• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RESIKO BENCANA GEMPA BUMI DI KOTA BUKITTINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RESIKO BENCANA GEMPA BUMI DI KOTA BUKITTINGGI."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGURANGAN RESIKO

BENCANA GEMPA BUMI DI KOTA BUKITTINGGI

Oleh : Dukut Wdo Utomo

Dibimbing Oleh : Dr Dede Sugandi M.Si dan Ir. Yakub Malik M.Pd

Indonesia sangat berpotensi terhadap bencana terutama bencana Geologis seperti Gempa bumi, karena Indonesia berada pada zona pertemuan tiga lempeng tektonik meliputi lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Hindia-Australia. Kota Bukittinggi merupakan bagian wilayah provinsi Sumatera Barat yang memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap bencana Gempa bumi oleh karena itu untuk meminimalisir dampak negatif yang di akibatkan oleh bencana, masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam pengurangan resiko bencana. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh bentuk-bentuk partisipasi yaitu harta benda, tenaga, keterampilan, buah pikiran dan sosial terhadap upaya pengurangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi. Metode Deskriptif survey di gunakan dalam penelitian ini. Penarikan sampelnya ditentukan secara aksidental, sedangkan pengolahan datanya menggunakan analisis presentase dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan partisipasi masyarakat bepengaruh cukup tinggi yaitu 41.3% dalam upaya pengurangan resiko bencana Gempa bumi. Hal ini dampak partisipasi yang diberikan masyarakat dalam bentuk harta benda, tenaga, keterampilan, buah pikiran dan sosial.

(2)

ABSTRACT

THE PARTICIPATION OF SOCIETY IN REDUCING THE RISK OF EARTHQUAKES IN BUKITTINGGI CITY

By : Dukut Wdo Utomo

Supervised by : Dr Dede Sugandi M.Si and Ir. Yakub Malik M.Pd

Indonesia has a high disaster potential especially Geological disaster such as an earthquakes, because the location of Indonesia is encounter 3 tectonic plate zone include Eurasia plate, Pacific Plate, and Hindi-Australia plate. Bukittinggi is a small city in West Sumatera which has a high susceptibility to earthquakes disaster, so to minimized a negative impact of the disaster, the society have to participate to reducing a disaster risk. The purpose of this research is to analyzing the influence of the society participation include the material, the energy, the skills, idea, and the social to reduce an earthquake disaster risk in Bukittinggi city. A Descriptive Survey Methods is used in this research. The sampling is determined by accidental ways, whereas the processing of the data used an analyze percentage and double linear regression. The research result show that all of the society participation has a big influence to reduce an earthquake disaster risk for 41,3%. It is an impact of the society participation include the material, the energy, the skills, the idea, and the social.

(3)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bencana masih merupakan masalah yang sering terjadi di Indonesia hal

ini disebabkan karena Indonesia berada pada zona pertemuan tiga lempeng

tektonik meliputi lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng

Hindia-Australia. Proses pergerakan lempeng–lempeng tektonik tersebut menyebabkan Indonesia sangat berpotensi terhadap bencana terutama bencana Geologis seperti

Gempa bumi. Tingginya aktivitas Gempa enam tahun terakhir diantaranya Gempa

Aceh disertai Tsunami tahun 2004 dengan kekuatan Gempa 9,2 Skala richter,

Gempa Nias tahun 2005 dengan kekuatan 8,7 skala richter, Gempa Yogyakarta

tahun 2006 dengan kekuatan 6,3 Skala ricter dan Gempa Padang 2009 dengan

kekuatan 7.6 Skala richter. Tingginya aktivitas kegempaan yang terjadi di

Indonesia menyebabkan ribuan korban jiwa, rusaknya infrastruktur bangunan dan

kerugian akibat terputusnya aktifitas perekonomian.

Kota Bukittinggi merupakan salah satu kota yang memiliki tingkat

kerentanan tinggi terhadap bencana Gempa bumi. Kota Bukittinggi terletak di

koordinat 100°20' - 100°25' Bujur Timur dan antara 00°16' - 00° 20' Lintang

Selatan (BPS,2013.hlm5). Letak geografis ini cukup strategis, terutama bila

dikaitkan dengan posisi sentral Bukittinggi terhadap lintasan regional antar

ibukota provinsi, seperti lintasan dari Padang ke Medan, dan lintasan dari Padang

ke Pekanbaru. Kota Bukittinggi memiliki potensi sumberdaya diberbagai sektor.

Kawasan pusat kota merupakan konsentrasi kegiatan perdagangan jasa,

pemerintahan dan perkantoran. Kawasan pariwisata dan kegiatan pendukungnya

yaitu sepanjang Ngarai Sianok, bagian Timur dan tenggara kota merupakan

daerah perkembangan permukiman yang antara lain di Kelurahan Birugo, Aur

Kuning, Kubu Tanjung, Ladang Cakiah, Parit Antang, dan Koto Selayan.

