• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Rute Terpendek Sistem Pengangkutan Sampah Kota Medan dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Kecamatan Medan Baru) Chapter III IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penentuan Rute Terpendek Sistem Pengangkutan Sampah Kota Medan dengan Menggunakan Algoritma Dijkstra (Studi Kasus: Kecamatan Medan Baru) Chapter III IV"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Waktu dan Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan di Dinas Kebersihan Kota Medan yang berlokasi di Jl. Pinang Baris No. 114 Sementara waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei dan Juni 2014.

3.2Metode Pengumpulan Data

Adapun metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dalam penyelesaian tugas akhir ini adalah:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mendapatkan pengetahuan dan landasan teoritis dalam menganalisis data dan permasalahan melalui karya tulis dan sumber-sumber lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan tugas akhir ini.

2. Penelitian Lapangan (Riset)

Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan langsung ke lapangan untuk memperoleh data melalui pengamatan langsung pada objek yang akan diteliti untuk memperoleh data primer dan data sekunder yang dibutuhkan.

3.3Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam mengidentifikasi sistem pengangkutan sampah Kota Medan terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu:

(2)

a. Mengidentifikasi masalah yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang didapatkan melalui survei pendahuluan terhadap objek yang diteliti serta literatur tentang topik-topik yang berhubungan dengan permasalahan. b. Mengidentifikasi data penelitian, yang mana dalam penelitian ini ada

beberapa data yang dibutuhkan yaitu, data dan rute pengangkutan sampah Kota Medan.

2. Pengambilan Data

a. Mengumpukan data, yakni data primer dan data sekunder.

1. Data primer berupa wawancara dan pengamatan langsung. Wawancara merupakan pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung. Wawancara dilakukan untuk melengkapi data penelitian yang tidak terdapat pada dokumen dinas yang bersangkutan. Sedangkan pengamatan langsung dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung pada proses kerja dilapangan.

2. Data sekunder merupakan data yang diambil dari dokumen dan literature-literatur pada dinas sebagai informasi yang menunjang penelitian ini. b. Pencarian data pada dinas berupa jarak dan waktu pelayanan pengangkutan

sampah.

c. Berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar TPS mengenai jadwal layanan kedatangan truk pengangkut sampah.

3.4Pengolahan Data

Data yang diperoleh (primer atau sekunder) akan diolah dengan berpedoman pada landasan teori. Adapun landasan teori yang akan digunakan dalam menganalisis dan memecahkan masalah nantinya berpedoman pada Algoritma Dijkstra.

3.5Analisis Data

Pada tahap ini, akan dilakukan analisis mengenai penentuan pola rute yang optimal sehingga sistem pengangkutan sampah dapat efektif dan efisien.

3.6Kesimpulan dan Saran

(3)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

Penanganan persampahan di Kota Medan dilakukan oleh Dinas Kebersihan Kota Medan (Perda nomor 3 tahun 2009) Jo. Peraturan Walikota No. 14 Tahun 2010). Pada tahun 2014 rata-rata jumlah timbunan sampah per harinya adalah 1.743 ton dengan sampah yang terangkut setiap harinya adalah 1.505 ton. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Data persampahan di Kota Medan

No .

Kecamatan Penduduk

(4)

10 Medan

Jumlah 2,490,034 1,743,0

24

1,743 151 1,505 298

Sumber: Dinas Kebersihan Kota Medan (2014)

4.2 Kondisi pengangkutan sampah di Kecamatan Medan Baru Kota Medan

(5)

Gambar 4.1dump truck berkapasitas 6 m3

Sumber: Dinas Kebersihan Kota Medan (2014)

4.3 Kelurahan dan Daerah Pelayanan

1. Kelurahan Titi Rantai Tabel 4.2

No. Daerah Pelayanan Panjang daerah layanan

(Km) 1 Jl. Jamin Ginting (Psr 1- Psr 5) 0.95

2 Jl. Pasar 5 1.1

3 Jl. Mandolin 0.65

4 Jl. Terompet 0.7

5 Jl. Bahagia 0.4

6 Jl. Pasar Baru 0.8

2. Kelurahan Padang Bulan Tabel 4.3

No Daerah Pelayanan Panjang daerah layanan

(Km) 1 Jl. Jamin Ginting (Psr 1- Smpg

Usu)

1.4

2 Jl. Harmonika 0.85

(6)

3. Kelurahan Darat Tabel 4.4

No Daerah Pelayanan Panjang daerah layanan

(Km) 1 Jl. Jamin Ginting (Rsu Siti Hajar-

Smpg Usu)

0.6

2 Jl. Pattimura 1.75

4. Kelurahan Merdeka Tabel 4.5

No Daerah Pelayanan Panjang daerah layanan

(Km)

1 Jl. Pembangunan 0.7

2 Jl. Dr. Mansyur 1.0

3 Jl. Jamin Ginting (Smpg Usu- Rsu Siti Hajar)

0.6

4 Jl. KH Wahid Hasyim 0.35

5 Jl. Sei Blutu 1.1

5. Kelurahan Babura Tabel 4.6

No Daerah layanan Panjang daerah layanan

(Km) 1 Jl. Abdullah Lubis (kiri) 0.55

2 Jl. Iskandar Muda 1.0

(7)

4 Jl. Darussalam 0.9

5 Jl. DI Panjaitan 0.5

6 Jl Sei Mencirim 0.85

6. Kelurahan Petisah Hulu Tabel 4.7

No Daerah pelayanan Panjang daerah layanan

(Km)

1 Jl. S Parman 0.70

2 Jl. Hasanuddin 0.65

3 Jl. Iskandar Muda 1.0

4 Jl. Abdullah Lubis (kanan) 0.65

5 Jl. Mojopahit 0.7

6 Jl. Gajah Mada (kanan) 0.65

4.4 Pembahasan

(8)

