SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN TRANSAKSI
PENJUALAN DI RESTORAN SAGARA SUNDA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh
DIKY LAZUARDI 1.05.08.121
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1. Maksud Penelitian ... 4
1.3.2. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 6
vi
1.7. Sistematika Penulisan……….. 8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi ... 10
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi ... 10
2.1.2. Komponen Sistem Informasi ... 11
2.2. Konsep Dasar Sistem ... 13
2.2.1. Pengertian Sistem ...…... 13
2.2.2. Karakteristik Sistem ……….………… 13
2.2.3. Klasifikasi Sistem ……….. 15
2.3. Konsep Dasar Informasi ……... 17
2.3.1. Pengertian Informasi ... 17
2.3.2. Sikslus Informasi ………... 18
2.3.3. Kualitas Informasi ………. 18
2.3.4. Nilai Informasi ………. 19
2.4. Pengertian penjualan... 20
2.5. Sistem Informasi Penjualan.………... 20
2.6. Jaringan Komputer……... 20
2.6.1. Jenis Jaringan Komputer …... 21
2.6.2. Manfaat Jaringan Komputer ……….. 21
2.7. Perangkat Lunak Pendukung... 23
2.7.1. Xampp …………... 23
2.7.2. PHP (Hypertext Preprocessor) ……… 23
vii
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian ... 26
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 26
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 27
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 27
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 28
3.2. Metode Penelitian ... 29
3.2.1. Desain Penelitian ... 29
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 30
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 30
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 31
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 31
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 31
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 32
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 34
3.2.4. Pengujian Software ... 40
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 40
3.3.1. Analisis Dokumen ... 41
3.3.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 42
3.3.2.1. Flowmap ... 44
viii
3.3.2.3. Data Flow Diagram ... 47
3.3.3. Evaluasi Sistem yang berjalan ... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perancangan Sistem ... 51
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 51
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 51
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 51
4.1.3.1. Flow Map ... 54
4.1.3.2. Diagram Konteks ... 57
4.1.3.3. Data Flow Diagram ... 57
4.1.3.4. Kamus Data ... 62
4.1.4. Perancangan Basis Data ... 64
4.1.4.1. Normalisasi ... 64
4.1.4.2. Relasi Tabel ... 66
4.1.4.3. Entity Relationship Diagram ... 68
4.1.4.4. Struktur File ... 68
4.1.4.5. Kodifikasi ... 73
4.2. Perancangan Antarmuka ………... 74
4.2.1. Struktur Menu ……... 74
4.2.2. Perancangan Input ………... 76
4.2.3. Perancangan Output ……... 80
4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan ……... 83
ix
4.4.3. Implementasi Perangkat Keras ... 85
4.4.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) …... 86
4.4.5. Implementasi Antar Muka ... 103
4.4.5.1.Implementasi Antar Muka Halaman Utama ... 103
4.4.5.2.Implementasi Antar Muka Halaman Manajer ... 103
4.4.5.3.Implementasi Antar Muka Halaman Dapur... 104
4.4.5.4.Implementasi Antar Muka Halaman Kasir …... 104
4.4.6. Implementasi Instalasi Program ... 105
4.4.7. Penggunaan Program ... 108
4.5. Pengujian ... 121
4.5.1. Rencana Pengujian ... 121
4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 122
4.5.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 124
5.2. Saran ... 125
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bahra Bin Ladjamuddin.B 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi Yogyakarta. Budhi Irawan 2005, Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta
Jogiyanto H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta
Syafii, M, 2004. Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL. ANDI OFFSET, Yogyakarta.
Marom, Chairul.2002. Sistem Akuntasi Perusahaan Dagang. (Online), (http://cekdataguru.blogspot.com/2013/04/pengertian-penjualan.html, diakses 01 juli 2014)
Qcollege, 2004. Webmaster Using PHP. Quantum eBusiness Collage, Bandung.
Online, 2014. Pengenalan Dreamweaver. (Online),
(http://artikelnyadonie.blogspot.com/2008/10/pengenalan-dreamweaver.html, diakses 01 juli 2014)
Online, 2014. Pengertian Tentang Xampp. (online),
iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar lagi Maha
Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu
eksis membantu perjuangan beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Dalam penulisan laporan skripsi ini, banyak pihak yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto., sebagai Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir, M.Sc sebagai Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer.
3. Citra Noviyasari, S.Si, MT selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
4. Tono Hartono, S.Si., MT. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
dan memberikan pengarahan dalam laporan skripsi ini.
5. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua dan keluarga yang telah banyak memberikan dukungan dan pengorbanan
baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
iv
6. Teuku Muhamad Razief sebagai Pemilik dan Wiwi sebagai Manajer
Operasional Sagara Sunda Bandung yang telah memberikan dukungan dan
motivasi kepada penulis untuk mengembangkan Sistem pemesanan dan
penjualan di Sagara Sunda.
7. Seluruh Dosen dan Staff pengajar jurusan Sistem Informasi Universitas
Komputer Indonesia.
8. Ucapan terima kasih penulis kepada seluruh Teman-teman seperjuangan
Unikom, kelas si-3 unikom angkatan 2008, dan semua sahabat yang diluar
lingkungan kampus maupun didalam kampus yang telah banyak memberikan
bantuan serta motivasi sehingga laporan skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan
semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi
penulis dan para pembaca pada umumnya.
Bandung, 13 Juni 2014
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Di era reformasi, teknologi bisa menjadi peranan penting untuk strategi bisnis. Sehingga banyak dari perusahaan baik dari perusahaan kecil maupun perusahaan kelas atas menggunakan teknologi dalam menjalankan usahanya. Teknologi yang digunakan sangat beragam, ada perusahaan yang hanya menggunakan teknologi sebagai administrasi semata yakni merubah transaksi manual menjadi transaksi terkomputerisasi, ada pula perusahaan yang menggunakan teknologi sebagai alat untuk mengontrol bisnis dan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Kafe & Resto Sagara Sunda, atau dikenal juga dengan nama Rumah Makan Ma Oom, merupakan sebuah kafe sekaligus restoran di Bandung yang menawarkan aneka menu sajian khas Sunda, baik makanan, minuman hingga jajanannya. Dengan jumlah konsumen yang cukup banyak dan terus bertambah, maka akan berakibat kesulitan dalam pencatatan transaksi dan beresiko terjadi kesalahan pencatatan apabila masih menggunakan sistem yang dilakukan secara manual.
