Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
Prinsip Kerja Solenoid Valve Pneumatic
38
38
Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai
Solenoid valve pneumatic adalah katup yang digerakan oleh energi listrik, mempunyai kumparan sebagai
penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun
penggeraknya yang berfungsi untuk menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun
DC
DC. . SolSolenoenoid id valvalve ve pnepneumaumatic tic ataatau u katkatup up (va(valvelve) ) solsolenoenoida ida memmempunpunyai yai lublubang ang kelkeluaruaran, an, lublubangang
masukan, lubang jebakan udara (ehaust) dan lubang !nlet "ain. #ubang !nlet "ain, berfungsi sebagai
masukan, lubang jebakan udara (ehaust) dan lubang !nlet "ain. #ubang !nlet "ain, berfungsi sebagai
terminal $ tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (%utlet &ort)
terminal $ tempat udara bertekanan masuk atau supply (service unit), lalu lubang keluaran (%utlet &ort)
dan lubang masukan (%utlet &ort), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang
dan lubang masukan (%utlet &ort), berfungsi sebagai terminal atau tempat tekanan angin keluar yang
dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (ehaust), berfungsi untuk mengeluarkan
dihubungkan ke pneumatic, sedangkan lubang jebakan udara (ehaust), berfungsi untuk mengeluarkan
uda
udara ra berbertektekanaanan n yanyang g terterjebjebak ak saasaat t pluplungenger r berbergergerak ak ataatau u pipindandah h posposisi isi ketketika ika solsolenoenoid id valvalveve
pneumatic bekerja.
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja
&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi
penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi
medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi
medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi
maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal
maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal
dari supply
dari supply (ser(service unit), pada vice unit), pada umumnumumnya ya solensolenoid valve oid valve pneumpneumatic ini atic ini mempumempunyai tegangan kerjanyai tegangan kerja
'$ *A
Prinsip Kerja
Prinsip Kerja
&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
&rinsip kerja dari solenoid valve$katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai
penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi
penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply tegangan maka koil tersebut akan berubah menjadi
medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi
medan magnet sehingga menggerakan plunger pada bagian dalamnya ketika plunger berpindah posisi
maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal
maka pada lubang keluaran dari solenoid valve pneumatic akan keluar udara bertekanan yang berasal
dari supply
dari supply (ser(service unit), pada vice unit), pada umumnumumnya ya solensolenoid valve oid valve pneumpneumatic ini atic ini mempumempunyai tegangan kerjanyai tegangan kerja
'$ *A
+ambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
+ambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic
erikut keterangan gambar
erikut keterangan gambar Solenoid *alvSolenoid *alve &neumatic-e
&neumatic-'.
'. **aallvve e oodydy
.
. eermirminal nal masmasukaukan (!n (!nlenlet &ot &ort)rt)
/.
/. eermirminal knal kelueluaraaran (%un (%utltlet &oet &ort)rt)
0.
0. ""ananuaual &l &llunungeger r
1.
1. eermirminal slnal slot po2ot po2er super suplai tlai tegaegangangann
3. 3. 4u4umpmpararan gan gululunungagan (kn (koioil)l) 5 5.. SSpprriinngg 6 6.. &&lluunnggeer r 7.
7. #ubang #ubang jebakjebakan uan udara dara (eha(ehaust ust from from %utl%utlet &et &ort)ort)
'.
'. #ub#ubang !nang !nlelet "aint "ain
''.
''. #ubang jebakan #ubang jebakan udara (ehaust udara (ehaust from inlfrom inlet &ort)et &ort)
'.
'. #ubang pl#ubang plunger untunger untuk ehaust %uk ehaust %utlet &orutlet &ortt
'/.
'/. #ubang p#ubang plungelunger untuk !r untuk !nlet "nlet "ainain
'0.
'0. #ubang pl#ubang plunger untunger untuk ehaust inuk ehaust inlet &orlet &ortt
Diba2
Diba2ah ah ini dapat ini dapat dilidilihat hat cara kerja plunger selenoid valve cara kerja plunger selenoid valve pneumpneumatic atic dalam menyaludalam menyalurkan udararkan udara
bertekanan kedalam tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal), yang telah
Cara Kerja Sistem Pneumatic
Cara Kerja Sistem Pneumatic
4ompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. 8dara akan
4ompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya motor listrik. 8dara akan
disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke
disedot oleh kompresor kemudian ditekan ke dalam tangki udara hingga mencapai tekanan dalam tangki udara hingga mencapai tekanan beberapa bar.beberapa bar.
8ntuk menyalurkan udara bertekanan ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan
atau service unit yang terdiri dari penyaring (filter), katup kran (shut off valve) dan pengatur tekanan (regulator).
