• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PARTISIPASI PEREMPUAN PESISIR DALAM MENUNJANG PENDAPATAN KELUARGA

N/A
N/A
Nita Metom

Academic year: 2024

Membagikan "SKRIPSI PARTISIPASI PEREMPUAN PESISIR DALAM MENUNJANG PENDAPATAN KELUARGA "

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PARTISIPASI PEREMPUAN PESISIR DALAM MENUNJANG PENDAPATAN KELUARGA

(Studi Kasus Perempuan Pedagang Kuliner Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang)

OLEH :

FARLAN SOLUKH NIM 1603030078

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG 2022

(2)

i

(3)

ii

(4)

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan Ini Saya Menegaskan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan asli karya tulis saya dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik S1, baik di Univeristas Nusa Cendana maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan rumusan penelitian saya sendiri tanpa ada bantuan pihak lain kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas tercantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguh-sungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh karena karya tulis ini serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi.

Kupang, 10 Mei 2022 Yang Membuat Pernyataan

FARLAN SOLUKH NIM: 16003030078

(5)

iv MOTTO

Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN,yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu

hari depan yang penuh harapan Yeremia 29:11

(6)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan dengan penuh cinta dan rasa hormat kepada orang-orang terbaik penulis:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan cinta kasih-Nya yang mulia dan selalu memberkati dalam setiap langkah hidup penulis.

2. Kedua orang tua tercinta Bapak Marnel B. Solukh dan Mama Margarita Solukh-Solo yang dengan penuh kesabaran, pengorbanan, motivasi dan doa tulus mereka selama ini untuk penulis dalam menempuh studi di FISIP Undana Kupang.

3. Untuk ke dua kaka tercinta: kaka Ince Solukh dan Petrus Kartodinodjo yang setia menemani penulis dan selalu memberikan dukungan penuh untuk penulis dalam menjalani setiap proses penyelesaian tugas akhir ini.

4. Yang terkasih sahabat seperjuangan Socrates 16 khusunya kelas B yang telah mengambil bagian dalam memberikan dukungan selama proses menyelesaikan skripsi ini.

5. Semua masyarakat Kelurahan Lasiana khusunya pedagang kuliner pantai Lasiana yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi terkait masalah yang diangkat oleh peneliti.

6. Almamater tercinta jurusan Sosiologi Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Yang Maha Esa, atas berkat dan cinta kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul“Partisipasi Perempuan Pesisir Dalam Menunjang Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Perempuan Pedagang Kuliner Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang) Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Nusa Cendana Kupang.

Dalam rangkain proses penulisan karya ilmiah ini tidak sedikit tantangan yang penulis hadapi, namun semuanya dapat dilewati karena berkat Tuhan yang disampaikan melalui segala bentuk dukungan dari banyak pihak yang tentunya sangat besar artinya bagi penulis, untuk itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc selaku Rektor Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntun ilmu di kampus UNDANA.

2. Bapak Dr. Drs. Melkisedek N.B.C. Neolaka, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana Kupang beserta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III yang telah membantu penulis dalam urusan akademik, administrasi maupun kemahasiswaan selama mengikuti perkuliahan.

3. Ibu Susana C.L Pellu, S.Sos, M.Si selaku Koordinator Program Studi Sosiologi dan Ibu Aelsthri Ndandara, S.Si, Teol, M.Si selaku Sekertaris Program Studi Sosiologi yang telah memberikan dukungan hingga skripsi ini selesai.

4. Ibu Hj. Dra. Balkis Soraya Tanof, M.Hum selaku pembimbing I serta Ibu Aelsthri Ndandara, S.Si, Teol, M.Si selaku pembimbing II yang selalu meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan, nasihat, serta arahan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

(8)

vii

5. Bapak Drs. Aris Lambe, M.Si selaku penguji 1, Ibu Susana C.L Pellu, S.Sos, M.Si selaku penguji II, Bapak Drs. Herman Y. Utang, L. Ph selaku penuji III atas kritikan dan saran yang diberikan mulai dari seminar proposal hingga skripsi.

6. Ibu Hildigardis M. I. Nahak, S. Sos, M. Si selaku dosen penasehat akademik yang telah memberikan saran-saran dan bantuan selama penulis dibangku kuliah.

7. Dosen-dosen pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik khususnya Program Studi Sosiologi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dorongan dalam memberikan arahan yang bermanfaat bagi penulis selama proses perkuliahan.

8. Pak Ari dan Ibu Ata yang telah membantu melancarkan berbagai kebutuhan administrasi bagi penulis.

9. Kedua orangtua tercinta Kedua orang tua tercinta Bapak Marnel B. Solukh dan Mama Margarita Solukh-Solo dan Kaka tersayang Ince Solukh serta semua keluarga yang dengan dukungan masing-masing mendoakan dan memfasilitasi kebutuhan selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi.

10. Bapak Lurah Lasiana, serta seluruh jajaran pemerintahan keluarahan Lasiana yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

11. Seluruh staf akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama menjadi mahasiswa.

12. Teman-teman SOCRATES 16 yang tidak sempat disebutkan satu-persatu.

Terima kasih atas persahabatan dan persaudaraan yang terjalin selama menuntut ilmu di almamater kita.

13. Kepada keluarga besar GMKI KUPANG, Komisariat Salomo ,terima kasih untuk ilmu dan pengalaman yang luar biasa yang penulis peroleh.

(9)

viii

14. Teman-teman angkatan 16 GMKI Kom. Salomo Indi, Nensi, Iren, Dian, Sofri, Ambu, Ito, Upen, Deni, Harsen, Iki, Lius, Nando. Terima kasih atas semangat dan motivasi selama ini.

15. Keluarga besar pemuda/i GMIT EKLESIA LASIANA terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini.

16. Sahabat seperjuangan Bungkus (Erni, Erna, Nia, ririn, Oa, Ito, Hendrik, Upen, Nando, Ino, Servas ) yang selalu memberikan semangat, motivasi, dukungan dan selalu setia membantu dari awal kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu dengan caranya masing-masing telah mendukung penulis dalam menyelesaikan studi.

Akhirnya, penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini, sehingga masukan-masukan yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk penyempurnaan tulisan ini.

Kupang, 10 Mei 2022 Penulis

(10)

