• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG

LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA

Oleh :

DIANA CHAIRUN NISA NIM 130 500 145

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(2)

DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG

LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA

Oleh :

DIANA CHAIRUN NISA NIM 130 500 145

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(3)

DAMPAK NEGATIF GUDANG PENIMBUNAN KARDUS BEKAS TERHADAP MASYARAKAT DI DAERAH KELURAHAN GUNUNG

LINGAI KECAMATAN SUNGAI PINANG SAMARINDA

Oleh :

DIANA CHAIRUN NISA NIM 130 500 145

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madya Pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LINGKUNGAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2016

(4)

s

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Karya Ilmiah : Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda

Nama : Diana Chairun Nisa

NIM : 130 500 145

Progam Studi : Manajemen Lingkungan Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus Ujian Pada Tanggal :...

Lulus Ujian Pada Tanggal; Pembimbing,

Kemala Hadidjah, ST.,M.Si NIP. 19830718 201012 2 004

Penguji I

Martha Ekawati Siahaya, S.Hut,MP NIP. 19721107 200312 2 001

Penguji II

Nuzula Elfa Rahma SP. M.Sc NIP. 19820713 201404 2 001

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

Ir. Dadang Suprapto, MP NIP. 19620101 198803 1003

Mengesahkan, Ketua Jurusan Manajemen

Pertanian,

Ir. M. Masrudy, MP NIP. 19600805 198803 1 003

(5)

ss ABSTRAK

DIANA CHAIRUN NISA. Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. (Di bawah bimbingan KEMALA HADIDJAH).

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Terbukti sering dijumpai orang membuang sampah seenaknya dan tidak pada tempatnya. Begitu pula dengan limbah industri yang dihasilkan oleh para pelaku usaha tanpa memperdulikan akibat pembuangan limbah secara langsung ke lingkungan.

Tujuan dari peneliti an ini adalah untuk mengetahui dampak negatif gudang penimbunan kardus bekas terhadap masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara langsung di lapangan tentang dampak negatif gudang penimbunan kardus bekas terhadap masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017, terutama masyarakat yang bermukim di wilayah sekitar gudang kardus bekas yang terdiri dari 82 KK dan 11 KK sebagai responden.

Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 11 KK, masyarakat mengeluh mengenai dampak yang ditimbulkan dari aktivitas pekerja yaitu kerusakan jalan dan kotornya lingkungan.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi bagi masyarakat RT.017 Kelurahan Gunung Lingai atau pihak yang terkait terhadap dampak negatif yang di timbulkan gudang penimbunan kardus bekas terhadap lingkungan sekitar.

(6)

sss

RIWAYAT HIDUP

DIANA CHAIRUN NISA, lahir pada tanggal 05 Januari 1995 di Lamongan, Jawa Timur, merupakan putri pertama dari pasangan suami istri Bapak Matoaji dan Ibunda Sriyati.

Pendidikan dimulai di Sekolah Dasar Negeri 012 di Samarinda Kalimantan Timur pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007, kemudian melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di MTs Negeri Model Samarinda pada tahun 2007 dan lulus pada tahun 2010. Pendidikan Menengah Atas dilanjutkan di SMA Islam Samarinda pada tahun 2010 dan lulus pada tahun 2013.

Pendidikan tinggi dimulai pada tahun 2013 di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Jurusan Manajemen Pertanian dan Program Studi Manajemen Lingkungan. Selama menempuh pendidikan tinggi di Jurusan Manajemen Pertanian Penulis telah mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama dua bulan terhitung sejak 01 Maret 2016 sampai dengan 29 April 2016 di Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kalimantan Timur.

Penulis menyusun Karya Ilmiah yang berjudul Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

(7)

s|

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah dengan judul Dampak Negatif Gudang Penimbunan Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017. Karya Ilmiah ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penulis selama kurang lebih 3 bulan guna memenuhi salah satu syara t untuk memperoleh sebutan Ahli Madya Manajamen Lingkungan pada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Keberhasilan dan kelancaran dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk ini segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua tercinta Matoaji dan Ibunda Sriyati, yang selalu mendukung Penulis

dari orang tua Penulis.

2. Kemala Hadidjah, S.T.,MSi., selaku Dosen Pembimbing. 3. Martha Ekawati Siahaya, S.Hut., MP., selaku Dosen Penguji I. 4. Nuzula Elfa Rahma SP. M. Sc., selakuDosen Penguji II

5. Bapak Ir. Dadang Suprapto, MP., selaku Ketua Program Studi Manajemen Lingkungan

6. Bapak Ir. M.Masrudy, MP., selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian. 7. Bapak Ir. Hasanuddin, MP., selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda

8. Seluruh Staf Dosen dan Teknisi Manajemen Lingkungan yang telah banyak memberikan masukkan baik itu di dalam proses belajar maupun di luar jam perkuliahan

9. Kepada Ahmad Husaini yang selalu memberikan dukungan semangat dan doa kepada penulis.

10. Sahabat-sahabat saya Astuti Rahman, Evy Yanah, Dwi Oktorina Saputri, Mila Karmila dan Happy Herliyanti yang telah memberikan semangat dan membantu saya dalam keadaan apapun, Terima kasih banyak atas semua dari kalian semua sehingga saya bisa menyelesaikan Karya Ilmiah.

(8)

|

11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, khususnya Program Studi Manajemen Lingkungan, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Pada kesempatan ini penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala khilaf, baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik dalam perbuatan maupun perkataan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis akan mendapat balasan pahala dari Allah SWT yang tak terhingga, Amin.

