• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic

Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic

38

38

Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai

Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai

penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun

penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun

DC

DC. . SolSolenoenoid id valvalve ve pnepneumaumatic tic ataatau u katkatup up (va(valvelve) ) solsolenoenoida ida memmempunpunyai yai lublubang ang kelkeluaruaran, an, lublubangang

masukan, lubang jebakan udara (ehaust) dan lubang !nlet "ain. #ubang !nlet "ain, berfungsi sebagai

masukan, lubang jebakan udara (ehaust) dan lubang !nlet "ain. #ubang !nlet "ain, berfungsi sebagai

terminal $ tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (%utlet &ort)

terminal $ tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (%utlet &ort)

dan lubang masukan (%utlet &ort), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang

dan lubang masukan (%utlet &ort), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang

dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (ehaust), berfungsi untuk mengeluarkan

dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (ehaust), berfungsi untuk mengeluarkan

uda

udara ra berbertektekanaanan n yanyang g terterjebjebak ak saasaat t pluplungenger r berbergergerak ak ataatau u pipindandah h posposisi isi ketketika ika solsolenoenoid id valvalveve

pneumatic bekerja.

(2)

Prinsip Kerja

Prinsip Kerja

&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai

&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai

penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi

penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi

medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi

medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi

maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal

maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal

dari supply

dari supply (ser(service unit), pada vice unit), pada umumnumumnya ya solensolenoid valve oid valve pneumpneumatic ini atic ini mempumempunyai tegangan kerjanyai tegangan kerja

'$ *A

(3)

Prinsip Kerja

Prinsip Kerja

&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai

&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai

penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi

penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi

medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi

medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi

maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal

maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal

dari supply

dari supply (ser(service unit), pada vice unit), pada umumnumumnya ya solensolenoid valve oid valve pneumpneumatic ini atic ini mempumempunyai tegangan kerjanyai tegangan kerja

'$ *A

(4)

+ambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

+ambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

erikut keterangan gambar

erikut keterangan gambar Solenoid *alvSolenoid *alve &neumatic-e

&neumatic-'.

'. **aallvve e oodydy

.

. eermirminal nal masmasukaukan (!n (!nlenlet &ot &ort)rt)

/.

/. eermirminal knal kelueluaraaran (%un (%utltlet &oet &ort)rt)

0.

0. ""ananuaual &l &llunungeger r 

1.

1. eermirminal slnal slot po2ot po2er super suplai tlai tegaegangangann

3. 3. 4u4umpmpararan gan gululunungagan (kn (koioil)l) 5 5.. SSpprriinngg 6 6.. &&lluunnggeer  r   7.

7. #ubang #ubang jebakjebakan uan udara dara (eha(ehaust ust from from %utl%utlet &et &ort)ort)

'.

'. #ub#ubang !nang !nlelet "aint "ain

''.

''. #ubang jebakan #ubang jebakan udara (ehaust udara (ehaust from inlfrom inlet &ort)et &ort)

'.

'. #ubang pl#ubang plunger untunger untuk ehaust %uk ehaust %utlet &orutlet &ortt

'/.

'/. #ubang p#ubang plungelunger untuk !r untuk !nlet "nlet "ainain

'0.

'0. #ubang pl#ubang plunger untunger untuk ehaust inuk ehaust inlet &orlet &ortt

Diba2

Diba2ah ah ini dapat ini dapat dilidilihat hat cara kerja plunger selenoid valve cara kerja plunger selenoid valve pneumpneumatic atic dalam menyaludalam menyalurkan udararkan udara

bertekanan kedalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal), yang telah

(5)

Cara Kerja Sistem Pneumatic

Cara Kerja Sistem Pneumatic

4ompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. 8dara akan

4ompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. 8dara akan

disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke

disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar.beberapa bar.

8ntuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan

(6)

atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).

Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar9benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 3 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah$inlet port pneumatic). 8dara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.