ix ABSTRAK

Skripsi ini berjudul Partisipasi Perempuan Pesisir dalam Menunjang Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Pada Perempuan Pedagang Kuliner Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang). Masalah penelitian ini adalah bagaimana partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bentuk partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang pendapatan keluarganya di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berfokus pada bentuk partisipasi perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Penelitian ini melibatkan 15 orang informan. Informan tersebut antara lain; 5 perempuan pedagang serta suami mereka masing – masing dan 5 orang anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan Teori Partisipasi melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan di pesisir pantai Lasiana yang telah berkeluarga harus bekerja karena pendapatan rendah. Perempuan – perempuan turut berpartisipasi melalui 5 bentuk partisipa yakni (1) Bentuk partisipasi gagasan ditunjukkan dengan ruang bagi perempuan untuk mengatur dan merancang pembagian waktu di ruang publik maupun domestik termasuk memanfaatkan hasil usahanya; (2) bentuk partisipasi tenaga ditandai dengan tetap berjalan seimbang antara usaha kuliner dan tugas pokoknya sebagai ibu rumah tangga. Dari sini kita dapat mengetahui seberapa besar tenaga yang dikerahkan untuk mewujudkan keluarga yang sejahtera; (3) bentuk partisipasi harta benda berupa uang tabungan, perhiasan, perkakas atau alat – alat serta tanah milik mereka dimanfaatkan untuk menjalankan usaha mereka; (4) perempuan pesisir mendayagunakan keterampilan dan kreativitasnya dibuktikan dengan ragam kreasi pangan dan produk jualan lainnya yang dapat diterima sebagai bentuk partisipasi mereka untuk menunjang pendapatan keluarga, dan (5) partisipasi aktif dalam kegiatan social kemasyarakatan seperti arisan dan menjadi anggota koperasi menjadi wujud partisipasi sosial perempuan sekaligus untuk menunjang kekuatan financial mereka. Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian ini maka penulis menyarankan agar pemerintah (Dinas PPPA, BKKBN, dan Koperasi dan UMKM) perlu mengadakan sosialisasi mengenai adanya kesamaan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan di dalam kehidupan berumah tangga, memberdayakan potensi kaum ibu dengan memberi pelatihan pekerjaan tangan atau membantu dengan kredit usaha kecil menengah agar perempuan di pesisir pantai Lasiana dapat semakin berkembang dalam menjalankan bisnisnya dan menambah pendapatan, sehingga nanti berujung pada peningkatan ekonomi keluarga.

(11)

x ABSTRACT

This thesis is entitled Participation of Coastal Women in Supporting Family Income (Case Study on Women selling culinary delights Coast of Lasiana, Lasiana Village, Kelapa Lima District, Kupang City). The problem of this research is how the participation of coastal women in supporting family income. This study aims to identify and describe the forms of participation of coastal women in supporting their family income in Lasiana Beach, Lasiana Village, Kelapa Lima District, Kupang City. This research is a type of qualitative research with a descriptive approach that focuses on the form of women's participation in increasing family income. This study involved 15 informants. The informants include; 5 women traders and their respective husbands and 5 children. Data collection techniques used are observation, interviews, and documentation. The data were analyzed with Participation Theory through the stages of data reduction, data presentation, and data verification. The results showed that women on the Lasiana coast who had families had to work because their incomes were low. Women participate through 5 forms of participation, such as (1) The form of idea participation is indicated by the space for women to organize and design the division of time in public and domestic spaces, including utilizing the results of their efforts; (2) the form of energy participation is marked by keeping a balance between the culinary business and its main duties as a housewife. From this we can find out how much energy has been put into creating a prosperous family; (3) the form of participation in the form of property in the form of savings, jewelry, tools or equipment and their land is used to run their business; (4) coastal women utilize their skills and creativity as evidenced by the variety of food creations and other selling products that can be accepted as a form of their participation to support family income, and (5) active participation in social activities such as social gathering and being a member of cooperatives as a form of social participation women as well as to support their financial strength. Based on the results and conclusion of this study, the authors suggest that the government (PPPA Ministry, BKKBN, and Cooperatives and SMEs) needs to conduct socialization regarding the existence of equal responsibilities between men and women in married life, empower the potential of mothers by providing handwork training or helping with small and medium business loans so that women on the Lasiana coast can further develop in running their businesses and increase their income, and finally it will lead to an increase in the family economy.

(12)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PENGESAHAN ...i

PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERYATAAN ... iii

MOTTO ...iv

LEMBARAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ...vi

ABSTRAK ...ix

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR BAGAN ... xiii

DAFTAR TABEL ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 7

2.2 Penjelasan Konsep ... 13

2.2.1 Partisipasi ... 13

2.2.2 Perempuan Pesisir ... 17

2.2.3 Pendapatan Masyarakat Pesisir ... 18

2.2.4 Keluarga ... 19

2.3 Teori ... 22

2.4 Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Metode Penelitian ... 26

3.2 Lokasi Penelitian ... 26

3.3 Pendekatan Penelitian ... 27

(13)

xii

3.4 Sumber Data ... 28

3.4.1 Data Primer ... 28

3.4.2 Data Sekunder ... 28

3.5 Informan Penelitian ... 28

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.6.1 Observasi ... 29

3.6.2 Wawancara ... 30

3.6.3 Dokuentasi ... 30

3.6.4 Studi Pustaka ... 30

3.7 Teknik Analisis Data ... 31

3.7.1 Reduksi Data ... 31

3.7.2 Penyajian Data ... 31

3.7.3 Verifikasi ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 33

4.1.2 Profil Pantai Lasiana ... 35

4.1.3 Karakteristik Informan ... 37

4.2 Analisis Hasil Penelitian ... 38

4.2.1 Partisipasi Perempuan Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga...58

4.2.2 Pemanfaatan Hasil Kerja Untuk Kebutuhan Ekonomi Keluarga ... 65

4.2.3 Implikasi Sosiologis………....…...70

BAB V PENUTUP ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ... 79

(14)

xiii

DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ... 24

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian ... 34

Tabel 4.2 Fasilitas Penunjang Objek Wisata Pantai Lasiana ... 36

Tabel 4.3 Karakteristik Informan ... 37

Tabel 4.4 Pendapatan Keluarga Sebelum Perempuan Berdagang ... 51

Tabel 4.5 Pendapatan Keluarga Sesudah Perempuan Berdagang ... 52

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masyarakat yang melangkah maju ke zaman baru seperti zaman kita, antara lain mengalami masa emansipasi perempuan, yaitu usaha melepaskan diri dari peranan perempuan yang terbatas dari sistem kekerabatan untuk mendapatkan status baru, sesuai dengan zaman baru, dalam keluarga dan dalam masyarakat besar. Perubahan pada sistem pendapatan dalam masyarakat tersebut membawa perubahan pada alokasi pendapatan keluarga. Dalam hal ini, perempuan berubah karena peranan perempuan dalam bidang ekonomi berubah pula (Sajogyo, 1985). Keberhasilan suatu keluarga dalam membentuk sebuah rumah tangga dan sejahtera tidak lepas dari peran seorang istri yang begitu besar. Baik dalam membimbing dan mendidik anak mendampingi suami, membantu pekerjaan suami bahkan sebagai tulang punggung keluarga dalam mencari nafkah.

Pada era globalisasi saat ini, faktor yang paling mempengaruhi kesejahteraan keluarga adalah tingkat pendapatan, terpenuhnya atau tidak kebutuhan keluarga tersebut. Mudzhakar (2001) menyatakan bahwa partisipasi perempuan dalam dunia kerja, telah memberikan kontribusi yang besar terhadap kesejahteraan keluarga. Angka perempuan pekerja di Indonesia dan juga di negara lain masih akan terus meningkat, karena beberapa faktor seperti meningkatnya kesempatan belajar bagi perempuan, keberhasilan program keluarga berencana, banyaknya tempat penitipan anak dan kemajuan teknologi yang memungkinkan perempuan dapat menangani masalah keluarga dan

(17)

2

masalah kerja sekaligus. Peningkatan partisipasi kerja tersebut bukan hanya mempengaruhi konstelasi pasar kerja, akan tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan perempuan itu sendiri dan kesejahteraan keluarganya.

Perempuan yang bekerja akan menambah penghasilan keluarga, yang secara otomatis mampu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan seluruh anggota keluarga.