2
Sunda memiliki harapan ke depan yakni ingin memiliki sistem informasi untuk mencatat transaksi penjualan dan mempermudah pemesanan, serta aplikasi ini diharapkan mampu mengintegrasikan proses bisnis restoran Sagara Sunda yang berhubungan dengan penjualan tersebut. Pihak restoran menyadari jika masih menggunakan aplikasi lama belum bisa memenuhi harapan-harapan yang ingin dicapai. Aplikasi-aplikasi yang ada saat sekarang ini belum terintegrasi, selain itu juga masih ada beberapa proses yang dilakukan secara manual.
Disamping itu, perkembangan industri yang pesat menuntut perusahaan agar semaksimal mungkin untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitas perusahaannya tersebut. Sistem penjualan harus bisa dikelola dengan teratur dalam pengelolaanya agar proses berjalan dengan baik, karena sistem penjualan merupakan alat yang diperlukan untuk pengelolaan yang cermat dari pimpinan perusahaan baik dalam penggunaan, pemeliharaan serta pencatatan dalam penjualan.
Perhitungan yang cermat terhadap beban sistem penjualan sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menghitung biaya-biaya penjualan agar tidak terjadi kesalahan perhitungan. Berdasarkan uraian-uraian di atas, penulis memutuskan untuk memberi judul, “Sistem Informasi Pengelolaan Transaksi Penjualan di Restoran Sagara Sunda Bandung”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut:
1. Kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi pemesan dan penjualan sehingga berdampak tidak jelasnya rincian pendapatan.
2. Sering terjadinya kesalahan dalam menghitung transaksi pembayaran pada saat restoran dalam keadaan ramai.
4
Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan masalah yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem penjualan yang saat ini berjalan di Restoran Sagara Sunda Bandung.
2. Bagaimana merancang sistem informasi penjualan di Restoran Sagara Sunda Bandung.
3. Bagaimana pengujian dari rancangan sistem informasi penjualan di Restoran Sagara Sunda Bandung ke dalam bahasa program.
4. Bagaimana implementasi sistem penjualan di Restoran Sagara Sunda sehingga dapat meminimalisir kesalahan penginputan data yang dapat mengakibatkan kerugian pada perusahaan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dan tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membantu pihak Restoran Sagara Sunda dalam memudahkan pemesanan konsumen yang akan disampaikan ke bagian dapur. Dan untuk membangun sistem informasi penjualan di Restoran Sagara Sunda Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan yang sedang berjalan di Restoran Sagara Sunda Bandung.
2. Untuk merancang dan membuat sistem informasi penjualan yang dapat menghasilkan sistem kerja yang lebih efektif dan efisien di Restoran Sagara Sunda Bandung.
3. Untuk melakukan tahap pengujian sistem informasi penjulan di Restoran Sagara Sunda Bandung agar aplikasi yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
4. Untuk mengimplementasikan pengembangan sistem informasi penjualan dengan menggunakan aplikasi, sehingga aplikasi yang dirancang bisa memenuhi kebutuhan secara optimal.
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dari penelitian yang diperoleh pada Restoran Sagara Sunda diantaranya adalah:
1.4.1 Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan praktis yang dapat memberikan manfaat diantaranya : 1. Bagi Restoran Sagara Sunda, Sistem informasi penjualan ini dapat
memudahkan Restoran Sagara Sunda dalam penerimaan pesanan makanan dan minuman agar lebih efektif dan efisien karena telah terkomputerisasi. 2. Bagi para karyawannya, sebagai solusi untuk mempercepat kinerja bagian
6
1.4.2 Kegunaan Akademis
Secara akademis diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat, diantaranya :
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perkembangan ilmu pengetahuan, terutama pada pengembangan sistem informasi penjualan. 2. Bagi penulis
Sebagai bahan referensi pengembangan penelitian dalam bidang yang sama serta penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan dan pengalaman penulis dalam mengaplikasikan atau mempraktekan ilmu yang telah didapat.
1.5 Batasan Masalah
Dalam pembuatan suatu Sistem Informasi Penjualan di Restoran Sagara Sunda ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Informasi stok menu yang tersedia pada sistem penjualan ini adalah stok makanan dan minuman yang siap saji.
2. Sistem informasi yang dibuat hanya meliputi sistem penjualan di Restoran Sagara Sunda Bandung.
3. Pada perancangan sistem informasi ini memuat laporan penjualan namun tidak membahas tentang perhitungan laba rugi.
5. Aplikasi ini menggunakan MySQL sebagai database dan dengan bahasa pemrograman PHP.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Restoran Sagara Sunda yang beralamatkan pada Jl. Anggrek No. 46 Bandung dari bulan Februari 2014 sampai Juni 2014. untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan
No Tahap Penelitian
Tahun 2014
Februari Maret April Mei Juni
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan Data Kebutuhan User
Observasi Wawancara Studi Pustaka Analisis Dokumen
2 Mengembangkan Prototype Perancangan
8
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lebih terperinci mengenai tiap bab yang ada pada skripsi. Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini merupakan bagian awal yang menerangkan Latar Belakang, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Batasan Masalah, Lokasi dan Waktu Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi landasan teori, pengertian sistem yang mencangkup konsep dasar Sistem, karakteristik sistem, komponen sistem, pengertian pengolahan data yang mencangkup data dan informasi, definisi analisis sistem, definisi perancangan sistem, siklus hidup pengembangan sistem serta pengertian teori permasalahan yang diambil.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian singkat mengenai Objek Peneltian meliputi sejarah singkat berdirinya lokasi penelitian, Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas. Bab ini membahas juga tentang Metode Penelitian, Analisis Sistem yang Berjalan dan Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Untuk merencanakan suatu sistem, penjelasan mengenai sistem informasi harus dimengerti terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut dari sistem informasi:
2.1.1. Pengertian Sistem Informasi
Pengertian Sistem Informasi menurut Al – Bahra (2005 : 13) dalam
bukunya yang berjudul “Analisis dan Desain Sistem Informasi” bahwa Sistem
informasi dapat di definisikan sebagai berikut :
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen – komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur informasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan informasi.