(7)

Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung

15

&ada posting kali ini saya akan membuat 2iring diagram automatis sederhana dari sebuah mesin yang saya ciptakan dari khayalan saya sendiri. :alaupun hanya berupa khayalan, tetapi 2iring diagram ini akan menjelaskan semua materi dasar yang pernah saya posting sebelumnya, antara

lain-'. ;ungsi dasar kerja <% dan <C

. ;ungsi dan kerja "agnetic Contactor 

/. ;ungsi dan kerja =elay Contactor 

0. ;ungsi dan kerja D= ime Delay =elay

1. ;ungsi dan kerja hermal %verload =elay

3. ;ungsi dan kerja &roimity S2itch

5. ;ungsi dan kerja Digital Counter =elay

6. ;ungsi dan kerja &neumatic dan Selenoid *alve

Semua materi tersebut diatas akan menjadi sebuah rangkaian kerja berurutan, dan diharapkan dapat menjadi dasar pengetahuan anda tentang bagaimana merakit dan menciptakan sendiri sebuah rangkaian automatis. 4arena pada dasarnya semua penciptaan teknologi baru, bera2al dari sebuah khayalan.

(8)

klik gambar untuk memperbesar 

Cara kerja mesin

'. Saat tombol %< ditekan, motor akan berputar dan memutar juga rolling product melalui belt yang terpasang diba2ahnya.

. Sensor membaca jumlah putaran dari rolling product yang menggulung bahan, sesuai nilai yang telah ditetapkan pada counter relay.

/. Saat jumlah gulungan telah selesai, kontaktor motor dinamo akan lepas dan pneumatic brake akan bekerja (>.1?' detik) menghentikan putaran dinamo.Setelah lepas brakenya, pneumatic cutting akan bekerja (>.1?' detik) memotong product.

0. Setelah selesai memotong, counter secara otomatis mereset S* menjadi  kembali.

1. Dan mesin telah siap kembali dihidupkan, setelah operator mengambil dan mengemas product, serta memasang bahan kembali.

diba2ah ini saya sertakan juga gambar visualisasi pneumatik brake dan cutting yang terdapat pada mesin khayalan saya..

(9)

&neumatic rake

&neumatic Cutting

4onstruksi dari pneumatik brake dan cutting diatas adalah kontruksi umum, dimana saya hanya mejelaskan saja bagaimana brake dan cutting procces itu bekerja. Silahkan anda mengembangkannya lebih lanjut, khususnya yang mendalami bidang mechanical machine.

(10)

Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung II

11

Sebelumnya klik

disini

 untuk apa dan bagaimana kontruksi dan kerja mesin gulung. erikut ini adalah gambar :iring Diagram %tomatis "esin +ulung

Keterangan:

"C @ "iniatur Circuit reaker  %<, %;; @ &ush utton

C= @ Counter =elay

(11)

"C @ "agnetic Contactor 

', , / @ D= ime Delay =elay S*' @ Selenoid *alve rake

S* @ Selenoid *alve Cutting

Cara Kerja:

&erhatikan gambar :iring Diagram %tomatis "esin +ulung yang telah saya format dalam etension gif  diba2ah ini, dimana 2arna garis biru menggambarkan arus listrik yang mengalir.

no.1

adalah keadaan dimana arus listrik berhenti pada keadaan "C terbuka

no.2

pada saat "C tertutup, arus listrik akan menyalakan Counter =elay

no.3

gambar no./ ini menjelaskan sesaat setelah tombol %< ditekan, dan menghidupkan = dan "C dari motor. Saat inilah &roimity S2itch bekerja menghitung jumlah putaran mesin, melalui Counter relay.

(12)

no.4

• Saat Counter relay selesai menghitung maka <Cnya akan terbuka dan mematikan "C, dan <%nya akan tertutup dan menyalakan ', =' dan S* brake

• <C dari =' yang juga terhubung ke "C akan terbuka untuk nantinya terpakai dalam keadaan reset pada Counter =elay,

• &ada saat bersamaan, <C dari ' akan menghidupkan S* brake yang menghentikan putaran sisa motor.

• eberapa detik selanjutnya <C dari ' akan terbuka dan mematikan S* brake, begitu juga <% dari ' yang paralel dengan <% dari C= akan tertutup, yang nantinya akan juga terpakai dalam keadaan reset pada Counter =elay.

no.5

<% dari ' ini akan tertutup dan menyalakan  dan S* cutting.

no.6

eberapa detik kemudian <% dari  akan tertutup dan menghidupkan / serta =

no.7

• &ada saat = hidup, <%nya akan mereset Counter =elay dan mengembalikan fungsi <% dan <Cnya seperti semula.

• Coba perhatikan penjelasan saya pada poin no.0, arus yang mengalir akan tidak berpengaruh pada rangkaian ketika fungsi <% dan <C dari Counter =elay kembali normal.