Dalam penyusunan laporan ini penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan. Maka dari itu penulis sangat mengarapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Penulis masih menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan dalam penulisan ini, namun semoga hasil Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya serta dapat memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca. Amin.

Diana Chairun Nisa

(9)

|ss DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... ... 1 B. Tujuan Penelitian ... ... 3

C. Hasil Yang Diharapkan ... .... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pengertian Dampak ... 5

B. Pengertian Gudang ... 6

C. Pengertian Kardus ... 6

D. Pengertian Masyarakat ... 7

III. METODE PENELITIAN ... 9

A. Waktu dan Tempat ... 9

B. Alat dan Bahan Penelitian ... 9

C. Jenis Data dan Sumber Data ... 10

D. Prosedur Penelitian ... 10

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 12

A. Hasil ... 12

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 12

2. Data Penelitian ... 13

B. Pembahasan ... 18

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 22

A. Kesimpulan ... 22

B. Saran ... 22

DAFTAR PUSTAKA ... 23

(10)

|sss

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1. Kisaran Umur Responden ... 13

2. Tingkatan Pendidikan Responden ... 14

3. Mata pencarian Masyarakat ... 14

4. Kisaran Lama Tinggal ... 15

5. Data Responden ... 25

6. Pernyataan Responden ... 25

Nomor Lampiran Halaman 7. Lembar Kuisioner ... 27

(11)

s?

DAFTAR GAMBAR

Nomor Lampiran Halaman 1. Lokasi Penelitian Gudang Penimbunan Kardus Bekas Kelurahan

Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017 ... 29

2. Penyiapan Kuisioner ... 29

3. Keadaan Gudang Penimbunan Kardus Bekas ... 30

4. Pengambilan Data Penelitian ... 30

5. Proses Pengepresan Kardus ... 31

6. Alat Pengepres Kardus ... 31

7. Proses Pengangkutan Kardus Yang akan dikirim ke Pabrik ... 32

8. Limbah Sampah Kardus ... 33

9. Limbah Yang ditimbun di Samping Gudang ... 34

10. Sisa Pembakaran Limbah ... 34

11. Keadaan Lingkungan Saat Musim Panas ... 35

12. Keadaan Lingkungan Saat Musim Hujan ... 36

13. Kerja Bakti Perbaikan Jalan Warga RT.017 ... 37

(12)

?

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman 1. Dokumentasi Penelitian ... 29

(13)

?

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat yang harus terpenuhi, khususnya untuk bidang industri, maka jumlah limbah pun akan semakin meningkat sehingga dapat berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Bila tidak dilakukan penanganan yang cermat maka dapat mencemari lingkungan. Apabila limbah dibuang dalam skala kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap kehidupan, namun apabila ditimbun dalam jumlah yang banyak tanpa adanya pemanfaatan maka akan sangat berpengaruh ke lingkungan masyarakat. Limbah yang merupakan salah satu bahan buangan atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis (Ecolink, 1996).

Kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan masih rendah. Terbukti sering dijumpai orang membuang sampah seenaknya dan tidak pada tempatnya. Misalnya, lingkungan sekitar yang harus terlihat bersih dengan keindahan lingkungan dan dan dapat kita jumpai dimana saja berubah menjadi tempat untuk berseraknya sampah-sampah atau tempat penimbunan serta pembuangan secara sembarangan. Saat ini masyarakat di kota-kota besar banyak yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar mereka, serta kurangnya keperdulian mereka dengan program-program perbaikan lingkungan, misalnya melakukan daur ulang, memilih sampah rumah tangga dan pemanfaatan sampah yang menimbulkan nilai ekonomis untuk mengurangi limbah bekas yang ada di lingkungan, biasanya masyarakat yang peduli terhadap keadaan lingkungan tersebut akan melakukan pemanfaatan. Hal ini memang merupakan

(14)

?

solusi praktis yang cukup baik, salah satunya yaitu pemanfaatan kardus bekas. Penanganan kardus bekas biasanya hanya proses daur ulang. Selain didaur ulang kardus juga dapat dibuat menjadi suatu benda yang menari k dan cantik untuk menjadi buku, kartu ucapan, pembatas buku, maupun gantungan kunci dengan teknik khusus yang menimbulkan nilai inovatif, kreatif, dan solutif.

Daur ulang kardus bekas yang sudah tidak terpakai merupakan salahsatu cara dalam mengolah limbah sampah dan dapat dimanfaatkan sebagai industri kerajinan. Walaupun sebagai industri kerajinan dengan modal terbatas, industri ini dapat memberikan nilai riset terutama pada pemerintahan dan perekonomian negara dengan menyerap banyak tenaga kerja. Hasil kerajinan industri seperti sampah, pot, bunga, serta anyaman meja dan kursi. Sebagian besar pemrakarsa yang bergerak dalam industri kerajinan limbah kardus kadang memiliki kendala dengan modal terbatas dan riset konsumen yang begitu sulit untuk menembus pasar (Galamedia, 2011).

Menurut (Hutton, 2006) limbah kardus merupakan salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan dan menjadi salah satu bisnis yang tidak mengenal kadaluarsa, pasti terjual dan tidak memerlukan biaya marketing. Tidak ada minimum order karena berapa pun jumlah limbah kardus yang akan dibeli pasti dan sumber limbah pun mudah didapat karena dihasilkan oleh setiap rumah ataupun toko. Cukup dilakukan manajemen sederhana sertamasih banyak lagi kelebihan limbah kardus. Bahkan, limbah kardus itu seperti hutan, dapat didaur ulang terus menerus, dari satu generasi ke generasi selanjutnya.