Dilihat dari pengertian diatas, maka pengertian dari sistem informasi adalah suatu masukan (input) yang kemudian diproses menjadi keluaran (output) kemudian menghasilkan informasi dan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.2. Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005:12) sistem informasi terdiri dari 6 (enam) komponen yang disebut blok bangunan (building block) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Enam komponen tersebut antara lain :
a. Blok Masukan (input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran (output block)
12
d. Blok Teknologi (technology block)
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dari pekerjaan sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 2 bagian utama, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
e. Blok Basis Data (database block)
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Organisasi basis data yang baik berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpannya. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
f. Blok Kendali (control block)
2.2 Konsep Dasar Sistem
Sistem merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, berikut adalah penjelasan dari konsep dasar sistem:
2.2.1. Pengertian Sistem
Menurut Abdul Kadir (2003:54) mendefinisikan sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pengertian diatas sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai satu tujuan tertentu.
2.2.2. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3) Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen (Components), batas sistem
(Boundary), lingkungan (Environments), penghubung (Interface), masukan
(Input), keluaran (Output), pengolah (Process), dan sasaran (Objectives) atau tujuan (Goals).
Menurut Jogiyanto (2005:3-5) Sistem mempunyai karasteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
1. Komponen Sistem
14
2. Sifat-sifat
Sistem itu terdiri untuk menjalankan fungsi tertentu dan mempunyai sistem yang lain secara keseluruhan.
3. Batasan (Boundary) Sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya.
4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Adalah apapun diluar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem, lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
5. Penghubung (Interface) Sistem
Merupakan media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainya.
6. Masukan Sistem (Input)
Adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem, masukan dapat berupa masukkan perawatan (Maintenace Input), dan masukkan sinyal (Signal Input), maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sedangkan signal input adalah energi yang di proses untuk mendapatkan keluaran.
7. Keluaran Sistem (Output)
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti memiliki sasaran atau tujuan (Goal). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan di hasilkan sistem.
2.2.3. Klasifikasi Sistem
Sistem menurut Abdul Kadir (2003:64) dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, yakni :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teknologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.
Sistem fisik (physical system) adalah sistem secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem komputer, sistem sekolah, sistem akutansi, dan sistem transportasi.
2. Sistem Deterministik dan Probabilistik
16
3. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energy dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Misalnya, sistem tata surya. Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem mobil.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem kompleks (misalnya otak manusia).
6. Kedudukan Sistem Informasi Sebagai Sistem
Berdasarkan penjelasan berbagai klasifikasi di depan, sistem informasi tergolong sebagai:
a. Sistem buatan manusia, b. Terbuka
c. Bersifat fisik, dan
Sistem ini adalah sistem buatan manusia karena manusialah yang merancang dan mengoprasikannya. Tergolong sebagai sistem terbuka karena menerima masukan dan keluaran bagi lingkungan, serta beradaptasi dengan perubahan atau permintaan lingkungan. Termasuk sebagai sistem fisik, karena secara fisik dapat dilihat. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya.
Sistem informasi digolongkan sebagai sistem probabilistik karena kondisi masa depan sistem ini tidak dapat diramalkan dengan pasti (Wilkinson, 1992). Namun, bagian tertentu seperti sistem pemrosesan transaksi dapat dianggap sebagai sistem yang deterministik.
2.3 Konsep Dasar Informasi
Salah satu sumber daya penting dalam manajemen modern dalam suatu sistem atau organisasi.
2.3.1. Pengertian Informasi
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003:31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
18
2.3.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf atau alfhabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-gambar, dan sebagainya.
Gambar 2.1. Siklus Informasi Sumber : Abdul Kadir (2003:32) 2.3.3. Kualitas Informasi
1. Akurat (Accuracy) berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerimanya, informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. 2. Tepat waktu (Timeliness) berarti informasi yang datang pada penerimanya
tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Relevansi (Relevancy) berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2.3.4. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukurannya dapat menggunakan analisis cost effectiveness
atau cost benefit. Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:12).
20
tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang ditentukan dengan biaya untuk memperolehnya.
2.4 Pengertian Penjualan
Pengertian penjualan menurut Chairul Marom (2002:28) “Penjualan
artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang
biasanya dilakukan secara teratur”.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
2.5 Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku.
2.6 Jaringan Komputer
2.6.1. Jenis Jaringan Komputer
Menurut Budhi Irawan (2005:19) Adapun jenis-jenis jaringan komputer adalah sebagai berikut :
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. 2. MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
3. WAN (Wide Area Network)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. 4. GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.
2.6.2. Manfaat Jaringan Komputer
Menurut Budi Irawan (2005:27) manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut :
22
tinggi, dibandingkan memakai printer kualitas rendah dimasing-masing meja kerja. Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama. 2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan
up-to-date. Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik memungkinkan banyak pengguna mengakses data dari berbagai lokasi yang berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses. 3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).
Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
4. Jaringan memungkinkan kelompok – kerja berkomunikasi dengan lebih efisien. Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu tim bekerja lebih produktif.
2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk pengembangan sistem, dibawah ini akan dijelaskan perangkat perangkat lunak yang penulis gunakan.
2.7.1. Xampp
Xampp adalah sebuah software web server apache yang didalamnya sudah tersedia database server mysql dan support php programming. XAMPP merupakan software yang mudah digunakan, gratis dan mendukung instalasi di Linux dan Windows. Keuntungan lainnya adalah cuma menginstal satu kali sudah tersedia Apache Web Server, MySQL Database Server, PHP Support (PHP 4 dan PHP 5) dan beberapa module lainnya.
