• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.Kebijakan Pungutan Daerah25

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "2.Kebijakan Pungutan Daerah25"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

1) Berupa pajak dan retribusi daerah, yang

pelaksanaannya di daerah diatur lebih lanjut

dengan Perda.

(3)

Sebagai instrumen untuk menghimpun

dana dari masyarakat untuk berbagai

kepentingan pendanaan

penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah.

(4)

Mengubah kewenangan pemungutan pajak dan retribusi daerah menjadi

”close list”.

Memperluas objek pajak daerah dan retribusi daerah

Menambah jenis pajak daerah dan retribusi daerah

Memberikan diskresi

penetapan tarif pajak dan tinjauan tarif retribusi

Menaikkan tarif maksimum utk beberapa jenis pajak Bagi Hasil Pajak Provinsi

Earmarking

(5)

UU

Closed List:

1.

Daerah tidak

boleh memungut

pajak dan

retribusi daerah

selain yang

ditetapkan dalam

UU.

2.

Khusus untuk

retribusi

dimungkinkan

adanya tambahan

jenis retribusi

yang ditetapkan

dengan PP.

Open-List:

1.

Provinsi boleh

menambah jenis

retribusi daerah,

sepanjang

memenuhi

kriteria yang

ditetapkan

dalam UU.

2.

Kabupaten/Kota

boleh

menambah jenis

pajak dan

retribusi daerah,

sepanjang

(6)
(7)

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah

Retribusi Tera / Tera Ulang

Retribusi Pelayanan

Pendidikan

Retribusi Pengendalian

Menara Telekomunikasi

Retribusi Izin Usaha

Perikanan

(8)

(Selain Yang Ditetapkan Dalam UU 28/2009)

Masih ada peluang untuk menambah jenis retribusi

sepanjang memenuhi kriteria retribusi yang ditetapkan

dalam UU 28/2009;

Mengantisipasi penyerahan fungsi pelayanan dan

perizinan dari Pemerintah kepada Daerah;

Daerah dapat mengusulkan jenis retribusi

tambahan kepada Pemerintah

(9)

1

.

2.

3.

(10)

Ditinjau paling lama 3 (tiga) tahun

sekali;

Peninjauan dilakukan dengan

mempertimbangkan Indeks harga yang

dinamis serta perkembangan

perekonomian;

Perubahan tarif retribusi ditetapkan

(11)

No.

No. Pajak PropinsiPajak Propinsi

UU 34/2000

UU 34/2000

UU 28/2009

UU 28/2009

UU

UU PP PP

65/2001

65/2001

1 Pajak Kendaraan Bermotor

KB Pribadi (Pertama)

KB Pribadi (Kedua, Dst)

KB Umum

Pem/TNI/POLRI

Alat Berat/Alat Besar

5%

DEFINITIF

1,5%

Penyerahan Pertama

Penyerahan Kedua, Dst

Alat Berat (Penyerahan I)

Alat Berat (Penyerahan II, dst)

10% DEFINITI F

3 Pajak Bahan Bakar Kend araan Bermotor

5% DEFINITIF

5% 10%

4 Pajak Air Permukaan 20% DEFINITIF

10% 10%

5 Pajak Rokok - - 10%

5. Tarif

Maksimum

*) Tidak berlaku untuk Kendaraan milik Pemerintah/TNI/POLRI

**) Tarif PBB-KB yang ditetapkan dalam Perda dapat diubah dengan Perpres

(dalam jangka waktu 3 tahun)

(12)

Pajak Kabupaten/Kota

UU 34/2000

28/2009

UU

1. Pajak Hotel

10%

10%

2. Pajak Restoran

10%

10%

3. Pajak Hiburan

35%

75%

4. Pajak Reklame

25%

25%

5. Pajak Penerangan Jalan

10%

10%

6. Pajak Mineral Bukan

Logam dan Batuan

20%

25%

7. Pajak Parkir

20%

30%

8. Pajak Air Tanah

20%

20%

9. Pajak Sarang Burung

Walet

-

10%

5. Tarif

Maksimum

25%

75

%

(13)

Jenis Pajak

UU 34/2000

UU 28/2009

Provinsi

Kab/Kota

Provinsi

Kab/Kota

1. PKB

70%

30%

70%

30%

2. BBN-KB

70%

30%

70%

30%

3. PBB-KB

30%

70%

30%

70%

4. Pajak Rokok

-

-

30%

70%

5. Pajak Air

Permukaan

30%

70%

50%

50%

*) untuk air permukaan yang berada hanya pada 1 kabupaten/kota.

