PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DAN
KERJA PRAKTEK DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
Skripsi
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
RENDRO PRASETYO
I 0304059
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi :
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DAN
KERJA PRAKTEK DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
Ditulis oleh:
Rendro Prasetyo I0304059
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Irwan Iftadi, ST, M.Eng NIP 19700404 199603 1 002
Taufiq Rochman, STP, MT NIP 19701030 199802 1 001
Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS
Ketua Jurusan Teknik Industri UNS
Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP 19561112 198403 2 007
LEMBAR VALIDASI
Judul Skripsi:
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DAN
KERJA PRAKTEK DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
Ditulis oleh:
Rendro Prasetyo I0304059
Telah disidangkan pada hari Senin tanggal 25 Januari 2010
Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta, dengan
Dosen Penguji
1. Ir. Lobes Herdiman, MT NIP 19641007 199702 1 001
2. Yuniaristanto, ST, MT NIP 19750617 200012 1 001
Dosen Pembimbing
1. Irwan Iftadi, ST, M.Eng NIP 19700404 199603 1 002
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : RENDRO PRASETYO
NIM : I0304059
Judul Skripsi : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DAN KERJA PRAKTEK DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti Tugas Akhir yang saya susun tersebut mencontoh atau melakukan plagiat dari karya orang lain maka Tugas Akhir yang saya susun tersebut dinyatakan batal dan gelar sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung segala konsekuensinya.
Surakarta, 01 Pebruari 2010
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : RENDRO PRASETYO
NIM : I0304059
Judul Skripsi : PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DAN KERJA PRAKTEK DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat lulus sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan Pembimbing 2. Bersamaan dengan surat pernyataan ini bahwa hasil penelitian dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk publikasi di Proceeding, Jurnal atau penerbit lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian publikasi hasil karya ilmiah.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Surakarta, 01 Pebruari 2010
ABSTRAK
Rendro Prasetyo, NIM : I0304059. PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TUGAS AKHIR DAN KERJA PRAKTEK DI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS. Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Januari 2010.
Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) memiliki mata kuliah Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA) yang merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa. Pada sistem sekarang, terdapat beberapa informasi terkait TA dan KP yang sulit didapatkan oleh dosen maupun mahasiswa. Informasi yang dibutuhkan namun sulit didapatkan antara lain penyebaran minat pengerjaan KP dan TA, progress pengerjaan KP dan TA, serta rekapitulasi beban dosen pembimbing KP dan TA. Oleh karena itu, diperlukan perancangan sistem informasi TA dan KP di jurusan Teknik Industri UNS.
Dalam penelitian ini digambarkan alur aktivitas sistem sekarang, pemodelan sistem, dan kemudian dilakukan perancangan sistem. Alur aktivitas sistem sekarang digambarkan dalam bentuk flowchart untuk mengetahui pihak yang terlibat dan tahapan aktivitas yang harus dilalui. Pemodelan sistem menggunakan data flow diagram (DFD) untuk mengetahui data yang mengalir pada setiap proses. Sedangkan tahap perancangan sistem terdiri dari perancangan database, perancangan user interface, dan pembuatan program aplikasi menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0.
Hasil dari penelitian ini adalah sistem informasi KP dan TA berbasis komputer yang dapat menyajikan informasi minat pengerjaan KP dan TA, progress pengerjaan KP dan TA, rekapitulasi beban dosen pembimbing KP dan TA, serta fasilitas yang memudahkan mahasiswa dan bagian administrasi dalam membuat kelengkapan administratif KP dan TA. Sistem informasi KP dan TA yang dirancang memiliki sebuah database untuk menyimpan data dan sebuah aplikasi untuk memasukkan dan mengambil data yang diperlukan. Aplikasi terdiri dari 30 form input dan 26 form output dengan pengaturan hak akses yang berbeda antara mahasiswa, administrasi, dan dosen. Aplikasi dapat digunakan pada jaringan lokal (local area network) Teknik Industri UNS melalui intranet dan jaringan luas (wide area network) melalui internet. Arsitektur jaringan yang digunakan adalah fat-client model, yaitu menempatkan aplikasi pada client sedangkan server hanya mengurusi manajemen data.
Kata kunci: sistem informasi, tugas akhir, kerja praktek, flowchart, DFD, database, program aplikasi, local area network, wide area network.
ABSTRACT
Rendro Prasetyo, NIM: I0304059. FINAL PROJECT AND JOB TRAINING INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT IN INDUSTRIAL ENGINEERING DEPARTMENT UNS. Thesis. Surakarta: Industrial Engineering Department,
Engineering, Sebelas Maret University, January 2010. Faculty of
Department of Industrial Engineering in Sebelas Maret University Surakarta (UNS) has a job training (KP) and final project (TA) course which is compulsory for students. In the present system, there is some information related TA and KP are hard to come by lecturers and students. The information that needed but difficult to obtain such an interest spread of KP and TA workmanship, progress KP and TA, and also a recapitulation of lecture supervisor loads KP and TA. Therefore, TA and KP information systems at Industrial Engineering UNS is needed.
In this study are illustrated the flow of activity present system, modeling system, and then designing system. Chronology of events in the present system described using flowchart to see the parties involved and the stages of activity to go. Modeling system using data flow diagram (DFD) to determine the flow of data in each process. While the system design phase consists of database design, user interface design, and developing applications using Microsoft Visual Basic 6.0.
The results of this research is KP and TA computer based information systems that can provide information of interest KP and TA workmanship, progress KP and TA, a recapitulation of lecture supervisor loads KP and TA, and also features that facilitating students and the administration in making the administrative completeness of KP and TA. KP and TA information systems has a database for storing data and an application to enter and retrieve the necessary data.The application consists of 30 inputs forms and 26 outputs forms with the access rights settings are different between students, administration, and lecturer. Applications can be used on a local area network Industrial Engineering UNS through intranet and wide area network through the internet. Network architecture used is fat-client model, which application is placed in the client while the server is only taking care of data management.
Keywords: information systems, final project, job training, flowchart, DFD, databases,
application program, local area network, wide area network.
xx + 179 pages; 130 images; 66 tables
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Shalawat dan salam tidak lupa penulis haturkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, sebagai panutan dan suri tauladan yang baik.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan, support, kontribusi, dan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UNS, sekaligus dosen penguji I.
2. Bapak Irwan Iftadi, ST, M.Eng selaku dosen pembimbing I yang banyak memberikan pengarahan, masukan, dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
3. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan kepada penulis.
4. Bapak Yuniaristanto, ST, MT selaku dosen penguji II yang berkenan memberikan saran dan perbaikan terhadap tugas akhir ini.
5. Segenap staff TU Teknik Industri, atas bantuannya demi kelancaran penyelesaian tugas akhir ini.
6. Keluarga besarku, atas supportnya selama pengerjaan laporan.
7. My lovely, thanks telah memberiku semangat dalam mengerjakan tugas akhir. 8. Keluarga besar OPSI, Pak Yusuf, Heni P, Riko, Diesel, Elok, Isnu, Supri,
Gustitia, Anita, Heni A, Budi, atas kerjasama dan kebersamaannya.