Service unit ini diperlukan karena udara bertekanan yang diperlukan di dalam sirkuit pneumatik harus benar9benar bersih, tekanan operasional pada umumnya hanyalah sekitar 3 bar. Selanjutnya udara bertekanan disalurkan dengan bekerjanya solenoid valve pneumatic ketika mendapat tegangan input pada kumparan dan menarik plunger sehingga udara bertekanan keluar dari outlet port melalui selang elastis menuju katup pneumatik (katup pengarah$inlet port pneumatic). 8dara bertekanan yang masuk akan mengisi tabung pneumatik (silinder pneumatik kerja tunggal) dan membuat piston bergerak maju dan udara bertekanan tersebut terus mendorong piston dan akan berhenti di lubang outlet port pneumatic atau batas dorong piston.
Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung
15
&ada posting kali ini saya akan membuat 2iring diagram automatis sederhana dari sebuah mesin yang saya ciptakan dari khayalan saya sendiri. :alaupun hanya berupa khayalan, tetapi 2iring diagram ini akan menjelaskan semua materi dasar yang pernah saya posting sebelumnya, antara
lain-'. ;ungsi dasar kerja <% dan <C
. ;ungsi dan kerja "agnetic Contactor
/. ;ungsi dan kerja =elay Contactor
0. ;ungsi dan kerja D= ime Delay =elay
1. ;ungsi dan kerja hermal %verload =elay
3. ;ungsi dan kerja &roimity S2itch
5. ;ungsi dan kerja Digital Counter =elay
6. ;ungsi dan kerja &neumatic dan Selenoid *alve
Semua materi tersebut diatas akan menjadi sebuah rangkaian kerja berurutan, dan diharapkan dapat menjadi dasar pengetahuan anda tentang bagaimana merakit dan menciptakan sendiri sebuah rangkaian automatis. 4arena pada dasarnya semua penciptaan teknologi baru, bera2al dari sebuah khayalan.
klik gambar untuk memperbesar
Cara kerja mesin
'. Saat tombol %< ditekan, motor akan berputar dan memutar juga rolling product melalui belt yang terpasang diba2ahnya.
. Sensor membaca jumlah putaran dari rolling product yang menggulung bahan, sesuai nilai yang telah ditetapkan pada counter relay.
/. Saat jumlah gulungan telah selesai, kontaktor motor dinamo akan lepas dan pneumatic brake akan bekerja (>.1?' detik) menghentikan putaran dinamo.Setelah lepas brakenya, pneumatic cutting akan bekerja (>.1?' detik) memotong product.
0. Setelah selesai memotong, counter secara otomatis mereset S* menjadi kembali.
1. Dan mesin telah siap kembali dihidupkan, setelah operator mengambil dan mengemas product, serta memasang bahan kembali.
diba2ah ini saya sertakan juga gambar visualisasi pneumatik brake dan cutting yang terdapat pada mesin khayalan saya..
&neumatic rake
&neumatic Cutting
4onstruksi dari pneumatik brake dan cutting diatas adalah kontruksi umum, dimana saya hanya mejelaskan saja bagaimana brake dan cutting procces itu bekerja. Silahkan anda mengembangkannya lebih lanjut, khususnya yang mendalami bidang mechanical machine.
Wiring Diagram Otomatis Mesin Gulung II
11
Sebelumnya klik
disini
untuk apa dan bagaimana kontruksi dan kerja mesin gulung. erikut ini adalah gambar :iring Diagram %tomatis "esin +ulungKeterangan:
"C @ "iniatur Circuit reaker %<, %;; @ &ush utton
C= @ Counter =elay
"C @ "agnetic Contactor
', , / @ D= ime Delay =elay S*' @ Selenoid *alve rake
S* @ Selenoid *alve Cutting
Cara Kerja:
&erhatikan gambar :iring Diagram %tomatis "esin +ulung yang telah saya format dalam etension gif diba2ah ini, dimana 2arna garis biru menggambarkan arus listrik yang mengalir.
no.1
adalah keadaan dimana arus listrik berhenti pada keadaan "C terbuka
no.2
pada saat "C tertutup, arus listrik akan menyalakan Counter =elay
no.3
gambar no./ ini menjelaskan sesaat setelah tombol %< ditekan, dan menghidupkan = dan "C dari motor. Saat inilah &roimity S2itch bekerja menghitung jumlah putaran mesin, melalui Counter relay.
no.4
• Saat Counter relay selesai menghitung maka <Cnya akan terbuka dan mematikan "C, dan <%nya akan tertutup dan menyalakan ', =' dan S* brake
• <C dari =' yang juga terhubung ke "C akan terbuka untuk nantinya terpakai dalam keadaan reset pada Counter =elay,
• &ada saat bersamaan, <C dari ' akan menghidupkan S* brake yang menghentikan putaran sisa motor.
