DI KUD MANDIRI BAYONGBONG Nova Anggraeni1, Eko Retnadi2, Rina Kurniawati3
Jurnal Algoritma
Sekolah Tinggi Teknologi Garut
Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email : [email protected]
[email protected]1 [email protected]2 [email protected]3
Abstrak- Tujuan dari perancangan sistem informasi simpan pinjam di KUD Mandiri Bayongbong adalah menyediakan sistem simpan pinjam yang terkomputerisasi. Metodologi yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah Siklus Hidup Pengembagan Sistem (SDLC). Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan sistem informasi Simpan Pinjam dapat memberikan solusi kecepatan, ketepatan dan keakuratan dalam melaksanakan pengolahan data simpan pinjam agar mendapat hasil yang optimal.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Simpan Pinjam, SDLC, Koperasi
I. PENDAHULUAN
Koperasi Unit Desa Mandiri (KUD Mandiri) adalah salah satu organisasi koperasi yang salah satu kegiatan utamanya adalah menyediakan jasa simpan pinjam bagi para anggotanya. Pada dasarnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang penting dan diperlukan. Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Widiyanti dan Sumindhia (1998) Koperasi simpan pinjam atau koperasi kredit adalah yang bergerak dalam lapangan usaha pembentukan modal melalui tabungan-tabungan para anggotanya dengan cara yang mudah, murah, cepat, dan tepat untuk tujuan produktivitas dan kesejahteraan.
Berdasarkan proses simpan pinjam di KUD Mandiri Bayongbong didapatkan keterangan bahwa sistem yang sedang berjalan di KUD Mandiri bayongbong masih dilakukan secara manual, sehingga akan berpengaruh pada efisiensi waktu dan tenaga. Keamanan dan pengolahan datapun diragukan kebenaranya karena tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu meningkatkan kinerja dan dapat mengakomodasi transaksi simpan pinjam di Koperasi Unit Desa
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang saling barkaitan dan berintegrasi satu sama lain dan bertujuan menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
Kegiatan di Sistem Informasi mencakup [2]
1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.
4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Kontrol, ialah suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
B. Definisi Koperasi
Pada dasarnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang penting dan diperlukan.
Koperasi merupakan usaha bersama yang berlandaskan asas kekeluargaan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation, cooperative, atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve, yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama atau yang bersifat kerja sama.
Dasar hukum keberadaan koperasi di Indonesia ada dalam pasal 33 UUD 1945 dan UU No.
25 tahun 1992 tentang perkoperasian. Yang dimaksud dengan koperasi adalah :
Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan [3]
Tujuan kopersai sebagaimana dikemukakan dalam pasal 3 UU No.25/1992 adalah sebagai berikut:
Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan pada masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 [3]
C. Metodologi
Metode ini merupakan salah satu model yang menggambarkan siklus hidup pengembangan perangkat lunak. Ini dilakukan bertahap dari awal sampai ke tahap berikutnya [1]
Gambar 1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Mengidentifikasi Titik Keputusan
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan maka dijelaskan mengenai flowmap atau bagan alir serta prosedur simpan pinjam yang diuraikan sebagai berikut. Proses transaksi simpanan yang sedang berjalan digambarkan menggunakan flowmap sebagai berikut:
Transaksi simpanan yang sedang berjalan
Bagian SP Ketua
Anggota
BS/P start
End Formulir Simpan
+ Uang
Mencatat transaksi ke dalam BS/P Formulir Simpan +
Uang
BS/P
Verifikasi
Laporan Simpanan Laporan Simpanan
End arsip
Formulir Simpan + Uang lengkap
Formulir Simpan + Uang lengkap tidak lengkap
lengkap
Membuat Laporan Simpan
arsip Formulir Simpan
Kosong
End End
End Mengisi Formulir
Simpanan + Melengkapi Uang
Isi BS/P
Mencatat Transaksi Kedalam Buku Besar
BS/P
BS/P
Buku Besar
Gambar 2. Transaksi Simpanan yang Sedang Berjalan
Proses transaksi simpanan yang sedang berjalan digambarkan menggunakan flowmap sebagai berikut:
Gambar 3. Transaksi Pinjaman yang Sedang Berjalan
Proses transaksi pembayaran angsuran yang sedang berjalan digambarkan menggunakan flowmap sebagai berikut:
Gambar 4. Tansaksi Pembayaran Angsuran Pinjaman yang Sedang Berjalan
berikut:
Tidak lengkap
Gambar 5. Transaksi Simpanan yang Diusulkan
Proses transaksi pinjaman yang diusulkan digambarkan menggunakan flowmap sebagai berikut:
Gambar 6. Transaksi Pinjaman yang Diusulkan
sebagai berikut:
Proses perhitungan SHU yang diusulkan digambarkan menggunakan flowmap sebagai berikut:
Gambar 8. Perhitungan SHU yang Diusulkan
Kelemahan Current Sistem proses simpan pinjam di KUD Mandiri Bayongbong didapatkan keterangan bahwa sistem yang sedang berjalan di KUD Mandiri bayongbong masih dilakukan secara manual, sehingga akan berpengaruh pada efisiensi waktu dan tenaga. Keamanan dan pengolahan datapun diragukan kebenaranya karena tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Keunggulan Sistem Informasi Simpan Pinjam yang diusulkan adalah sistem informasi simpan pinjam yang berbasis komputer yang dapat membantu meningkatkan kinerja dan dapat mengakomodasi transaksi simpan pinjam di Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Bayongbong sehingga dapat memberikan solusi kecepatan, ketepatan, dan keakuratan dalam melakukan pengolah data simpan pinjam agar mendapatkan hasil yang optimal.
IV. KESIMPULAN/ RINGKASAN
Berdasarkan hasil kajian dan tinjauan teori yang ada, kesimpulan yang diambil dari hasil analisis dan perancangan Sistem Informasi Simpan Pinjam pada Koperasi Unit Desa Mandiri Bayongbong ini adalah Aplikasi Sistem Informasi Simpan Pinjam ini dapat mempermudah kinerja petugas dalam mengakomodasi pencarian data serta pencatatan transaksi di KUD Mandiri Bayongbong. Transaksi yang dilakukan oleh anggota baru serta anggota lama dapat dikontrol sehingga apabila ada transaksi yang dibutuhkan dapat dicari dengan waktu yang relatif singkat dan dapat segera diketahui oleh petugas karena tersedianya daftar transaksi yang berupa laporan transaksi perorang. Sistem menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh KUD Mandiri Bayongbong, diantaranya yaitu informasi daftar anggota, dafatar transaksi yang dilakukan seperti transaksi simpanan, pinjaman dan angsuran yang dilakukan oleh anggota beserta laporan- laporannya serta kwitansi-kwitansi dari setiap transaksi. Sistem Juga menyediakan informasi
tersebut maka petugas dalam membuat laporan dapat lebih cepat, akurat dan tepat waktu karena pengolahan datanya dilakukan oleh sistem
DAFTAR PUSTAKA
[1] Jogiyanto, H. M. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Jogyakarta: Andi.
[2] Kadir, Abdul. (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
[3] Subandi. (2010). Ekonomi Koperasi (Teori dan Praktik”, Bandung: Alfabeta.
[4] Widiyanti, Ninik dan Sumindhia YW. (1998). Koperasi dan Perekonomian Indonesia.
Jakarta: Reika Cipta.