9. Teman-teman angkatan 2004 yang telah memberikan dukungannya selama ini. 10. Semua pihak yang telah membantu penulis, terima kasih atas segalanya.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Surakarta, Pebruari 2010
DAFTAR ISI
1.2 Perumusan Masalah ...I-3 1.3 Tujuan Penelitian...I-3 1.4 Manfaat Penelitian...I-3 1.5 Batasan Masalah ...I-4 1.6 Asumsi ...I-4 1.7 Sistematika Penulisan ...I-4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.3.3 Manfaat basis data ... II-10 2.3.4 Teknik perancangan basis data ... II-11 2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... .... II-13 2.4.1 Pengertian data flow diagram ... II-13 2.4.2 Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD ... II-14 2.4.3 Pedoman menggambar DFD ... II-17 2.4.4 Perbedaan DFD dengan bagan Alir ... II-18 2.4.5 Keterbatasan DFD ... II-19 2.5 Kamus Data ... .... II-19 2.6 Sistem Terdistribusi ... .... II-20 2.6.1 Arsitektur client server ... II-21 2.6.2 Arsitektur objek terdistribusi ... II-23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Studi Pendahuluan ... III-2 3.1.1 Observasi ... III-2 3.1.2 Studi pustaka ... III-3 3.1.3 Perumusan masalah ... III-3 3.1.1 Penentuan tujuan penelitian ... III-3 3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... .... III-3 3.2.1 Penggambaran alur aktivitas sistem KP dan TA sekarang . III-4 3.2.2 Pemodelan sistem KP dan TA sekarang ... III-4 3.2.3 Analisis sistem KP dan TA sekarang ... III-4 3.2.4 Penggambaran alur aktivitas sistem KP dan TA usulan... III-4 3.2.1 Pemodelan sistem KP dan TA usulan ... III-4 3.3 Perancangan Sistem... .... III-5 3.3.1 Perancangan database ... III-5 3.3.2 Perancangan user interface ... III-5 3.3.3 Pembuatan program aplikasi ... III-6 3.4 Analisis dan Interpretasi Hasil... .... III-6 3.5 Kesimpulan dan Saran ... .... III-6 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1.1 Alur aktivitas Tugas Akhir ...IV-1 4.1.2 Alur aktivitas Kerja Praktek ...IV-6 4.2 Pemodelan Sistem ...IV-9 4.2.1 DFD sistem sekarang...IV-9 4.2.2 Analisis sistem sekarang...IV-25 4.2.3 Alur aktivitas sistem usulan...IV-32 4.2.4 DFD sistem usulan ...IV-37 4.3 Perancangan Sistem ...IV-50 4.3.1 Perancangan basis data ...IV-51 4.3.2 Perancangan user interface ...IV-72 4.3.3 Pembuatan program aplikasi ...IV-126 BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
5.1 Analisis Sistem Usulan... V-1 5.1.1 Analisis sistem Tugas Akhir usulan ... V-1 5.1.2 Analisis sistem Kerja Praktek usulan ... V-5 5.2 Analisis Rancangan Program Aplikasi ... V-8 5.3 Implementasi Sistem ... V-11 5.3.1 Konversi sistem ... V-11 5.3.2 Faktor penentu keberhasilan ... V-12 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar kebutuhan sistem IV - 31
Tabel 4.2 Tabel data dosen awal IV - 51
Tabel 4.3 Tabel data mahasiswa awal IV - 51
Tabel 4.4 Tabel pendaftaran proposal TA awal IV - 51 Tabel 4.5 Tabel pendaftaran seminar TA awal IV - 52 Tabel 4.6 Tabel pendaftaran sidang TA awal IV - 52
Tabel 4.7 Tabel pembimbing TA awal IV - 53
Tabel 4.8 Tabel penguji TA awal IV - 53
Tabel 4.9 Tabel jadwal seminar TA awal IV - 53
Tabel 4.10 Tabel jadwal sidang TA awal IV - 53
Tabel 4.11 Tabel pembimbing KP awal IV - 54
Tabel 4.12 Tabel pengajuan KP awal IV - 54
Tabel 4.13 Tabel pendaftaran seminar KP awal IV - 54
Tabel 4.14 Tabel jadwal seminar KP awal IV - 54
Tabel 4.15 Tabel data seminar TA awal IV - 55
Tabel 4.16 Tabel data sidang TA awal IV - 55
Tabel 4.17 Tabel data seminar KP awal IV - 55
Tabel 4.18 Tabel data dosen awal IV - 55
Tabel 4.19 Tabel data mahasiswa awal IV - 55
Tabel 4.20 Tabel TA awal IV - 56
Tabel 4.21 Tabel KP awal IV - 57
Tabel 4.22 Tabel data dosen normal pertama IV - 57 Tabel 4.23 Tabel data mahasiswa normal pertama IV - 58
Tabel 4.24 Tabel TA normal pertama IV - 58
Tabel 4.25 Tabel KP normal pertama IV - 59
Tabel 4.26 Tabel data dosen normal kedua IV - 60 Tabel 4.27 Tabel data mahasiswa normal kedua IV - 60
Tabel 4.28 Tabel TA normal kedua IV - 60
Tabel 4.29 Tabel KP normal kedua IV - 61
Tabel 4.31 Tabel fungsi normal ketiga IV - 62 Tabel 4.32 Tabel data mahasiswa normal ketiga IV - 62
Tabel 4.33 Tabel TA normal ketiga IV - 62
Tabel 4.34 Tabel status proposal TA normal ketiga IV - 63 Tabel 4.35 Tabel keminatan normal ketiga IV - 63 Tabel 4.36 Tabel check list pendaftaran seminar TA normal ketiga IV - 63 Tabel 4.37 Tabel check list pendaftaran sidang TA normal ketiga IV - 63
Tabel 4.38 Tabel KP normal ketiga IV - 64
Tabel 4.39 Tabel status KP normal ketiga IV - 64 Tabel 4.40 Tabel tempat KP normal ketiga IV - 64 Tabel 4.41 Tabel check list pendaftaran seminar KP normal ketiga IV - 65
Tabel 4.42 Tabel user IV - 65
Tabel 4.48 Kamus data tabel data fungsi IV - 66
Tabel 4.49 Kamus data tabel data mahasiswa IV - 67
Tabel 4.50 Kamus data tabel TA IV - 67
Tabel 4.51 Kamus data tabel status proposal TA IV - 67
Tabel 4.52 Kamus data tabel keminatan IV - 67
Tabel 4.53 Kamus data tabel check list pendaftaran seminar TA IV - 68 Tabel 4.54 Kamus data tabel check list pendaftaran sidang TA IV - 68
Tabel 4.55 Kamus data tabel session TA IV - 68
Tabel 4.56 Kamus data tabel KP IV - 68
Tabel 4.57 Kamus data tabel status KP IV - 69
Tabel 4.58 Kamus data tabel tempat KP IV - 69
Tabel 4.59 Kamus data tabel check list pendaftaran seminar KP IV - 69
Tabel 4.60 Kamus data tabel user IV - 69
Tabel 4.61 Kamus data tabel akses IV - 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Siklus informasi II - 5
Gambar 2.2 Pilar kualitas informasi II - 5
Gambar 2.3 Notasi kesatuan luar di DFD II - 14
Gambar 2.4 Notasi arus data di DFD II - 15
Gambar 2.5 Notasi proses di DFD II - 15
Gambar 2.6 Notasi simpanan data di DFD II - 16
Gambar 2.7 Arsitektur client server II - 22
Gambar 2.8 Model thin client II - 22
Gambar 2.9 Model fat client II - 23
Gambar 3.1 Metodologi penelitian III - 1
Gambar 4.1 Alur kegiatan Tugas Akhir IV - 1
Gambar 4.2 Alur kegiatan Kerja Praktek IV - 7
Gambar 4.3 Diagram konteks sistem informasi TA dan KP sistem sekarang
IV - 10
Gambar 4.4 Hirarchy chart sistem informasi TA dan KP sistem sekarang IV - 11
