SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh
EKO ANZAR NUGRAHA 1.05.09.203
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang Maha Menguasai dan Maha Menggerakan hati dan anggota tubuh setiap mahluk sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul
“SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB DI TOKO
PARTA PORTE BANDUNG”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai jenjang strata satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Komputer Indonesia.
Penyusunan menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penyusun. Oleh karena itu penyusun harapkan sumbangan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang.
Komputer Indanesia.
3. Prof. DR. H. Denny Kumiadie, Ir.M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Komputer Indomesia
4. Syahrul Mauluddin,S.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi.
5. Citra Noviyasari, S.Si.,MT. selaku dosen wali dari SI-5 angkatan. 2009.
6. Wahyuni, S.SI,MT. selaku pembimbing dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
8. Pemilik Toko Parta Porte terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.
11. Terimakasih kepada sahabat-sahabat : Rissa, Dodo, Jono yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Januari 2014 Penulis
PERNYATAAN KEASLIAN
ABSTRAK ... ..i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xix
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 4
1.2.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1. Maksud Penelitian ... 5
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 7
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II. LANDASAN TEORI ... 9
2.1. Pengertian Sistem ... 9
2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10
2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 13
2.2. Konsep Dasar Informai ... 14
2.2.1. Pengertian Informasi ... 15
2.2.2. Nilai Informasi ... 13
2.3. Sistem Informasi ... 16
2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 17
2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 18
2.3.3. Kegiatan Sistem Informasi ... 20
2.3.4. Manfaat Sistem Informasi ... 21
2.5.1. Metodologi Berorientasi Objek ... 22
2.5.2. Object Oriented Programming (OOP) ... 24
2.5.3. Unified Modelling Language (UML) ... 24
2.6. Pengembangan Sistem Prototype ... 25
2.7. Arsitektur Aplikasi ... 25
2.7.1. Pengertian Jaringan Komputer ... 25
2.7.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 26
2.7.3. Topologi Jaringan Komputer ... 26
2.7.4. Manfaat Jaringan Komputer ... 29
2.8. Internet ... 30
2.8.1. Web Server ... 33
2.8.2. Web Browser ... 33
2.9. Hypertext Markup Language (HTML) ... 34
2.10. Tinjauan Perangkat Lunak ... 35
2.10.1. XAMPP ... 35
2.10.5. Adobe Photoshop ... 38
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 40
3.1. Objek Penelitian ... 40
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 40
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 41
3.1.2.1. Visi Perusahaan ... 42
3.1.2.2. Misi Perusahaan ... 42
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 42
3.1.4. Deskripsi tugas ... 43
3.2. Metode Penelitian ... 44
3.2.1. Desain Penelitian ... 45
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 46
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 46
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 47
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 48
3.2.4. Pengujian Software………...54
BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 56
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 56
4.1.1. Diagram Use Case ... 56
4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya ... 57
4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya ... 57
4.1.4. Activity Diagram ... 59
4.1.5. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 60
4.2. Perancangan Sistem ... 62
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 62
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 62
4.2.3. Diagram Use Case Yang Diusulkan ... 63
4.2.3.1. Definisi Aktor Yang Diusulkan ... 64
4.2.3.2. Definisi Use Case Yang Diusulkan ... 65
4.2.3.3. Skenario Use Case Yang Diusulkan ... 66
4.2.3.7. Deployment Diagram Yang Diusulkan ... 79
4.2.3.8. Kodifikasi ... 80
4.2.4. Perancangan Antar Muka ... 81
4.2.4.1. Struktur Menu ... 81
4.2.4.2. Perancangan Input ... 82
4.2.4.3. Perancangan Output ... 87
4.2.5. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 89
BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 91
5.1. Implementasi ... 91
5.1.1. Batasan Implementasi ... 91
5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ... 91
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 92
5.1.4. Implementasi Basis Data ... 93
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 100
5.1.5.1. Implementai Antar Muka Berdasarkan Pelanggan ... 100
5.2. Pengujian ... 129
5.2.1. Rencana Pengujian ... 130
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 131
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 140
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 141
6.1. Kesimpulan ... 141
6.2. Saran ... 141
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Andri Kristanto. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava Media, Jakarta.
Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gava Media. Yogyakarta.
Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Chairul Marom. 2002. Akuntansi Pajak Penghasilan. Pustaka Damar. Jakarta. Fathayansyah. 2002. Basis Data. Informatika. Bandung.
Jogiyanto, HM. 2000. Pengenalan Komputer. Andi. Yogyakarta.
Jogiyanto,H.M. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pedekatan Terstruktur dan Aplikasi Bisnis, Andi Offset. Yogyakarta.
Melwin Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Andi. Yogyakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta.
Bandung. 2. Sumber Internet :
(http://infolubara.comyr.com/index.php?option=com_content&view=article&i d=122:definisi-php&catid=30:netware&Itemid=94/). 15 Nopember 2013 (http://blog.duniascript.com/pengertian-tentang-xampp.html./). 15 Nopember 2013
(http://blog.duniascript.com/sekilastentangmacromediadreamweaver.htm/ ). 20 Nopember 2013
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan Teknologi Informasi (IT) pada zaman sekarang ini semakin lama semakin pesat. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, segala sesuatu yang terkait di dalamnya membutuhkan kecepatan dan keakuratan informasi. Dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi komputer yang canggih dapat mendukung terhadap pemenuhan kebutuhan informasi yang handal, cepat, tepat dan akurat. Selain itu, dengan adanya pemanfaatan teknologi komputer dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam menghadapu persaingan dunia bisnis yang semakin terkomputerisasi.
Pada saat ini Sistem Informasi (SI) yang bersifat komputerisasi semakin dibutuhkan oleh organisasi maupun perusahaan agar dapat membantu dalam mengintegrasikan data, mempercapat dan mensistemasi pengolahan data dan meningkatkan harga jual di suatu perusahaan. Sistem Informasi beserta perkembangan teknologi pendukungnya akan memicu transformasi besar dalam bidang bisnis dan manajemen. Sistem harus bisa menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi atau peralatan sistem informasi lainnya.
sebuah program yang dibuat atau dikembangkan untuk memenuhi dan memudahkan kebutuhan pengguna dalam menjalankan pekerjaan tertentu. Dengan adanya aplikasi yang mendukung, suatu pekerjaan bisa dikerjakan lebih efektif dan efisien.
Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, komputer bukan lagi sesuatu yang asing lagi bagi sebuah perusahaan guna menunjang sebuah aplikasi yang akan digunakan. Perusahaan yang ingin berkembang dan sukses harus mampu mengelola serta menyimpan data dengan baik. Namun di era teknologi informasi yang terus berkembang, sebagian toko di Bandung, masih melakukan kegiatan bisnis dengan pelanggannya secara manual, yakni transaksi jual beli dilakukan ditempat toko tersebut berada. Maka dibutuhkan kegiatan belanja online untuk memudahkan dalam melakukan transaksi pembelian kapanpun dan dimanapun.
Toko Parta Porte merupakan sebuah toko yang menjual berbagai barang-barang khas Indian, mulai dari gelang, tas, kalung, topi, dan accessories lainnya yang kebanyakan barang yang dijual terbuat dari kulit, Toko Parta Porte berada di jalan Cihampelas Bandung. Sistem penjualan, pemasaran dan promosi yang di pakai saat ini oleh Toko Parta Porte adalah masih menggunakan sistem secara manual, dimana pembeli harus datang langsung ke toko tersebut.
atau tidak memiliki waktu, jika hanya untuk sekedar melihat produk-produk atau belanja di Toko Parta Porte.
Dalam proses pengolahan data pada pencatatan keluar masuknya barang juga masih berupa arsip yang dilakukan secara manual sehingga memungkinkan dukumen hilang atau rusak.
Dalam proses penambahan jenis barang terus bertambah seiring dengan berkembangnya perusahaan sehingga pengolahan data barang semakin rumit, selain itu jumlah dan jenis barang yang banyak menyebabkan sulitnya pencarian data barang dan kelemahan tersebut menyebabkan pembuatan laporan memerlukan waktu yang relatif lama.
Untuk itu perlu dibangun sebuah system informasi penjualan produk berbasis web di Toko Parta Porte Bandung, Sehingga dengan adanya fasilitas belanja online ini pelanggan tidak perlu datang ke Toko Parta Porte, cukup melalui web dengan membuka produk-produk yang disediakan.
Untuk mengatasi masalah tersebut serta meminimalkan tingkat kesalahan yang terjadi maka penulis tertarik untuk mengangkat topik mengenai “SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB DI TOKO PARTA PORTE
BANDUNG”.
1.1. Identifikasi dan Rumusan Masalah
perusahaan tersebut dan permasalahan tersebut harus ditindak lanjuti demi tercapainya suatu tujuan instansi atau perusahaan.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat dijelaskan berbagai permasalahan yang menjadi landasan dibangunnya sistem informasi ini yaitu :
1. Transaksi penjualan barang masih bersifat manual, customer harus datang ketempat tersebut untuk membeli sesuatu.
2. Belum adanya promosi yang tepat pada Toko Parta Porte Bandung.
3. Proses pengolahan data penjualan pada Toko Parta Porte Bandung masih manual.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana sistem informasi penjualan yang sedang berjalan pada Toko Parta Porte Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi penjualan berbasis web yang akan dirancang pada Toko Parta Porte Bandung.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi penjualan berbasis web pada Toko Parta Porte Bandung.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada Toko Parta Porte Bandung memiliki maksud dan tujuan agar dapat memberikan solusi atas permasalahan yang ditemukan pada saat penelitian. Adapun penjelasan maksud dan tujuan penelitian yaitu :
1.3.1. Maksud Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini yaitu :
1. Membantu mempromosikan Toko Parta Porte Bandung lewat WEB. 2. Untuk membangun sistem informasi penjualan berbasis web guna
membantu Toko Parta Porte Bandung dalam mengembangkan sistem informasi penjualan dan pembelian yang pada intinya akan menguntungkan perusahaan.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan pada Toko Parta Porte Bandung.
2. Untuk merancang sebuah sistem informasi penjualan berbasis web pada Toko Parta Porte Bandung.
3. Untuk menguji sebuah sisterm informasi penjualan berbasis web pada Toko Parta Porte Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat kegunaan penelitian diantaranya kegunaan praktis dan kegunaan akademis untuk lebih mengetahui isi dari kegunaan tersebut penulis menguraikan semuanya dibawah ini.
1.4.1. Kegunaan Praktis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi perusahaan dalam mengatasi masalah yang terkait dengan sistem informasi penjualan serta untuk menentukan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya penelitian baru yang dapat membantu dalam pengembangan Sistem Informasi Manajemen.
2. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.
1.5. Batasan Masalah
Dalam mengkaji suatu permasalahan diperlukan suatu masalah. Untuk menghindari luasnya masalah yang dihadapi, maka penulis membatasi masalah dalam penyusunan tugas akhir ini hanya terbatas pada :
1. Proses pembayaran dilakukan oleh pelanggan langsung melalui rekening bank yang telah disepakati / disediakan tetapi tidak menerima pembayaran
secara online atau dengan kartu kredit.
2. Toko Parta Porte saat ini hanya menjual gelang, tas, kalung, topi, dan accessories khas Indian.
3. Jika pelanggan tidak melakukan konfirmasi kepada Toko Parta Porte Bandung selama 1 X 24 jam maka purchasing order dianggap gagal dan akan dihapus.
4. Pengiriman barang melalui JNE.
5. Jangkauan penjualan produk hanya melayani pembelian yang berada di Jawa Barat.
6. Tidak membahas mengenai retur penjualan.
7. Barang yang telah dibeli tidak dapat ditukar ataupun dikembalikan.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Toko Parta Porte yang beralamat di Jl. Cihampelas no 132 Bandung.
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
NO NAMA KEGIATAN
September 2013 Oktober 2013 Nopember 2013 Desember 2013
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem
Sistem mempunyai suatu konsep yang mendasari sebuah pengertian-pengertian yang di kemukakan oleh berbagai pakar untuk mendefinisikan dari suatu sistem itu sendiri. Sebelum mendefinisikan suatu sistem pakar harus mempunyai konsep dasar untuk memperkuat pendefinisiannya.
Sistem mempunyai input, proses dan output. Input ditransformasikan oleh sistem melalui proses menjadi output. Output merupakan input sistem yang lain, yang biasanya bentuk output berbeda dengan input. Supaya dapat memahami atau dapat mendefinisikan sebuah sistem, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menerangkannya, yaitu pendekatan yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut.
Menurut McLeod (2004) dikutip oleh Yakub dalam buku Pengantar Sistem Informasi (2012:1) mendefiniskan sistem adalah
“Sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama
untuk mencapai tujuan. Sistem juga merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama
Definisi Sistem dalam buku Sistem Informasi Manajemen yang dikutip dari Edhy Sutanta (2003 : 4) :
“Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem
yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan.”
Sedangkan menurut Lucas (1989) mendefinisikan sistem sebagai suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Begitu pula menurut Robert G. Murdick (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan bersama. (Sumber : Al- Bahran bin Ladjamudin 2005: 3).
Dari pemahaman diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen-elemen atau sub-subsistem yang saling berkaitan satu sama lain dan bekerja sama melakukan suatu urutan kegiatan yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.1 Karakteristik Sistem.
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruhan.
2. Batas
Batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah diluar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
3. Lingkungan Sistem (Environments)
Lingkungan Sistem (Environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar sistem yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain.
Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.
7. Pengolah Sistem (Process)
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan berdasarkan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak, misalnya sistem teologi. Sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di buat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut dengan humachine sistem atau man-machine sistem.
dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem pada komputer. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredisikan karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil dari data yang di proses yang berasal dari inputan suatu kejadian yang nyata yang berguna bagi pemakainya. Menurut Abdul Kadir (2003:29), Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.
Data yang telah diinputkan kemudian diproses menghasilkan suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya, adapun pengertian informasi menurut Abdul Kadir (2003:31) adalah hasil analisis dan sintesis terhadap data. Dengan kata lain, informasi dapat dikatakan sebagai data yang telah diorganisasikan ke dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.
Sedangkan menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS (2003:4) informasi adalah data yang diolah, dibentuk, atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Dari pengertian diatas informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan datadata yang telah diproses dan memiliki arti bagi penggunanya
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:10) kualitas informasi yang di harapkan tergantung 3 (tiga) hal pokok yaitu:
1. Akurat
2. Tepat waktu
Tepat waktu berarti informasi yang disampaikan ke penerima tidak terlambat, karena informasi adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu diperlukan suatu teknologi untuk dan mengirim dengan cepat dan tepat.
3. Relevan
Berarti informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakainya. Karena batas relevensi seseorang berbeda, maka informasi bisa dikatakan berguna jika benar – benar berguna dan dibutuhkan pemakainya.
2.2.2 Nilai Informasi
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt., (2005:11) nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan.
2.3 Sistem Informasi
dan kooperatif itu meliputi pelaksanaan bisnis setiap hari, komunikasi informasi, manajemen aktifitas dan pembuatan keputusan.
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem yang ada berfungsi sebagai penghasil suatu keluaran, baik berupa informasi maupun berupa objek / benda. Untuk keluaran berupa informasi, maka sistem tersebut dikatakan sebagai sistem informasi. Menurut (O‟Brian, 2005), menyatakan bahwa :
“Sistem informasi (information system) merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi dan sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.”
Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, AKt. (2005:11) faktor – faktor yang menentukan kehandalan dari suatu sistem informasi atau informasi dapat dikatakan baik jika memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Keunggulan (usefulness)
Yaitu suatu sistem yang harus dapat menghasilkan informasi yang tepat dan relevan untuk mengambil keputusan manajemen dan personil operasi dalam organisasi.
2. Ekonomis
3. Kehandalan (Reliability)
Keluaran dari sistem harus mempunyai tingkat ketelitian tinggi dan sistem tersebut harus beroperasi secara efektif.
4. Pelayanan (Customer Service)
Yakni suatu sistem memberikan pelayanan yang baik dan efisien kepada para pengguna sistem pada saat berhubungan dengan organisasi.
5. Kapasitas (Capacity)
Setiap sistem harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk menangani setiap periode sesuai yang dibutuhkan.
6. Sederhana dalam kemudahan (Simplicity)
Sistem tersebut lebih sederhana ( umum ) sehingga struktur dan operasinya dapat dengan mudah dimengerti dan prosedure mudah diikuti.
7. Fleksibel (Fleksibility)
Sistem informasi ini harus dapat digunakan dalam kondisi sebagaimana yang diinginkan oleh organisasi tersebut atau pengguna tertentu.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Gambar 2.1 : Blok Komponen Sistem Informasi
(Sumber : Teguh Wahyono, 2010, Membuat Sendiri Aplikasi dengan Memanfaatkan Barcode, Elex Media Komputindo, Indonesia)
Komponen – komponen seperti gambar di atas dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
a. Blok masukan (input block), input memiliki data yang masuk ke dalam sistem informasi, juga metode-metode untuk menangkap data yang dimasukkan.
b. Blok model (model block), blok ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data.
c. Blok keluaran (output block), produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
Adapun beberapa elemen atau komponen dalam sistem informasi dalam buku Al-bahra Bin Ladjamudin (2005:14) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin
b. People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin.
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
2.3.3 Kegiatan Sistem Informasi
Adapun kegiatan sistem informasi berdasarkan buku Al-Bahra (2005:22) : 1. Input:
Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses. 2. Proses:
Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang berilai tambah.
3. Output:
Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut. 4. Penyimpanan:
Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data. 5. Kontrol:
2.3.4 Manfaat Sistem Informasi
Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk dan pelayanan mereka.
Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
2.4 Konsep Sistem Informasi Penjualan
Berikut ini merupakan pengertian teori dasar yang berhubungan dengan kasus yang akan dianalisis, yaitu sebagai berikut:
2.4.1 Pengertian Penjualan
Pengertian penjualan menurut Chairul Marom (2002 : 28) menyatakan bahwa penjualan artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan pembeli, dimana penjual menawarkan suatu produk dengan harapan pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.
2.5 Pendekatan Berorientasi Objek
Pendekatan berorientasi objek merupakan teknik atau cara pendekatan dalam melihat permasalahan dan sistem perangkat lunak, sistem informasi, atau sistem lainnya. Pendekatan berorientasi objek akan memandang sistem yang akan dikembangkan sebagai suatu kunpulan objek yang berkorespondensi dengan obek-objek dunia nyata.
2.5.1 Metodologi Berorientasi Objek
meliputi rangkaian aktivitas analisis orientasi objek, pemrograman berorientasi objek, dan pengujian berorientasi objek.
Keuntungan menggunakan metodologi berorientasi objek adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Produktivitas
Karena kelas dan objek yang ditemukan dalam suatu masalah masih dapat dipakai ulang untuk masalah lainnya yang melibatkan objek tersebut (reusable).
2. Kecepatan Pengembangan
Karena sistem yang dibangun dengan baik dan benar pada saat analisis dan perancangan akan menyebabkan berkurangnya kesalahan pada saat pengkodean.
3. Kemudahan Pemeliharaan
Karena dengan model objek, pola-pola yang cenderung tetap dan stabil dapat dipisahkan dan pola-pola yang mungkin sering berubah-ubah.
4. Adanya Konsistensi
Karena sifat pewarisan dan penggunaan notasi yang sama pada saat analisis, perancangan maupun pengkodean.
Karena pendekatan pengembangan lebih dekat dengan dunia nyata dan adanya konsistensi pada saat pengembangannya, perangkat lunak yang dihasilkan akan mampun memenuhi kebutuhan pemakai serta mempunyai sedikit kesalahan.
2.5.2 Object Oriented Programming (OOP)
Menurut Th. Ari Prabawati (2010:88) pada buku Pengembangan Aplikasi Database berbasis JavaDB dengan Netbeans mendefinisikan Object Oriented Programming adalah suatu cara mengorganisasi program dengan memodelkan objek-objek dunia nyata (seperti benda, sifat, sistem, dan lainnya) ke dalam sebuah bahasa pemograman.
Dalam bahasa pemograman pemodelan OOP ini diaplikasikan dengan sebuah kelas, method, dan properti atau variabel. Java merupakan salah satu bahasa pemograman berorientasi objek.
2.5.3 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Adi Nugroho (2010:4) pada buku Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek dengan Metode USDP medefinisikan UML (Unified Modelling Languange) adalah „bahasa‟ pemodelan untuk sistem atau perangkat
lunak yang berparadigma „berorientasi objek‟.
2.6 Pengembangan Sistem Prototype
Prototype yaitu salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode prototype ini pengembang dan user dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.
Prototype dapat digunakan untuk menyambungkan ketidaksepahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang perangkat lunak.
2.7 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi terdiri dari pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, topologi jaringan komputer, dan manfaat jaringan komputer. 2.7.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan dibangunya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmission) menuju ke penerima (receiver) melalui media komunikasi.
2.7.2 Jenis–jenis Jaringan Komputer
Jenis-jenis jaringan komputer dapat dibedakan menurut cakupan geografisnya. Menurut Budi Irawan (2005:19) adalah sebagai berikut:
1. LAN (Local Area Network)
LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berbeda di dalam suatu area yang kecil.
2. MAN (Metropolitan Area Network)
MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus kilometer. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.
3. WAN (Wide Area Network)
WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain didalam suatu negara.
4. GAN (Global Area Network)
GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan negara-negara diseluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps.
2.7.3 Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi Bus
Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan server dihubungkan. Keunggulan topologi bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.
Gambar 2.2 Topologi Bus
(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi, Yogyakarta)
2. Topologi Star
keseluruhan. Kelemahan dari topologi star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar 2.3 Topologi Star
(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi, Yogyakarta)
3. Topologi Ring
Di dalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke computer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi akan diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Gambar 2.4 Topologi Ring
(Sumber : Melwin Syafrizal, 2005, Pengantar Jaringan Komputer, Andi, Yogyakarta)
2.7.4 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dari membangun suatu jaringan komputer adalah sebagai berikut :
1. Jaringan dapat memungkinkan manajemen sumber daya menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan uptodate.
3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing). Transfer data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya yang bukan jaringan.
pemantauan proyek, konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu tim bekerja lebih produktif.
5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih efektif. Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan pemasok.
2.8 Internet
Internet (INTERnational NETwork) dapat diartikan sebagai jaringan komputer internasional, ribuan komputer saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kehadiran internet telah membiaskan batas-batas negara sehingga berbagai informasi penting dapat dengan cepat dan mudah didistribusikan ke seluruh penjuru dunia, maka abad ini disebut sebagai abad informasi. Dengan adanya komputer yang saling terhubung, memungkinkan terjadinya pertukaran file data dan informasi yang terdapat pada masing-masing komputer. Hingga kini telah tercatat lebih dari 80.000 jaringan yang saling terhubung di seluruh dunia.
Tabel 2.1 Ekstensi Address com Commerce, komersial
mil Military, militer id Indonesia
us United State, Amerika au Australia
it Italia
Dari sekian banyak aplikasi internet yang ada, yang banyak dikenal dan digunakan antara lain:
1. Electronic Mail (E-Mail) : Aplikasi ini adalah yang paling banyak digunakan dan termasuk salah satu dari aplikasi pertama di Internet. E-mail dapat mengirim dan menerima surat, pesan, dokumen secara elektronik dengan pamakai lain di Internet yang mempunyai alamat e-mail. 2. File Transfer Protocol (FTP) : File transfer protocol yang disingkat
dengan FTP adalah aplikasi internet yang di gunakan untuk mengirimkan atau mengambil file ke atau dari sebuah komputer lain. FTP memungkinkan transfer data lebih cepat. FTP sering digunakan untuk mencari dan mengambil (download) arsip file di suatu server di internet yang mempunyai alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file). FTP juga dipergunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga dapat diakses oleh penguna dari pelosok dunia.
4. World wide Web (WWW) : Awalnya informasi dapat dicari pada Internet dengan menggunakan information service berbasis archie, gopher dan WAIS (Wide Area Information System). Pencarian informasi berdasarkan menu-menu pada sistem tersebut dan output yang dihasilkan berbasis teks. Saat ini dengan teknologi World wide Web dimungkinkan untuk mengakses informasi secara interaktif dan bentuknya berupa tampilan grafis maupun teks. Hal ini dimungkinkan dengan adanya Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yang digunakan untuk mengakses suatu informasi yang disimpan pada suatu situs web (website). Untuk dapat menggunakan saran ini dibutuhkan aplikasi Web Browser.
5. Internet Relay Chat (IRC) : Internet Relay Chat (IRC) adalah aplikasi internet yang digunakan untuk bercakap-cakap di internet
6. Universal Resource Locator (URL) : Pada penggunaan www, penunjukan suatu sumber informasi menggunakan metoda URL ini merupakan konsep penamaan lokasi standar dari suatu file, direktori, komputer, lokasi komputernya dan metoda yang digunakan. Dengan URL ini didefinisikan lokasi dan metode pengaksesan file tersebut.
7. HyperText Transfer Protocol (HTTP) : HTTP atau HyperText Transfer Protocol adalah suatu protokol internet yang digunakan oleh World Wide
HTTP pertama kali dibuat oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990, dengan versi HTTP/0.9.
2.8.1 Web Server
Web server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan web browser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Web server yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows[7].
Fungsi utama dari sebuah web server adalah menyerahkan halaman web untuk klien. Klien dalam hal ini web browser memulai komunikasi dengan membuat permintaan untuk suatu sumber daya tertentu menggunakan HTTP dan server merespon dengan isi dari sumber daya tersebut atau pesan kesalahan jika permintaan tidak dapat direspons oleh server.
2.8.2 Web Browser
ditampilkan sebagai teks dan gambar ditampilkan sebagai gambar. Umumnya browser web menerima data dalam bentuk HTML.
File HTML sebenarnya adalah file teks biasa yang selain berisi informasi yang hendak ditampilkan kepada pengguna, juga mempunyai perintah-perintah untuk mengatur tampilan data tersebut. Browserlah yang memiliki kuasa penuh dalam menterjemahkan perintah-perintah tadi. Meskipun sudah dibuat consensus untuk menstandarkan format dan elemen-elemen HTML, setiap jenis browser bisa menterjemahkan file HTML secara berbeda. Beberapa server web memiliki feature seperti server side programming, security control dan lain sebagainya. Meskipun beragam macamnya, secara fungsional semua jenis server web adalah sama saja, yaitu berfungsi melayani permintaan-permintaan dari browser web.
Banyak web browser yang bisa digunakan untuk mengakses web, diantaranya internet explorer, mozilla firefox, opera, safari, dan masih banyak lagi web browser lain yang bisa digunakan untuk mengakses web.
2.9 (HTML) Hypertext Markup Language
HTML merupakan singkatan dari HyperText MarkUp Language. HTML dapat dibuat pada sembarang editor, meski ada software-software khusus yang dimaksudkan untuk memudahkan pekerjaan. Adapun editor-editor yang dimaksud adalah NotePad, WordPad, MS Word, Excel dan lain-lain. Pembuatan teks HTML hampir sama dengan pembuatan teks-teks lainnya seperti pada MS Word.
diberikan format huruf tebal (bold), miring (italic), atau Garis bawah pada teks (underline), maka hasilnya segera dapat dilihat pada dokumen tersebut. Berbeda dengan dokumen HTML, format-format yang diberikan pada suatu teks tidak bisa dilihat langsung hasilnya, tetapi harus menggunakan program khusus, yaitu “Web Browser” atau “Browser”. Perbedaan yang lebih mendasar terhadap dokumen -dokumen lainnya yaitu, -dokumen HTML bisa mengandung link (hubungan) kebagian lain dari sebuah dokumen atau dokumen lain dari situs web, baik dalam server web yang dama ataupun ke server web lainnya.
(Sumber: http://cah-kliling.blogspot.com/2011/05/definisi-html.html)15-11-2013 2.10 Tinjauan Perangkat Lunak
Berikut ini adalah tinjauan singkat tentang perangkat lunak yang digunakan penulis untuk membantu penulisan dan pembuatan penelitian ini. 2.10.1 XAMPP
untuk Linux sulit untuk dioperasikan. Dulu XAMPP untuk Linux dinamakan LAMPP, sekarang diganti namanya menjadi XAMPP FOR LINUX.
XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis untuk anda atau auto konfigurasi.
Apache merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat web.
Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, dikembangkan pertama kali oleh Larry Wall di mesin Unix. Perl dirilis pertama kali pada tanggal 18 Desember 1987 ditandai dengan keluarnya Perl 1. Pada versi-versi selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem operasi varian Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC.
2.10.2 MySQL
Merupakan aplikasi database server. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi
sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
(sumber:http://infolubara.comyr.com/index.php?option=com_content& view=artic
le&id=122:definisi-php&catid=30:netware&Itemid=94) 15-11-2013 2.10.3 PHP (Hypertext Preprocessor).
PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang
bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base, PostgreSQL, dan sebagainya. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. PHP dapat dijalankan pada berbagai macam Operating System (OS), misalnya Windows, Linux dan Mac OS.
services dengan SOAP dan REST, serta ratusan peningkatan kemampuan lainnya dibandingkan versi sebelumnya. Sama dengan web server lainnya PHP juga bersifat open source sehingga setiap orang dapat menggunakannya dengan gratis. (Sumber: http://blog.duniascript.com/pengertian-tentang-xampp.html.)15-11-2013 2.10.4 Macromedia Dreamweaver
Pengertian Macromedia Dreamweaver adalah sebuah software HTML editor profesional yang digunakan untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver membuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tools yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web. Dreamweaver 8 dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver 8 mengikutsertakan banyak tools untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain: Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode (tampilan kode dan code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver.
(Sumber:http:/blog.duniascript.com/sekilastentangmacromediadreamw eaver.html)20-11-2013
2.10.5 Adobe Photoshop
dan pembuatan efek. Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh fotografer digital dan perusahaan iklan sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak pengolah gambar.
Meskipun pada awalnya Photoshop dirancang untuk menyunting gambar untuk cetakan berbasis kertas, Photoshop yang ada saat ini juga dapat digunakan untuk memproduksi gambar untuk World Wide Web. Beberapa versi terakhir juga menyertakan aplikasi tambahan, Adobe ImageReady, untuk keperluan tersebut. Photoshop juga memiliki hubungan erat dengan beberapa perangkat lunak penyunting media, animasi, dan authoring buatan Adobe lainnya.
Kelebihan photoshop:
a. Membuat tulisan dengan efek tertentu. b. Membuat tekstur dan material yang beragam. c. Mengedit foto dan gambar yang sudah ada. d. Memproses materi web.
Kelemahan Photoshop:
Kelemahan Photoshop dalam menciptakan image adalah Photoshop hanya bisa digunakan untuk menciptakan image yang statis.
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan memberikan gambaran tentang sistem yang sedang berlangsung pada perusahaan tempat objek penelitian berlangsung, dan bertujuan mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, selain untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan, digunakan juga untuk mendefinisikan dan mengevaluasi permasalahan, sehingga diharapkan menjadi usulan suatu perbaikan untuk sistem yang akan dirancang selanjutnya.
4.1.1. Diagram Use Case
Diagram use case memperlihatkan pada kita hubungan-hubungan yang terjadi antara aktor-aktor dengan use case-use case dalam sistem. Adapun use case diagram penjualan dan pengelolaan produk di Toko Parta Porte adalah sebagai berikut. Adi Nugroho (2005: 59)
Gambar 4.1 Diagram Use Case Yang Sedang Berjalan
System
Produksi & Gudang
Customer Kasir
Penjualan
4.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Tabel 4.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya
No Aktor Deskripsi
1. Customer Pihak yang melakukan transaksi pembelian terhadap produk yang dijual.
2. Kasir Pihak yang mengelola transaksi penjualan.
3. Produksi dan Gudang Pihak yang bertanggung jawab terhadap proses produksi dan pengelolaan stok produk.
4.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya
Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use Case mendeskripsikan apa yang sistem (atau subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi) bagaimana ia melakukannya.
1. Nama Use Case : Penjualan Aktor : Customer, Kasir
Tabel 4.2 Tabel Skenario Use Case Penjualan
Customer Kasir
1. Datang ke Toko Parta Porte untuk melihat, mencari, memilih dan membeli produk.
2. Menerima permintaan pembelian produk.
3. Membuat faktur pembelian. 4. Melakukan pembayaran
5. Menerima pembayaran
6. Menyerahkan faktur pembelian beserta produk yang dibeli 7. Menerima faktur pembelian
beserta barang yang dibeli.
2. Nama Use Case : Pengelolaan Produk
Aktor : Bagian Gudang dan Produksi
Tujuan : Mengelola persediaan barang hingga pengelolaan data hasil produksi produksi barang .
Tabel 4.3 Tabel Skenario Use Case Produk
Bag. Produksi dan Gudang 1. Mengechek persediaan barang.
2. Membuat lis barang yang akan di produksi.
4. Merestok persediaan barang
4.1.4. Activity Diagram
Adi Nugroho (2005:61) Activity Diagram adalah salah satu cara untuk memodelkan event-event yang terjadi dalam suatu use case, memperlihatkan aliran kendali dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya. Adapun activity diagram yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Activity Diagram Penjualan
Customer Kasir
Membeli produk menerima barang pembelian
Melakukan Pembayaran
Menerima informasi jumlah pembayar Membuat faktur pembelian
Menyerahkan faktur dan produk yang dibeli Menerima pembayaran
Gambar 4.3 Activity Diagram Pengelolaan Produk
4.1.5. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Sistem yang sedang berjalan pada Sistem Informasi penjualan Parta Porte saat ini masih belum terkoordinasi dengan baik. Karena proses pengelolaannya masih menggunakan pencatatan dalam buku besar, proses pencarian arsip pun menjadi sulit dan membutuhkan waktu yang lama karena banyaknya dokumen yang disimpan dan tidak adanya back-up data, sehingga dari beberapa permasalah yang ada akan dijadikan evaluasi untuk pengembangan sistem yang akan
Bagian Produksi dan Gudang
Mengechek daftar barang
Membuat list barang yang akan reproduksi
Memproduksi Barang
mencatat data barang
dirancang. Berikut tabel evaluasi sistem informasi penjualan di Parta Porte yang sedang berjalan saat ini.
Tabel 4.4 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No. Permasalahan Yang Terjadi Rencana Penyelesaian Masalah 1. Transaksi penjualan barang Masih
bersifat manual, dalam artian harus datang ketempat tersebut untuk membeli sesuatu.
Dengan dibuatnya sistem informasi penjualan berbasis web di Toko Parta Porte ini diharapkan dapat memperluas dan membantu penjualan dengan ruang lingkup yang luas.
2. Belum adanya cara penjualan serta promosi yang tepat pada Toko Parta Porte Bandung.
Dengan dibuatnya sistem infromasi penjualan berbasis web ini diharapkan bisa membantu perusahaan dalam promosi dan penjualan karena dengan web ini akses untuk penjualan pun lebih luas karena siapapun dimanapun bisa dengan mudah mengakses informasi penjualan di Toko Parta Porte ini. 3. Proses pengolahan data penjualan
pada Toko Parta Porte Bandung masih manual.
