Pemerkosaan dan Pencabulan
By:
Lidya Agustin Pertiwi (19 / 14.17.1211)
ILMU SOSIAL
Pemerkosaan
adalah kejahatan yang sangat
serius. Ini adalah kejahatan yang
menginjak-injak martabat kemanusiaan.
PEMERKOSAAN
AKIBAT
Penderitaan korban tidak hanya dialami saat terjadi
kasus.secara psikologis, korban menderita sepanjang
hidupnya. Ia bisa menjadi depresi, kecemasan yang
berkepanjangan serta stigma negatif dari masyarakat
dapat mendorongnya untuk melakukan tindakan
bunuh diri.
Penderitaan korban tidak hanya dialami saat terjadi
kasus.secara psikologis, korban menderita sepanjang
hidupnya. Ia bisa menjadi depresi, kecemasan yang
berkepanjangan serta stigma negatif dari masyarakat
dapat mendorongnya untuk melakukan tindakan
Lanjutan..
Belakangan, definisi perkosaan diperluas tidak hanya
tentang penetrasi penis terhadap vagina.
Encyklopedia of Rape mengemukakan bahwa realitas
fisik perkosaan tidak berubah dari waktu ke waktu:
penetrasi dari vagina, atau lubang lainnya, dengan
penis (atau benda lain) tanpa persetujuan dari wanita
atau pria yang ditembus.
KOMNAS Perempuan
Serangan yang diarahkan pada bagian seksual dan seksualitas seseorang
dengan menggunakan organ seksual (penis) ke organ seksual (vagina), ke anus,
mulut atau dengan menggunakan sebagian tubuh lainnya yang bukan organ
seksual atau benda-benda lainnya. Serangan itu dilakukan dengan kekerasan,
dengan ancaman ataupun dengan pemaksaan sehingga mengakibatkan rasa
takut akan kekerasan, di bawah paksaan, penahanan, tekanan psikologis atau
penyalahgunaan kekuasaan ataudengan mengambil kesempatan dari
lingkungan yang koersif, atau serangan atas seseorang yang tidak mampu
memberikan persetujuan yang sesungguhnya.
KOMNAS Perempuan
Serangan yang diarahkan pada bagian seksual dan seksualitas seseorang
dengan menggunakan organ seksual (penis) ke organ seksual (vagina), ke anus,
mulut atau dengan menggunakan sebagian tubuh lainnya yang bukan organ
seksual atau benda-benda lainnya. Serangan itu dilakukan dengan kekerasan,
dengan ancaman ataupun dengan pemaksaan sehingga mengakibatkan rasa
takut akan kekerasan, di bawah paksaan, penahanan, tekanan psikologis atau
penyalahgunaan kekuasaan ataudengan mengambil kesempatan dari
Jenis-jenis Perkosaan
A.
Berdasarkan motif perkosaan:
1.
Sadistic Rape
2.
Anger Rape
3.
Domination Rape atau Power Rape
4.
Seduktive Rape
Lanjutan..
B.
Berdasar pelaku atau tempatnya:
1.
Prison Rape
2.
War Rape
3.
Kampus Rape
4.
Gang Rape
5.
Date Rape
Pencabulan Anak
(CHILD MOLESTATION)
Child Molestation berasal dari dua kata bahasa Inggris
Child
yang berarti anak-anak dan
Molestation
yang
berarti menganiaya, menyiksa. Secara bahasa
Child
Molestation
berarti
penganiayaan anak
.
Pada pasal 293 KUHP disebutkan tentang percabulan:
(1)Barang siapa dengan hadiah atau perjanjian akan
Jenis Pencabulan Anak
1.
Acquaintence Molestation
2.
Stranger Molestation
PSIKOLOGI BEHAVIORISME
1.
Classical conditioning yang juga disebut sebagai
teori contiguity ( keterdekatan dua obyek atau lebih
tanpa diselingi hal lain).
2.