Gambar 4.5 DFD level 0 sistem sekarang IV - 12
Gambar 4.6 DFD level 1 sub sistem Tugas Akhir sistem sekarang IV - 13 Gambar 4.7 DFD level 1 sub sistem Kerja Praktek sistem sekarang IV - 15 Gambar 4.8 DFD level 2 proses 1.2 (penetapan dosen pembimbing TA)
sistem sekarang
IV - 16
Gambar 4.9 DFD level 2 proses 1.3 (pendaftaran seminar TA) sistem sekarang
IV - 17
Gambar 4.10 DFD level 2 proses 1.4 (membuat jadwal seminar TA) sistem sekarang
IV - 17
Gambar 4.11 DFD level 2 proses 1.6 (seminar TA) sistem sekarang IV - 18 Gambar 4.12 DFD level 2 proses 1.7 (pendaftaran sidang TA) sistem
sekarang
IV - 18
Gambar 4.13 DFD level 2 proses 1.8 (membuat jadwal sidang TA) sistem sekarang
IV - 19
Gambar 4.14 DFD level 2 proses 1.9 (sidang TA) sistem sekarang IV - 20 Gambar 4.15 DFD level 2 proses 1.10 (melihat Informasi TA) sistem
sekarang
Gambar 4.16 DFD level 2 proses 2.2 (pengajuan KP) sistem sekarang IV - 21 Gambar 4.17 DFD level 2 proses 2.3 (pendaftaran seminar KP) sistem
sekarang
IV - 21
Gambar 4.18 DFD level 2 proses 2.4 (membuat jadwal seminar KP) sistem sekarang
IV - 22
Gambar 4.19 DFD level 2 proses 2.5 (seminar KP) sistem sekarang IV - 22 Gambar 4.20 DFD level 2 proses 2.6 (melihat informasi KP) sistem
sekarang
IV - 23
Gambar 4.21 DFD level 3 proses 1.6.1 (membuat kelengkapan seminar TA) sistem sekarang
IV - 23
Gambar 4.22 DFD level 3 proses 1.9.1 (membuat kelengkapan sidang TA) sistem sekarang
IV - 24
Gambar 4.23 DFD level 3 proses 2.5.1 (membuat kelengkapan seminar KP) sistem sekarang
IV - 24
Gambar 4.24 Alur aktivitas sistem TA usulan IV - 32 Gambar 4.25 Alur aktivitas sistem KP usulan IV - 35 Gambar 4.26 Diagram konteks sistem informasi TA dan KP sistem usulan IV - 37 Gambar 4.27 Hirarchy chart sistem informasi TA dan KP sistem usulan IV - 38
Gambar 4.28 DFD level 0 sistem usulan IV - 39
Gambar 4.29 DFD level 1 sub sistem Tugas Akhir sistem usulan IV - 40 Gambar 4.30 DFD level 1 sub sistem Kerja Praktek sistem usulan IV - 41 Gambar 4.31 DFD level 2 proses 1.2 (penetapan dosen pembimbing TA)
sistem usulan
IV - 42
Gambar 4.32 DFD level 2 proses 1.3 (pendaftaran seminar TA) sistem usulan
IV - 42
Gambar 4.33 DFD level 2 proses 1.4 (membuat jadwal seminar TA) sistem usulan
IV - 43
Gambar 4.34 DFD level 2 proses 1.6 (seminar TA) sistem usulan IV - 43 Gambar 4.35 DFD level 2 proses 1.7 (pendaftaran sidang TA) sistem
usulan
IV - 44
Gambar 4.36 DFD level 2 proses 1.8 (membuat jadwal sidang TA) sistem usulan
IV - 44
Gambar 4.37 DFD level 2 proses 1.9 (sidang TA) sistem usulan IV - 45 Gambar 4.38 DFD level 2 proses 1.10 (melihat informasi TA) sistem
usulan
IV - 45
Gambar 4.40 DFD level 2 proses 2.3 (pendaftaran seminar KP) sistem usulan
IV - 46
Gambar 4.41 DFD level 2 proses 2.4 (membuat jadwal seminar KP) sistem usulan
IV - 47
Gambar 4.42 DFD level 2 proses 2.5 (seminar KP) sistem usulan IV - 47 Gambar 4.43 DFD level 2 proses 2.6 (melihat informasi KP) sistem usulan IV - 48 Gambar 4.44 DFD level 3 proses 1.6.1 (membuat kelengkapan seminar
TA) sistem usulan
IV - 49
Gambar 4.45 DFD level 3 proses 1.9.1 (membuat kelengkapan sidang TA) sistem usulan
IV - 49
Gambar 4.46 DFD level 3 proses 2.5.1 (membuat kelengkapan seminar KP) sistem usulan
IV - 50
Gambar 4.47 Relasi antar tabel IV - 71
Gambar 4.48 Form login IV - 72
Gambar 4.49 Form user account IV - 73
Gambar 4.50 Form data mahasiswa IV - 73
Gambar 4.51 Form data dosen IV - 74
Gambar 4.52 Form data staff tata usaha IV - 74
Gambar 4.53 Form penetapan pembimbing KP IV - 75
Gambar 4.54 Form pengajuan KP IV - 76
Gambar 4.55 Form status KP IV - 76
Gambar 4.56 Form pendaftaran seminar KP IV - 77
Gambar 4.57 Form check list pendaftaran seminar KP IV - 78 Gambar 4.58 Bukti serah terima persyaratan pendaftaran seminar KP IV - 78
Gambar 4.59 Form input jadwal seminar KP IV - 79
Gambar 4.60 Form koreksi bidang keminatan KP IV - 79 Gambar 4.61 Form disposisi dan pembatalan KP IV - 80
Gambar 4.62 Form input nilai KP IV - 80
Gambar 4.63 Form revisi judul KP IV - 81
Gambar 4.64 Form pendaftaran proposal TA IV - 81
Gambar 4.65 Form penetapan pembimbing TA IV - 82
Gambar 4.66 Form pendaftaran seminar TA IV - 83
Gambar 4.69 Form penetapan penguji TA IV - 86
Gambar 4.70 Form input jadwal seminar TA IV - 86
Gambar 4.71 Form pendaftaran sidang TA IV - 87
Gambar 4.72 Form check list pendaftaran sidang TA IV - 88 Gambar 4.73 Bukti serah terima persyaratan pendaftaran sidang TA IV - 89
Gambar 4.74 Form input jadwal sidang TA IV - 90
Gambar 4.75 Form input informasi pelaksanaan seminar dan sidang TA IV - 90 Gambar 4.76 Form koreksi bidang keminatan TA IV - 91 Gambar 4.77 Form disposisi pembimbing dan pembatalan TA IV - 92
Gambar 4.78 Form input nilai TA IV - 92
Gambar 4.79 Form revisi judul TA IV - 93
Gambar 4.80 Form input abstrak TA IV - 93
Gambar 4.81 Form pilih periode pelaporan IV - 96
Gambar 4.82 Laporan penyebaran minat TA IV - 96
Gambar 4.83 Laporan rekapitulasi beban dosen penguji TA versi online IV - 97 Gambar 4.84 Laporan rekapitulasi beban dosen penguji TA versi cetak IV - 97 Gambar 4.85 Daftar mahasiswa bimbingan TA IV - 98
Gambar 4.86 Pengumuman pembimbing TA IV - 98
Gambar 4.87 Jadwal seminar TA IV - 99
Gambar 4.88 Jadwal sidang TA IV - 100
Gambar 4.89 Form nilai bimbingan TA (F-03B) IV - 101 Gambar 4.90 Form nilai seminar TA (F-07) IV - 102
Gambar 4.91 Form nilai sidang TA (F-12) IV - 103
Gambar 4.92 Berita acara seminar TA (F-06) IV - 104 Gambar 4.93 Berita acara sidang TA (F-11) IV - 105 Gambar 4.94 Rekapitulasi nilai seminar TA (F-08) IV - 106 Gambar 4.95 Rekapitulasi nilai sidang TA (F-13) IV - 107
Gambar 4.96 Form kelengkapan TA IV - 108
Gambar 4.97 Laporan progress TA mahasiswa versi cetak IV - 109 Gambar 4.98 Laporan progress TA mahasiswa versi online IV - 109
Gambar 4.99 Kartu monitoring seminar TA IV - 110
Gambar 4.101 Laporan rekapitulasi beban dosen pembimbing KP versi online
IV - 112
Gambar 4.102 Laporan rekapitulasi beban dosen pembimbing KP versi cetak
IV - 112
Gambar 4.103 Daftar mahasiswa bimbingan KP IV - 113
Gambar 4.104 Pengumuman pembimbing KP IV - 113
Gambar 4.105 Form pilih angkatan pembimbing KP IV - 113