Gambar 4.2 Rute pengangkutan sampah Kelurahan Titi Rantai

Pengangkutan sampah di Kelurahan Titi Rantai dilakukan 2 kali yaitu dimulai dari jam 06.00 wib dipagi hari dan siang hari (waktu dikondisionalkan). Mobil yang beroperasi untuk mengangkut sampah adalah satu 2 mobil jenis dump truckyang dioperasikan dari pangkalan Dinas Kebersihan Kota Medan di Jl Pinang Baris No. 114 menuju ke lokasi pengangkutan sampah. Dua mobil tersebut dibagi pengoperasiannya yaitu satu mobil khusus untuk pengangkutan sampah dari pasar pagi di pasar 5 dan satu mobil lagi untuk pengangkutan sampah di daerah Kelurahan Titi Rantai. Pengangkutan sampah di Kelurahan tersebut dimulai dari

(9)

jalan umum (protokol) yaitu dari pasar 1 sampai ke pasar 5 lalu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pada siang hari mobil kembali dari TPA ke daerah pelayanan yang dimulai dari Pasar baru, Jl Mandolin, Jl terompet, dan Jl Bahagia kemudian kembali ke TPA. Mobil khusus pengangkut sampah dari pasar pagi beroperasi dari pasar ke TPA dan kembali lagi pada siang hari untuk mengambil sampah dari pasar kembali lagi ke TPA. Setelah itu mobil tersebut kembali ke pangkalan untuk beroperasi di kemudian hari. Jarak dari pangkalan ke Pasar 1 Kelurahan Titi Rantai kurang lebih 10 Km. Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Titi Rantai adalah sebagai berikut.

a. Mobil Pengangkut Sampah khusus Pasar pagi

Pangkalan Pasar pagi TPA

b. Mobil Pengangkut Sampah dari Kelurahan Titi Rantai

Trip 1 Jam Pagi hari

Pangkalan Jl Jamin

Ginting

Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Titi Rantai menuju ke TPA, kemudian kembali lagi ke daerah pelayanan sesuai wawancara dengan supir truk tersebut adalah:

(10)

Total jarak yang ditempuh dari Kelurahan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) adalah 22.25 Km. Mencari rute terpendek dari Kelurahan Titi Rantai menuju ke TPA dengan menggunakan Algoritma Dijkstra.

a. Rute dari daerah pelayanan ke TPA

S = {A}, V-S = { B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S}

D = {sp(A,A) = 0, sp(A,B) = 1,95 , sp(A,K) = 2.05 , sp(A,J) = 3.4 , sp(A,L) = 1.4}

T = 0

Jarak Terpendek (A,L) = 1.4

S = {A,L}, V-S = { C,D,E,F,G,H,I,M,N,O,P,Q,R,S }

D ={sp(A,L,I) = 3.5 , sp(A,L,M) = 3.4 , sp(A,B,C) = 5.35 , sp(A,K,C) = 5.7 , sp(A,J,C) = 4.55 , sp(A,J,D) = 6.56 , sp(A,J,I) = 6.05}

T = 3.4

Jarak Terpendek (A,L,M) = 3.4

S = {A,L,M}, V-S = { E,F,G,H,N,O,P,Q,R,S,T }

D ={sp(A,L,M,N) = 5.25 , sp(A,L,M,O) = 5.15 , sp(A,L,M,H) = 5.6 , sp(A,L,M,G) = 7.58 sp(A,L,I,D) = 5.71 , sp(A,L,I,H) = 5.5 , sp(A,B,C,D) = 7.25 , sp(A,K,C,D) = 7.6 , sp(A,J,C,D) = 6.45 , sp(A,J,D,E) = 9.76 , sp(A,J,I,H) = 8.05}

T = 5.15

Jarak Terpendek (A,L,M,O) = 5.15

S = {A,L,M,O}, V-S = { F,P,Q,R,S }

(11)

sp(A,L,I,H,G) = 7.8 , sp(A,B,C,D,E) = 10.45 , sp(A,K,C,D,E) = 10.80 ,sp(A,J,C,D,E) = 9.65 , sp(A,J,D,E,F) = 16.26 , sp(A,J,I,H,G) = 10.35 } T = 7.15

Jarak Terpendek (A,L,M,O,P) = 7.15

S = {A,L,M,O,P}, V-S = {R,S}

D = {sp(A,L,M,O,P,Q) = 9.01 , sp(A,L,M,N,Q,R) = 10.1 , sp(A,L,M,O,G,F) = 11.7 , sp(A,L,M,H,G,F) = 10,1 , sp(A,L,M,G,F,R) = 10.48 , sp(A,L,I,D,E,F) = 15.41 , sp(A,L,I,H,G,F) = 10 , sp(A,B,C,D,E,F) = 16.95 , sp(A,K,C,D,E,F) = 17.3 , sp(A,J,C,D,E,F) = 16.15 , sp(A,J,D,E,F,R) = 16.96 , sp(A,J,I,H,G,F) = 12.55 }

T = 9.01

Jarak Terpendek (A,L,M,O,P,Q) = 9.01

S = {A,L,M,O,P,Q} V-S = {S}

D = {sp(A,L,M,O,P,Q,R) = 11.91 , sp(A,L,M,N,Q,R,S) = 21.65 , sp(A,L,M,O,G,F,R) = 12.4 , sp(A,L,M,H,G,F,R) = 10.80 , sp(A,L,M,G,F,R,S) = 22.03 , sp(A,L,I,D,E,F,R) = 16.11 , sp(A,L,I,H,G,F,R) = 10.7 , sp(A,B,C,D,E,F,R) = 17.65 , sp(A,K,C,D,E,F,R) = 18 , sp(A,J,C,D,E,F,R) = 16.85 ,sp(A,J,D,E,F,R) = 17.66 ,sp(A,J,I,H,G,F,R) = 24.1