2.7.2. PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP menurut Syafii (2004 : 5) merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang terbukti sangat reliable penggunaannya dan mempunyai dukungan yang kuat.
2.7.3. MySQL
MySql merupakan salah satu perangkat lunak sistem pengelola basis data
DBMS (Data Base Management System). MySQL merupakan sebuah hubungan
Data Base Management System (DBMS) yang membantu sebuah model data yang
terdiri atas kumpulan hubungan nama (named relation). Database MySQL adalah salah satu database yang open source. Database ini banyak dipasangkan dengan
24
1. MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.
2. Fitur-fitur yang dimiliki MySQL merupakan fitur-fitur yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi web.
3. MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah, sehingga kecepatan koneksi relatif tinggi.
2.7.4. HTML (Hyper Text Markup Language)
Qcollege (2004 : 1-6) mengemukakan HTML adalah bahasa standar penulisan dokumen web. Semua informasi yang akan diletakkan di web
menggunakan format penulisan HTML. File HTML adalah file teks yang dilengkapi simbol-simbol untuk keperluan display. Simbol-simbol tadi disebut
tag. HTML kependekan dari Hyper Text Marhup languange. Dokumen HTML adalah file teks murni yang dapat dibuat dengan editor teks sembarang. Dokumen ini dikenal sebagai webpage. Dokumen HTML merupakan dokumen yang disajikan dalam browser web surfer. Dokumen ini umumnya berisi informasi ataupun interface aplikasi di dalam internet.
Dokumen HTML disusun oleh elemen-elemen. Elemen merupakan istilah bagi komponen-komponen dasar pembentuk dokumen pembentuk HTML. Beberapa contoh HTML adalah: head, body, table, paragraph, dan list. Untuk menandai berbagai elemen dalam suatu dokumen HTML, dapat menggunakan
tag. Tag HTML terdiri atas sebuah kurung sudut kiri (<. Tanda lebih kecil), sebuah nama tag, dan sebuah kurung sudut kanan (>, tanda lebih besar). Tag
selalu diawali dengan karakter garis miring (/). Tag yang pertama menunjukan tag awal yang berarti awal elemen, dan yang kedua menunjukan tag akhir, berarti akhir elemen.
Elemen yang dibutuhkan untuk membuat suatu dokumen HTML dinyatakan dengan tag <html>,<head>, dan <body> berikut tag pasangannya. Setiap dokumen terdiri atas tag head dan body. Elemen head berisi informasi tentang dokumen tersebut, dan elemen body berisi tentang teks yang sebenarnya yang tersusun dari link, grafik, paragraf, dan elemen lainya.
2.7.5. Macromedia Dreamweaver
26
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1Objek Penelitian
Objek Penelitian pada proses pembuatan sistem informasi penjualan ini adalah bagian penjualan pada Restoran Sagara Sunda yang beralamat di Jalan Anggrek No. 6 Bandung. Untuk melengkapi objek penelitian ini, akan diuraikan tentang sejarah singkat, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi tugas pada subbab selanjutnya.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Kafe & Restoran Sagara Sunda yang dahulu dikenal dengan nama Rumah Makan Ma Oom berdiri pada tahun 23 Maret 2011 yang didirikan oleh Teuku Muhamad Razief.
Rumah Makan Sagara Sunda yang berlokasi di Jl. Anggrek No.46 Bandung, dibuka untuk mempertahankan budaya Sunda. Semua menu yang dihadirkan disini adalah menu Sunda asli.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
3.1.2.1. Visi Restoran Sagara Sunda Bandung
Menjadi Restoran Khas Sunda yang semakin maju dan berkembang dengan konsep design rumah makan sunda etnik modern.
3.1.2.2. Misi Restoran Sagara Sunda Bandung 1. Memberikan pelayanan yang terbaik.
2. Melestarikan Kebudayaan Tradisional daerah
3. Memberikan fasilitas terbaik demi sebuah kenyamanan. 4. Memperbanyak cabang dimana-mana.
5. Semakin kreatif dalam kreasi makanan dan minuman 3.1.2.3. Tujuan Restoran Sagara Sunda Bandung
1. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk menciptakan hubungan yang baik dengan konsumennya dan menjadi konsumen setia di Restoran Sagara Sunda.
2. Memberikan fasilitas-fasilitas yang baik untuk konsumen dengan tempat yang strategis dan luas juga fasilitas free internet (wi-fi) untuk para pelangan Sagara Sunda.
3. Berencana membuka cabang-cabang yang baru agar nama Sagara Sunda semakin besar dan dikenal banyak orang.
3.1.3 Struktur Organisasi Kafe & Resto Sagara Sunda
28
mengetahui struktur organisasi dapat diperoleh gambaran tentang bagian-bagian yang ada di dalamnya, apa peranan masing-masing bagian-bagian tersebut dan wewenang serta tanggung jawabnya dalam melaksanakan tugasnya.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kafe & Resto Sagara Sunda
3.1.4 Deskripsi Tugas
Ruang lingkup Sagara Sunda dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pemilik bertanggung jawab atas semua kegiatan yang berlangsung di Sagara Sunda.
2. Manajer bertanggung jawab untuk :
a. Mengontrol proses transaksi jual-beli di Sagara Sunda. b. Mengawasi pekerjaan para karyawan.
3. Kasir bertugas untuk :
a. Melakukan transaksi pembayaran customer. b. Membuat laporan pendapatan atau penjualan.
Pemilik
Pelayan Kasir Dapur
4. Pelayan bertugas untuk :
a. Mengantarkan makanan kepada konsumen. b. Menulis pemesanan dari customer.
c. Memastikan customer telah dilayani dengan baik, dan pesanan makanan telah diantar kepada customer.
5. Dapur bertugas untuk : a. Mengolah makanan.
b. Mengawasi persediaan bahan makanan. c. Mengatur pembelian bahan makanan.
3.2Metode Penelitian
Pada metode penelitian penulis akan menjelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengumpulan sistem dan pengujian software.
