• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penetapan Dan Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penetapan Dan Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah satu cara kerja yang langsung dapat membimbing kita ke dalam dunia kerja yang nyata guna memberikan

kita arah dan cara yang baik dalam melakukan pekerjaan PKLM yang dilakukan oleh

mahasiswa secara mandiri yang langsung berhubungan dengan teori - teori yang

diterima dari dosen jurusan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penerimaan dari sektor pajak memiliki peranan yang sangat penting dalam

membiayai pelaksanaan pembangunan nasional, disamping penerimaan negara dari

sektor minyak dan gas alam. Menurut Undang - Undang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan Nomor 28 Tahun 2007, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara

yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan

Undang - Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan

digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar - besarnya kemakmuran rakyat. Oleh

karena itu, pemerintah terus mengupayakan pemungutan pajak agar setiap tahunnya

semakin meningkat dan meluas serta diharapkan mampu mengurangi ketergantungan

negara terhadap pinjaman luar negeri (Waluyo, 2010:23).

Berdasarkan sistem pemungutan pajak di Indonesia, yaitu Self Assessment

(2)

memperhitungkan, memotong, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak

yang terutang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Penetapan dan pengenaan pajak penghasilan atas Wajib Pajak berdasarkan

penghasilan yang diperoleh baik di Indonesia maupun di luar negeri dalam satu tahun

pajak, bagian tahun pajak, atau tahun buku. Biasanya pajak penghasilan disebut juga

pajak langsung karena dikenakan langsung atas penghasilan sesuai dengan daya

pikulnya.

Pada prinsipnya Orang Pribadi yang menjadi Subjek Pajak dalam negeri

adalah Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk

dalam pengertian Orang Pribadi yang bertempat di Indonesia adalah mereka yang

mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan Orang Pribadi di

Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut -

turut, tetapi ditentukan oleh jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam

jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Sebagai Subjek

Pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun di luar negeri.

Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak atas

penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak atau bagian tahun

pajak. Undang - Undang ini menganut prinsip pemajakan atas penghasilan dalam

pengertian yang luas, yaitu bahwa pajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dari manapun asalnya yang dapat

(3)

Sebagaimana diketahui juga, pemerintah telah mengeluarkan Undang -

Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

bahwa penetapan pengenaan pajak penghasilan orang pribadi diatur berdasarkan

jumlah penghasilan, daya pikulnya, dan disesuaikan dengan tarif pengenaannya yang

berlaku. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mempelajari dan memahaminya yang

akan penulis tuangkan dalam laporan tugas akhir penulis dengan judul “PROSEDUR

PENETAPAN DAN PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA BINJAI”.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan salah satu syarat yang

wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam melakukan Praktik Kerja Lapangan

Mandiri (PKLM) ini adalah sebagai berikut :

1.1 Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai prosedur penetapan Pajak

Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

(4)

1.2 Untuk mengetahui dan mempelajari mengenai tata cara pengenaan Pajak

Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

Binjai.

1.3 Untuk mengetahui kendala - kendala yang terjadi dalam penetapan dan

pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan

Pajak (KPP) Pratama Binjai.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tentunya sangat bermanfaat bagi

semua pihak, diantaranya adalah :

2.1 Bagi Mahasiswa

a. Sebagai sarana bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu secara langsung

pada bidang yang ditekuni sehingga dapat membandingkan antara teori yang

telah diperoleh di bangku perkuliahan dengan praktik di lapangan.

b. Menambah wawasan dan pengalaman serta mengembangkan keterampilan

dan kreativitas dalam menghadapi berbagai macam masalah di bidang

perpajakan yang akan dijadikan modal penting untuk bekerja di perusahaan.

c. Melatih mahasiswa untuk berdisiplin dan bertanggung jawab terhadap

pekerjaan yang diberikan serta mengembangkan dan mengubah sikap,

kemampuan, keterampilan dalam berkomunikasi di lingkungan instansi

(5)

d. Meningkatkan motivasi belajar mahasiswa dalam bidang perpajakan seiring

dengan adanya undang - undang perpajakan yang sewaktu - waktu dapat

berubah dan memperoleh prestasi terbaik.

e. Menyiapkan mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan setelah menamatkan

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan dan memperoleh karir

melalui penilaian yang terbaik.

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai

a. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak Program Studi

Diploma III Administrasi Perpajakan dengan instansi pemerintah khususnya

Kantor Pelayanan Pajak.

b. Dapat menjadi sumbang saran dan masukan bagi Kantor Pelayanan Pajak

khususnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

c. Menyediakan mutu program kerja jangka pendek di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Binjai.

d. Membangun citra instansi pemerintahan yang baik khususnya citra

Direktorat Jenderal Pajak.

2.3 Bagi Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Menjalin hubungan baik antara fakultas dengan instansi pemerintahan

khususnya KPP Pratama Binjai.

b. Mempromosikan sumber - sumber potensi dari Program Studi Diploma III

Administrasi Perpajakan.

(6)

d. Sebagai bahan masukan guna melakukan evaluasi sejauh mana kualitas teori

yang diberikan bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu yang berada

dalam praktik di lapangan.

e. Mendorong kemajuan alumni di masa akan datang.

C. Uraian Teoritis 1. Defenisi Pajak

Menurut Feldmann dalam Waluyo (2010:2) Pajak adalah prestasi yang

dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada pengusaha (menurut norma – norma

yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata – mata

digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluran umum.

Menurut Soeparman Soemahamidjaja dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah

iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan

norma – norma hukum, guna menutup biaya produksi barang – barang dan jasa – jasa

kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.

Menurut Smeets dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah prestasi kepada

pemerintah yang terutang melalui norma – norma umum dan yang dapat

dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat ditunjukkan dalam hal

individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran pemerintah.

Menurut Rochmat Soemitro dalam Waluyo (2010:3) Pajak adalah iuran

(7)

tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditunjukkan dan

digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

2. Fungsi Pajak

Pajak yang dikenakan kepada masyarakat menurut Fidel (2008:3) mempunyai

2 (dua) fungsi, yaitu :

2.1 Fungsi Finansial (Budgeter)

Fungsi pajak adalah untuk mengumpulkan dana yang diperlukan pemerintah

untuk membiayai pengeluaran belanja Negara guna kepentingan dan keperluan

seluruh masyarakat. Tujuan ini disebut revenue adequacy, yaitu bahwa

pemungutan pajak tersebut ditujukan untuk mengumpulkan penerimaan yang

memadai atau yang cukup untuk membiayai belanja Negara.

2.2 Fungsi Mengatur (Regulerend)

Sebenarnya fungsi mengatur adalah tujuan agar memberikan kepastian

hukum. Terutama dalam menyusun undang – undang pajak senantiasa perlu

diusahakan, agar ketentuan yang dirumuskan jangan sampai dapat

menimbulkan interprestasi yang berbeda, antar Fiskus dan Wajib Pajak.

3. Pajak Penghasilan

Menurut Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2008 Pasal (4) tentang Pajak

Penghasilan, Penghasilan adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau

diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia,

yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak

(8)

Pajak Penghasilan dalam Mardiasmo (2009:129) adalah pajak yang dikenakan

terhadap Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun

pajak. Subjek pajak tersebut dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh

penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan, dalam

Undang – Undang PPh diebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas

penghasilan yang diterima atau diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula

dikenai pajak untuk penghasilan dalam bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak

subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun pajak.

Orang Pribadi yang menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri adalah Orang Pribadi

yang bertempat tinggal atau berada di Indonesia. Termasuk dalam pengertian Orang

Pribadi yang bertempat di Indonesia adalah mereka yang mempunyai niat untuk

bertempat tinggal di Indonesia. Keberadaan Orang Pribadi di Indonesia lebih dari 183

(seratus delapan puluh tiga) hari tidaklah harus berturut - turut, tetapi ditentukan oleh

jumlah hari orang tersebut berada di Indonesia dalam jangka waktu 12 (dua belas)

bulan sejak kedatangannya di Indonesia. Sedangkan Orang Pribadi yang menjadi

Subjek Pajak Luar Negeri adalah Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di

Indonesia tidak lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu

12 (dua belas) bulan dan yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui

bentuk usaha tetap di Indonesia, serta yang dapat menerima atau memperoleh

penghasilan dari Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan

(9)

Pajak penghasilan didasarkan atas peralihan kekayaan dari sektor publik tanpa

jasa timbal balik. Pajak penghasilan merupakan salah satu dari sumber pajak yang

dikelola oleh negara sebagai salah satu sumber keuangan bagi kas negara.

Berdasarkan Undang - Undang Pajak Penghasilan, pajak penghasilan dinyatakan

sebagai pajak yang dikenakan atas penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi berupa

gaji, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang berhubungan dengan

pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan seperti yang dinyatakan dalam Undang -

Undang Pajak Penghasilan.

D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

` Adapun ruang lingkup dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah sebagai

berikut :

1. Prosedur penetapan Pajak Penghasilan (PPh) terhadap Orang Pribadi pada Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratam Binjai.

2. Prosedur pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi berdasarkan

besarnya penghasilan atau pun jabatan/usaha Wajib Pajak Orang Pribadi pada

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai.

