• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat( Studi Kasus Desa Wisata Candirejo )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Model Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat( Studi Kasus Desa Wisata Candirejo )"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

i

MODEL PENGELOLAAN DESA WISATA BERBASIS

MASYARAKAT

( Studi Kasus Desa Wisata Candirejo )

TESIS

Program Studi Magister Tatakelola Seni

Konsentrasi Manajemen Budaya dan Pariwisata

Apriyani

1320055422

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2015

(2)
(3)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, ………

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Terima kasih Gohonzon, para Buddha dan Bodhisatva dari sepuluh penjuru dan Shoten Zenjin atas perlindungannya sehingga tesis yang berjudul Model Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Masyarakat ( Studi Kasus Desa Wisata Candirejo ) dapat diselesaikan.

Penulisan tesis yang merupakan salah satu syarat memperoleh derajat sarjana S-2 Magister Tatakelola Seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta, dapat diselesaikan dengan baik atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dari lubuk hati terdalam, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orangtua yang senantiasa membantu dukungan dana, moral dan doa yang sangat banyak kepada penulis, serta ketiga kakak dan adik juga yang selalu memberi dukungan kepada penulis.

2. Masahiko Kawashima, bapak angkat penulis yang tidak henti-hentinya mendukung penulis dalam hal dana, moral dan daimoku.

3. Dr. Aris Wahyudi, M. Hum, dosen pembimbing pertama yang telah memberikan kontribusi terbesar dalam hal pengetahuan, ide, motivasi, dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. T. Handono E. P., MBA, Ph. D, dosen pembimbing kedua yang telah memberikan kontribusi terbesar dalam hal pengetahuan, ide, motivasi, dan arahan bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

(5)

v 5. Segenap pengurus Koperasi Candirejo dan masyarakat desa Candirejo yang telah membantu penulis dalam mendapatkan data yang dibutuhkan untuk penulisan tesis ini.

6. Halim HD sebagai dosen penguji yang telah memberikan pandangan dan saran penelitian yang membangun.

7. Dr. Kurniawan Adi Saputra, M. A., Kepala Program Studi S2Manajemen Tatakelola Seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

8. Prof. Dr. Djohan, M.Si selaku Direktur Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

9. Dr. Rina Martiara, M.Hum selaku asisten Direktur Pascarajana Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

10.Segenap dosen Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta

11.Seluruh staff dan karyawan Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang telah membantu kelancaran proses perkuliahan

12.Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktunya untuk mengisi kuisioner dalam penyusunan tesis ini.

13.Ashkan Rahmani, yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam mendapatkan data di desa wisata Candirejo.

14.Zul Asri, yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Foccus

Group Discussion di desa wisata Candirejo.

15.Ikeda sensei, guru yang selalu memberikan bimbingan spiritual kepada penulis, dan teman seperjuangan di Soka Gakkai, Kawashima sang, Pak Aruji, Urara san, Jessica, Ie Huei Ming, Maya Cendana, Yasuko san,

(6)

vi Melinda, Om Lio, Ko Paul, Mas Pande dan Mbak Clara, Ikejiri san, Pak Yanto dan Ci Yolan, yang selalu memberikan semangat.

16.Teman-teman seperjuangan MTS 2013 yang sudah melewati suka duka bersama dan meluangkan waktunya untuk selalu berdiskusi dan berbagi ilmu.

17.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis mendoakan agar semua pihak yang telah memberikan kebaikan kepada penulis selama masa studi akan menuai kebaikan yang lebih besar lagi dalam kehidupan yang lebih luas.