Gambar 4.106 Jadwal seminar KP IV - 114
Gambar 4.107 Berita acara seminar KP (F-KP07) IV - 115 Gambar 4.108 Daftar hadir peserta seminar KP (F-KP08) IV - 116
Gambar 4.109 Form penilaian KP (F-KP09) IV - 117
Gambar 4.110 Form kelengkapan KP IV - 118
Gambar 4.111 Laporan progress KP mahasiswa versi cetak IV - 118 Gambar 4.112 Laporan progress KP mahasiswa versi online IV - 119
Gambar 4.113 Kartu monitoring seminar KP IV - 120
Gambar 4.114 Form pengumpulan laporan KP IV - 121
Gambar 4.115 Bukti serah terima pengumpulan laporan KP IV - 121
Gambar 4.116 Form pengumpulan laporan TA IV - 122
Gambar 4.117 Bukti serah terima pengumpulan laporan TA IV - 122 Gambar 4.118 Form backup dan restore database IV - 123 Gambar 4.119 Rancangan jaringan sistem informasi KP dan TA IV - 128
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Informasi merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam sebuah instansi. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya lain yang ada. Kecepatan penyampaian informasi dan akses data merupakan salah satu media penolong sebuah instansi untuk memenangkan persaingan. Karenanya perancangan suatu sistem informasi yang tepat akan mampu meningkatkan kinerja sebuah instansi, yang pada akhirnya nanti dengan dukungan aspek-aspek yang lain akan mampu mewujudkan suatu kemajuan bagi instansi tersebut.
Keberhasilan sebuah instansi yang bergerak di bidang pendidikan, bukan hanya diperhitungkan dari ketepatan dan banyaknya lulusan yang dihasilkan, melainkan juga dari bagaimana instansi tersebut mengelola berbagai data yang ada untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh civitas akademika instansi yang bersangkutan. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat disajikan secara relevan, akurat, dan tepat waktu (Jogiyanto, 2005). Sehingga pihak yang menerima akan dapat memanfaatkan informasi tersebut sesuai harapan.
Jurusan Teknik Industri adalah bagian dari instansi pendidikan tinggi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dengan jenjang pendidikan Strata-1. Teknik Industri memiliki mata kuliah Kerja Praktek (KP) dan juga Tugas Akhir (TA) yang merupakan mata kuliah wajib bagi seorang mahasiswa agar dapat lulus dan menyandang gelar Sarjana. Teknik Industri UNS memiliki 6 (enam) bidang keminatan, yaitu Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi, Sistem Logistik dan Bisnis, Perencanaan dan Perancangan Produk, Sistem Produksi, Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi, dan Sistem Kualitas. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah KP maupun TA dapat mengerjakan penelitiannya sesuai dengan bidang keminatan yang diinginkan.
tidak disimpan dalam database. Sehingga pengelolaan dan proses penyampaian informasi akan menyita banyak waktu dan tenaga, karena dilakukan secara manual. Hal ini tentu akan memperbesar peluang terjadinya kesalahan manusia (human error) dalam penyampaian informasi yang pada akhirnya informasi yang
disampaikan menjadi tidak akurat.
Pengelolaan data yang masih bersifat manual membuat dosen dan mahasiswa kesulitan untuk mendapatkan informasi TA yang akurat. Sering terjadi kondisi dimana dosen tidak mengetahui progress TA mahasiswa yang dibimbingnya. Sehingga, fungsi kendali dari dosen pembimbing TA kepada mahasiswa menjadi tidak optimal. Selain itu, informasi yang sulit didapatkan oleh dosen adalah rekapitulasi beban dosen pembimbing TA. Rekapitulasi yang dimaksud adalah berapa kali seorang dosen menjadi pembimbing TA dalam suatu periode tertentu. Bagi koordinator TA, informasi yang sulit didapatkan adalah tentang penyebaran minat pengerjaan TA mahasiswa kedalam bidang keminatan yang ada. Sedangkan dampak bagi bagian administrasi terasa pada saat pembuatan kelengkapan seminar dan sidang. Dalam sistem sekarang, bagian administrasi menuliskan data-data yang diperlukan kedalam form secara manual satu per satu. Sehingga, aktivitas untuk menyiapkan kelengkapan seminar dan sidang membutuhkan waktu yang relatif lama.
Permasalahan yang ada pada sistem TA tidak jauh berbeda dengan permasalahan yang ada pada sistem KP. Sering terjadi kondisi dimana dosen tidak mengetahui progress KP mahasiswa yang dibimbingnya. Sehingga, fungsi kendali dari dosen pembimbing KP kepada mahasiswa menjadi tidak optimal. Selain itu, informasi yang sulit didapatkan oleh dosen adalah rekapitulasi beban dosen pembimbing KP. Rekapitulasi yang dimaksud adalah berapa kali seorang dosen menjadi pembimbing KP dalam suatu periode tertentu. Bagi koordinator KP, informasi yang sulit didapatkan adalah tentang penyebaran minat pengerjaan KP mahasiswa kedalam bidang keminatan yang ada. Sedangkan dampak bagi bagian administrasi terasa pada saat pembuatan kelengkapan seminar. Dalam sistem sekarang, bagian administrasi menuliskan data-data yang diperlukan kedalam form secara manual satu per satu. Sehingga, aktivitas untuk menyiapkan
Dengan berbagai pertimbangan di atas maka perlu dilakukan perancangan sistem informasi TA dan KP agar data yang ada bisa dikelola dengan baik sehingga menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan bisa disajikan tepat pada waktunya. Jurusan Teknik Industri mempunyai upaya untuk membangun sistem informasi berbasis komputer untuk memperbaiki sistem informasi TA dan KP yang sudah ada menjadi sistem baru yang menuju kearah perbaikan. Sehingga diperoleh informasi yang akurat yang dapat menunjang fungsi manajemen secara efektif untuk menambah nilai kompetitif jurusan Teknik Industri UNS.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang sistem informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di jurusan Teknik Industri UNS yang dapat menyimpan dan mengelola data Kerja Praktek dan Tugas Akhir untuk memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan dapat tersaji tepat pada waktunya.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah:
1. Merancang sistem informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek yang dapat mengelola data dengan baik untuk menghasilkan informasi yang akurat dan tersaji dengan cepat.