T = 11,91

Jarak Terpendek (A,L,M,O,P,Q,R) = 11.91

S = {A,L,M,O,P,Q,R} V-S = {}

(12)

sp(A,J,C,D,E,F,R,S) = 28.40 , sp(A,J,D,E,F,R,S) = 29.21 , sp(A,J,I,H,G,F,R,S) = 35.65 }

T = Karena jarak dari A-L-M-O-P-Q-R-S lebih besar dari A-L-M-N-Q-R-S maka yang masuk himpunan penyelesaian adalah { A-L-M-N-Q-R-S }

dengan jarak total 21.65 Km sebagai rute terpendek dari Kelurahan Titi Rantai menuju ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Titi Rantai dapat lebih cepat dengan menggunakan jalur A-L-M-N-Q-R-S daripada jalur yang biasa digunakan yaitu A-L-I-H-G-F-R-S dengan selisih 0.6 Km setiap sekali pengangkutan sampah.

b. Rute dari TPA ke daerah pelayanan

Karena di Kota Medan, jalur pengangkutan terdapat istilah dua arah dan satu arah maka rute dari TPA menuju ke daerah pelayanan di Kelurahan Titi Rantai tidak sama dengan rute pengangkutan ke TPA. Dari hasil Algoritma Dijkstra rute terpendek dari TPA menuju ke Kelurahan Titi Rantai adalah S-R-F-G-M-L-A dengan jarak 22.03 Km dan rute yang biasa digunakan adalah S-R-F-G-H-I-L-A dengan jarak 22.25 Km lebih besar 0.22 Km dari TPA ke Kelurahan Titi Rantai.

Total jarak yang ditempuh olehtruk tersebut sebelum dan sesudah menggunakan Algoritma Dijkstra adalah:

Rute pengangkutan sampah biasanya (wawancara dengan supir truk) Trip 1 (Pangkalan-Jl Jamin Pasar 5- Jl Jamin

Ginting-TPA)

( 10.0 + 0.95 + 1.1 + 1.1 + 0.95 + 22.25 = 36.35 Km) Trip 2 (TPA- Jl Pasar Baru - Jl Mandolin - Jl Terompet - Jl

Terompet – Jl Bahagia – TPA- Pangkalan )

(22.25 + 0.4 + 0.8 + 0.65 + 0.7 + 0.7 + 0.4 + 0.4 + 22.25 + 22.2 = 70.75 Km)

(13)

Trip 1 (Pangkalan - Jl Jamin Ginting- Pasar 5- Jl Jamin Ginting- TPA)

( 10.00 + 0.95 + 1.1 + 1.1 + 0.95 + 21.65 = 35.75 Km) Trip 2 (TPA – Jl Bahagia – Jl Pasar Baru – Jl Mandolin – Jl

Terompet – TPA - Pangkalan)

(22.03 + 0.4 + 0.8 + 0.65 + 0.7 + 0.7 + 21.65 + 22.2 = 69.13 Km)

2. Kelurahan Padang Bulan

(14)

a Jl Jamin Ginting H Jl Setia Budi

Pengangkutan sampah di Kelurahan Padang Bulan dimulai pada jam 06.00 Wib dengan rute dari Pangkalan ke Jamin Ginting (Pasar 1 – Simpang USU ) menuju ke TPA. Kemudian pada siang hari kembali dari TPA ke daerah pelayanan dimulai dari Jl Harmonika, Jl Berdikari lalu ke TPA. Jarak dari pangkalan ke Jl Jamin Ginting (Pasar 1) kurang lebih 10 Km. Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Padang Bulan adalah sebagai berikut. Mobil pengangkut sampah dari Kelurahan Padang Bulan

a. Trip 1 Pagi hari

TPA Jamin Ginting (simp

USU – Pasar 1)

TPA Pangkalan

Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Padang Bulan ke TPA sesuai wawancara dengan supir truk adalah sebagai berikut.

(15)

a. Rute Pelayanan ke TPA

Total jarak yang ditempuh dari Kelurahan Padang Bulan ke TPA adalah 22.25 Km. Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Padang Bulan ke TPA sama dengan Kelurahan Titi Rantai, maka dengan perhitungan Algoritma Dijkstra diperoleh rute terpendek dari Kelurahan menuju ke TPA adalah A-J-L-N-O-P dengan jarak 21.65 Km. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Padang Bulan dapat lebih cepat dengan menggunakan jalur A-J-L-N-O-P daripada jalur yang biasa digunakan yaitu A-J-H-G-F-E-O-P dengan selisih 0.6 Km setiap sekali pengangkutan sampah. Pada pengangkutan trip 2 rute terpendek melalui Jl Pembangunan menuju Jl Dr Mansyur.

b. Rute dari TPA ke daerah pelayanan

Dari hasil Algoritma Dijkstra rute terpendek dari TPA menuju ke Kelurahan Padang Bulan adalah P-O-E-F-J-A (melalui Jl Darussalam) dengan jarak 22.03 Km, atau 0.22 Km lebih pendek dari jalur yang biasa digunakan oleh supir truk / sama dengan rute yang digunakan oleh supir truk dari TPA ke Kelurahan Titi Rantai.

Total jarak yang ditempuh oleh truk sebelum dan sesudah menggunakan Algoritma Dijkstra sesuai dengan wawancara dengan supir truk adalah. Rute pengangkutan sampah biasanya (wawancara dengan supir truk)

Trip 1 (Pangkalan – Jl Jamin Ginting (Pasar 1 – Simpang USU) – TPA)

(10.00 + 22.25 = 32.25 Km) Karena Jl. Jamin Ginting masuk dalam pengambilan rute terpendek.