Opperant Conditioning
Perilaku atau respons yang diikuti oleh penguat
(reinforcement) positif cinderung akan diulangi,
PEMERKOSAAN DAN PENCABULAN
DALAM PANDANGAN
BEHAVIORISME DAN KOGNITIF
Pekosaan dan pencabulan anak dalam pandangan
psikologi behaviorisme. Menurut behaviorisme, perilaku
menyimpang dapat terjadi karena didukung oleh kombinasi
antara penguatan sosial, paparan model, difinisi melalui
asosiasi yang salah, tidak adanya efek buruk dari perilaku
dan atau sangsi negatif dari lingkungan sosial dan hukum.
Teori yang cukup detail membahas pencabulan anak
dalam pandangan psikologi kognitifisme terhadap perilaku
penyerangan seksual (pemerkosaan dan pencabulan anak)
adalah teori Implisit “Distorsi kognisi adalah hasil dari
kesalahan kepercayaan yang muncul berdasar kesalahan
Lima Implisit Teori- Ward
1.
Teori wanita dan anak-anak sebagai makhluk seksual
Pelaku perkosaan dan pencabulan meyakini bahwa wanita
dan anak-anak adalah makhluk seksual. Pada dasarnya
mereka yang menikmati bahkan mencari kenikmatan
seksual dengan orang lain, dimana anak-anak mencarinya
bahkan dari orang dewasa. Para pelaku beralasan bahwa
mereka sebenarnya hanya mengabulkan apa yang
diinginkan oleh para wanita dan anak-anak itu. Teori ini kita
kenal dengan blame the victims theory (Teori penyalahan
korban).
2.
Teori Keberhakan
Pelaku meyakini bahwa seseorang berhak utuk melakukan
sesuatu kepada orang lain yang lebih lemah darinya.
3.
Teori dunia sebagai tempat yang berbahaya
LANJUTAN..
4.
Teori Uncontrollability
Pelaku meyakini bahwa sebagian perilaku berada di luar
kontrol dirinya. Misalnya menganggap bahwa dirinya
memiliki penyakit kejiwaan. Saat melakukan hal itu ia
sedang dalam pengaruh alkohol atau obat-obatan.
5.
Teori Keberbahayaan
Pelaku meyakini bahwa apa yang ia lakukan sebenarnya
tidak membahayakan/ menyakiti orang lain. Bahkan
memberikan kenikmatan bagi para korbannya. Sehingga
dalam beberapa kasus, pelaku merayu korbannya
terlebih dahulu. Saat perbuatan terkutuk tersebut terjadi,
mereka meyakinkan korbannya bahwa apa yang ia
CONTOH KASUS
PENCABULAN
SABTU, 08 NOVEMBER 2014 | 16:08 WIB
Guru Ngaji Ini Sodomi 27 Murid SD di Tasikmalaya
TEMPO.CO, Tasikmalaya - Seorang guru agama di Kampung Nagrog, Desa Padasuka, Kecamatan
Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga telah mencabuli 27 anak didiknya. Asep Kamaludin, 25 tahun, merupakan guru madrasah ibtidaiyah (MI) atau setingkat sekolah dasar (SD) dan madrasah tsanawiyah atau setingkat SMP.
Kepada penyidik kepolisian, Asep mengaku telah melakukan aksi bejatnya sejak 2008. Orang tua korban melaporkan Asep ke polisi. Ia kini meringkuk di ruang tahanan Polres Tasikmalaya.
Menurut Asep, perbuatan cabulnya itu dilakukan karena dia pernah disodomi saat masih anak-anak. Dia mengaku melakukan aksi balas dendam. "Saya pernah disodomi saat masih kecil oleh pemuda di kampung," kata dia saat ditemui di Mapolres Tasikmalaya, Sabtu, 8 November 2014.
Selain sebagai guru MI dan MTs, Asep juga berperan sebagai guru mengaji bagi sejumlah korban. Biasanya pelaku menjalankan aksi bejatnya di rumahnya setelah kegiatan pengajian selesai. "(Pencabulan) sejak saya masih kuliah," katanya. Asep baru setahun lulus kuliah.
