• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KLINIK DAN RUMAH SAKIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN KLINIK DAN RUMAH SAKIT"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL 4.09

MANAJEMEN KLINIK DAN RUMAH SAKIT

Maria Angela L. .04009123 Marietta Susilo .04009124 Martha Sharonika H. .04009125 Martin William H. .04009126 Mega Arti Utami .04009127 Melinda Limiyanthi .04009128 Melisa Agustine .04009129 Mico Tjandra .04009130

Mikha Ninta .04009131

Monik Dinasio .04009132

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS TRISAKTI

Kelompok 2

Nadia Wahyu Savitri .04009133 Nadya Livia Riany .04009134 Natalia Intan .04009135 Nicholas Yanuar .04009136 Nila Afdrian Febrianty .04009137 Nita surandari .04009138 Novalia Tanuri .04009139 Novia Lauren .04009140 Noviana Wulansari .04009141

(2)

SEMESTER GENAP 2010-2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam pelayanan kesehatan termasuk pelayanan gigi menjadi semakin tajam. Hal ini menuntut setiap manajemen untuk dapat bersaing dalam memenangkan persaingan tersebut. Kualitas pelayanan adalah salah satu factor penting untuk kesuksesan pelayanan.

Kepuasan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfrontasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja actual produk yang dirasakan setelah pemakaiannnya. Peningkatan kualitas klinik gigi dapat diterapkan dengan melalui berbagai cara antara lain perencanaan dan pengellaan praktik yang sesuai dengan pelayanan kedokteran gigi, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja, dampak praktik terhadap lingkungan sekitar serta adanya kerja sama antara tenaga kesahatan gigi dengan tenaga kesehatan laiinnya termasuk berkomunikasi secara efektif. Selain itu perlu pula dipahami tentang prinsip-prinsip kedokteran gigii keluarga.

Kepuasan konsumen menjadi modal utama dalam usaha meretensi konsumen agar dapat memenangkan persaingan dan tetap bertahan sekaligus sebagai factor penting bagi kelangsungan hidup di klinik gigi.

B. Pemicu

1. Seorang dokter gigi baru ingin melakukan praktik bersama di daerah perkotaan dengan konsep dokter gigi keluarga, tetapi yang bersangkutan belum memiliki izin. Daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk dan social ekonomi masyarakatnya menengah kebawah. Direncanakan dokter gigi tersebut akan berpraktik dengan 3 dokter gigi lainnya dan akan

(3)

memperkerjakan beberapa karyawan penunjang. Agar praktik dokter gigi tersebut dikenal oleh masyarakat maka diperlukan pemasaran.

Hal-hal yang perlu didiskusikan adalah :

a. Tahap perijinan apa yang perlu disiapkan

b. Bagaimana melakukan perencanaan pengelolaan praktik tersebut

c. Bagaimana pengelolaan dampak praktik terhadap lingkungan

2. Selanjutnya dokter gigi tersebut sudah dapat melakukan praktik bersama. Suatu hari dating seseorang pasien yang telah menjalani perawatan di klinik tersebut oleh dokter A dan B sebelumnya. Pasien tersebut bermaksud melanjutkan perawatan pada dokter gigi C.

Hal-hal yang perlu didiskusikan :

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Praktik Kedokteran

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap dokter gigi dalam penyelenggaraan pelayanan, dan maraknya tuntutan hukum yang ditujukan masyarakat dewasa ini. Sehiangga belum memadainya perangkat hukum yang mengatur penyelenggaraan praktik kedokteran.

(5)

 Memberikan perlindungan kepada pasien.

 Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan dokter dan dokter gigi.

 Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter, dan dokter gigi.

Konsil kedokteran Indonesia merupakan badan otonom, mandiri, non struktural dan bersifat independent terdiri atas: konsil kedokteran dan konsil keokteran gigi yang bertanggung jawab kepada presiden. Bertugas untuk melakukan regristrasi dokter dan dokter gigi, mengesahkan standar pendidikan profesi dokter gigi, melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing.

Setiap dokter gigi yang praktik wajib memiliki surat tanda resgristasi (STR) yang di berikan KKI, STR berlaku selama 5 tahun.Selain itu dokter gigi wajib memiliki surat ijin praktik (SIP) yang dapat di peroleh bila memiliki STR yang masih berlaki, mempunyai tempat praktik, dan memiliki rekomendasi dari PDGI.