• &ada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.3 dan no.5 no.8

<% dari / akan tertutup dan menyalakan =/

(13)

• &ada saat bersamaan <C dari =/ yang terpasang diantara tombol %< dan %;; akan terbuka, dan memutus arus pada rangkaian. Sama persis kerjanya dengan fungsi tombol %;;.

• &ada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.6 dan no.7 no.10

4etika <C dari =/ kembali normal, maka rangkaian telah siap kembali dihidupkan seperti semula.

8ntuk mempelajari kerja rangkaian ini, ada baiknya Anda perhatikan gambar diatas dan save gambar bila perlu.

Demikian saja penjelasan tentang :iring Diagram %tomatis "esin +ulung ini, semoga bermanfaat untuk menambah 2a2asan Anda tentang 2iring diagran otomatis, yang secara prinsip sederhananya adalah sama, yakni memanfaatkan <% dan <C.

(14)

 JUDUL BARU

Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Dela !ela "Timer#$ Thermal Over %oad !ela "Tripper Over %oad#$ !ela &ontactor "!ela#$ dan Magnetic &ontactor "Konta'tor#$ Sebai'na 'ita mempelajari sistem 'erjana terlebih dahulu( agar mampu memahami suatu )ungsi rang'aian 'erja otomatis(

e!a" #an Konta$tor %e!a" an# &agnetic Contactor'

&rinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. ang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya. &emahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Bal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan

tombolnya. 4lik disini untuk mempelajari ombol

Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak

()

 ((orma!!" )pen@ Bila coil contactor atau relay  dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung ) dan kontak

(C

 ((orma!!" C!ose@ Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambar 

(15)

diba2ah ini.

=elay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (&ush utton) dan saklar (S2itch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 'A s$d 1A. Sedangkan 4ontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai reaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. 4arena pada 4ontaktor, selain terdapat kontak <% dan <C juga terdapat / buah kontak <% utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor  tersebut. "isalnya 'A, '1A, A, /A, 1Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar diba2ah ini.

(16)

gambar kontak internal pada relay 

Pen"am*ungan se#er+ana rang$aian $onta$tor:

&erhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika s2itch saklar d ihubungkan ke sumber listrik. "engapa begiturepot  menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam "engapa rangkain ini menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda !tulah yang disebut ang$ain Pengen#a!i dan ang$ain ,tama. -ime e!a" e!a" %-imer' #an -+erma! )/er oa# e!a" %-ripper'

Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini imer dan ripper juga mempunyai kontak <% dan <C. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.

(17)

4ontak <% dan <C pada imer (Time Delay Relay ) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan 2aktunya, ketetapan 2aktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. "isalnya ketika kita telah menetapkan ' detik, maka kontak <% dan <C akan bekerja ' detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. &erhatikan gambar 

imer di ba2ah ini.

Sedikit berbeda dengan kontak <% dan <C yang terdapat di imer, padaripper (Thermal Over Load Relay ) kontak <% dan <C nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip yang terdapat di dalamnya. imetal rip ini akan melengkung apabila resistance 2ire dile2ati arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak <C berubah menjadi kontak <%.

Kegunaan () #an (C

(18)

saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak <% <C tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama.

(19)

!ang'aian Konta'tor Star Delta Manual

26

 Artikel ini cuma posting iseng dan hanya menulis ulang dari page saya di lektro

"ekanik dengan menambahkan beberapa gambar pelengkap dan penjelasannya.

Sebelumnya klik disini untuk melihat 2iring diagram Star Delta automatis dengan timer 

(D=) untuk perbandingan.

&rinsip kerja rangkaian star delta manual ini, sama dengan prinsip kerja rangkaian Star 

Delta automatis dengan timer (D=) yang umum ditemui,. termasuk perubahan kontak

<% <C nya. ang membedakan dari rangkaian Star Delta manual ini hanyalah pada

penggunaan D%# (on off) relay yang menggantikan fungsi timer. entu saja sistem D%#

relay ini menggunakan sebuah push botton untuk mengaktifkannya, dan tombol inilah

yang nanti berfungsi untuk merubah rangkaian star ke delta. 4lik disini untuk melihat

sistem D%# (on off) sebuah rangkaian kontaktor.