3. Kendala - kendala yang timbul dalam penetapan dan pengenaan Pajak

Penghasilan (PPh) Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

(10)

E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini, maka Penulis menggunakan metode

pengumpulan data lain sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ini Penulis melakukan beberapa persiapan yang dimulai

dari pengenalan objek yang akan dibahas, pengajuan judul kepada Ketua

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, penentuan/persetujuan

judul oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan, menyusun

proposal hingga diseminarkan, dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing.

2. Studi Literatur

Penulis mencari berbagai sumber bacaan seperti buku, Undang - Undang,

maupun literature lain yang berhubungan dengan objek Praktik Kerja Lapangan

Mandiri (PKLM).

3. Observasi Lapangan

Penulis melakukan observasi lapangan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Binjai. Dalam observasi ini penulis melakukan pemberian surat

pengantar PKLM, melakukan pengamatan tentang data yang akan diminta

mengenai objek Praktik Kerja Lapangan itu sendiri.

4. Pengumpulan Data

(11)

4.1 Data Primer yaitu data - data yang diperoleh dari pihak yang kompeten dan

memahami bidangnya, terutama Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

4.2 Data Sekunder yaitu data – data yang diperoleh dari sumber - sumber

informasi lain yang digunakan sebagai tambahan.

5. Analisis dan Evaluasi Data

Pada tahap ini setelah data yang diperlukan terkumpul secara lengkap, maka

penulis menuliskan data – data yang diperoleh secara sistematis, kemudian

penulis melakukan analisa dan evaluasi terhadap data atau keterangan mengenai

Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi.

F. Metode Pengumpulan Data

Untuk mendukung metode tersebut, penulis juga menggunakan beberapa

tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Daftar Pertanyaan (Interview Guide)

Yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada pihak Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai yang dianggap mampu memberikan

masukan data dan informasi bagi penyusunan laporan ini.

2. Daftar Observasi (Observation Guide)

Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan langsung maupun tidak

langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati,

(12)

pihak instansi dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan

berpedoman pada ketentuan yang berlaku pada instansi dan tidak boleh

melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko tinggi.

3. Daftar Dokumentasi (Optional Guide)

Dalam metode ini penulis meminta dokumen yang berhubungan dengan objek

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) berupa lampiran – lampiran struktur

organisasi.

G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah Praktik

Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), tujuan dan manfaat Praktik

Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), uraian teoritis, ruang lingkup

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), metode Praktik Kerja

Lapangan Mandiri (PKLM), metode pengumpulan data, dan

sistematika penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri

(13)

BAB II : GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM

Dalam bab ini diuraikan sejarah singkat berdirinya Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai, struktur organisasi dan

personalia Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Binjai, tugas

dan fungsi masing - masing seksi.

BAB III : GAMBARAN DATA OBJEK

Dalam bab ini diuraikan tentang defenisi, ketentuan - ketentuan,

objek dan subjek Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi, tarif

pajak, Dasar Pengenaan Pajak (DPP), cara perhitungan, serta

prosedur penetapan dan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh)

Orang Pribadi.

BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini diuraikan mengenai analisa data yang diperoleh,

yaitu mengenai Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi. Kemudian

mengadakan evaluasi serta memberikan interpretasi mengenai

prosedur penetapan dan pengenaan Pajak Penghasilan (PPh)

Orang Pribadi.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran.

Yaitu menguraikan secara garis besarnya saja dari

(14)

Pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi, serta berisikan

saran - saran yang dapat bermanfaat.

Referensi

Dokumen terkait

Orang perseorangan, kelompok orang, dan/atau badan hukum yang melakukan pelanggaran terhadap harga eceran tertinggi dan spesifikasi buku teks pelajaran sebagaimana dimaksud

g. pengkoordinasian penyusunan laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan lingkup Dinas; h. penyiapan bahan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi pengelolaan keuangan lingkup Dinas;

In this article, a rapid visualization method of SDOG-ESSG model is proposed, which is based on layers and blocks storage model, data culling, LOD control and

[r]

TITIK WIJAYANTI, S.Pd MOHAMMAD ASROFI SUNARSIH PUJI UTAMI,

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kelembagaan, pemberdayaan, dan sarana prasarana taman kanak-kanak dan sekolah dasar;.. melaksanakan penyiapan

Mekanisme Pelaporan adalah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan penyimpangan yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi yang melibatkan pegawai

Manfaat kualitas pelayanan antara lain berupa loyalitas pelanggan yang lebih besar, pangsa pasar yang lebih besar, harga saham yang lebih tinggi, harga jual yang