• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1. Waktu dan Tempat Alat dan Bahan. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3.1. Waktu dan Tempat Alat dan Bahan. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODOLOGI

3.1.

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011 sampai Juni 2011. Kegiatan yang dilakukan meliputi pengambilan data di lapangan, studi pustaka, dan anlisis data perhitungan, dan pembuatan laporan (skripsi). Penelitian ini bertempat di pabrik teh PTPN VII Perkebunan Gunung Mas, Cisarua-Bogor, Jawa Barat.

3.2.

Alat dan Bahan

3.2.1. Peralatan yang Digunakan

1. Sound Level Meter

Adalah alat untuk mengukur kebisingan yang terjadi di dalam gedung pabrikasi, gedung material, dan juga pada area di sekitar mesin.. Alat ini terdiri dari microphone, amplifier, dan indicating meter. SLM mengubah fluktuasi tekanan suara ke dalam sinyal elektrik yang menampilkan angka-angka amplitudo dari sinyal (Lipscomb, 1978). Hasil pengukuran diperoleh dalam satuan deciBel (dB). Satu desibel ekiuvalen dengan sepersepuluh Bel. Huruf "B" pada dB ditulis dengan huruf besar karena merupakan bagian dari nama penemunya, yaitu Bell. Alexander Graham Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia, Britania Raya, 3 Maret 1847 dan meninggal di Beinn Bhreagh, Nova Scotia, Kanada, 2 Agustus 1922 pada umur 75 tahun. Dia adalah seorang ilmuwan, pencipta, dan pendiri perusahaan telepon Bell. Selain karyanya dalam teknologi telekomunikasi, ia juga menyumbangkan kemajuan penting dalam teknologi penerbangan dan hidrofoil.

(2)

21 2. Stopwatch,

Digunakan untuk mengukur waktu atau durasi.

Gambar 5. Stopwatch 3. Meteran

Digunakan untuk mengukur dan memetakan ruangan.

Gambar 6. Meteran

4. Komputer, kalkulator, alat tulis, dan beberapa perlengkapan yang mendukung untuk pencatatan dan pengolahan data.

3.2.2. Subjek

Subjek dalam penelitian ini terdiri dari operator yang bekerja bersentuhan langsung dan berada di sekitar mesin. Perspektif objektif karyawan dianalisis secara desktiptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran tanpa dilakukan analisis lanjutan yang bersifat kuantitatif. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dibutuhkan minimal 10 % dari total populasi untuk dijadikan sampel.

(3)

22 3.2.3. Objek

Objek yang dianalisis adalah kondisi kebisingan keseluruhan pada proses penggilingan, pengeringan, dan sortasi di pabrik teh PTPN VIII Perkebunan Gunung Mas yang dipengaruhi oleh suara-suara yang dihasilkan oleh mesin-mesin yang berada di area tersebut.

3.3.

Metode Penelitian

3.3.1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian digunakan sebagai acuan dalam langkah-langkah penelitian seperti pada Gambar 7. Proses pengolahan teh dilakukan menggunakan mesin-mesin produksi yang menghasilkan getaran jika sedang beroperasi. Getaran-getaran yang dihasilkan dari mesin-mesin tersebut menimbulkan kebisingan. Kebisingan yang terjadi di dalam ruang pengolahan harus dikendalikan, ddengan cara pengukuran kebisingan. Hasil pengukuran kebisingan dianalisis, kemudian nilai kebisingan tersebut ditentukan waktu aman bekerja di dalam ruangan bising sesuai dengan standar keamanan yang telah ditentukan.

(4)

23 Gambar 7. Rancangan penelitian

Mesin-mesin produksi menghasilkan Getaran

Kebisingan di dalam ruangan

Membuat grid pada setiap ruangan,dan menentukan koordinat posisi dari titik pengukuran sebagai x dan y

Pengukuran kebisingan secara langsung, dan nilainya

dijadikan sebagai z untuk diinput ke dalam software

Analisis kebisingan

Standar keamanan kebisingan

Durasi maksimal berada dalam ruangan Arah mikrofon SLM searah

pada sumber kebisingan dengan tinggi pengukuran mendekati telinga operator

Posisi pekerja bekerja di dalam ruangan, serta membuat zona aman

dan zona berbahaya akibat kebisingan Data subjektif dari subjek Melakukan wawancara secara langsung, dan pembagian kuisioner Evaluasi hasil kuisioner dan dampak

negatif yang dirasakan subjek akibat kebisingan Pengambilan data

(5)