Penulis menyadari bahwa tesis ini bukanlah sebuah karya yang sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran agar dapat meningkatkan kualitas penulisan dan memperbaiki semua kekurangan yang terdapat di dalamnya di masa mendatang. Semoga karya kecil ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta,………. Penulis,

(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

D. Sistematika Penulisan ... 8

BAB. II. KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pariwisata... 10

2. Pembangunan Wisata Berkelanjutan ... 21

3. Model ... 22

4. Desa Wisata ... 23

5. Teori Community Based Tourism ... 27

(8)

viii

B. Kerangka Teori ... 35

C. Kerangka Pikir ... 38

BAB. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 39

B. Ruang Lingkup Penelitian ... 40

C. Lokasi Penelitian ... 41

D. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 41

E. Metode dan Teknik Analisis Data... 46

BAB. IV. STRUKTUR DAN SISTEM ORGANISASI PENGELOLAAN DESA WISATA CANDIREJO A. Sejarah Desa Wisata Candirejo ... 47

B. Topografi Desa Candirejo ... 54

C. Sumber Daya Alam ... 57

D. Sumber Daya Budaya ... 58

E. Organisasi dan Kelembagaan Koperasi Desa Wisata Candirejo ... 59

F. Pengelolaan Desa Pariwisata Candirejo ... 60

G. Data dan Grafik Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Candirejo ... 71

H. Peran pihak luar pada pengelolaan desa wisata Candirejo ... 73

I. Aspek-aspek Community Based Tourism pada pengelolaan desa wisata Candirejo ... 75

(9)

ix K. Analisis tanggapan pengelola dan pengunjung terhadap aspek

Community Based Tourism, pelayanan, dan sarana prasarana ... 87

L. Analisis tanggapan pengelola dan pengunjung terhadap aspek yang menunjang keberlangsungan desa wisata Candirejo ... 99

M. Foccus Group Discussion (FGD) ... 113

N. Model pengelolaan desa wisata(Community Based Tourism) ... 113

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 117

B. Saran ... 117

C. Kontribusi Hasil Penelitian ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119

LAMPIRAN : ... 121 Lampiran A. Peta Desa Wisata Candirejo

Lampiran B. Organisasi Dan Kelembagaan Koperasi Desa Wisata Candirejo Lampiran C. Data & Grafik Pendapatan Tahun 2003 – 2014

Lampiran D. Wawancara dan FGD

Lampiran E. Kuisioner Untuk Manajemen dan Pengunjung Desa Wisata Candirejo

Lampiran F. Tabulasi Hasil Wawancara Lampiran G. Output kuisioner pengunjung

Lampiran H. Output data kuisioner pengelola desa wisata Candirejo Lampiran I. Rapat Anggaran Tahunan (RAT)

(10)

x DAFTAR TABEL

A. Tabel 4.1 Perangkat Desa Wisata Candirejo ... 56

B. Tabel 4.2 Data Kunjungan Wisatawan Asing & Domestik Tahun 2003 – 2014 ... 72

C. Tabel 4,3 Ringkasan Wawancara Pengelola Desa Wisata Candirejo ... 83

D. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 87

E. Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 88

F. Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Perwakilan ... 88

G. Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 89

H. Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 90

I. Tabel 4.9 Tabel Tanggapan Responden Terhadap Aspek Community Based Tourism ... 91

J. Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Saranan Dan Prasarana ... 92

K. Tabel 4.11 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 92

L. Tabel 4.12 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 93

M. Tabel 4.13 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan 93 N. Tabel 4.14 Karakteristik Responden Berdasarkan Penilaian Kesan Ketika Berkunjung... 94

O. Tabel 4.15 Karakteristik Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap Pelayanan Desa Wisata Candirejo ... 95

P. Tabel 4.16 Karakteristik responden berdasarkan dari mana informasi desa wisata Candirejo diperoleh ... 96

(11)

xi Q. Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Pelayanan Yang

Diberikan Kepada Wisatawan ... 97

R. Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Sarana Prasarana Yang Diberikan Kepada Wisatawan ... 98