6. Bagi Hasil Pajak

Provinsi

6. Bagi Hasil Pajak

Provinsi

(14)

Jenis pajak yang penerimaannya wajib

“Earmark”

Pajak

Porsi

Peruntukan

1. PKB Minimal 10%

Pembangunan dan/atau pemeliharaan jalan serta

peningkatan moda dan sarana transportasi umum.

(15)

No.

34/2000

UU

PP 65/2001

UU 28/2009

1.

--

Biaya

Pemungutan Pajak

Daerah

maksimum 5%

--2.

--

--

1. Insentif Pemungutan

diberikan kepada instansi

yang mempunyai tupoksi

yang salah satunya adalah

melakukan pemungutan

PDRD.

2. Pemberian insentif

didasarkan atas kinerja

tertentu.

3. Ditetapkan dalam APBD.

4. Diatur lebih lanjut dalam

(16)

No

.

UU 34/2000

UU 28/2009

1.

Pengawasan bersifat :

REPRESIF

Pengawasan bersifat :

-

PREVENTIF,

dan

- KOREKTIF

2.

Pembatalan oleh Mendagri

dengan pertimbangan Menkeu.

Pembatalan oleh Presiden,

diusulkan oleh Mendagri

berdasarkan rekomendasi

Menkeu.

9.

Pengawas

an

(17)

UU 34/2000

UU 28/2009

Tidak ditetapkan

sanksi.

Mengatur sanksi, berupa:

Penundaan DAU dan/atau DBH;

Pemotongan DAU dan/atau DBH;

Restitusi.

Tatacara Pengenaan Sanksi

PMK Nomor 11 /PMK.07/2010 tanggal 25 Januari 2010

PELANGGARAN

SANKSI

1. Administratif

(Prosedur penetapan Raperda PDRD menjadi Perda)

2. Substantif

(Pemungutan pajak atau retribusi tanpa dasar hukum yang kuat)

Penundaan 10% DAU atau DBH PPh

Pemotongan DAU dan/atau DBH PPh

(18)

No.

No. Jenis PungutanJenis Pungutan Tgl. BerlakuTgl. Berlaku KeterangaKeterangann

1. BPHTB 01-01-2011 Definitif

2. PBB Perdesaan & Perkotaan 01-01-2014 Paling lama

3. Pajak Rokok 01-01-2014 Definitif

4.

Jenis Pajak selain angka 1 s.d. 3 dan Jenis Retribusi Daerah

01-01-2010 Definitif

Pemberlakuan

Jenis Pungutan

1. Perda Provinsi/ Kabupaten/ Kota ttg jenis pajak dan retribusi yang sudah berlaku dan masih sejalan dengan UU 28/2009 tetap berlaku paling lama 2 (dua) tahun untuk dilakukan penyesuaian dan/atau penggantian.

2. Perda Provinsi ttg Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan tetap berlaku paling lama

(19)

Penyiapan Produk Hukum Daerah Dibidang Pungutan

Dlm Rangka Pelaksanaan UU 28/2009

Diprioritaskan perubahan dan/atau penyusunan Raperda

tentang Pajak Daerah, mengingat dlm UU 28/2009 terjadi

perubahan materi perpajakan dan jenis pajak yg signifikan;

Perubahan dan/atau penyusunan Raperda tentang Retribusi

Daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Daerah;

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang BPHTB harus

ditetapkan pada Tahun 2010;

Perda Kabupaten/Kota tentang Pajak Air Tanah sudah harus

ditetapkan paling lambat Tahun 2010;

Perda tentang jenis pajak dan retribusi daerah yang baru (selain

PBB, BPHTB, dan Pajak Rokok) dapat ditetapkan sesuai dengan

kebutuhan Daerah;

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tentang PBB Perdesaan &

Perkotaan harus ditetapkan paling lambat pada Tahun 2013;

(20)

No.

Produk

Hukum

Tentang

Keterangan

1.

2.