Trip 2 (TPA – Jl Harmonika – Jl Harmonika – Jl Berdikari – Jl Berdikari – TPA - Pangkalan)

(22.25 + 0.85 + 0.85 + 1.1 + 1.1 + 22.25 + 22.2 = 70.06 Km)

(16)

Trip 1 ( Pangkalan – Jl Jamin Ginting (Pasar 1 – Simpang USU) – TPA)

(10.00 + 21.65 = 31.65 km)

Trip 2 ( TPA – Jl Harmonika – Jl Harmonika – Jl Berdikari – TPA – Pangkalan)

(22.03 + 0.85 + 0.85 + 1.1 + 21.05 + 22.2 = 68.08 Km)

3. Kelurahan Darat

(17)

a Jl Jamin Ginting I Jl S Parman

b Jl Pattimura J Merdeka Walk

A Simpang Kampus K Jl Yos Sudarso B Jl Setia Budi L Jl Yos Sudarso

C Jl Sunggal M TPA

D Jl Kapten Muslim E Jl Kapten Sumarsono F Jl Marelan

G Jl Adam Malik / Gatot Subroto

H Jl Gajah Mada

Pengangkutan sampah di Kelurahan Darat dimulai pada jam 06.00 Wib dengan rute dari Pangkalan ke sepanjang Jl Pattimura lalu Jl Jamin Ginting (simpang Usu) kemudian menuju ke TPA. Kemudian pada siang hari dari TPA kembali ke daerah pelayanan dimulai dari Jl Pattimura lalu Jl Jamin Ginting (simpang Usu) kemudian ke TPA. Jarak dari pangkalan ke Jl Jamin Ginting (simpang Usu) adalah 8.6 Km. Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Darat adalah sebagai berikut.

Mobil pengangkut sampah Kelurahan Darat a. Trip 1 Pagi hari

Pangkalan Jl Jamin

Ginting

Jl Pattimura TPA

b. Trip 2 Siang hari

TPA Jl

Pattimura

Jl Jamin Ginting

TPA Pangkalan

Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Darat ke TPA sesuai wawancara dengan supir truk adalah sebagai berikut.

Kelurahan Darat

2.0 H

4.18 D

2.2 E

0.7 F

(18)

Total jarak yang ditempuh dari Kelurahan Darat ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) adalah 20.63 Km. Mencari rute terpendek dari Kelurahan Titi Rantai menuju ke TPA dengan menggunakan Algoritma Dijkstra.

a. Rute dari daerah pelayanan ke TPA S = {A}, V-S = { B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M }

D = { sp(A,A) = 0 , sp(A,B) = 2.1 , sp(A,I) = 2.35 , sp(A,H) = 2.0 } T = 0

Jarak terpendek (A,H) = 2.0

S = {A,H}, V-S = {C,D,E,F,G,J,K,L,M}

D = { sp(A,H,C) = 4.2 , sp(A,H,D) = 6.18 , sp(A,B,C) = 4.1 , sp(A,I,G) = 3.45 , sp(A,I,J) = 3.55}

T = Jarak terpendek (A,I,G) = 3.45, Karena jarak A-I-G lebih pendek dari A-H-D.

S = {A,I,G}, V-S ={D,E,F,K,L,M}

D = { sp(A,I,G,D) = 7.8 , sp(A,I,G,K) = 5.45 , sp(A,H,C,D) = 6.5 , sp(A,B,C,D) = 6.4 , sp(A,H,D,E) = 8.38 , sp(A,I,J,L) = 5.5 }

T = 5.45

Jarak terpendek (A,I,G,K) = 5.45

S = {A,I,G,K}, V-S = {F,M}

D = { sp(A,I,G,K,L) = 7.31 , sp(A,I,G,D,E) = 10 , sp(A,H,C,D,E) = 8.7 , sp(A,B,C,D,E) = 8.6 , sp(A,H,D,E,F) = 9.08 , sp(A,I,J,L,F) = 8.4 } T = 7.31

(19)

S = {A,I,G,K,L}, V-S = {M}

D = { sp(A,I,G,K,L,F) = 10.21 , sp(A,B,C,D,E,F) = 9.3 , sp(A,I,J,L,F,S) = 19.95 }

T = 9.3

Jarak terpendek adalah (A,B,C,D,E,F) = 9.3

S = {A,B,C,D,E,F}, V-S = {}

D = { sp(A,B,C,D,E,F,M) = 20.85 T = 19.95

Karena rute A-B-C-D-E-F-M lebih besar dari A-I-J-L-F-S, maka rute terpendek dari Kelurahan Darat ke TPA adalah melalui A-I-J-L-F-S dengan total rute 19.95 Km.

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute terpendek dari Kelurahan Darat ke TPA adalah 19.95 Km atau lebih sedikit 0.68 Km dari rute biasa yang digunkan ditempuh dengan jarak 20.63 Km.

b. Rute terpendek dari TPA ke Kelurahan Darat

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute terpendek dari TPA menuju daerah pelayanan adalah melalui M-F-E-D-H-I atau sama dengan jalur yang biasa digunakan oleh supir truk dengan total jarak 19.28 Km.

Total jarak yang ditempuh olehtruk tersebut sebelum dan sesudah menggunakan Algoritma Dijkstra adalah:

Rute biasa yang digunakan oleh supir truk dalam mengangkut sampah: Trip 1 (Pangkalan – Jl Jamin Ginting – Jl Pattimura – Jl

Pattimura – TPA )

(8.64 + 0.6 + 1.75 + 1.75 + 20.63 = 33.37 Km)

Trip 2 (TPA – Jl Pattimura – Jl Jamin Ginting – Jl Jamin Ginting – TPA – Pangkalan)

(20)

Rute setelah menggunakan Algoritma Dijkstra.

