• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III VISI DAN MISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III VISI DAN MISI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

VISI DAN MISI

Cita-cita nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah berkehidupan kebangsaan yang bebas, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Tujuan nasional dengan dibentuknya pemerintahan adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Tugas Pokok Setelah Kemerdekaan adalah menjaga kemerdekaan serta mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan. Agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran maka diperlukan

perencanaan pembangunan. Pembangunan Nasional diselenggarakan

berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional. Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.

Kabupaten Serang memerlukan visi ke depan dan berjangkauan luas. Visi bermanfaat dan menjadi kebanggaan karena memberi inspirasi bagaimana Kabupaten Serang ke depan, terutama dalam posisi dan percaturannya di dalam skala lokal, nasional, regional dan internasional.

Daerah yang jauh visinya ke depan berpotensi lebih maju dari daerah lain. Inilah alasan perlunya segera memikirkan dan merumuskan visi. Kian tinggi kecerdasan suatu daerah, kian panjang visi kolektifnya sehingga masalah-masalah yang bersifat jangka pendek dan mendesak tidak banyak jumlahnya. Kian rendah kecerdasan suatu daerah, kian pendek visi kolektifnya sehingga selalu dihadapkan masalah kritis yang mendesak dan banyak ragamnya.

Tidak ada suatu daerah yang dapat menyebut dirinya sebagai kabupaten jika tidak punya visi. Sebuah visi dapat dirumuskan berdasarkan apa yang

(2)

dinamakan dengan Das Sollen (apa yang seharusnya) dan Das Sein (apa yang sebenarnya atau senyatanya). Visi berdasarkan Das Sollen dari para pemimpin harus merujuk pada norma-norma yang tercantum dalam UUD 1945 mengenai bangsa, negara, dan masyarakat.

Visi yang dirumuskan oleh Kabupaten Serang bersifat spesifik (specific),

sederhana (simple), terikat waktu (time-bound), mungkin untuk dicapai

(achieveable), dan terukur (measureable).

3.1. Visi Kabupaten Serang Tahun 2006 – 2011

Penetapan Visi mempunyai kedudukan yang strategis dalam melaksanakan penyelengaraan pemerintahan selama 5 tahun. Visi dijadikan landasan pijakan untuk melangkah menuju harapan yang ingin dicapai bagi kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan potensi, masalah dan aspirasi masyarakat Kabupaten Serang.

Berdasarkan visi Kepala Daerah pada waktu kampanye Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung terdapat dua pilar dalam membangun masyarakat Serang masa depan, yakni Adil dan Sejahtera. Dua pilar ini dapat dijadikan mandat di dalam penyusunan Visi Daerah Serang 2006 – 2011.

Oleh karena itu, ditetapkan Visi Kabupaten Serang 2006 – 2011 adalah sebagai berikut :

TERWUJUDNYA KEPEMERINTAHAN YANG AMANAH MENUJU

KABUPATEN SERANG TERDEPAN YANG ISLAMI, BERKEADILAN DAN SEJAHTERA “

Dalam Visi Kabupaten Serang tahun 2006 – 2011 tersebut, ada 6 (enam) kata kunci, yakni : Kepemerintahan, Amanah, Terdepan, Islami, Berkeadilan, dan Sejahtera.

3.1.1. Kepemerintahan

Kepemerintahan dimaknai sebagai suatu kesepakatan menyangkut pengaturan daerah yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani dan sektor swasta. Untuk

(3)

mewujudkan tata pemerintahan yang baik perlu dibangun dialog antara pelaku-pelaku penting dalam daerah, agar semua pihak merasa memiliki tata pengaturan tersebut. Tanpa kesepakatan yang dilahirkan dari dialog ini, kesejahteraan tidak akan tercapai karena aspirasi politik maupun ekonomi tersumbat.

Kepemerintahan adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi guna mengelola urusan-urusan daerah pada semua tingkat. Kepemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses, dan lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan di antara mereka.

Kepemerintahan dimaknai sebagai penyelenggaraan pemerintahan menyangkut 3 dimensi, pertama dimensi struktural meliputi tata hubungan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, struktur hubungan antara eksekutif dengan legislative ataupun struktur hubungan antara pemerintahan dengan masyarakat. Kedua adalah Dimensi Fungsional yang menyangkut perubahan fungsi yang dijalankan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun masyarakat. Ketiga, Perubahan Kultural menyangkut perubahan pada tata nilai dan budaya yang melandasi hubungan kerja intra organisasi, antar organisasi maupun ekstra oganisasi, untuk mengendalikan perubahan cultural diperlukan kepemimpinan yang kuat, amanah dan memiliki visi.