Di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT. 017 Samarinda, terdapat salah satu gudang penimbunan kardus bekas. Namun keberadaan gudang kardus tersebut hanyalah menyed iakan bahan baku kardus bekas,

(15)

?

bukan untuk didaur ulang kembali tetapi untuk dijual kepada pabrik kardus yang ada di Jakarta sebagai tempat daur ulang sehingga bernilai ekonomis. Dari tiap usaha pasti memiliki limbah hasil produksi, begitu pula pada gudang penimbunan kardus bekas di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT. 017 juga menghasilkan limbah produksi sehingga menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan dan menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar.

Dengan adanya penelitian ini, pelaku usaha dan masyarakat dapat mengetahui dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Selain itu masyarakat dan pelaku usaha juga harus ikut berperan serta untuk menjaga kondisi lingkungan. Karena itu diharapkan masyarakat serta pelaku usaha mampu menciptakan kondisi lingkungan yang baik.

Berdasarkan uraian latar belakang ini, peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan judul

Kardus Bekas Terhadap Masyarakat di Daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT. 017.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktifitas gudang penimbunan kardus bekas.

C. Hasil Yang Diharapkan

Memberikan informasi bagi masyarakat atau pihak yang terkait terhadap dampak lingkungan dan aktifitas gudang penimbunan kardus bekas pada masyarakat di Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda.

(16)

?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Dampak

Dampak merupakan kondisi yang dirasakan oleh suatu lingkungan akibat dari suatu hasil dari suatu proses aktivitas. Dalam konteks lingkungan hidup manusia, maka pengertian dampak diperjelas lagi yaitu, aktivitas yang terjadi adalah aktivitas kehidupan manus ia, dan lingkungan yang terkena dampak tersebut adalah lingkungan hidup manusia. Hasil aktivitas masyarakat pada lahan berupa pola lokasi, jenis, dan guna lahan, akan memberikan dampak pada lingkungan hidup manusia dan alam lokasi lahan tersebut. Bentuk da n nilai dampak yang terjadi tergantung pada jenis dan kuantitas aktivitas yang membentuk guna lahan. Aktivitas sendiri digerakkan oleh pelaku-pelaku kegiatan pembangunan suatu wilayah. Pelaku ini adalah manusia atau kelompok manusia yang tinggal dan atau berinteraksi pada suatu lokasi guna lahan. Tanggapan dari lingkungan, terutama manusia atau kelompoknya sebagai pelaku aktivitas terhadap suatu dampak, tidak lain adalah proses adaptasi terhadap kondisi baru. Adaptasi ini dapat berupa inovasi kegiatan dan dapat diiikuti pergantian aktivitas pada masa berikutnya (Wolf dalam Wijaya, 1993).

Dampak terbagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Dampak Positif

Dampak positif adalah akibat baik atau pengaruh menguntungkan yang didapat dari berbagai hal atau peristiwa yang terjadi.

2. Dampak negatif

Dampak negatif ialah akibat yang merugikan dan cenderung memperburuk keadaan.

(17)

?

B. Pengertian Gudang

Gudang adalah tempat yang dibebani tugas untuk menyimpan barang yang akan dipergunakan dalam produksi, sampai barang tersebut diminta sesuai jadwal produksi. Gudang dapat digambarkan sebagai suatu sistem logistik dari sebuah perusahaan yang berfungsi untuk menyimpan produk dan perlengkapan produksi lainnya dan menyediakan informasi mengenai status serta kondisi material atau produk yang disimpan di gudang sehingga informasi tersebut mudah diakses oleh siapa pun yang berkepentingan (James, 1990).

C. Pengertian Kardus

Limbah kardus merupakan kardus atau corrugated paper merupakan bahan dasar kemasan yang memiliki daur hidup sangat singkat dan berharga ketika berlangsungnya proses distribusi produk dari produsen ke konsumen. Kardus yang terdiri dari kertas sebagai bahan utama pembentuknya serta begitu rentan terhadap kelembaban atau air. Pada dasarnya kardus ini termasuk kertas. Kertas merupakan barang lembaran dibuat dari bubur lumpur, jerami, dan kayu. Limbah kardus ini sering kali hanya untuk tempat pembungkus makanan dan minuman jika sudah tidak terpakai hanya dibiarkan saja, dibuang dan mengotori lingkungan sekitar namun ternyata kardus bisa dimanfaatkan kembali. Limbah kardus memiliki berbagai macam bahan dasar kemasan yang memiliki daur hidup sangat singkat dan berharga ketika berlangsungnya proses distribusi produk dari produsen ke konsumen, namun setelah itu sudah tidak terpakai lagi dan bisa dimanfaatkan kembali (Bulan, 2012).

Kardus memiliki ciri-ciri di antaranya yaitu : 1. Memiliki pori -pori yang sangat besar 2. Terbuat dari kulit kayu

(18)

?

3. Memiliki ketebalan yang lebih tebal dari kertas dan karton

4. Kardus dilapisi oleh banyak lapisan sehingga jika kardus disobek pasti akan terlihat.

5. Kardus memiliki kepadatan yang lebih padat daripada kertas dan karton. Kardus juga memiliki fungsi yang banyak bagi manusia, karena kardus dapat digunakan sebagai tempat atau wadah untuk mengepak barang. Kardus juga bernilai ekonomis sehingga memiliki nilai jual. Banyak masyarakat yang menjadikan kardus sebagai ladang untuk membuka peluang usaha, contohnya seperti penjual atau pengepul kardus bekas. Kardus yang mereka jual diambil dari para pemulung kemudian dikumpulkan di gudang penimbunan. Kardus yang mereka jual biasanya dari berbagai macam kardus misalnya yaitu kardus susu, kardus makanan ringan, kardus permen, kardus minuman dan kardus pengepak barang-barang kebutuhan hidup manusia.

