• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KRONJO NOMOR :445/57/UKP/PKM-KRJ/2016 TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KRONJO NOMOR :445/57/UKP/PKM-KRJ/2016 TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

DINAS KESEHATAN

PUSKESMAS KRONJO

Jalan Raya Kronjo-Balaraja KM.01 Kronjo Tangerang 15550 Telp 021-59390764 E-mail : puskesmas_konjo@yahoo.com

KEPUTUSAN

KEPALA PUSKESMAS KRONJO NOMOR :445/57/UKP/PKM-KRJ/2016

TENTANG

PELAYANAN LABORATORIUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA PUSKESMAS KRONJO,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan laboratorium kesehatan di Indonesia diselenggarakan oleh berbagai jenis laboratorium dan pada berbagai jenjang upaya pelayanan kesehatan, yang diantaranya diselenggarakan oleh Laboratorium Puskesmas;

b. bahwa agar mampu menjawab tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang tepat, akurat, dan profesional, Laboratorium Puskesmas harus meningkatkan mutu pelayanan serta dapat menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. bahwa berdasakan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b Perlu menentapkan keputusan kepala puskesmas Kronjo tentang Pelayanan Laboratorium;

Mengingat : 1.UU Nomor36Tahun 2009, tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063;

2. Peraturan Menteri Kesehatan No.657/MENKES/PER/VIII/2009 Tentang Pengiriman Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya.

(2)

3. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/MENKES/SK/III/2003 Tentang Laboratoriumorium Kesehatan;

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas;

5. Keputusan Menteri Kesehatan No.1674/MENKES/SK/XII/2005 Tentang Pedoman Jejaring Pelayanan Laboratorium Kesehatan;

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 37 tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KRONJO TENTANG PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KRONJO

Kesatu : Pelayanan Laboratorium Puskesmas Kronjo sebagaimana tersebut didalam lampiran di bawah ini.

Kedua : Pelayanan Laboratorium sebagai acuan dalam memberikan pelayanan laboratorium kepada publik.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di ; Kronjo

Pada Tanggal 2016

KEPALA PUSKESMAS KRONJO

(3)

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KRONJO NOMOR :445/57/UKP/PKM-KRJ/2016

TENTANG : PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KRONJO

I. PENDAHULUAN

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan dan mempunyai peran besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di atas.

Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari pelayanan kesehatan perseorangan primer dan pelayanan kesehatan masyarakat primer. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pilihan. Oleh karena upaya pelayanan Laboratorium Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan laboratorium di Puskesmas.

Adapun rincian kegiatan untuk masing-masing upaya ditetapkan berdasarkan kondisi dan permasalahan kesehatan masyarakat setempat, dengan tetap berprinsip pada pelayanan secara holistik, komprehensif dan terpadu dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Saat ini Puskesmas sudah merata di seluruh Indonesia, dan setiap kecamatan telah memiliki minimal satu Puskesmas. Puskesmasmemberikan kontribusi yang sangat berarti untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun demikian belum diikuti dengan peningkatan mutu pelayanan dan keterjangkauan oleh seluruh masyarakat. Dengan makin berkembangnya teknologi kesehatan, meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adanya transisi epidemiologi penyakit, perubahan struktur demografi, otonomi daerah, serta masuknya pasar bebas, maka Puskesmas diharapkan mengembangkan dan meningkatkan mutu layanannya. Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang optimal, maka diperlukan kegiatan yang dapat menentukan diagnosa penyakit secara pasti yaitu pelayanan laboratorium yang bermutu.

(4)

Laboratorium Puskesmas melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebaran penyakit, kondisi kesehatan, atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

II. KETENAGAAN

UntukdapatmelaksanakanfungsinyadanmenyelenggarakanupayawajibPuskesmas, saatinimemilikipolaketenagaansebagaiberikut :

No JenisTenaga Kualifikasi Jumlah

1 Penanggung jawab Dokter 1

2 TenagaTeknis AnalisKesehatan 1 3 Tenaga Non Teknis Minimal SMU/ Sederajat 0

III. SARANA PRASARANA, PERLENGKAPAN DAN PERALATAN A. Sarana

Gambaransaranaberkaitan dengan fisik bangunan/ruangan LaboratoriumPuskesmas Kronjoadalahsebagaiberikut:

1. Ukuran ruang 3x4 m2.

2. Langit-langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.

3. Dinding berwarna terang, keras, tidak berpori, kedap air, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (keramik).

4. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang, dan mudah dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia (epoxi,vinyl).

5. Pintu memiliki lebar bukaan 80 x 200 cm yang terdiri dari satu daun pintu dengan ukuran 80 cm dan 200 cm.

6. Terdapat area bak cuci atauwastafel.

B. Prasarana

GambaranPrasarana di laboratoriumPuskesmas Kronjo adalahsebagaiberikut : 1. Pencahayaantersediadenganbaik

2. SirkulasiUdararuangantersediadenganbaik 3. SuhuRuangan, terpasang AC

(5)

5. TempatPembunganDahaktersediatempatterbuka

6. PembuanganLimbahCairterhubungdenganInstalasiPengelolaanLimbahCair ( IPAL)

7. PembuanganLimbahpadat MOU denganDinasKesehatanKabupatenTangerang.

C. Perlengkapan 1. TersediaMejapengambilansampeldarah 2. TersediaKursipetugaslaboratoriumdankursipasien 3. TersediaMejapemeriksaan 4. TersediaLemari alat 5. TersediaLemaripendingin (refrigerator) DaftarPeralatanPelayananPemeriksaanLaboratoriumPuskesmas Kronjo

No Nama peralatan Ada/Tidak

1 Hematologilizer(Sysmex Poch 100i) Ada

2 Centrifuge Ada

3 Mikroskop Ada

4 Biolizer Ada

5 Pipet westergreen (LED) Ada 6 Rak tabung westergreen Ada 7 Reagen Ziehl nelson (BTA) Ada 8 Reagen Golongan darah Ada

9 Reagen widal Ada

10 Reagen kit HIV Ada

11 Pipet otomatis Ada

12 Reagen HCG Ada

13 Strip urin 3 Parameter Ada 14 Strip urin 10 Parameter Ada

IV . KEGIATAN PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMA KRONJO A. Alur Pemeriksaan Laboratorium

(6)

B. Jenis – JenisPemeriksaanPelayananLaboratoriumPuskesmas Kronjo

JenisPelayananLaboratorium yang ada di Puskesmas Kronjo antaralain :

a) Hematologi :

1. Hemoglobin (Easy Touch)

2. DarahRutin( Hemoglobin, hematokrit, LekositdanTrombosit).

3. DarahLengkap (Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Trombosit, Lekosit, LED (LajuEndapDarah)

b) Kimia Klinik :

1. Glukosa 2. Asam Urat

(7)

1. BTA ( Basil Tahan Asam)

d) Immunologi / Serologi:

1. Golongan darah, 2. Widal,

3. Rapid Tes Hbs Ag, 4. Rapid Tes HIV.

e)Urinalisa :

1. Tes Kehamilan (HCG)

2. Makroskopis (Warna, Kejernihan, pH, Berat Jenis, Protein, Glukosa, Bilirubin, Urobilinogen, Keton, Nitrit, Lekosit, Eritrosit.

3. Mikroskopik (SedimenUrin).

C. Rujukan

Dalam melaksanakan pemeriksaan specimen yang tidak tersedia atau tidak mampu melakukan pemeriksaan di Laboratorium Puskesmas, maka specimen atau pasien di kirim ke laboratorium lain (dirujuk) ke Laboratorium yang sudahber PKS dengan Laboratorium Puskesmas Kronjo:

1. Spesimen yang akan dirujuk, dikirim dalam bentuk yang relatif stabil dengan persyaratan pengiriman spesimen antara lain:

a. Waktu pengiriman tidak melampaui masa stabilitas spesimen. b. Tidak terkena sinar matahari langsung

c. Kemasan memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label bertuliskan ”Bahan Pemeriksaan Infeksius” atau ”Bahan Pemeriksaan Berbahaya. 2. Spesimen yang dirujukdiberi label berisi nomor spesimen, nama, umur, jenis kelamin,

alamat, tanggal pengambilan specimen pada badan wadah. 3. Spesimen yang dirujuk disertai formulir pengiriman data pasien.

D. Pencatatan Dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan hasil laboratorium baik dengan hasil normal, kritisdan CITO di lakukan pada :

a. Buku Register Laboratorium b. Buku Permintaan Pemeriksaan

(8)

c. Buku Rujukan

d. Formulir Hasil Laboratorium

Pelaporan disampaikan secara berkala ke Dinas Kesehatan KabupatenTangerang berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi pencatatan harian. Laporan triwulan, semester, dan tahunan sesuai ketentuan yang berlaku. Pelaporan hasil laboratorium untuk penyakit tertentu menggunakan formulir baku yang sudah ditentukan oleh program.

V. JAM PELAYANAN LABORATORIUM PUSKESMAS KRONJO A. Jam Pelayanan

Senin – Kamis : 08.00 – 14.00 WIB Jumat : 08.00 – 12.00 WIB Sabtu : 08.00 – 11.30 WIB

B. WaktuPenyerahanHasilPemeriksaanPelayananLaboratorium

1. DarahLengkap : 60 Menit 2. Hemoglobin (Easy Touch) : 10 Menit 3. LED ( LajuEndapDarah) : 60 Menit 4. DarahRutin : 30 Menit 5. Glukosa : 10 Menit 6. Asam Urat : 15 Menit 7. BTA ( Basil Tahan Asam) : 120 Menit 8. Golongan darah : 10 Menit 9. Widal : 60 Menit 10. Rapid TesHbs Ag : 60 Menit 11. Rapid TesHIV : 60 Menit

12.

Tes Kehamilan (HCG) : 15 Menit

13.

Urine Lengkap : 60 Menit

C. WaktuPenyerahanhasilLaboratorium CITO

Setelah mendapatkan instruksi pemeriksaan laboratorium Cito dilakukan pemeriksaan laboratorium secepatnya,setelah ada hasil langsung dilaporkan ke pengirim.

(9)

Jenis Pelayanan Laboratorium beresiko tinggi di Laboratorium Puskesmes Kronjo antaralain : BTA, HIV, Hepatitis.

A. ProsedurKerja

Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium Puskesmas dapat menimbulkan bahaya / resiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya. Untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam melaksanakan praktek laboratorium yang benar, petugas laboratorium mengerti dan melaksanakan upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan di laboratorium.

Kemudian untuk pencegahan tersebut, petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja dan Jas laboratorium yang bersih dipakai terus-menerus selama bekerja dalam laboratorium dan dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium. Petugas mencuci tangan secara higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah selesai melakukan aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju proteksi sebelum meninggalkan ruanglaboratorium.

B. PengelolaanSpesimen

 Setiap specimen diperlakukan sebagai bahan infeksius.

 Setiap petugas mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan, pengiriman dan pengolahan specimen dengan benar.

 Semua specimen darah dan cairan tubuh disimpan pada wadah yang memiliki konstruksi yang baik

 Setiap orang yang memproses specimen darah dan cairan tubuh (contoh: membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung tangan dan masker.  Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci tangan dan mengganti

sarung tangan.

C. Pengelolaan Limbah Beresiko Tinggi

 Limbah padat seperti Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius dan dikumpulkan dalam safety box dan dikelola oleh pihak ketiga yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan.

 Sedangkan Limbah cair infeksius ditangani dengan dialirkan ke Instalasi Pengelolaan Limbah Cair puskesmas Kronjo.

(10)

VII. KESELAMATAN KERJA DAN PENGGUNAAN APD

Kegiatan pencegahan bahaya atau resiko terhadap petugas yang berada di dalam Laboratorium maupun lingkungan sekitarnya merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium. Beberapa hal yang perlu diperhatikan:

A. Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja

1. Desain tempat kerja yang menunjang K3

 Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan proses kerja di laboratorium;

 Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara kerja;  Pencahayaan cukup dan nyaman;

 Ventilasi cukup dan sesuai;

 Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah dijangkau jika diperlukan;

 Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya; 2. Sanitasi Lingkungan

 Semua ruangan bersih, kering dan higienis;

 Tersedia tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi dengan kantong plastik dan diberi tanda khusus;

 Tata ruang laboratorium baik sehingga tidak dapat dimasuki/ menjadi sarang serangga atau binatang pengerat;

 Tersedia tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan dibersihkan secara teratur;

 Petugas laboratorium tidak diperbolehkan makan dan minum dalam laboratorium;

B. Proses kerja, Bahan, dan Peralatan Kerja

1. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja,seperti : Tempat cuci tangan dengan air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran. 2. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas laboratorium, masker, sarung

tangan, alas kaki tertutup) yang sesuai selama bekerja.

3. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus-menerus selama bekerja dalam laboratorium dan harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium (hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi infeksi).

4. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih. Kaca pecah, jarum atau benda tajam dan barang sisa laboratorium ditempatkan di bak / peti dalam laboratorium dan diberi keterangan.

5. Sarung tangan bekas pakai ditempatkan dalam bak / peti kuning (menjadi limbah medis / infeksius) yang diberi tanda khusus.

(11)

7. Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet, gunakan karet penghisap. 8. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada penanggung jawab

Laboratorium.

9. Tas / kantong / tempat sampah ditempatkan di tempat yang ditentukan.

 Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai limbah infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.

 Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai melakukan kegiatan laboratorium

10. Pengelolaan bahan kimia yang benar

 Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan bahan kimia yang benar (antara lain penggolongan bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh tercampur, efek toksik dan persyaratan penyimpanan.

 Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan kimia dan mempunyai pengetahuan serta ketrampilan untuk menangani kecelakaan.

 Semua bahan kimia yang ada harus diberi label etiket dan tanda peringatan yang sesuai.

VIII. REAGENSIA

A. JENIS REAGEN ESENSIAL DAN BAHAN LAIN YANG HARUS TERSEDIA

NO NAMA REAGEN JENIS PEMERIKSAAN

1. Poch Pack D Diluent DarahRutin 2. Poch Pack L DarahRutin 3. Cell Clean DarahRutin 4. Hematology Control Low (Eight Check) DarahRutin 5. Hematology Control Normal (Eight Check) DarahRutin 6. Hematology Control High (Eight Check) DarahRutin

7. Natrium Citrat LED 8. Salmonella Typhi O Widal 9. Salmonella Paratyphi AO Widal 10. Salmonella Paratyphi BO Widal 11. Salmonella Paratyphi CO Widal 12. Salmonella Typhi H Widal 13. Salmonella Paratyphi AH Widal 14. Salmonella Paratyphi BH Widal 15. Salmonella Paratyphi CH Widal

(12)

17. Antigen B GolonganDarah 18. Antigen AB GolonganDarah 19. Antigen D (Rhesus) GolonganDarah 20. Cholesterol Kolesterol

21. Glucose GulaDarah

22. HDL Cholesterol (Precipitant) Kolesterol HDL 23. LDL Cholesterol (Direct) Kolesterol LDL 24. Triglycerides Trigliserid

25. Uric Acid AsamUrat

26. Urin 10 Parameter Urine LengkapMakroskopis 27. Anti HIV SD ½ HIV

28. Anti HIV Oncoprobe HIV

29. ZiehlNeelsen BTA

30. PPTest Test Kehamilan 31. Easy Touch Glucose Stik GulaDarahStik 32. Easy Touch CholesterolStik KolesterolStik 33. Easy TouchUric Acid Stik AsamUratStik 34. Tabung EDTA Darah rutin

35. Tip Kuning -36. Tip Biru -37. Alkohol 70 % -38. Tissue -39. Hypoclorit -40. Plester -41. Spuit 3 cc -42. Blood Lancet -43. Object Glass -44. Deck Glass

-45. Pot Dahak Sputum

46. Pot Urine Urine

47. Handscoond APD

48. Masker APD

(13)