• eberapa detik selanjutnya <C dari ' akan terbuka dan mematikan S* brake, begitu juga <% dari ' yang paralel dengan <% dari C= akan tertutup, yang nantinya akan juga terpakai dalam keadaan reset pada Counter =elay.
no.5
<% dari ' ini akan tertutup dan menyalakan dan S* cutting.
no.6
eberapa detik kemudian <% dari akan tertutup dan menghidupkan / serta =
no.7
• &ada saat = hidup, <%nya akan mereset Counter =elay dan mengembalikan fungsi <% dan <Cnya seperti semula.
• Coba perhatikan penjelasan saya pada poin no.0, arus yang mengalir akan tidak berpengaruh pada rangkaian ketika fungsi <% dan <C dari Counter =elay kembali normal.
• &ada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.3 dan no.5 no.8
<% dari / akan tertutup dan menyalakan =/
• &ada saat bersamaan <C dari =/ yang terpasang diantara tombol %< dan %;; akan terbuka, dan memutus arus pada rangkaian. Sama persis kerjanya dengan fungsi tombol %;;.
• &ada gambar diatas, sengaja saya ulang poin no.6 dan no.7 no.10
4etika <C dari =/ kembali normal, maka rangkaian telah siap kembali dihidupkan seperti semula.
8ntuk mempelajari kerja rangkaian ini, ada baiknya Anda perhatikan gambar diatas dan save gambar bila perlu.
Demikian saja penjelasan tentang :iring Diagram %tomatis "esin +ulung ini, semoga bermanfaat untuk menambah 2a2asan Anda tentang 2iring diagran otomatis, yang secara prinsip sederhananya adalah sama, yakni memanfaatkan <% dan <C.
JUDUL BARU
Sebelum mempelajari lebih dalam mengenai Time Dela !ela "Timer#$ Thermal Over %oad !ela "Tripper Over %oad#$ !ela &ontactor "!ela#$ dan Magnetic &ontactor "Konta'tor#$ Sebai'na 'ita mempelajari sistem 'erjana terlebih dahulu( agar mampu memahami suatu )ungsi rang'aian 'erja otomatis(
e!a" #an Konta$tor %e!a" an# &agnetic Contactor'
&rinsipnya kerjanya adalah rangkaian pembuat magnet untuk menggerakkan penutup dan pembuka saklar internal didalamnya. ang membedakannya dari kedua peralatan tersebut adalah kekuatan saklar internalnya dalam menghubungkan besaran arus listrik yang melaluinya. &emahaman sederhananya adalah bila kita memberikan arus listrik pada coil relay atau kontaktor, maka saklar internalnya juga akan terhubung. Selain itu juga ada saklar internalnya yang terputus. Bal tersebut sama persis pada kerja tombol push button, hanya berbeda pada kekuatan untuk menekan
tombolnya. 4lik disini untuk mempelajari ombol
Saklar internal inilah yang disebut sebagai kontak
()
((orma!!" )pen@ Bila coil contactor atau relay dalam keadaan tak terhubung arus listrik, kontak internalnya dalam kondisi terbuka atau tak terhubung ) dan kontak(C
((orma!!" C!ose@ Sebaliknya dengan Normally Open). Seperti dijelaskan pada gambardiba2ah ini.
=elay dianalogikan sebagai pemutus dan penghubung seperti halnya fungsi pada tombol (&ush utton) dan saklar (S2itch)., yang hanya bekerja pada arus kecil 'A s$d 1A. Sedangkan 4ontaktor dapat di analogikan juga sebagai sebagai reaker untuk sirkuit pemutus dan penghubung tenaga listrik pada beban. 4arena pada 4ontaktor, selain terdapat kontak <% dan <C juga terdapat / buah kontak <% utama yang dapat menghubungkan arus listrik sesuai ukuran yang telah ditetapkan pada kontaktor tersebut. "isalnya 'A, '1A, A, /A, 1Amper dan seterusnya. Seperti pada gambar diba2ah ini.
gambar kontak internal pada relay
Pen"am*ungan se#er+ana rang$aian $onta$tor:
&erhatikan bagaimana lampu akan menyala ketika s2itch saklar d ihubungkan ke sumber listrik. "engapa begiturepot menggunakan kontaktor untuk menyalakan sebuah lampu bohlam "engapa rangkain ini menggunakan dua buah sumber listrik yang berbeda !tulah yang disebut ang$ain Pengen#a!i dan ang$ain ,tama. -ime e!a" e!a" %-imer' #an -+erma! )/er oa# e!a" %-ripper'
Sebagaimana yang telah diterangkan diatas, maka pada kedua komponen ini imer dan ripper juga mempunyai kontak <% dan <C. Dan yang membedakannya hanya pada kondisi pengaktifannya saja.