Dalam pengangkutan trip 2 rute yang digunakan dari Kelurahan Darat ke TPA adalah via Jl Dr Mansyur karena rutenya lebih pendek dari rute yang dijadikan sebagai rute terpendek pada pengangkutan trip 1.

4. Kelurahan Merdeka

(21)

Keterangan:

a Jl Pembangunan F Jl Marelan

b Jl Dr Mansyur G Jl Yos Sudarso

c Jl Jamin Ginting H Jl Yos Sudarso

d Jl KH Wahid Hasyim I Jl Adam Malik

e Jl Sei Blutu J Jl Darussalam

A Simpang Kampus K Jl Sei Blutu

B Jl Setia Budi L Jl Gajah Mada

C Jl Sunggal M Jl S Parman

D Jl Kapten Muslim N Merdeka Walk E Jl Kapten Sumarsono O TPA

Pengangkutan sampah di Kelurahan Merdeka dimulai dari jam 06.00 pagi dengan rute pengangkutan dimulai dari Jl Dr Mansyur (pintu IV Usu), Jl Jamin Ginting, dan Jl Pembangunan kemudian menuju TPA. Pada siang hari dari TPA kembali ke daerah pelayanan dimulai dari Jl KH Wahid Hasyim, Jl Sei Blutu kemudian ke TPA. Jarak dari pangkalan ke Kelurahan Merdeka adalah Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Merdeka adalah 8.6 Km. Daerah pelayanan pengangkutan sampah dari Kelurahan Merdeka adalah sebagai berikut.

Mobil pengangkut sampah dari Kelurahan Merdeka. a. Trip 1 Pagi hari

Pangkalan Jl Dr Mansyur

Jl Jamin Ginting (Sp Usu-Rsu Siti Hajar

Jl

Pembangunan

TPA

b. Trip 2 Siang hari

TPA Jl KH

Wahid Hasyim

Jl Sei Blutu

TPA Pangkal

an

(22)

Kelurahan Merdeka

2.1 B

2.0 C

2.3 D

2.2 E

0.7 F

11.55 O

Jarak yang ditempuh oleh truk pengangkut sampah dari Kelurahan Merdeka ke TPA adalah 20.85 Km melalui Jl Dr Mansyur atau sama dengan rute yang digunakan oleh Kelurahan Darat. Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek.

a. Rute dari Kelurahan Merdeka ke TPA

S = {A}, V-S = {B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M,N,O}

D = { sp(A,A) = 0 , sp(A,B) = 2.1 , sp(A,K) = 0.95 , sp(A,L) = 2.0 } T = 0

Jarak terpendek (A,K) = 0.95

S = {A,K}, V-S = {C,D,E,F,G,H,I,J,M,N,O}

D = { sp(A,K,C) = 3.05 , sp(A,K,J) = 1.85 , sp(A,B,C) = 4.1 , sp(A,L,M) = 2.65 , sp(A,L,J) = 2.9 }

T = 1.85

Jarak terpendek (A,K,J) = 1.85

S = {A,K,J}, V-S = {D,E,F,G,H,I,N,O}

D = { sp(A,K,J,C) = 3.15 , sp(A,K,J,D) = 5.13 , sp(A,B,C,D) = 6.4 , sp(A,L,M,N) = 3.85 , sp(A,L,M,I) = 3.75 }

T = 3.15

Jarak terpendek (A,K,J,C) = 3.15

(23)

D = { sp(A,K,J,C,D) = 5.45 , sp(A,K,J,D,E) = 7.33 , sp(A,L,M,N,G) = 5.8 , sp(A,L,M,I,D) = 8.1 , sp(A,L,M,I,H) = 5.75 }

T = 5.45

Jarak terpendek (A,K,J,C,D) = 5.45

S = {A,K,J,C,D}, V-S = {F,O}

D = { sp(A,K,J,C,D,E) = 7.65 , sp(A,L,M,N,G,F) = 8.7 , sp(A,L,M,I,D,E) = 10.3 , sp(A,L,M,I,H,G) = 7.61 }

T = 7.61 (Jarak A-L-M-I-H-G lebih kecil dari A-K-J-C-D-E) Jarak terpendek (A,L,M,I,H,G) = 7.61

S = {A,L,M,I,H,G}, V-S = {O}

D = { sp(A,L,M,I,H,G,F) = 10.51 , sp(A,K,J,C,D,E,F) = 8.35 , sp(A,L,M,N,G,F,O) = 20.25 }

T = 8.35

Jarak terpendek (A,K,J,C,D,E,F) = 8.35

S = {A,K,J,C,D,E,F}, V-S = {}

D = { sp(A,K,J,C,D,E,F,O) = 19.9 } T = 19.9

Jarak terpendek dari Kelurahan Merdeka ke TPA adalah melalui A-K-J-D-E-F-O dengan total panjang rute 19.9 Km.

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra jarak yang ditempuh adalah 19.9 Km, sedangkan dengan menggunakan rute truk jarak yang ditempuh adalah 20.85 Km. Jadi rute dengan Algoritma Dijkstra dari Kelurahan Merdeka ke TPA lebih pendek 0.95 Km.

(24)

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute terpendek dari TPA ke Kelurahan Merdeka adalah melaluiJl Darussalam yaitu O-F-E-D-J-K dengan jarak 18.63 Km. Rute yang digunakan oleh supir truk dari TPA ke Kelurahan Merdeka adalah melalui O-F-E-D-C-B-A dengan jarak 20.85 Km.

