RD. Habel Jadera
Formator Seminari Tinggi St. Petrus - Paulus
Keuskupan Bogor
Minggu, 14 Februari 2021
Ibadat Sabda
Ibadat Sabda
Hari Minggu
Hari Minggu
Biasa VI
Biasa VI
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan,
Maria diberi kabar oleh malaikat Tuhan,
Maka ia mengandung dari Roh Kudus. Salam Maria…
Maka ia mengandung dari Roh Kudus. Salam Maria…
Aku ini hamba Tuhan,
Aku ini hamba Tuhan,
Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
Salam Maria…
Salam Maria…
Sabda sudah menjadi daging.
Sabda sudah menjadi daging.
Dan tinggal di antara kita. Salam Maria…
Dan tinggal di antara kita. Salam Maria…
Doakanlah Kami ya santa bunda Allah.
Doakanlah Kami ya santa bunda Allah.
Supaya kami dapat menikmati janji Kristus
Supaya kami dapat menikmati janji Kristus
Marilah kita berdoa…
Marilah kita berdoa…
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui
Ya Allah, karena kabar malaikat kami mengetahui
bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia;
bahwa Yesus Kristus Putra-Mu menjadi manusia;
curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami,
curahkanlah rahmat-Mu ke dalam hati kami,
supaya karena sengsara dan salib-Nya,
supaya karena sengsara dan salib-Nya,
kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia.
kami dibawa kepada kebangkitan yang mulia.
Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
Sebab Dialah Tuhan, pengantara kami.
Amin
Amin
Doa Angelus
Doa Angelus
2
Nyanyian Pembuka
Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. U Amin
Doa Pembuka
P Marilah kita berdoa (Heningsejenak)
Allah Bapa kami, kami bersyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan menderita. Semoga, teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa
U Amin
Bacaan Pertama
L
Bacaan dari Kitab Imamat: [Im 13:1-2.44-46]
Tuhan Allah berfirman kepada Musa dan Harun, “Apabila pada kulit badan seseorang
ada bengkak atau bintil-bintil atau panau,
yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada imam Harun,
atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, yang adalah imam.
Karena orang itu sakit kusta, maka ia najis, dan imam harus menyatakan dia najis, karena penyakit yang di kepalanya itu.
Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, dan rambutnya terurai.
Ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis;
memang ia najis,
ia harus tinggal terasing,
di luar perkemahanlah tempat kediamannya. Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur [Mzm 32:1-2.5.11]
Engkaulah persembunyianku, ya Tuhan. Engkau melindungi aku sehingga aku selamat.
*Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni, yang dosa-dosanya ditutupi!
Berbahagialah orang,
yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
*Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata “Aku akan menghadap Tuhan.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku. *Bersukacitalah dalam Tuhan!
Bersorak-sorailah, hari orang-orang benar, bersorak-gembiralah, hari orang-orang jujur!
Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus: [1Kor 10:31-11:1]
Saudara-saudara,
Jika engkau makan atau minum,
atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal,
bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.
Jadilah pengikutku,
sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil [Luk 7:16]
Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.
4
Bacaan Injil
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus: [Mrk 1:40-45]
Sekali peristiwa
seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, sambil berlutut di hadapan Yesus
ia memohon bantuan-Nya, katanya,
“Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan,
lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir.
Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, “Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam,
dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.”
Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana,
sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota.
Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi,
namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. Demikianlah Injil Tuhan.
Renungan
Doa dan Dialog: Suatu GERAKAN Misi Masa KINI
Para Saudara terkasih,
K
isah seorang kusta yang berdialog dengan Yesus menjadi gambaran jelas tentang tugas perutusan kita dalam mewartkan Kabar Sukacita. Pertama-tama, Yesus tidak memandang rendah posisi orang kusta tersebut: mengingat di masa itu, adalah wajar jika seorang kusta dikucilkan dari masyarakat: dimarjinalkan, dibuang karena memang dianggapnajis. Namun, Yesus menunjukkan sikap yang konsisten dengan apa yang Ia amanatkan
kepada murid-murid-Nya: “...Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan”. [Mat 10:2]
Dialog antara Yesus dan Orang kusta itu mengingatkan Saya akan perjumpaan bersejarah Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Ashar, Dr. Ahmed Al Tayeb tahun 2019 silam yang menghasilkan suatu dokumen kenabian tentang misi pewartaan Kabar Sukacita bagi dunia: “Dokumen Abu Dhabi: DOKUMEN TENTANG PERSAUDARAN MANUSIA: UNTUK
5
PERDAMAIAN DUNIA DAN HIDUP BERSAMA”. Dokumen ini menekankan pentingnya doa dan dialog dalam menciptakan kebaikan dan perdamaian universal. Keterbukaan dan
keberanian dalam memandang orang lain sebagai saudara merupakan inti dari sebuah dialog.
Ketulusan hati, bukan kemunafikan menjadi syarat utama dalam dialog persaudaraan sejati. Di samping itu, doa menjadi unsur tak terelakkan. Dalam doa, kita menyatukan semua niat baik dalam nama Tuhan dan memurnikannya. Paus Fransiskus menekankan pentingnya “doa dalam mengawali suatu pertemuan dialog antar-agama.” [Habel Jadera, Dokumen Abu Dhabi,
Sebuah Refleksi Misiologis, MEKAR, 2020].
Sekali lagi, Yesus memberi contoh dialog yang sejati, dialog hati, dialog kehidupan yang tidak memberi ruang pada sekat, tembok, apalagi barrier. Dialog itu terbuka pada tugas perutusan, pewartaan kabar sukacita yang diawali dengan suatu doa dan ucapan syukur. perlu kita ingat, bahwa dialog dengan Tuhan adalah suatu bentuk doa lho...
Pewartaan yang tidak diawalai dengan doa dan dialog dengan Tuhan cenderung jatuh pada kesombongan dan kebanggaan atas diri sendiri. Padahal, berkat pembaptisan, kita semua semua menjadi duta besar Kristus [the ambassador of Christ]. Maka anjuran Yesus untuk senantiasa memberitahukan kesembuhan dari penyakit kusta itu ialah untuk menghindari diri dari pewartaan-pewartaan yang tidak berdasarkan doa dan dialog dengan Tuhan. Atau bahkan menghambat karya pewartaan yang lebih besar kepada banyak orang: “Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana-mana, sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota”.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa menjadikan doa dan dialog dengan Tuhan sebagai dasar karya Misi evangelisasi di tengah masyarakat. Karena dengan demikian, kita memberikan kesempatan kepada Tuhan untuk melakukan karya-karya-Nya yang lebih agung dan mulia bagi banyak orang.
“Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam,
dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa,
sebagai bukti bagi mereka.”
Salam MSIONER
6
7
7
| |
Ibadat Sabda
©RDHJ2021
Doa Umat
P Oleh Kristus kita mengenal Allah Bapa yang berbelas kasih kepada umat-Nya yang menderita. Maka marilah kita memanjatkan doa kepada-Nya.
L Bagi Bapa Suci, para uskup dan para imam.
Semoga Allah Bapa memberkati Bapa Suci, para Uskup dan para Imam, agar selalu memberi teladan keprihatinan terhadap yang terpencil, yang sakit, dan dikucilkan dari masyarakat. Marilah kita mohon …
U Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami, ya Tuhan. L Bagi para penjabat pemerintahan.
Semoga Allah Bapa membimbing para pejabat pemerintahan sehingga mereka dapat melaksanakan tugas pelayanannya dengan penuh tanggung jawab demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Marilah kita mohon …
U Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami, ya Tuhan. L Bagi para penderita sakit.
Semoga Allah Bapa menghibur dan menemani para penderita sakit sehingga mereka tidak merasa disendirikan serta dibuang, namun tetap berjuang memberi kesaksian cinta Tuhan di dalam penderitaan sakitnya. Marilah kita mohon …
U Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami, ya Tuhan. L Bagi kita sendiri.
Semoga Allah Bapa menggerakkan hati kita agar jangan hanya memuji dan memuliakan nama Tuhan di dalam Gereja tetapi juga meluhurkan Tuhan melalui pengabdian tulus demi keselamatan sesama. Marilah kita mohon …
U Engkaulah tumpuan harapan dan hidup kami, ya Tuhan.
I Allah Bapa, dengarkanlah doa-doa kami. Teguhkanlah iman kami agar kami semakin percaya akan kekuatan cinta kasih yang mengalir dari-Mu sendiri. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami.
U Amin.
Doa Bapa Kami
P Marilah kita satukan doa-doa kita dengan doa yang diajarkan oleh Kristus Sendiri P+U Bapa Kami yang ada di surga, ...
St. Alfonsus Liguori
St. Alfonsus Liguori
Doa Komuni Batin
Doa Komuni Batin
Yesusku,
aku percaya,
Engkau sungguh hadir
dalam Sakramen Mahakudus.
Aku mengasihi-Mu
lebih dari segalanya,
dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku.
Karena sekarang,
aku tak dapat menyambut-Mu
dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah
sekurang-kurangnya secara rohani
ke dalam hatiku,
meskipun Engkau selalu telah datang.
Aku memeluk-Mu
dan
mempersatukan diriku
sepenuhnya kepada-Mu,
jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu.
Amin.
Mari kita berdoa bersama-sama:
Mari kita berdoa bersama-sama:
8
Doa Paus Fransiskus kepada Bunda Maria, Cinta Kasih Ilahi
Pemimpin mengajak Umat untuk berdoa bersama
Ya Maria, engkau senantiasa menerangi langkah kami sebagai tanda keselamatan dan pengharapan.
Kami berharap kepadamu, Kesehatan Orang-orang Sakit,
engkau yang berdiri di kaki Salib, turut serta dalam penderitaan Yesus, dengan iman yang teguh.
Engkau, Keselamatan Bangsa Romawi, tahu apa yang kami butuhkan,
dan kami yakin engkau akan menyediakannya, karena seperti di Kana - Galilea,
semoga sukacita dan keriaan dapat terjadi kembali setelah masa pencobaan ini.
Bantulah kami, Bunda Cinta Kasih Ilahi,
untuk menyelaraskan diri kami dengan kehendak Bapa, dan melaksanakan apa yang dikatakan Yesus kepada kami, sebab derita dan duka kami telah ditanggung-Nya,
untuk membawa kami, melalui Salib, pada sukacita dari Kebangkitan. Amin.
Kami berlindung padamu, ya Bunda Allah yang kudus.
Janganlah mengabaikan permohonan kami yang sedang di dalam pencobaan – dan bebaskanlah kami selalu dari segala mara bahaya,
ya Perawan mulia yang terpuji.
[Diambil di www.keuskupanbogor.org]
Doa Penutup
P Marilah kita berdoa.
Allah Yang Maha Penyayang, kami bersyukur atas uluran tangan Putra-Mu yang
menyembuhkan dan membersihkan kami dari segala noda dosa. Semoga, kami pun semakin rajin menyucikan diri kami demi terciptanya keharmonisan hubungan kami dengan Dikau dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami
U Amin.
Ibadat ditutup dengan Tanda Salib
P Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus U Amin
P Saudara terkasih, Ibadat kita telah selesai U Syukur kepada Allah.
Nyanyian Penutup