hanya setinggi 90 cm seragam pada

tiap lantai yang cukup beresiko bagi pengguna bangunan di lantai atas. ...

Gambar 5.1. Alternatif Tapak di Jalan Gajahmada ... Gambar 5.2. Alternatif Tapak di Jalan Sisingamangaraja ... Gambar 5.3. Alternatif Tapak di Jalan Sultan Agung ... Gambar 5.4. Lokasi Tapak Terpilih ... Gambar 5.5. Bagan Sistem Pemadam Kebakaran Aktif ... Gambar 5.6. Bagan Sistem PABX ... Gambar 5.7. Bagan Sistem Internet Broadband pada Bangunan Usaha ... Gambar 5.8. Sistem Panggil Perawat ... Gambar 5.9. Bagan Sistem Tata Suara Pada Bangunan ... Gambar 5.10. Aliran Arus Listrik Petir pada Bangunan Saat Terjadi Petir ... Gambar 5.11. Ilustrasi Radius Proteksi Penangkap Petir Elektrostatis ... Gambar 5.12. Bagian dari Sistem Pengkondisian Udara dengan Sistem Split Duct ...

(16)

xvi Gambar 5.13. Sentral Oksigen pada Instalasi Gas Medik ... Gambar 5.14.Sentral N2O ...

Gambar 5.15. Sentral Kompresor Udara ... Gambar 5.16. Sentral Suction / Vacuum ... Gambar 5.17. Instalasi Pengolahan Air Limbah Sistem Biofilter Anaerob-Aerob ... Gambar 5.18. Bagan Sistem CCTV ... Gambar 5.19. Pilihan Ukuran Linier untuk Komponen Bangunan ... Gambar 5.20. Koordinasi Dimensi Komponen Bangunan Precast ... Gambar 5.21. Desain Ruang Tunggu pada Dental Clinic di RS Pondok Indah yang

Dilengkapi Kursi yang Nyaman dan Terdapatnya Fasilitas Hiburan seperti Majalah dan Televisi dengan Desain Interior yang Modern dan Homey ... Gambar 5.22. Desain Fasad Bangunan pada RSIA Kemang dengan kesan Hi-Tech dengan

Warna Kaca pada Jendela yang Berwarna-Warni Sesuai dengan Peruntukkannya sebagai Rumah Sakit Khusus untuk Ibu dan Anak sehingga Menciptakan Tampilan Bangunan yang Menarik dan Tidak Menakutkan untuk Pasien Anak maupun Dewasa ... Gambar 5.23. Terdapatnya Mini Gallery pada Lorong Entrance RS Pondok Indah untuk

Memberikan Kesan Kasual menuju Ruang Perawatan ... Gambar 5.24. Terdapatnya Aksen Lengkung pada Bangunan Instalasi Rawat Jalan di RS

St. Elisabeth Semarang dan Skylight Pelangi yang Memberikan Pemandangan Cantik pada Ruangan dan Berdampak Positif bagi Psikologis Pasien ...

Gambar 6.1. Lokasi Tapak pada Jalan Sisingamangaraja ... Gambar 6.2. Suasana di Sekitar Tapak pada Jlan Sisingamangaraja ...

123 124 124 125 126 127 129 129

130

131

132

132

(17)

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.1. Alur Pikir Perancangan RSGM di Semarang ... 6

Bagan 2.1. Contoh Model Aliran lalu lintas dalam RSGM ... 15

Bagan 2.2. Alur Kegiatan Pada Instalasi Rawat Jalan ... 20

Bagan 2.3. Alur Pada Instalasi Gawat Darurat ... 20

Bagan 2.4. Alur Pada Instalasi Rawat Inap ... 21

Bagan 2.5. Diagram Sirkulasi pada Instalasi Bedah Sentral ... 23

Bagan 2.6. Alur Kegiatan Pada Ruang Farmasi ... 24

Bagan 2.7. Alur Kegiatan pada Instalasi Radiologi ... 25

Bagan 2.8. Alur Kegiatan Pada Laboratorium ... 26

Bagan 2.9. Alur Kegiatan pada Instalasi Sterilisasi Pusat ... 27

Bagan 2.10. Alur Kegiatan Pengolahan, Penyimpanan, dan Pendistribusian Makan Ruang Sakit ... 28

Bagan 2.11. Alur Kegiatan pada Instalasi Pengelolaan Limbah atau Sanitasi ... 29

Bagan 2.12. Alur Kegiatan pada Instalasi Mekanikal dan Elektrikal ... 30

Bagan 2.13. Bagan Multisiplin dalam Environmental Design Research menurut Sommer ... 36

Bagan 2.14. Hubungan antara Manusia dengan Lingkungannya Menurut Piaget ... 37

Referensi

Dokumen terkait

235.583.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Lima Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah).. Sumber Pendanaan : Anggaran PDAM Kota Denpasar Tahun

Konflik  pekerjaan  dan  keluarga  (work‐ family  conflict)  diartikan  oleh  Frone  (dalam . Hill,  Yang,  Hawkins,  & 

keterampilan bermain salah satu permainan dan olahraga beregu bola kecil dengan menggunakan alat dan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,

Pilih tombol Surat Pesanan di halaman home, kemudian masuk ke halaman daftar surat pesanan, selanjutkan input data. Halaman Buat Surat Pesanan Pilih

[r]

Panitia Pengadaan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok akan melaksanakan Pelelangan Umum (lelang ulang) dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. ©Ramdan Gumelar 2015 Universitas

Polimer termoseting adalah polimer yang semula kenyl menjadi keras bila dipanaskan. Polimer ini hanya dapat dipanaskan satu kali pada saat pembuatannya. Apabila pecah tidak dapat