• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental dan Makroekonomi Terhadap Risiko Sistematis (Beta) Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2011 – 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan melalui kegiatan investasi. Investasi dapat didefinisikan sebagai suatu komitmen atas sejumlah dana kepada satu atau lebih assets yang dilaksanakan selama beberapa periode waktu mendatang (Jones, 2007:3). Setiap investor yang melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena perusahaan mengalami keuntungan.

(2)

mewakili sekitar 70-80% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tecatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sumber:

Gambar 1.1 Tren Perkembangan Indeks Kompas 100 Pada Satu Tahun Terakhir (2015)

Gambar 1.1 menunjukkan perkembangan Indeks Kompas di Indonesia cenderung meningkat dan mendapat respon yang positif dari para investor. Hal ini dapat dilihat pada bulan Mei-November 2015 tren naik dari 956 hingga 1164, selanjutnya pada periode Februari-April bergerak naik menjadi 1216.

Risiko investasi terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu, risiko yang dapat didiversifikasi atau unique risk dan risiko yang tidak dapat didiversifikasi atau

(3)

Risiko sistematis untuk setiap perusahaan akan saling berkorelasi karena faktor-faktor yang mempengaruhi keseluruhan perusahaan adalah sama. Akibatnya, tingkat keuntungan antar saham akan saling berkorelasi, hanya saja tingkat kepekaan terhadap faktor-faktor tersebut berbeda di setiap perusahaan. Parameter yang digunakan untuk mengukur risiko sistematis ini adalah beta. Beta sekuritas menunjukkan kepekaan tingkat keuntungan suatu sekuritas terhadap perubahan-perubahan pasar. Walaupun risiko sistematik ini tidak bisa dihindari, tetapi besarnya dampak terhadap tiap-tiap perusahaan berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang investor harus mampu untuk menganalisis risiko dari masing-masing perusahaan cenderung terhadap risiko pasar.

Perkembangan Harga Saham, return saham terhadap return pasar pada lima Perusahaan Indeks Kompas 100.

(4)

Sumber: Finance.Yahoo

Tabel 1.1 merupakan sampel dari perusahaan yang terdaftar di Indeks Kompas 100. Empat dari lima emiten yaitu BBRI, INDF,SMGR, dan UNVR mengalami peningkatan harga saham setiap tahunnya kecuali GGRM. Return

Individual rata-rata pada lima perusahaan sampel juga mengalami fluktuasi jika dibandingkan dengan return rata-rata pasar, empat dari lima emiten memiliki nilai negatif terhadap rata-rata return pasar, hanya emiten UNVR yang memiliki return individual rata-rata yang bernilai positif setiap tahunnya.

Risiko investasi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya faktor yang terjadi di perusahaan dan faktor yang berasal dari kondisi ekonomi makro suatu negara. Data Keuangan Fundamental perusahaan merupakan cerminan dari kondisi perusahaan, dengan mengetahui aspek-aspek fundamental perusahaan melalui rasio keuangan, investor dapat menentukan perusahaan mana

3. INDF 2011 4.600 0.00162 0.01157

2012 5.850 0.01741 0.08969

2013 6.600 0.00987 -0.00255

2014 6.750 -0.00236 0.01553

4. SMGR 2011 11.450 0.03985 0.01157

2012 15.700 0.03305 0.08969

2013 14.150 -0.00541 -0.00255

2014 16.200 0.01304 0.01553

5. UNVR 2011 18.800 0.02052 0.01157

2012 21.200 0.09752 0.08969

2013 26.000 0.01635 -0.00255

(5)

yang layak menjadi tempat berinvestasi, sedangkan kondisi ekonomi makro suatu negara meliputi kondisi perekonomian yang terjadi dalam suatu negara yang memiliki pengaruh terhadap risiko dalam berinvestasi.

Faktor fundamental perusahaan dijabarkan dengan rasio yang merefleksikan kondisi dasar perusahaan guna memperkirakan risiko sistematis sekuritas.Dalam penelitian ini menggunakan faktor fundamental, Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio, Earning Variability, dan Return on Equity (ROE).

Dividend payout Ratio sebagai rasio yang mengukur persentase laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen, atau rasio antara laba yang dibayarkan dalam bentuk dividen dengan total laba yang tersedia bagi pemegang saham. Jika perusahaan memotong dividen, maka akan dianggap sebagai sinyal buruk karena dianggap perusahaan membutuhkan dana. Oleh karena itu, perusahaan yang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar dividend payout lebih kecil supaya nantinya tidak memotong dividen jika laba yang diperoleh turun.