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rancangan menggunakan metode deskriptif dan metode action. Metode deskriptif yaitu metode yang menggambarkan atau menguraikan keadaan situasi pada tempat observasi, melakukan penelitian dan kemudian melakukan analisis sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.
30
mencoba untuk mempelajari situasi yang ada saat ini dengan tujuan untuk memperbaikinya. Penelitian tindakan dipelopori dalam bidang pendidikan, dimana perubahan besar dalam strategi pendidikan tidak dapat diketahui apabila tidak di implementasikan.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian alat pengumpulan data sangatlah mempengaruhi kualitas data yang akan didapatkan sekaligus menentukan kualitas dari penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Dalam metode pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi dan wawancara.
3.2.2.1Sumber Data Primer (Wawancara dan Observasi)
Jenis pengumpulan data primer merupakan penelitian yang mengumpulkan data langsung dari lapangan penelitian atau tempat penelitian untuk mengetahui keadaan penelitian yang akan dijalankan. Metode yang dipakai dibagi ada beberapa cara sebagai berikut :
1. Observasi
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait dengan objek penelitian yaitu tentang sistem informasi yang sedang berjalan di Kafe & Resto Sagara Sunda. Metode ini dilakukan agar mendapatkan data serta informasi secara langsung dari narasumbernya. Penulis melakukan wawancara kepada Manajer Sagara Sunda.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
Data sekunder merupakan pengumpulan data dengan cara mempelajari data yang telah tersedia atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti buku-buku, literatur internet atau artikel-artikel ilmiah yang dapat dikaji sebagai bahan rujukan dan landasan teoritis dalam pemecahan masalah. Cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder adalah metode dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dari sumber tempat penelitian seperti dokumen-dokumen transaksi yang ada atau laporan-laporan harian dan bulanan.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai metode pendekatan sistem dan metode yang digunakan penulis adalah metode pendekatan terstruktur.
3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem
32
2. Perancangan Basis Data: ERD, Normalisasi, Tabel Relasi dan Struktur File
3. Perancangan Program: Perancangan Input, Perancangan Output, Pengkodean, Struktur Menu dan Kebutuhan Sistem.
3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan sistem informasi akademik ini adalah Metode prototype. Alasan penulis menggunakan metode ini karena dengan metode prototype ini yaitu:
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dengan pihak Kafe & Resto Sagara Sunda.
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pihak Kafe & resto Sagara Sunda.
3. Pihak Kafe & Resto Sagara Sunda berperan aktif dalam pengembangan sistem.
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
Gambar 3.2 Model Prototype
(Sumber :http://rizka-himawan.web.ugm.ac.id/?p=521/05/2012)
Pendekatan Prototyping melewati tiga proses, yaitu pengumpulan kebutuhan, perancangan, dan evaluasi Prototype. Proses-proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan dengan cara mendengarkan konsumen
Developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya;
2. Perancangan dengan cara membangun prototype.
Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek
software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan
prototype;
3. Evaluasi Prototype dengan cara konsumen menguji prototype
34
Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype bisa dimanfaatkan, Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antar developer dan klien, membuat klien mendapat gambaran awal dari Prototype.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Dalam sebuah perancangan sistem informasi di butuhkan sebuah alat bantu untuk menggambarkan alur dari proses atau kegiatan yang ada dalam sebuah sistem. Adapun alat bantu yang penulis gunakan dalam penelitian ini sebagai berikut terdiri dari bagan alir dokumen (Document Flowmap), Diagram Konteks (Conteks Diagram), Diagram Arus Data (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary) dan Perancangan Basis Data.
1. Aliran Dokumen (Flowmap)
Bagian arus dokumen menggambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai dalam suatu sistem. Bagian tersebut menunjukan tentang dokumen apa saja yang bergerak di dalam suatu sistem, dan setiap dokumen tersebut sampai atau melalui suatu kegiatan tentunya akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang diberikan terhadap dokumen tersebut.
2. Diagram Konteks (Conteks Diagram)
sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi :
a. Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem. b. Data apa saja yang diberikannya ke sistem.
c. Kepada siapa sistem harus memberi informasi atau laporan. d. Apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan sistem. 3. Diagram Arus Data (Data Flow Diagram)
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:64) DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
4. Kamus Data (Data Dictionary)
36
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data sangat penting karena mengacu pada aktivitas yang memusatkan pada perancangan dari struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan dan mengatur penggunaan akhir data. Suatu database tidak bisa diakses tanpa adanya suatu perangkat lunak atau aplikasi yang familiar dengannya, misalnya perangkat lunak aplikasi yang berbasis database, kumpulan database dengan perangkat lunak aplikasi yang berbasis database dinamakan Database Management System (DBMS).
Perancangan basis data sangat penting karena mengacu pada aktivitas yang memusatkan pada perancangan dari struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan dan mengatur penggunaan akhir data. Oleh karena dalam perancangan basis data dibutuhkan beberapa langkah yaitu:
1. Normalisasi
Normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain lojik basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal.
Menurut Al-Bahra (2005:176) langkah-langkah pembentukan normalisasi terdiri dari beberapa bentuk yaitu sebagai berikut:
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
b. Bentuk Normal ke Satu (First Normal Form / 1 NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada suatu table dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value). Atomik adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat induknya, bisa dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya. Bentuk normal pertama biasa dikenakan pada tabel yang belum ternormalisasi.Tabel yang belum ternomalisasi adalah tabel yang memiliki atribut yang berulang.
c. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2 NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency (ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagai berikut:
Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya) terhadap A, jika B adalah tergantung fungsional terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset (himpunan bagian) dari A.
d. Bentuk Normal ke Tiga (Third Normal Form/ 3 NF)
38
dikatakan dalam bentuk ketiga jika berada pada bentuk normal kedua dan semua atribut bukan kunci tidak memiliki transitif terhadap kunci primer. 2. Relasi Tabel
Relasi Tabel menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas-himpunan entitas tersebut membentuk himpunan relasi (Relationship Sets).
3. Kardinalitas/Derajat Relasi
Menurut Fathansyah (2007 : 77), Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.
Dari sejumlah kemungkinan banyaknya hubungan antar entitas, kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan maksimum yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain dan begitu juga sebaliknya. Berikut kardinalitas yang bisa terjadi diantara entitas-entitas, antara lain sebagai berikut :
a. Satu ke Satu (One-To-One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak ke Satu (Many-To-One)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak (Many-to-Many)
Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
4. Diagram E-R (Diagram Entity-Relationship)
Menurut Fathansyah (2007 : 79), Model E-R yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta
dari ‘dunia nyata’ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih
40
3.2.4 Pengujian Software
Roger Pressman (2002 : 59) Pengujian Software (perangkat Lunak) adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean.
Metode pengujian yang digunakan oleh penulis adalah black-box testing. Black Box Testing digunakan untuk menguji fungsi-fungsi dari perangkat lunak yang dirancang. Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak.
Dengan demikian, pengujiuan black box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapat serangkain kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk semua program. Pengujian
black box merupakan pendekatan komlementer yang kemungkinan besar mampu
mengungkap kelas kesalahan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalm kategori sebagai berikut :
1. Fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan antar muka
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja
5. Inisialisasi kesalahan terminasi 3.3 Analisis Sistem yang Berjalan
kita buat. Kegiatan analisis ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan.
3.3.1 Analisis Dokumen
Dokumen - dokumen yang berhubungan dan terlibat dengan sistem informasi penjualan di Restoran Sagara Sunda adalah sebagai berikut :
i. Nama Dokumen : Daftar Pesanan
Deskripsi : Daftar makanan yang akan dipesan. Fungsi : Untuk mengetahui pesanan konsumen. Sumber : Konsumen
Atribut : Tgl, No_meja, Menu, Jumlah, Total_harga ii. Nama Dokumen : Laporan
Deskripsi : Rincian produk yang terjual
Fungsi : Sebagai bahan analisa dan evaluasi Sumber : Kasir
Atribut : No_faktur, Tgl_transaksi, No_meja Menu, Jumlah, Harga_menu
iii. Nama Dokumen : Struk Pembayaran
Deskripsi : Daftar pesanan yang harus dibayar Fungsi : Sebagai bukti transaksi
Sumber : Kasir
42
3.3.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Prosedur merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh sistem. Berikut ini adalah :
a. Prosedur Penjualan di Sagara Sunda Resto yang sedang berjalan. 1. Konsumen datang memesan makan dan minuman
2. Pelayan memberikan daftar menu dan form pemesanan kepada Konsumen. 3. Konsumen akan memcatat menu pemesanan dalam form pemesanan. 4. Data pemesanan kemudian diberikan kepada pelayan dan pelayan akan
mencatat no meja lalu diberikan kepada bagian dapur.
5. Dapur akan membuat pesanan yang ditulis kedalam form order tersebut. 6. Lalu kasir akan menghitung semua pesanan yang dilakukan oleh
konsumen, dan membuatkan struk pembayaran rangkap 2. Rangkap pertama akan diberikan kepada konsumen dan rangkap kedua akan diarsipkan.
7. Arsip struk pembayaran akan direkap untuk membuat laporan penjualan harian.
8. Setelah itu laporan penjualan harian akan diberikan kepada manajer untuk divalidasi.
9. Kemudian laporan penjualan harian yang telah divalidasi akan di arsipkan oleh manajer dan direkap untuk membuat laporan penjualan bulanan. 10.Laporan penjualan bulanan dibuat 2 Rangkap, rangkap pertama diberikan
b. Prosedur Pembelian di Sagara Sunda Resto yang sedang berjalan.
1. Dapur akan mengecek bahan pokok apa saja yang telah habis. Kemudian dapur akan membuat purchase order untuk diberikan kepada supplier untuk dipesankan bahan pokok.
2. Setelah itu supplier akan membawakan bahan pokok ke restoran sagara sunda dan membawa faktur pembelian.
3. Kemudian dapur akan memeriksa atau mencek faktur pembelian yang telah dipesan dari supplier.
4. Lalu dapur akan mencatat data bahan pokok yang telah dibeli dari supplier tadi. Setelah itu data bahan pokok akan dibuat laporan pembelian untuk diberikan kepada manajer.
5. Setelah diberikan kepada manajer laporan bahan pokok kemudian di validasi oleh manajer kemudian dijadikan arsip.
44
1. Flowmap
a. Flowmap Penjualan di Sagara Sunda Resto yang sedang berjalan.
KONSUMEN PELAYAN DAPUR KASIR MANAJER
Daftar Menu Data Pemesanan
+ No Meja Selesai
Gambar 3.3 Flow Map Penjualan yang sedang berjalan Keterangan :
A : Data Pemesanan B : Struk Pembayaran
b. Flowmap Pembelian di Sagara Sunda Resto yang sedang berjalan.
Gambar 3.4 Flow Map Pembelian yang sedang berjalan Keterangan :
46
2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem.
KONSUMEN
Data Pemesanan
Struk Pembayaran Sistem Informasi Penjualan
dan Pembelian
PEMILIK
SUPPLIER
MANAJER
Faktur Pembelian
Purchas Order Laporan Penjualan
Bulanan Laporan Pembelian
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram adalah representasi graphis dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.
Data Bahan Pokok Yg Habis
48 Buat Laporan Penjualan
Bulanan Buat Laporan Penjualan
Harian
2.1 BUAT DAFTAR BAHAN POKOK HABIS & PURCHAS
ORDER
Daftar Bahan Pokok Habis
Laporan Pembelian MANAJER
Data Pembelian
Info Pembelian
2.2 BUAT LAPORAN
PEMBELIAN
Info Laporan Pembelian
Faktur Pembelian Data Laporan Pembelian
DAPUR
50
3.3.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan
Dilihat dari prosedur kerja sistem informasi penjualan yang sedang berjalan, masih beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam sistem tersebut diantaranya :
Tabel 3.1 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan.
No Permasalahan Penyelesaian
1. Kesulitan dalam pembuatan laporan transaksi pemesan dan penjualan sehingga berdampak tidak jelasnya rincian
pendapatan.
Membangun sebuah aplikasi yang dapat mengolah data pemesanan dan juga mengolah laporan penjualan agar semua transaksi laporan menjadi semakin rinci dan jelas.
2.
Sering terjadinya kesalahan dalam menghitung transaksi pembayaran pada saat restoran dalam keadaan ramai.
Dengan membuat aplikasi ini akan meminimalisir kesalahan kasir dalam menghitung transaksi pembayaran ketika keadaan Restoran Sagara Sunda sedang dalam keadaan ramai pengunjung. 3. Kurang efektifnya pengolahan
data pemesanan dan penjualan karena proses pengolahannya belum terintegrasi antara dapur dengan kasir.
Dengan membuat aplikasi pengolahan data pemesanan yang terintegrasi antara dapur dengan kasir sehingga
mempermudah dalam melakukan pengolahan pemesanan dan penjualan.
51
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem.
4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem adalah untuk memberikan penjelasan kepada pemakai program mengenai sistem yang akan diusulkan oleh penulis. Dengan demikian pembuatan sistem ini diharapakan dapat membantu mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem yang lama dan dapat menghasilkan informasi-informasi dengan cepat dan tepat.
4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Sistem Informasi Penjualan merupakan suatu sistem aplikasi yang digunakan didalam penginputan data atau pesanan konsumen dan hasil penjualan serta data-data lainnya yang berhubungan dengan informasi penjualan Restoran Sagara Sunda, dengan menggunakan jaringan didalam menyampaikan informasinya. Sistem ini akan digunakan oleh kasir, Konsumen, dan dapur. 4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan
52
menjadi terkomputerisasi. Perancangan prosedur yang diusulkan ini dibuat agar meminimalkan kekurangan, kelemahan, dan mengatasi masalah yang dihadapi. Perancangan prosedur ini diharapkan dapat memberi solusi untuk alternatif baru yang dapat memaksimalkan penyampaian informasi penjualan di Restoran Sagara Sunda.
Adapun prosedur sistem yang diusulkan penulis diantaranya : 1. Prosedur Pemesanan dan Penjualan yang diusulkan
a. Konsumen memanggil pelayan untuk meminta menu dan memesan menu. b. Kemudian pelayan akan mencatat data pemesanan yang dipesan konsumen
dan memberikan kepada kasir.
c. Lalu kasir menginputkan pemesanan yang dipesan kedalam komputer. d. Setelah itu bagian dapur akan melihat pemesanan di program tersebut dan
mengecek ketersediaan menu.
e. Kemudian bagian dapur akan mengubah status pemesanan Konsumen menjadi selesai.
f. Lalu kasir akan mencetak nota transaksi penualan dan memberikan kepada konsumen
g. Setelah itu Konsumen melakukan pembayaran. 2. Prosedur Pembelian Bahan Pokok.
a. Bagian dapur akan melihat bahan pokok apa saja yang sudah habis kemudian bagian dapur akan memesan bahan pokok kepada supplier. b. Setelah pemesanan bahan pokok datang kemudian bagian dapur akan
c. Setelah itu bagian dapur akan mencetak faktur pembelian bahan pokok. d. Lalu bagian dapur akan memberikan faktur pembelian bahan pokok
kepada Kasir
e. Kemudian kasir akan menyimpan faktur pembelian bahan pokok tersebut sebagai arsip.
3. Prosedur Pengelolaan Laporan yang diusulkan
a. Kasir akan merekap semua nota transaksi penjualan menjadi laporan penjualan dan merekap faktur pembelian bahan pokok menjadi laporan pembelian.
b. Kemudian kasir akan mencetak laporan penjualan tersebut.
c. Setelah itu kasir akan memberikan laporan penjualan tersebut kepada manajer.
d. Manajer akan memvalidasi laporan tersebut.
54
4.1.3.1 Flowmap
1. Flowmap Pemesanan dan Penjualan yang Diusulkan
KONSUMEN KASIR DAPUR
2. Flowmap Pembelian yang Diusulkan
DAPUR
Sistem Informasi Pengelolaan
Transaksi Penjualan
Cetak Pembelian Bahan Pokok Cetak Pembelian
Bahan Pokok
Daftar Pembelian Bahan Pokok Input Pembelian
Bahan Pokok Data Pembelian
KASIR
Daftar Bahan Pokok Habis
Daftar Bahan Pokok
56
3. Flowmap Pembuatan Laporan yang Diusulkan
KASIR MANAJER
Gambar 4.3 Flowmap Pembuatan Laporan yang Diusulkan Keterangan :
4.1.3.2 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem.