Kawasan Pertanian berkembang pada kawasan Timur dan Tenggara kota yang

besaran lahannya semakin menyusut karena beralih fungsi menjadi lahan

(4)

Kota Bukittinggi secara Geologis di lalui oleh patahan Semangko, segmen

Sianok, segmen ini memanjang dari sisi Timur Danau Singkarak, melewati sisi

Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok. Panjang segmen patahan ini

90 km, Kondisi ini menyebabkan kota Bukittinggi sangat rawan terhadap bencana

Gempa bumi tektonik. Berdasarkan data Pusdalops PB Sumbar (2013), Gempa

terbesar pernah tercatat pada segmen ini yaitu pada 4 Agustus 1926 dengan pusat

gempa antara Bukit Tinggi dan Danau Singkarak. Data terbaru mencatat bahwa 6

Maret 2007 juga terjadi gempa merusak pada segmen ini bersama-sama dengan

segmen Sumani dan mengakibatkan banyak kerusakan di daerah Batu Sangkar

dan Solok. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel kejadian bencana Gempa Bumi

[image:4.595.115.513.391.463.2]

dari tahun 2000 sampai 2010 di kota Bukittinggi.

Tabel 1.1

Kejadian Bencana Gempa Bumi Di Bukittinggi Tahun 2000-2010

Tanggal Lokasi Meninggal Luka-Luka

Mengungs i

Bangunan Rusak

06-03-2007 Kota Bukittinggi 7 100 1525 10

30-09-2009 Kota Bukittinggi 0 0 0 96

Sumber: BPBD kota Bukittinggi 2014

Berdasarkan data kejadian bencana di atas, masih terdapatnya korban jiwa

akibat bencana gempa bumi yang terjadi di kota Bukittinggi. Hal ini dapat

diasumsikan kurangnya tingkat kesiapsiagaan dan kapasitas masyarakat dalam

menghadapi bencana. Potensi bencana Gempa bumi yang sangat besar akan

memberikan dampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Gempa

bumi dapat merusak infrastruktur dan memutus kegiatan perekonomian, hal

tersebut akan menghambat pembangunan yang dilakukan pemerintah. Tingginya

pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk kota Bukittinggi pada tahun

2013 mencapai 453,3 jiwa/Ha. Kondisi tersebut akan berkorelasi dengan

ketersediaan lahan evakuasi saat terjadi bencana dan meningkatkan korban jiwa

yang ditimbulkan ketika terjadi bencana .

Dalam Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan

Bencana telah menyebutkan secara jelas tentang perubahan paradigma

(5)

mendukung Undang–Undang No 24 Tahun 2007 maka diperlukan partisipasi dan pemahaman masyarakat tentang karakteristik dan penanggulangan bencana agar

dapat meminimalisir resiko bencana. Partisipasi masyarakat dalam pengurangan

resiko bencana sangat penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan

karena dengan upaya preventif secara ekonomi lebih murah dibandingkan dengan

upaya responsif dalam menghadapi ancaman bencana.

Masyarakat harus dituntut berpartisipasi aktif dengan berpartisipasi aktif

masyarakat dapat meningkatkan kapasitas, kemampuan dan kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi bencana, sehingga dapat meminimalisir korban

saat terjadi bencana. Partisipasi itu sendiri merupakan keterlibatan mental atau

pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang

mendorong untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha

mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan

Davis (Sastropoetro, 1986,hlm.13).

Peran partisipasi masyarakat sangat besar dalam keberhasilan pengurangan

resiko bencana. Penanggulangan bencana bukan lagi hanya urusan pemerintah

tetapi juga menjadi urusan bersama masyarakat dan lembaga usaha, dimana

pemerintah menjadi penanggung jawab utamanya. Tetapi kenyataan dilapangan

masih rendahnya tingkat partisipasi dan pemahaman masyarakat tentang

pengurangan resiko bencana. Banyak faktor faktor yang mempengaruhi tingkat

partisipasi masyarakat salah satunya karakteristik sosial ekonomi berupa tingkat

pendidikan, status sosial (pendapatan), motivasi dan penyuluhan berpengaruh

terhadap partisipasi (Hidayat,Sukesi dan Kusumawarni:2009).

Masyarakat kota Bukittinggi memiliki tingkat status sosial ekonomi yang

berbeda beda yang tersebar di tiga kecamatan yaitu kecamatan Guguk panjang,

Mandiangin koto selayan dan Aur birugo tigo baleh. Kondisi sosial ekonomi

masyarakat yang baik akan mendukung tingkat partisipasi masyarakat baik.

Menurut Pasaribu dan Simanjuntak (1986, hlm.349), bentuk partisipasi di bagi

menjadi lima yaitu partisipasi harta benda, tenaga, keterampilan, buah pikiran dan

(6)

Berdasarkan permasalahan di atas, bahwa potensi Gempa bumi di kota

Bukittinggi dapat setiap saat mengancam masyarakat. Sehingga perlunya

parisipasi masyarakat dalam mengurangai kerentanan bencana oleh karena itu

penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian”Partisipasi masyarakat dalam pengurangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi “dengan harapan dapat berkontribusi terhadap usaha partisipatif penanggulangan bencana di kota

Bukittinggi.