Peran istri tidak hanya dalam areal pekerja domestik tetapi juga areal publik. Hal ini dapat terjadi karena penghasilan suami sebagai pencari nafkah utama tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Perempuan ternyata memiliki peranan yang penting dalam menyiasati serta mengatasi kemiskinan yang dialaminya sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rumah tangganya.

Perubahan sistem pendapatan dalam masyarakat membawa perubahan pula pada alokasi pendapatan keluarga. Hal tersebut berdampak pada perubahan peran kaum perempuan dalam kontribusinya terhadap kesejahteraan keluarga.

Menurut Soetrisno (1997:94), pada dasarnya bagi perempuan Indonesia, khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir dan tingkat pendapatan rendah, peran ganda bukanlah sesuatu hal yang baru. Bagi perempuan golongan ini peran ganda telah ditanamkan oleh para orang tua mereka sejak mereka masih berusia muda. Para remaja putri tidak dapat bermain bebas seperti layaknya remaja lainnya karena terbebani kewajiban bekerja untuk membantu pendapatan keluarga mereka.

Warga di Kelurahan Lasiana paling banyak bekerja sebagai pedagang.

Mereka menjual hasil laut. Berdasarkan data Kelurahan Lasiana (2021),

(18)

3

jumlah masyarakat yang bekerja sebagai pedagang dan merupakan angka tertinggi yaitu sebanyak 1.167 jiwa. Lasiana terletak di daerah pesisir yang berbatasan langsung di bagian utara dengan Teluk Kupang. Namun, berdasarkan observasi awal, hasil tangkapan laut yang ada pun tidak selalu mencukupi kebutuhan keluarga. Pendapatan hasil jualan tangkapan laut dari nelayan kepala keluarga pun tidak menentu dan cenderung dalam jumlah kecil atau habis terpakai tanpa dapat disisihkan sebagai tabungan. Kemiskinan masyarakat pesisir sangat paradoks jika kita melihat data mengenai sumberdaya perikanan dan kekayaan bahari yang cukup besar. Dengan demikian, perempuan pun berpartisipasi untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan menjual kuliner seperti pisang gepe, jagung bakar, buah lontar, berbagai olahan ikan, dan aneka macam kuliner lainnya. Mereka juga menjual minuman yang menyegarkan di Pantai Lasiana, seperti air kelapa atau es kelapa muda, dan minuman botol/kaleng.

Melihat potensi sumber daya pesisir di Lasiana, secara potensial dapat dimanfaatkan untuk menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Sumber daya pesisir yang melimpah ini memungkinkan perempuan pesisir untuk melakukan pekerjaan lain guna menunjang perekonomian keluarga. Peran perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga tidak semata untuk membantu pendapatan keluarga saja, melainkan juga membentuk kualitas diri perempuan itu sendiri dengan memberi kesempatan bagi perempuan dalam sektor ekonomi, seperti kesempatan kerja dan usaha mandiri. Sebagai salah satu dari anggota keluarga, seorang ibu dituntut untuk

(19)

4

ikut berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, sehingga tidak hanya tergantung dari apa yang dilakukan dan diperoleh suami. Di pesisir Pantai Lasiana dalam kehidupan keseharian, perempuan memiliki peran yang besar, dimana di satu sisi mereka ditempatkan pada posisi domestik, pada sisi yang lain mereka memegang peranan sosial-ekonomi juga.

Berdasarkan masalah di atas, penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Partisipasi Perempuan Pesisir dalam Menunjang Pendapatan Keluarga (Studi Kasus Pada Perempuan Pedagang Kuliner Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang pendapatan keluarga di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang?”

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan mendeskripsikan partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang pendapatan keluarganya di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.

(20)

5 1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, peneliti berharap dapat mengambil beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoretis

 Memberikan sumbangan teoretis kepada ilmu Sosiologi mengenai partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang pendapatan keluarga.

 Memberi pengetahuan tentang peran istri nelayan dalam menunjang pendapatan keluarga di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

 Sebagai referensi studi perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian pada permasalahan yang sama.

1.4.2 Manfaat Praktis

 Bagi pemerintah hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah sebagai model atau contoh usaha kuliner yang dapat diterapkan di daerah lain sekaligus bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan yang pro nelayan dan kehidupan masyarakat pesisir.

 Bagi masyarakat umum, dapat digunakan sebagai pemahaman dan gambaran tentang realitas sosial yang ada di masyarakat mengenai peran dan strategi yang dilakukan perempuan pesisir dalam meningkatkan pendapatan keluarganya.

(21)

6

 Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya, baik itu dalam aspek kajian yang lain tapi masih bersinggungan atau serumpun dalam ilmu sosial.

(22)

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Peranan Perempuan dalam Meningkatkan Perekonomian Keluarga Nelayan di Kelurahan Tumumpa II, Kecamatan Tuminting, Kota Manado (Karangan, Durand, & Sondakh, 2017)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran, kegiatan ekonomi produktif dan kegiatan sosial perempuan dalam keluarga nelayan di Kelurahan Tumumpa II Kecamatan Tuminting Kota Manado. Penelitian ini menggunakan mixed methoddengan pendekatan purposive sampling.

Responden dalam penelitian ini adalah perempuan Nelayan yang ditemui pada Penelitian di Kelurahan Tumumpa II adalah sebanyak 44 responden yang sampelnya diambil 11 perempuan dari 4 lingkungan. menggunakan cara

Peran perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga nelayan di Kelurahan Tumumpa II Kota Manado sangatlah nyata. Baik secara langsung maupun tidak langsung perempuan nelayan atau istri nelayan di Kelurahan Tumumpa II telah ikut andil dalam menopang perekonomian keluarga. Peran istri dalam menopang ekonomi keluarga adalah 88,6% dari perempuan responden dengan berbagai macam usaha sedangkan ada sekitaran 11,4 % dari perempuan responden yang memilih untuk tidak bekerja tetapi mengurus dan mengolah pendapatan keluarga saja. Istri nelayan yang ada di Kelurahan Tumumpa II juga masih aktif

(23)

8

dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatanberupa pelatihan keterampilan ataupun penyuluhan-penyuluhan yang diadakan oleh ibu-ibu PKK di Kelurahan Tumumpa II, arisan, rukun ibadah dan pengajian ibu- ibu.

Partisipasi Perempuan dalam Pemenuhan Ekonomi Keluarga (Studi Kasus tentang Perempuan Pekerja Genteng di Industri Genteng Sokka Desa Kedawung, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen) (Mubarok, 2019)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat ekonomi keluarga pada masyarakat Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen. Hal tersebut menyebabkan perempuan berpartisipasi bekerja di pabrik Genteng Sokka untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Sedangkan jenis penelitiannya adalah studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek di dalam penelitian ini adalah perempuan yang bekerja di pabrik genteng, suami perempuan yang bekerja di pabrik genteng, pemilik pabrik genteng dan dokumen dari kelurahan Desa Kedawung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perempuan bekerja di pabrik Genteng Sokka, keadaan ekonomi keluarga mereka bisa terpenuhi.

Penghasilan yang mereka peroleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti biaya pendidikan anak, mencukupi kebutuhan

(24)

9

dapur dan kebutuhan untuk bermasyarakat. Walaupun perempuan bekerja di pabrik genteng akan tetapi mereka juga tetap dituntut tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga. Mereka tetap melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci, memasak, melayani suami dan mengurus anak.