4ontak <% dan <C pada imer (Time Delay Relay ) akan bekerja ketika timer diberi ketetapan 2aktunya, ketetapan 2aktu ini dapat kita tentukan pada potensiometer yang terdapat pada timer itu sendiri. "isalnya ketika kita telah menetapkan ' detik, maka kontak <% dan <C akan bekerja ' detik setelah kita menghubungkan timer dengan sumber arus listrik. &erhatikan gambar
imer di ba2ah ini.
Sedikit berbeda dengan kontak <% dan <C yang terdapat di imer, padaripper (Thermal Over Load Relay ) kontak <% dan <C nya bekerja karena mendapat daya tekan dari bimetal trip yang terdapat di dalamnya. imetal rip ini akan melengkung apabila resistance 2ire dile2ati arus lebih besar dari nominalnya dan menekan lengan kontak, sehingga kontak <C berubah menjadi kontak <%.
Kegunaan () #an (C
saya sarankan untuk mempelajari bagaimana kontak <% <C tersebut digunakan semaksimal mungkin untuk sebuah rangkaian pengendali pada rangkaian utama.
!ang'aian Konta'tor Star Delta Manual
26
Artikel ini cuma posting iseng dan hanya menulis ulang dari page saya di lektro
"ekanik dengan menambahkan beberapa gambar pelengkap dan penjelasannya.
Sebelumnya klik disini untuk melihat 2iring diagram Star Delta automatis dengan timer
(D=) untuk perbandingan.
&rinsip kerja rangkaian star delta manual ini, sama dengan prinsip kerja rangkaian Star
Delta automatis dengan timer (D=) yang umum ditemui,. termasuk perubahan kontak
<% <C nya. ang membedakan dari rangkaian Star Delta manual ini hanyalah pada
penggunaan D%# (on off) relay yang menggantikan fungsi timer. entu saja sistem D%#
relay ini menggunakan sebuah push botton untuk mengaktifkannya, dan tombol inilah
yang nanti berfungsi untuk merubah rangkaian star ke delta. 4lik disini untuk melihat
sistem D%# (on off) sebuah rangkaian kontaktor.
&ada gambar yang ada di &age lektro "ekanik klik disini untuk melihat gambar
dengan menggunakan relay !! pin", Saya menggunakan =elay '' pin agar bisa
menggunakan / buah <% <C untuk mengamankan rangkaian kontaktor dari hubung
singkat, ketika merubah dari hubung star ke delta. <amun disini saya memodifikasinya
dengan menggunakan relay 6 pin serta menambahkan sebuah pilot lamp sebagai
indikator bah2a rangkaian sudah terhubung delta.
gambar 2iring diagram star delta manual 6 pin klik gambar untuk memperbesar
Cara Kerja ang$aian
4etika tombol ' (%< Star ) ditekan motor akan bekerja pada hubung SA=
(K1 dan K2 menyala), setelah beberapa detik yang kita rasakan cukup untuk merubah
ke hubung D#A, maka kita diharuskan menekan tombol (%< e!ta), untuk merubah
rangkaian menjadi hubung Delta ( K1 danK3 menyala, juga 1). Dan fungsi tombol %ff
disini adalah untuk mematikan kerja rangkaian.
Pera!atan "ang #i*utu+$an:
'
pcs
push
botton
off
pcs
push
button
on
' pcs relay '' pin %mron "4/&9! * (=') atau 6 pin "4&9!
/ pcs kontaktor v (sesuaikan dengan motor) (4', 4 dan 4/)
pcs overload (sesuaikan dengan kontaktor)
' pcs pilot lamp (green)
cable 2ire '.1 mm secukupnya
o &anel
Sebagai pelengkap saya lampirkan juga foto gambar penyambungan rangkaian star
delta manual ini, agar anda bisa langsung mempraktekkannya.
foto gambar penyambungan rangkaian star delta manual klik gambar untuk memperbesar
Demikian saja ulasan singkat tentang rangkaian kontaktor Star Delta manual ini. yang
tentu saja memiliki kelemahan dan kelebihan tersendiri bila dibandingkan dengan yang
automatis..
