• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis isi pesan dakwah dalam rubrik majalah Hidayah Islam edisi bulan Agustus 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis isi pesan dakwah dalam rubrik majalah Hidayah Islam edisi bulan Agustus 2016"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama dakwah, oleh sebab itu harus di wajib disebarkan ke seluruh umat manusia. Dengan demikian umat Islam bukan hanya untuk diamalkan sebagai kewajiaban melaksanakan semua ajaran Islam dalam kehidupan sehari hari, melainkan mereka juga harus menyampaikan semua ajaran agama Islam atau mendakwah kebenaran ajaran agama Islam setiap tahap orang lain.

Kata dakwah adalah derivasi dari bahasa Arab “ Da’wah ”. Kata kerjanya da’aa yang berarti memanggil, mengundang atau mengajak. Ism fa’ilnya (red. pelaku) adalah da’i yang berarti pendakwah. Di dalam kamus al-Munjid fi al-Lughoh wa al-a’lam disebutkan makna da’i sebagai orang yang memangggil (mengajak) manusia kepada agamanya atau mazhabnya . Merujuk pada Ahmad Warson Munawir dalam Ilmu Dakwah karangan Moh. Ali Aziz,1 kata da’a mempunyai beberapa makna antara lain memanggil, mengundang, minta tolong, meminta, memohon, menamakan, menyuruh datang, mendorong, menyebabkan, mendatangkan, mendoakan, menangisi dan meratapi. Dalam al-Quran kata dakwah ditemukan tidak kurang dari 198 kali dengan makna yang berbeda-beda. Dari makna yang berbeda tersebut sebenarnya semuanya tidak terlepas dari unsur aktifitas

(2)

memanggil. Mengajak adalah memanggil seseorang untuk mengikuti kita, berdoa adalah memanggil Tuhan agar mendengarkan dan mengabulkan permohonan kita, mendakwa/menuduh adalah memanggil orang dengan anggapan tidak baik, mengadu adalah memanggil untuk menyampaikan keluh kesah, meminta hampir sama dengan berdoa hanya saja objeknya lebih umum bukan hanya tuhan, mengundang adalah memanggil seseorang untuk menghadiri acara, Malaikat Israfil adalah yang memanggil manusia untuk berkumpul di padang Masyhar dengan tiupan Sangkakala, gelar adalah panggilan atau sebutan bagi seseorang, anak angkat adalah orang yang dipanggil sebagai anak kita walaupun bukan dari keturunan kita. Kata memanggil pun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia meliputi beberapa makna yang diberikan al-Quran yaitu mengajak, meminta, menyeru, mengundang, menyebut dan menamakan. Maka bila digeneralkan makna dakwah adalah memanggil.

Dakwah Islam telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Sayyid Qutb memberi batasan dengan “ mengajak” atau “menyeru” kepada orang lain termasuk Sabil Allah SWT .bukan untuk mengikuti dai atau kelompok orang. Ahmad Ghusuli menjelaskan bahwa berdakwah merupakan pekerjaan atau ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam. Adbulal Badi Shadar membagi dakwah menjadi dua tataran yaitu dakwah fardiyah dan dakwah ummah.

Pada intinya, pemahaman lebih luar pengertian dakwah yang telah di definisikan oleh para ahli tersebut adalah: Pertama, ajakan kejalan

(3)

Allah SWT. Kedua dilaksanakan secara berorganisasi. Ketiga, untuk mempengaruhi Manusia agar masuk Jalan Allah SWT . Keempat sasaran bisa secara Fardiyah atau Jama’ah.