Pemerintah lebih banyak memainkan peranan sebagai pembuat kebijakan, pengendalian dan melakukan pengawasan. Sektor swasta lebih banyak berkecimpung dan menjadi penggerak aktivitas di bidang ekonomi, sedangkan sektor masyarakat merupakan objek sekaligus subjek dari sektor pemerintah maupun swasta. Karena di dalam masyarakatlah terjadi interaksi di bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya melalui partisipasi yang juga diamanatkan kepada masyarakat.

Penyelenggaran pembangunan melalui penyelenggaran pemerintahan harus mampu mewujudkan Kepemerintahan yang

(4)

Baik ( good governance ) dan Pemerintahan yang Bersih ( clean goverment ), anti korupsi dan bebas KKN, serta menjunjung tinggi prinsip partisipasi, rule of law, transparansi, daya tanggap, berorientasi pada konsensus, keadilan, efektif dan efisien, akuntabilitas, visi strategis.

3.1.2 Amanah

Amanah dimaknai sebagai proses dimana para pengambil keputusan di pemerintahan, sektor swasta dan organisasi masyarakat bertanggung jawab, baik kepada masyarakat maupun

kepada lembaga-lembaga yang berkepentingan. Bentuk

pertanggungjawaban tersebut berbeda satu dengan yang lainnya tergantung dari jenis organisasi yang bersangkutan.

Pertanggungjawaban kepada masyarakat adalah dengan memenuhi dan menepati berbagai janji dan harapan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah kepada masyarakat pada saat kampanye Pilkada karena hal ini sebagai kontrak politik. Apabila hal ini tidak dipenuhi, maka masyarakat boleh menyuarakan aspirasinya kepada DPRD.

Pertanggungjawaban kepada lembaga politik dilakukan melalui DPRD dengan cara Kepala Daerah memberikan laporan pertanggungjawaban tahunan kepada DPRD yang isinya tentang kinerja yang telah dilakukan Kepala Daerah selama periode tertentu atau tahunan.

Amanah merupakan kebijakan operasional yang harus sesuai dengan berbagai ketetapan dan aspirasi serta dilaksanakan dengan ketetentuan yang sudah ditetapkan. Amanah diikat oleh perwujudan jati diri setiap komponen masyarakat, khususnya jajaran aparatur sebagai komponen utama penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan untuk menguatkan kesepakatan dan tekad dalam melaksanakan tugas. Amanah harus mampu pula untuk mengaktualisasikan penegakan hukum sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang sudah ditetapkan. Namun, amanah akan lebih kuat apabila ditopang oleh adanya rasa kepercayaan dari masyarakat untuk dipercaya dalam melaksanakan tugas kepemerintahan.

(5)

Amanah dalam penyelenggaraan pemerintahan (fungsi pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan) mampu merumuskan kebijakan dan rencana pembangunan yang sesuai dengan permasalahan dan aspirasi masyarakat secara objektif dan dengan mempertimbangan tingkat kemampuan kapasitas daerah untuk melaksanakannya.

Dengan demikian, maka rumusan kebijakan pembangunan yang akan ditetapkan merupakan amanah seluruh komponen Kabupaten Serang untuk dilaksanakan secara baik dan benar dengan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat banyak dari pada kepentingan pribadi atau kelompok-kelompok tertentu. Bila sudah dilaksanakan percepatan hasil pembangunan akan lebih banyak dirasakan oleh masyarakat yang pada akhirnya ditujukan pada pencapaian masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan sesuai dengan cita-cita luhur Bangsa Indonesia dan tentunya dengan harapan ada dalam lindungan dan karunia Allah SWT. 3.1.3 Terdepan

Terdepan dimaknai sebagai kondisi dimana masyarakat Serang harus mampu menjadi pelopor dalam proses pembangunan daerah sehingga menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan, bukan obyek pembangunan.

