METODE PENELITIAN KEBUDAYAAN
“PENGERTIAN ILMU dan ILMIAH, FILSAFAT RASIONALISME,
EMPIRISME, FENOMENOLOGI dan HERMENEUTIKA”
PRODI SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
“PENGERTIAN ILMU dan ILMIAH, FILSAFAT RASIONALISME,
EMPIRISME, FENOMENOLOGI dan HERMENEUTIKA”
1. Pengertian Ilmu dan Ilmiah
Ilmu (sains) berasala dari bahasa latin scientia yang berarti mengetahui atau belajar. Istilah ilmu mempunyai makna ganda. Pertama, ilmu diarahkan pada ilmu secara umum (science in general). Kedua, ilmu mengarah pada masing-masingbidang ilmu pengetahuanyang mempelajari pokok persoalan (subject matter) tertentu, seperti Antropologi, Sosiologi, dan lain-lain.
Menurut Mohammad Hatta ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya tampak dari dalam.
Sedangkan dalam Ensiklopedia Indonesia, dirumuskan bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang masing-masing mengenai suatu lapangan pengalaman tertentu yang disusun sedemikian rupa menurut asas-asas tertentu, hingga menjadi suatu kesatuan atau suatu sistem dari berbagai pengetahuan yag masing-masing didapatkan sebagai hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dan menggunakan metode-metode tertentu.
2. Filsafat Rasionalisme
Rasionalisme adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang benar dan dapat dipercaya adalah sesuatu yang berasal dari akal pikiran (rasio). Menurut aliran Rasionalisme, hanya pengetahuan yang diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat pengetahuan ilmiah, yaitu yang bersifat umum dan mutlak kebenarannya. Menurut aliran ini pengalaman inderawi hanya membantu pengetahuan yang diperoleh melalui akal. Tokoh dari aliran ini adalah Rene Descartes (1596-1650) mengatakan bahwa pengetahuan yang benar adalah sesuatu yang jelas dan terang ( clear and distinctly ).
3. Filsafat Empirisme
Empirisme adalah suatu aliran yang berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang benar berdasarkan pengalaman manusia terutama pengalaman inderawi. Menurut aliran ini akal pikiran hanya sebagai pelengkap untuk memperjelas pengetahuan yang berasal dari pengalaman. Empirisme muncul pada abad 16 dengan tokoh-tokohnya Francis Bacon, John Locke, David hume. John Locke mengatakan pengetahuan merupakan goresan dari pengalaman manusia. Sedangkan David Hume mengatakan bahwa pengetahuan yang benar diperoleh melalui pengalaman-pengalaman inderawi. Hume membedakan dua macam pengalaman-pengalaman, yaitu persepsi atau kesan-kesan (impression) yang didapat dari pengamatan secara langsung melalui panca indera dan pengertian atau ide-ide (ideas) yang didapat dari pengamatan melalui perenungan kembali.
4. Fenomenologi
tersebut adalah melalui kesadaran yang selalu mengarahkan (intensinalitas) pada benda tersebut.
5. Hermeneutika
DAFTAR PUSTAKA
Husodo, Purwo. 2012. Pengantar Filsafat Ilmu dan Logika. Yogyakarta. Familia