Modus pencabulan Asep dilakukan dengan meminta anak didiknya menginap di rumahnya. Dia beralasan akan memberikan pendidikan tambahan kepada muridnya. "Saya wajibkan siswa untuk menginap setiap malam Minggu untuk belajar mengaji," ujarnya.
Saat menjalankan aksinya, AK mengancam korban untuk tidak memberitahukan pencabulan ini kepada orang tua korban. Selain itu, dia mengiming-imingi anak didiknya nilai bagus. "Korban mungkin ketakutan, jadi tidak bilang sama orang tuanya," ia menjelaskan.
Seorang korban, YA, menjelaskan bahwa pelaku meminta dirinya menginap di rumah pelaku. Saat tengah malam, pelaku meminta YA datang ke kamarnya. "Saya disuruh buka celana dan berbaring," ucap YA.
Saat dicabuli, YA mengaku tidak berani melawan karena takut. "Saya diancam agar tidak bilang kepada siapa pun," ucapnya.
Kepala Unit PPA Satuan Reserse dan Kriminal Polres Tasikmalaya Inspektur Dua Wahyu Hidayat mengatakan pihaknya menerima laporan dari orang tua korban pada Selasa, 4 November 2014. Polisi kemudian melakukan penyelidikan. "Orang tua melapor karena anaknya mengaku telah disodomi," kata Wahyu.
CONTOH KASUS
PEMERKOSAAN
2 November 2014 - 17:40:28 Pelajar Dihamili Karyawan Sawit
PANGKALAN BUN–Kasus asusila kembali terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Kali ini pelakunya seorang karyawan yang bekerja diperkebunan kelapa sawit bernama Rivaldo (20). Remaja ini tega
menyetubuhi seorang pelajar- sebut saja Bunga (14) nama samaran- hingga hamil empat bulan. Akibat perbuatan bejatnya ini, pelaku terpaksa harus mendekam di ruang tahanan Polisi Resor (Polres) Kobar.
Informasi yang dihimpun koran ini menyebutkan, kejadian asusila itu terjadi sekitar empat bulan lalu. Berawal ketika korban diajak oleh pelaku menggunakan sepeda motor berboncengan kesebuah pondok yang berada di sekitar kawasan areal perkebunan kelapa sawit PT Indoturba Desa Amin Jaya Kecamatan Pangkalan Banteng.
Saat berada di pondok itu lah, pelaku menyetubuhi korban sebanyak beberapa kali. Setelah selesai melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku kemudian membawa pulang korban ke rumahnya.
Kejadian ini baru terungkap, ketika korban diketahui orang tuanya menunjukkan sikap yang mencurigakan pada Jumat (31/10) lalu. Lantaran saat itu korban terlihat sering murung, kemudian muntah-muntah. Saat ditanya oleh kedua orang tuanya, terungkap dari mulut korban jika dirinya telah disetubuhi pelaku.
Menindaklanjut pengakuan korban ini, orang tua korban langsung mendatangi Kantor Polisi Sektor (Polsek) Pangkalan Banteng Sabtu (1/11) untuk melaporkan kejadian yang dialami anaknya itu.
Usai mendapat laporan, jajaran Polsek Pangkalan Banteng langsung bergerak cepat dengan meringkus pelaku di rumahnya di Desa Amin Jaya sekitar pukul 21.00. Ketika dirungkus pelaku sempat berupaya kabur. Namun karena aparat sigap, akhirnya yang bersangkutan langsung digelandang ke Mapolsek setempat.
Kapolsek Pangkalan Banteng Iptu Gunawan Wibisono ketika dikonfirmasi Minggu (2/11) membenarkan kejadian itu. Menurut dia, usai diringkus, kemudian diamankan, pelaku beserta berkas perkaranya sudah dilimpahkan ke Polres Kobar untuk diproses lebih lanjut. “Jadi kasus ini sudah ditangani Polres
Kobar,”ungkapnya kemarin via telepon.
Kasatreskrim AKP Andreas Alek Danantara SIK ketika dikonfirmasi juga mengakui telah menerima berkas perkara pelaku tersebut. Menurut dia, saat ini yang bersangkutan telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Kobar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.