Untuk pelaksanaan praktik, bila berhalangan praktik harus membuat pemberitahuan atau menunjuk pengganti, dokter gigi pengganti harus mempunyai SIP,wajib memasang papan nama praktik kedokteran gigi, pimpinan saranan pelayanan kesehatan wajib membuat daftar nama dokter/dokter gigi.

Hak dan kewajiban dokter gigi : Hak :

 Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melakukan tugas dan memberikan pelayanan medis sesuai SOP.

(6)

 Menerima imbalan jasa. Kewajiban :

 Memberikan pelayanan medis sesuai SP dan SOP serta kebutuhan medis pasien.  Merujuk pasien ke dokter gigi ahli.

 Merahasiakan kondisi pasien bahkan sampai wafat.  Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan.  Menambah ilmu pengetahuan.

Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDI) bertugas sebagai penerima pengaduan, pemeriksa dan memutuskan pelanggaran disiplin yang dilakukan Dr dan Drg, menyusun pedoman dan tata cara penyelesaian kasus pelanggaran disiplin. Untuk pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh KKI, Organisasi Profesi, Pemerintah sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.

2.2 Dokter Gigi Keluarga

Dokter gigi keluarga adalah dokter gigi yang mampu memberikan layanan kesehatan gigi yang berorientasi komunitas melalui unsur keluarga sebagai target utama, serta memandang individu-individu baik yang sakit/sehat sebagai bagian dari unit keluarga dan komunitasnya.

Dokter gigi keluarga berfungsi sebagai kontak pertama, menganalisa kebutuhan, rencana perawatan dan asuhan, serta melaksanakan layanan dokter gigi pada tingkat individu dan keluarga sesuai lingkup kewenangannya. Serta dokter gigi harus melakukan rujukan untuk menjaga kesinambungan kesehatan gigi keluarga dengan melakukan pendekatan promotif, preventif, penerapan ilmu pengetahuan teknologi kedokteran gigi yang sesuai dan benar, terpadu, holistik & berkesinambungan dengan memperhatikan pelayanan kesehatan gigi yang terkendali mutu dan biayanya.

(7)

Visi : kemandirian dalam upaya pemekiharaan kesehatan gigi dan tercapainya derajat kesehatan gigi dan mulut setinggi-tingginya, melalui pelayanan dokter gigi keluarga secara efisien, efektif, adil, merata, dan bermutu.

Misi :

 Mendorong kemandirian masyarakat dalam menjaga dan memelihara kesehatan gigi dan mulut.

 Mengusahakan tersedianya layanan dokter gigi keluarga yang merata, bermutu dan terjangkau.

 Memberikan pelayanan, memelihara dan meningkatkan kesehatan gigi perorangan/ masyarakat sehingga tercapai derajat kesehatan gigi dan mukut yang diharapkan.

 Meningkatkan profesionalisme dokter gigi keluarga dalam mengemban peran, tugas dan fungsinya.

 Meningkatkan kemitraan dengan profesi, institusi pendidikan, dan pihak-pihak yang terkait.

Dokter gigi keluarga berperan sebagai :

 Pemberi layanan-komitmen tinggi, profesional dan etis.

 Ujung tombak sistem layanan kesehatan nasional-layanan tingkat pertama, penapis rujukan ke fasilitas yang lebih mampu.

 Koordinator-pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pasien dan keluarganya, serta menjalin hubungan harmonis dengan setiap individu dan institusi.

 Penggalangan peran serta masyarakat-dalam upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

Kedudukan dokter gigi keluarga tergantung dari peserta binaannya, bukan dibawah puskesmas tetapi dibawah pengawasan dinas kesehatan kabupaten/kota wilayah tersebut.

(8)

2.3 Manajemen Pemasaran

Manajmen pemasaran adalah proses tukar menukar, dimana pelanggan dan penyedia pelayanan kesehatan gigi menerima keuntungan timbal balik. Yang menjadi sasaran pemasaran pelayanan kesehatan gigi adalah kebetuhan dan keinginan pelanggan. Kepuasan pelanggan akan menciptakan loyalitas dari customer membuat reputasi baik dan laba akan meningkat. Pemberian tanggapan secara cepat terhadapat keluhan pelanggan akan membuat pelanggan menggunakan kembali jasa di tempat yang sama, dan akan mempromosikan ke orang lain.