&ada gambar yang ada di &age lektro "ekanik klik disini untuk melihat gambar 

dengan menggunakan relay !! pin", Saya menggunakan =elay '' pin agar bisa

menggunakan / buah <% <C untuk mengamankan rangkaian kontaktor dari hubung

singkat, ketika merubah dari hubung star ke delta. <amun disini saya memodifikasinya

dengan menggunakan relay 6 pin serta menambahkan sebuah pilot lamp sebagai

indikator bah2a rangkaian sudah terhubung delta.

(20)

gambar 2iring diagram star delta manual 6 pin klik gambar untuk memperbesar 

Cara Kerja ang$aian

4etika tombol ' (%< Star ) ditekan motor akan bekerja pada hubung SA=

(K1 dan K2 menyala), setelah beberapa detik yang kita rasakan cukup untuk merubah

ke hubung D#A, maka kita diharuskan menekan tombol  (%< e!ta), untuk merubah

rangkaian menjadi hubung Delta ( K1 danK3 menyala, juga 1). Dan fungsi tombol %ff 

disini adalah untuk mematikan kerja rangkaian.

(21)

Pera!atan "ang #i*utu+$an:

'

pcs

push

botton

off  

pcs

push

button

on

' pcs relay '' pin %mron "4/&9! * (=') atau 6 pin "4&9!

/ pcs kontaktor v (sesuaikan dengan motor) (4', 4 dan 4/)

 pcs overload (sesuaikan dengan kontaktor)

' pcs pilot lamp (green)

cable 2ire '.1 mm secukupnya

o &anel

Sebagai pelengkap saya lampirkan juga foto gambar penyambungan rangkaian star 

delta manual ini, agar anda bisa langsung mempraktekkannya.

foto gambar penyambungan rangkaian star delta manual klik gambar untuk memperbesar 

Demikian saja ulasan singkat tentang rangkaian kontaktor Star Delta manual ini. yang

tentu saja memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan yang

automatis..

(22)

 *+D+% ,-!+

&erancangan Sistem 4ontrol &neumatik

Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian9

bagian yang menyangkut fungsi kerja alat tersebut. &erancangan sistem

kontrol pneumatik mengacu pada diagram alir sistem

Diagram alir 

Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang

benar. 4arena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca

rangkaian ,

sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan

sistem

pneumatik.

ata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan

diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai

mengalir dari

ba2ah menuju ke atas dari gambar rangkaian. lemen yang dibutuhkan

untuk

catu daya akan digambarkan pada bagian ba2ah rangkaian secara simbol

sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. &ada rangkaian yang

lebih

luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan

berbagai

distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.

Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen9elemennya digambarkan

sebagai berikut

(23)

-ata #etak =angkaian

ang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus

digambar tanpa mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan

secara

fisik. Dianjurkan bah2a semua silinder dan katup kontrol arah digambarkan

secara horisontal dengan silinder bergerak dari kiri ke kanan, sehingga

rangkaian

lebih mudah dimengerti.

Contoh

-atang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau

pedal kaki ditekan. atang piston kembali ke posisi a2al setelah keluar

penuh

dan tekanan pada tombol atau pedal kaki dilepas.

(24)

gambar diagram berikut ini.

+ambar '. menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi

benda$elemen sesungguhnya. &ada praktiknya katup *' terletak pada

posisi

akhir langkah keluar silinder. &ada diagram rangkaian elemen *' digambar 

pada

tingkat sinyal masukan dan tidak mencerminkan posisi katup. &enandaan

*'

pada posisi silinder keluar penuh menunjukkan posisi sesungguhnya dari

katup

*' tersebut.

Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara

komponen dan lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak

menjelaskan tata

letak komponen secara mekanik.

=angkaian digambar dengan aliran energi dari ba2ah ke atas. ang

terdapat dalam rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal,

pengolah

sinyal, elemen kontrol akhir dan elemen penggerak (aktuator). &osisi katup

pembatas ditandai pada aktuator.

Eika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol

harus dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai

dapat

dibentuk untuk setiap fungsi grup. 4alau mungkin, rantai9rantai ini

sebaiknya

disusun berdampingan dalam urutan yang sama dengan gerakan langkah

operasinya.

(25)

 *+D+% ,-!+

Belajar Pneumatic

Sebelum kita belajar lebih dalam tentang pneumatic sebaiknya kita perlu mengerti dahulu tentang apa itu pneumatic. Pada awalnya

Pneumatic

,

#itemu$an o!e+

 4ing dari Amerika Serikat, tahun

'67F'G. kemudian Pneumati$ (bahasa unani- #$%&'()*+-, pneumatikos) berasal dari kata dasar HpneuH yang berarti udara tekan dan HmatikH yang berarti ilmu atau hal9hal yang berhubungan dengan sesuatuI sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu$hal9hal yang berhubungan dengan udara bertekananFG.