Ada tiga faktor yang menyebabkan perempuan bekerja di pabrik genteng yakni faktor keturunan, lingkungan dan ekonomi. Penelitian ini menegaskan bahwa keterlibatan perempuan dalam peran-peran produktif dipengaruhi oleh situasi ekonomi keluarga. Perubahan peran ini mempengaruhi pola relasi dengan laki-laki atau suami yang ditunjukkan oleh adanya kesepakatan-kesepakatan yang dibuat oleh perempuan dan suaminya menyangkut peran-peran baru mereka.

Studi Peran Perempuan Pesisir dalam Menunjang Aktivitas Perikanan di Desa Torosiaje Laut Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato (Sumrin, Olii, & Baruadi, 2015)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran perempuan pesisir dalam menunjang aktivitas perikanan dan keterlibatan istri nelayan dalam membantu perekonomian keluarga di Desa Torosiaje Laut Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif, dengan menggunakan analisis kualitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan istri nelayan di Desa Torosiaje Laut. Dari 375 KK diambil sampel sebanyak 78 orang istri nelayan yang bekerja membantu meningkatkan ekonomi keluarga. Data dikumpulkan dengan

(25)

10

wawancara dan observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masih tergolong rendah sehingga mempengaruhi pola pikir khususnya dalam mengambil keputusan pengelolaan ekonomi keluarga. Kegiatan para istri nelayan di bidang perikanan yakni menjual hasil tangkapan dari suaminya, mengolah ikan asin, membuat dan memperbaiki pukat di waktu luang.

Sedangkan kegiatan peran pesisir di luar bidang perikanan yakni membuka warung makan, menjadi pedagang sambilan, buruh cuci kain, pembuat kue, menjual kue, serta menjual kayu bakar. Faktor pendukung peningkatan peran perempuan adalah kemampuan kerjanya tinggi, dorongan keluarga cukup kuat, dan lokasi kegiatan merupakan obyek wisata potensial yang membutuhkan aktivitas perempuan dalam perdagangan. Kendala yang dihadapi adalah rendahnya akses perempuan terhadap sumber daya modal, transportasi dan informasi.

Peran Istri Nelayan Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Keluarga (Kurniawati, 2017)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran istri nelayan dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga menurut jenis pekerjaan yang dilakukan dan pendapatan yang diperoleh serta besarnya sumbangan pendapatan tersebut untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Penelitian ini dilakukan tahun 2016 di Desa Tasikagung Rembang, menggunakan Metode penelitian survei. Pengambilan responden

(26)

11

dilakukan secara purposive sampling, analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar istri nelayan di Desa Tasikagung Rembang memiliki pekerjaan sebagai pengolah produk perikanan. Rerata besarnya nilai pendapatan istri nelayan adalah sebesar 400.000 rupiah per bulan. Pekerjaan yang dilakukan oleh istri dan kepala keluarga dalam rumah tangga nelayan memiliki karakteristik yang sama, sangat tergantung pada musim. Meningkatkan partisipasi istri dan anoggota keluarga dalam bekerja merupakan salah satu usaha startegis saat ini untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Pengembangan usaha diluar sektor perikanan sangat penting dilakukan, mengingat tingkat pendapatan dari sektor perikanan masih rendah karena sangat dipengaruhi oleh musim

Peran Ganda Perempuan Pada Keluarga Masyarakat Agraris: Kasus 10 Istri Buruh Tani Di Desa Putat Purwodadi Grobogan (Arsini, 2014)

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di desa Putat, Purwodadi, Grobogan.

Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) peranan istri buruh tani di desa Putat dalam peningkatan ekonomi banyak terkonsentrasi pada sector informal. Bias gender dalam kehidupan ekonomi keluarga sudah tampak kabur karena para istri juga di tuntut untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga mereka tidak hanya tinggal diam di rumah untuk menanti dan membelanjakan penghasilan suami mereka dari sawah,

(27)

12

namun mereka juga ikut terlibat dalam kegiatan mencari nafkah. Konsep yang terkait dengan penelitian ini adalah mengenai stratifikasi social, dimana adanya pembedaan antara kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah gender, yang mengarah kepada pemikiran bagaimana gender dipermasalahkan. 2) Partisipasi istri dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga di desa Putat di wujudkan dalam ketiga perannya baik dalam lingkungan rumah tangga, dalam bidang ekonoomi, maupun dalam masyarakat. Peran ibu rumah tangga sangatlah dominan di desa Putat karena mereka harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri dan perbekalan bagi suami untuk ke sawah. Mereka harus menyelesaikan segala tugas di dalam rumah tangga yang memang secara kodrati telah menjadi tanggung jawab mereka dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung proses porduksi. Ibu-ibu di Desa Putat juga masih aktif dalam kegiatan-kegiatan social kemasyarakatan seperti kegiatan PKK, arisan dan pengajian sebagai wujud partisipasinya di dalam kehidupan bermasyarakat. Namun dalam ekonomi bentuk partisipasi seorang istri buruh tani di desa Putat ada dual hal yaitu menjadi pengrajin batik tulis, selain itu juga biasanya istri-istri buruh tani memilih profesi sebagai pedagang (penjual sayur keliling atau membuka warung di rumah).

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini, maka didapatkan persamaan dan perbedaan.

Persamaan dari penelitian yang akan peneliti lakukan adalah terletak pada

(28)

13

subjek penelitian yaitu perempuan yang hidup di daerah pesisir yang berperan sebagai pencari nafkah untuk menghasilkan peningkatan pendapatan dalam keluarganya. Perbedaan mendasar dalam penelitian ini terletak pada lokasi penelitian, dimana penelitian ini meneliti perempuan yang berjualan di tempat wisata Pantai Lasiana. Subjek penelitian pun semua perempuan yang berjualan di sana, meskipun suami mereka tidak berprofesi sebagai nelayan.

2.2 Penjelasan Konsep 2.2.1 Partisipasi

Partisipasi dimaknai sebagai ketelibatan seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kegiatan dalam rangka pencapain tujuan. Keterlibatan tersebut umumnya didorong oleh suatu kesadaran dan kesukarelaan untuk ikut memperbaiki keadaan. Partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental dan emosi orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk menyumbangkan pada tujuan kelompok dan sama-sama bertanggung jawab terhadapnya (Hurairah 2011:109).

Secara umum partisipasi diartikan sebagai kapasitas sesorang dalam upaya-upaya yang menentukan bagi kualitas hidup yang dijalaninya. Adjid (1985), mengartikan partisipasi sebagai kemampuan masyarakat untuk bertindak dalam keberhasilan yang teratur untuk menanggapi kondisi lingkungan, seehingga masyarakat tersebut dapat bertindak sesuai dengan logika yang dikandung oleh kondisi lingkungan tersebut.

(29)

14

Menurut Mubyarto (dalam Suparjan, 2003:58), partisipasi merupakan kesediaan untuk membantu berhasilnya program sesuai dengan kemampuan setiap orang, bukan berarti harus mengorbankan kepentingan diri sendiri. Inti dari partisipasi masyarakat adalah sikap sukarela masyarakat untuk membantu keberhasilan program pembangunan.