Startegi pemasaran meliputi :

 Startegi produk : mengidentifikasi jasa apa saja yang dibutuhkan.  Startegi harga : startegi penyesuaian harga yang sesuai.

 Startegi tempat : menentukan lokasi yang memudahkan pelanggan mendapatkan jasa yang diingikan.

 Startegi promosi ; startegi yang dapat memberitahu dan membujuk pelanggan untuk menggunakan jasa pada layanan kesehatan gigi.

Pelayanan kesehatan gigi secara etis dicapai degan menyadari harapan dan ebutuhan pelanggan. Menawarkan jasa harus sesuai kebutuhan dan harapan pelanggan. Kebutuhan pelanggan merupakan pasar bagi layanan kesehatan gigi dan masukan pelanggan membantu perencanaan dan pembuat kebutusan di dalam pemasaran.

(9)

BAB III

PEMBAHASAN

Pemicu Skenario 1

A. Tahapan perizinan dokter gigi baru

Dokter gigi baru harus mengikuti uji kompetensi yang dibuat oleh KDGI untuk memperoleh sertifikat kompetensi yang berupa surat tanda pengakuan terhadap kemampuan dr/drg untuk menjalankan praktek kedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus ujian kompetensi.Sertifikat tersebut kemudian diregistrasikan ke Konsil Kedokteran Indonesia(KKI) untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi(STR) yang berlaku 5tahun.

Syarat memperoleh STR:

• memiliki ijazah dokter gigi atau specialist

• mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter gigi • memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental

(10)

• memiliki sertifikat kompetensi

• membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi Dokter gigi yang melakukan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang dikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten atau kota tempat praktik dokter gigi.SIP paling banyak diberikan di 3 tempat.

Syarat memperoleh SIP,yaitu:

• memiliki STR yang masih berlaku • mempunyai tempat praktek • memiliki rekomendasi dari PDGI

B. Perencanaan pengelolahan praktik tersebut dengan cara PDCA (Plan Do Check Act) I. Plan

A. Mengamati situasi, dengan cara melihat keadaan lingkungan sekitar tempat praktik yang akan didirikan. Seperti bagaimanakah keadaan social ekonominya, bagaimanakah kebiasaan yang ada pada lingkungan tersebut dan apakah masalah-masalah kesehatan gigi yang biasa dihadapi lingkungan. Seperti yang diketahui pada scenario bahwa dokter tersebut akan membuka praktek di daerah perkotaan yang padat penduduk dan social ekonomi masyarakat manengah ke bawah.

B. Perencanaan

• Menetapkan tujuan : membuat praktek dokter gigi tersebut dikenal oleh masyarakat sekitar tempat praktek hingga pelanggan puas dengan hasil kerja dokter gigi tersebut.

(11)

• Menetapkan sasaran : masyarakat sekitar tempat praktek dengan social ekonomi menengah ke bawah.

• Menetapkan teknik/metoda dan alat bantu : dengan teknik manajemen. Manajemen pemasaran, manajemen mutu terpadu dan menejemen SDM(Sumber Daya Manusia)

• Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan: direncanakan praktek akan dibuka dari jam 8 pagi hingga 12 siang dan jam 4 sore hingga 9 malam,setiap hari kerja dan tutup pada hari sabtu, minggu dan hari libur. Tempat di daerah perkotaan.

• Menetapkan tenaga pelaksana : terdiri dari 4 orang dokter dan beberapa karyawan penunjang seperti : perawat,tukang parkir dan OB.

II. Do

Pada manajemen pemasaran dapat dilakukan beberapa strategi.

1. Strategi produk 2. Strategi harga 3. Strategi tempat 4. Strategi promosi

Strategi produk : yaitu strategi yang memprioritaskan jasa apa saja yang dibutuhkan masyarakat sebagai calon pelanggan. Contohnya: bahan-bahan yang kita gunakan adalah bahan-bahan dengan mutu yang baik misalnya bahan tambal yaitu lebih baik menggunakan

composite daripada bahan tambal amalgam.