Jarak yang ditempuh oleh truk dalam mengangkut sampah dari Kelurahan Merdeka ke TPA sebelum dan sesudah menggunakan Algoritma Dijkstra. Rute yang biasa digunakan oleh truk dalam mengangkut sampah:

Trip 1 (Pangkalan – Jl Dr Mansyur – Jl Jamin Ginting – Jl Jamin Ginting – Jl Dr. Mansyur – Jl Pembangunan – Jl Pembangunan – TPA)

(7.6 + 1.0 + 0.6 + 0.6 + 1.0 + 0.7 + 0.7 + 19.85 = 32.05 Km)

Trip 2 (TPA – Jl Jamin Ginting ( via Jl Dr Mansyur) – Jl KH Wahid Hasyim– Jl Sei Blutu – TPA – Pangkalan)

(20.85 + 0.6 + 0.35 + 1.1 + 17.75 + 22.2 = 62.85 Km Rute setelah menggunakan Algoritma Dijkstra

Trip 1 (Pangkalan – Jl Dr Mansyur – Jl Jamin Ginting – Jl Jamin Ginting – Jl Dr. Mansyur – Jl Pembangunan – Jl Pembangunan – TPA)

(7.6 + 1.0 + 0.6 + 0.6 + 1.0 + 0.7 + 0.7 + 19.85 = 32.05 Km)

Trip 2 (TPA – Jl Sei Blutu (via Jl Setia Budi) – Jl KH Wahid Hasyim – Jl KH Wahid Hasyim – TPA (melalui Jl Darussalam)– Pangkalan)

(25)

5.Kelurahan Babura

Gambar 4.6 Rute pengangkutan sampah Kelurahan Babura

Keterangan:

Pengangkutan sampah di Kelurahan Babura dimulai dari jam 06.00 pagi dengan rute pengangkutan Jl Adullah Lubis, Jl Iskandar Muda, dan Jl Gajah Mada kemudian ke TPA. Selanjutnya dari TPA kembali ke daerah pelayanan dimulai dari Jl Darussalam, Jl Sei Mencirim, dan Jl DI Panjaitan kemudian ke TPA. Jarak dari pangkalan ke Kelurahan Babura adalah 5.8

(26)

Km melalui Jl Sei Blutu. Daerah pelayanan pengangkutan sampah di Kelurahan Babura adalah sebagai berikut.

Mobil pengangkut sampah dari Kelurahan Babura a. Trip 1 Pagi hari

Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Babura ke TPA sesuai wawancara dengan supir truk adalah

Kelurahan

Jarak total yang ditempuh oleh truk dari Kelurahan Babura ke TPA adalah 20.58 Km. Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute terpendek

a. Rute dari Kelurahan Babura ke TPA S = {J}, V-S = {A,B,C,D,E,F,G,H,I,J,K,L,M}

D = { sp(J,J) = 0 , sp(J,A) = 1.15 , sp(J,K) = 1.55 , sp(J,C) = 2.1 , sp(J.D) = 4.18 }

T = 0

Jarak terpendek (J,A) = 1.15

S = {J,A}, V-S = {B,D,E,F,G,H,I,L,M}

(27)

T = 3.25

Jarak terpendek adalah (J,A,B) = 3.25

S = {J,A,B}, V-S = {F,G,H,M}

D = { sp(J,A,B,C) = 5.25 , sp(J,K,C,D) = 6.05 , sp(J,K,L,G) = 5.35 , sp(J,K,I,D) = 7.65 , sp(J,K,I,H) = 5.3 , sp(J,C,D,E) = 6.6 , sp(J,D,E,F) = 7.08 }

T = 5.7

Jarak terpendek (J,K,I,H) = 5.3

S = {J,K,I,H}, V-S = {M}

D = { sp(J,K,I,H,G) = 7.16 , sp(J,K,L,G,F) = 8.25 , sp(J,C,D,E,F) = 7.3 , sp(J,D,E,F,M) = 18.63 }

T = 18.63

Jarak terpendek (J,D,E,F,M) = 18.63 S = {J,D,E,F,M}, V-S = {}

D = { sp(J,C,D,E,F,M) = 18.85 , sp(J,K,L,G,F,M) = 19.8 } T = 18.63

(28)

Jarak terpendek dari Kelurahan Babura ke TPA adalah 18.63 Km tetapi tidak semua melintasi daerah pelayanan.

b. Jarak dari TPA ke daerah pelayanan Kelurahan Babura

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute terpendek dari TPA ke Kelurahan Babura adalah melalui jalur M-F-E-D-J dengan total jarak 18.63 Km. Jalur tersebut juga digunakan oleh supir truk.

Total rute yang ditempuh oleh truk dalam mengangkut sampah sebelum dan sesudah menggunakan Algoritma Dijkstra.

Sebelum menggunakan Algoritma Dijkstra

Trip 1 (Pangkalan – Jl Abdullah Lubis (kiri) – Jl Iskandar Muda – Jl Gajah Mada (kiri) – TPA)

(5,8 + 0.55 + 1.0 + 0.9 + 17.73 = 25.98 Km)

Trip 2 (TPA – Jl Darussalam – Jl Sei Mencirim – Jl DI Panjaitan – TPA – Pangkalan )

(17.73 + 0.9 + 0.6 + 0,5 + 0.7 + 17.73 + 22.2 = 60.36 Km)

Rute setelah menggunakan Algoritma Dijkstra

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Babura ke TPA dan dari TPA ke daerah pelayanan kemudian ke TPA, rute hasil Algoritma Dijkstra sama dengan rute yang digunakan oleh truk.

