• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bilangan Khromatik Pewarnaan Sisi pada Graf Khusus dan Operasinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bilangan Khromatik Pewarnaan Sisi pada Graf Khusus dan Operasinya"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Ilham Saifudin1, Dafik2 1CGANT-University of Jember

2Department of Mathematics FMIPA University of Jember ilhamsaifudin@ymail.com

3Department of Mathematics Education FKIP University of Jember d.dafik@unej.ac.id

Abstract

MisalGadalah graf sederhana dan tidak berarah. Representasi visual dari grafGadalah dinyatakan dengan himpunan titik dan sisi ditulisG= (V, E). Salah satu kajian terhadap graf G yang mempunyai aplikasi luas adalah

graph colouringyang terdiri dari pewarnaan simpul, sisi, dan wilayah. Dalam makalah ini akan dibahas pewarnaan sisi. Pewarnaan sisi adalah pem-berian warna pada sisi grafGsedemikian sehingga tidak ada dua sisi yang bersisian mempunyai warna yang sama. Jumlah warna minimum yang dapat digunakan untuk mewarnai graf dinyatakan dengan bilangan khro-matik. Makalah ini fokus mengkaji tentang bilangan kromatik pada graf-graf khusus dan operasinya.

Key Words:Pewarnaan sisi graf, Bilangan kromatik.

Pendahuluan

Graf adalah salah satu pokok bahasan Matematika Diskrit yang telah lama dike-nal dan banyak diaplikasikan pada berbagai bidang. Dalam merepresentasikan visual dari suatu graf yaitu dengan menyatakan objek dengan simpul, noktah, bulatan, titik, atau vertex, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan de-ngan garis atau edge. Secara umum, graf [4] adalah pasangan himpunan (V, E) di manaV adalah himpunan tidak kosong dari simpul simpul (vertexataunode) dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul pada graf tersebut.

V =v1, v2, v3, ..., vn;E =e1, e2, e3, ..., en atau

E = (v1, v2),(v2, v3),(v3, v4), ...,(vn−1, vn)

Di mana e = (vi, vj) yang artinya sisi yang menghubungkan simpul vi dan vj. Salah satu topik yang menarik adalah masalah pewarnaan graf (graph colo-ring). Bidang ini memiliki sejarah menarik dan teori-teorinya telah menim-bulkan banyak perdebatan pada kalangan matematikawan. Umumnya pewar-naan graf [6] digunakan untuk memodelkan suatu masalah sehingga menjadi lebih mudah, yaitu dengan cara merepresentasikan objek-objek tersebut. Contoh

(2)

pemodelan suatu masalah dengan menggunakan pewarnaan graf dapat dilihat pada penggambaran rangkaian listrik, penyusunan jadwal, jaringan komunikasi, jaringan network komputer, analisis algoritma, peta, struktur hierarki sosial, dan lain-lain.

Dalam paper ini, akan membahas salah satu aplikasi pewarnaan graf(graph colo ring), khususnya pewarnaan pada sisi graf G sedemikian sehingga tidak ada dua sisi yang bersisian mempunyai warna yang sama, sehingga akan diperoleh jumlah minimum warna dengan notasi ϕ(G) dan nantinya akan dinyatakan de-ngan bilade-ngan kromatik dede-ngan notasiχ(Cn). Penelitian terkait Pewarnaan Sisi berkembang cukup pesat, lihat [2],[7],[8],[9].

Graf yang digunakan dalam penelitian fokus pada beberapa graf khusus beserta operasinya [3], diantaranya yaitu: Prims graph (Hm,n),Ladder Graph(Ln), Fan Graph (Fn), Crown Graph (Pn⊙P3), Graph Composition (G2[G1]).

Pewarnaan Graf

Pewarnaan graf(graph coloring) adalah kasus khusus dari pelabelan graf. Pela-belan disini maksudnya, yaitu memberikan warna pada titik-titik pada batas tertentu. Pewarnaan sisi (edge coloring) adalah memberi warna berbeda pada sisi yang bersisian sehingga tidak ada dua sisi yang bersisian mempunyai warna yang sama. Jumlah warna minimal ϕ(G) [1],[5]yang dapat digunakan untuk mewarnai sisi-sisi dalam suatu graphGdisebut bilangan khromatik G.