Gambar . Simbol pneumatik

sebagian orang baik dari mahasiswa maupun pelajar SMK yang khu sus pada bidang mekatronika maupun prodi-prodi yang lain menganggap bahwa belajar Pneumatic itu sulit, seharusnya paradikma seperti ini bisa di hapus. Karena dalam kenyataan yang sebenarnya belajar pneumatic itu menyenangkan dan penuh tantangan. Belajar Pneumatic memang butuh logika, ketelitian dan ke uletan. angkah awal yang kita perlukan adalah niat, jadi kita tanamkan niat terlebih dahulu sebelum kita mempelajari Pneumatic tersebut.

Berbicara tentang logika, kemampuan seseorang dalam ber!ikir itu berbeda-beda, apalagi

berhubungan dengan logika manusia yang tidak mungkin sama. "amun logika tersebut dapat kita asah , tentunya dengan latihan-latihan secara rutin sehingga memperoleh suatu pola yang dapat

(26)

mempermudah dalam proses pengerjaan suatu persoalan yang akan kita pecahkan. #lmu pneumatic bisa dikatakan sebagai ilmu seni, dan seni itu ada yang bisa kita polakan sedemikian rupa bahkan seni juga dapat kita kembangkan sesuai dengan kreati!itas masing-masing. Selain sebagai ilmu seni , #lmu

Pneumatic juga dapat kita sebut seperti halnya ilmu pemprograman, jika kita akan memprogram

sesuatu tentunya kita bisa membuat sebuah alur atau !lowchart untuk mempermudah kita dalam proses membuat program dalam hal ini adalah memecahkan masalah atau persoalan namun terkadang kita juga tidak perlu membuat !lowchart dalam proses pemprograman karena semuan ya sudah terpolakan dalam otak kita, ini bisa terjadi kalau kita sering melakukan atau berlatih berkali-kali.

$yo kita mulai belajar yang paling mudah dulu Pneumatic Murni

%e!erensi

&di Songo.'()(.Buku Genius:jakarta.*ahyu Media+)

 wiki pedia.'()'.Pneumatik. di unduh pada tanggal '' September '()' pukul )./ dengan alamamat 0http011id.wikipedia.org1wiki1Pneumatik+'

(27)

Pneumatik murni atau Pure Pneumatic

kita akan belajar bagaimana membuat rangkaian Pneumatics mu rni dengan memahami konsep dasar agar kita bisa menyelesaikan bermacam-macam persoalan khususnya Pneumatik murni0

dimulai dari dua silinder0 2ontoh soal0

). Sebuah mesin stempel dengan dua buah aktuator yaitu akatuator untuk memposisikan kertas dan aktuator untuk menstempel. dua aktuator tersebut digerakkan oleh silinder kerja ganda yang masing-masing aktuator untuk memposisikan kertas digerakkan silinder $ dan aktuator stempel digerakkan oleh silinder B dengan gerakan(A+B+A-B-) . Mesin stempel akan bekerja dengan menekan tombol Start . 3ika tombol start di lepas maka mesin akan berhenti dengan menyelesaikan satu siklus

dari soal di atas dapat kita buat list komponen yang akan kita gunakan yaitu0 ). 4ua buah silinder kerja ganda

'. 4ua buah katup 51'

5. Satu buah katup tombol "2 67ntuk 8"9 . &mpat buah sensor pneumatic

langkah -langkah mengerjakan 0

• Buatlah diagram langkah terlebih dahulu

Gambar 1. Diagram alur kerja silinder 

keterangan0

). Start 68"9 0 :ombol katub "2 '. $; 0 Silinder $ maju 5. B; 0 Silinder B maju . $- 0Silinder $ mundur /. B- 0 Silinder B mundur

(28)

<. a( 0 sensor minimum silinder $ =. b( 0 sensor minimum silinder B >. a) 0 sensor maksimum silinder $ . b) 0 sensor maksimum silinder B

Penjelasan diagram langkah diatas0

tombol start dan sensor b( di $"4 kan atau di seri. Pada saat tombol start ditekan maka silinder $ maju 6$;9 sehingga sensor maksimum silinder a) tersentuh oleh batang piston. karena a) akti! maka silinder B maju 6B;9 mengakibatkan batang piston B menyentuh sensor maksimum b) sehingga akti!. Sensor b) akti! menyebabkan silinder $ mundur 6$-9 batang piston $ mundur menyentuh sensor $ minimum 6a(9 mengakibatkan silinder B mundur 6B-9 sehingga sensor minimum silinder B yaitu 6b(9 tersentuh oleh batang piston B maka b( akti! kembali. Sensor b( akti! dan tombol start akti!6di tekan 9 maka akan rangkaian akan akti! terus-menerus sebelum tombol satrat kita lepas.