Sedangkan patisipasi masyarakat dalam pembangunan menurut Slamet (1994) partisipasi masyarakat dalam pembangunan diartikan sebagai ikut sertanya masyarakat dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan pembangunan, ikut serta memanfaatkan dan ikut menikmati hasil- hasil pembangunan. Konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah mulai dikenalkan oleh pemerintah sejak awal tahun 1980-an melalui istilah pemberdayaan masyarakat. Masyarakat diharapkan untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan serta menjaga lingkungan dimana mereka berada. Untuk mensukseskan gerakan pemberdayaan masyarakat tersebut kemudian pemerintah membentuk beberapa lembaga-lembaga PKK, LKMD dan karang taruna sebagai wadah dalam mendorong komunitas lokal untuk berpartisipasi dan menjujung solidaritas bersama.

Menurut Adisasmita (2006:35), dengan partisipasi masyarakat, perencanaan pembangunan diupayakan menjadi lebih terarah, artinya rencana atau progam pembangunan yang disusun itu adalah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat, berarti dalam penyusunan rencana/progam pembangunan dilakukan penentuan prioritas (urutan berdasar besar kecilnya tingkat kepentingannya), dengan demikian

(30)

15

pelaksanaan (implementasi) progam pembangunan akan terlaksana pula secara efektif dan efisien. Dengan penyusunan rencana/progam pembangunan secara terarah dan serasi dengan kebutuhan masyarakat dan pelaksanaan (implementasi) progam pembangunan secara efektif dan efisien, berarti distribusi dan alokasi faktor-faktor produksi dapat dilaksanakan secara optimal, demikian pula pencapaian sasaran peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja (pengurangan pengangguran), berkembangnya kegiatan lokal baru, peningkatan pendidikan dan kesehatan masyarakat, peningkatan keswadayaan dan partisipasi masyarakat akan tercapai secara optimal pula..

Menurut pendapat Davis (Hernawati, Saleh &Suwondo, 2014) mengemukakan jenis partisipasi sebagai berikut:

a. Partisipasi pikiran (psychological participation), merupakan jenis keikutsertaan secara aktif dengan mengerahkan pikiran dalam suatu rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Partisipasi tenaga (physical participation), adalah partisipasi dari individu atau kelompok dengan tenaga yang dimilikinya, melibatkan diri dalam suatu aktifitas dengan maksud tertentu.

c. Partisipasi pikiran dan tenaga (psychological and physical participation), Partisipasi ini sifatnya lebih luas lagi disamping mengikut sertakan aktifitas secara fisik dan non fisik secara bersamaan.

(31)

16

d. Partisipasi keahlian (participation with skill), merupakan bentuk partisipasi dari orang atau kelompok yang mempunyai keahlian khusus, yang biasanya juga berlatar belakang pendidikan baik formal maupun non formal yang menunjang keahliannya.

e. Partisipasi barang (material participation), partisipasi dari orang atau kelompok dengan memberikan barang yang dimilikinya untuk membantu pelaksanaan kegiatan tersebut.

f. Partisipasi uang (money participation), partisipasi ini hanya memberikan sumbangan uang kepada kegiatan. Kemungkinan partisipasi ini terjadi karena orang atau kelompok tidak bisa terjun langsung dari kegiatan tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi berpartisipasinya perempuan (isteri) dalam ekonomi keluarga, dari segi pendidikan, sosio-kultural, dan lain sebagainya. Dalam hal ini dapat dirumuskan motivasi perempuan untuk bekerja di luar rumah tangga meliputi; (1). Untuk menambah penghasilan keluarga, (2). Mencapai kemandirian ekonomi atau tidak bergantung kepada suami, (3). menghindari rasa kebosanan dan mengisi waktu kosong, (4). Mengalami ketidakpuasan dalam perkawinan, (5).

Memiliki minat dan keahlian tertentu yang ingin dimanfaatkan, (6) memeroleh status dan (7) mengembangkandiri (Munandar, 1996: 47).

Ragam motivasi perempuan, dalam hal ini istri, bekerja di luar rumah menjadi bukti perempuan mampu menjawab tuntutan social dan ekonomi rumah tangga yang cukup berat. Dikatakan cukup berat karena

(32)

17

perempuan (istri) mencari nafkah untuk menunjang kebutuhan keluarganya tanpa meninggalkan tugas rumah tangga. Sedapat mungkin mereka akan berusaha membagi waktu antara pekerjaan dan tugasnya sebagai ibu, sehingga umumnya mereka akan memilih bekerja di sektor informal, seperti usaha mikro atau berdagang kecil – kecilan.

2.2.2 Perempuan Pesisir

Masyarakat pesisir adalah sekelompok warga yang tinggal di wilayah pesisir yang hidup bersama dan memenuhi kebutuhan hidupnya dari sumberdaya di wilayah pesisir. Masyarakat yang hidup di kota-kota atau permungkiman pesisir memiliki karakteristik secara sosial ekonomis sangat terkait dengan sumber perekonomian dari wilayah laut Prianto dalam (Arifin, 2006). Sedangkan Kusnadi, dkk (2006) menyebutkan bahwa perempuan pesisir adalah istilah bagi kaum perempuan yang hidup dikawasan pesisir baik yang hidup dilingkungan keluarga dengan aktivitas sebagai nelayan maupun yang di lingkungan pesisir dengan aktivitas mencari nafkah diluar kehidupan sebagai nelayan.

Perempuan pesisir memiliki peran ganda dalam lingkungan keluarganya dan masyarakat. Peranan ganda yang dimaksudkan ialah pekerjaan yang dilakukan bukan hanya dibidang domestik tetapi juga mengambilperanan diranah publik. Melihat hal ini, maka perempuan pesisir merupakan sumber daya manusia yang mempunyai potensi dalam dirinya. Peran perempuan pesisir tidak lagi hanya sebagai ibu rumah tangga atau menjadi pengikut suami tetapi perempuan pesisir mempunyai

(33)

18

hak yang sama seperti laki-laki. Mencari nafkah sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh kaum perempuan pesisir.

Perempuan pesisir di dalam penelitian ini adalah perempuan yang sudah berkeluarga dan melakukan peran ganda sebagai ibu rumah tangga dan pencari nafkah di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.

2.2.3 Pendapatan Masyarakat Pesisir

Pendapatan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti hasil kerja (usaha atau sebagainya). Pendapatan seseorang dapat dikaitkan dengan jenis pekerjaan yang dilakukannya sesuai dengan profesi masing-masing. Setelah bekerja, seseorang memperoleh pendapatan yang dapat digunakan sebagai pemenuh kebutuhan sehari-hari, selain itu dapat digunakan untuk tabungan maupun usaha.

Masyarakat pesisir pada umumnya merupakan sekumpulan masyarakat yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir. Masyarakat pesisir merupakan entitas sosial, ekonomi, ekologi dan budaya, yang menjadi batas antara daratan dan lautan, dimana di dalamnya terdapat suatu kumpulan manusia yang memiliki pola hidup dan tingkah laku serta karakteristik tertentu. Masyarakat pesisir ini menjadi tuan rumah di wilayah pesisir sendiri. Mereka menjadi pelaku utama dalam

(34)

19

pembangunan kelautan dan perikanan, serta pembentuk suatu budaya dalam kehidupan masyarakat pesisir (Kuncoro, 2015).

Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang atau rumah tangga mapun masyarakat, salah satu konsep pokok yang paling sering digunakan yaitu melalui tingkat pendapatan. Pendapatan masyarakat merupakan penerimaan dari gaji atau balas jasa dari hasil usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Seperti pendapat yang dikemukakan oleh Toweulu bahwa untuk meningkatkan pendapatan, seorang anggota keluarga dapat mencari pendapatan dari sumber lain atau membantu pekerjaan kepala keluarga sehingga pendapatannya bertambah (2001:3).

2.2.4 Keluarga

Menurut Narwono dan Suyatno (2004), keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Satuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat yang ditandai oleh adanya kerja sama ekonomi dan mempunyai fungsi untuk berkehidupan, bersosialisasi atau mendidik anak dan menolong. Keluarga biasanya disebut sebagai salah satu institusi terkecil dalam masyarakat yang memiliki beberapa fungsi seperti yang dipaparkan oleh Setiadi & Kholip (2015) sebagai berikut:

(35)

20 1. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi

Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang sering kali dengan mengadakan pembagian kerja diantara angota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinasi dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industri-industri rumah yang mana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi, maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya sekedar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan, akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja. Dengan kata lain, suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan dalam kerjasama.

2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan

Fungsi ini adalah untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga berbentuk kepribadiannya. Anak-anak itu lahir tanpa bekal sosial dan karenanya agar sang anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasikan oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada di masyarakat. Jadi, dengan kata lain anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan norma-norma yang tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus

(36)

21

memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan, apa yang baik, indah, yang patut dan sebagainya. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana- sarananya. Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dan kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkat pekertinya, sikapnya dan reaksi emosionalnya. Oleh karena itu, keluarga merupakan perantara di antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang yaitu keluarga, khususnya seorang ibu.

3. Fungsi Afeksi

Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan akan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukan bahwa kenakalan yang serius adalah ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup.

Dalam menghadapi realitas hidup yang penuh dengan tantangan seperti sekarang ini untuk dapat memelihara dan meningkatkan taraf hidupnya, maka manusia senantiasa melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Menusia cenderung terdorong untuk mengembangkan aspek-aspek ekonominya, sampai mencapai suatu tingkat realitas dan kompleksitas tertentu dalam tatanan yang lebih baik dari sebelumnya.

(37)

22 2.3 Teori

Teori Sosiologi yang berkaitan dengan partisipasi perempuan dalam meningkatkan perekonomian keluarga dianggap relevan dan mendukung kerangka berpikir dalam penulisan ini. Oleh karena itu, Teori Partisipasi menjadi pisau analisis dalam judul penelitian ini.

Teori Partisipasi

Astuti (2011:31) mengungkapkan bahwa partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Pelibatan seseorang dalam suatu kegiatan, dikelompokkan menjadi beberapa bentuk partisipasi.

Menurut Huraerah (dalam Indarto 2017: 94) menyatakan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut: (a) partisipasi buah pikiran, partisipasi tersebut dilakuan dalam pertemuan atau rapat; (b) partisipasi tenaga, partisipasi ini biasanya dilakukan dalam kegiatan perbaikan atau pembangunan desa; (c) partisipasi harta benda, masyarakat memberikan harta bendanya untuk kegiatan perbaikan atau pembangunan desa, dan juga diberikan kepada orang lain, biasanya berupa uang atau makanan; (d) partisipasi keterampilan dan kemahiran, masyarakat memberikan keterampilan dan kemahirannya untuk mendorong aneka bentuk usaha dan industry; (e) partisipasi sosial, diberikan orang sebagai tanda keguyuban.

Margono Slamet (dalam Prasetyo 2010, 26 - 27) menjelaskan tiga persyaratan yang menyangku tkemauan, kemampuan dan kesempatan untuk berpartisipasi adalah sebagaiberikut; (a) Tumbuh dan berkembangnya kemauan berpartisipasi sedikitnya diperlukan sikap untuk

(38)

23

selalu ingin memperbaiki mutu hidup dan tidak cepat puas sendiri, dan kebersamaan untuk dapat memecahkan masalah, (b) Memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi masalah sambil memahami kesempatan – kesempatan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan memanfaatkan sumber daya, pengetahuan dan keterampilan yang ada, dan (c)kesempatan untuk berorganisasi, termasuk untuk memperoleh dan mempergunakan peraturan, perizinan dan prosedur kegiatan yang harus dilaksanakan.

2.4 Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah merupakan penalaran yang di kembangkan dalam pemecahan masalah penelitian. Kerangka penelitian pada dasarnya mengembangkan jalan pemikiran dalam landasan dan pelaksanaan penelitian tentang “partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang perekonomian keluarga”.

Dalam memperjelas kerangka berpikir dari penelitian ini, maka dapat dilihat bagan kerangka berpikir berikut ini:

(39)

24 Keterangan:

: Menyatakan hubungan

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Rumah tangga penduduk di wilayah pesisir

Permasalahan yang dihadapi istri atau perempuan pesisir:

1. Kurangnya tangkapan laut yang mengakibatkan pendapatan tidak menentu

2. Termasuk dalam golongan ekonomi menengah ke bawah

3. Keadaan ekonomi yang tidak mencukupi

Pendapatan Suami Partisipasi Perempuan

Dalam Rumah Tangga (Domestik):

1. Mengurus rumah

2. Memasak

3. Mencuci

4. Membimbing dan

mengasuh anak

Di Luar Rumah Tangga (Publik):

1. Menjual makanan seperti pisang gepe, jagung bakar, buah lontar dan aneka macam kuliner lainya.

2. Menjual minuman seperti air kelapa/ es kelapa muda, dan minuman botol/kaleng

Pendapatan Istri

Pendapatan Keluarga TEORI PARTISIPASI

(40)

25

Dilihat dari kerangka berpikir diatas dapat dikatakan bahwa perempuan khususnya di pantai lasiana yang bekerja sebagai pedagang kuliner sesungguhnya mampu menjalankan tugas seorang laki-laki (suami) dengan menjalankan perannya diranah domestik dan juga ranah publik.

Hal ini dilakukan oleh perempuan ketika penghasilan suami sebagai pencari nafkah utama tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan demikian banyak perempuan yang menjalankan peran ganda dengan tujuan untuk mensejahterahkan kehidupan keluarga dan juga untuk keluar dari garis kemiskinan. Perempuan di pesisir pantai lasiana membantu menambah penghasilan suami untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah dengan cara berdagang kuliner di tempat wisata pantai lasiana. Dari kerangka berpikir diatas pula dapat kita lihat bahwa adanya ketangguhan seorang perempuan dalam menjalankan tugasnya baik dirumah sebagai istri dan ibu maupun di tempat berdagang sebagai seorang pedagang kuliner, dimana perempuan mampu untuk menjalankan kedua peran tersebut.

(41)

26 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Di mana penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau kelompok yang diamati. Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian proses menjaring informasi, dari kondisi sewajarnya dalam kehidupan sebagai objek dihubungkan dengan pemecahan suatu masalah baik dari sudut pandang teoritis maupun praktis.

Moleong mengemukakan bahwa penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskritif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diambil (Moleong, 2002:3).

Penelitian kualitatif tidak bertujuan menguji atau membuktikan kebenaransuatu teori, tetapi teori yang ada dikembangkan dengan menggunakan data yang dikumpulkan. Jenis penelitian ini dipilih untuk memperoleh gambaran terhadap partisipasi perempuan dalam menunjang pendapatan keluarga di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Pantai Lasiana merupakan Daerah tujuan wisata bahari yang juga menjadi ikon kebanggaan kota Kupang.

Jaraknya sekitar 45 hingga 50 menit perjalanan dari pusat kota.Peneliti

(42)

27

memilih Lasiana sebagai lokasi karena mempertimbangkan beberapa alasan, yaitu: (1) letak Pantai Lasiana yang terbilang mudah diakses; (2) beragamnya mata pencaharian masyarakat Lasiana; (3) Pantai Lasiana sarat akan sumberdaya pesisir yang dapat dimanfaatkan; dan (4) terdapat sejumlah perempuan pedagang yang dapat dijadikan informan kunci dalam penelitian ini terutama untuk menemukan peran perempuan sebagai upaya menyokong pendapatan keluarganya.

3.3 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, yakni data yang digunakan merupakan data kualitatif atau data yang berupa gambaran atau kata-kata. Pendekatan kualitatif juga dapat diartikan sebagai penelitian yang memiliki tujuan untuk memahami fenomena tentang sesuatu yang dialami. Creswell menyatakan penelitian kualitatif sebagai suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, mengembangkan teori, memastikan kebenaran data dan meneliti sejarah perkembangan (Noor,2011:35).

Dimana dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data terkait dengan partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang pendapatan keluarga di Pantai Lasiana, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

(43)

28 3.4 Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa sumber baik melalui data dalam dokumen dan secara lisan melalui wawancara. Sumber-sumber data yang diperoleh tersebut antara lain melalui:

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada peneliti (Sugiyono, 2008:137). Sumber primer pada penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari dialog atau wawancara dengan informan perempuan pedagang, suami dan anak-anak yang bertempat tinggal di pantai lasiana.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data pada peneliti (Sugiyono, 2008:137). Data ini biasanya didapatkan dari orang lain selain sumber primer atau lewat dokumen. Dokumen-dokumen yang terkait dengan masalah yang akan dibahas dalam tulisan ini.

3.5 Informan Penelitian 1. Informan

Informan dalam penelitian ini adalah perempuan pesisir yang berdagang di sekitar Pantai Lasiana dan anggota keluarga perempuan pedagang guna mendapatkan hasil analisis yang sahih. Peneliti mendapat

(44)

29

informan sebanyak 15 orang dengan rincian lima pasangan suami istri dan lima anak yang membantu ibunya berdagang di Pantai Lasiana.

2. Teknik penentuan informan

Dalam penentuan informan, peneliti menerapkan teknik sampling bertujuan atau purposive sampling. Menurut Sugiyono (2017: 301) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu atau dengan kata lain penentuan informan berdasarkan pada kriteria penelitian. Teknik sampling bertujuan ini mampu menjawab harapan dari peneliti, karena dengan menggunakan penelitian kualitatif, peneliti mampu mencari tahu lebih dalam lagi apa yang diketahui oleh informan.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan diperlukan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

3.6.1 Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan informasi yang diperlukan peneliti, sehingga peneliti melakukan pengamatan secara langsung tempat yang akan digunakan untuk penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti terjun langsung ke lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data dan informasi yang akurat lewat wawancara.

(45)

30 3.6.2 Wawancara

Wawancara yaitu proses memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab terhadap informan. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak antara pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara diadakan dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan, untuk mengecek kebenaran data yang diperoleh melalui kegiatan observasi yang dilakukan pada langkah pertama. Selama proses wawancara dengan informan, yang terdiri atas perempuan pedagang serta suami dan anak- anak peneliti mencatat dan merekam hasil wawancara dengan seluruh informan. Setelah itu membuat transkrip hasil wawancara untuk pengklarifikasian data.

3.6.3 Dokumentasi

Tahap dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data hasil wawancara dan observasi, serta dokumen yang berisi data yang di butuhkan. Peneliti menelaah fakta dan data-data yang tersimpan dalam domumentasi dan literatur yang berkenaan dengan pertisipasi perempuan dalam menunjang pendapatan keluarga di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

(46)

31 3.6.4 Studi Pustaka

Tahap studi pustaka dilakukan sebagai teknik pendukung dan pelengkap tulisan sekaligus membantu penulis dalam menganalisis data tentang pertisipasi perempuan dalam menunjang pendapatan keluarga.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga tema dapat dirumuskan seperti disarankan oleh data (Ahmadi, 2016:217). Kegiatan analisis data dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain:

3.7.1 Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagi proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tulisan di lapangan. Dalam tahap ini, peneliti menentukan dan memilah beberapa data sesuai dengan kebutuhan. Tujuan diadakan transkrip data ialah untuk memilih informasi mana yang dianggap sesuai dan tidak sesuai dengan masalah yang menjadi pusat penelitian di lapangan.

3.7.2 Penyajian Data

Setelah peneliti memilih dan memilah data yang masuk, selanjutnya peneliti menyajikan data-data tersebut untuk dianalisis. Penyajian data dilakukan dengan cara menghubungkan data yang satu dengan data yang lain untuk melihat beberapa kecenderungan. Penyajian data merujuk

(47)

32

paada upaya melakukan deskripsi berbagai informasi agar dapat melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian dalam penelitian kualitatif biasanya berbentuk teks naratif.

3.7.3 Verifikasi

Setelah data reduksi dan disajikan maka selanjutnya peneliti melakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada tahap ini, peneliti menginterpretasi, memahami, dan mencari makna dari setiap gejala sosial terutama partisipasi yang ditemukan sejak penelitian ini dimulai, mencatat keteraturan dan pola penjelasan serta konfirgurasi yang mungkin ada, dan alur kausalitas.

(48)

33 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Profil Kelurahan Lasiana

Kelurahan Lasiana merupakan salah satu dari lima kelurahan yang ada di kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah kelurahan Lasiana dibatasi oleh daratan dan teluk. Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Oesapa, sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Tarus, sebelah utara berbatasan dengan Teluk Kupang dan sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Penfui Timur.

Kelurahan Lasiana merupakan kelurahan terluas di Kecamatan Kelapa Lima dengan luas wilayah 5,23 Km2. Kelurahan ini terdiri dari wilayah pesisir dan bentuk topografi berbukit – bukit. Permukaan tanah terdiri dari batu – batuan karang dan tidak rata serta tanah berwarna merah dan putih. Kelurahan Lasiana berada di ketinggian

(49)

34

Tabel 4.1 Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian

Mata Pencaharian Berdasarkan Jenis Kelamin di Kelurahan Lasiana No Mata Pencaharian Penduduk Berdasarkan

Jenis Kelamin Jumlah Laki-Laki Perempuan

1 PNS 595 435 1030

2 TNI 10 2 12

3 POLRI 32 6 38

4 Guru 33 49 82

5 Dosen 58 11 69

6 Dokter 5 4 9

7 Mantri/Bidan 8 6 14

8 Petani/Nelayan 215 34 249

9 Pengemudi/Sopir 51 - 51

10 Montir/Tukang/Service 61 - 61

11 Pedagang 741 426 1.167

12 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 113 70 183

13 Pengusaha/lain-lain 289 220 509

14 Belum bekerja 2.017 1.813 3.830

15 Mengurus rumah tangga - 1.059 1.059

16 Mahasiswa/Pelajar 2.894 2.298 5.192

17 Anggota Dewan - - -

18 Pengacara 6 - -

19 Buruh 98 - 98

20 Pendeta 10 5 15

21 Pastor 10 - 10

22 Ulama - - -

23 Wiraswasta 601 333 934

24 Wartawan 12 2 14

25 Pegawai swasta 239 130 369

Jumlah 8.098 6.903 15.001

Sumber: KelurahanLasiana (2021)