Dalam konteks dakwah istilah ‘amar ma’ruf nahy-i munkar secara lengkap dan populer dipakai adalah yang terekam dalam al-Qur’an, surah Ali Imran, ayat 1042 :

ْْنُكَتْلَو

ْ

ُْْكْنِم

ْ

ْ ةَّمُأ

ْ

َْنوُع ْدَي

ْ

َْل

ِ

إ

ْ

ِْْيَخْلإ

ْ

َْنو ُرُمْأَيَو

ْ

ِْفو ُرْعَمْل ِبِ

ْ

َْن ْوَ ْنَْيَو

ْ

ِْنَع

ْ

ِْرَكْنُمْلإ

ْ

ْ ۚ

ْ

َْكِئَٰ َلوُأَو

ْ

ُُْه

ْ

َْنوُحِلْفُمْلإ

“ dan hendaklah ada yang diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyeru kepada yang mak’uf mencegah yang mungkar; dan mereka orang-orang yang beruntung.” (QS Ali Imran [3]:104)

Ayat diatas mengandung beberapa esensi dakwah yaitu, Pertama, “hendaklah ada di antara kamu sekelompok umat”. Kedua, yang tugas atau misinya menyeru kepada kebijakan. Ketiga , menyeru kepada yang ma’ruf mencegah kepada yang munkar. Keempat, merekalah orang-orang yang berjaya. Sementara itu dalam surah Ali Imran , Kalimat yang senada, yakni mengandung dua komponen dan pengertian yaitu : kamu umat yang terbaik yang dilahirkan manusiadan kamu yang menyeru kepada

(4)

yang ma’ruf dan mencegah yang munkar serta beriman kepada Allah SWT. 3

Pada garis besarnya, bentuk dakwah ada tiga, yaitu: dakwah lisan (da’wah bi al-lisan), dakwah tulis (da’wah bi al-qolam) dan dakwah tindakan (da’wah bi al-hal).

Proses komunikasi merupakan aktifitas yang mendasar bagi manusia sebagai makhluk sosial. Dalam proses komunikasi tersebut mencakup sejumlah komponen atau unsur, salah satu komponen atau unsur tersebut adalah pesan. Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan yang disampaikan oleh komunikator adalah panduan pikiran dan perasaan, dapat berupa ide, informasi keluhan, keyakinan, himbauan, anjuran dan sebagainya.4

Pesan-pesan (message) daripada komunikasi ini secara khas adalah bersumber dari al-Qur’an. Mengenai risalah-risalah Allah SWT ini, Moh. Natsir membaginya dalam tiga bagian pokok, yaitu: Pertama. Menyempurnakan hubungan manusia dengan Khaliq-Nya, hablum minAllah atau mua’am Allah ma’al Khaliq Kedua. Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia hamlumminan-nas atau mua’mAllah ma’al khalqi. Ketiga. Mengadakan keseimbangan (tawazun) antara kedua itu, dan mengaktifkan kedua-duanya atau mua’mAllah ma’al

3 Wahyu ilaihi, komunikasi dakwah, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2010), ct 1, Hal. 14-15 4Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya. 2002. Hal: 6.

(5)

Apa yang disampaikan oleh Moh. Natsir itu sebenarnya adalah termasuk tujuan daripada komunikasi dakwah dimana pesan-pesan dakwah hendaknya dapat mencapai sasaran utama dari kesempurnaan hubungan antar manusia (Khalqi) dengan penciptanya (Khaliq) dan mengatur keseimbangan diantara dua hubungan tersebut (tawazun).5

Pada dasarnya materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang ingin dicapai. Namun secara global dapat dikatakan, bahwa materi dakwah dapat di klarifikasikan menjadi 3 hal pokok, yaitu masalah aqidah, syari’at dan akhlak.

Penggunaan media massa dalam aktivitas berdakwah turut gencar dilakukan oleh berbagai kalangan. Hal ini sebagai langkah menambah efektifitas tercapainya tujuan dari dakwah agar lebih efesien dan efektif. Media massa, khususnya media cetak seperti majalah mengambil peranan penting yang telah disadari subjek dakwah untuk dimanfaatkan dan dikelola guna menunjang aktivitas dakwah yang telah dilakukan sebelumnya baik menggunakan metode dakwah bil-Lisan serta dakwah bil-Hal.