D. Pengertian Masyarakat

Masyarakat adalah sebuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian acara terus menerus mencari keseimbangan dan harmoni.

Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1. Masyarakat Sederhana

Yaitu sekumpulan masyarakat dengan pola pikir yang kuno dan hanya dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan saja.

(19)

?

2. Masyarakat Maju

Masyarakat yang mempunyai pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya dimasa mendatang bersama orang-orang di sekitarnya meskipun tidak berada dalam golongan yang sama.

Masyarakat awalnya terbentuk dari sekumpulan orang saja. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala keluarga lalu kemudian berangsur-angsur dari sekeluarga membentuk RT dan RW hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun kemudian berkembang menjadi beberapa kecamatan lalu menjadi kabupaten, provinsi hingga akhirnya membentuk sebuah negara.

Masyarakat tidak akan pernah terbentuk tanpa kehadiran seorang pemimpin di tengah-tengahnya. Seorang pemimpin yang akan mengepalai seluruh masyarakat dapat dipilih dengan berbagai cara misalnya lewat pemungutan suara seperti pemilu atau di lihat dari garis keturunannya. Dalam suatu daerah yang masih kental budaya leluhurnya, pemilihan pemimpin sudah terikat dengan aturan masing-masing yang disebut dengan adat istiadat (Fakih, 1996).

(20)

?

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Jalan D.I Panjaitan Gang Mario RT.017 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016. Meliputi antara lain persiapan penelitian, pengambilan data, laporan hingga penulisan karya ilmiah.

B. Alat dan Bahan Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : 1. Alat tulis (ATK) digunakan untuk mencatat saat penelitian di lapangan. 2. Kamera digunakan sebagai dok umentasi penting saat penelitian

dilaksanakan.

3. Tape Recorder untuk merekam wawancara dengan narasumber. 4. Komputer dan printer, untuk membuat laporan karya ilmiah. Bahan yang digunakan yaitu sebagai berikut :

1. Tempat penelitian gudang kardus bekas. 2. Wawancara kepada masyarakat.

3. Wawancara kepada pekerja gudang kardus. 4. 11 lembar Kuisioner.

Data responden diambil dari 11 responden dengan jumlah KK keseluruhan yaitu 82 Kepala Keluarga. RT. 017 memiliki warga yang berada di dua gang, yaitu Gang Mario dan Gang Mari'i. Warga yang berada di Gang M i sebanyak 71 Kepala Keluarga sedangkan yang tinggal di Gang Mario sebanyak 11 Kepala Keluarga saja dan wilayah di Gang Mario selebihnya hanyalah tanah kosong.

(21)

?

C. Jenis Data dan Sumber Data

Adapun jenis data pada penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder, meliputi :

1. Data primer diperoleh dari responden melalui kuisioner dan wawancara langsung. Unit responden adalah masyarakat. Masyarakat terdiri dari 156 laki-laki dan 148 perempuan dengan jumlah 82 KK, responden yang dipilih 11 Kepala Keluarga, dari 11 KK yang tinggal dekat gudang penimbunan kardus bekas RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai Gang Mario.

2. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen referensi lain yang terkait dengan topik penelitian.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi meliputi tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Adalah kegiatan pencarian referensi yang terkait dengan dampak negatif pada masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan gudang penimbunan kardus bekas.

2. Prosedur Perijinan dan Administrasi

Pembuatan surat ijin dari Kampus Politeknik Pertanian Neg eri Samarinda yang ditujukan kepada ketua RT. 017 Gang Mario Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang .

3. Orientasi Lapangan

Orientasi ijin di lapangan dilakukan untuk mengetahui wilayah tempat penelitian yang akan dilaksanakan, termasuk melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang terkait.

(22)

??

4. Persiapan Alat dan Bahan

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian.

5. Wawancara dan Pembagian Kuesioner serta Observasi

Melakukan wawancara dan melakukan diskusi dengan pihak lain yang terkait, serta melakukan observasi di lapangan, dan membagikan kuesioner kepada masyarakat.

6. Pengumpulan Data

Pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner dan wawancara langsung dengan responden. Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen dan referensi terkait topik penelitian.

7. Pengelolaan Data

Data yang dihasilkan diolah kemudian dipresentasekan kemudian ditabulasikan, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menggambarkan secara menyeluruh mengenai dampak negatif pada masyarakat serta lingkungan akibat adanya gudang penimbunan kardus bekas.

(23)

??

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Penimbunan Kadus Bekas merupakan tempat pengepul dimana kardus-kardus bekas tersebut ditampung. Kardus bekas tersebut didapat dari penumpukan besi tua yang menjadi pengepul utama yang terdiri dari berbagai benda yang sudah tidak digunakan lagi.

Gudang penimbunan kardus bekas di Gang Mario RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai merupakan salah satu gudang pengepul kardus -kardus bekas. Kardus tersebut bukan hanya ditimbun begitu saja tetapi mereka packing sesuai dengan timbangan yang sudah ditentukan kemudian ditekan dengan alat penekan kardus lalu dikirim ke Jakarta, yaitu ke pabrik kardus sebagai tempat pendaur ulang.

Adapun limbah yang dihasilkan dari usaha kardus tersebut yaitu limbah tali rafia dari sisa pengikatan atau bekas pengikatan kardus. Limbah yang dihasilkan tidak didaur ulang tetapi hanya ditimbun di samping tempat gudang tersebut dan terkadang berserakan begitu saja di badan jalan sehingga menimbulkan keluhan dari warga sekitar. Adapun dampak negatif lainnya yaitu menyebabkan kerusakan jalan akibat dari aktivitas kendaraan yang digunakan untuk mengangkut kardus bekas. Hal tersebut selalu menjadi keluhan warga yang tinggal di sekitar gudang kardus bekas tersebut. Terlebih lagi saat musim hujan tiba, jalanan menjadi rusak dan becek. Pemilik gudang sendiri kurang perduli dengan lingkungan yang rusak tersebut.

(24)

??

Untuk para pekerja gudang kardus, mereka tidak menggunakan alat pelindung diri saat bekerja, sehingga untuk K3 sangat kurang dan perhatian pelaku usaha untuk karyawan atau pekerjanya sangat kurang.

2. Data Penelitian

Data yang diperoleh selama penelitian yang dilakukan di Jalan D.I. Panjaitan Gang Mario, Masyarakat RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang Provinsi Kalimantan Timur, selama 3 bulan terhitung dari awal bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016, adalah sebagai berikut:

a) Karakteristik Masyarakat 1) Umur

Berdasarkan hasil survei dengan responden di Kelurahan Gunung Lingai, khususnya RT. 017 diperoleh struktur umur dengan kisaran 21 - 60 tahun. Selengkapnya sebagai berikut di tampilkan pada tabel 1.

Tabel 1. Kisaran Umur Responden

No. Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Presentasi (%)

1. 21 30 1 9,09

2. 31 40 2 18,18

3. 41 50 2 18,18

4. 51 60 6 54,54

Jumlah 11 100

Sumber : data primer hasil kuesioner responden 2016

2) Pendidikan

Pendidikan formal responden dan hasil survei dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden

No. Pendidikan Jumlah (orang) Persentasi (%)

1. SD 6 54,54

2. SLTP 1 9,09

3. SLTA 3 27,27

4. Diploma III 1 9,09

Jumlah 11 100

(25)

??

3) Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini: Tabel 3. Mata Pencarian Masyarakat

No. Mata Pencarian Jumlah (Orang) Presentasi (%)

1. Swasta 3 27,27

2. Petani 3 27,27

3. PNS 1 9,09

4. Wiraswasta 4 36,36

Jumlah 11 100

Sumber : data primer hasil kuesioner responden 2016

4) Lama Tinggal (Domisili)

Lama tinggal dari responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Kisaran lama tinggal responden. No. Lama Tinggal

(Tahun) Jumlah (Orang) Peresentasi (%) 1. < 5 8 72,72 2. 6 15 1 9,09 3. 16 25 - - 4. 26 35 1 9,09 5. > 36 1 9,09 Jumlah 11 100

Sumber : data primer hasil kuesioner responden 2016

5) Informasi jumlah Kepala Keluarga (KK) di wilayah studi

Jumlah keseluruhan Kepala Keluarga yang ada di wilayah studi RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai adalah 82 Kepala Keluarga dengan jumlah 304 warga terdiri dari 156 laki-laki dan 148 perempuan, dan mengambil sampel responden 11 Kepala Keluarga, dikarenakan warga yang tempat tinggalnya di dekat area daerah gudang penimbunan kardus bekas hanya mencapai 11 KK. Adapun data responden dapat dilihat di halaman lampiran pada tabel 5.

(26)

??

6) Informasi Umum Responden

Masyarakat atau responden adalah orang dewasa dengan usia berkisar 21 60 tahun, terdiri dari 8 laki-laki dan 3 perempuan atau 11 KK. Seluruh responden telah berkeluarga dengan rata-rata jumlah anggota keluarga lebih dari 3 orang. Mereka tinggal di sekitar area gudang penimbunan kardus bekas rata-rata sekitar 2 tahun. Adapun pekerjaan mereka cukup beragam yaitu wiraswasta, swasta, petani dan PNS.

Gudang penimbunan kardus bekas berdiri selama kurang lebih 4 tahun. Sehingga masyarakat yang paling merasakan dampak negatif gudang kardus tersebut yaitu warga yang tinggal lebih lama sebelum gudang kardus tersebut dibangun. Bagi masyarakat setempat, aktivitas gudang kardus tersebut mengganggu masyarakat karena menimbulkan dampak negatif serta menimbulkan limbah yang tidak didaur ulang.

7) Pernyataan Responden

Data ini menyajikan informasi mengenai pernyataan responden tentang dampak negatif gudang penimbunan kardus bekas terhadap masyarakat di daerah Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT. 017.

Gudang kardus terletak di Gang Mario, jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah warga yang ada di Gang Mario. Bagi masyarakat setempat, gudang kardus memberikan dampak negatif yang menimbulkan banyaknya keluhan warga, maka dari itu pengambilan data responden hanya di lakukan sebanyak 11 KK dari data warga yang berada di Gang Mario dikarenakan gudang kardus tersebut menimbulkan dampak negatif bagi warga setempat.

Saat melakukan penyebaran kuisioner sebagian warga mengaku bahwa gudang kardus tersebut juga memiliki manfaat tersendiri bagi manusia, salah

(27)

??

satunya yaitu menciptakan lahan pekerjaan bagi orang lain serta dapat mengurangi limbah kardus di warung atau pertokoan sehingga kardus yang ada di toko dapat menghasilkan nilai ekonomis. Namun ada pula yang berpendapat bahwa gudang kardus tersebut hanyalah memiliki dampak yang bisa mengganggu masyarakat setempat.

Keluhan masyarakat tentang dampak negatif gudang kardus bekas cenderung mengganggu aktivitas warga. Dampak yang ditimbulkan gudang kardus yaitu mulai dari kerusakan jalan terlebih lagi pada saat musim hujan, sehingga menyebabkan jalanan menjadi becek, dapat dilihat pada gambar 12 di lampiran. Sedangkan pada saat musim panas dampak yang ditimbulkan yaitu banyaknya debu yang berhamburan dapat dilihat pada gambar 11 di halaman lampiran. Hal tersebut disebabkan faktor aktivitas kendaraan gudang kardus bekas yang memuat kurang lebih 2 sampai 3 kali dalam sehari dengan beban kendaraan jenis truk dan mobil pickup. Selain kerusakan jalan, keadaan lingkungan warga sangat kotor, sampah-sampah hasil produksi kardus berhamburan di badan jalan.

Selain itu, adapun limbah yang dihasilkan dari gudang kardus tersebut, yaitu limbah tali rafia. Sampai saat ini belum pernah ada perlakuan untuk mendaur ulang limbah sampah tali tafia tersebut sehingga limbah yang di hasilkan hanya ditumpuk atau ditimbun begitu saja di samping gudang kardus yang dapat dilihat pada halaman lampiran pada gambar 9. Adapun sisa hasil pembakaran limbah tali rafia yang dapat dilihat pada halaman lampiran pada gambar 10. Pekerja gudang kardus mengaku bahwa pembakaran limbah dilakukan tidak sering dikarenakan faktor malas dari para pekerja.

(28)

??

Pada saat melakukan wawancara ke masyarakat setempat tentang peranan pemilik usaha gudang kardus dalam mengatasi dampak lingkungan yang di timbulkan, masyarakat mengaku bahwa pelaku usaha kurang memperhatikan dampak dari aktivitas usaha tersebut sehingga banyak menyebabkan keluhan warga. Pelaku usaha juga kurang bertanggung jawab dengan kondisi lingkungan sekitar gudang. Sebagian warga mengatakan bahwa pelaku usaha pernah memberikan bantuan berupa material guna untuk perbaikan jalan, namun bantuan tersebut hanya diberikan satu kali saja, dan selebihnya tidak ada lagi, sehingga sampai saat ini masyarakat hanya mendapat bantuan material dari dana hasil sumbangan warga Gang Mario RT. 017 itu sendiri.

Masyarakat mengaharapkan pelaku usaha dapat ikut serta gotong royong dalam perbaikan jalan serta memberikan bantuan dana ataupun material untuk perbaikan jalan. Selain itu pelaku usaha juga dapat lebih me mperhatikan kondisi lingkungan yang kotor, limbah yang dihasilkan juga tidak ditimbun begitu saja. sejauh ini belum ada upaya warga untuk menyampaikan keluhan tersebut dikarenakan warga segan pada pemilik gudang tersebut.

Adapun kesimpulan dari tiap pertanyaan yang sudah dijawab oleh 11 orang responden dapat dilihat pada tabel 6 di halaman lampiran.

B. Pembahasan

Gudang penimbunan kardus bekas merupakan salah satu tempat pengepul kardus bekas yang tidak terpakai, sehingga tempat tersebut menjadi salah satu tempat bahan baku penyedia kardus bekas untuk didaur ulang kembali. Namun gudang kardus bekas yang ada di RT. 017 hanya menyediakan kardus bekas bukan untuk didaur ulang langsung oleh pelaku usaha, tetapi hanya dijual.

(29)

??

Gudang kardus bekas berdiri sekitar kurang lebih 3 tahun, berada di Samarinda Kalimantan Timur Jalan D.I. Panjaitan Gang Mario RT. 017 Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang dengan jumlah karyawan saat ini sebanyak 8 orang. Kardus-kardus yang didapat yaitu diambil langsung dari Gudang Besi Tua (tempat pengepul barang-barang bekas) yang beralamat di Jalan P.M Noor Samarinda, Jalan D.I.Panjai tan Samarinda, dan Jalan Merak Samarinda.

Dalam per hari gudang kardus bekas melakukan pengangkutan sebanyak 2 sampai dengan 3 kali, dengan muatan truk sebanyak 3,5 ton dan muatan mobil pickup sebanyak 1,5 ton dalam per harinya. Kemudian kardus-kardus tersebut dibawa ke tempat penimbunan kardus yang ada di Gang Mario untuk dibersihkan dan dipres. Dalam setiap pengepresan sudah ditentukan jumlah berat kardus untuk satu kali pengepresannya. Setelah itu kardus -kardus yang sudah dipres dikirim ke Jakarta yaitu pabrik daur ulang kardus selanjutnya.

Dalam setiap industri, pasti akan menimbulkan dampak. Begitu pula dengan industri gudang kardus bekas. Sejauh ini gudang kardus bekas tersebut bagi masyarakat menyebabkan kerusakan jalan yang dapat dilihat pada lembar lampiran gambar 12 sehingga menghambat aktivitas warga. Sedangkan dapat dilihat pada gambar 11 kondisi saat musim panas keadaan jalan sangat berdebu. Awalnya sebelum gudang kardus bekas berdiri di kawasan Gang Mario, keadaan jalan di gang tersebut baik-baik saja, walaupun sebelumnya memang keadaan jalan hanyalah berupa material batuan bukan aspal tetapi areal jalan hanya dilewati oleh motor dan kendaraan yang tidak memiliki beban besar. Namun demikian sebelum gudang kardus tersebut berdiri keadaan jalan tidak mengalami kerusakan seperti saat ini. Maka dari itu kendaraan yang dapat melewati area

(30)

??

jalan tersebut hanyalah kendaraan yang berjenis sepeda motor dan mobil pribadi.

Selain dampak kerusakan jalan, kondisi lingkungan juga kotor. Hal tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran gambar 18, pada gambar tersebut menunjukan keadaan lingkungan yang kotor serta menunjukkan limbah sampah yang dibiarkan begitu saja. Saat melakukan penelitian dan pengambilan data dapat dilihat pada halaman lampiran gambar 4 selain kondisi lingkungan, keadaan area dalam gudang kardus juga kurang diperhatikan sehingga sampah-sampah berserakan dimana-mana dapat kita lihat pada halaman lampiran gambar 3.

Akibat adanya usaha gudang kardus tersebut warga Gang Mario Kelurahan Gunung Lingai mendapat dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktivitas tersebut.

Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 11 orang, warga selalu mengeluh tentang lingkungan yang kotor serta jalan yang rusak, terlebih lagi saat musim hujan dapat dilihat pada lembar lampiran gambar nomor 12. Keluhan tersebut sengaja tidak pernah disampaikan pada pelaku usaha dikarenakan masyarakat mengaku mereka segan pada pemilik gudang. Menurut masyarakat pelaku usaha menyadari tentang dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan gudang kardus tersebut tetapi pemilik gudang kurang merespon tentang lingkungan dan kerusakan jalan. Pelaku usaha juga kurang bertanggung jawab dengan kondisi lingkungan sekitar gudang. Sebagian warga mengatakan bahwa pelaku usaha pernah memberikan bantuan berupa mater ial guna untuk perbaikan jalan, namun bantuan tersebut hanya diberikan satu kali saja, dan selebihnya tidak ada lagi, sehingga sampai saat ini masyarakat hanya mendapat bantuan material dari

(31)

??

dana hasil sumbangan warga setempat itu sendiri, kemudian diadakan kegiatan gotong royong perbaikan jalan dapat dilihat pada lampiran gambar 13. Warga juga pernah mengeluhkan tentang lingkungan yang kotor akibat sampah yang berserakan di lingkungan dan badan jalan. Namun tindakan yang dilakukan pekerja gudang kardus hanyalah menumpuk limbah-limbah tali rafia dan sisa pembersihan kardus di samping gudang. Terkadang mereka melakukan pembakaran limbah sampah, tetapi hal tersebut tidak rutin dilakukan sehingga limbah sampah kardus terus menerus menumpuk begitu saja hal tersebut dapat dilihat pada halaman lampiran gambar 9 dan 10. Pekerja mengakui bahwa mereka tidak mengerti bagaimana cara mengatasi limbah.

(32)

??

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kurangnya tanggung jawab pemilik gudang kardus sehingga banyaknya keluhan masyarakat tentang rusaknya jalan dan lingkungan yang kotor akibat proses pengangkutan kardus.

2. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan kardus tidak didaur ulang kembali, hanya ditimbun tanpa dilakukan proses pembakaran untuk mengurangi tumpukan penimbunan limbah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh, maka beberapa saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya pihak pemilik gudang dapat ikut serta berperan aktif dalam menjaga lingkungan warga RT.017 serta berpartisipasi dalam kegiatan gotong royong perbaikan jalan yang selalu menjadi area transportasi kegiatan gudang kardus.

2. Limbah yang dihasilkan seperti tali rafia sebaiknya dapat dimanfaatkan kembali untuk alat pengikat kardus, sehingga dapat menghemat alat pengikat kardus dan dapat mengurangi limbah yang menumpuk agar lingkungan tidak kumuh terlebih lagi saat musim hujan.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Apple. M. James, 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. ITB. Bandung.

Batubara, Rumondan Bulan, 2012. Fiber Plastic Composite dari Kertas Kardus dan Polietilena (PE) Dengan Penambahan Maleat Anhidrida (MAH) dan Benzoil Peroksida (BP).Jurnal USU Institutional Repository. Volume 2 No. 1 Ecolink, 1996. Istilah Lingkungan Untuk Manajemen.

Fakih Mansour, 1996. Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi di Dunia LSM Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Galamedia, 2011. Kurangnya Kesadaran Masyarakat dalam Memilih Sampah. (Diakses pada tanggal 22 Februari 2016).

Hutton Will, 2006.

Guardian http://theguardian.com/commentisfree/2006/oct/15/comment.china (Diakses pada tanggal 03 Maret 2016).

Wijaya, Holi Bina, 1993. Analisis Kecenderungan Perkembangan dan Dampak Penggunaan Lahan di Kotamadya.Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Volume 23/No.2 Agustus 2012. Bandung.

(34)

??

Tabel 5. Data responden No. Nama Jenis

Kelamin Umur (tahun) Pendidikan Jenis Pekerjaan Jumlah Anggota Keluarga Lama Domisili 1. Hanik Lutfiatun Perempuan 25 SD Swasta 2 1

2. Santoso Laki-Laki 54 SD Petani 2 30

3. Nuryadi Laki-Laki 44 D3 PNS 5 2

4. Muayun Perempuan 59 SD Petani 2 2

5. Sriyana Perempuan 56 SMP Wiraswasta 1 1

6. Edi

Kurniawan

Laki-Laki 33 SMA Wiraswasta 3 2

7. Agus Haryono

Laki-Laki 43 SMA Swasta 5 3

8. Jini Laki-Laki 51 SD Wiraswasta 4 3

9. Matoaji Laki-Laki 51 SD Wiraswasta 5 7

10. Sahlan Laki-Laki 59 SD Petani 5 40

11. Agus Suliyanto

Laki-Laki 36 SMA Swasta 4 2

Tabel 6. Pernyataan Responden

No. Daftar Pertanyaan Keterangan

1. Berapakah jarak kediaman saudara dari tempat gudang penimbunan kardus bekas?

± 200 meter 2. Menurut saudara keberadaan gudang

penimbunan kardus bekas bermanfaat atau tidak, berikan alasannya ?

Bagi responden gudang kardus tidak memiliki manfaat, namun sebagian responden mengatakan gudang kardus tersebut memiliki manfaat.

3. Menurut saudara apakah ada masyarakat RT.017 Kelurahan Gunung Lingai mencari rejeki dengan memanfaatkan kardus-kardus bekas di tempat gudang penimbunan kardus bekas ?

Tidak ada

4 Menurut saudara keluhan apa saja yang diduga penyebabnya berasal dari gudang penimbunan kardus bekas ?

Jalanan yang rusak dan lingkungan yang kotor akibat sampah yang berserakan.

(35)

??

Tabel 6. Lanjutan

5. Menurut saudara bagaimana peranan pemilik gudang penimbunan kardus bekas dalam mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan?

Kurang bertanggung jawab

6. Bagaimana solusi saudara dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan ?

Perbaikan jalan dan limbah hasil produksi tidak ditumpuk begitu saja

7. Apakah ada upaya dari masyarakat yang menyampaikan keluhan terhadap dampak negatif yang diakibatkan gudang penimbunan kardus bekas kepada pengelolah ?

.Sebagian responden mengatakan ada, namun beberapa responden mengatakan belum ada.

8. Apakah saudara dapat memberikan saran terhadap keberadaan gudang penimbbunan kardus bekas ?

Warga mengharapkan pelaku usaha lebih perduli terhadap dampak negatif yang ditimbulkan akibat aktivitas pekerja, serta memperhatikan lingkungan yang kotor akibat sampah kardus yang berhamburan di badan jalan

(36)

??

Tabel 7. Lembar Kuisioner A. Identitas Responden

a. Nama :

b. Jenis Kelamin : c. Tempat Tanggal Lahir :

d. Umur :

e. Alamat :

f. Pendidikan Terakhir :

g. Pekerjaan :

h. Jumlah Anggota Keluarga : i. Status Rumah Tinggal :

B. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !

1. Berapakah jarak kediaman saudara dari tempat gudang penimbunan kardus bekas ?

Jawab :

2. Menurut saudara keberadaan gudang penimbunan kardus bekas bermanfaat atau tidak, berikan alasannya !

Jawab :

3. Menurut saudara apakah ada masyarakat RT.017 Kelurahan Gunung Lingai yang mencari rejeki dengan memanfaatkan kardus-kardus bekas di tempat gudang penimbunan kardus bekas ?

Jawab :

4. Menurut saudara keluhan apa saja yang diduga penyebabnya berasal dari gudang penimbunan kardus bekas ?

Jawab :

5. Menurut saudara bagaimana peranan pemilik gudang penimbunan kardus bekas dalam mengatasi dampak lingkungan yang ditimbulkan ?

Jawab :

6. Bagaimana solusi saudara dalam menangani dampak negatif yang ditimbulkan gudang penimbunan kardus bekas ?

Jawab :

7. Apakah ada upaya dari masyarakat yang menyampaikan keluhan terhadap dampak negatif yang diakibatkan gudang penimbunan kardus bekas kepada pengelolah ?

Jawab :

8. Apakah saudara dapat memberikan saran tehadap keberadaan gudang penimbunan kardus bekas ?

(37)

??

Gambar 1. Lokasi Penelitian Gudang Penimbunan Kardus Bekas Kelurahan Gunung Lingai Kecamatan Sungai Pinang RT.017

(38)

??

Gambar 3. Keadaan Gudang Penimbunan Kardus Bekas

(39)

??

Gambar 5. Proses Pengepressan Kardus

(40)

??

(41)

??

(42)

??

Gambar 9. Limbah Yang di Timbun di Samping Gudang

(43)

??

Gambar 11. Keadaan Lingkungan Saat Musim Panas

(44)

??

Gambar 13. Kerja Bakti Perbaikan Jalan Warga RT.017

Gambar

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4. Kisaran lama tinggal responden.
Tabel 5. Data responden
Tabel 6. Lanjutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rather than a single king size mattress, adjustable beds utilize two twin mattresses side by side to allow independent control for each of the users.. This type of bed is also

5.3.1 Purata Peratus Kehadiran Murid ke Sekolah bagi Tahun Terkini.  Analisis Kehadiran murid –

Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan penelitian tentang pengaruh pemberian serbuk biji labu kuning ( Cucurbita moschata ) terhadap penurunan kolesterol total pada

Mengingat TB paru merupakan penyakit yang menular sehingga kepatuhan dalam pengobatan TB paru merupakan hal penting untuk dianalisis, serta belum adanya gambaran mengenai tingkat

The degree of load asymmetry due to eccentric filling is demonstrated and compared to the worst case observed, i.e., eccentric discharge through an orifice located at a distance of

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk

Keväällä suositaan vihreää teetä, sillä kevään uuden sadon jang-energian ajatellaan harmonisoivan kehon nousevan energian kanssa samalla kuin vihreän teen viileä

Alhamdulillahhirobbilaalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga