• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Determinan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan oleh Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga maupun masyarakat. Pemanfaatan pelayanan kesehatan paling erat hubungannya dengan kapan seseorang memerlukan pelayanan kesehatan dan seberapa jauh seseorang menempuh pelayanan kesehatan (Azwar, 1996).

(2)

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkanUndang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah.Namun, implementasinya sampai saat ini masih dalam tahap persiapan menuju terwujudnya universal coverage seperti yang diamanatkan tersebut (Kemenkes, 2014).

Menurut PMK No.28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN, peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiri atas dua kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan dan peserta bukan PBI jaminan kesehatan. Peserta PBI jaminan kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu. Peserta bukan PBI jaminan kesehatan adalah Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta bukan pekerja dan anggota keluarganya (Kemenkes, 2015).

(3)

8.767.229 peserta.Sedangkan peserta non PBI terdiri atas pekerja penerima upah berjumlah 24.327.149 peserta, pekerja bukan penerima upah berjumlah 9.052.859 peserta, dan bukan pekerja berjumlah 4.876.416 peserta. Indikator tercapainya sasaran adalah jumlah penduduk yang menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS) sebanyak 109,9 juta jiwa(Kemenkes, 2015).

Persentase penduduk yang telah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Sumatera Utara sampai dengan Desember 2014 hanya sekitar 46,5% dengan jumlah peserta 6.741.192 orang yang terdiri dari peserta PBI APBN sejumlah 4.192.296, PBI APBD sejumlah 534.496, peserta Non PBI Pekerja Penerima Upah sejumlah 1.280.672, Pekerja Bukan Penerima Upah sejumlah 494.926, dan Bukan Pekerja sejumlah 238.802 peserta. Kemudian, untuk yang tidak memiliki jaminan kesehatan sebesar 53,5% dengan jumlah peserta 7.769.476 orang, dimana jumlah penduduk di Sumatera Utara sebanyak 14.510.668 (Kemenkes, 2015).

Kepesertaan JKN di Kota Medan sampai denganDesember 2015 berjumlah 1.097.765 peserta yang terdiri dari peserta PBI yang berjumlah 739.781 danpeserta non PBI 357.984 peserta. Peserta PBI terdiri dari peserta dengan iuran bersumber dari APBD berjumlah 287.600 peserta dan bersumber dari APBN berjumlah 452.181 peserta.Peserta Non PBI terdiri dari peserta dengan iuran yang bersumber dari Mandiri sejumlah 312.290 dan peserta dengan iuran yang bersumber dari Badan Usaha sebanyak 45.694(Dinkes, 2015).

(4)

tersedia di Indonesia berdasarkan data pada Desember 2014 sebanyak 9.731 Puskesmas, dimana di Sumatera Utara sebanyak 570 Puskesmas (Kemenkes, 2015).Kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, memiliki puskesmas sebanyak 39 unit yang terdiri dari 26 puskesmas rawat jalan dan 13 puskesmas rawat inap (Dinkes, 2015).

Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Medan 2015, terdapat 10 puskesmas dengan persentase jumlah kunjungan terendah oleh peserta JKN yaitu, Puskesmas Martubung (3,15%), Titipapan (3,15%), Padang Bulan Selayang II (3,14%), Bromo (3,09%), Polonia (3,08%), Medan Deli (2,98%), Medan Labuhan (2,86%), Belawan (2,61%), Desa Terjun (2,48%), Desa Binjai (1,49%). Dari ke-10 puskesmas tersebut, Puskesmas Desa Binjai merupakan puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien terendah yaitu sebesar 1,49 % perbulan nya, sedangkan puskesmas Tuntungan (9,4%) adalah puskesmas dengan persentase jumlah kunjungan tertinggi oleh peserta JKN di Kota Medan.

Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas Kota Medan diketahui jumlah peserta JKN di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai sampai dengan Desember 2015 sebanyak 16.259 peserta yang terdiri PBI APBD 3.852 peserta, PBI APBN 10.335 peserta, Mandiri 1.711 peserta, dan Badan Usaha 361 peserta. Peserta JKN yang ada di wilayah kerja Puskesmas Desa Binjai tersebar di 20 lingkungan ini, baru mencapai 35,9% dengan jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas ini adalah 45.240 jiwa dan dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di juga tergolong rendah.

(5)

keyakinan), (2) faktor pemungkin (enabling, seperti sumber daya keluarga, sumber komunitas/masyarakat), dan (3) komponen tingkatan kesakitan (illnes level, seperti tingkat rasa sakit) (Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan penelitian Kawatu, dkk.(2013) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas Kema, Kecamatan Kema,Kabupaten Minahasa Utara didapatkan bahwa ada hubungan tingkat persepsi masyarakat dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kema.

Berdasarkan dalam penelitian Handayani (2014) tentang Determinan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta jamkesmas di puskesmas Medan Helvetiamenunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, persepsi, jarak dan kepemilikan jaminan kesehatanada hubungan terhadap pelayanan kesehatan oleh peserta Jamkesmas.

Hasil penelitian Su’udi (2010) menyatakanpengetahuan, pendidikan,

sikap, adanya penyakit, dan biaya transportasi merupakan faktor yang berhubungan dengan pemanfataan pelayanan kesehatan di Puskesmas.Menurut Ambarita (2015) menyatakan rendahnya pemanfaatan pelayanan karena masyarakat kurang paham dalam menggunakan kartu PBI ke Puskesmas serta kurangnya informasi mengenai prosedur penggunaan kartu PBI di Puskesmas.pengetahuan, informasi, keterjangkauan, dan kondisi kesehatan berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta PBI.

(6)

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan peserta JKN ke Puskesmas Desa Binjai Tahun dimanfaatkan oleh peserta Non PBI, terlihat bahwa perbandingan antara pemanfaatan oleh PBI dan Non PBI sangat jauh.Pemanfaatan puskesmas paling tinggi oleh peserta PBI pada bulan Januari dan pemanfaatan paling tinggi oleh peserta Non PBI pada bulan Oktober.Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada beberapa peserta JKN, rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan di puskesmas Desa Binjai berhubungan dengan jarak Puskesmas yang terlalu jauh, pengetahuan masyarakat yang kurang memahami akan haknya atas pelayanan kesehatan dalammemanfaatkan kartu BPJS atau KIS yang telah di terimanya. Kemudianfaktor kondisi kesehatan dan sikap dari peserta JKN untuk menggunakan Puskesmas sebagai fasilitaspelayanan kesehatan tingkat pertama juga berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan.

Berdasarkan data yang dikemukakan diatas, maka peneliti tertarik untuk

(7)

kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diPuskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apa saja determinan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui faktor predisposisi (pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap) apakahmemengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016.

(8)

3. Untuk mengetahui faktor kebutuhan (kondisi kesehatan) apakahmemengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas Desa Binjai Kota Medan Tahun 2016.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman serta keterampilan dalam melakukan penelitian khususnya tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi Puskesmas Desa Binjai mengenai determinan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah kunjungan peserta JKN ke Puskesmas Desa Binjai Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

This work combines a digital workflow using remote sensing techniques along with traditional archaeological research and prospection methods to collect data, which

The first two versions of the popular sport camera GOPRO used to have a spherical dome port mounted on the front of the lens of the underwater pressure housing (Figure 2

Another stage of the work regards the 3D survey with reality- based techniques of all the remains still visible in order to have a starting point for the

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kontruktivisme yaitu LC 7E (Sumiyati dkk,

[r]

This research studied the effect of alkaloid fraction of leaves of plants Alstonia scholaris to the number takizoit profiles in intraperitoneal fluid of mice

Dengan hormat, diberitahukan bahwa pada tahun anggaran 2018, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui

Kesalahan penulisan transliterasi di atas terdapat kesalahan lokal pada kata ﺔﺒﻴﺒﻄ / ţabībah/ , pada penulisan transliterasi tersebut huruf ﻁ / ṭ / ditulis /ţ/,