*+D+% ,-!+
&erancangan Sistem 4ontrol &neumatik
Dalam suatu sistem kontrol pneumatik terdapat arsitektur dan bagian9
bagian yang menyangkut fungsi kerja alat tersebut. &erancangan sistem
kontrol pneumatik mengacu pada diagram alir sistem
Diagram alir
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang
benar. 4arena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca
rangkaian ,
sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan
sistem
pneumatik.
ata letak komponen diagram rangkaian harus disesuaikan dengan
diagram alir dari mata rantai kontrol yaitu sebuah sinyal harus mulai
mengalir dari
ba2ah menuju ke atas dari gambar rangkaian. lemen yang dibutuhkan
untuk
catu daya akan digambarkan pada bagian ba2ah rangkaian secara simbol
sederhana atau komponen penuh dapat digunakan. &ada rangkaian yang
lebih
luas , bagian catu daya seperti unit pemelihara, katup pemutus dan
berbagai
distribusi sambungan dapat digambarkan tersendiri.
Diagram alir mata rantai kontrol dan elemen9elemennya digambarkan
sebagai berikut
-ata #etak =angkaian
ang dimaksud tata letak rangkaian adalah diagram rangkaian harus
digambar tanpa mempertimbangkan lokasi tiap elemen yang diaktifkan
secara
fisik. Dianjurkan bah2a semua silinder dan katup kontrol arah digambarkan
secara horisontal dengan silinder bergerak dari kiri ke kanan, sehingga
rangkaian
lebih mudah dimengerti.
Contoh
-atang piston silinder kerja ganda bergerak keluar jika tombol tekan atau
pedal kaki ditekan. atang piston kembali ke posisi a2al setelah keluar
penuh
dan tekanan pada tombol atau pedal kaki dilepas.
gambar diagram berikut ini.
+ambar '. menunjukkan perbedaan antara posisi gambar dengan lokasi
benda$elemen sesungguhnya. &ada praktiknya katup *' terletak pada
posisi
akhir langkah keluar silinder. &ada diagram rangkaian elemen *' digambar
pada
tingkat sinyal masukan dan tidak mencerminkan posisi katup. &enandaan
*'
pada posisi silinder keluar penuh menunjukkan posisi sesungguhnya dari
katup
*' tersebut.
Diagram rangkaian memperlihatkan aliran sinyal dan hubungan antara
komponen dan lubang saluran udara. Diagram rangkaian tidak
menjelaskan tata
letak komponen secara mekanik.
=angkaian digambar dengan aliran energi dari ba2ah ke atas. ang
terdapat dalam rangkaian meliputi sumber energi, masukan sinyal,
pengolah
sinyal, elemen kontrol akhir dan elemen penggerak (aktuator). &osisi katup
pembatas ditandai pada aktuator.
Eika kontrol rumit dan terdiri dari beberapa elemen kerja, rangkaian kontrol
harus dibagi ke dalam rangkaian rantai kontrol yang terpisah. Satu rantai
dapat
dibentuk untuk setiap fungsi grup. 4alau mungkin, rantai9rantai ini
sebaiknya
disusun berdampingan dalam urutan yang sama dengan gerakan langkah
operasinya.
*+D+% ,-!+
Belajar Pneumatic
Sebelum kita belajar lebih dalam tentang pneumatic sebaiknya kita perlu mengerti dahulu tentang apa itu pneumatic. Pada awalnya
Pneumatic
,#itemu$an o!e+
4ing dari Amerika Serikat, tahun'67F'G. kemudian Pneumati$ (bahasa unani- #$%&'()*+-, pneumatikos) berasal dari kata dasar HpneuH yang berarti udara tekan dan HmatikH yang berarti ilmu atau hal9hal yang berhubungan dengan sesuatuI sehingga arti lengkap pneumatik adalah ilmu$hal9hal yang berhubungan dengan udara bertekananFG.
Gambar . Simbol pneumatik
sebagian orang baik dari mahasiswa maupun pelajar SMK yang khu sus pada bidang mekatronika maupun prodi-prodi yang lain menganggap bahwa belajar Pneumatic itu sulit, seharusnya paradikma seperti ini bisa di hapus. Karena dalam kenyataan yang sebenarnya belajar pneumatic itu menyenangkan dan penuh tantangan. Belajar Pneumatic memang butuh logika, ketelitian dan ke uletan. angkah awal yang kita perlukan adalah niat, jadi kita tanamkan niat terlebih dahulu sebelum kita mempelajari Pneumatic tersebut.
Berbicara tentang logika, kemampuan seseorang dalam ber!ikir itu berbeda-beda, apalagi
berhubungan dengan logika manusia yang tidak mungkin sama. "amun logika tersebut dapat kita asah , tentunya dengan latihan-latihan secara rutin sehingga memperoleh suatu pola yang dapat
mempermudah dalam proses pengerjaan suatu persoalan yang akan kita pecahkan. #lmu pneumatic bisa dikatakan sebagai ilmu seni, dan seni itu ada yang bisa kita polakan sedemikian rupa bahkan seni juga dapat kita kembangkan sesuai dengan kreati!itas masing-masing. Selain sebagai ilmu seni , #lmu
Pneumatic juga dapat kita sebut seperti halnya ilmu pemprograman, jika kita akan memprogram
sesuatu tentunya kita bisa membuat sebuah alur atau !lowchart untuk mempermudah kita dalam proses membuat program dalam hal ini adalah memecahkan masalah atau persoalan namun terkadang kita juga tidak perlu membuat !lowchart dalam proses pemprograman karena semuan ya sudah terpolakan dalam otak kita, ini bisa terjadi kalau kita sering melakukan atau berlatih berkali-kali.
$yo kita mulai belajar yang paling mudah dulu Pneumatic Murni
%e!erensi
&di Songo.'()(.Buku Genius:jakarta.*ahyu Media+)
wiki pedia.'()'.Pneumatik. di unduh pada tanggal '' September '()' pukul )./ dengan alamamat 0http011id.wikipedia.org1wiki1Pneumatik+'
Pneumatik murni atau Pure Pneumatic
kita akan belajar bagaimana membuat rangkaian Pneumatics mu rni dengan memahami konsep dasar agar kita bisa menyelesaikan bermacam-macam persoalan khususnya Pneumatik murni0
dimulai dari dua silinder0 2ontoh soal0
). Sebuah mesin stempel dengan dua buah aktuator yaitu akatuator untuk memposisikan kertas dan aktuator untuk menstempel. dua aktuator tersebut digerakkan oleh silinder kerja ganda yang masing-masing aktuator untuk memposisikan kertas digerakkan silinder $ dan aktuator stempel digerakkan oleh silinder B dengan gerakan(A+B+A-B-) . Mesin stempel akan bekerja dengan menekan tombol Start . 3ika tombol start di lepas maka mesin akan berhenti dengan menyelesaikan satu siklus
dari soal di atas dapat kita buat list komponen yang akan kita gunakan yaitu0 ). 4ua buah silinder kerja ganda
'. 4ua buah katup 51'
5. Satu buah katup tombol "2 67ntuk 8"9 . &mpat buah sensor pneumatic
langkah -langkah mengerjakan 0
• Buatlah diagram langkah terlebih dahulu
Gambar 1. Diagram alur kerja silinder
keterangan0
). Start 68"9 0 :ombol katub "2 '. $; 0 Silinder $ maju 5. B; 0 Silinder B maju . $- 0Silinder $ mundur /. B- 0 Silinder B mundur
<. a( 0 sensor minimum silinder $ =. b( 0 sensor minimum silinder B >. a) 0 sensor maksimum silinder $ . b) 0 sensor maksimum silinder B
Penjelasan diagram langkah diatas0
tombol start dan sensor b( di $"4 kan atau di seri. Pada saat tombol start ditekan maka silinder $ maju 6$;9 sehingga sensor maksimum silinder a) tersentuh oleh batang piston. karena a) akti! maka silinder B maju 6B;9 mengakibatkan batang piston B menyentuh sensor maksimum b) sehingga akti!. Sensor b) akti! menyebabkan silinder $ mundur 6$-9 batang piston $ mundur menyentuh sensor $ minimum 6a(9 mengakibatkan silinder B mundur 6B-9 sehingga sensor minimum silinder B yaitu 6b(9 tersentuh oleh batang piston B maka b( akti! kembali. Sensor b( akti! dan tombol start akti!6di tekan 9 maka akan rangkaian akan akti! terus-menerus sebelum tombol satrat kita lepas.
• Membuat %angkaian
). posisikan semua komponen sesua dengan urutan diagram alur 1diagram langkah seperti gambar berikut0
gambar-gambar diatas menggunakan simulasi ?luidsim-P dari !esto . jika sudah di rangkai dengan benar pasti jalan.
sekian , semoga berman!a@at
Sistim Pneumati$ #an i#ro!i$ Ku!ia+ 8
Sensor &e$anis Katup o!!er
+ambar . 4atup Diaktifkan dengan =oller
Keterangan:
o
+ambar (a) 4atup normal roller
+ambar '. Aplikasi 4atup &ush9button/$ dan katup /$ air piloted J spring
return untuk menggerakan silinder pneumatic ( indirect drive)
4eterangan
-+ambar ' (atas) push9button belum diaktifkan, (ba2ah) push9button
diaktifkan.
+ambar ' menunjukan cara pengendalian gerakan silinder pneumatic
secara tidak langsung (indirect dirive) dimana elemen '.' katup /$ spring
return berfungsi sebagai elemen kendali arah bagi gerakan maju mundur
silinder sebagai akibat komando yang diberikan dari penekanan katup push9
button.
+ambar . =angkaian &neumatik #ogika A<D ( atas) dan #ogika %= (ba.ah)
Catatan:
o
4atup '.3 pada +ambar (A) adalah 4atup #ogika A<D
o
4atup '.3 pada +ambar () adalah 4atup #ogika %=
-a*e! ogi$a
nput
nput
)utput
%('
)utput %)'
'
'
'
'
*+D+% ,-!+
4atup94atup &neumatik
Bome K lektro &neumatik K 4atup94atup &neumatik
Katup ber)ungsi untu' mengatur atau mengendali'an arah udara 'empa
ang a'an be'erja menggera'an a'tuator$ dengan 'ata lain 'atup ini ber)ungsi
untu' mengendali'an arah gera'an a'tuator( Katup.'atup pneumati' diberi
nama berdasar'an pada/ a# *umlah lubang0saluran 'erja " port #$ b# *umlah
posisi 'erja$ d# *enis penggera' 'atup$ dan d# 1ama tambahan lain sesuai
dengan 'ara'teristi' 'atup( ,eri'ut ini contoh.contoh penamaan 'atup ang
pada umumna disimbol'an sebagai beri'ut/
Dari simbol 'atup di atas menunju''an jumlah lubang0 port ba2ah ada
tiga "3$4$5# sedang'an di bagian output ada 6 port "6$7#( Katup tersebut juga
memili'i dua posisi0ruang aitu a dan b( Penggera' 'atup berupa udara
berte'anan dari sisi 37 dan 36( Sisi 37 artina bila disisi tersebut terdapat
te'anan udara$ ma'a te'anan udara tersebut a'an menggeser 'atup 'e
'anan sehingga udara berte'anan a'an mengalir melalui port 3 'e port 7
ditulis 37( Demi'ian pula sisi 36 a'an menga'ti)'an ruang b sehingga port
3 a'an terhubung dengan port 6 ditulis 36(
,erdasar'an pada data.data di atas$ ma'a 'atup di atas diberi nama/
KATUP 5/2 penggerak udara bertekanan
&ontoh lain/
Katup ini memili'i tiga port dan dua
posisi0ruang$ penggera' 'nop dan
pembali' pegas$ ma'a 'atup tersebut
diberi nama Katup 406 'nop$ pembali' pegas(
Katup.'atup pneumati' memili'i bana' jenis dan )ungsina( Katup
tersebut berperan sebagai pengatur0pengendali di dalam sistem pneumati'(
Komponen.'omponen 'ontrol tersebut atau biasa disebut 'atup.'atup
"Valves# menurut desain 'ontru'sina dapat di'elompo'an sebagai
beri'ut/
a( Katup Poppet "Poppet Valves#
. Katup ,ola "Ball Seat Valves)
. Katup Piringan "Disc Seat Valves#
b( Katup Geser "Slide valves#
. Longitudinal Slide
. Plate Slide
Sedang'an menurut )ungsina 'atup.'atup di'elompo''an sebagai
beri'ut/
a# Katup Pengarah "Directional Control Valves#
b# Katup Satu -rah "Non Return Valves#
c# Katup Pengatur Te'anan "Pressure Control Valves#
d# Katup Pengontrol -liran "Flow Control Valves#
e# Katup bu'a.tutup "Shut-of valves#
Sedang'an susunan urutanna dalam sistim pneumati' dapat 'ita
jelas'an sebagai beri'ut/
. Sinal masu'an atau input eleent mendapat energi langsung dari
sumber tenaga "udara 'empa# ang 'emudian diterus'an 'e pemroses
sinal(
.Sinal pemroses atau processing eleent ang memproses sinal
masu'an secara logic untu' diterus'an 'e 8nal control eleent (
.Sinal pengendalian a'hir "!nal control eleent # ang a'an mengarah'an
output aitu arah gera'an a'tuator " wor"ing eleent # dan ini merupa'an
hasil a'hir dari sistem pneumati'(
1 Katup Pengara! (Directional Control Valves"
Katup 406 Wa valve "WV# penggera' pluner$ pembali' pegas "406
D&V plunger actuated$ spring centered#$ termasu' jenis 'atup piringan " disc
valves# norall# closed "1&#(
Katup 706 penggera' pluner$ 'embali pegas "706 D&V plunger actuated$
spring centered#$ termasu' jenis 'atup piringan "disc seat valves#
Katup 506$ DCV-air port %enis longitudinal slide (
2 Katup #atu Ara! $%&n Return 'a()es"
Katup ini ber)ungsi untu' mengatur arah aliran udara 'empa hana
satu arah saja aitu bila udara telah mele2ati 'atup tersebut ma'a udara
tida' dapat berbali' arah( Sehingga 'atup ini juga digolong'an pada 'atup
pengarah 'husus(
Macam.macam 'atup searah/
21 Katup #atu Ara! Pemba(ik Pegas
Katup satu arah hana bisa mengalir'an udara hana dari satu sisi
saja( +dara dari arah 'iri "lihat gambar 49# a'an mene'an pegas sehingga
'atup terbu'a dan udara a'an diterus'an 'e 'anan( ,ila udara mengalir
dari arah sebali'na$ ma'a 'atup a'an menutup dan udara tida' bisa
mengalir 'earah 'iri( Katup satu arah dalam sistem ele'tri' identiti'
dengan )ungsi dioda ang hana mengalir'an arus listri' dari satu arah
saja(
2.2 Shuttle Valve
Katup ini a'an mengalir'an udara berte'anan dari salah satu sisi$
bai' sisi 'iri saja atau sisi 'anan saja( Katup ini juga disebut 'atup :O!;
"Logic &R 'unction#(
* Katup DuaTekan $Two Pressure Valve"
Katup ini dapat be'erja apabila mendapat te'anan dari 'edua saluran
masu'na$ aitu saluran <$ dan saluran = secara bersama.sama "lihat
gambar 46#( ,ila udara ang mengalir dari satu sisi saja$ ma'a 'atup
a'an menutup$ namun bila udara mengalir secara bersamaan dari 'edua
sisina$ ma'a 'atup a'an membu'a$ sehingga 'atup ini juga disebut
; (ND; "Logic (ND 'unction#(
+ Katup Buang Cepat $Quick Exhaust Valve"
uic" *+haust Valve be'erja mengalir'an udara berte'anan dari lubang P
menuju lubang -$ a'an tetapi ji'a ada udara ang masu' dari lubang - ma'a udara
langsung dibuang cepat 'e lubang !(
5 Katup Pengatur Tekanan
Pressure Regulation Valve$ 'atub ini ber)ungsi untu' mengatur besar'ecilna
te'anan udara 'empa ang a'an 'eluar dari service unit dan be'erja
, Katup Pembatas Tekanan/Pengaman $Pressure Relief Valve"
Katup ini ber)ungsi untu' membatasi te'anan 'erja ma'simum pada
sistem( -pabila terjadi te'anan lebih ma'a 'atup out-let a'an terbu'a dan
te'anan lebih dibuang$ jadi te'anan udara ang mengalir 'e sistem tetap
aman(
- Sequence Valve
Prinsip 'erja 'atup ini hampir sama dengan relie) valve$ hana )ungsina
berbeda aitu untu' membuat urutan 'erja dari sistem( Perhati'an gambar
beri'ut/
. Ti!e Dela" Valve $Katup Tunda .aktu"
Katup ini ber)ungsi untu' menunda aliran udara hingga pada 2a'tu ang
telah ditentu'an( +dara a'an mengalir dahulu 'e tabung penimpan$ bila
suda penuh baru a'an mengalir 'e saluran lainna( Katup penunda ini juga
di'enal pula dengan timer(
Katup Pengatur A(iran $#low Control Valve$
Katup ini ber)ungsi untu' mengontrol0mengendali'an besar.'ecilna
aliran udara 'empa atau di'enal pula dengan 'atup ce'i'$ 'arena a'an
mence'i' aliran udara hingga a'an menghambat aliran udara( >al ini
diasumsi'an bah2a besarna aliran aitu jumlah volume udara ang mengalir
a'an mempengaruhi besar daa dorong udara tersebut(
Macam.macam ,ow control/ a# Fi+ ,ow control aitu besarna lubang
laluan tetap "tida' dapat disetel#$ b# (d%ustale ,ow control aitu lubang laluan
dapat disetel dengan baut penetel$ c# (d%ustale ,ow control dengan chec'
valve b pass( -dapun penampang dan simbol ,ow control valve adalah
sebagai beri'ut/
%&. Shut of Valve
Katup ini ber)ungsi untu' membu'a dan menutup aliran udara( %ihat
gambar beri'ut/
Sumber !e)erensi/
Sumbodo( Wira2an( 699?(
Teknik Pro'uksi esin )n'ustri S* +ili'
,. Departemen Pendidi'an 1asional( *a'arta(
Sumber gambar / @esto @luidSIM
*+D+% ,-!+
Contoh =angkaian &neumatic
=angkaian paling atas adalah %= untuk aktuator silinder single aksi
=angkaian diba2ahnya adalah %= untuk aktuator silinder double aksi
4ontrol Aktuator Singgle Acting
4ontrol ekan single acting