4.2. Perancangan Sistem
Proses analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya memberikan informasi-informasi mengenai sistem yang sedang berjalan, termasuk kelemahan pada sistem tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang sedang berjalan, maka sistem yang telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan mengubah atau memperbaiki sistem yang masih manual kedalam sistem yang terkomputerisasi. Setelah memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistem yang akan dibangun, maka tahap selanjutnya adalah membuat perancangan sistem informasi terlebih dahulu. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan perangkat lunak untuk sistem informasi penjualan. Perancangan perangkat lunak ini akan dikembangkan berdasarkan hasil analisis sistem yang telah dilakukan.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menganalisis perancangan sistem informasi penjualan di Toko Parta Porte. Perancangan ini diusulkan untuk langkah lebih mengefektifitaskan dan mengefisienkan waktu pengelolaan data penjualan data produk serta promosi produksecara luas dengan akses kunjungan kapan saja dimana saja. Perancangan sistem dibuat untuk memberikan gambaran secara umum mengenai sistem yang dikembangkan atau sistem yang baru kepada pemakai (user).
4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
penjualan secara online selain itu sistem informasi ini juga mendukung pemesanan produk dimana pelanggan yang membutuhkan beberapa aksesosir dapat memesan produk melalui media internet asal memenuhi beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku dari pihak perusahaan. Sehingga pelanggan tidak perlu datang lagi ke perusahaan / toko tempat penjualan berlangsung untuk sekedar menanyakan informasi mengenai informasi dan pemesanan produk.
Dengan adanya perancangan sistem informasi penjualan berbasis web berbasi ini diharapkan akan memudahkan para pelanggan yang ingin memesan dan membeli produk, serta memudahkan dari pihak perusahaan untuk menyebarkan informasi-informasi yang berkaitan dengan promosi dan penjualan.
4.2.3. Diagram Use Case Yang Diusulkan
Gambar 4.4 Diagram Use Case Yang Diusulkan
4.2.3.1. Definisi Aktor yang Diusulkan
Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari aktor adalah orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang, biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama aktor.
Tabel 4.5 Definisi Aktor dan Deskripsi Yang Diusulkan System aplikasi mulai dari mengelola pendaftaran calon pelanggan, data produk, pemesanan dan transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan.
4.2.3.2. Definisi Use Case Yang Diusulkan
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor, biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama use case. Use case mendeskripsikan apa yang sistem (atau subsistem, kelas, atau antarmuka) kerjakan tetapi ia tidak menspesifikasikan (dan tidak memiliki kompetensi untuk menspesifikasi) bagaimana ia melakukannya.
Tabel 4.6 Definisi Use Case dan Deskripsi Yang Diusulkan
No Use Case Deskripsi
1. Pendaftaran Merupakan proses dimana pelanggan diharuskan mengisi form pendaftaran ketika hendak mengakses form pembelian ataupun pemesanan produk.
2. Pengelolaan data produk
Merupakan proses dimana pemilik melakukan penginputan data produk yang kemudian untuk diinformasikan kepada pelanggan.
4.2.3.3. Skenario Use Case Yang Diusulkan
Skenario use case merupakan narasi tentang aktivitas dalam suatu use case diagram. Adapun skenario use case dalam sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1) Skenario Use Case Pendaftaran Pelanggan Yang Diusulkan Tabel 4.7 Skenario Use Case Pendaftaran Pelanggan
Identifikasi Nama Use Case Pendaftaran Aktor User (Pelanggan)
Tujuan Memudahkan perusahaan dalam mengetahui pelanggan serta memudahkan pemilik dalam mengelola data pelanggan.
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Membuka Register untuk pendaftaran .
2. Menampilkan formulir pendaftaran pelanggan.
1. Mengisi form pendaftaran sesuai syarat dan ketentuan.
4. Mengecek data apakah data yang diisi sudah sesuai atau belum.
5. Menyimpan data pelanggan kedalam database pelanggan.
Skenario Alternatif (Data Pendaftaran Tidak Sesuai)
1. Mengecek data yang diisikan pelanggan sudah sesuai atau belum . 2. Menampilkan pesan data yang telah
diisikan belum sesuai atau belum lengkap.
2. Mengisi form pendaftaran dengan lengkap.
4. Menyimpan data pelanggan kedalam database pelanggan.
2) Skenario Use Case Pengelolaan Data Produk Yang Diusulkan Tabel 4.8 Skenario Use Case Pengelolaan Data Produk
Identifikasi
Nama Use Case Pengelolaan Data Produk
Aktor Pemilik
Tujuan Mengelola data produk (data barang yang tersedia) Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Membuka form data produk.
2. Menampilkan form data produk. 3. Pemilik memilih form data produk
yang akan di tambah, edit dan hapus.
4. Pemilik mengupdate data produk.
5. Menampilkan form data produk yang telah diinputkan oleh Pemilik. 6. Mengecek apakah formulir data
yang diisikan Pemilik sudah terisi dengan lengkap.
7. Menyimpan data produk yang sudah terisi dengan lengkap.
Skenario Alternatif (Input Pengelolaan Data Produk Tidak Sesuai) 1. Mengecek apakah formulir data
produk yang diisikan Pemilik sudah terisi dengan lengkap.
2. Menampilkan pesan bahwa data yang diinputkan belum lengkap. 3. Mengisi form data produk dengan
lengkap.
5. Menyimpan data produk yang sudah terisi dengan persyaratan yang lengkap kedalam database.
3) Skenario Use Case Pengelolaan Data Pemesanan Yang Diusulkan Tabel 4.9 Skenario Use Case Pengelolaan Data Pemesanan
Identifikasi
Nama Use Case Pengelolaan Data Pemesanan
Aktor Pemilik
Tujuan Mengelola data pemasanan Skenario Utama
Aktor Sistem
4. Membuka form data pemesanan.
5. Menampilkan form data pemesanan. 6. Pemilik memilih form data
pemesanan yang akan di tambah, edit dan hapus.
8. Pemilik mengupdate data pemesanan.
9. Menampilkan form data pemesanan yang telah diinputkan oleh Pemilik. 10.Mengecek apakah formulir data
yang diisikan Pemilik sudah terisi dengan lengkap.
11.Menyimpan data pemesanan yang sudah terisi dengan lengkap.
Skenario Alternatif (Input Pengelolaan Data Pemesanan Tidak Sesuai) 1. Mengecek apakah formulir data
produk yang diisikan Pemilik sudah terisi dengan lengkap.
6. Menampilkan pesan bahwa data yang diinputkan belum lengkap. 7. Mengisi form data pemesanan
dengan lengkap.
9. Menyimpan data pemesanan yang sudah terisi dengan persyaratan yang lengkap kedalam database.
4) Skenario Use Case Pembayaran Yang Diusulkan
Tabel 4.10 Skenario Use Case Pembayaran Identifikasi
Nama Use Case Data Pembayaran Aktor Pemilik, Pelanggan
Tujuan Mengelola pembayaran yang bersangkutan dengan pemesanan dimana pembayarn yang dilakukan melalui transfer.
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Membuka form data pembayaran.
2. Menampilkan form data
5. Menampilkan form data pembayaran yang telah diinputkan oleh pelanggan.
6. Mengecek apakah formulir data yang diisikan pelanggan sudah terisi dengan lengkap.
7. Menyimpan data pembayaran yang sudah terisi pelanggan dengan lengkap.
8. Pemilik mengechek data pembayaran yang telah diisikan oleh pelanggan
Skenario Alternatif (Input Data Pembayaran Tidak Sesuai)
dengan lengkap.
2. Menampilkan pesan bahwa data yang diinputkan belum lengkap. 3. Pelanggan mengisi data jenis
pembayaran yang dipilih.
4. Mengecek apakah formulir data yang diisikan pelanggan sudah terisi dengan lengkap.
5. Menyimpan data pembayaran yang sudah terisi pelanggan dengan lengkap.
4.2.3.4. Diagram Activity Yang Diusulkan
Aktivitas Diagram adalah suatu gambaran tentang aktifitas-aktifitas yang terjadi dan terkait dalam suatu proses tunggal. Adapun aktifitas diagram login yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Activity Diagram Pendaftaran Pelanggan Yang Diusulkan
Gambar 4.5 Activity Diagram Pendaftaran Pelanggan
2. Activity Diagram Pengelolaan Produk Yang Diusulkan
Aktivitas Diagram adalah suatu gambaran tentang aktifitas-aktifitas yang terjadi dan terkait dalam suatu proses tunggal. Adapun aktifitas diagram Pengelolaan Produk yang diusulkan adalah sebagai berikut:
User (Pelanggan) Sistem
Membuka form register pendaftaran Menampilkan form data pendaftaran
Mengisi form data pelanggan dengan lengkap
Menyimpan informasi data pelanggan Mengechek pengisian data
Tidak Lengkap
Gambar 4.6 Activity Diagram Pengelolaan Produk
3. Activity Diagram Pemesanan Yang Diusulkan
Aktivitas Diagram adalah suatu gambaran tentang aktifitas-aktifitas yang terjadi dan terkait dalam suatu proses tunggal. Adapun aktifitas diagram Pemesanan yang diusulkan adalah sebagai berikut:
Pemilik Sistem
Membuka form Data Produk Menampilkan form kelola Data Produk
Memilih data Produk yang akan diedit / dihapus / tambah
Mengupdate data Produk Mengechek pengisian data Produk
Menyimpan informasi data produk Tidak Valid
Gambar 4.7 Activity Diagram Pemesanan
4. Activity Diagram Pembayaran Yang Diusulkan
Aktivitas Diagram adalah suatu gambaran tentang aktifitas-aktifitas yang terjadi dan terkait dalam suatu proses tunggal. Adapun aktifitas diagram Pembayaran yang diusulkan adalah sebagai berikut:
User (Pemilik, Pelanggan) Sistem
Membuka form Data Pemesanan Menampilkan form pemesanan
Memilih dan mengisi data pemesanan
Mengechek pengisian data pemesanan
Menyimpan informasi data pemesanan Tidak Valid
Valid
Gambar 4.8 Activity Diagram Pembayaran
4.2.3.5. Sequence Diagram
Adi Nugroho (2005:92) sequence diagram adalah interaksi diagram yang memperlihatkan event-event yang berurutan sepanjang berjalannya waktu. Selain itu Sequence Diagram merupakan salah satu diagram interaksi yang menjelaskan bagaimana suatu operasi itu dilakukan. Masing-masing sequence diagram akan menggambarkan aliran-aliran pada suatu use case.
User (Pemilik, Pelanggan) Sistem
Membuka form Data Pembayaran Menampilkan form pembayaran
Memilih dan mengisi data pembayaran
Mengechek pengisian data pembayaran
Menyimpan informasi data pembayaran Tidak Valid
Valid
1. Sequence Diagram Pendaftaran Pelanggan
Berikut merupakan sequence diagram untuk pendaftaran (pelanggan) :
Gambar 4.9 Sequence Diagram Pendaftaran Pelanggan
2. Sequence Diagram Pengelolaan Data Produk
Berikut merupakan sequence diagram untuk pengelolaan data produk oleh pemilik :
: Pelanggan
Form data pendaftaran Database
1 : Membuka form data register pendaftaran()
2 : Menampilkan form data pendaftaran()
3 : Mengisi form data pendaftaran()
4 : Mengechek pengisian data pendaftaran()
5 : Data belum lengkap()
6 : Menampilkan pesan data belum lengkap()
7 : Mengisi ulang form data pendaftaran()
8 : Mengechek data pendaftaran()
9 : Menyimpan data pendaftaran()
10 : Data pendaftaran valid()
Gambar 4.10 Sequence Diagram Data Produk
3. Sequence Diagram Pemesanan
Berikut merupakan sequence diagram pemesanan : : Pemilik
Data Produk Database
1 : Membuka form kelola produk()
2 : Memilih kelola produkyang akan diupdate()
3 : Menampilkan form kelola produk()
4 : Mengisi form kelola barang()
5 : Mengechek pengisian produk()
6 : Data produk tidak lengkap()
7 : Data produkntidak lengkap()
8 : Mengisi ulang data produk()
9 : Mengechek pengisian data produk()
10 : Menyimpan data produk()
11 : Data produklengkap()