Penelitian yang dilakukan oleh Arfan (2010) menunjukkan bahwa Dividend Payout Ratio berpengaruh positif terhadap beta. Berbeda dengan penelitian Bargeron (2012) dan Carolina (2014) yang menunjukkan bahwa dividend payout ratio memiliki hubugan negatif terhadap beta.

(6)

pengembalian biaya ekspansi yang pada akhirnya akan menyebabkan nilai perusahaan itu menjadi kurang prospektif. Apabila kurang prospektif maka menyebabkan para investor menjual sahamnya di perusahaan tersebut karena minat dan harapan para pemodal turun. Hal ini menyebabkan perubahan return saham yang besar yang berakibat pada beta saham perusahaan yang besar.

Debt to Equity Ratio (ROE) menujukkan perbandingan antara utang dengan modal sendiri. DER yang semakin besar akan menyebabkan risiko finansial perusahaan semakin tinggi. Penggunaan utang yang semakin besar akan meningkatkan risiko untuk tidak mampu membayar utang sehingga risiko perusahaan menjadi meningkat.

Current Ratio merupakan indikator untuk mengukur rasio likuiditas perusahaan, yang mengukur kemampuan aktiva lancar membayar utang lancar. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang baik akan lebih diminati oleh investor. Likuiditas yang tinggi akan memperkecil risiko kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek kepada kreditur sehingga akan menurunkan risiko sistematis.

Penelitian yang dilakukan oleh Pasquale (2012) menunjukkan bahwa

Current Ratio berpengaruh positif terhadap beta. Berbeda dengan penelitian Soroso (2007), I Kadek (2014) yang menunjukkan bahwa Current Ratio memiliki hubungan negatif terhadap beta.

(7)

earning perusahaan tersebut, sehingga akan memperkecil kepastian pengembalian investasi, sehingga semakin tinggi earning variability, risiko yang akan ditanggung akan semakin besar.

Return on Equity (ROE) menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tersedia bagi pemegang saham, dengan tingkat ROE yang tinggi investor dapat melihat profitabilitas perusahaan,sehingga semakin tinggi ROE, semakin rendah pula risiko investasi terhadap saham perusahaan.

Berikut Tabel 1.2 yang menyajikan Dividen, Total Hutang,Total Ekuitas,dan Earning After Tax lima perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014.

Tabel 1.2

Dividen, Total Hutang, Total Ekuitas, dan Earning After Tax Lima Perusahaan Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia

Periode 2011-2014 (dalam Rupiah)

Kode

Emiten Tahun Dividen Total Hutang Total Ekuitas

(8)

Dari Tabel 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki dividen yang berfluktuatif, hanya dua emiten yang mengalami peningkatan dividen setiap tahunnya yaitu BBRI, SMGR, dan UNVR. Sedangkan total hutang lima perusahaan sampel tersebut mengalami peningkatan seiring meningkatnya total ekuitas setiap tahunnya. Laba bersih setelah pajak pada emiten BBRI, GGRM, SMGR ,UNVR mengalami peningkatan setiap tahunnya, hanya laba bersih setelah pajak pada emiten INDF yang berfluaktif.

Selain dari faktor karakteristik perusahaan risiko juga dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi suatu negara diantaranya perubahan tingkat suku bunga,

kurs, valuta asing, kebijakan pemerintah, PDB dan sebagainya. Risiko ini bersifat umum dan berlaku bagi semua saham-saham di bursa.

Pada penelitian ini menggunakan variabel makroekonomi tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar (kurs).

Tabel 1.3

Perkembangan BI Rate, Inflasi, dan Nilai Tukar (Kurs) Tahun 2011-2014

a

Sumber:www.bi.go.id

Tingkat suku bunga mempengaruhi beta saham. Hal ini disebabkan karena seorang investor dalam memilih alternatif investasi akan cenderung memilih investasi yang menguntungkan. Apabila tingkat suku bunga lebih tinggi daripada

return saham, maka investor akan lebih memilih investasi yang bebas risiko seperti

Variabel Makroekonomi 2011 2012 2013 2014

BI rate (%) 6,0 5,75 7,50 7,75

Inflasi (%) 3,79 4,30 8,38 8,36

(9)

deposito dan obligasi daripada investasi yang penuh risiko seperti saham dan begitu pula sebaliknya.