S. Tabel 4.19 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 99

T. Tabel 4.20 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 100

U. Tabel 4.21 Karakteristik Responden Berdasarkan Perwakilan ... 100

V. Tabel 4.22 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 101

W. Tabel 4.23 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 101

X. Tabel. 4.24 Tanggapan Pengelola Terhadap Aspek Sumberdaya ... 102

Y. Tabel 4. 25 Tanggapan Pengelola terhadap Aspek Infrastruktur ... 103

Z. Tabel 4.26 Tanggapan Pengelola Terhadap Aspek Pelayanan ... 104

AA. Tabel 4.27 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 105

AB. Tabel 4.28 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 105

AC. Tabel 4.29 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 106

AD. Tabel 4.30 Karakteristik Responden Berdasarkan Penilaian Kesan Ketika Berkunjung... 106

AE. Tabel 4.31 Karakteristik Responden Berdasarkan Penilaian Terhadap Pelayanan Desa Wisata Candirejo ... 107

AF. Tabel 4.32 Karakteristik responden berdasarkan dari mana informasi desa wisata Candirejo diperoleh ... 108

(12)

xii AG. Tabel 4.33 Tanggapan Pengunjung Terhadap Aspek Yang Paling

Penting Untuk Datang Ke Desa Wisata Candirejo ... 109

AH. Tabel 4.34 Tanggapan Pengunjung Terhadap Aspek Harga ... 110

AI. Tabel 4.35 Tanggapan Pengunjung Terhadap Aspek Produk ... 110

AJ. Tabel 4.36 Tanggapan Pengunjung Terhadap Aspek Pelayanan ... 111

(13)

xiii DAFTAR GAMBAR

A. Gambar 1. Watu Kendil di Tepi Puncak Menorah, Desa Candirejo ... 3

B. Kerangka pikir... 38

C. Gambar 4.1 Unit-unit Koperasi Desa Wisata Candirejo ... 53

D. Gambar 4.2 Situs Watu Kendil Desa Wisata Candirejo... 54

D. Gambar 4.3 Peta Desa Wisata Candirejo ... 55

E. Gambar 4.4. Skema Operasional Desa Wisata Candirejo ... 65

F. Gambar 4.5 Struktur Organisasi Desa Wisata Candirejo ... 67

G. Gambar 4.6 Grafik Kunjungan Wisatawan Asing & Domestik Tahun 2003 – 2014 ... 72

(14)

xiv

ABSTRAK

Salah satu desa yang telah sukses dalam mendirikan desa wisata adalah desa wisata Candirejo. Desa wisata Candirejo terletak di wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah. Desa wisata Candirejo mulai dirintis sejak tahun1997 atas inisiatif kepala desa pada saat itu yaitu bapak Slamet Tugiyanto yang diresmikan pada tanggal 18 April 2003 dan dikelola oleh koperasi desa wisata Candirejo. Pihak koperasi dengan masyarakat bekerjasama dalam pengelolaan desa wisata Candirejo, selain itu dari beberapa desa wisata di sekitarnya yang pernah ada, hanya desa wisata Candirejo yang saat ini masih ada dan berkembang. Hal inilah yang menjadi daya tarik dan alasan bagi penulis untuk melakukan sebuah penelitian untuk menjadikan Desa Wisata Candirejo sebagai model pengelolaan desa wisata yang berbasis masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi pengelolaan, peran serta masyarakat dan stakeholder dan menjadikan pengelolaan di desa wisata Candirejo sebagai model pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan penelitian participant

observation. Data yang dikumpulkan berupa data primer, data sekunder. Data-data

tersebut didapat melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yaitu untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai karakteristik desa wisata, masyarakat dan model pengelolaan di desa wisata Candirejo dan Foccus group discussion guna mengetahui apakah data yang didapatkan penulis sudah benar atau belum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa wisata Candirejo sejak awal didirikan sampai pada pengembangan telah melibatkan anggota masyarakat pada setiap aspek. Pengelolaan desa wisata terkait manajemen perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, dan pengawasan berjalan dengan baik. Model pengelolaan desa wisata Candirejo dikelola oleh koperasi desa wisata Candirejo yang dimulai dari inisiatif kepala desa, bapak Slamet dan berbasiskan pada masyarakat untuk tujuan sumberdaya berkelanjutan, pembangunan berkelanjutan, desa wisata berkelanjutan, dan kembali kepada pengelolaan di koperasi Candirejo. Kata kunci : desa wisata, model, pengelolaan, pariwisata berbasis masyarakat.