24 3.3.2. Tahap Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan penelitian dilakukan pengambilan data percobaan untuk mengetahui tingkat kebisingan pada seluruh ruangan dan menentukan ruangan-ruangan yang akan menjadi objek penelitian. Ruangan yang menjadi objek penelitian adalah ruangan yang tingkat kebisingannya melebihi nilai ambang batas. Kemudian menentukan titik-titik lokasi pengukuran pada setiap ruangan. Selain itu, tahap pendahuluan juga bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada pekerja prosedur dalam pengambilan data dan mengakrabkan diri pada pekerja.

3.3.3. Tahap Pengambilan Data

Pengambilan data di lapangan bertujuan untuk mendapatkan data primer, sedangkan data sekunder yang diperlukan akan diperoleh melalui literatur. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan meletakkan Sound Level Meter di titik-titik pengukuran yang telah ditetapkan. Pengukuran dilakukan dengan cara memetakan tingkat kebisingan yang jarak setiap titknya 1 meter. Metode ini juga sering disebut metode “grid”. Jadi dalam pengukuran lokasi dibagi menjadi beberapa kotak yang mempunyai jarak dan ukuran yang sama yaitu 1x1 m. Adapun lokasi pengukurannya adalah sebagai berikut:

3.3.3.1. Ruang Penggilingan

Pada ruangan ini titik pengukuran kebisingan yang diukur sebanyak 343 titik pengukuran dengan jarak 1x1 meter.

3.3.3.2. Ruang Pengeringan

Pada ruangan ini titik pengukuran kebisingan yang diukur sebanyak 212 titik pengukuran dengan jarak 1x1 meter.

3.3.3.3. Ruang Sortasi

Pada ruangan ini titik pengukuran kebisingan yang diukur sebanyak 192 titik pengukuran dengan jarak 1x1 meter.

Pada masing-masing titik diukur tingkat kebisingannya dengan mengambil beberapa titik pengukuran yang dilakukan sebanyak 10 kali pengulangan dengan interval waktu 10 detik. Pengukuran kebisingan dilakukan dengan tinggi alat pada saat pengukuran ± 120 cm dari lantai. Pengukuran pada tiap titik juga dilakukan pada waktu-waktu yang mewakili tiap shift kerja yaitu shift 1 (pukul 08.00-15.00 WIB), dan shift 2 (pukul 04.00-07.00 WIB). Pemetaan pola kebisingan diperoleh dengan mengikuti kaidah kontur, yaitu membuat garis-garis yang menghubungkan tingkat kebisingan yang sama. Dengan mengikuti kaidah koordinat X,Y,Z dimana X,Y adalah koordinat posisi dari titik pengukuran, sedangkan Z adalah nilai ukur kebisingan pada suatu titik. Selanjutnya data koordinat X,Y,Z sebagai data input ke Software Golden Surfer 8.

(6)

25

Titik-titik pengukuran

Gambar 8. Sketsa titik-titik pengukuran

Kemudian dilakukan survey dengan membagikan kuisioner kepada beberapa pekerja. Data dari kuisioner juga sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Pembagian kuisioner ini bertujuan untuk mengetahui keluhan-keluhan dan dampak yang ditimbulkan dari kondisi lingkungan kerja. Kuisioner-kuisioner diberikan kepada para pekerja yang bekerja di dalam pabrik, dimana kuisioner akan diberikan pada beberapa pekerja pada setiap bagian pabrik. Hasil kuisioner akan dijadikan referensi subjektif dari para pekerja yang bersangkutan dalam kaitannya dengan dampak kondisi lingkungan kerja yang dirasakan dalam bentuk prosentase.

3.3.4. Tahap Pengolahan Data

Data-data yang telah didapat melalui pengukuran, diolah menggunakan rumus: SPL = 20 log (P/Pref) ...(6)

Dimana:

SPL (sound pressure level) : tingkat tekanan kebisingan (dB) P : tekanan suara yang bersangkutan (N/m2) Pref : tekanan suara referensi (0.0002 dyne/cm

2

= 2 x 10-5 N/m2)

Data yang telah diolah kemudian digunakan sebagai input dalam pembuatan peta kontur kebisingan. Untuk ploting nilai kebisingan pada peta kontur dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Golden Software Surfer 8. Dari peta kontur yang dihasilkan, dapat dianalisis pola dan karakteristik sebaran kebisingan di masing-masing lokasi yang telah ditentukan.

Hasil data pengukuran kebisingan dianalisis untuk menentukan lama waktu maksimum yang aman yang diperbolehkan bagi pekerja yang berada dimasing-masing ruangan dengan cara interpolasi dari standar kebisingan yang ada pada tabel 5. Apabila lama waktu yang diperbolehkan tidak memenuhi 8 jam kerja/hari, perlu dilakukan analisis pemilihan alat pelindung telinga yang dapat mereduksi kebisingan yang

x

y

(7)

26 melebihi nilai ambang batas tersebut sehingga pekerja dapat bekerja 8 jam kerja/hari pada lokasi tersebut dengan aman.

Ada banyak software yang bisa digunakan untuk pembuatan kontur. Software tersebut antara lain golden software surfer 8, autocad, global mapper, dan arc map. Kelebihan golden software surfer 8 dari ketiga software tersebut adalah:

1. Terdapat fitur di dalam golden software surfer 8 yaitu terdapat worksheet yg memudahkan dalam pegambaran kontur.

2. Selain fitur worksheet, golden software surfer 8 juga mendukung file excel. 3. Golden software surfer 8 lebih banyak dipakai dalam pembuatan kontur.

4. Golden software surfer 8 menyediakan lebih banyak gridding method. Metode gridding di dalam surfer menghasilkan kontur yang akurat, permukaan, gambar rangka, vektor, gambar, dan peta berbayang dari data XYZ yang telah dimiliki. 5. Pengoperasian golden software surfer 8 lebih mudah.

Selain itu, penggunaan golden software surfer 8 dalam penelitian dikarenakan pengoperasian software ini telah dipelajari sebelumnya di mata kuliah Ilmu Ukur Wilayah, sehingga dalam proses pengolahan dan pembuatan kontur tidak dibutuhkan waktu yang lama karena semua cara pengoperasiannya telah dipahami. Ketiga software lainnya yaitu autocad, global mapper, dan arc map bisa digunakan untuk membuat kontur hanya saja butuh waktu untuk memahami cara pengoperasiannya, dan diperlukan data-data yang berbeda untuk penginputan ke dalam software. Dalam penelitian ini, data yang di ukur adalah data X,Y,dan Z yang akan di olah menggunakan software excel kemudian data hasil olahan tersebut di masukkan ke dalam golden software surfer 8.

Gambar

Gambar 4. Sound Level Meter IEC 651 Type II
Gambar 6. Meteran
Gambar 8. Sketsa titik-titik pengukuran

Referensi

Dokumen terkait

Router merupakan perangkat keras jaringan komputer yang dapat digunakan untuk menghubungkan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan yang sama atau berbeda.

Melalui kegiatan UMN Scouting Challenge 2013, Racana ISBANDIEN pangkalan Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah mengajak anggota Pramuka di Gugusdepan yang

Bahan yang digunakan adalah salak pondoh nglumut yang merupakan salak khas Banjarnegara dengan variasi perendaman menggunakan Natrium metabisulfit, Kalsium hidroksida dan

Dengan melihat gambaran morfologi pada sediaan yang kami dapatkan pada penelitian ini kami berpendapat bahwa pewarnaan imunositokimia ini bisa meningkat- kan akurasi

Maka sesuai kasus posisi diatas, penulis akan membahas mengenai perlindungan konsumen terhadap penyandang disabilitas yang menggunakan jasa transportasi udara dengan

Dalam membuka sebuah bisnis banyak orang yang tidak menganalisa peluang, resiko dan pemetaan usaha sehingga mereka membuka usahanya hanya dengan menggunakan keinginan mereka

Mekanisme ini untuk memberikan tenggang waktu kepada BAZ Kota Mojokerto dalam mengumpulkan besaran potensi zakat dan juga untuk mencari orang-orang yang berhak menerima zakat

Kemudian dari wawancara terlihat guru MIN 1 dan MIN 4 sudah mempersiapkan perencanaan mengajar sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yaitu dengan menyiapkan