Strategi harga : yaitu strategi untuk menentukan harga yang sesuai. Contohnya : sesuai dengan keadaan social ekonomi masyarakat sekitar, tarif untuk konsultasi tidak terlalu mahal. Tetapi bila pelanggan yang datang tidak mampu, maka kita bias memberikannya secara gratis, lalu kita anjurkan untuk konsultasi selanjutnya dapat dilakukan di puskesmas. Agar lebih memudahkan pelanggan kita.

(12)

Strategi tempat : untuk menentukan lokasi (tempat praktek) yang memudahkan pelanggan mendapatkan jasa yang diinginkan. Contohnya : tempat praktek dekat dengan sekolah,jadi setelah pulang sekolah para orang tua dapat langsung mengantarkan anak mereka ke tempat praktek dokter gigi. Atau menyediakan beberapa fasilitas seperti, gedung yang menarik, tata letak ruang yang teratur, penerangan yang cukup, daerah parkir yang luas,dan sebagainya.

Strategi promosi : yaitu strategi yang dapat memberitahu dan membujuk pelanggan untuk menggunakan jasa pada yankes gigi. Contohnya : karena sebagai seorang dokter gigi kita memiliki kode etik dan ada perundang-undangan yang melarang seorang dokter gigi untuk mempromosikan dirinya, maka dari itu promosi yang paling tepat dan diperbolehkan oleh perundang-undangan dan tidak melanggar kode etik adalah melalui mouth to mouth

recommendation.

Pada manajemen mutu terpadu atau total quality management dan manajemen SDM : Manajemen mutu terpadu yaitu suatu proses manajemen dengan pendekatan prilaku/budaya organisasi yang berorientasi kepada Kepuasan pelanggan, Mutu berkesinambungan, Komitment pimpinan, Team work, Menyeluruh dan terpadu serta Didasari pendekatan ilmiah pada pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Manajemen SDM yaitu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya manusia(tenaga kerja) secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan melakukan kedua manajemen tersebut kita dapat dengan tepat semaksimal mungkin memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan selalu berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Karena bila pelanggan puas maka itu dapat menjadi keuntungan kepada kita.

Manajemen mutu terpadu, kita dapat memikirkan apakah kebutuhan pelanggan lalu kita dapat mendesain layanan setelah itu kita dapatkan proses layanan nilai bagi pelanggan dan akhirnya kita dapatkan kepuasan pelanggan. Contohnya kita memikirkan seperti apakah pelanggan kita, ternyata masyarakat padat penduduk dengan social ekonomi menengah ke bawah. Sehingga kita kemudian dapat mendesain layanan, apakah yang dibutuhkan pelanggan kita. Ternyata pelanggan kita membutuhkan gigi palsu saja,karena mereka tidak

(13)

membutuhkan implant. Lalu pada proses layanan nilai, kita dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan hasil pemasangan yang baik. Sehingga tercapailah kepuasan pelanggan. Manajemen SDM, kita dapat melakukan perencanaan berpikir kedepan, mengontrol masa depan, proses peramalan, pengambilan keputusan terpadu dan prosedur formal. Contohnya dengan cara melakukan pergantian shift terhadap 3 dokter lainnya, misalkan dokter 1 bekerja pada jam 8 pagi – hingga 2 sore, dokter 2 bekerja dari jam 2 sore hingga 8 malam dan seterusnya. Hal ini dilakukan agar seefektif mungkin kita memanfaatkan SDM yang ada.

Tujuan dari managemen SDM adalah supaya dapat meningkatakan efektifitas SDM dalam organisasi, sehingga dapat memberikan satuan kerja yang efektif kepada organisasi. Selain itu, managemen SDM akan membantu dalam proses menangani berbagai maslah dalam ruang lingkup karyawan, pegawai, manager dan juga tenaga kerja lainnya. Adapun dasar kegiatan perencanna SDM sbb:

1. Kegiatan penyediaan SDM (rekruitmen, seleksi,penempatan)

Dokter gigi tersebut harus merekrut dokter gigi lain yang kompeten, perawat gigi yang kooperatif dan terampil, orang yang mengerti keuangan untuk menjadi kasir, dll.

2. Perkiraan supply and demand (mutasi, promosi,pension, resign, PHK)

Dibutuhkan kira2 6 karyawan untuk membuka praktik bersama ini, yaitu 4 perawat gigi untuk 4 dokter gigi, 1 orang bagian pendaftaran, dan 1 orang bagian kasir. Apabila jumlah yang melamar lebih dari yang dibutuhkan, dapat direkomendasikan ke klinik rekan sejawat lainnya atau dapat digunakan sistem shift untuk klinik sendiri.