-50. Tisu

-B. BATAS BUFFER STOCK UNTUK MELAKUKAN ORDER

NO NAMA REAGEN UKURAN/ JUMLAH (pieces) JMLH TEST RATA2 JMLH PASIEN PERBULAN

1. Poch Pack D Diluent 5 L 200 Test 200 pasien 2. Poch Pack L 500 ml 200 test 200 pasien 3. Cell Clean 50 ml 200 test 200 pasien 4. Hematology Control Low (Eight Check) 1,5 ml 4 Test 2xcontrol 5. Hematology Control Normal (Eight Check) 1,5 ml 4 Test 2xcontrol 6. Hematology Control High (Eight Check) 1,5 ml 4 Test 2xcontrol 7 Natrium Citrat 100 pcs 100 Test 129 pasien 8 Salmonella Typhi O 5 ml 200 Test 121 test 9 Salmonella Paratyphi AO 5 ml 200 Test 121 test 10 Salmonella Paratyphi BO 5 ml 200 Test 121 test 11 Salmonella Paratyphi CO 5 ml 200 Test 121 test 12 Salmonella Typhi H 5 ml 200 Test 121 test 13 Salmonella Paratyphi AH 5 ml 200 Test 121 test 14 Salmonella Paratyphi BH 5 ml 200 Test 121 test 15 Salmonella Paratyphi CH 5 ml 200 Test 121 test 16 Antigen A 100 ml 90 test 47 pasien 17 Antigen B 100 ml 90 test 132 pasien 18 Antigen AB 50 ml 32 test 3 pasien 19 Antigen D (Rhesus) 50 ml 32 test 3 pasien 20 Cholesterol 100 ml 90 test 25 pasien 21 Glucose 25 pcs 25 test 10 pasien 22 HDL Cholesterol (Precipitant) 100 pcs 100 test 70 pasien 23 LDL Cholesterol (Direct) 50 pcs 50 test 1 pasien 24 Triglycerides 100 pcs 100 test 1 pasien 25 Uric Acid 100 ml 50 Slide 253 slide 26 Urin 10 Parameter 100 pcs 100 test 10 pasien

(14)

27 Anti HIV SD ½ 50 pcs 50 test 10 pasien 28 Anti HIV Oncoprobe 25 stik 25 test 10 pasien 29 ZiehlNeelsen 10 stik 10 test 10 pasien 30 PPTest 25 stik 25 test 10 pasien 31 Easy Touch Glucose Stik 100 pcs - 200 pcs 32 Easy Touch CholesterolStik 100 pcs - 409 pcs 33 Easy Touch Uric Acid Stik 1000 pcs - 500 pcs 34 Tabung EDTA 500 pcs - 300 pcs 35 Tip Kuning 100 ml - 300 ml

36 Tip Biru 1 Rol - 5 Rol

37 Alkohol 70 % 1 L - 500 ml

38 Tissue 1 Rol - 3 Rol

39 Hypoclorit 100 pcs - 550 pcs 40 Plester 100 pcs - 75 pcs 41 Spuit 3 cc 100 pcs - 30 pcs 42 Blood Lancet 100 pcs - 273 slide 43 Object Glass 100 pcs - 10 slide 44 Deck Glass 500 pcs - 273 pot

45 Pot Dahak - - 20 pot

46 Pot Urine 100 pcs - 90 pcs 47 Handscoond 50 pcs - 30 pcs

48 Masker 1 L - 300 ml

49 Kapas 1 Rol - ¼ rol

50 Tisu

C. RENTANG NILAI YANG MENJADI RUJUKAN HASIL PEMERIKSAAN LAORATORIUM

NO PEMERIKSAAN SATUAN NILAI NORMAL

1. Hemoglobin g/dL L : 13,2 – 17,3P : 11,7 – 15,5 2. Hematokrit % L : 40 - 52

P : 35 – 47 3. HitungEritrosit Juta/mm3 L : 4,4 – 5,9

(15)

4. Leukosit Sel/mm3 3800– 10.600 5. Trombosit Sel/mm3 150 - 440 6. LED Mm/Jam L : 0 – 10P : 0 – 20 7 HitungJenis : Basofil % 0 - 1 Eosinofil % 2 – 4 Batang % 3 – 5 Segmen % 50 – 70 Limfosit % 25 – 40 Monosit % 2 – 8 12 SGOT µ/l L : <25P : <21 13 SGPT µ/l L : <30 P : <23 14 Ureum mg/dl 10 – 50 15 Kreatinin mg/dl L : 0,6 – 1,1P : 0,6 – 0,9 16 AsamUrat mg/dl L : 3,4 – 7,0P : 2,4 – 5,7 17 GulaDarahSewaktu mg/dl <120 18 GulaDarahPuasa mg/dl 70 – 105 19 GulaDarah 2 Jam PP mg/dl <120 20 Cholesterol Total mg/dl <200 21 Cholesterol HDL mg/dl L : >35 P : >45 22 Cholesterol LDL mg/dl L : 50 – 172P : 63 – 167 23 Trigliserid mg/dl <150 24 URINALISA MAKROSKOPIS Warna - Kuning Kekeruhan - Jernih pH - 5,0 – 8,5 BeratJenis - 1.005 – 1.030 Protein - Negatif Reduksi - Negatif Urobilinogen - Negatif

(16)

Keton - Negatif Nitrit - Negatif Bilirubin - Negatif 25 URINALISA MIKROSKOPIS Leukosit /LPB 0 – 1 Eritrosit /LPB 0 – 1 Epitel /LPB Negatif Silinder /LPB Negatif Kristal /LPB Negatif Bakteri /LPB Negatif 26 FAECES MAKROSKOPIS Warna - Kuning Bau - Khas Darah - Negatif Konsisten - Lembek Lendir - Negatif 27 FAESES MIKROSKOPIS Leukosit /LPB Negatif Eritrosit /LPB Negatif Makrofag /LPB Negatif Amuba /LPB Negatif Telorcacing /LPB Negatif Sisamakanan /LPB Negatif Amilum /LPB Negatif Lemak /LPB Negatif IMMUNO-SEROLOGI 28 WIDAL S. Typhi O - Negatif S. Paratyphi AO - Negatif S. Paratyphi BO - Negatif S. Paratyphi CO - Negatif S. Typhi H - Negatif S. Paratyphi AH - Negatif

(17)

S. Paratyphi BH - Negatif S. Paratyphi CH - Negatif

29 Anti HIV - Non Reaktif

31 BTA - Negatif

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA

Setiap kegiatan yag dilakukan di laboratorium puskesmas kronjo dapat menimbulkan bahaya / resiko terhadap petugas dan pasien yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan sekitarnya.Untuk mengurangi / mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium harus melaksanakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai dengan ketentuan atau standar prosedur yang berlaku.

Pengelolaan Limbah

1. Limbah Padat, terdiri dari limbah / sampah umum dan limbah khusus seperti benda tajam, limbah infeksius,limah sitotoksik,limbah toksik,limbah kimia,limbah B3 dan limbah plastic.

Fasilitas pembuangan limbah padat : a. Tempat Pengumpulan Sampah

Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan,tahan karat,kedap air dan mempunyai permukaan halus pada bagian dalamnya.

Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal satu buah untuk satu kegiatan.

Kantong plastic yang melapisi bagian dalamnya diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi sampah.

Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastic sebagai pembungkus sampah dengan warna dan label seperti pada table berikut :

NO KATEGORI Warna tempat / kantong plastik pengumpulan sampah LAMBANG

(18)

2 Infeksius/Toksik/Kimia Kuning 3 Sitotoksik Ungu

4 Umum Hitam “DOMESTIK” warna putih

b. Tersedia Penampungan Sampah Sementara

Tempat penampungan sampah sementara dibersihkan dan dikosongkan dalam waktu sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.

c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir

 Sampah infeksius, sampah toksikdan sitotoksik dikelola sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.

 Sampah umum dibuang ke tempat pembuangan akhir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Limbah Cair, terdiri dari limbah cair umum / domestic, limbah cair infeksius dan limbah cair kimia.

Cara menangani limbah cair :

a. Limbah cair umum / domestic dialirkan masuk ke dalam septic tank.

b. Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui IPAL.

VIII. MUTU LABORATORIUM

A. Pemantapan Mutu

Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium adalahkeseluruhan proses atau semua tindakan yang dilakukan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan. Kegiatan ini berupa Pemantapan Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME) dan Peningkatan Mutu.

1. Pemantapan Mutu Internal (PMI/Internal Quality Control)

Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus menerus agar tidak terjadi atau mengurangi kejadian kesalahan atau penyimpangan sehingga diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.

A. Manfaat:

(19)

mempertimbangkan aspek analitik dan klinis.

2. Mempertinggi kesiagaan tenaga, sehingga pengeluaran hasil yang salah tidak terjadi dan perbaikan penyimpanan dapat dilakukan segera.

3. Memastikan bahwa semua proses mulai dari persiapan pasien, pengambilan, pengiriman, penyimpanan dan pengolahan dan pemeriksaan spesimen sampai dengan pencatatan dan pelaporan telah dilakukan dengan benar.

4. Mendeteksi penyimpangan dan mengetahui sumbernya.

5. Membantu perbaikan pelayanan kepada pelanggan (customer)

B. Cakupan

Objek Pemantapan Mutu Internal meliputi aktivitas: 1. Tahap Pra Analitik

2. Tahap Analitik 3. Tahap Pasca Analitik

2. Pemantapan Mutu Eksternal (PME/External Quality Control )

Pemantapan mutu Eksternal adalah kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu.

Penyelenggaraan kegiatan pemantapan mutu eksternal dilaksanakan oleh pihak pemerintah, swasta, atau internasional.

Setiap laboratorium puskesmas wajib mengikuti pemantapan mutu eksternal yang diselenggarakan oleh pemerintah secara teratur dan periodik meliputi semua bidang pemeriksaan laboratorium.

Kegiatan pemantapan mutu eksternalini sangat bermanfaat bagiLaboratorium puskesmas, karena dari hasil evaluasi yang diperoleh dapat menunjukkan performance (penampilan/proficiency) laboratorium yang bersangkutan dalam bidang pemeriksaan yang ditentukan.

Dalam melaksanakan kegiatan ini tidak boleh diperlakukan secara khusus, harus dilaksanakanoleh petugas yang biasa melakukan pemeriksaan tersebut serta menggunakan peralatan/reagen/metoda yang biasa digunakan, sehingga hasil

(20)

pemantapan mutu eksternal tersebut benar-benar dapat mencerminkan penampilan laboratorium yang sebenarnya. Setiap nilai yang diterima dari penyelenggaradicatat dan di evaluasi untuk mencari penyebab-penyebab dan mengambil langkah-langkah perbaikan.

3. Peningkatan Mutu

Peningkatan mutu adalah suatu proses terus menerus yang dilakukan oleh laboratorium sebagai tindak lanjut dari Pemantapan mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) untuk meningkatkan kinerja laboratorium.

(21)

IX. PENUTUP

Keputusan Kepala Puskesmas Kronjo tentang Pelayanan laboratorium ini dapat digunakan lebih lanjut dalam pengembangan.

Referensi

Dokumen terkait

Adapun cara kerja alat adalah sample darah yang telah ditetesi ‘antisera’, dan ditempatkan pada preparat, oleh optoisolator dideteksi, kemudian data dari

Pinjal adalah adalah jenis serangga yang masuk dalam ordo Siphonaptera yang secara morfologis berbentuk pipih lateral dibanding dengan kutu manusia (Anoplura) yang berbentuk

Menurut hasil wawancara dan foto dokumentasi salah satu hajatan pernikahan warga yaitu dalam kegiatan hajatan dirumah Bapak Suyono, prosesi kegiatan hajatan mengalami

Berdasarkan hasil Verifikasi Data pada tanggal 2-3 Mei 2016 bertempat di ULKI (Jl. Abdurrahman Saleh Pontianak), berikut disampaikan nama-nama peserta yang

Atas dasar itu kami Gapoktan TIMBUL JAYA yang berada di Kelurahan SUKAMENAK Kecamatan PURBAMTU Kota TASIKMALAYA akan berperan serta mewujudkan peningkatan

Kawasan Pecinan pada koridor Jalan Suryakencana ini memiliki sense/makna tersendiri yang dapat dilihat pada elemen citra kota yang mana salah satunya dapat dilihat

Namun, pada waktu retensi 6 jam sore hari nilai yang diperoleh tidak signifikan karena nilai yang diperoleh &lt; 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan

Dalam sistem ini, limbah yang dihasilkan oleh ikan digunakan sebagai pupuk untuk tanaman, kemudian air yang dialirkan dengan sistem resirkulasi dari media pemeliharaan