• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus sebagai Media Pertumbuhan Bakteri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus sebagai Media Pertumbuhan Bakteri"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN ISOLASI AGAR DARI RUMPUT LAUT Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus SEBAGAI MEDIA

PERTUMBUHAN BAKTERI

ABSTRAK

Rumput laut Gracilaria sp. termasuk kelompok Agarophyte yaitu rumput laut yang mengandung agar sebagai hasil metabolisme primer. Sebagian besar penggunaan agar adalah sebagai media pertumbuhan bakteri maupun jamur, yaitu dengan menambahkan zat-zat gizi tertentu yang diperlukan untuk pertumbuhan bakteri dalam agar. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan karakterisasi simplisia, isolasi agar, karakterisasi agar dan pengujian mikrobiologi.

Serbuk simplisia rumput laut diberi dua perlakuan yaitu dengan proses pemutihan dengan larutan kalsium hipoklorit 0,5%, yaitu pada media agar formula I (F1) dan formula II (F2) serta tanpa proses pemutihan, yaitu pada media agar

formula III (F3) dan formula IV (F4), kemudian diasamkan dengan larutan asam

sulfat 0,25% selama 1 jam lalu dicuci dengan air mengalir. Serbuk simplisia rumput laut diekstraksi dengan pelarut akuades selama 45 menit pada pH = 5 dengan penambahan asam asetat 3%, lalu disaring dan filtrat dinetralkan dengan penambahan natrium karbonat 3% selanjutnya dididihkan dan dituang ke dalam cetakan kemudian dibekukan selama 7 jam dalam freezer. Agar beku dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C, kemudian dipotong dan digiling sampai menjadi serbuk. Serbuk simplisia rumput laut dilakukan karakterisasi dan agar hasil isolasi diformulasi menjadi media pertumbuhan bakteri dengan dua macam nutrisi yaitu nutrient broth pada media agar formula I (F1) dan formula III (F3) dan beef

powder serta peptone pada media agar formula II (F2) dan formula IV (F4

Selanjutnya diuji pertumbuhan terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan

Eschericia coli, kemudian dilakukan pengecatan Gram dan diamati warna dan

bentuk bakteri secara mikroskopik pada pembesaran 100 x.

).

Hasil karakteristik diperoleh kadar air 8,63%, kadar sari larut air 3,91%, kadar sari larut etanol 0,93%, kadar abu total 8,04% dan kadar abu yang tidak larut asam 0,84%. Rendemen agar dengan proses pemutihan dan tanpa pemutihan masing-masing 30,72% dan 30,81%. Hasil uji kualitatif agar hasil isolasi dengan proses pemutihan dan tanpa pemutihan menunjukkan hasil positif. Hasil karakterisasi agar hasil isolasi dengan proses pemutihan dan tanpa pemutihan masing-masing diperoleh penetapan susut pengeringan 8,71% dan 8,46%, kadar abu total 4,70% dan 4,73%, kadar abu tak larut asam 0,49% dan 0,56%, kadar sulfat 0,99% dan 1,06% dan nilai viskositas keduanya 10 centipoice. Hasil pengujian mikrobiologi menunjukkan media agar F1, F2, F3 dan F4 dapat

menumbuhkan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dengan baik dibandingkan dengan media nutrient agar standar yang ditunjukkan pada pengamatan bakteri secara mikroskopik.

Kata kunci : Rumput laut, Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus, Agar, Media pertumbuhan bakteri.

(2)

SIMPLEX CHARACTERIZATION AND AGAR ISOLATION FROM SEAWEED Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus AS BACTERIA

CULTURE MEDIUM

ABSTRACT

Seaweed or Gracilaria sp. of the family Agarophyte which contains agar as a primary metabolism. Most of them had been using as a medium to grow bacteria and fungi by adding some certain nutrients to support bacteria’s metabolism. The objective of the research was characterization of simplex, isolation and characterization of agar and microbiological testing.

Seaweed simplex powdered was given into two treatments, those are bleached seaweed in medium formula I (F1) agar and formula II (F2) agar with a

calcium hypochlorite solution and without bleached seaweed in medium formula I (F1) agar and formula II (F2) agar, then acidified with 0,25% sulfuric acid solution

for an hour and then washed by running water. Simplex seaweed powder had extracted by distilled water for 45 minutes on pH=5 with adding 3% of acetic acid, then filtered it. The filtrate was neutralized by adding sodium carbonate then boiled and poured it into mold, after that freeze for 7 hours. Frozen agar had dried on oven in 50°C degree, then cut and mill until it became a powder. Isolated agar was formulated into bacteria growth medium with two kinds of nutrients. First, Nutrient Both in medium formula I (F1) agar and formula III (F3) agar and beef

powder with peptone in medium formula II (F2) agar dan formula IV (F4

The results showed that for the water content 8,63%, the water-soluble extract value 3.91%, the ethanol-soluble extract value 0.93%, the total ash content 8,04% and the insoluble acid ash content 0.84%. The yield of bleaching and without bleaching agars respectively 30,72% and 30,81%. The results of agar qualitative test from isolation process even with bleaching or without bleaching showed positive results. The characterization results from agar isolation with bleaching or without bleaching process obtained the loss on drying 8.71% and 8.46%, the total ash content 4.70% and 4.73%, the insoluble acid ash content 0.49% and 0.56%, the sulfate content 0,99% and 1.06% and the viscosity value both 10 centipoice. The results of microbiological test showed that media agar F

) agar. For further test of bacteria growth media on Staphylococcus aureus dan

Eschericia coli, performed by gram staining and observed the bacteria’s form and

color with microscopic on magnification 100x.

1,

F2, F3 dan F4 could growth the bacteria of Staphylococcus aureus and Eschericia

coli as good as standard nutrient agar which shown on the bacteria microscopic

observation.

Keywords: Seaweed, Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus, Agar, Bacteria growth medium.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu contoh permasalahan yang ditimbulkan dari peningkatan jumlah penduduk lanjut usia adalah peningkatan rasio ketergantungan lanjut usia (old age dependency

[r]

klarifikasi diharapkan membawa seluruh dokumen isian kualifikasi yang asli atau yang telah. dilegalisir oleh instansi/lembaga

Once patent clusters are detected using kernel k -means clustering as described previously, the core patent in each clus- ter is explored again, because the ob- tained center in

Remediasi miskonsepsi ini dilakukan pada siswa kelas X TSP SMK Negeri 1 Sekadau pada materi Gerak Jatuh Bebas menggunakan teknik membaca SQ3R pada bahan bacaan berupa

[r]

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan Immediate Feedback-Assessment Technique ( IF-AT ) pada materi redoks terhadap hasil belajar siswa SMK SMTI

48  ASRM   ASURANSI RAMAYANA Tbk