Theorem 1 Teorema (Vizing 1964)[10]. Jika G adalah graph sederhana, makaχ(G)≤∆(G) atau χ(G)≤∆(G) + 1

Hasil Pewarnaan Sisi Graf Khusus dan Operasinya

Dalam penelitian diperoleh beberapa teorema yang berhubungan dengan Khro-matik Pewarnaan Sisi Graf Khusus dan Operasinya meliputi: Prims graphHm,n,

Ladder GraphLn,Fan Graph(Fn),Crown Graph (Pn⊙P3),Graph Composition (G2[G1]).

3 Teorema 1 DiberikanG=Hm,n untukm≥3dann≥3, bilangan khromatik

(3)

3 x1,1 x2,2 x3,2 xm,2 x2,3 x3,3 xm,3 x2,5 x1,5 x3,5 xm,n x3,n 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 x2,n x1,4 3 4 3 3 4 3 3 3 x3,4 x m,4 x1,n x2,1 x3,1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 1 x1,2 x1,3 x2,4 x m,5 3 4 3 3 4 3 x m,1 3 4

Figure 1: Prims graph Hm,n

Bukti. Prims graph adalah graf yang memilikiV(Hm,n) ={xi,j; 1≤i≤m; 1≤ j≤n},E(Hm,n) ={xi,jxi+1,j; 1≤i≤m−1; 1≤j≤n} ∪ {xm,jx1,j; 1≤j≤n} ∪ {xi,jxi,j+1; 1≤i≤m; 1≤j≤n},p=|V|=m.ndanq=|E|=2m.n−n. Untuk n= 6 padaPrims graphHm,n akan dinyatakan batas atas dan bawahχ(Hm,6)≤

∆(Hm,6) atau χ(Hm,6) ≤ ∆(Hm,6) + 1 dengan derajat χ(Hm,6) = ∆(Hm,6) atauχ(Hm,6) = ∆(Hm,6) + 1. Dengan demikian karena ∆(Hm,6) = 3 diperoleh χ(Hm,6) = 4, sehingga terbukti bahwa bilangan khromatik χ(Hm,6) = 4 dengan batas χ(Hm,6) ≤4. Untuk m ≥ 3 dan n ≥3, graf G = Hm,n diwarnai sisinya dengan menggunakan fungsi berikut:

(4)

Untuk ekspann ganjil: f(e) =                         

1, e=xi,jxi,j+1; untuk 1≤i≤m,jika j adalah ganjil, 1≤j < n−1 1, e=xi,nxi+1,n; jikaiadalah ganjil

2, e=xi,jxi,j+1; untuk 1≤i≤m,jika j adalah genap, 1< j < n−1 2, e=xi,1xi,1; jika iadalah ganjil

3, e=xi,nxi,1; untuk 1≤i≤m

3, e=xi,jxi+1,j; jika iadalah ganjil, 1< j < n−1 4, e=xi,jxi+1,j; jika iadalah genap, 1≤j≤n Untuk ekspann genap:

f(e) =               

1, e=xi,jxi,j+1; untuk 1≤i≤m,jika j adalah ganjil, 1≤j < n−1 2, e=xi,jxi,j+1; untuk 1≤i≤m,jika j adalah genap, 1< j≤n 2, e=xi,nxi,1; untuk 1≤i≤m

3, e=xi,jxi+1,j; jika iadalah ganjil, 1≤j≤n 4, e=xi,jxi+1,j; jikaiadalah genap, 1≤j ≤n

Jelas bahwa bilangan khromatik χ(Hm,n) = 4, untuk n ganjil maupun genap jelas memenuhi batas bawah dan atas pewarnaan sisinya ϕ(Hm,n)≤4. 2

