• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMATIAN YANG NIR BATAS SM70Z6 PROYEK AKHIR/TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMATIAN YANG NIR BATAS SM70Z6 PROYEK AKHIR/TESIS"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEMATIAN YANG NIR BATAS

SM70Z6 PROYEK AKHIR/TESIS

Pengantar Proyek Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Seni Rupa Institut Teknologi Bandung

Oleh

HERU SUSANTO NIM : 27005007

PROGRAM MAGISTER SENI RUPA

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTI'I'UT TEKNOLOGI BANDUNG

(2)

ABSTRAK

KEMATIAN YANG NIRBATAS

Oleh ; Heru Susanto NIM : 27005007

Proyek akhir yang ditempuh saat ini, merupakan proses yang linear dari perjalanan proses berkarya pada semester - semester sebelumnya. Awalnya tema besar yang diambil adalah ilusi tubuh, persoalan ketubuhan yang multi kompleks, dan permasalahan identitas, gender, politik, sosial, tradisi religi, Kemudian persoalan lebih difokuskan pada topik “Kematian yang Nirbatas” sebagai sebuah bentuk pencarian makna melalui semacam ritual tradisional, mengolah tubuh religi sebagai fenomena sosial kultural dan tradisi.

Topik ini merupakan ketertarikan penulis dalam melihat kematian sebagai fenomena sosial serta kultural, melihat sisi kehidupan setelah kematian yang menjadi batasnya; yang dalam tradisi diolah sebagai perayaan kembalinya ruh ke alam keabadian. Hal ini dapat direpresentasikan dalam ungkapan-ungkapan simbolik yang bernilai seni menjadi realitas yang baru.

Pengungkapan dalam karya lukis kemudian dipilih sebagai bentuk secara visual, yang memrepresentasikan kehidupan setelah kematian. Gagasan dasarnya dilihat dan dikaitkan dengan kehidupan setelah kematian, yang kemudian diolah dengan metodologi yang relevan, teoritis, dan empiris.

Konsep karyanya tetap pada gagasan dasarnya yaitu melihat kehidupan setelah kematian, kehidupan ruh dalam keabadian yang tak terbatas, perjalanan ruh kembali ke alam asal kehidupan dan melihat juga kematian sebagai batas untuk masuk pada kehidupan yang tak terbatas. Penggunaan idiom warna putih yang menyerupai kabut, asap bahkan merambah ke bentuk objek juga dimaksudkan menjadi konsep estetiknya. Pemakaian simbol-simbol tarian yang ditampilkan cenderung tidak atau bukan tarian kedukaan, tapi tarian yang dipenuhi nilai-nilai simbolik estetis. Kesemua hal tersebut itu menyimpulkan bahwa “Kematian yang Nirbatas” dapat dilihat sebagal hal yang tidak menakutkan tetapi sebagai perayaan yang sakral dan religius sekaligus estetis.

(3)

ABSTRACT

BORDERLESS LIFE AFTER DEATH By:

Heru Susanto NIM : 27005007

This project is a result of a variety of work done in the previous semesters. The main themes for the variety of work were varied. They were about body illusion, institution with its multi and complicated problems, and other problems related to gender aspect, political aspect, social aspect, tradition, religion, and many others. The purpose of the project was to recognize the true meaning of the borderless life after death. In order to recognized its true meaning, the traditional rituals and religion body management were used as the bases to analyze the idea of borderless life after death. Both of them were used because the idea of borderless life after death was perceived as a social-cultural phenomenon and as a tradition

In this project, death is defined as the borderline between the worldly life zone and the zone of the borderless life after death. From the point of view of tradition, death is regarded as an event to celebrate the return of the soul to the eternal realm. It can be verified by the fact that there are many artistic symbols representing death, thus making it as new reality.

In this project, a painting – as the artwork – was chosen to express the idea of borderless life after death visually. The basic idea of borderless life after death it self was analyzed using relevant methodology, theories, and empirical studies. In contrast, the concept of the artwork expressing the idea of borderless life after death was analyzed on ideas such as borderless life after death, the life of soul in the eternal realm, the travel of soul to its original realm, an death as the borderline between the zone of worldly life and the zone of borderless life after death. The use of idioms in the painting such as foggy white color, smoky white color, and some objects are for the aesthetic purpose where as the dances in the painting symbolize the aesthetical values, not sadness. Altogether, these elements construct the idea of borderless life after death.

In conclusion, death should not be perceive as a frightening phenomenon but as a sacred, religious, and aesthetic celebration.

(4)

KATA PENGANTAR

Tulisan ini merupakan tulisan Pengantar Karya yang disusun bersama karya lukis yang dibuat dalam satu kesatuan dan merupakan syarat memperoleh gelar magister Seni Rupa pada Program Magister Pasca Sarjana, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung dengan judul “Kematian yang Nirbatas”.

Tulisan Pengantar Karya merupakan penjelasan tertulis dari keseluruhan proses berkarya proyek akhir mulai dari latar belakang, permasalahan ketubuhan yang dari awal telah dijadikan tema besar analisa permasalahannya, gagasan dasar dan konsep penciptaan karya, serta kajian teori yang menjadi landasan berkarya.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada para pembimbing diantaranya:

1. Andryanto Rikrik Kusmara, M.Sn. sebagai Pembimbing I. 2. Asmudjo Jono Irianto, M.Sn. sebagai Pembimbing II.

3. Ira Idriati, M.Sn. sebagai Koordinator Tugas Akhir Karya/Tesis

4. Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. sebagai Konsultan, dan berbagai pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan masukan, bahan, dan saran mulai dari gagasan hingga selesainya keseluruhan proses tugas akhir karya.

Tulisan ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk studi yang relevan, meskipun disadari bahwa tulisan pengantar karya tugas akhir ini masih perlu penyempurnaan baik isi maupun teknik penulisannya.

Bandung, Juni 2007 Heru susanto

(5)

Seperti hal-hal lainnya Yang pernah dan selalu dialami,

Keseluruhan karya ini Dipersembahkan untuk Istri dan kedua putraku

Yang tercinta Lois Denissa

Hebron Priyo Paring Gusti Diego Puja Mring Gusti

(6)

LEMBAR PENGESAHAN

KEMATIAN YANG NIR BATAS SM.70Z6 PROYEK AKHIR

Oleh HERU SUSANTO

NIM 27005007

Disetujui dan disyahkan oleh :

______________________________________________ Tanggal : ___________ Andryanto Rikrik Kusmara, M.Sn. (Pembimbing I )

_____________________________________________ Tanggal : ___________ Asmudjo Jono Irianto, M.Sn. (Pembimbing II )

______________________________________________ Tanggal : ___________ Ira Adriati, M.Sn. (Sekretaris Program Magister Seni Rupa)

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis sangat berterima kasih kepada :

- Tuhan Yang Mahakasih dan pemurah yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis untuk menyelesaikan studi pada pendidikan program pasca Sarjana Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung.

- Prof. Dr. Setiawan Sabana, MFA. yang dari semula mendukung dan

merekomendasikan penulis untuk studi lanjut di Program Pasca Sarjana Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.

- Dr. Priyanto Sunarto, atas dukungan dan rekomendasinya kepada penulis untuk meningkatkan pembelajaran lebih lanjut pada program Pasca Sarjana Seni Rupa Institut Teknologi Bandung.

- Ira Adriati, M.Sn. sebagai Sekretaris Program Magister Seni Rupa yang dengan kedisiplinan dan kesabarannya mengikuti perkembangan penulis dalam proses studi lanjut di Program Pasca Sarjana Seni Rupa Institut Teknologi Bandung. - Andryanto Rikrik Kusmara, M.Sn. sebagai Pembimbing I, atas segala saran,

bimbingan dan nasehatnya selama proses berlangsung, baik selama proses berkarya maupun selama penulisan pengantar Karya Tugas Akhir.

- Drs. Asmudjo Jono Irianto, M.Sn. sebagai Pembimbing II, atas segala saran, bimbingan dan nasehatnya selama proses berlangsung baik selama proses berkarya maupun selama penulisan pengantar Karya Tugas Akhir.

- Drs. Tisna Sanjaya, M.Sch. sebagai konsultan, atas segala saran, bimbingan dan nasehatnya dalam proses berkarya dan dalam menumbuhkan semangat berkarya yang lebih berani dan berbobot kepada penulis.

- Dikdik Sayahdikumullah, M.Sn. sebagai Reader yang dengan kesabarannya membimbing penulis agar dapat menyajikan pengantar Karya Tugas Akhir dalam format ilmiah yang baku

- Rektorat, Dekanat beserta seluruh jajaran Staf Jurusan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, yang telah memberi dukungan baik secara moril maupun spirit kepada penulis dalam studi lanjut ini

(8)

- Segenap petugas Tata Usaha dan petugas Perpustakaan ITB yang dengan tulus memberi pelayanan yang dibutuhkan oleh penulis dalam keseluruhan proses studi lanjut ini.

- Teman-teman yang telah memberi bantuan dan dorongan untuk menyelesaikan tugas akhir ini :

• Ismet yang telah membantu dalam proses pameran tunggal

• Mahasiswa Jurusan Seni Murni UK Maranatha yang telah membantu dalam proses berpameran.

• Rekan-rekan seangkatan Pasca Sarjana Seni Rupa ITB, yang dari padanya penulis mendapat motivasi belajar dan semangat dalam studi lanjut ini

• Istriku terkasih Lois Denissa atas segala bantuan, dorongan, kesabaran dan pengertiannya.

• Kedua putraku, Hebron Prio Paring Gusti dan Diego Puja Mring Gusti atas segala pengertiannya.

(9)

DAFTAR ISI

BAB Halaman

Abstrak... i

Abstract... ii

Kata Pengantar ... iii

Lembar Persembahan... iv

Lembar Pengesahan ... v

Ucapan Terima Kasih ... vi

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar ... I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.1.1 Memahami Seni ... 1

1.1.2 Melihat Realitas Sosial tentang Tubuh ... 3

1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3. Lingkup Masalah ... 6 1.4 Tujuan Berkarya ... 6 1.5 Sistematika Penulisan ... 7 II KAJIAN TEORI 2.1 Tubuh ... 10 2.1.1 Tubuh Biologi/Fisik ... 11 2.1.2 Tubuh Sosial... 12 2.2 Kematian ... 13 2.3. Realisme ... 17

2.4 Perbandingan Seni Rupa Modern dan Seni Rupa Kontemporer ... 19

2.5 Kaji Banding... 21

(10)

3.1 Gagasan Berkarya ... 23 3.1.1 Tematik ... 24 3.1.2 Estetik... 28 3.2 Proses Berkarya ... 36 IV TINJAUAN KARYA ... 39 V KESIMPULAN ... 52 DAFTAR PUSTAKA ... 55

(11)

DAFTAR GAMBAR

BAB Halaman

I Gambar 1.1 Bagan Alur Proses Penciptaan Karya ... 9

II Gambar 2.1 Bagan Perbandingan Seni Rupa Modern dan Seni Rupa Kontemporer (Dharsono Sony Kartika).... 20

II Gambar 2.2 Jesus Christ in His Tomb.... 21

II Gambar 2.3 Mother with Dead Child.... 22

III Gambar 3.1 Catatan Kaki Tubuh yang ditinggalkan, Tubuh yang Dikorbankan.... 27

IV Gambar 4.1 Pengantar Perjalanan.... 40

IV Gambar 4.2 Tari Perjalanan.... 42

IV Gambar 4.3 Berdiri Aku di sana.... 44

IV Gambar 4.4 Terus Berjalan... 46

IV Gambar 4.5 Menghitung Langkah Pasti ... 49

Referensi

Dokumen terkait

Cabang Palembang telah menetapkan prosentase sendiri dalam sistem bagi hasil mudharabah pada Produk Takaful Dana Pendidikan antara nasabah dan perusahaan sebesar

Pemilihan model pembelajaran tersebut didasarkan oleh adanya penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Besse (2014) dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe

Perlakuan penambahan gel buah okra memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadapkadar air, kadar abu, kadar serat, warna dan tekstur secara deskriptif tetapi

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dim.aksud pada ayat (2), Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dibantu oleh Tim Pengelola e- MPA yang paling

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu kualitas audit berpengaruh sebesar 23,7% terhadap manajemen laba, sedangkan 100 – 23,7% sisanya

Analitycal Hierarchy Process (AHP) Adalah metode untuk memecahkan suatu situasi yang komplek tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam susunan yang hirarki, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan berdasarkan dimensi SERVQUAL, yang terdiri dari Tangibles, Reliability, Responsiviness, Assurance

dengan saran karena Kongregasi tidak memiliki pedoman keuangan,. sistem sentralisasi Kongregasi yang perlu penataan, dan