Dalam konteks ini, terdepan dijabarkan pada tingkatan nasional atau regional dengan bisnis inti di bidang industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan tahun 2011. Semua sektor pembangunan daerah Kabupaten Serang, seperti pendidikan, kesehatan, dan tenaga kerja diarahkan untuk menunjang ketiga bisnis inti tersebut.

Terdepan merupakan prestasi dan keunggulan yang dimiliki oleh Kabupaten Serang. Masyarakat serang harus selalu berada paling depan dengan mengambil berbagai prakarsa dan terobosan untuk meningkatkan proses pembangunan di daerah dengan tetap mengacu pada upaya menggali nilai-nilai dan jati diri masyarakat Serang sebagai karakteristik yang khas.

(6)

3.1.4 Islami

Islami dimaknai sebagai sifat mendasar yang harus dimiliki oleh seluruh komponen masyarakat Kabupaten Serang dalam setiap ucapan, tindakan, perilaku dan interaksi dengan masyarakat, baik pada tingkatan lokal, nasional, regional maupun internasional.

Nilai-nilai Islami harus muncul dan tercermin dalam sektor pemerintahan yang ditandai dengan tidak adanya perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme di segala lini birokrasi pemerintahan.

Di sektor swasta, nilai-nilai Islami dibuktikan dengan tidak adanya monopoli, oligopoli dan money laundering di dalam aktivitas bisnis para pelaku usaha sehingga tercipta pertumbuhan dan pemerataan secara seimbang.

Di sektor masyarakat, nilai-nilai islami diindikasikan dengan tidak adanya praktek kriminalitas, kerusuhan, konflik SARA, dan provokasi agama di tengah masyarakat sehingga tercipta keamanan dan ketertiban masyarakat.

3.1.5 Berkeadilan

Berkeadilan dimaknai sebagai kondisi dimana mekanisme “reward and punishment” dalam kerangka hukum yang ada dijunjung tinggi oleh seluruh masyarakat Kabupaten Serang. Sektor pemerintahan harus mampu memberikan berbagai penghargaan kepada masyarakat yang mempunyai prestasi tinggi dalam proses pembangunan daerah. Di samping itu, pemerintah juga wajib untuk memberikan hukuman atau sanksi bagi pihak-pihak yang melanggar dan menghambat laju pembangunan daerah. Keadilan diukur dengan perlakuan dan tindakan yang tidak diskriminatif, dan menjunjung tinggi prinsip persamaan dan kesetaraan dan memperlakukan masyarakat secara sama tanpa pandang bulu. Artinya, golongan yang kaya dan miskin akan mendapatkan perlakuan yang seimbang dan merata tanpa ada kebijakan pemerintah yang pro terhadap partai atau kelompok tertentu dalam masyarakat.

Berkeadilan adalah sebuah kondisi masyarakat kabupaten Serang yang merasakan nyaman, aman dan menerima berbagai

(7)

kebijakan yang dibuat oleh pemerintah Daerah tanpa ada pemaksaan baik secara fisik maupun non fisik. Tumbuhnya saling kepercayaan dan saling bersinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat dalam proses penyelenggaraan pembangunan nasional di daerah.

3.1.6 Sejahtera

Sejahtera dimaknai sebagai kondisi dimana pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Serang berbanding lurus dengan pemerataan pendapatan masyarakat, pengelolaan aspek lingkungan masyarakat, dan pembangunan manusia seutuhnya, dalam arti materiil dan spiritual.

Kesejahteraan dapat terwujud dengan baik apabila tercipta sinergi dan keberlanjutan antara sektor pemerintahan, sektor swasta, dan sektor masyarakat dalam rangka pembangunan daerah Kabupaten Serang sampai dengan tahun 2011.

Sejahtera yang ingin dicapai selama 5 tahun bagi masyarakat Kabupaten Serang adalah kondisi yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Dengan melaksanakan pemerintahan yang amanah, kepentingan masyarakat menjadi prioritas utama, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat ; sarana dan prasarana, kesempatan berusaha yang lebih baik, pelayanan pendidikan dan kesehatan, iklim kehidupan sosial budaya yang berkepribadian dinamis, kehidupan politik yang demokratis, jaminan perlindungan hak masyarakat serta jaminan perlindungan dan pelayanan hukum.