3. Meningkatkan mutu SDM (diklat,pelatihan,dan pengembangan)

Dokter gigi dan karyawan harus menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan serta menambah wawasan mereka tentang perkembangan ilmu kedokteran dengan cara mengikuti pelatihan, seminar, workshop, dll.

4. Evaluasi kondisi SDM (penilaian kinerja)

Penilaian kondisi sdm bisa dilakukan dengan mengamati langsung kinerja karyawan atau melalui kuisioner yg diberikan ke pelanggan.

(14)

Sedangkan dalam perencanna SDM kesehatan sbb:

1. Penyusunan rencana kebutuhan, memperhatikan kebutuhan SDM kesehatan yang paling diutamakan untuk pelayanan kesehatan.

2. Perencanaan melalui peningkatan dan pemantapan keterkaitannya dengan unsur lainnya.

3. Penigkatan sistem informasi.

SDM kesehatan terdiri dari :

1. Tenaga kesehatan baik yang profesi maupun yang non profesi.

2. Tenaga pendukung/penunjang baik yang profesi, non profesi non kesehatan, dan tenaga masyarakat.

Yang mengabdikan diri dan berkerja dalam bidang kesehatan.

Setelah itu kita dapat melakukan pengukuran terhadap managemen SDM yang telah kita rencanakan, apakah perencanaan yang kita buat telah tepat atau belum, dengan melakukan pengukuran kinerja dari SDM.

III. Check

Setelah pelaksanaan pengelolaan praktik dilakukan, saatnya untuk memeriksa apakah telah sampai pada tujuan (seperti dalam kasus kira-kira sesuai dengan pembukuan setiap bulan), apakah masih sesuai dengan arah tujuan yang ingin di capai dan membandingkan dengan tujuan semula. Bila ada kesalahan dapat diperbaiki dengan melihat perbandingan tersebut.

(15)

Adalah tindakan memperbaiki kesalahan yang ada. Perbaikan dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan cara mengidentifikasi masalah-masalah baru yang muncul.

Setelah PDCA dilakukan,maka akan kembali pada plan lagi. Ini disebut suatu siklus PDCA atau Deming cycle. Yaitu suatu metode yang digunakan untuk melakukan perbaikan berkesinambungan dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas produknya.

Berikut merupakan contoh pembukuan pengeluaran (Plan) saat akan membeli bahan-bahan keperluan tempat praktek / klinik baru :

C. Dampak terhadap lingkungan

Undang – undang Kesehatan RI No.23 tahun 1992 Bagian kelima : Kesehatan Lingkungan

1. Kesehatan Lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat

2. Kesehatan Lingkungan dilaksanakan terhadap : tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum

3. Kesehatan Lingkungan meliputi : penyehatan air dan udara, pencemaran limbah padat, cair, gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian factor penyakit.

Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri berupa bahan beracun dan mikro organisme dapat menyebabkan penyakit terhadap karyawan maupun masyarakat sekitar.

Solusi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri:

Klinik harus memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air limbah yang benar. Limbah cair dari klinik hendaknya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang sehingga memenuhi baku mutu yang diizinkan

(16)

Sanitasi industri pengawasan limbah cair  Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Teknologi proses IPAL yang digunakan mempunyai kemampuan sebagai berikut:

- Efektif menurunkan beban polutan hingga memenuhi persyaratan baku mutu - Analisa kualitatif dan kuantitatif air buangan

 Mengetahui parameter yang ada dalam limbah cair

Dengan mengetahui jenis-jenis parameter di dalam limbah maka dapat ditetapkan metode pengolahan dan pilihan jenis peralatan.

 Dalam perencanaan IPAL daya tampung yang dibangun sesuai limbah cair yang ada

- Syarat-syarat air buangan memenuhi baku mutu - Pertimbangan ekonomi:

a. Biaya investasi relatif rendah

b. Biaya operasional dan pemeliharaan rendah c. Mudah dalam pengoperasian

d. Lahan yang digunakan tidak memakan banyak tempat - Tidak menimbulkan kebisingan suara.