B. Identifikasi Masalah

Peneliti telah memfokuskan penelitian terhadap permasalahan yang terjadi

berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan. Untuk lebih

memperjelas maksud serta batasan masalah yang akan diteliti, peneliti

merumuskan beberapa hal terkait permasalahan mengenai penelitian yang akan

dilaksanakan. Masyarakat Kota Bukittinggi yang terbagi menjadi tiga kecamatan

merupakan Objek dari penelitian ini.

Kota Bukittinggi memiliki potensi Gempa bumi yang sangat besar oleh

karena itu untuk meminimalisir dampak negatif yang di akibatkan oleh bencana,

masyarakat diharapkan turut berpartisipatif dalam pengurangan resiko bencana.

Berpartisipasi dapat meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi

bencan oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian

untuk mengetahui sampai sejauh mana partisipasi dalam pengurangan resiko

bencana di kota Bukittinggi. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

menghasilkan suatu kajian tentang partisapsi masyarakat di daerah tersebut dan

meningkatkan kapasitas dalam menghadapi bencana.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskanlah

beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh partisipasi dalam bentuk harta benda terhadap pengurangan

resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

2. Adakah pengaruh partisipasi dalam bentuk tenaga terhadap pengurangan

bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

(7)

rangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

4. Adakah pengaruh partisipasi dalam bentuk buah pikiran terhadap

pengurangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

5. Adakah pengaruh partisipasi dalam bentuk sosial terhadap pengurangan

resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis pengaruh partisipasi dalam bentuk harta benda terhadap

pengurangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

2. Menganalisis pengaruh partisipasi dalam bentuk tenaga terhadap pengurangan

resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

3. Menganalisis pengaruh partisipasi dalam bentuk keterampilan terhadap

pengurangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

4. Menganalisis pengaruh partisipasi dalam bentuk buah pikiran terhadap

pengurangan resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

5. Menganalisis pengaruh partisipasi dalam bentuk sosial terhadap pengurangan

resiko bencana Gempa bumi di kota Bukittinggi?

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang

bermanfaat diantaranya yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam penentuan

kebijakan .

2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat kota Bukittinggi dalam menghadapi

bencana Gempa bumi .

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang terkait dengan

topik Partisipasi masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi .

4. Bagi bidang pendidikan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

sumber informasi mengenai kebencanaan khususnya bencana Gempa bumi.

5. Diperoleh informasi mengenai bentuk partispasi yang dominan dalam pengu

(8)

F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional serta

struktur organisasi skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Menguraikan berbagai teori yang terkait dengan permasalahan yang

dibahas, yang meliputi pengertian Partisipasi dan pengurangan resiko

bencana.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Pada bab III menjelaskan mengenai banyak hal yang berkaitan dengan

kegiatan ataupun proses yang ditempuh dalam suatu penelitian.

Kaitannya dengan hal tersebut, pada bab ini meliputi beberapa penjelasan

mengenai lokasi penelitian, metode penelitian, variabel penelitian,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV membahas mengenai pengolahan atau analisis data untuk

mengetahui pengaruh partisipasi harta benda, tenaga, keterampilan, buah

pikiran dan sosial terhadap pengurangan resiko bencana di kota

Bukittinggi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V berupa penyajian dan pemaknaan peneliti terhadap hasil dari

analisis penemuan penelitian dan saran yang diberikan dari hasil

Gambar

Tabel 1.1 Kejadian Bencana Gempa Bumi Di Bukittinggi Tahun 2000-2010

Referensi

Dokumen terkait

Dari peristiwa yang sudah terjadi partisipasi masyarakat terhadap mitigasi bencana di Desa Sengon Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten dapat terbentuk.. Penelitian ini

Terdapat empat (4) bentuk partisipasi masyarakat di kawasan wisata Pantai Pidakan yakni partisipasi buah pikiran yang paling tinggi bentuk partisipasinya yaitu berupa

Terdapat empat (4) bentuk partisipasi masyarakat di kawasan wisata Pantai Pidakan yakni partisipasi buah pikiran yang paling tinggi bentuk partisipasinya yaitu berupa

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, dengan variabel penelitian yaitu kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi yang terdiri dari aspek

Matriks Gabungan Nilai Bentuk Partisipasi Untuk Tingkatan Partisipasi “Partnership” Tenaga Pikiran Keahlian Tenaga 1 2,63 1,38 Pikiran 0,38 1 0,30 Keahlian 0,72 2,10 1 Tabel

1957 NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial available online http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index PERAN AKADEMISI DALAM UPAYA PENGURANGAN RISIKO BENCANA

Dari sini kita dapat mengetahui seberapa besar tenaga yang dikerahkan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera; 3 bentuk partisipasi harta benda berupa uang tabungan, perhiasan,

Hasil penelitian berdasarkan teori partisipasi dari segi bentuk ditemukan bahwa terdampak tiga bentuk partisipasi yaitu tenaga, pikiran dan materi, sedangkan respon keterlibatan