Inflasi dapat diartikan sebagai gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus Inflasi yang semakin meningkat menjadi sinyal negatif bagi para investor. Investor akan cenderung melepas sahamnya jika terjadi peningkatan inflasi dikarenakan return (imbal hasil) yang diterima investor akan turun nilainya, terlebih pada saat terjadi inflasi yang tidak terkendali (hyper inflation). Kecenderungan investor untuk melepas sahamnya akan menyebabkan harga saham menjadi turun. Hal ini dikarenakan peningkatan inflasi menyebabkan kenaikan risiko investasi pada saham.

Nilai Tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap permintaan mata uang dalam negeri maupun mata uang asing. Semakin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan. Jika nilai tukar melemah, mengakibatkan harga saham akan mengalami penurunan, sehingga investasi di pasar modal menjadi kurang diminati karena tingginya risiko inflasi yang disebabkan oleh nilai kurs yang melemah.

(10)

terhadap risiko investasi saham, sedangkan nilai tukar rupiah berpengaruh signifikan terhadap risiko investasi saham.

Penelitian Carolina (2014) tentang Kajian Empiris Variabel Makroekonomi dan Mikroekonomi Terhadap Beta Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Indeks Kompas 100 Periode 2009-2013. Secara parsial (uji t) variabel tingkat suku bunga berpengaruh positif signifikan sedangkan inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan.

Penelitian mengenai variabel faktor fundamental perusahaan dan makroekonomi terhadap beta saham masih menunjukkan ketidakseragaman antara peneliti terdahulu, selain itu penelitian yang diteliti biasanya hanya meneliti pengaruh faktor fundamental perusahaan saja atau kondisi ekonomi makro saja terhadap beta saham, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh terhadap beta saham dari segi karakteristik atau faktor fundamental dan makro ekonomi. Penelitian ini menjelaskan bagaimana pengaruh faktor fundamental perusahaan yaitu Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio, Earning Variability dan Return on Equity (ROE), serta pengaruh variabel Makroekonomi yaitu Tingkat suku bunga, Inflasi dan nilai tukar (kurs) terhadap beta saham pada perusahaan Indeks Kompas 100.Berdasarkan Latar Belakang tersebut maka judul penelitian adalah “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental

(11)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat Pengaruh Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio, Earning Variability dan Return on Equity (ROE), Tingkat suku bunga, Inflasi dan Nilai Tukar (kurs) secara parsial dan simultan terhadap beta saham pada perusahaan Indeks Kompas 100 di BEI periode 2011-2014?

2. Apakah terdapat Pengaruh Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio, Earning Variability dan Return on Equity (ROE),Tingkat suku bunga, Inflasi dan Nilai Tukar (Kurs) secara simultan terhadap beta saham pada perusahaan Indeks Kompas 100 di BEI periode 2011-2014?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Dividend Payout Ratio, Asset Growth, Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio, Earning Variability, Return on Equity (ROE), Tingkat Suku Bunga, Inflasi, dan Nilai Tukar (Kurs) secara parsial dna simultan terhadap Beta Saham pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di BEI periode 2011-2014.

(12)

secara parsial dna simultan terhadap Beta Saham pada Perusahaan Indeks Kompas 100 di BEI periode 2011-2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Investor

Penelitian ini dapat memberikan atau menambah informasi kepada calon investor atau para investor dalam berinvestasi sehingga para investor dapat menentukan keputusan investasi secara tepat sehubungan dengan risiko yang akan dihadapi serta mampu memperoleh return sesuai dengan yang diharapkannya.

2. Bagi Emiten

Untuk dapat memberikan informasi bagi emiten khususnya manajer untuk mengambil keputusan dalam membentuk struktur modal dan struktur biaya perusahaan dalam membentuk beta saham perusahaan.

3. Bagi Akademik dan Penelitian Selanjutnya

a. Berdasarkan Fenomena Gap diatas dapat dicocokkan atau dikaji ulang faktor-faktor yang mempengaruhi atau menjadi permasalahan yang dengan acuan penelitian sebelumnya.

Gambar

Gambar 1.1 Tren Perkembangan Indeks Kompas 100 Pada Satu Tahun Terakhir (2015)
Tabel  1.1  merupakan  sampel  dari  perusahaan  yang  terdaftar  di Indeks

Referensi

Dokumen terkait

study was focused on semen quality and sperm viability of Javanese local sheep at different level of age.. Each group consisted of four

Apakah di dalam perusahaan keluarga toko Rapi Motor melaksanakan rapat atau musyawarah anggota keluarga yang aktif. dalam perusahaan keluarga ( family council

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial hanya total asset turn over, dan return on asset yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba, sedangkan

[r]

Undang-Undang 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Persetujuan Pinjam Pakai Gedung dan

[r]

peranan sistem informasi akuntansi atas aktiva tetap khususnya pada. Fakultas