(29)

Gambar 4.7 Rute pengangkutan sampah Kelurahan Petisah Hulu Keterangan:

a Jl Abdullah Lubis (kanan) E Jl Kapten Sumarsono

b Jl Iskandar Muda F Jl Iskandar Muda

c Jl Gajah Mada (kanan) G Jl S Parman

d Jl S Parman H Jl Adam Malik

e Jl Mojopahit I Merdeka Walk

f Jl Hasanuddin J Jl Yos Sudarso

A Rsu Siti Hajar K Jl Yos Sudarso

B Jl Setia Budi L Jl Marelan

C Jl Sunggal M TPA

D Jl Kapten Muslim

(30)

a. Trip 1 Pagi hari

Rute pengangkutan sampah dari TPA ke Kelurahan Petisah Hulu adalah:

TP

Rute pengangkutan sampah dari Kelurahan Petisah Hulu ke TPA adalah

Kelurahan

a. Rute dari pelayanan ke TPA

Total jarak yang ditempuh dari Kelurahan Petisah Hulu ke TPA pada trip 1 adalah 16.9 Km melalui Jl Gajah Mada (Kanan). Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute terpendek dari Kelurahan Petisah Hulu ke TPA adalah melalui F-G-I-K-L-M dengan jarak 18.25 Km atau sama dengan rute yang digunakan oleh truk (dapat dilihat pada Algoritma Dijkstra Kelurahan Titi Rantai).

b. Rute dari TPA ke daerah pelayanan

Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute terpendek rute terpendek dari TPA ke Kelurahan Petisah Hulu adalah M-L-E-D-F dengan jarak 18.63 Km, sesuai dengan rute yang digunakan oleh truk.

Total rute yang ditempuh oleh truk dalam mengangkut sampah sebelum dan sesudah menggunakan Algoritma Dijkstra.

Rute Sebelum menggunakan Algoritma Dijkstra

Trip 1 (Pangkalan – Jl Gajah Mada (kanan) – Jl S Parman – TPA)

(31)

Trip 2 (TPA – Jl Iskandar Muda – Jl Abdullah Lubis – Jl Hasanuddin – Jl Mojopahit (melalui Jl Iskandar Muda) – TPA – Pangkalan)

(18.63 + 1.0 + 0.65 + 0.65 + 0.85 (melalui Jl Pattimura) + 0.65 + 0.2 + 0.65 + 1.1 + 0.7 + 16.9 + 22.2 = 64.18 Km)

Rute setelah menggunakan Algoritma Dijkstra

Trip 1 (Pangkalan – Jl Gajah Mada – Jl S Parman – TPA) (6.0 + 0.65 + 0.7 + 16.9 = 24.25 Km)

Trip 2 (TPA – Jl Hasanuddin (melalui Jl Gajah Mada) – Jl Iskandar Muda – Jl Abdullah Lubis – Jl Mojopahit – TPA – Pangkalan)

(18.63 + 0.65 + 0.65 + 1.0 + 0.65 + 1.0 + 0.7 + 16.9 + 22.2 = 60.73 Km)

Dari hasil perbandingan antara rute yang dijalankan selama ini dengan rute hasil perhitungan Algoritma Dijkstra diperoleh penghematan biaya sebagai berikut: Diasumsikan untuk 1 liter mampu menempuh jarak

± 8 Km tanpa hambatan. Bahan bakar yang digunakan adalah BBM jenis solar dengan biaya solar subsidi/liter Rp 5,500dan usia kendaraan 6 tahun dengan kecepatan rata-rata 40��

���.

(Sumber: Hasil Wawancara dengan Supir dump truck (2014))

(32)

N

0.3337 121.80 669,90

0

3 Darat 98.43 94.95 3.48 1,270.

20

0.4350 158.77 873,23

5

4 Merdeka 94.90 92.38 2.52 919.8

0

0.3150 114.97 632,33

5

0.4312 157.38 865,69

0

Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar yang disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota Medan pada setiap truk pengangkut sampah adalah

± 25 liter maka jumlah biaya per tahun yang dikeluarkan oleh Dinas Kebersihan untuk Kecamatan Medan Baru dengan harga solar subsidi/liter

Rp 5,500adalah �����,���,���. Sementara rata-rata konsumsi bahan bakar masing-masing truk pengangkut sampah di Kecamatan Medan Baru adalah ± 12.03 liter (rute biasa yang digunakan) dan ± 11.73 liter (rute dengan Algoritma Dijkstra). Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra total jarak yang ditempuh oleh truk di Kecamatan Medan Baru dapat berkurang

14.35 ��

ℎ��� ���� 5,226.80 ��

(33)

pengangkut sampah dan dapat menghemat biaya sebesar���,���,���per tahun. Jumlah bahan bakar yang tersedia di Kecamatan Medan Baru per tahun adalah 54,750 liter. Dengan menggunakan rute Algoritma Dijkstra jumlah bahan bakar yang digunakan oleh truk di Kecamatan Medan Baru per tahunnya adalah ± 25,688.7 liter dapat menghemat bahan bakar

±29,061.3 ≈ �����,���,���.

BAB 5

(34)

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Penggunaan metode Algoritma Dijkstra untuk menentukan rute pengangkutan sampah di Kecamatan Medan Baru mampu mengoptimalkan pengambilan sampah dan meminimalkan jarak pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

2. Dengan menggunakan Algoritma Dijkstra rute pengangkutan sampah dari Kecamatan Medan Baru dapat lebih cepat dan efisien ke Tempat Pembuangan Akhir melalui jalur:

1.Kelurahan Titi Rantai

a. Trip 1 (pagi hari) Pangkalan – Jl Jamin Ginting – Pasar 5 – Jl Jamin Ginting – Jl Iskandar Muda – Merdeka Walk – Jl Yos Sudarso – TPA dengan total jarak 35.75 Km atau 0.6 Km lebih pendek dari jalur biasa yang digunakan oleh truk.

b. Trip 2 (siang hari) TPA – Jl Marelan – Jl Kapt. Sumarsono – Jl Kapt Muslim – Jl Iskandar Muda – Jl Jamin Ginting – Jl Bahagia – Jl Pasar Baru – Jl Mandolin – Jl Terompet – TPA (melalui jalur pada Trip 1) – Pangkalan dengan total jarak 69.13 Km atau 1.62 Km lebih pendek dari jalur yang biasa digunakan.