3.2. MISI

Guna mencapai visi, maka misi Kabupaten Serang lima tahun ke depan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas manajemen pemerintahan secara menyeluruh dan berkesinambungan guna mendukung pengembangan sektor unggulan. Hal ini dioperasionalkan dengan cara merumuskan perencanaan pembangunan lima tahun kedepan secara lebih mantap, melalui pembenahan proses dan prosedur perencanaan serta peningkatan kajian yang lebih objektif agar

(8)

terjadi keselarasan dan kesinambungan atas persoalan yang sebenarnya terjadi dilapangan. Perlibatan masyarakat secara lebih integral dalam proses pengambilan keputusan, dan berlanjut dengan memberikan dukungan dalam pelaksanaan dan pengawasan dilapangan. Pemantapan perencanaan ini diharapkan mampu mewujudkan hasil pembangunan yang tepat sasaran, tepat waktu dan berkualitas.

2. Meningkatkan prasarana dan sarana publik untuk mendukung

pengembangan sektor unggulan.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur sejalan dengan perkembangan dan pengembangan sektor unggulan melalui peningkatan kualitas aparatur pemerintah selaku ujung tombak pemerintahan. Kualitas aparatur tidak hanya peningkatan ilmu dan teknologi, namun lebih ditekankan pula pada peningkatan moral agar dapat lebih menghayati fungsi dan perannya sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat. Munculnya peningkatan rasa tanggung jawab dan pengabdian yang tinggi dalam melaksanakan tugas

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Serang melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan sejalan dengan pengembangan sektor unggulan.

5. Menyelenggarakan pembangunan berwawasan lingkungan dengan cara melakukan peningkatan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan guna mencegah terjadinya peningkatan kerusakan lingkungan, melalui pengawasan, pengendalian dan pemulihan.

6. Menghayati dan mengembangkan nilai-nilai religius Islam untuk dapat diaktualisasikan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan pengelolaan pemerintahan secara konsisten

7. Meningkatkan potensi ekonomi daerah melalui pendayagunaan sumberdaya ekonomi lokal agar terpenuhinya hak-hak dasar rakyat, peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat serta mengembangkan pola kemitraan yang sinergis.

3.3. Analisis SWOT

a. Faktor Ekstemal. 1) Tantangan.

a) Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan

(9)

mempengaruhi perkembangan modus-modus kejahatan, baik kejahatan yang melibatkan pelaku inteiektual secara individual maupun kelompok

(Corporate) maupun dari sisi sarana merupakan kejahatan dengan menggunakan teknologi canggih. b) Derasnya reformasi politik dan pengaruh politik

global, telah membawa isu ke dalam sosial budaya masyarakat Indonesia dengan munculnya aliran-aliran dan kelompok garis keras yang mempuyai jaringan secara intemasional.

c) Gelombang reformasi mendorong kebebasan

masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya

sehingga terjadi berbagai kepentingan yang saling silang dengan tingkat kesadaran hukum masyarakat yang masih rendah, sehingga banyak terjadi konflik dan rusuh massal yang merupakan tugas penegak hukum terhadap kasus pidana yang ditimbulkan. d) Pengaruh kekuasaan birokrasi dan kepentingan

politik terkadang masih berpotensi mengintervensi pelaksanaan pembangunan, dengan dalih untuk meredam konflik yang lebih besar lagi dan stabilitas keamanan

e) Adanya aturan-aturan yang disepakati dalam WTO dimana perdagangan bebas akan diberlakukan

sehingga kompetitor untuk sektor unggulan

Kabupaten Serang tidak hanya berasal dari pihak pengusaha domestik, namun juga pengusaha asing. 2) Peluang.

a) Perkembangan isu global tentang demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup telah mendorong seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bemegara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, demikian juga tingkat pemikiran kritis masyarakat semakin berkembang termasuk dalam masalah penegakan hukum, sehingga

(10)

merupakan dorongan konstruktif terhadap proses pelayanan hukum yang dituntut untuk lebih terbuka, transparan dan akuntabilitas publik sebagai pertanggungjawaban aparat penegak hukum.

b) Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama komunikasi dan transportasi seakan menjadikan antar negara tanpa batas, hal ini membawa dampak positif dalam menumbuhkan semangat kebersamaan dan kerja sama antar bangsa baik lingkup intemasional, regional, nasional dan lokal dalam menangani berbagai masalah kejahatan yang semakin berkembang.

