• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Brand Equity Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi(Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Brand Equity Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi(Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN

KEPETUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE XIAOMI

(Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ekonomi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Disusun Oleh:

BAGUS TRI PRASETYANTO

B100130378

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

(2)

BAGUS TRI PRASETYANTO B100130378

(3)
(4)
(5)

PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE XIAOMI

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh Brand Equity (Brand Awareness, Brand Loyalty, Perceived Quality, dan Brand Association) terhadap pengambilan keputusan pembelian smartphone Xiaomi (Studi kasus mahasiswa universitas muhammadiyah Surakarta). Sedangkan sampel penelitian sebanyak 100 responden mahasiswa yang didapat dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pemilihan anggota sampel dengan kriteria tertentu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multi kolinearitas, uji heterokedastisitas, regresi linier berganda, uji T, uji F, dan koefisien Determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel Brand Awareness, Brand Loyalty, Perceived Quality dan Brand Association menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan nilai sig-F yang lebih kecil dari nilai signifikan 0,05 atau 5%. Dari uji Koefisien Determinasi (R2) diperoleh hasil sebesar 0,678 hal ini berarti bahwa 67.8% variasi variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Brand Equity sedangkan sisanya yaitu sebesar 32.2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model yang diteliti.

Kata Kunci: Brand Awareness, Brand Loyalty, Perceived Quality, Brand Association, danKeputusanPembelian.

ABSTRACT

This study aims to examine the influence of Brand Equity (Brand Awareness, Brand Loyalty, Perceived Quality, and Brand Association) to decision making Xiaomi smartphone purchase (Case study of university students muhammadiyah Surakarta). While the sample research as many as 100 respondents obtained by using students purposive sampling technique is the selection of sample members with certain criteria. The method of analysis used in this research is normality test, multicollinearity test, heterokedastisity test, multiple linear regression, T test, F test, and coefficient of determination (R2). The results showed that simultaneously variable Brand Awareness, Brand Loyalty, Perceived Quality and Brand Association showed significant results. This is evidenced by the value of sig-F which is smaller than the significant value of 0.05 or 5%. From Determination Coefficient Test (R2) obtained results of 0.678 this means that 67.8% variation of Purchase Decision can be explained by Brand Equity variable while the rest of 32.2% is explained by other factors outside the model under study.

Keywords: Brand Awareness, Brand Loyalty, Perceived Quality, Brand Association, Keputusan Pembelian.

(6)

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat karenanya perusahaan dituntut untuk mampu bertahan dan berkompetisi dengan perusahaan lain. Perkembangan teknologi yang semakin maju serta kesadaran dari produsen akan pentingnya informasi sejatinya merupakan sebuah peluang bisnis yang potensial bagi perusahaan. Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi contohnya merupakan peluang bisnis yang sangat potensial ditengah persaingan antar perusahaan. Meningkatnya kebutuhan akan teknologi telekomunikasi dalam kehidupan saat ini disebabkan karena penggunaan telekomunikasi yang diyakini akan sangat membantu meringankan pekerjaan seseorang. Salah satu produk teknologi telekomunikasi yang paling dekat dengan keseharian yaitu Smartphone.

Saat ini persaingan antar perusahaan yang menghasilkan produk smartphone tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk saja, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi penggunanya. Merek memang bukan sekedar nama, istilah, tanda, symbol atau kombinasinya (Muafidan Effendi, 2001). Lebih dari itu, merek adalah“janji” perusahaan untuk secara konsisten memberikan feature, benefits dan services kepada para pelanggan. Dan “janji”inilah yang membuat masyarakat mengenal merek tersebut lebih daripada merek yang lain.

Menurut Surachman, (2008) Brand Awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Brand Awareness mempunyai empat tingkatan yaitu Unaware Brand, Brand Recognaition, Brand Recall, dan Top of Mind. MenurutAaker, (1997) Brand Loyalty adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain yang ditawarkan oleh kompetitor, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga atau atribut lainnya. MenurutAaker, (1997) Perceived Quality adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan yang sama

(7)

dengan maksud yang diharapkan. Brand Association merupakan segala kesan yang muncul dan terkait dengan ingatan konsumen mengenai suatu merek. Brand Association mencermin kan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, harga, pesaing, dan lain-lainnya.

Hadirnya merek-merek baru sekaran gini terjadi karena banyak perusahaan yang mulai sadar akan peluang bisnis yang sangat menjanjikan pada sektor smartphone. Selain itu dengan bermunculannya merek-merek baru tentunya akan sangat membantu dalam meramaikan persaingan antar perusahaan di pasar. Salah satuperusahaan smartphone yang sangat berkembang saat ini adalah Xiaomi. Xiaomi adalah perusahaan elektronik dari Tiongkok yang berkantor pusat di Beijing yang berdedikasi untuk menciptakan pengalaman pengguna daris segala aspek. Didirikan pada tahun 2010 perusahaan ini dengan cepa telah menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di Tiongkok.Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukanlah penelitian dengan judul “PENGARUH BRAND EQUITY TERHADAP

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE

XIAOMI” (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta).