Perkembangan media dakwah berperan dalam mencapai tujuan dari dakwah itu sendiri agar dapat semaksimal mungkin dan seluas-luasnya menyerukan pesan kebajikan. Menyadari pentingnya perkembangan majalah melalui media cetak majalah Hidayah Islam hadir dengan tampilan yang

(6)

berbeda. majalah hidayah islam yang berdiri bukan karena alasan yang idealis melaikan majalah ini berdiri berasaskan profitoriented. Isi dalam majalah ini hanya menyampaikan cerita dari al quran, hadist, dan cerita sahabat nabi yang diolah menjadi bacaan yang ringan untuk para pembaca majalah hidayah islam.

Majalah yang diterbitkan oleh lembaga ash – Shofa yang berpusat di Jalan Pulo Wonokromo Surabaya ini didirikan oleh seorang karyawan yang ingin merubah nasibnya yakni Andi Fauzi. Majalah ini sudah berkembang pesat hingga sekarang yan mempunyai pelanggan hingga mencetak 300 exemplar majalah hidayah islam. karena keistiqomahannya dalam mengupas tentang al-Qur’an, hadist, dan cerita sahabat nabi namun tidak mengenyampingkan hal yang lain

Memberdayakan masyarakat melalui pemberitaan dan informasi. Mengingat kemajuan teknologi informasi melalui media cetak memungkinkan komunikasi menjadi lebih mendalam dan lebih luas. Hal tersebut mempengaruhi jumlah penerima pesan dakwah juga semakin banyak. Menyerukan ajaran agama, menginformasikan tentang Allah SWT, alam beserta lingkungan makhluk-makhlunya maupun tentang hari akhir dan nilai kebajikan. Majalah dengan komitmen jurnalistik Islam di Indonesia telah ada sejak 1915 namun silih berganti ke eksistensianya dikarenakan berbagai faktor internal maupun eksternal seperti sumber daya manusia, keuangan dan juga eksternal yakni otoritas penguasa saat itu. Lain ladang tentu lain belalang begitu pepatah mengatakan, lain zaman lain pula

(7)

tantangan dan cara media dakwah dengan prinsip-prinsip ‘bil- Qalam’ ini untuk tetap bertahan. Eksistensi majalah Hidayah Islam untuk memanajemen diri sebagai media dakwah dari segi redaksional yang diupayakanya, menyentuh Masyarakat sebagai salah satu tujuan bertumbuhnya insan-insan yang taat beragama, cerdas, dan kompetitif dengan segala tantangannya baik. Tentu hal tersebut menuntut kerja ekstra redaksi mengelola majalah mulai dari bidang redaksi yang membutuhkan kekhasan tersendiri dalam karakter penulisannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

Apa pesan dakwah dalam Rubrik Majalah Hidayah Islam Edisi bulan Agustus 2016?

C. Tujuan penulisan

Berdasarkan dengan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, maka penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan yaitu:

Untuk mengetahui pesan dakwah dalam Rubrik Majalah Hidayah Islam Edisi bulan Agustus 2016?

(8)

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan berguna bagi pendidikan, pimpinan serta perkembangan keilmuan prodi KPI di kosentrasi Jurnalistik dimata semua orang baik bersifat teori maupun praktis:Dengan akan diadakan penelitian ini diharapkan akan berguna bagi pembaca

1. Manfaat Secara Teoritis:

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa ilmu pengetahuan dan pemikiran baru terhadap perkembangan keilmuan di bidang komunikasi khususnya pada Program Studi dan Penyiaran Islam (KPI).

b. Hasil penelitian ini setidaknya dapat menjadi khasanah pengembangan media dakwah melalui majalah bagi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) khususnya pada Konsentrasi Jurnalistik (KJR).

2. Manfaat Secara Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan literatur kepustakaan dalam bidang studi ilmu dakwah khususnya bagi Fakultas Dakwah dan Komunikasi.

b. Penelitian ini diangkat sebagai pengalaman penulis pribadi di bidang penelitian Media cetak atau Majalah pada pesan dakwah yang terdapat didalamnya, dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi

(9)

masukan serta referensi bagi semua kalangan masyarakat luas khususnya bagi media cetak di Indonesia.