PP

PP

Jenis Pajak Daerah yang dipungut secara official assessment dan self assessment.

Tatacara pemberian insentif pemungutan PDRD

2010

Tatacara pemungutan dan penyetoran Pajak Rokok

Badan atau perwakilan internasional yang

dikecualikan sebagai subjek PBB Perdesaan dan Perkotaan

Badan atau perwakilan internasional yang dikecualikan sebagai subjek BPHTB

Tatacara pelaksanaan sanksi pelanggaran ketentuan PDRD

2010

2010

2010

PMK Nomor 11/PMK.07/2010

7. Permendagri Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Setiap tahun 8. PB Menkeu & Tahapan pengalihan PBB Perdesaan & 2010

Peraturan

Peraturan

Pelaksanaan

(21)

Pelayanan Publik

- Meningkatnya PAD diharapkan dpt memperbaiki kualitas pelayanan publik

- Perbaikan fungsi pelayanan melalui

pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan sarana yg disediakan oleh Daerah

Kepastian Hukum

- Semua pungutan Daerah (PDRD) harus ditetapkan dengan Perda;

- Perda menjadi instrumen/legal basis bagi wajib pajak dan wajib pungut;

- Perda merupakan alat kontrol dlm pengelolaan, transparansi, dan akuntabilitas pungutan daerah.

Page 21

Daya Saing dan Kerjasama Antar Daerah

- Mendorong Pemda dlm

melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga dengan prinsip saling menguntungkan;

- Menciptakan iklim investasi yang kondusif di Daerah;

Penerimaan Daerah

- Adanya penguatan (taxing power) dlm mendukung peningkatan PAD;

- Penguatan PAD tercermin dlm bentuk pengalihan PBB dan BPHTB, serta

penambahan jenis dan perluasan objek

pajak/retribusi tertentu.

Profil Data

(22)

Perbandingan Proyeksi Penerimaan PDRD Provinsi

(UU No. 34 Tahun 2000 vs UU No. 28 Tahun 2009)

Tr

ili

u

n

R

p

.

UU 28/2009

(23)

Asumsi:

1. Pertumbuhan penerimaan 10% per tahun.

Tr

il

iu

n

R

p

.

Tahun Anggaran

UU No. 28 Tahun 2009 UU No. 34 Tahun 2000

Retribusi Retribusi

Pajak

Pajak

Perbandingan Proyeksi Penerimaan PDRD Provinsi

(24)

Perbandingan Proyeksi Penerimaan PDRD Kabupaten/Kota

(UU No. 34 Tahun 2000 vs UU No. 28 Tahun 2009)

Tr

il

iu

n

R

p

.

UU 28/2009

(25)

Asumsi:

1. Pertumbuhan penerimaan 10% per tahun.

2. Semua daerah menerapkan tarif

Tr

il

iu

n

R

p

.

Tahun Anggaran

UU No. 28 Tahun 2009 UU No. 34 Tahun 2000

Retribusi Retribusi

Pajak

Pajak

Perbandingan Proyeksi Penerimaan PDRD Kabupaten/Kota

Referensi

Dokumen terkait

149 Penilaian proses dan hasil kegiatan belajarPAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta

Atho’ Mudzhar tentang sosiologi hukum Islam, yang dapat mengambil beberapa tema yakni studi mengenai pengaruh agama terhadap perubahan masyarakat, studi tentang

Struktur dan konstruksi rumah pandhapa ini terbagi atas 3 bagian yaitu kepala rumah (bubung) yang terdiri dari konstruksi atap, badan rumah (geddhung) yang terdiri dari

bahwa untuk kelancaran pelaksanaan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu penyesuaian Peraturan Walikota Nomor 3 Tahun 2006 tentang Standar Biaya

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di Kabupaten Sintang sebanyak 69.093 dikelola oleh rumah

RINCIAN PERUBAHAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG PROGRAM DAN PER KEGIATAN SATUAN KERJA PERANGKAT

Rumah Sakit Gigi dan Mulut Gusti Hasan Aman Provinsi Kalimantan Selatan yang selanjutnya disebut Rumah Sakit Gigi dan Mulut adalah sarana pelayanan kesehatan yang

Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output) Target Kinerja Capaian Program (Renstra Perangkat Daerah) Tahun 2021