2. Kelurahan Padang Bulan

a. Trip 1 (pagi hari) Pangkalan – Jl Jamin Ginting (Pasar 1 – Simpang USU) – Jl Iskandar Muda – Merdeka Walk – Jl Yos Sudarso – TPA dengan total panjang rute 31.65 Km atau lebih pendek 0.6 Km dari jalur yang biasa digunakan.

(35)

– Jl Kapt Muslim – Jl Kapt Sumarsono – TPA – Pangkalan dengan total panjang rute 68.08 Km atau lebih pendek 1.98 Km dari rute yang digunakan oleh truk.

3. Kelurahan Darat

a. Trip 1 (pagi hari) Pangkalan – Jl Jamin Ginting – Jl Pattimura – Merdeka Walk – Jl Yos Sudarso – TPA dengan total panjang rute 30.27 Km atau lebih pendek 3.1 Km dari jalur yang biasa digunakan oleh truk.

b. Trip 2 (siang hari) TPA – Jl Kapt Sumarsono – Jl Kapt Muslim – Jl Gajah Mada (via Jl Darussalam) – Jl Pattimura – Jl Jamin Ginting – Jl Dr Mansyur – Jl Setia Budi – Jl Sunggal – Jl Kapt Muslim – Jl Kapt Sumarsono – TPA – Pangkalan dengan total panjang rute 64.68 Km atau 0.38 Km lebih pendek dari jalur yang digunakan oleh truk.

4. Kelurahan Merdeka

a. Trip 1 (pagi hari) Pangkalan – Jl Dr Mansyur – Jl Jamin Ginting – Jl Dr Mansyur – Jl Pembangunan – Jl Dr Mansyur – Jl Setia Budi – Jl Sunggal – Jl Kapt Muslim – Jl Kapt Sumarsono – TPA dengan total jarak 32.05 Km sama dengan total jarak yang digunakan oleh truk.

b. Trip 2 (siang hari) TPA – Jl Sei Blutu (via Jl Setia Budi) – Jl KH Wahid Hasyim – Jl Darussalam – Jl Gatot Subroto – Jl Kapt Muslim – Jl Kapt Sumarsono – TPA – Pangkalan dengan total panjang rute 60.38 Km atau lebih pendek 2.47 Km dari jalur yang biasa digunakan.

5. Kelurahan Babura

(36)

rute yang digunakan oleh supir truk untuk mengangkut sampah ke TPA sudah efektif.

6. Kelurahan Petisah Hulu

a. Trip 1 (pagi hari) Pangkalan – Jl Gajah Mada (Kanan) – Jl S Parman – Merdeka Walk – Jl Yos Sudarso – TPA dengan total jarak 24. 25 Km atau sama dengan rute yang biasa digunakan oleh truk.

b. Trip 2 (siang hari) TPA – Jl Kapt Sumarsono – Jl Kapt Muslim – Jl Gatot Subroto – Jl Gajah Mada (via Jl Darussalam) – Jl Hasanuddin – Jl Iskandar Muda – Jl Abdullah Lubis – Jl Mojopahit – TPA (jalur pada Trip 1) – Pangkalan dengan total panjang rute 60.73 Km atau 3.45 Km lebih pendek dari rute yang biasa digunakan oleh truk.

3. Penggunaan rute pengangkutan sampah di Kecamatan Medan Baru dengan menggunakan Algoritma Dijkstra tidak selamanya dapat dijadikan sebagai acuan untuk penentuan rute karena daerah pelayanan masing-masing kelurahan juga dapat mempengaruhi jarak ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) seperti di Kelurahan Merdeka.Pencarian jalur terpendek di Kelurahan Merdeka sangat kompleks akibatnya rute terpendek yang didapat dari perhitungan Algoritma Dijkstra tidak digunakan dalam penyelesaian karena adanya faktor rute pengambilan sampah di Kelurahan tersebut.

(37)

1. Sebaiknya truk pengangkut sampah ditempatkan di masing-masing kelurahan untuk menimimalkan rute pengangkutan sampah dan biaya 2. Dinas Kebersihan Kota Medan sebaiknya mengkaji ulang tentang

jumlah bahan bakar yang digunakan oleh truk pengangkut sampah di masing-masing kecamatan dengan menghitung rute pengangkutan masing-masing truk.

3. Bagaimana jika truk pengangkut sampah kembali dari TPA ke daerah pelayanan juga kembali mengangkut sampah terutama lokasi yang dekat dengan TPA atau daerah yang dilewati menuju daerah pelayanan.

Gambar

Tabel 4.1 Data persampahan di Kota Medan
Tabel 4.3
Tabel 4.4 No Daerah Pelayanan
Tabel 4.7
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tablet Fe dengan vitamin C dan sari kurma terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada Siswi Anemia

Melihat usah Industri Tahu “Vivi” tersebut telah berada di atas daerah titik pulang pokok atau dengan kata lain telah memperoleh keuntungan, maka untuk

Kalimat berikut yang tepat untuk menutup surat pribadi adalah..... Kita jadi pergi ke

Kisi-Kisi UAS Semester 1 (Ganjil) Bahasa Indonesia Kelas VII (7) dan Contoh

Refleksi merupakan aktivitas melihat hasil pembelajaran baik hasil pembelajaran secara kognitif, motivasi belajar siswa serta kekurangan pada proses pembelajaran yang

Kondisi stress kerja terkait dengan suhu dapat dibedakan berdasarkan gangguan tubuh akibat suhu tempat kerja, gangguan suhu pada tubuh manusia terjadi pada kondisi

Sedangkan hasil penelitian Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Petis Ikan di Pasar Klampis Bangkalan Madura yang telah dilakukan di dapatkan hasil

Iklan-iklan yang memanfaatkan figur wanita sebagai daya tarik, diklasifikasikan. dalam dua kategori menurut tipe pendekatan keterlibatan wanita di