E. Definisi Konseptual

Konsep pada hakikatnya merupakan istilah, yaitu satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau msyarakat suatu ide (gagasan). Untuk mnedapatkan pemahaman dalam menarik suatu makna dan menghindari kesalah pahaman dalam menarik suatu makna dan persepsi setelah membaca judul penelitian yang telah disajikan.

1. Pesan Dakwah

Dalam konteks penelitian ini pesan-pesan dakwah yang dimaksud adalah pernyataan-pernyataan yang terdapat pesan dakwah aqidah, pesan dakwah syariah, dan pesan dakwah akhlak.

Dalam ilmu komunikasi pesan dakwah adalah massage, yaitu simbol-simbol. Dalam literatur berbahasa Arab, Pesan dakwah disebut maudlu’ al-da’wah. Istilah ini lebih tepat di bandingkan istilah “materi dakwah” yang diterjemahkan Bahasa Arab menjadi maadah al-da’wah. Sebutan yang terkahit ini bisa menimbulkan kesalah pahaman logistik dakwah. Istilah pesan dakwah dipandang lebih tepat menjelaskan, “ isi dakwah berupa kata, gambar, lukisan dan sebaginya diharapkan dapat memberikan pemahaman bahkan perubahan sikap dan prilaku mitra dakwah. “ jika dakwah melalui tulisan umpamanya maka yang di tulis itulah pesan dakwah.

(10)

Pada prinsipnya, pesan apapun bisa di jadikan pesan dakwah selama tidak bertentangan dengan sumber utamanya yaitu al-Qur’an dan Hadist. Dengan demikian semua pesan yang bertentangan terhadap al-Qur’an dan Hadist tidak dapat disebut sebagai pesan dakwah. Pesan dakwah pada garis besarnya terbagi menjadi dua, yaitu pesan utama ( al-Qur’an dan Hadist ) dan pesan tambahan atau penunjang ( Selain Al-Qur’an dan Hadist ).

1.1Pesan Dakwah Akhlak

Pesan yang meliputi iman kepada Allah SWT., iman kepada Malaikat Allah SWT, iman kepada kitab Allah SWT, iman kepda rasul-rasul Allah SWT, dan Iman Kepada qadla dan qodar.

1.2Pesan Dakwah Akidah

Pesan yang meliputi ibadah dalam arti khas (thaharah, shalat, as-shaum, zakat, haji) dan muamalah dalam arti luas (al-qanun al khas/hukum perdata dan qanun al-‘am/hukum publik).

1.3Pesan Dakwah syariah

Pesan yang meliputi akhlak kepda al-khaliq dan makhluq ( manusia dan non manusia ) 6

(11)

2. Majalah

Pengertian Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara berkala yang memuat artikel–artikel dari berbagai penulis. Selain memuat artikel, Majalah juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya yang mewarnai isi dari majalah. Oleh karena itu, majalah dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya.

Majalah adalah salah satu jenis dari media massa. Majalah terdiri dari sekumpulan kertas cetakan yang disatukan. Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh Tulisan-tulisan tangan, namun oleh suatu mesin cetak. Tidak ada ketentuan baku dalam penyusunan isi sebuah majalah. Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, di dalam majalah juga ada gambar-gambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan untuk membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik. Gambar-gambar tersebut bisa berbentuk gambar orang, gambar benda, atau gambar kartun.

(12)

Antara satu tulisan dan tulisan lain dalam majalah tidak mempunyai hubungan cerita secara langsung. Misalkan pada majalah olahraga, tulisan tentang pemain sepakbola tertentu pada satu tulisan tidak berhubungan dengan tulisan lain yang membahas tentang klub sepakbola tertentu. Tulisan-tulisan dalam majalah tidak mempunyai kronologis tertentu, tidak ada awal dan tidak ada akhir. Tidak ada pembuka dan tidak ada penutup. Jadi, majalah hanyalah tempat untuk mengumpulkan tulisan-tulisan tertentu yang mempunyai tema yang sama namun antara tulisan yang satu dengan tulisan yang lain tidak mempunyai hubungan kronologis, masing-masing tulisan berdiri sendiri. Di dalam majalah juga terdapat halaman-halaman iklan, sesuatu yang biasanya tidak terdapat di dalam sebuah buku.7