Sistem Informasi Pengelolaan Pemesanan dan Penjualan di Restoran
Sagara Sunda
KONSUMEN PEMILIK
Data Pemesanan, Data Pembayaran
Laporan Data Penjualan Valid, Laporan DataPembelian Valid
Laporan Data Penjualan, Laporan DataPembelian Nota Transaksi Pembayaran,
Info data pemesanan
Gambar 4.4 Diagram Konteks Sistem yang Diusulkan
4.1.3.3 Data Flow Diagram
58
1.1 Info pembayaran dan cetak nota
Dapur
60
2.1 Input Pembelian Bahan
Pokok
Bahan Pokok
Supplier
Data input Pembelian Bahan Pokok
2.2 Dafrtar Bahan Pokok
Info Daftar Bahan Pokok Pembelian
Data Daftar Bahan Pokok
KASIR
Data Bahan Pokok
Data Bahan Pokok Input Pembelian Bahan Pokok
2.3 Cetak Pembelian Bahan
Pokok
Data Supplier
Data Pembelian
Data Pembelian Info cetak Pembelian bahan pokok
Data cetak Pembelian bahan pokok
3.1
62
4.1.3.4 Kamus Data
Kamus data adalah suatu kamus yang berfungsi untuk mendeskripsikan data dan aliran informasi yang ada di Data Flow Diagram, kamus data digunakan dalam perancangan basis data yang dipakai dalam pembuatan program aplikasi. Adapun kamus data perancangan sistem yang di usulkan adalah sebagai berikut : 1 Nama Arus Data : Data Menu
Alias : Daftar Menu
Arus Data : File Data Menu - P.1
Struktur Data : id_menu, nama_menu, jenis_menu, harga, foto, keterangan
2 Nama Arus Data : Data Pemesanan
Alias : -
Arus Data : Konsumen - P.1, P.1 - File Pemesanan, File Pemesanan - P.2, P.2 - File Pemesanan, File Pemesanan - P.3
Struktur Data : no_transaksi, tanggal, no_meja, id_menu, nama_menu, jenis_menu, harga, jumlah, status
3 Nama Arus Data : Data Pembayaran Alias : Nota Pembayaran
Arus Data : Konsumen - P.3, P.3 - File Penjualan
4 Nama Arus Data : Data Penjualan
Alias : Laporan Penjualan & Pembelian
Arus Data : File Penjualan - P.7, File Pembelian - P.7, P.7 - Manajer Struktur Data : no_transaksi, tanggal, no_meja, id_menu, nama_menu,
jenis_menu, harga, jumlah, total, ppn, grand_total, no_faktur, tgl_faktur, id_bahan, id_supplier, jml_stok 5 Nama Arus Data : Data Pembelian
Alias : -
Arus Data : P.5 - File Pembelian, File Pembelian - P.7
Struktur Data : no_faktur, tgl_faktur, id_bahan, id_supplier, jml_stok 6 Nama Arus Data : Data Bahan Pokok
Alias : -
Arus Data : File Bahan Pokok - P.5
Struktur Data : id_bahan, nama_bahan, jenis_bahan 7 Nama Arus Data : Data Supplier
Alias : -
Arus Data : File Supplier - P.5
64
4.1.4 Perancangan Basis Data
Perancangan Basis Data ditunjukan untuk merancang bentuk-bentuk tabel dan menggambarkan hubungan antar tabel tersebut. Penggunaan basis data (Database) ini ditujukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasian sistem diperoleh informasi yang lebih lengkap.
4.1.4.1 Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity atau relasi. Pada proses normalisasi selalu diuji beberapa kondisi sehingga menjadi kondisi yang diharapkan.
a. Bentuk Tidak Normal (Un-normal)
b. Bentuk Normal 1 (1NF)
Suatu relasi dikatakan memenuhi kaidah 1NF jika hanya jika dalam relasi tersebut tidak terjadi pengulangan kelompok atribut. Bentuk normal 1 dari sistem informasi penjualan sebagai berikut: { id_menu, nama_menu, jenis_menu, harga, foto, keterangan, no_transaksi, tanggal, no_meja, jumlah, status, total, ppn, grand_total, bayar, kembali, no_faktur, tgl_faktur, jml_stok, id_bahan, nama_bahan, jenis_bahan, id_supplier, nama_supplier, telp_supplier, alamat_supplier }
c. Bentuk Normal 2 (2NF)
Relasi dikatakan memenuhi kaidah normal tingkat kedua jika memenuhi kaidah INF dan atribut bukan kunci harus bergantung pada atribut kunci. Pada bentuk normal tingkat kedua, semua atribut bukan kunci harus tergantung total pada semua atribut kunci, karena pada pembuatan bentuk normal kedua harus ditentukan dulu atribut kuncinya. Bentuk normal 2 sistem informasi penjualan sebagai berikut :
Menu = { id_menu*, nama_menu, jenis_menu, harga, foto, keterangan } Supplier = { id_supplier*, nama_supplier, telp_supplier, alamat_supplier } Bahan = { id_bahan*, nama_bahan, jenis_bahan }
Pembelian = { no_faktur*, tgl_faktur, jml_stok }
66
d. Bentuk Normal 3 (3NF)
Setelah atribut-atribut telah memenuhi normal kedua, maka dapat memenuhi syarat normal ketiga yang lain yaitu atribut bukan kunci haruslah tidak memiliki ketergantungan fungsional dengan atribut kunci lainnya, dimana relasi antar tabel terkait dengan secondary key (yang merupakan primary key pada tabel lain). Berikut bentuk normal ketiga :
Menu = { id_menu*, nama_menu, jenis_menu, harga, foto, keterangan } Bahan = { id_bahan*, nama_bahan, jenis_bahan }
Detail_menu = { id_bahan**, id_menu** }
Supplier = { id_supplier*, nama_supplier, telp_supplier, alamat_supplier } Pembelian = { no_faktur*, tgl_faktur, jml_stok, id_supplier** }
Detail_pembelian = { no_faktur**, id_bahan** }
Pemesanan = { no_transaksi*, tanggal, no_meja, jumlah, status, total, ppn, grand_total }
Detail_pemesanan = { no_transaksi**, id_menu** } Pembayaran = { no_transaksi**, bayar, kembali} 4.1.4.2 Relasi Tabel
PK
68
4.1.4.3 Entity Relationship Diagram
ERD adalah pemodelan data utama yang membantu mengorganisasikan data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antar entitas. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Berikut ini adalah ERD yang diusulkan untuk sistem informasi penjualan pada Restoran Sagara Sunda Bandung.
BAHAN_POKOK
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram yang di usulkan
4.1.4.4 Struktur File
1. File Menu
Nama File : menu Kunci Utama : id_menu
Table 4.1 Tabel Menu
No Name Field Type Size Keterangan
1 Id_menu* integer 5 Auto Increment (Kunci Utama)*
2 Nama_menu varchar 30 Nama Menu 3 Jenis_menu varchar 10 Jenis Menu 4 Harga double 10 Harga Menu
5 Foto varchar 100 Nama File Foto Menu 6 Keterangan varchar 500 Keterangan Menu
2. File Bahan Pokok
Nama File : Bahan Pokok Kunci Utama : id_bahan
Table 4.2 Tabel Bahan Pokok
No Name Field Type Size Keterangan
1 Id_bahan* integer 10 Auto Increment (Kunci Utama)* 2 Nama_bahan varchar 10 Nama Bahan