(50)

35 4.1.2 Profil Pantai Lasiana

Lokasi wisata pantai Lasiana terletak di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sebagai daerah tujuan wisata, Pantai Lasiana menjadi aset yang mampu mendorong pembangunan sekaligus membendung arus urbanisasi ke kota – kota besar. Sama halnya dengan tempat wisata lainnya, Pantai Lasiana juga memiliki tiga aspek manfaat yakni, (1) aspek ekonomi dalam hal jadi sumber pemasukan bagi para pencari nafkah di pesisir pantai Lasiana dan bagi daerah yakni retribusi atau pajak, (2) aspek sosial dan (3) aspek budaya. Ketiga aspek manfaat yang dimiliki Pantai Lasiana menggugah stakeholder untuk terus meningkatkan kualitas daya tarik wisata Pantai Lasiana.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I NTT Nomor: 232/SKEP/HK/1993 tentang penunjukkan Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Tingkat I NTT sebagai pengelola obyek wisata Pantai Lasiana dan menjadikannya obyek wisata kota Kupang yang dapat diakses oleh masyarakat umum mulai sekitar tahun 1970-an dengan membangun beberapa fasilitas umum di dalam areal wisata Pantai Lasiana sebagai bangunan penunjang (Moa,2020 : 38).

Sarana dan prasarana pada obyek wisata Pantai Lasiana yang dikelolah oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang untuk para wisatawan.

(51)

36

Tabel 4.2 Fasilitas Penunjang Pada Objek Wisata Pantai Lasiana

No Fasilitas Jumlah

(buah)

Kondisi Jumlah yang

baik (buah) Jumlah yang rusak (buah)

1 Lopo 21 6 15

2 Panggung hiburan 1 1 -

3 Permainan anak 18 8 10

4 WC Umum/ Kamar ganti 18 14 4

5 Tempat sampah 34 4 30

6 Rumah labirin 1 1 -

7 Kantor 1 1 -

8 Taman 2 2 -

9 Lapak 24 24 -

10 Mushola 1 1 -

11 Pos penjaga pantai 1 1 -

TOTAL 122 63 59

Sumber: Fransiska Wiwin Moa

Berdasarkan data di atas, diketahui, sejumlah fasilitas penunjang berada dalam kondisi rusak. Kondisi seperti ini dapat menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke Pantai Lasiana atau mengeksplorasi keindahan pesisir dalam waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, sudah menjadi tanggungjawab pemerintah, masyarakat setempat, pedagang dalam area wisata Pantai Lasiana dan semua pihak terkait untuk memelihara fasilitas penunjang dengan sebaik-baiknya.

(52)

37 4.1.3 Karakteristik Informan

Berikut adalah rangkuman hasil wawancara yang disajikan dalam tabelberikut:

Tabel 4.3 Karakteristik Informan

No Nama Jenis

Kelamin Usia Pekerjaan Keterangan 1. Ibu Amelia P 64 Pedagang Perempuan Pedagang 2. Ibu Marselina P 34 Pedagang Perempuan Pedagang 3. Ibu Fatimah P 56 Pedagang Perempuan Pedagang 4. Ibu Jublina P 52 Pedagang Perempuan Pedagang 5. Ibu Anaci P 56 Pedagang Perempuan Pedagang 6. Bapak Welem L 20 63 Buruh Suami (Ibu Amelia) 7. Bapak Ebiyon L 38 Buruh Suami (Ibu Marselina) 8 8. Bapak Ibrahim L 62 Nelayan Suami (Ibu Fatimah)

9. Bapak Arni L 63 Buruh Suami (Ibu Jublina) 10. Bapak Bernad L 52 PNS Suami (Ibu Anaci)

11. Piter L 32 Buruh Anak (Ibu Amelia)

12. Ica P 13 Pelajar Anak (IbuMarselina)

13 Mariati P 32 Pedagang Anak (Ibu Fatimah) 14. Ayu P 72 23 Pedagang Anak (Ibu Jublina) 15. Elen P 33 27 Pedagang Anak (Ibu Anaci) (Hasil wawancara penelitian, 2021)

(53)

38 4.2 Analisis Hasil Penelitian

Bagian pembahasan ini dimaksudkan untuk menyajikan dan membahas atau menjelaskan data yang dimiliki sesuai dengan pokok permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu tentang partisipasi perempuan pesisir dalam meningkatkan pendapatan keluarga.

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mengungkap partisipasi perempuan pesisir dalam menunjang ekonomi keluarga yang dilakukan dengan cara berdagang di Pesisir Pantai Lasiana. Berdagang merupakan pekerjaan yang mampu menghasilkan pendapatan dengan cara menawarkan barang dagangannya agar dibeli oleh konsumen. Imbalan yang didapatkan digunakan untuk menyokong pendapatan suami dalam keluarga mereka. Dalam penelitian ini, informan menjadi sangat penting keberadaannya untuk mengetahui peran dan partisipasinya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.

Peneliti akan membahas hasil analisis dari lima bentuk partisipasi yang dilakukan oleh perempuan pesisir untuk mendukung perekonomian keluarga. Menurut Huraerah (2008: 102 – 103), partisipasi dapat dilakukan melalui 5 bentuk yakni; partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi keterampilan atau kemahiran dan partisipasi sosial. Dalam partisipasi buah pikiran, berfokus pada kesempatan perempuan pesisir menyalurkan pendapat termasuk dalam hal dilibatkan dalam pengambilan keputusan mencari nafkah, merencanakan, mengatasi dan merumuskan segala sesuatu berkaitan dengan kegiatan

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Rumah tangga penduduk di wilayah pesisir
Tabel 4.1 Keadaan Penduduk dan Mata Pencaharian
Tabel 4.2 Fasilitas Penunjang Pada Objek Wisata Pantai Lasiana

Referensi

Dokumen terkait

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA) DI DESA KEYONGAN, KECAMATAN NOGOSARI, KABUPATEN BOYOLALI. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pendapatan keluarga nelayan masyarakat pesisir di desa Bayah Barat, mengetahui kegiatan ekonomi produktif

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga sejahtera (UPPKS) adalah kelompok yang melakukan kegiatan ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan keluarga dalam rangka

“Pemberdayaan Perempuan melalui Program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) studi pada Kelompok PKK di Kelurahan Lorok Pakjo Palembang.” sebagai salah

Tugak pokok Dinas Pemberdayaan Perempuan,Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan yang dimana dari segi partisipasi harta benda belum ada dari masyarakat secara umum maupun masyarakat

Tim Penggerak PKK merupakan wadah pemberdayaan perempuan dalam mewujudkan keluarga sejahtera, maka TP PKK harus dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam membina

Kemudian pengujian dilakukan secara manual untuk melihat adanya pengaruh tingkat partisipasi perempuan dalam berwirausaha X terhadap tingkat sosial ekonomi keluarga Y di Desa Donomulyo