Kebisingan yang ditimbulkan oleh IPAL diupayakan memenuhi standar , salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan peredam

Pemicu Skenario 2

1. Langkah-langkah pertama yang harus dilakukan oleh drg c tersebut adalah : meminta rekam medik pasien tersebut dari drg A dan B yang menangani pasien tersebut sebelumnya.

(17)

Fungsi meminta rekam medik tersebut adalah :

 Catatan penyakit gigi dan perawatannya, termasuk diagonsis, perawatan yang diterima pasien tersebut sebelumnya, dan prognosis.

 Alat komunikasi antara para dokter gigi, tenaga kesehatan lain, termasuk asuransi.  Sebagai bukti apabila diperlukan untuk keperluan yang berkaitan dengan hukum.  Alat evakuasi untuk peer review dan asuransi.

 Merupakan standard operation procedure (SOP).

Selain dari meminta rekam medis tersebut, drg C harus melaksanakan prinsip layanannya, yaitu ;

 Dokter gigi kontak pertama ( first contact)  Layanan bersifat pribadi (personal care)

 Pelayanan paripurna (comprehensive) meliputi promotive, preventive, kuratif, dan rehabilitatif. Tapi lebih ditekankan pada promotif.

 Paradigma sehat

 Pelayanan berkesinambungan (continous care)  Koordinasi dan kolaborasi

(18)

BAB IV

KESIMPULAN

Dengan tujuan agar praktik drg tersebut dikenal di masyrakat luas, maka hal yang perlu disiapkan adalah perizinan praktek dari dokter tersebut yang meliputi mengikuti ujian kompetensi, memiliki ijazah drg atau drg spesialis, STR yang berlaku untuk 5 tahun, memiliki SIP, melapor dinas kesehatan dan PDGI. Setelah perizinan yang diperlukan tercapai maka melakukan manajemen mutu terpadu atau total quality manajemen dan manajemen SDM yang merupakan bagian dari perencanaan pengelolaan praktik tersebut.Yang perlu diingat bahwa kesehatan lingkungan praktek sangat mendukung dalam pemasaran, maka perlunya menciptakan lingkungan yang sehat diselenggarakan untuk pengendalian kualitas dengan upaya untuk pengendalian faktor penyakit.

Dalam penanganan pasien yang melanjutkan perawatan pada dokter yang berbeda, pentingnya untuk drg. C meminta rekam medik pasien tersebut guna mengetahui diagnosa dari penyakit sebelumnya, pemeriksaan, dan untuk pengobatan yang perlu untuk saat ini.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo,S. 1997.Ilmu Kesehatan Masyarakat Ed.1.Jakarta : Rineka Cipta

Astoeti, T.E.2007.Total Quality Management Ed.1.Jakarta : Rajawali Press

UU Praktik No. 29. 2004

Referensi

Dokumen terkait

Sistem Informasi Rumah Sakit ini akan dibuat dengan menggunakan Microsoft Office Access 2007 Database untuk pengelolaan data yang berupa jadwal dokter praktek di rumah sakit

RS dan Puskesmas yang telah bekerjasama dengan FKUMM merupakan wahana pembelajaran klinik yang sesuai dengan kebutuhan sebagai seorang dokter umum.. Hal ini ditunjukkan

memperkenalkan suatu Software Aplikasi bernama “ Sistem Aset Manajemen Rumah Sakit “ atau dikenal dengan nama ( SAM-RS ) yang mampu membantu Rumah Sakit.. dalam

Fasilitas yang dapat digunakan dalam e- CRM ini adalah konsultasi dokter, literatur berkala stroke, jadwal praktek dokter spesialis, pendaftaran checkup dan terapi pasien,

Pembimbing klinik untuk dokter muda adalah Dokter spesialis dan untuk profesi kesehatan lain akan menyesuaikan bidang praktek peserta pendidikan klinik yang akan

Pasien adalah orang sakit (yang dirawat dokter); penderita (sakit). Pasien dalam praktek sehari-hari sering dikelompokkan ke dalam berikut ini 14 :1) Pasien dalam; yaitu

Kepala unit pelayanan menyediakan data yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap praktik profesional berkelanjutan dari dokter yang memberikan layanan di Unit tersebut

Setiap dokter dan dokter gigi dalam melakukan praktik kedokteran di RS Panti Waluyo Yakkum Surakarta wajib mengikuti Panduan Praktek Klinik yang sudah ditetapkan untuk