2. Merancang aplikasi yang mampu diakses oleh beberapa user secara bersamaan dalam jaringan luas (wide area network) untuk mengakses data-data TA maupun KP dari data-database yang didesain dalam penelitian ini.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Mengetahui penyebaran minat mahasiswa dalam mengerjakan TA maupun
KP dalam periode waktu tertentu secara cepat dan akurat.
3. Memberikan informasi yang akurat kepada dosen tentang progress TA maupun KP dari mahasiswa didiknya.
4. Memberikan informasi rekapitulasi beban dosen pembimbing TA maupun KP secara cepat dan akurat.
5. Memberikan peringatan dini terhadap mahasiswa yang hampir memasuki ataupun telah melampaui batas waktu standar pengerjaan KP maupun TA. 6. Meminimalisasi kesalahan manusia (human error) dalam penyampaian
informasi TA maupun KP.
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1. Aturan KP/TA yang digunakan adalah aturan terbaru pada saat penelitian
dilakukan.
2. Analisis biaya pembuatan sistem tidak dibahas dalam penelitian ini.
1.6 ASUMSI
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alur kegiatan Tugas Akhir maupun Kerja Praktek tidak mengalami perubahan selama penelitian dilakukan.
1.7 SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan sistematika penelitian dibuat agar dapat memudahkan pembahasan dari tugas akhir ini. Penjelasan mengenai sistematika penulisan dalam penelitian, seperti dijelaskan dibawah ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
manajemen, database, DFD, kamus data, dan sistem terdistribusi, yang berguna sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tahapan yang dilalui selama penelitian mulai dari identifikasi masalah sampai penarikan kesimpulan, beserta penjelasan dan gambar diagramnya.
BAB IV : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini berisi data yang telah dikumpulkan, penggambaran flowchart sistem sekarang, pemodelan sistem, dan perancangan
sistem.
BAB V : ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini membahas analisis dan interpretasi hasil rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini.
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DESKRIPSI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNS
Teknik Industri (TI) Universitas Sebelas Maret (UNS) didirikan pada bulan Juni 1998 dengan Nomor SK Pendirian Program Studi 53/DIKTI/Kep/1998 tertanggal 23 Pebruari 1998 yang ditandatangani oleh Dirjen DIKTI.
Pendirian TI UNS dilandasi perlunya menyediakan sumber daya manusia yang dapat memenuhi kebutuhan dunia industri di Indonesia atau lebih khusus di Kota Surakarta. Kota Surakarta (Solo) itu sendiri adalah salah satu kota di Propinsi Jawa Tengah yang letaknya cukup strategis yakni menjadi jalur penghubung kota-kota di Jawa Timur dengan Propinsi Yogyakarta dan kota-kota di Propinsi Jawa Tengah baik yang di jalur pantai utara maupun pantai selatan. Letak Kota Surakarta yang strategis tersebut menjadikannya sebagai jalur perdagangan dan banyak didirikan industri di sekitarnya (se-eks-Karisidenan Surakarta). Selain sebagai kota perdagangan dan industri, Kota Surakarta juga terkenal sebagai kota budaya.
Kata Teknik Industri itu sendiri diambil dari kata industrial engineering sebagai suatu disiplin ilmu keteknikan yang lahir melalui suatu proses evolusi yang lama sejak revolusi industri (sekitar dua abad lampau). Disiplin ini muncul dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan tenaga-tenaga yang ahli dan trampil dalam hal perancangan, pengorganisasian, pengoperasian serta pengendalian suatu sistem produksi/industri yang luas dan kompleks. Kebutuhan dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi aktivitas produksi juga menjadi salah satu pendorong munculnya disiplin ini.
Industri yang dimaksud dalam disiplin ilmu teknik industri mencakup semua tipe usaha/produksi yang ada, baik yang bergerak di sektor produksi barang jadi (industri manufaktur) ataupun jasa pelayanan (service industry). Oleh karena itu, bidang pekerjaan yang bisa ditangani disiplin ini sangat luas seperti pabrik manufaktur, rumah sakit, jasa bank/asuransi, jasa transportasi/distribusi, organisasi pemerintahan dan sebagainya.
Teknik Industri memiliki mata kuliah Kerja Praktek (KP) dan juga Tugas Akhir (TA) yang merupakan mata kuliah wajib bagi seorang mahasiswa agar dapat lulus dan menyandang gelar Sarjana. Teknik Industri UNS memiliki 6 (enam) bidang keminatan, yaitu Optimasi dan Perancangan Sistem Informasi, Sistem Logistik dan Bisnis, Perencanaan dan Perancangan Produk, Sistem Produksi, Sistem Perancangan Kerja dan Ergonomi, dan Sistem Kualitas. Mahasiswa yang mengambil mata kuliah KP maupun TA dapat mengerjakan penelitiannya sesuai dengan bidang keminatan yang diinginkan.
2.1.1 Visi dan misi jurusan Teknik Industri UNS
Visi jurusan Teknik Industri UNS adalah ”Kompetensi dalam pendidikan tinggi Teknik Industri yang berorientasi pada pengembangan Sistem Manufaktur”. Untuk mencapai visi tersebut, maka Teknik Industri UNS mempunyai misi, sebagai berikut:
1. Melaksanakan pendidikan tinggi Teknik Industri yang berorientasi pada pengembanagan Sistem Manufaktur.
2. Melaksanakan Berbagai Penelitian dan Pengembangan keilmuan Sistem Manufaktur.
3. Mengaplikasikan hasil-hasil penelitian tentang Sistem Manufaktur pada Industri yang dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.
2.1.2 Lokasi Teknik Industri UNS
2.2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. Untuk mengembangkan suatu Sistem Informasi Manajemen, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana informasi tersebut digunakan.
2.2.1 Konsep dasar sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefiniskan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem, sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaingan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untk melakukan suatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
(Jogiyanto, 2005).
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem, sebagai berikut.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Pada kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri. Komponen-komponen atau subsistem-subsistem harus saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai.
2.2.2 Konsep dasar informasi
Informasi sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi dapat didefinisikan, sebagai berikut:
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).
Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadia-kejadian dan kesatuan nyata.
2.2.3 Siklus informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.
Di dalam kegiatan suatu perusahaan, misalnya dari hasil transaksi penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yang merupakan data dari penjulan pada suatu periode tertentu. Setelah data transaksi penjualan diolah, beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya:
 Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi manajemen untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus.
 Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagai manajemen untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan.
 Informasi berupa laporan penjulan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku terjual.
Gambar 2.1 Siklus informasi
Sumber : Jogiyanto, 2005
2.2.4 Kualitas informasi
Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Kualitas dari informasi digambarkan dalam bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.
Gambar 2.2 Pilar kualitas informasi
Sumber : Jogiyanto, 2005
 Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
 Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.  Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.2.5 Konsep dasar sistem informasi
Istilah sistem informasi sering dibaurkan dengan sistem informasi manajemen (SIM). SIM sendiri mulai dikenal secara luas pada awal tahun 1960-an. Pada awal kemunculannya tersebut, SIM belum mempunyai konsep yang jelas, terutama yang berkaitan dengan bidang cakup dan batasan-batasannya. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan, bahwa hampir semua aplikasi pengolahan data seperti aplikasi keuangan, pengelolaan persediaan, penggajian, kartu katalog perpustakaan, dinamakan SIM.
