• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Menjadi Perantara Dalam Menyerahkan Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1862 Pid.Sus 2015 PN.MDN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Menjadi Perantara Dalam Menyerahkan Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1862 Pid.Sus 2015 PN.MDN)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA MENJADI PERANTARA DALAM MENYERAHKAN NARKOTIKA

(Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1862/Pid.Sus/2015/PN.MDN)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dan Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

SKRIPSI

Oleh : NATALI MASITA

120200467

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA MENJADI PERANTARA DALAM MENYERAHKAN NARKOTIKA

(Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1862/Pid.Sus/2015/PN.MDN)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dan Melengkapi Tugas-Tugas Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

SKRIPSI

Oleh : NATALI MASITA

120200467

DEPARTEMEN HUKUM PIDANA Disetujui Oleh :

KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

NIP: 195703261986011001 Dr. M. HAMDAN, SH.M.H

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Prof.Dr.Madiasa Ablisar, SH.M.S

NIP: 1961040881986011002 NIP: 1974040120021001

Dr.Mahmud Mulyadi, SH.M.Hum

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan dan rahmat yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dan menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sumatera Utara. Penulis mengangkat judul “Penegakan Hukum Terhadap Tindak Pidana Menjadi Perantara Dalam Menyerahkan Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 1862/Pid.Sus/2015/PN.MDN)”. Penulis telah bersungguh-sungguh dan berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun skripsi ini. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun cara penulisan skripsi ini.

Melalui kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan terima-kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi yakni :

1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H.,M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

(4)

3. Bapak Dr. M. Hamdan, S.H.,M.H., selaku Ketua Departemen Hukum Pidana,

4. Ibu Liza Erwina S.H.,M.Hum., selaku Sekretaris Departemen Hukum Pidana,

5. Bapak Prof. Dr. Madiasa Ablisar, S.H.,M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.

6. Bapak Dr. Mahmud Mulyadi, S.H.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II di dalam penulisan skripsi ini, yang telah sabar dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis, 7. Bapak Prof. Dr. Suwarto, S.H.,M.Hum., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang membantu penulis selama masa perkuliahan,

8. Bapak/Ibu Dosen dan seluruh Staf/Pegawai di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,

9. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Surya Darma Ginting dan Ibunda Tama Ulinta Tarigan, kepada Adinda Josua Aginta Ginting, yang telah memberikan dukungan yang besar dan doa, yang tanpa kenal lelah memberikan semangat kepada penulis semasa penulisan skripsi ini.

(5)

sebutkan satu per satu, yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam penulisan skripsi ini,

11.Kepada teman-teman di masa sekolah Yessika, Deb, Morna, Lorensia, Astrid, Kevin, Michael, Andreas PMT, Zeiro, Salomo yang memberi motifasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga apa yang telah kita lakukan, mendapat kemurahan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan selama penulisan skripsi dan semasa perkuliahan ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan untuk semua pihak.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

ABSTRAK ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

3. Pengertian Tindak Pidana Perantara Narkotika ... 15

4. Pengertian Peraturan Perundang-Undangan ... 16

F. Metode Penelitian ... 19

G. Sistematika Penulisan ... 22

BAB II. PEKEMBANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN REPUBLIK INDONEISA NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA A. Kebijakan Hukum Pidana Tentang Narkotika Dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1976 ... 29

B. Kebijakan Hukum Pidana Tentang Narkotika Dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 ... 36

(7)

D. Ketentuan Hukum Terhadap Tindak Pidana Menjadi Perantara

Narkotika Secara Tanpa Hak dan Melawan Hukum ... 56

BAB III. PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA MENJADI PERANTARA DALAM MENYERAHKAN NARKOTIKA A. Kasus Posisi ... 70

1. Kronologis ... 70

2. Dakwaan ... 71

3. Fakta-Fakta Hukum ... 73

4. Tuntutan Pidana ... 79

5. Pertimbangan Hakim ... 82

6. Putusan Hakim ... 88

B. Analisa Kasus ... 89

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan ... 100

B. Saran ... 102

Referensi

Dokumen terkait

§ Model ini dapat menghasilkan kualitas solusi yang sama baik dengan hasil yang dicatat dalam literatur untuk berbagai ukuran kasus uji, khususnya untuk fungsi objektif minimasi

Sel T supresor bekerja menekan atau mengendalikan aktivitas sel T dan sel B agar tidak terjadi respon imun yang berlebihan (Martini, 2001). Sel B memproduksi antibodi yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kompetensi profesional guru sosiologi beserta faktor pendukung dan penghambatnya di

10 pidana anak dan KUHAP, mengingat bahwa tidak jarang terjadi perlakuan yang sama oleh para aparat penegak hukum terhadap anak sebagaimana memperlakukan

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak

Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yangmerupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses bootingdimulai yang berhadapan secara

a) Manusia: Penyebab sulitnya menentukan program sertifikasi yang tepat untuk dipilih, yaitu karena kurangnya pengetahuan para peserta mengenai kriteria uji sertifikasi

B. Berdasarkan peta kedudukan bahan ajar, mata pelajaran Jaringan dasar komputer ini berdiri sendiri dan bersama sama satu kelompok dengan mata pelajaran pemrograman