2. METODE PENELITIAN 2.1Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang merupakan penelitian ilmiah sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.Pada penelitian ini peneliti mencoba menemukan pengaruh antara variabel bebas yaitu brand awareness, brand loyaty, perceived qulity, dan brand assocition dengan variabel terikatnya yaitu keputusanpembelian smartphone xiaomistudikasusmahasiswauniversitasmuhammadiyah Surakarta.

2.2Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penjelasan variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen :

(8)

2.2.1 Variabel Bebas

1) Kesadaran Merek (X1), merupakan tingkat kesadaran seseorang untuk mengenal adanya suatu merek sebagai bagian dari kategori produk.

2) Loyalitas Merek (X2), merupakan ukuran kedekatan pelanggan pada suatu merek dan perasaan positif terhadap suatu merek. Itulah sebabnya pelanggan akan cenderung menggunakan produk secara teratur. Pembelian ulang sangat dipengaruhi tingkat loyalitas merek yang dimiliki oleh pelanggan

3) Persepsi Kualitas (X3), merupakan persepsi pelanggan terhadap mutu atau kegunaan suatu produk dilihat dari fungsi relatif produk dibandingkan produk lain

4) Asosiasi Merek (X4), merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan merek dalam ingatan atau sekumpulan merek yang berasosiasi (memiliki hubungan) yang dibentuk oleh konsumen atau dibentuk dalam pikiran-pikirannya. Kehebatan asosiasi merek adalah kemampuan untuk membentuk sikap positif, dan persepsi yang kuat, serta alasan untuk membeli.

2.2.2 Variabel Dependen :

1) Keputusan pelanggan dalam membeli (Y), Menurut Salusu (2003) mengemukakan bahwa “keputusan konsumen ialah proses memilih suatu barang alternative cara bertindak metode yang efisien sesuai situasi”. Selanjutnya Amirullah (2002) bahwa “keputusan konsumen adalah suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternative sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan”.

(9)

2.3Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini populasi penelitian mengacu pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta pengguna produk smartphone Xiaomi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita meneliti seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand, 2006). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa Universitas Muhammad Surakarta.

2.4Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung melalui objeknya (Trenggonowati, 2009). Data primer diperoleh dari kuisioner yang sudah terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan judul penelitian, pertanyaan-pertanyaan dari kuisioner tersebut diisi oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2.5Metode Analisis Data

Metodeanalisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model analisisregresi linear berganda yang merupakan persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel independen. Persamaanregresi dalam penelitian ini adalah:

Y=α+β1 X1+β2 X2+β3 X3+β4 X4+e Keterangan: Y= KeputusanPembelian α = Konstanta X1= Brand Awareness X2= Brand Loyalty X3= Perceived Quality X4= Brand Association

(10)

β2= Koefisien regresi variabel Brand Loyalty β3= Koefisien regresi variabel Perceived Quality β4= Koefisien regresi variabel Brand Association e= Standard Error

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN

Berdasarkan perhitungan hasil uji regresi linear berganda dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1,689 - 0,005X1 – 0,006X2 + 0,002X3 - 0,041X4 + 0,048X5 - 0,023X6 + ε Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,678, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (variabel Brand Awareness, variabel Brand Loyalty, variabel Perceived Quality dan variabel Brand Association) menjelaskan variasi keputusan pembelian produk Smartphone Xiaomi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebesar 67,8% dan 32,2% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

3.1 Pengaruh Brand Awareness terhadapKeputusanPembelian

Berdasarkan hasil pengujian mengenai pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan nilai t sebesar 2,171 dengan signifikansi sebesar 0,032. Hal tersebut menandakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara Brand Awareness dengan Keputusan Pembelian. Ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti bahwa Brand Awareness Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian terbukti kebenarannya.

3.2Pengaruh Brand Awareness Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian mengenai pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan nilai t sebesar 2,748 dengan signifikansi sebesar 0,007. Hal tersebut menandakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara Brand Loyalty dengan Keputusan Pembelian. Ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti bahwa Brand Loyalty Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian terbukti kebenarannya.

(11)

3.3 Pengaruh Perceived Quality Terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian mengenai pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan nilai t sebesar 2,580 dengan signifikansi sebesar 0,011. Hal tersebut menandakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara Perceived Quality dengan Keputusan Pembelian. Ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti bahwa Perceived Quality Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian terbukti kebenarannya.

3.4Pengaruh Jumlah Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian mengenai pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan menunjukkan nilai t sebesar 4,510 dengan signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menandakan adanya pengaruh positif dan signifikan antara Brand Association dengan Keputusan Pembelian. Ini menunjukkan bahwa hipotesis pertama terbukti bahwa Brand Association Berpengaruh Secara Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian terbukti kebenarannya.

4 PENUTUP

4.1Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa dari hasil uji t menunjukkan secara parsial variabel Brand Awareness (BA), Brand Loyalty (BL) Perceived Quality (PQ) dan Brand Association (BA) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Selain itu berdasarkan uji F menunjukkan secara simultan variable Brand Awareness (BA), Brand Loyalty (BL) Perceived Quality (PQ) dan Brand Association (BA) berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,678, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (variabel Brand Awareness, variabel Brand Loyalty, variabel Perceived Quality dan variabel Brand Association) menjelaskan variasi keputusan pembelian produk Smartphone Xiaomi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta sebesar 67,8% dan 32,2% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model.

(12)

4.2Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Penelitian ini hanya meneliti satu Universitas yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta. (2) Variabel yang digunakan untuk mengukur Keputusan Pembelian pada penelitian ini hanya Brand Awareness, variabel Brand Loyalty, variabel Perceived Quality dan variabel Brand Association

4.3Saran

Apabila dilihat dari keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: (1) Bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperbanyak sampel yang digunakan agar memperoleh hasil yang maksimal dengan menggunakan lebih dari satu sektor perusahaan yang akan diteliti, atau memperpanjang kurun waktu yang akan digunakan dalam penelitiannya. (2) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan item yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan, juga menambahkan variabel penelitian lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Cetakan Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Utama.

Aaker, David A. 2001. Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of A Brand Name, Terjemahan: Aris ananda, cetakan pertama, Penerbit: Mitra Utama, Jakarta.

Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, IGde. 2007. “Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan Di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda. “Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No. 2 Agustus 2007.

Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ali Hasan, 2008, Marketing, cetakan pertama, Penerbit: MedPress, Yogyakarta. Freddy Rangkuti, 2004, The Power of Brand: Teknik Mengelolah Brand Equity

dan Strategi Pengembangan Merek, Penerbit: Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(13)

Foedjiwati, Hatane Samuel, 2005. “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek (Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 7, No.1, Hal. 74-82.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP Undip Semarang.

Handi Irawan, 2004, Kepuasan Nasabah, Cetakan Kelima, Penerbit: Elex Media Komputindo Jakarta.

Husain Umar, 2003, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, cetakan ketiga, Penerbit Gramedia Rustaka Utama, Jakarta.

Istijianto, 2005, Aplikasi Praktis riset Pemasaran, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit: Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1. Erlangga: Jakarta.

Kotler, Philip dan K. L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Ed.12. Jilid 1. Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran, terjemahan Hendra Teguh, edisi Millenium, cetakan pertama, Penerbit: Prenhalindo, Jakarta.

Radiosunu, 2001, Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan Analisis), edisi kedua cetakan kelima, Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Ristiayanti Prasetijo dan Ihalauw John, 2005, Perilaku Konsumen, edisi pertama, Penerbit: Andi, Yogyakarta.

Salusu, I, 2003, Pengambilan Keputusan Stratejik untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit, Penerbit: PT. Gasindo, Jakarta.

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Administrasi, Dilengkapi dengan Metode R&D, edisi revisi, cetakan ketujuhbelas, Penerbit : Alfabeta Bandung. Ujang Sumarwan, 2003, Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran, cetakan pertama, Penerbit: Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sweetie, ciku 28 Desember 2009. Definisi Pemasaran dan Manajemen Pemasaran. Available (online): http://ciku.typepad.com/[28 Mei 2011].

Referensi

Dokumen terkait

Keunggulan dari produk yang dikembangkan adalah penyusunan modul yang menggunakan pendekatan bukti transaksi dan pendekatan praktik, sehingga materi tersebut lebih mudah

Tahapan pengolahan dengan metode DInSAR hasil akhirnya adalah peta deformasi, namun untuk mengetahui kecepatan penurunan muka tanah pada setiap kecamatan maka

(2) Bagaimana tinjauan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal terhadap praktik penyembelihan dan pengolahan ayam di rumah potong ayam desa

Sedangkan untuk kelas konvensional, awalnya masih ditemukan siswa yang kurang aktif, siswa hanya sebagai penerima dari guru, dalam pembelajaran ini hanya terjadi pada satu

Ketika organisasi memeriksa setiap fungsi, organisasi akan menemukan peluang untuk mengadakan event , bersama dengan pekerjaan bagi mereka yang memasarkan

16 Penerapan gaya pengasuhan otoriter berpotensi memunculkan sejumlah kebiasaan berikut ini pada diri anak : Jadwal makan yang waktunya selalu ditentukan oleh orang tua

Pengelolaan program kinerja pendampingan yang dilakukan oleh P2TP2A sudah efektif dan berkelanjutan serta kerjasama antar instansi-instansi daerah dan masyarakat sipil yang