Sistem informasi didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995).
Akhir-akhir ini sejalan dengan perkembangan komputer, dikesankan bahwa sistem informasi harus selalu berbasiskan sistem pengolahan data berbantuan komputer. Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Kadir, 2002).
Dengan berdasar definisi di atas, maka semua pekerjaan yang berkaitan dengan pengolahan, penyimpanan, pengaturan, dan pendistribusian informasi dapat dikatakan sebagai bagian dari sistem informasi.
Ide dasar menyertakan komputer menjadi salah satu komponen sistem informasi bukan untuk mengotomatiskan semua proses, melainkan untuk meningkatkan kinerja dari sistem itu sendiri. Pada sistem informasi masih ada beberapa pekerjaan yang harus ditangani oleh manusia. Di samping itu ada pula beberapa pekerjaan yang sebaiknya dilakukan oleh komputer.
2.2.6 Komponen sistem informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai blok bangunan atau block building (Burch dan Grudnitski, 1986). Block building ini kemudian dibagi, sebagai berikut:
1. Blok masukan (input block),
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok model (model block),
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output block),
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi (technology block),
Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok basis data (data base block),
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok kendali (controls block),
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2.7 Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) atau management information system (MIS) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Biasanya SIM menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi. Umumnya SIM mengambil data dari sistem pemrosesan transaksi.
2.3 BASIS DATA
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut.
2.3.1 Pengertian basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system.
didalam suatu organisasi. Dengan sistem basis data ini tiap-tiap orang atau bagian dapat memandang database dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Bagian kredit dapat memandangnya sebagai data piutang, bagian penjualan dapat memandangnya sebagai data penjualan, bagian personalia dapat memandangnya sebagai data karyawan, bagian gudang dapat memandangnya sebagai data persediaan. Semuanya terintegrasi dalam sebuah data yang umum. Berbeda dengan sistem pengolahan data tradisional, sumber data ditangani sendiri-sendiri untuk tiap aplikasinya.
2.3.2 Tujuan basis data
Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan, dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah basis data yang baik adalah sebagai berikut:
1. Tidak adanya redundansi dan inkonsistensi data
Redundansi terjadi jika suatu informasi disimpan di beberapa tempat. Akibat dari redundansi adalah inkonsistensi data atau data yang tidak konsisten. 2. Mudah dalam pengaksesan data
Basis data memiliki fasilitas untuk melakukan pencarian informasi dengan menggunakan query ataupun dari tool untuk melihat tabelnya. Dengan fasilitas ini, pengguna bisa secara langsung melihat data dari software DBMS (Database Management System)-nya. Dalam basis data, informasi yang diperoleh dari kumpulan data bisa berupa keseluruhan data, sebagian data, data dengan filter tertentu, ataupun data yang terurut.
3. Dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu bersamaan
2.3.3 Manfaat basis data
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan basis data. Manfaat basis data yaitu:
1. Kecepatan dan kemudahan (speed)
Dengan menggunakan basis data pengambilan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Basis data memiliki kemampuan dalam mengelompokkan, mengurutkan, bahkan perhitungan dengan matematika. Dengan perancangan yang benar, maka penyajian informasi akan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.
2. Kebersamaan pemakai (sharability)
Sebuah basis data dapat digunakan oleh banyak user dan banyak aplikasi. Untuk data-data yang diperlukan oleh banyak bagian/orang, tidak perlu dilakukan pencatatan di masing-masing bagian, tetapi cukup dengan satu basis data untuk dipakai bersama.
3. Pemusatan kontrol data
Karena cukup dengan satu basis data untuk banyak keperluan, pengontrolan terhadap data juga cukup dilakukan di satu tempat saja. Jika ada perubahan data, maka tidak perlu dilakukan update di masing-masing bagian tetapi cukup hanya di satu basis data.
4. Efisiensi ruang penyimpanan
Dengan pemakaian bersama, maka tidak perlu disediakan tempat penyimpanan di berbagai tempat, tetapi cukup satu saja sehingga hal ini akan menghemat ruang penyimpanan yang dimiliki oleh sebuah organisasi.
5. Keakuratan (accuracy)
Penerapan secara ketat aturan tipe data, keunikan data, hubungan antar data, dan lain-lain, dapat menekan ketidakakuratan dalam pemasukan/penyimpanan data.
6. Ketersediaan (availability)
7. Keamanan (security)
Kebanyakan DBMS dilengkapi dengan fasilitas manajemen pengguna. Pengguna diberikan hak akses yang berbeda-beda sesuai dengan kepentingan dan posisinya. Basis data bisa diberikan password untuk membatasi orang yang mengaksesnya.
8. Kemudahan dalam pembuatan aplikasi baru
Penggunaan basis data merupakan bagian dari perkembangan teknologi. Dengan adanya basis data pembuatan aplikasi bisa memanfaatkan kemampuan dari DBMS, sehingga pembuat aplikasi tidak perlu mengurusi penyimpanan data, tetapi cukup mengatur interface untuk pengguna.
9. Kebebasan data (data independence)
Jika sebuah program telah selesai dibuat, dan ternyata ada perubahan isi/struktur data. maka dengan basis data, perubahan ini hanya perlu dilakukan pada level DBMS tanpa harus membongkar kembali program aplikasinya.
2.3.4 Teknik perancangan basis data
Dalam perancangan database dikenal dua macam cara: 1. Teknik Normalisasi
Cara ini dimulai dari dokumen dasar yang sudah ada pada sistem atau sudah dipakai sistem tersebut, data-data pada dokumen dasar tersebut dipisah-pisah menjadi file-file yang tiap field pada file tersebut bergantung penuh pada kunci utama (field kunci) yang biasanya dikenal dengan bentuk normal ketiga. Kemudian setiap file dalam database tersebut ditentukan hubungannya dengan file-file yang lain dengan cara memasang field tamu pada file-file anak.
Dengan normalisasi kita ingin mendesain database relasional yang terdiri dari tabel-tabel, sebagai berikut:
a. Berisi data yang diperlukan.
b. Memiliki sesedikit mungkin redundansi.
c. Mengakomodasi banyak nilai untuk tipe data yang diperlukan. d. Mengefisienkan update.
Alasan utama dari normalisasi database minimal sampai dengan bentuk normal ketiga adalah menghilangkan kemungkinan adanya “insertion anomalies”, ‘deletion anomalies”, dan “update anomalies”. Tipe-tipe
kesalahan tersebut sangat mungkin terjadi pada database yang tidak normal. “Insertion anomalies” adalah sebuah kesalahan dalam penempatan informasi entry data baru ke seluruh tempat dalam database dimana informasi tersebut
perlu disimpan. Dalam database yang telah dinormalisasi, proses pemasukan suatu informasi baru hanya perlu dimasukkan ke dalam satu tempat.
“Deletion anomalies” adalah sebuah kesalahan dalam penghapusan suatu informasi dalam database. Dalam database yang telah dinormalisasi, penghapusan suatu informasi hanya perlu dilakukan dalam satu tempat.
Sedangkan dalam melakukan update suatu informasi, kesalahan juga dapat terjadi ketika kita harus melakukan update ke seluruh tempat yang menyimpan informasi tersebut. Kesalahan ini disebut dengan “update anomalies”.
Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kaidah bentuk normal minimal sampai pada tahap ketiga. Penjelasan tentang bentuk normal pertama, kedua, dan ketiga adalah sebagai berikut:
a. Bentuk normal tahap pertama (1st Normal Form)
Suatu tabel dikatakan memenuhi bentuk normal pertama jika pada tabel tersebut tidak ada record (baris) yang berulang dan masing-masing cell bernilai tunggal. Pernyataan tidak ada baris yang berulang dalam sebuah tabel memiliki maksud bahwa tabel memiliki sebuah kunci, meskipun kunci tersebut dibuat dari kombinasi beberapa field atau bahkan kunci tersebut merupakan kombinasi dari semua field.
b. Bentuk normal tahap kedua (2nd Normal Form)
primary key dari struktur tabel bukan senyawa, maka struktur tabel
tersebut otomatis sudah memenuhi kaidah normalisasi bentuk kedua. c. Bentuk normal tahap ketiga (3rd Normal Form)
Prinsip penyusunan struktur tabel menjadi bentuk normal ketiga mengikuti prinsip bahwa semua field yang bukan primary key bergantung penuh pada primary key dan tidak ada field non primary key yang bergantung pada
field non primary key lainnya. Jika suatu field mendeskripsikan field
lainnya, maka ada elemen lain yang bercampur dalam tabel yang diteliti.
2. Teknik Entity Relationship
Langkah ini sering digunakan pada perancangan sistem, dimulai dengan pembuatan diagram arus data yang menghasilkan kamus data yang merupakan daftar semua elemen/field yang dibutuhkan dalam sistem terebut. Dari field-field tersebut dipilih field-field kunci yang bersifat unik artinya keseluruhan record dapat dicari dari record tersebut, kemudian baru dibuat file-file berdasar kunci record tersebut yang mana elemen/field dalam field tersebut bergantung
penuh dengan field kunci tersebut. Setelah membuat tabel baru ditentukan relasi dari tiap tabel tersebut seperti halnya teknik normalisasi.
2.4 DATA FLOW DIAGRAM (DFD)
Proses mengubah usulan kebutuhan menjadi perangkat lunak bukan hal yang mudah. Harus ada beberapa langkah yang digunakan untuk mempermudah dan menjamin perangkat lunak yang dihasilkan berkualitas. Langkah awal desain biasanya dimulai dengan pemodelan sistem. Ada banyak cara untuk merepresentasikan proses model, diantaranya adalah DFD.
2.4.1 Pengertian data flow diagram
2.4.2 Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD
Dalam menggambarkan sistem perlu dilakukan pembentukan simbol, berikut ini simbol-simbol yang sering digunakan dalam DFD:
1. Kesatuan luar (external entity) atau batasan (boundary)
Setiap sistem pasti memiliki batas sistem yang memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output bagi lingkuangan luarnya. Kesatuan luar merupakan kesatuan di
lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input serta menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan notasi kotak dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Notasi kesatuan luar di DFD
Sumber : Fatta, 2007
2. Aliran data (data flow)
Arus data pada diagram arus data diberi simbol panah. Arus data ini mengalir di antara proses, penyimpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus atau aliran data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut:
a. Formulir atau dokumen yang digunakan. b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.
c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem. d. Masukan oleh komputer.
e. Komunikasi ucapan. f. Surat-surat atau memo.
g. Data yang dibaca atau direkam pada suatu file. h. Surat isian yang dicatat pada buku agenda.
i. Transmisi data dari satu komputer ke komputer yang lain.
Nama dari arus data dituliskan di samping garis panahnya. Simbol untuk arus data dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.4 Notasi arus data di DFD
Sumber : Fatta, 2007
3. Proses (process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer. Sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan sudut-sudutnya yang tumpul. Berikut ini simbol untuk proses :
Gambar 2.5 Notasi proses di DFD Sumber : Fatta, 2007
Penjelasan yang ada di dalam proses, yaitu: a. Identifikasi proses
Identifikasi proses ini umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses. Sehingga identifikasi proses sering disebut dengan nomor proses. Penomoran proses dimaksudkan sebagai identifikasi proses dan memudahkan penurunan ke level yang lebih rendah atau ke proses berikutnya. Nomor tidak menunjukkan urutan, sehingga tidak jadi masalah bagaimana urutan ditempatkan.
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap mengggambarkan kegiatan proses. Nama proses biasanya berbentuk suatu kalimat yang diawali dengan kata kerja dan letaknya berada di bawah identifikasi proses.
Pada penggambaran proses di DFD, kesalahan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
1). Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk kedalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam yang dalam sekali.
2). Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input. Kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena secara ajaib dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
4. Penyimpanan data (data store)
Simpanan data pada DFD dapat disimbolkan sebagai berikut:
Gambar 2.6 Notasi simpanan data di DAD
Sumber : Fatta, 2007
Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa antara lain:
a. Suatu file atau database di sistem komputer. b. Suatu arsip atau catatan manual.
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang. d. Suatu tabel acuan manual.
e. Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya. Dalam penggambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
b. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa proses:
1). Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam simpanan data.
2). Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data, 3). Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di
simpanan data.
c. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk simpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data.
d. Untuk menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga membuat gambar di DFD menjadi ruwet, maka simpanan data dapat digambar lebih dari sebuah dengan identifikasi berupa garis vertikal (|) atau dengan asterik (*).
2.4.3 Pedoman menggambar DFD
Terdapat beberapa pedoman dalam menggambar DFD, yaitu:
1. Identifikasi terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entities) yang terlibat di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari proses sistem informasi, sehingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi.
2. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
dengan lower level). DFD yang pertama kali digambar adalah yang level teratas dan diagram ini disebut dengan context diagram. Suatu context diagram selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini
mewakili proses dari seluruh sistem. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih terinci lagi dan disebut dengan level 2 dan seterusnya.
4. Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan berjenjang (hirarchy chart) digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi. Bagan berjenjang dapat digambar dengan menggunakan notasi proses yang digunakan di DFD.
5. Gambarlah DFD untuk level-level berikutnya, yaitu level 1 dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penurunan DFD adalah:
a). Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas, sehingga seandainya belum cukup jelas maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
b). Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
c). Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat kompleksitas yang sama juga.
6. Hindari penggambaran DFD yang terlalu kompleks dan tidak perlu. Kegunaan DFD bukan hanya menggambarkan fungsi dan interaksinya dalam sistem secara akurat tetapi juga untuk dibaca dan dimengerti oleh bukan hanya penganalisa sistem, tetapi juga pemakai yang berpengalaman dalam sistem yang dimodelkan.
2.4.4 Perbedaan DFD dengan bagan alir
1. Proses di DFD dapat beroperasi secara paralel, sehingga beberapa proses dapat dilakukan serentak. Hal ini merupakan kelebihan DFD dibandingkan dengan bagan alir yang cenderung hanya menunjukkan proses yang urut. Kenyataannya kegiatan-kegiatan proses dapat dilakukan secara tidak urut, yaitu secara paralel atau serentak, sehingga DFD dapat menggambarkan proses semacam ini dengan lebih mengena.
2. DFD lebih menunjukkan arus data di suatu sistem, sedang bagan alir sistem lebih menunjukkan arus dari prosedur dan bagan alir program lebih menunjukkan arus dari algoritma.
3. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop) dan proses keputusan (decision), sedang bagan alir menunjukkannya.