3 Teorema 2 DiberikanG=Ln untuk n≥3, bilangan khromatik χ(Ln) = 3.

2 x1 y1 x2 x3 xn x4 y2 y3 y4 yn 3 3 3 3 3 1 2 1 2 1 2 1

Figure 2: Ladder Graph Ln

Bukti. Ladder Graph adalah graf yang memiliki V(Ln) = {xi; 1 ≤ i ≤n;n ≤

2} ∪ {yi; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2}, E(Ln) = {xiyi; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2} ∪ {xixi+1; 1 ≤

(5)

Untuk n = 3 pada Ladder Graph Ln akan dinyatakan batas atas dan bawah χ(L3) ≤ ∆(L3) atau χ(L3) ≤ ∆(L3) + 1 dengan derajat χ(L3) = ∆(L3) atau χ(L3) = ∆(L3) + 1. Dengan demikian karena ∆(L3) = 3 diperoleh χ(L3) = 3, sehingga terbukti bahwa bilangan khromatikχ(Ln) = 3 dengan batasχ(Ln)≤3. Untukn≥3, grafG=Lndiwarnai sisinya dengan menggunakan fungsi berikut:

f(e) =               

1, e=xixi+1; jikaiadalah ganjil 2, e=xixi+1; jikaiadalah genap 1, e=yiyi+1; jika iadalah ganjil 2, e=yiyi+1; jika iadalah genap 3, e=xiyi; 1≤i≤n

Jelas bahwa bilangan khromatikχ(Ln) = 3, untuknganjil maupun genap, jelas memenuhi batas bawah dan atas pewarnaan sisinya ϕ(Ln)≤3. 2

3 Teorema 3 DiberikanG=Fn untukn≥2, bilangan khromatik χ(Fn) = 2n

xn yn x1 y1 x2 y2 2 c y3 x3 1 7 n 5 4 6 3 1 1 3 1

Figure 3: Fan Graph (Fn)

Bukti. Fan Graphadalah graf yang memiliki V(Fn) ={c} ∪ {xi; 1≤i≤n;n≥

3} ∪ {yi; 1 ≤ i ≤ n;n ≥ 3}, E(Fn) = {cxi; 1 ≤ i ≤ n;n ≥ 3} ∪ {cyi; 1 ≤

i ≤ n;n ≥ 3} ∪ {xiyi; 1 ≤ i ≤ n;n ≥ 3}, p = |V|=2.n+ 1 dan q = |E|=3.n. Untukn= 3 padaFan Graph G= (Fn) akan dinyatakan batas atas dan bawah χ(F3) ≤ ∆(F3) atau χ(F3) ≤ ∆(F3) + 1 dengan derajat χ(F3) = ∆(F3) atau χ(F3) = ∆(F3) + 1. Dengan demikian karena ∆(F3) = 6 diperoleh χ(F3) = 6, sehingga terbukti bahwa bilangan khromatikχ(Fn) = 2ndengan batasχ(Fn)≤

2.n. Untuk n ≥ 2, graf G = Fn diwarnai sisinya dengan menggunakan fungsi berikut:

(6)

f(e) =            1, e=xiyi; untuk 1< i≤n 3, e=x1y1; untuki= 1

2.n;e=cxi; 1≤i≤n,jika iadalah ganjil 2.n;e=cyi; 1≤i≤n,jika iadalah genap

Jelas bahwa bilangan khromatik χ(Fn) = 2n, untuk n ganjil maupun genap, jelas memenuhi batas bawah dan atas pewarnaan sisinya ϕ(Fn) ≤ 2n. 2

3 Teorema 4 Diberikan G = (Pn⊙P3) untuk n ≥ 3, bilangan khromatiknya χ(Pn⊙P3) = 5. 4 y1 y2 y3 1 x1 x2 y4 y5 y6 y7 y8 y9 2 x3 5 3 5 3 3 5 2 1 2 1 2 1 4 4

Figure 4: Crown Graph (Pn⊙P3)

Bukti. Joint Graph adalah graf yang memiliki V(Pn ⊙P3) = {xi; 1 ≤ i ≤ n} ∪ {yi; 1 ≤ i ≤ n}, E(Pn ⊙P3) = {xiyi; 1 ≤ i ≤ n} ∪ {yiyi+1; 1 ≤ i ≤ n}, p=|V|=4.ndanq =|E|=6.n−1. Untukn= 3 padaCrown Graph Pn⊙P3akan dinyatakan batas atas dan bawah χ(P3⊙P3)≤∆(P3⊙P3) atau χ(P3⊙P3) ≤ ∆(P3 ⊙P3) + 1 dengan derajat χ(P3⊙P3) = ∆(P3 ⊙P3) atau χ(P3 ⊙P3) = ∆(P3⊙P3) + 1. Dengan demikian karena ∆(P3⊙P3) = 5 diperolehχ(P3⊙P3) = 5, sehingga terbukti bahwa bilangan khromatik χ(Pn⊙P3) = 5 dengan batas χ(Pn⊙P3) ≤ 5. Untuk n ≥ 3, graf G = Pn ⊙P3 diwarnai sisinya dengan

(7)

menggunakan fungsi berikut: f(e) =                         

1, e=xixi+1; jika iadalah ganjil 1, e=y3.i−2y(3.i−2)+1; untuk 1< i≤n

2, e=xixi+1; jika iadalah genap 2, e=y3.i−1y(3.i−1)+1; untuk 1< i≤n

3, e=xiy3.i−2; untuk 1< i≤n

4, e=xiy3.i−1; untuk 1< i≤n

5, e=xiy3.i; untuk 1< i≤n

Jelas bahwa bilangan khromatikχ(Pn⊙P3) = 5, untuknganjil maupun genap, jelas memenuhi batas bawah dan atas pewarnaan sisinya ϕ(Pn⊙P3)≤5. 2

3 Teorema 5 Diberikan G = (G2[G1]) untuk n ≥ 3, bilangan khromatiknya

χ(G2[G1]) = 5. 4 x1 y1 x2 x3 xn x4 y2 y3 y4 yn 3 3 3 3 5 5 5 5 1 1 1 1 1 2 2 2 2 4 4 4

Figure 5: Graph Composition G2[G1]

Bukti. Graph Composition adalah graf yang memiliki V(G2[G1]) = {xi; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2} ∪ {yi; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2}, E(G2[G1]) = {xiyi; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2}

∪ {xixi+1; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2} ∪ {xixi+1; 1 ≤ i ≤ n;n ≤ 2} ∪ {yiyi+1; 1 ≤

i ≤ n;n ≤ 2}, p = |V|=4.n dan q = |E|=5n+ 1. Untuk n = 4, batas atas dan bawah χ(G2[G1]) ≤ ∆(G2[G1]) atau χ(G2[G1]) ≤ ∆(G2[G1]) + 1 dengan derajat χ(G2[G1]) = ∆(G2[G1]) atau χ(G2[G1]) = ∆(G2[G1]) + 1. Dengan demikian karena ∆(G2[G1]) = 5 diperoleh χ(G2[G1]) = 5, sehingga terbukti bahwa bilangan khromatik χ(G2[G1]) = 5 dengan batas χ(G2[G1])≤5. Untuk

(8)

n≥3, graf G=G2[G1] diwarnai sisinya dengan menggunakan fungsi berikut: f(e) =                                    1, e=xiyi; untuk 1< i≤n 2, e=xiyi+1; jikaiadalah ganjil 2, e=xiyi−1; jikaiadalah genap

3, e=xixi+1; jikaiadalah ganjil 3, e=yiyi+1; jika iadalah ganjil 4, e=xiyi+1; jikaiadalah genap 4, e=xiyi1; jikaiadalah ganjil 5, e=xixi+1; jikaiadalah genap 5, e=yiyi+1; jika iadalah genap

Jelas bahwa bilangan khromatik χ(G2[G1]) = 5, untukn ganjil maupun genap, jelas memenuhi batas bawah dan atas pewarnaan sisinya: ϕ(G2[G1])≤5. 2

Kesimpulan

Bilangan khromatik pewarnaan sisi pada graf khusus dan operasinya adalah

Prims graph Hm,n adalah ϕ(Hm,n) ≤ 4, Ladder Graph Ln adalah ϕ(Ln) ≤ 3,

Fan GraphFnadalahϕ(Fn)≤2n,Crown GraphPn⊙P3 adalahϕ(Pn⊙P3)≤5,

Graph Composition G2[G1] adalah ϕ(G2[G1])≤5.

References

[1] Asmiati, H. Assiyatun, dan E.T. Baskoro, Locating-chromatic number of amalgamation of stars. ITB J. Sci, 2011, 1-8.

[2] Budajova, Julius Czap, Locating-chromatic number of amalgamation of stars FACIAL R-ACYCLIC EDGE-COLORINGS OF PLANE GRAPHS. Technical University of Kosice,2013, Volume 85 No. 1 141-147

[3] Dafik, F. Alfin, F. M. Kunti, Super Antimagicness of A Well-defined Graph

Indonesia, Saintifika 14 (2012), 106–118.

[4] Dafik, Structural Properties and Labeling of Graphs. University of Ballarat, 2007.

[5] Gary Chartrand and Ping Zhang, Chromatic Graph Theory. Chapman and Hall, 2008.

(9)

[6] Marx, Daniel, Graph Coloring Problems And Their Applications In Schedu-ling, Sabri, New Graph Coloring, Algorithms. Springer, Berlin, 2007 [7] Preeti Gupta, A study of Vertex - Edge Coloring Techniques with

Applica-tion. Department of Engg. Mathematics, 2014 Volume 1, Issue 2

[8] Poornima B,Dr. V. Ramaswamy, Application of Edge Coloring of a Fuzzy Graph. I.S and E Department, B.I.E.T. Davangere, 2010. Volume 6

[9] R.Cole, J. Hopcroft, On edge coloring bipartite graphs,SIAM Journal on Computing11 (1982) 540-546.

[10] Vizing, On an estimate of the chromatic class of ap-graph, (in Russian), Diskret. Analiz, 1964, 25-30

Gambar

Figure 1: Prims graph H m,n
Figure 2: Ladder Graph L n
Figure 4: Crown Graph (P n ⊙ P 3 )
Figure 5: Graph Composition G 2 [G 1 ]

Referensi

Dokumen terkait

1) Melakukan pembelian berulang secara teratur. 2) Membeli antar lini produk dan jasa. 3) Mereferensikan kepada orang lain. 4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari

Sebelum diumpankan ke dalam reaktor, kandungan asam lemak bebas (FFA) dalam trigliserida perlu dipisahkan terlebih dahulu dan diakhir proses harus dipisahkan antara

Tanah yang baik memiliki kandungan hara yang cukup bagi tanaman. Beberapa unsur hara yang terpenting dalam tanah antara lain ialah nitrogen, fosfor dan kalium.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yang bertujuan agar peneliti dapat memaparkan apa adanya tentang suatu

Penggunaan “-nya” baik sebagai kata ganti maupun penunjuk (bukan sebagai sufiks murni) adalah sangat umum dan sekitar satu dari tiap 14 kata tertulis dalam Bahasa Indonesia

Akan tetapi kondisi secara makro yang dihadapi tentunya akan sama jika berada di dalam satu perekonomian yang sama, oleh karena itu penelitian ini akan lebih berfokus pada

Berdasarkan hasil dokumen dan studi lapangan bahwa dalam melakukan penanggulangan banjir di Kelurahan Paccerakkang Kota Makassar diperlukan suatu tindakan yang

1 Ma‟ruf Zurayk, Aku dan Anakku Bimbingan Praktis Mendidik Anak Menuju Remaja , (Bandung: Al-Bayan, 2001) hal.76.. kadang seorang ibu mengetahui bakat putrinya melalui aneka