(15)

xv ABSTRACT

One of the successful village toestablish a Tourist Village is Candirejo Tourism Village. Candirejo is located in Borobudur Sub-district, Magelang, Provinceof Middle Java. The path Candirejo could become a tourist village like now and it was pioneered by Slamet Tugiyanto, a chief (head) of this village, in 1997. Then, Candirejo is officially became a tourist village in April 18, 2003 under management of Candirejo Tourism Village Cooperative. Even so, the cooperative didn’t run to management themselves but also engage the society to work together with them. Today, Candirejois the only tourism village which is still able to survive and develop in among the surrounding vilages. This interesting fact impel the seekerto does a research about Candirejo as asociety-based model of tourist village management. The goal is to identify and evaluate the management andsociety and stakeholder’s role caused Candirejo be as a society-based model of tourist village management.

This research is using participant observation approach. The sources of this research are collected from two parts of primary and secondary data. Those data have gathered through observation, interviews, documentation, and questioners. The analytical method which are used is qualitative descriptive to give aclear pictures of the characteristic of the village, society, and management model in CandirejoTourism Village.The focus group discussion is also used to confirm the validity of all data which have been collected.

The result of this research shows that Candirejo Tourism Village engages every aspect of the society from it established until this research waswritten. Besides that, village management that related to planning, briefing, organizing, and supervision arealso have been implemented well. This managing model was initiated by Slametand it is managing by Candirejo Tourist Visiting Cooperation now. Eventually, the society-based management model of Candirejo Tourism Village generating continuous resources, continuous development, continuous tourist village, and back to management in Candirejo Cooperative.

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis pariwisata yang mulai merambah negara Indonesia, membuat masyarakat Indonesia berbuat sesuatu untuk mengambil keuntungan dari kunjungan para wisatawan tersebut. Sumber daya alam yang indah dan melimpah, serta didukung sumber daya manusia yang baik, dapat membuat industri pariwisata Indonesia meningkat apabila dapat menggali dan mengolah kekayaan yang sudah ada. Terbukti dengan munculnya beberapa bentuk wisata baru di Indonesia dalam beberapa dekade ini. Seperti munculnya desa-desa wisata di daerah pedesa-desaan yang menawarkan potensi-potensi yang dimiliki desa seperti keindahan alam pedesaan yang masih asri, sejuk, damai, serta keramahan penduduk pribumi yang masih kental tata kramanya.

Salah satu desa yang telah sukses dalam mendirikan desa wisata adalah desa wisata Candirejo. Kesuksesan itu didapatkan dengan cara menjual keindahan alam serta potensi-potensi lainnya seperti kesenian, kerajinan, dan lain-lain. Desa wisata Candirejo terletak di wilayah Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah. Keberadaan desa ini tak jauh dari obyek wisata candi Borobudur, Mendut, dan Pawon yang sering dikunjungi oleh wisatawan, baik dari luar negeri ataupun dalam negeri. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor terbentuknya desa wisata Candirejo. Ide

(17)

2 untuk membentuk sebuah desa wisata digagas oleh Slamet Tugiyanto yang pada saat itu menjabat sebagai kepala desa Candirejo.

Desa wisata Candirejo yang letaknya sangat strategis dan dimanfaatkan oleh pejabat pedesaan bersama masyarakat setempat, dengan asas gotong royong mereka bersama-sama membenahi desa Candirejo agar lebih maju. Selain menjual keindahan alam pedesaan yang masih asri, desa wisata Candirejo juga memanfaatkan rutinitas penduduk yang mayoritas masih bekerja mengolah sawah. Bahkan dalam paket-paket wisata yang ada, salah satunya menawarkan paket wisata bercocok tanam atau memanen hasil sawah penduduk. Ini merupakan suatu terobosan bentuk wisata yang unik serta membutuhkan kejelian dalam merancangnya.

Desa wisata Candirejo juga memiliki sebuah situs sejarah berupa batu besar yang bernama Watu Kendil. Watu kendil adalah sebuah batu besar berbentuk persegi yang menyerupai peralatan masak dengan tinggi kurang lebih 7 meter. Watu kendil terletak di tepi jurang di perbukitan menorah, sekitar 2 km dari kantor Kepala Desa Candirejo. Pada jaman dahulu, Watu Kendil merupakan tempat untuk memasak makanan bagi para pekerja yang membangun candi Borobudur. Berbagai mitos lainnya, Watu Kendil merupakan tempat pertapaan para pencari ilmu sebelum mereka berpindah ke candi Borobudur.

(18)

3 Gambar 1. Watu Kendil di Tepi Puncak Menorah, Desa Candirejo

( Dokumentasi : Apriyani )

Wisata alam pedesaan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara yang ingin menikmati alam yang asri dan jauh dari kebisingan kota. Namun tidak demikian bagi wisatawan domestik yang dapat dikatakan sebagai orang pribumi, karena wisatawan domestik mungkin sudah pernah atau sudah terbiasa menikmati alam pedesaan serta mengetahui kehidupan masyarakatnya, hal tersebut menjadi salah satu jawaban kenapa desa wisata Candirejo lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dari pada wisatawan domestik.

Bagi para wisatawan mancanegara, wisata alam pedesaan merupakan hal yang sangat smenarik, walaupun di negara asalnya pun pasti ada tempat yang tak kalah indahnya dengan tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia.

(19)

4 Namun perbedaan alam serta kultur masyarakat Indonesia sangat berbeda dengan yang ada di luar negeri. Seperti desa Candirejo yang terletak di daerah tropis dengan daerah masih membentang area pesawahan dan pegunungan serta kultur masyarakat Jawa yang masih tradisional. Para wisatawan mancanegara sangat tertarik untuk mengetahui, mengamati secara langsung bahkan ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat di desa wisata Candirejo.

Desa wisata Candirejo mulai dirintis sejak tahun1997 atas inisiatif kepala desa pada saat itu, bapak Slamet yang berfikir untuk menarik ramainya kunjungan di Candi Borobudur ke desa Candirejo (III. W. PDWC. 2015). Perintisan tersebut dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat desa Candirejo yang mayoritas bekerja sebagai petani. Keinginan bapak Slamet sebagai kepala desa pada saat itu dan didukung oleh masyarakat desa Candirejo untuk merealisasikan desa Candirejo sebagai desa wisata tentu tidak berjalan dengan mudah dan lancar. Proses pembentukan daerah dimulai sejak tahun 1997-1999 dengan menanam pohon buah-buahan di desa Candirejo. Desa Candirejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang, pada tanggal 31 Mei 1999 melalui SK Bupati Magelang No 556 / 1258 / 19/ 1999 di tetapkan menjadi “Desa Binaan Wisata Tk.Kab Magelang” (III. W. PDWC. 2015). Pengelolaan di bidang masakan kuliner dan pertunjukan kesenian rakyat yang ada di desa Candirejo dimulai sejak tahun 1999-2003.

Pada tanggal 18 April 2003, desa Candirejo diresmikan menjadi “DESA WISATA”oleh menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI Bapak I Gede

(20)

5 Ardhika yang disaksikan oleh bapak Gubernur Jawa Tengah dan bapak Bupati Kabupaten Magelang (III. W. PDWC. 2015). Bentuk tindak lanjut dari keberadaan Desa Wisata Candirejo, dengan musyawarah mufakat pihak pemerintahan desa, tokoh masarakat serta tokoh pemuda untuk membentuk badan pengelola desa wisata yang dalam hal ini adalah KOPERASI “DESA WISATA “ CANDIREJO melalui keputusan desa No 04 / KPTS / 03 / 2003. Koperasi desa wisata Candirejo merupakan satu satunya pengelola Desa wisata Candirejo. Berdasarkan keputusan Menteri Negara urusan Koperasi dan usaha kecil dan menegah Republik Indonesia. Pengesahan akta pendirian Koperasi Desa wisata Candirejo dengan Badan Hukum No 220 / BH / 2004 tertanggal 11 Maret 2004. Sesuai dengan arah pembangunan pemerintah dibidang ekonomi daerah, maka pembangunan yang dilaksanakan mengarah pada peningkatan taraf hidup masyarakat yang dititik beratkan pada sektor usaha kecil dan menengah, pertanian organik, dan segala bentuk kegiatan yang mendukung keberadaan Desa Candirejo sebagai Desa wisata/pariwisata berbasis masyarakat (Community based tourism). Hal tersebut merupakan suatu upaya menciptakan jiwa wirausaha anggota atau masyarakat sehingga dapat dijadikan alternatif peningkatan pendapatan masyarakat dengan asas pemberdayaan masyarakat, di mana pengelolaan ditangani oleh koperasi yang dalam hal ini adalah sebagai pengelola Desa Wisata Candirejo / Candirejo

Ecotourism.

Desa wisata Candirejo memiliki potensi wisata budaya yang sangat beraneka ragam dan menarik sebagai kekuatan dari desa wisata Candirejo.

(21)

6 Wisatawan yang berkunjung dapat memilih beberapa paket wisata yang telah disediakan. Pilihan paket wisata yang ada diantaranya yaitu Dokar Tour,

Cycling Tour, Cooking Lesson, Rafting Karet atau Rafting Bambu, Watu

Kendil, Sunrise Trekking, Sobo Gunung atau Adventure, Traditional Art, dan masih banyak pilihan paket lainnya. Sebagai Desa Wisata, Candirejo menyediakan berbagai paket wisata yang memanfaatkan potensi alam yang ada di Candirejo, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya.

Letak desa Candirejo yang berdekatan dengan salah satu objek keajaiban dunia yaitu candi Borobudur menjadi nilai lebih yang dimiliki desa wisata Candirejo. Desa Candirejo memiliki banyak sekali potensi yang bisa dikelola dengan baik untuk memajukannya sebagai desa wisata. Beberapa pilihan paket wisata sudah dijalankan oleh pihak pengelola Candirejo dan paket-paket tersebut bisa dikombinasikan sesuai dengan permintaan wisatawan. Candirejo juga memiliki beberapa situs bersejarah, salah satunya Watu Kendil yang dapat dikunjungi oleh wisatawan. Koperasi desa wisata Candirejo yang mengelola kegiatan wisatawan di desa Candirejo, mulai dari ketua koperasi, sekertaris koperasi, pemandu wisata sampai pemilik homestay

adalah warga asli desa Candirejo. Pendapatan yang diperoleh di desa wisata Candirejo juga selalu meningkat setiap tahunnya.

Pihak koperasi dengan masyarakat bekerjasama dalam pengelolaan desa wisata Candirejo, selain itu dari beberapa desa wisata disekitarnya yang pernah ada, hanya desa wisata Candirejo yang saat ini masih ada dan berkembang. Hal inilah yang menjadi daya tarik dan alasan bagi penulis

(22)

7 untuk melakukan sebuah penelitian untuk menjadikan Desa Wisata Candirejo sebagai model pengelolaan desa wisata yang berbasis masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Segala potensi alam dan budaya tersebut tentu tidak akan bermanfaat apabila tanpa adanya pengelolaan yang baik dari pemiliknya. Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana model pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat di desa wisata Candirejo?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan dari penelitian ini adalah :

- Mengidentifikasi dan mengevaluasi pengelolaan di desa wisata Candirejo termasuk struktur organisasi dan job deskripsinya.

- Mengidentifikasi dan mengevaluasi peran serta masyarakat dan

stakeholder dalam pengembangan desa wisata Candirejo.

- Menjadikan pengelolaan di desa wisata Candirejo sebagai model pengelolaan desa wisata berbasis masyarakat.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis dan praktis.

a. Manfaat Teoritis

- Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan keilmuwan dalam bidang manajemen desa wisata berbasis masyarakat.

(23)

8 - Menjadikan desa wisata Candirejo sebagai model pengelolaan desa

wisata berbasis masyarakat.

- Penelitian ini juga dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

a. Manfaat Praktis

-Menguatkan sistem pengelolaan masyarakat desa Candirejo.

-Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada ketua dan tokoh desa Candirejo juga masyarakat setempat, bahkan para pemerintah di sekitar desa Candirejo.

-Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk diterapkan di desa desa lainnya ketika mendirikan desa wisata.

D. Sistematika Penulisan

Agar lebih terarah, penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima BAB sebagai berikut :

1.BAB I Pendahuluan

BAB ini memuat beberapa bagian diantaranya adalah latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

2.BAB II Tinjauan Pustaka

Pada BAB Tinjauan Pustaka ini berisi penjelasan dan pembahasan secara rinci kajian pustaka yang meliputi landasan dan tinjauan teori yang digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini.

(24)

9 3.BAB III Metode Penelitian

BAB ini merupakan pembahasan tentang landasan metodologi penelitian, yang merupakan acuan analisis ilmiah dalam mewujudkan hasil penelitian yang mencakup populasi dan sampel penelitian, sumber data dan tekhnik pengambilan sampel, uji validitas dan reabilitas data, model penelitian dan analisis data.

4.BAB IV Struktur dan Sistem Organisasi Pengelolaan Desa Wisata Candirejo

(Djiwandono, 2015: 105)BAB ini menguraikan tentang deskripsi objek penelitian, hasil analisis penghitungan dan pengelolaan data, pembahasan tentang interpretasi hasil penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang dimiliki dengan berdasarkan pada teori yang ada.

5.BAB V Simpulan dan Saran

BAB ini berisi kesimpulan dan saran yang didapatkan oleh penulis dari hasil penelitian yang didapatkan. Hasil-hasil dari analisis dan pembahasan pada BAB sebelumnya menjadi hasil dari kesimpulan dari penelitian ini. Kemudian dengan berdasarkan pada kesimpulan yang diperoleh, akan dikemukakan saran-saran, baik untuk desa wisata Camdirejo sendiri maupun untuk penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perencanaan pengembangan desa penting untuk mengkaji sumber daya potensial dan persepsi masyarakat setempat, guna menyesuaikan pengembangan objek daya tarik

Upaya menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal oleh Pemerintah Kabupaten OKU Selatan serta Badan Pemberdayaan

Dalam perencanaan pengembangan desa penting untuk mengkaji sumber daya potensial dan persepsi masyarakat setempat, guna menyesuaikan pengembangan objek daya tarik

aktifitas dan fasilitas yang saling berhubungan, serta dapat menimbulkan minat.. pengunjung untuk datang pada suatu daerah tertentu, dan daya tarik yang

Tercetusnya ide untuk menjadi desa wisata religi ini dari event perayaan Maulid Nabi, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan secara menyeluruh oleh masyarakat. Adanya

Sesuai dari matriks analisis SWOT Tabel 29 menunjukkan bahwa strategi peningkatan pengelolaan wisata berbasis masyarakat di Desa Bissoloro, Kabupaten Gowa

11 (KBBI), sanitasi adalah usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yg baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat. Desa Leles telah lama menjadi pusat

Selanjutnya untuk wujud dari partisipasi masyarakat pada tahap pengambilan keputusan dapat dilihat melalui aktivitas kerja bakti yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Desa Wisata