3. Analisis Isi

Analisi isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Klaus Krippendroff mendefinisikan analisis isi (content analysis) suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan shahih data untuk menghasilkan konteksnya. Sebagai teknik, analisis isi

(13)

(content analysis) harus mencakup prosedur-prosedur khusus untuk memproses data ilmiah.8

Analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganalisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.9 Lain halnya dengan Berelson dan Kerlinger, mereka mendefinisikan analisisi sebagai metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak. Sedangkan menurut Budd, analisis isi adalah suatu teknik sistematis untuk menganilisis isi pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang dipilih.10

Analisis isi dalam penelitian ini adalah analisis isi deskriptif yang mana bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi, atau sebagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut. Pada umumnya penelitian ini menggunakan statistik statistik induktif

8Klaus Krippendroff, Analisis Isi: Pengantar Teori dan Metodologi, ( Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1993), cet. Ke-2, hal. 15

9Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi (Jakarta; Prenada Media, 2012) . Cetakan

ke-6. Hal. 232-233

(14)

untuk untuk menganalisis data penelitian sehinggan dalam penelitian ini menggunakan format deskriptif studi kasus11

F. Sistematika Pembahasan

Skripsi dalam hal pembahasannya mempunyai sistematika yang ditandai atas lima (5) bab dan tiap-tiap bab dibagi kedalam sub-sub yang rinciannya seperti berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, definisi konseptual dan sistematika pembahasan.

BAB II : KERANGKA TEORITIK

Dalam kajian pustaka ini peneliti mengkaji beberapa hal menyangkut tentang pembahasan teori dalam skripsi ini. adapun yang akan dimaksudkan dalam pembahasan teori ini adalah pengertian dakwah, tujuan dakwah, mediah dakwah, pesan dakwah, pengertian majalah dan penelitian terdahulu.

11 Burhan Bungin, metodologi penelitian kuantitatif edisi kedua, (Jakarta: KENCANA Prenada

(15)

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang pendekatan dan jenis penelitian, tahapan penelitian, teknik pengumpulan data, unit analisis, dan analisis pesan.

BAB IV : PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini merupakan bab inti yang didalamnya berisikan tentang objek penelitian, penyajian data, analisis data, dan pembahasan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan dan saran. Dalam bab ini penulis mencoba menyimpulkan permasalahan yang dibahas dalam skripsi serta mengemukakan saran-saran yang dianggap perlu.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini sesuai dengan penelitian dari RISKESDAS tahun 2007 6 tentang stroke dan YASTROKI tahun 2012 tentang stroke 9 , dimana keduanya menyatakan bahwa prevalensi stroke

Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari hasil Pembahasan Tata Cara Pelaksanan Berwakaf Tanah menurut Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf(Studi

Rasional dari rencana tindakan yang dilakukan adalah mengkaji tingkat pengetahuan pasien tentang manfaat asi dan menyusui rasionalnya untuk menghindari penyampaian informasi yang

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan bibit jabon pada berbagai dosis perbandingan campuran tanah dengan kompos kotoran sapi sebagai media penyapihan

Problematika pendidikan agama dalam keluarga Muslim di Desa Pulutan dapat teratasi dengan baik apabila orang tua bisa menerapkan peran orang tua dengan sebaik- baiknya dan anak

Dalam hal manajemen tata kelola pasar yang dilakukan baik dinas perindag dan UPT (Unit Pengelola Teknis) sudah sesuai dengan peraturan daerah nomor 4 tahun 2010 tentang

Pada kehidupan yang semakin modern menuntut manusia untuk menjalani hidup serba praktis, sehingga dalam kehidupan sehari hari masyarakat sering menerapkan pola makan yang tidak

Berangkat dari fenomena sosial pelajar SMA Negeri 1 Tapen, banyak yang sudah memiliki telepon genggam padahal dilihat dari fungsinya, mereka belum benar-benar membutuhkan