c) Adanya kerja sama intemasional maupun regional dalam penanganan bentuk kejahatan tertentu telah memberikan banyak dukungan baik pertukaran informasi, bantuan teknis tenaga ahli dan perlengkapan teknologi pendukung pendidikan.

d) Peranan pengawasan dan kontrol masyarakat

terhadap kinerja aparat penegak hukum bila didasarkan pada tekad keinginan dan komitmen para aparat untuk berbuat yang terbaik, maka kontrol masyarakat yang kritis tersebut merupakan peluang untuk penyempumaan pelaksanaan tugas penegakan hukum.

e) Adanya perubahan di bidang pemerintahan yang sangat pro terhadap desentralisasi dan pro terhadap pembangunan sehingga menciptakan iklim kondusif dalam melaksanakan kegiatan usaha barang dan jasa.

f) Bisnis inti Kabupaten Serang yang meliputi industri pengolahan, perdagangan dan pertanian saat ini sedang giat-giatnya diminati oleh investor asing untuk menanamkan modalnya.

(11)

b. Faktor Internal. 1) Kelemahan

a) Kualitas dan kuantitas aparat birokrasi masih belum berbasis pada kompetensi, sementara frekuensi dan tuntutan tugas yang dihadapi dari waktu ke waktu semakin meningkat dan kompleks.

b) Pelaksanaan koordinasi antar aparat birokrasi dan institusi dalam upaya mewujudkan hasil yang sinergik masih belum optimal.

c) Sarana dan prasarana yang disediakan untuk operasional pelayanan publik masih relatif kurang, sementara tuntutan tugas harus tercapai dengan baik.

d) Aspek moralitas aparat birokrasi yang masih perlu ditingkatkan sesuai nilai-nilai Islami.

e) Kultur birokrasi yang masih terkontaminasi oleh pola-pola lama masa Orde Baru, seperti KKN dan perilaku hanya memburu keuntungan pribadi.

f) Belum adanya kebijakan berupa Perda dan

Keputusan Bupati yang terfokus dan terintegrasi dalam meningkatkan bisnis inti.

2) Kekuatan

a) Di dalam masing-masing institusi aparat birokrasi telah memiliki kode etik profesi, hal tersebut cukup memberikan dampak psikologis sebagai perisai individual aparat dalam menangkal berbagai godaan dan iming-iming untuk merongrong idealisme dalam melakukan penyelenggaraan tugas.

b) Komitmen dan integritas aparat birokrasi dalam

menjalankan tugas-tugas yang diembannya,

khususnya dalam penyelenggaraan pelayanan publik. c) Nilai-nilai religius yang tertanam dalam diri aparat

birokrasi sebagai bagian dari produk budaya masyarakat Serang yang islami merupakan benteng dalam menghadapi berbagai tantangan tugas.

(12)

d) Komitmen dari Kepala Daerah (Bupati) untuk melaksanakan berbagai perubahan di semua sektor pemerintahan dalam rangka pembangunan daerah. e) Jumlah atau kuantitas Pegawai Negeri Sipil yang

cukup memadai dan proporsional.

f) Posisi geografis Kabupaten Serang yang sangat strategis sebagai daerah penyangga ibu kota Jakarta sekaligus sebagai penghubung antara Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

g. Kondisi masyarakat yang sangat Islami mendorong iklim politik yang kondusif bagi proses pembangunan daerah.

Referensi

Dokumen terkait

PKK merupakan salah satu tindak lanjut dari kebijakan pemerintah pusat (top- down policy ) yang diarahkan untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan

- Bentuklahan yang memiliki kesadahan sementara lebih tinggi dibandingkan kesadahan tetapnya, disebabkan karena jenis tanah pada bentuklahan tersebut masih muda dan

Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan kasus penggelonggongan sapi di Kepolisian Resort Boyolali bahwa serangkaian penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan yaitu dengan

Dalam Pasal 78 dan Pasal 81 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ditegaskan bahwa dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat dan pendapatan

Anda juga dapat menggunakan Multi-trip Global Travel Insurance untuk perjalanan yang dibayar dengan HSBC Premier MasterCard agar Anda dan anak-anak tercinta

Tekhnik Ketepatan Waktu adalah : Proses penyelesaian permasalahan sengketa batas tanah yang terjadi antara warga Desa Air Hitam dan pihak RAPP tanpa mengulur-ulur waktu untuk

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, dankarunia yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan