• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERMS OF REFERENCE A. PENDAHULUAN KAJIAN KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP KONVERSI BAHAN BAKAR MINYAK KE BAHAN BAKAR GAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERMS OF REFERENCE A. PENDAHULUAN KAJIAN KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP KONVERSI BAHAN BAKAR MINYAK KE BAHAN BAKAR GAS"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TERMS

OF REFERENCE

FOCUS

GROUP DISCUSSION

KAJIAN

KESIAPAN MASYARAKAT

TERHADAP

KONVERSI

BAHAN BAKAR MINYAK

KE

BAHAN BAKAR

GAS

A.

PENDAHULUAN

Di dalam sepuluh tahun

terakhir,

harga minyak mentah sudah mengalami kenaikan sampai lima kali lipat dari 23,72 dollar per barrel pada tahun 2001 samp ai

!L6,95

dollar per barrel pada bulan Mei 2012fOrganization of Petroleum Exporting Countries (OPEC),

2012).

Salah

satu penyebabnya adalah karena dalam delapan

tahun terakhir, produksi minyak

dunia konstan sementara

permintaan terus naik. Diperkirakan dalam dua

sampai

lima

tahun mendatang akan

terjadi

decline yang

diikuti

kelangkaan minyak bumi[Bezdeh 2011). Pada

tahun

2010, Indonesia menempati

posisi 18 dunia

di

dalam

hal

konsumsi minyak

bumi

dengan pemakaian sebesar

1,3

juta barrel minyak per

harifCentral

Intelligence

Agency

[CIA), 2012) dan

pemakaian

ini

terus

meningkat

dari

tahun

ke

tahun.Perlu diketahui bahwa

produksi

minyak

bumi

Indonesia menurun

terus

sejak tahun 2000 dan semenjak

tahun

2003, konsumsi

minyak bumi

Indonesia

melebihi

produksi

sehingga menjadikan Indonesia sebagai

net importer

minyak

bumi.

Hal

ini,

disertai

harga minyak

bumi

dunia yang sedemikian

tinggi,

menyebabkan membengkaknya APBN

2072

dimana subsidi bahan

bakar minyak [BBM)

adalah sebesar

Rp 137

trilyun.

Selain

itu,

menurut

forecast

dari

Direktorat jenderal Minyak

dan

Gas Indonesia,

produksi

minyak

Indonesiatidak

akan

bisa

melebihi satu

juta

barrel

per hari

walaupun

dilakukan pembukaan ladang minyak baru[PricewaterhouseCoopers, 200 4).

Untuk

mengatasi keterbatasan

minyak

bumi

Indonesia

perlu

dilakukan

pencarian dan penggunaan sebuah

alternatif dari

BBM. Salah satu

alternatif

yang sangat menarik adalah bahan bakar gas IBBG). Pada tahun 2012, harga dari gas alam ekuivalen dengan satu barrel

(2)

minyak bumi

adalah 12,33

dollar, hampir

sepersepuluh

dari

harga minyak

bumi.

Selain

itu,lndonesia

memiliki

cadangan

gas alam

keempatbelas

terbesar

di

dunia

dengan cadangan

terbukti

(proven reserves) sebesar 108.1

Tcf

[trillion

cubic feet). Dari fakta ini,

terlihat

bahwa peralihan

dari

penggunaan bahan bakar minyak

bumi

ke

bahan bakar gas

tidak hanya akan meringankan beban APBN untuk subsidi energi namun lebih penting lagi akan mendorong kemandirian dan ketahanan energi Indonesia.

Diestimasi bahwa 40o/o dari konsumsi minyak

bumi

Indonesia adalah

untuk

transportasi

via

road

vehicles[Handajani, 2011). Dengan demikian, jelaslah bahwa pemakaian bahan bakar oleh road vehicles merupakan komponen penting dari mitigasi keterbatasan minyak bumi dan beban konsumsi minyak bumi Indonesia. Untuk mempercepat dan memfasilitasi upaya konversi penggunaan BBM

ke

BBG

terkait

transportasi, dikeluarkanlah peraturan Menteri ESDM tahun

no

L9 tahun 2010 tentang Pemanfaatan Gas Bumi untuk Bahan Bakar Gas

yang

digunakan

untuk

Transportasi

yang

menginstruksikan peningkatan

alokasi sumberdaya gas alam untuk transportasi dari 10olo sampai 250/o dalam 15 tahun mendatang. Kesuksesan

upaya pemerintah

terkait konversi

BBM

ke

BBG

ini

tidak

terlepas

dari

pemahaman dan penerimaan masyarakat umum,

industri otomotif

serta instansi-instansi

terkait

terhadap

teknologi konverter

BBM ke BBG.

oleh

karena

itu

diperlukan kesamaan persepsi

terkait

manfaat, keamanan dan standarisasi konverter. Dari

ini,

diharapkan

akan

muncul sinergi antara

pihak-pihak

ini dan

pemerintah

untuk

di

dalam

menyelesaikanpermasalahan-permasalahan

terkait

ekonomi, safety, harga,

kualitas

dan

ketersediaan gas, serta

infrastruktur fisik

seperti prasarana pengisian BBG dan infrastruktur non-fisik seperti asuransi dan warranty untuk kendaraan dengan modifikasi berupa konverter

BBG.

B.

TUJUAN KEGIATAN

Focus Group Discussion program konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas bertujuan

sebagai

wahana

diskusi dan bertukar pikiran

dari

berbagai

unsur

akademis, industri, pemerintah,

dan

masyarakat

dalam rangka

menemukan penyelesaian

terbaik

terhadap permasalahan ini.

(3)

C. HASIT YANG

DIHARAPKAN

Usulan rekomendasi

strategi

implementasi mengenai kebijakan konversi bahan bakar

terkait:

-

Sosialisasi

implementasi

konversi bahan bakar

-

Diseminasi pengetahuan, prosedur dan pertimbangan safety

-

Aspek

non-teknis (seperti contoh :

garansi

dari

ATPM kendaraan

bermotor

untuk

kendaraan yang

dimodifikasi,

standarisasi converter)

dari implementasi

converter

kit

PEMBICARA DAN

TOPIK

DISKUSI

Pembicara dalam acara ini direncanakan sebagai

berikut:

1.

Dr. Eng. Ir.

Tumiran,

M.Eng.(Dekan FT Universitas Gadiah Mada) Pemanfaatan Bahan Bakar Gas untukKetahanan Energi Indonesia

Kondisi ketahanan energi Indonesia; keterbatasan cadangan minyak Indonesia dan potensi

cadangan gas alam Indonesia; pemanfaatan BBG sebagai bahan bakar alat transportasi dan

kontribusinya terhadap ketahanan energi Indonesia

2.

Dr.Ir.

Idwan

Suhardi

(Deputi

Bidang Pendayagunaan IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi)

Stratery Program Pengembangan Konversi BBM ke BBG

Konversi sebagai strategi mengatasi kelangkaan BBM; review implementasiconverter di Indonesia, kendala

teknis

dan sosial

implementasi converter,

strategi

pengembangan

teknologi

converter,

strategi

difusi

teknologi

converterke masyarakat

luas; standarisas ic onv e rte

r

(4)

3.

Dr. Eng. fayan Sentanuhady (Universitas Gadiah Mada)

Aspekteknis

dan safety

dari

Converter BBM ke BBG

Operasi dari converter

kit

BBM

ke

BBG ("how

it

works');

modifikasi dari existing system

kendaraan

untuk

pemasangan converter

ki|

kelebihan dan kekurangan penggunaan BBG

sebagai bahan bakar transportasi; pertimbangan safety dalam implementasi converter kit; analisis kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi dan mitigasinya

4.

Dr. Eng. Deendarlianto (Universitas Gadjah Mada)

Kesiapan

dan

Penerimaan

Masyarakat

terhadap

Pemanfaatan BBG sebagai bahan bakar alat

transportasi

Pandangan

masyarakat

awam

terhadap

pemanfaatan

BBG; faktor-faktor

yang mempengaruhi penerimaan masyarakat; strategi

untuk

meningkatkan pemahaman dan

penerimaan masyarakat terhadap BBG.

5.

Tulus Abadi (Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia)

Pandangan

dan Kebutuhan

Konsumen

terkait

Peralihan

Pemanfaatan BBM

ke

BBG

sebagai bahan bakar Alat Transportasi

Kebijakan pembatasan BBM; ketersediaan

infrastruktur

BBG saat

ini;

perlunya adanya

standarisasi converter

kit;

upaya pendorong perubahan

perilaku

masyarakat

ke

arah

pemanfaatan BBG; pentingnya insentif dari pemerintah dan penambahan infrastruktur BBG

6.

Ir.

fuwono

Andrianto

(Sekretaris Jenderal Gabungan

Industri

Kendaraan Bermotor Indonesia)

Pandangan dan

Peranlndustri

Kendaraan

Bermotor

dalam Progran Konversi Bahan Bakar

Pandangan perusahaan/industri kendaraan bermotor terhadap modifikasi berupa converter

k14 hambatan dan kesulitan yang dihadapi akibat kebijakan konversi; kesiapan teknis dan

non-teknis

industri

kendaran

bermotor dalam

mengahadapi kebijakan;

solusi

ATPM

(5)

E.

LOKASI

Acara akan diselenggarakan

di

:

Ruang Sidang

2.L,Lantai

2, Gedung Kantor Pusat Fakultas

Teknik

IKPFT) UGM, Jl.

Grafika No. 2,

Yograkarta

F.

IADWAL KEGIATAN

FGD akan dilaksanakan selama

Lfhari)

hari pada tanggal 25

funi

201,2 d,engan detail jadwal sebagai

berikut:

No Waktu Acara Keterangan

I

08.30

-

09.00 Resistrasi Deserta

Panitia

2 09.00

-

09.10 Welcome Sneech Rektor UGM

SESI 1

Moderator:

Ir. Samsul Kamal, M.Sc., Ph.D.

3 09.10

-

09.35 Keynote Speech oleh Dekan FT UGM

ludul

: "Pemanfaatan Bahan Bakar Gas

untukKetahanan Energi Indonesia"

Dekan FT UGM

4 09.35

-

10.00 Keynote Speech oleh Deputi Bidang Pendayagunaan IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi

Judul : "Strategy Program Pengembangan Konversi BBM ke BBG"

Deputi Bidang Pendayagunaan IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi

5 10.00

-

10.30 Diskusi Sesi 1 10.30

-

10.45 Coffee

break

SESI 2

Moderator: Wiratni,

ST., MT.. Ph.D.

5 10.45-11.15 Presentasi :"Aspekteknis dan safety

dari

Converter BBM ke BBG"

Oleh:

Dr. Ene. Iavan Sentanuhadv

Fakultas

Teknik

UGM 6 11.15-12.00 Presentasi : "Kesiapan dan Penerimaan

Masyarakat terhadap Pemanfaatan BBG

sebagai bahan bakar alat

transportasi"

Oleh:

Dr. Enq. Deendarlianto

Fakultas

Teknik

UGM

7

t2.oo-12.30

Diskusi Sesi 2

ISHOMA

SESI 3

Moderator

: Ir. Alva Edv Tontowi, M.Sc., Ph.D. 7 13.30-14.00 Presentasi : "Pandangan dan Kebutuhan

Konsumen

terkait

Peralihan Pemanfaatan BBM ke BBG sebagai bahan

bakarAlat

Transnortasi"

Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen

(6)

Oleh : Bpk Tulus Abadi

B L4.OO-L4.30 Presentasi : "Pandangan dan Peran

Industri

Kendaraan Bermotor dalam Program Konversi Bahan Bakar"

Oleh : Ir. fuwono

Andrianto

Sekretaris fenderal Gabungan

Industri

Kendaraan Bermotor Indonesia IGAIKINDO) 9 14.30-15.00 Diskusi Sesi 3 10 15.00-15.15 Coffee Break

TL 15.15-15.30 Pemaparan Hasil Perumusan Diskusi dan Rekomendasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan seluruh hasil pengukuran ini, maka diperoleh dasar-dasar perencanaan yang akan digunakan dalam perencanaan instalasi pengolahan lumpur IPA Badak Singa, meliputi:

Kita bisa menulis sendiri syair macapat versi kita kalau kita paham dan bisa bahasa jawa asal memenuhi rumus yang sudah ditetapkan tentang pada (bait), gatra (baris),

: Masuknya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang

Jika tidak disediakan kabel daya untuk komputer, atau untuk aksesori daya eksternal yang ditujukan untuk digunakan dengan komputer, Anda harus membeli kabel daya yang disetujui

Teman-teman Senat Mahasiswa Fakultas Psikologi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi periode 2003-2004 / 2004-2005 yang telah ikut menulis kisah-kisah indah di

lisan maupun tertulis. Suatu ungkapan dapat mempunyai makna yang berbeda tergantung pada situasi pada saat ungkapan itu digunakan. Jadi keragaman tuturan diakui

Pengelola, pimpinan dan/atau penanggungjawab gedung adalah orang dan/atau badan yang karena jabatannya memimpin dan/atau bertanggung jawab atas kegiatan dan/atau