• Membuat %angkaian

). posisikan semua komponen sesua dengan urutan diagram alur 1diagram langkah seperti gambar berikut0

(29)
(30)

gambar-gambar diatas menggunakan simulasi ?luidsim-P dari !esto . jika sudah di rangkai dengan benar pasti jalan.

sekian , semoga berman!a@at

(31)

Sistim Pneumati$ #an i#ro!i$  Ku!ia+ 8

Sensor &e$anis  Katup o!!er 

+ambar . 4atup Diaktifkan dengan =oller 

Keterangan:

o

+ambar  (a) 4atup normal roller 

(32)
(33)

+ambar '. Aplikasi 4atup &ush9button/$ dan katup /$ air piloted J spring

return untuk menggerakan silinder pneumatic ( indirect drive)

4eterangan

-+ambar ' (atas) push9button belum diaktifkan, (ba2ah) push9button

diaktifkan.

+ambar ' menunjukan cara pengendalian gerakan silinder pneumatic

secara tidak langsung (indirect dirive) dimana elemen '.' katup /$ spring

return berfungsi sebagai elemen kendali arah bagi gerakan maju mundur

silinder sebagai akibat komando yang diberikan dari penekanan katup push9

button.

(34)
(35)

+ambar . =angkaian &neumatik #ogika A<D ( atas) dan #ogika %= (ba.ah)

Catatan:

o

4atup '.3 pada +ambar  (A) adalah 4atup #ogika A<D

o

4atup '.3 pada +ambar  () adalah 4atup #ogika %=

-a*e! ogi$a

nput 

nput

)utput

%('

)utput  %)'

'

'

'

'

(36)

 *+D+% ,-!+

4atup94atup &neumatik

Bome K lektro &neumatik K 4atup94atup &neumatik

Katup ber)ungsi untu' mengatur atau mengendali'an arah udara 'empa

ang a'an be'erja menggera'an a'tuator$ dengan 'ata lain 'atup ini ber)ungsi

untu' mengendali'an arah gera'an a'tuator( Katup.'atup pneumati' diberi

nama berdasar'an pada/ a# *umlah lubang0saluran 'erja " port #$ b# *umlah

posisi 'erja$ d# *enis penggera' 'atup$ dan d# 1ama tambahan lain sesuai

dengan 'ara'teristi' 'atup( ,eri'ut ini contoh.contoh penamaan 'atup ang

pada umumna disimbol'an sebagai beri'ut/

Dari simbol 'atup di atas menunju''an jumlah lubang0 port ba2ah ada

tiga "3$4$5# sedang'an di bagian output ada 6 port "6$7#( Katup tersebut juga

memili'i dua posisi0ruang aitu a dan b( Penggera' 'atup berupa udara

berte'anan dari sisi 37 dan 36( Sisi 37 artina bila disisi tersebut terdapat

te'anan udara$ ma'a te'anan udara tersebut a'an menggeser 'atup 'e

'anan sehingga udara berte'anan a'an mengalir melalui port 3 'e port 7

ditulis 37( Demi'ian pula sisi 36 a'an menga'ti)'an ruang b sehingga port

3 a'an terhubung dengan port 6 ditulis 36(

,erdasar'an pada data.data di atas$ ma'a 'atup di atas diberi nama/

KATUP 5/2 penggerak udara bertekanan

(37)

&ontoh lain/

Katup ini memili'i tiga port dan dua

posisi0ruang$ penggera' 'nop dan

pembali' pegas$ ma'a 'atup tersebut

diberi nama Katup 406 'nop$ pembali' pegas(

Katup.'atup pneumati' memili'i bana' jenis dan )ungsina( Katup

tersebut berperan sebagai pengatur0pengendali di dalam sistem pneumati'(

Komponen.'omponen 'ontrol tersebut atau biasa disebut 'atup.'atup

"Valves# menurut desain 'ontru'sina dapat di'elompo'an sebagai

beri'ut/

a( Katup Poppet "Poppet Valves#

. Katup ,ola "Ball Seat Valves)

. Katup Piringan "Disc Seat Valves#

b( Katup Geser "Slide valves#

. Longitudinal Slide

. Plate Slide

Sedang'an menurut )ungsina 'atup.'atup di'elompo''an sebagai

beri'ut/

a# Katup Pengarah "Directional Control Valves#

b# Katup Satu -rah "Non Return Valves#

c# Katup Pengatur Te'anan "Pressure Control Valves#

d# Katup Pengontrol -liran "Flow Control Valves#

e# Katup bu'a.tutup "Shut-of valves#

Sedang'an susunan urutanna dalam sistim pneumati' dapat 'ita

 jelas'an sebagai beri'ut/

. Sinal masu'an atau input eleent mendapat energi langsung dari

sumber tenaga "udara 'empa# ang 'emudian diterus'an 'e pemroses

sinal(

.Sinal pemroses atau processing eleent ang memproses sinal

masu'an secara logic untu' diterus'an 'e 8nal control eleent (

.Sinal pengendalian a'hir "!nal control eleent # ang a'an mengarah'an

output aitu arah gera'an a'tuator " wor"ing eleent # dan ini merupa'an

(38)

hasil a'hir dari sistem pneumati'(

1 Katup Pengara! (Directional Control Valves"

Katup 406 Wa valve "WV# penggera' pluner$ pembali' pegas "406

D&V plunger actuated$ spring centered#$ termasu' jenis 'atup piringan " disc

valves# norall# closed "1&#(

Katup 706 penggera' pluner$ 'embali pegas "706 D&V plunger actuated$

spring centered#$ termasu' jenis 'atup piringan "disc seat valves#

(39)

Katup 506$ DCV-air port %enis longitudinal slide (

2 Katup #atu Ara! $%&n Return 'a()es"

Katup ini ber)ungsi untu' mengatur arah aliran udara 'empa hana

satu arah saja aitu bila udara telah mele2ati 'atup tersebut ma'a udara

tida' dapat berbali' arah( Sehingga 'atup ini juga digolong'an pada 'atup

pengarah 'husus(

Macam.macam 'atup searah/

21 Katup #atu Ara! Pemba(ik Pegas

Katup satu arah hana bisa mengalir'an udara hana dari satu sisi

saja( +dara dari arah 'iri "lihat gambar 49# a'an mene'an pegas sehingga

'atup terbu'a dan udara a'an diterus'an 'e 'anan( ,ila udara mengalir

dari arah sebali'na$ ma'a 'atup a'an menutup dan udara tida' bisa

mengalir 'earah 'iri( Katup satu arah dalam sistem ele'tri' identiti'

dengan )ungsi dioda ang hana mengalir'an arus listri' dari satu arah

(40)

saja(

2.2 Shuttle Valve

Katup ini a'an mengalir'an udara berte'anan dari salah satu sisi$

bai' sisi 'iri saja atau sisi 'anan saja( Katup ini juga disebut 'atup :O!;

"Logic &R 'unction#(

* Katup DuaTekan $Two Pressure Valve"

Katup ini dapat be'erja apabila mendapat te'anan dari 'edua saluran

masu'na$ aitu saluran <$ dan saluran = secara bersama.sama "lihat

gambar 46#( ,ila udara ang mengalir dari satu sisi saja$ ma'a 'atup

a'an menutup$ namun bila udara mengalir secara bersamaan dari 'edua

sisina$ ma'a 'atup a'an membu'a$ sehingga 'atup ini juga disebut

; (ND; "Logic (ND 'unction#(

(41)

+ Katup Buang Cepat $Quick Exhaust Valve"

uic" *+haust Valve be'erja mengalir'an udara berte'anan dari lubang P

menuju lubang -$ a'an tetapi ji'a ada udara ang masu' dari lubang - ma'a udara

langsung dibuang cepat 'e lubang !(

5 Katup Pengatur Tekanan

Pressure Regulation Valve$ 'atub ini ber)ungsi untu' mengatur besar'ecilna

te'anan udara 'empa ang a'an 'eluar dari service unit dan be'erja

(42)

, Katup Pembatas Tekanan/Pengaman $Pressure Relief Valve"

Katup ini ber)ungsi untu' membatasi te'anan 'erja ma'simum pada

sistem( -pabila terjadi te'anan lebih ma'a 'atup out-let a'an terbu'a dan

te'anan lebih dibuang$ jadi te'anan udara ang mengalir 'e sistem tetap

aman(

- Sequence Valve

Prinsip 'erja 'atup ini hampir sama dengan relie) valve$ hana )ungsina

berbeda aitu untu' membuat urutan 'erja dari sistem( Perhati'an gambar

beri'ut/

. Ti!e Dela" Valve $Katup Tunda .aktu"

Katup ini ber)ungsi untu' menunda aliran udara hingga pada 2a'tu ang

telah ditentu'an( +dara a'an mengalir dahulu 'e tabung penimpan$ bila

suda penuh baru a'an mengalir 'e saluran lainna( Katup penunda ini juga

di'enal pula dengan timer(

(43)

 Katup Pengatur A(iran $#low Control Valve$

Katup ini ber)ungsi untu' mengontrol0mengendali'an besar.'ecilna

aliran udara 'empa atau di'enal pula dengan 'atup ce'i'$ 'arena a'an

mence'i' aliran udara hingga a'an menghambat aliran udara( >al ini

diasumsi'an bah2a besarna aliran aitu jumlah volume udara ang mengalir

a'an mempengaruhi besar daa dorong udara tersebut(

 

Macam.macam ,ow control/ a# Fi+ ,ow control aitu besarna lubang

laluan tetap "tida' dapat disetel#$ b#  (d%ustale ,ow control aitu lubang laluan

dapat disetel dengan baut penetel$ c# (d%ustale ,ow control dengan chec'

valve b pass( -dapun penampang dan simbol ,ow control valve adalah

sebagai beri'ut/

%&. Shut of Valve

Katup ini ber)ungsi untu' membu'a dan menutup aliran udara( %ihat

gambar beri'ut/

(44)

Sumber !e)erensi/

Sumbodo( Wira2an( 699?(

Teknik Pro'uksi esin )n'ustri S* +ili'

,. Departemen Pendidi'an 1asional( *a'arta(

Sumber gambar / @esto @luidSIM

(45)

 *+D+% ,-!+

Contoh =angkaian &neumatic

(46)

=angkaian paling atas adalah %= untuk aktuator silinder single aksi

=angkaian diba2ahnya adalah %= untuk aktuator silinder double aksi

(47)
(48)

4ontrol Aktuator Singgle Acting

(49)

4ontrol ekan single acting

Gambar

gambar no./ ini menjelaskan sesaat setelah tombol %&lt; ditekan, dan menghidupkan = dan &#34;C dari motor
gambar kontak internal pada Kontaktor 
gambar kontak internal pada relay 
gambar 2iring diagram star delta manual 6 pin klik gambar untuk memperbesar 
+5

Referensi

Dokumen terkait

I. Praktikum ke : II ( Kedua ) II. Judul Praktikum : Beda Potensial pada Berbagai Sel Volta III. Hari / Tanggal : IV. Tujuan Penelitian : - Mengukur beda potensial sel

Penelitian ini bertujuan untuk menguji kembali pengaruh size, profitabilitas, loan to deposit ratio dan kecukupan modal terhadap penerimaan opini audit going concern pada

Dari kumparan rotor yang ikut berputar dengan kumparan stator (kecepatan sinkron) akan timbul fluks putar rotor yang bersifat reaktif terhadap fluks putar

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang “PENGARUH TEMPERATUR PEMADATAN TERHADAP KARAKTERISTIK HASIL UJI MARSHALL UNTUK CAMPURAN LATASTON LAPIS AUS

Data dari Tabel 4.4, Tabel 4.5 dan Tabel 4.6 yang sudah diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat digunakan untuk membuat grafik hubungan antara putaran poros (rpm)

• @ejala klinis:embengkakan kelenjar @ejala klinis:embengkakan kelenjar lim&amp;e lim&amp;e !iereosino!ilia.eningkatan kadar !iereosino!ilia.eningkatan kadar

Tanaman tanaman yang banyak digunakan untuk ramuan di Sulawesi Tenggara adalah Temu lawak (C xanthorrhiza Roxb) dan Sambilata (A. paniculata Ness) dan Jahe merah (20 ojJicinale

Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, yaitu pH tanah dan varietas kedelai dengan parameter jumlah dan bobot bintil akar, kadar