2.4.5 Keterbatasan DFD
Walaupun DFD mempunyai kebaikan-kebaikan, yaitu dapat menggambarkan sistem secara terstruktur dengan memecah-mecah menjadi level lebih rendah (decomposition), dapat menunjukkan arus data di sistem, dapat menggambarkan proses secara paralel di sistem, dapat menunjukkan simpanan data, dapat menunjukkan kesatuan luar, tetapi DFD juga mempunyai keterbatasan. Keterbatasan dari DFD, sebagai berikut:
1. DFD tidak menunjukkan proses perulangan (loop). 2. DFD tidak menunjukkan proses keputusan (decision). 3. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.
2.5 KAMUS DATA
sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Kamus data proses,
Menjelaskan secara detail proses yang terjadi di setiap proses. 2. Kamus data tempat penyimpanan,
Menjelaskan file dan struktur data mengenai model sistem yang digambarkan dalam pemodelan sistem.
3. Kamus data arus data,
Menggambarkan data yang mengalir dari satu proses ke proses lainnya, dari entitas luar ke proses, dan dari proses ke entitas luar.
4. Kamus data terminologi bisnis,
Menjelaskan istilah-istilah khusus dalam bisnis yang dijalankan.
2.6 SISTEM TERDISTRIBUSI
Hampir semua sistem berbasis komputer yang besar saat ini merupakan sistem terdistribusi (sistem tersebar). Sistem terdistribusi adalah sistem dimana pemrosesan informasi didistribusikan pada beberapa komputer dan tidak terbatas hanya pada satu mesin saja. Namun beberapa sistem masih menggunakan sistem sentral yang berjalan pada satu mainframe dengan terminal-terminal yang terhubung kepadanya. Sistem tersebut bayak kelemahannya dimana terminal-terminal hanya sedikit kemampuan pemrosesannya dan semua tergantung pada komputer sentral. Sampai saat ini ada 3 tipe sistem yang utama, yaitu:
1. Sistem personal yang tidak terditribusi dan dirancang untuk satu workstation saja.
2. Sistem embedded yang bejalan pada satu prosessor atau pada kelompok prosessor yang terintegrasi.
Terdapat enam karakteristik yang penting untuk sistem terdistribusi (Pressman, 2001), yaitu:
1. Pemakaian bersama sumber daya, 2. Keterbukaan,
Keterbukaan sistem adalah terbuka untuk banyak sistem operasi dan banyak vendor.
3. Konkurensi,
Sitem terdistribusi memungkinkan beberapa proses dapat beroperasi pada saat yang sama pada berbagai komputer di jaringan. Proses ini dapat (tapi tidak perlu) berkomunikasi satu dengan lainnya pada saat operasi normlnya.
4. Skalabilitas,
Sistem terdistribusi dapat diskala dengan meng-uprade atau menambahkan sumber daya baru untuk memenuhi kebutuhan sistem.
5. Toleransi kesalahan,
Sistem terdistribusi bersifat toleran terhadap beberapa kegagalan perangkat keras dan lunak dan layanan terdegradasi dapat diberikan ketika terjadi kegagalan.
6. Transparansi,
Sistem terdistribusi adalah bersifat terbuka bagi user.
Sistem terdistribusi memiliki 2 tipe arsitektur, yaitu: 1. Arsitektur client server
Sistem dianggap sebagai satu set layanan yang disediakan untuk client. Server dan client diperlakukan berbeda .
2. Arsitektur objek terdistribusi
Tidak ada perbedaan antara server dan client, sistem dapat sebagai satu set objek yang berinteraksi. Tidak ada perbedaan antara penyedia layanan dan user layanan.
2.6.1 Arsitektur Client Server
mengetahui keberadaan client yang lain. Contoh arsitektur client server dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Arsitektur client server
Sumber : Proboyekti, 2008
Arsitektur client server memiliki struktur yang terdiri dari 3 lapisan yang harus ada, yaitu:
1. Lapisan Presentasi, yang berhubungan dengan penyajian informasi ke user dan dengan semua interaksi user.
2. Lapisan Pemrosesan Aplikasi, yang berhubungan dengan implementasi logika aplikasi.
3. Lapisan Manajemen Data, yang berhubungan dengan operasi database.
Arsitektur client server yang paling sederhana disebut dengan arsitektur client server two tier, dimana arsitektur client server two tier memiliki dua
bentuk, yaitu:
1. Model Thin Client,
Gambar 2.8 Model thin client
Sumber : Proboyekti, 2008
Kelebihan:
• Biaya lebih rendah.
• Lebih cocok untuk model jaringan yang sederhana. Kekurangan:
• Menempatkan beban berat pemrosesan pada server.
• Ada kekuatan pemrosesan yang besar yang tersedia pada PC modern dan tidak digunakan pada client.
2. Model Fat Client,
Pada model ini server hanya bertanggung jawab pada manajemen data. Perangkat client bertanggung jawab pada logika aplikasi dan interaksi denga user. Model fat client dapat dilihat pada gambar 2.9.
Gambar 2.9 Model fat client
Sumber : Proboyekti, 2008
Kelebihan:
• Menggunakan kekuatan pemrosesan yang besar dan mendistribusikan pemrosesan logika aplikasi dan prsentasi pada client.
• Server hanya menangani seluruh transaksi database.
• Pendistribusian pemrosesan lebih efektif. Kekurangan:
• Biayanya lebih besar.
2.6.2 Arsitektur Objek Terdistribusi
Pada model ini komponen yang terpenting adalah objek yang menyediakan antarmuka untuk layanan-layanannya guna dipanggil oleh objek lain. Masing-masing objek dapat dipanggil oleh objek lain dalam sistem tersebut. Tidak ada lagi pembagian client-server, karena tiap objek dapat berperan menjadi client dan server bergantung pada operasi yang dilakukan. Jika objek tersebut memberikan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi penelitian, yaitu tahapan-tahapan yang dilalui oleh peneliti mulai dari studi pendahuluan sampai penarikan kesimpulan, yang membentuk sebuah alur yang sistematis. Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Tahapan penelitian dipaparkan pada gambar 3.1, sebagai berikut:
Gambar 3.1 Metodologi penelitian (lanjutan)
3.1 STUDI PENDAHULUAN
Studi pendahuluan dalam penelitian ini meliputi observasi, studi pustaka, perumusan masalah, dan penentuan tujuan penelitian.
3.1.1 Observasi
3.1.2 Studi Pustaka
Pada tahap studi pustaka dikumpulkan berbagai referensi dan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sebagai landasan dalam tahap-tahap penelitian selanjutnya. Referensi yang digunakan meliputi pustaka tentang analisis dan perancangan sistem serta pustaka-pustaka lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.1.3 Perumusan Masalah
Permasalahan dirumuskan dari hasil observasi yang telah dilakukan. Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu bagaimana merancang sistem informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di jurusan Teknik Industri UNS yang dapat menyimpan dan mengelola data Kerja Praktek dan Tugas Akhir untuk memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan dapat tersaji tepat pada waktunya.
3.1.4 Penentuan Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibuat pada tahap sebelumnya, maka tahap penentuan tujuan penelitian berguna untuk memberikan kerangka yang jelas tentang apa saja yang menjadi sasaran dari penelitian ini. Pada tahap ini ditentukan tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di jurusan Teknik Industri UNS yang dapat menyimpan dan mengelola data Kerja Praktek dan Tugas Akhir untuk memperoleh informasi yang akurat, relevan, dan dapat tersaji tepat pada waktunya serta merancang aplikasi yang mampu diakses oleh beberapa user secara bersamaan dalam jaringan luas (wide area network) untuk mengakses data-data TA maupun KP dari database yang didesain dalam penelitian ini.
3.2 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA