• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 422012119 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 422012119 BAB III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

17

III. Bahan dan Metode

A.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan di Desa Yenbekwan, distrik Mios Manswar, Kabupaten Raja Ampat. Lokasi penelitian ini berada pada ketinggian 7-150 m, dari permukaan laut. Secara geografis Desa Yenbekwan sebelah timur berbatasan dengan Desa Yenmuba, sebelah barat berbatasan dengan Desa Kurkapa, sebelah selatan berbatasan dengan Yenapnoor, sebelah utara dengan Pulau Merpati.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang seluruh kegiatannya dilakukan di Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja

Ampat, pada bulan April – Juni 2013. Struktur

administratif Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja Ampat yang terfletak pada ketinggian 150 m dpl adalah sebagai berikut:

 Sebelah timur : Kampung Yemuba

 Sebelah barat : Kampung Kurkapa

 Sebelah selatan : Selat Damper

(2)

18

B.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alkohol, plastik, kertas koran, selotip; sedangkan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kuesioner (daftar pertanyaan), peta kawasan, kamera, perekam, gunting, pisau, altimeter, GPS. Alat tulis menulis, buku identifikasi tumbuhan obat dan pengenal jenis tumbuhan.

C.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Tahapan pelaksanaan penelitian akan dilakukan sebagai berikut:

1. Observasi lapangan

Observasi lapangan akan dilakukan pada

masyarakat suku Beteo yang berada di Desa

Yenbekwan. Pada tahapan ini akan dihimpun informasi

secara umum mengenai masyarakat yang

memanfaatkan tumbuhan obat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap tumbuhan yang ada di hutan Desa Yenbekwan sebagai obat tradisional. Data ini akan dipakai dalam penentuan responden penelitian guna memperoleh data-data selanjutnya.

(3)

19

Data yang dikumpul berasal dari responden terdiri atas data primer dan sekunder.

a. Data primer

Data diperoleh dari Dukun dan masyarakat

Suku Beteo sebagai pemakai obat yang

memanfaatkan secara langsung tumbuhan yang

terdapat di hutan Yenbekwan sebagai obat

tradisional. Masyarakat ini sebagai nara sumber untuk mendapatkan informasi.

b. Data sekunder

Data sekunder atau penunjang diperoleh dari tokoh agama, tokoh adat maupun pemerintah yang mengetahui pemanfaatan tumbuhan sebagai obat.

3. Survei lapangan

Setelah informasi diperoleh dari responden maka langkah selanjutnya adalah survei lapangan

untuk mengamati secara langsung

tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat Suku Beteo sebagai obat. Kegiatan ini meliputi pengenalan dan identifikasi tanaman serta dokumentasi dan koleksi.

(4)

20

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah (1) jenis-jenis tumbuhan obat dan manfaatnya, (2) bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat, (3) teknik meramu, dan (c) cara pengambilan bahan baku.

E.

Pengumpulan dan Analisa Data

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mencermati hasil interpretasi dari beberapa teknik uji analisa data yang telah diterapkan, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum nilai taraf signifikansi hubungan

Pada metode ini campuran bahan-bahan kimia, yang terdiri dari bahan penopang dan bahan pendekontaminasi dengan cara dioleskan/dicatkan/dikuaskan pada permukaan bahan yang

Sebagai sarana atau alat pendidikan, pendidikan seni sebagai sarana pendidikan estetik (apresiasi) berfungsi sebagai media pelestarian dan pewarisan nilai-nilai

Rapat Pimpinan Daerah ( RAPIMDA ) DPD HPI diselenggarakan minimal 6 (enam ) kali setahun dengan menghadirkan Personil Pengurus DPD HPI, Dewan Penasehat yang membahas masalah

Dari nilai tersebut dapat diartikan bahwa besarnya pengaruh pelatihan human factor terhadap kecelakaan kerja karyawan Direktorat Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara

Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa kedua karakteristik peternak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kedua kom- petensi, serta berpengaruh tidak langsung terhadap

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (I) Faktor penyebab sehingga terjadi penggunaan senjata api secara ilegal oleh masyarakat sipil di Kota Makassar ada tiga

Program asimilasi di tengah wabah Covid-19 yang telah dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Nomor 10 Tahun 2020 telah meodifikasi hukuman yang