• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Can,A.1998.GIS and spatial analysis of housing and mortage markets. Journal of Housing Research. 9:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Can,A.1998.GIS and spatial analysis of housing and mortage markets. Journal of Housing Research. 9:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, D., K.S. Nola, D. Babicki, and J. Ferguson. 2006. The capable city. Paper presented at The World Urban Forum. Canada, 10-12 March 2006. Almeida, C.1998. Understanding and modelling urban land use dynamics to

archieve sustainability. Paper presented at Town and Regional Planning, GIS, Remote Sensing. Brazil, 7-9 August 1998.

Aminullah, E. 2003. Berpikir sistem dan pemodelan dinamika sistem. Makalah kuliah umum program studi Pengelolaan SDA dan Lingkungan PPs IPB. Bogor, 5 Juni 2003.

Anonim. 1994. Informasi peraturan perundang-undangan Departemen Pekerjaan Umum. Departemen PU. Jakarta.

Arikunto,S.1996. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Aronoff, S.1989. Geographic information system: a management perspective. WGL Publication. Ottawa, Canada.

Arsyad,M.2005. Pembangunan berkelanjutan. Makalah Konperensi Hijau, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh, 21–23 Juni 2005.

Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Jawa Barat. 2004a. Status lingkungan hidup Propinsi Jawa Barat 2004. BAPEDALDA Jawa Barat. Bandung.

________.2004b. Basis data lingkungan hidup Propinsi Jawa Barat 2004. BAPEDALDA Jawa Barat. Bandung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandung.2005. Bandung dalam angka 2004/2005. BPS. Bandung.

Badan Standar Nasional.1989.SNI-03-1733-1989: Tata cara perencanaan perumahan kawasan perumahan kota. Puslitbang Permukiman. Bandung. Barlowe, R.1978. Land resource economics. Prentice-Hall Inc. New Jersey. Bintarto, R., dan S. Hadisumarmo.1982. Metode analisa geografi. LP3S. Jakarta. Bogdon, C., and A.M. Ling. 1998. The effects of property, owner, location, and

tenant characteristic on multifamily profitability. Journal of Housing Research. 9:19-27.

Budihardjo,E.,dan B.Hardjohubodjo.2003. Kota berwawasan lingkungan. Alumni. Bandung.

Can,A.1998.GIS and spatial analysis of housing and mortage markets. Journal of Housing Research. 9:285-316.

(2)

Cochran,W.G.1991.Teknik penarikan sampel.Terjemahan. UI Press. Jakarta. Departemen Pekerjaan Umum.2000.Kebijakan dan strategi nasional bidang

perumahan dan pemukiman. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta. ______. 2005. Tata cara pemilihan lokasi prioritas untuk pengembangan

perumahan dan permukiman di kawasan perkotaan. Puslitbang Permukiman. Bandung.

Djayadiningrat,J. 2001. Pemikiran, tantangan, dan permasalahan lingkungan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Djoyodiputro,M.1992. Teori lokasi. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.

Elder,W and Zumpono, V. 1991.Multiple equalibria and structural transition of nonmonocentric urban configuration. Journal of Regional Science and Urban Economics. 12:161-196.

Eriyatno. 2003. Ilmu sistem: meningkatkan mutu dan efektivitas manajemen. Jilid I Edisi Ketiga. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fauzi, A., dan S. Anna. 2005. Pemodelan sumber daya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Firmansyah. 1991. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perumahan bagi karyawan Pemda Kabupaten Bandung. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Freeman,L.2004. Siting affordable housing: location and neighborhood trends of low income housing tax credit development in the 1990s. The Brookings Institution. Washington DC.

Galion,O.1986.Urbanization in newly developing countries. Prentice Hall. New Jersey.

Glaeser,D. 2004. Opportunities, race, and urban location: the influence of Jhon Kain. Journal of Urban Economics. 56:70-79.

Green,A.2002.Low income housing tax credit housing development and property values. Paper presented at The Center for Urban Land Economic Research. Canada, 4 June 2002.

Haeruman,H.2005.Kriteria pengambilan keputusan di bidang lingkungan hidup. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Haider,M.and A.Miller.2003. Modeling location choice of housing builders in the greater Toronto area. A paper submitted to the Transportation Research Board (TRB) for presentation at the TRB 2004 annual meeting. Toronto, Ontario, Canada, 31 July 2003.

Hardjowigeno,S.1999. Kesesuaian lahan dan perencanaan tata guna tanah. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

(3)

Harrol, J.E. 1991. Tenure choice, housing demand and residential location. Journal of Real Estate Research. 12:18-32.

Hartrisari, 2007. Sistem dinamik : konsep sistem untuk industri dan lingkungan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Heikal, 2004. Model estimasi debit aliran sungai berdasarkan perubahan penggunaan lahan di sub-DAS Ciliwung Hulu, Jawa Barat. Skripsi Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Ionnides, Y.M. and E.H. Rossi. 2004. Urban structure and growth. Working paper

of Economic Stanford University. Stanford, 3 March 2004.

Jayadinata,J.T.1999.Tata guna tanah dalam perencanaan pedesaan, perkotaan dan wilayah. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Jhonson, M.P.2001.Decision support for family relation decision under the section 8 housing assistance program using Geographical Information System and the Analytical Hierarchy Process. Journal of Housing Research. 12:277-304.

Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat.1992. Undang-Undang RI Nomor 4 tentang perumahan dan pemukiman. Kantor Menpera. Jakarta.

Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat.1999.Kebijakan perumahan dan permukiman Indonesia 2000 – 2020. Kantor Menpera. Jakarta.

Kantor Meneg Lingkungan Hidup 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No 23, tentang pengelolaan lingkungan hidup. Kantor Meneg Lingkungan Hidup. Jakarta.

______ .2001. Himpunan peraturan perundang-undangan dibidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan era otonomi daerah. Koperasi Bapedal Lestari KLH. Jakarta.

Kirmanto, D.2005.Pembangunan perumahan dan permukiman yang berwawasan lingkungan strategis dalam pencegahan banjir di perkotaan. [serial online] http://www.pu.go.id/Ditjen_mukim/ensiklopedia/perumahan/cegahbanjir.h tml. [30 Nopember 2005].

Kohler,M.,and K.Smith. 2005. Housing and the household wealth portofolio : the role of location. Research Discussion Paper for Economic Research Department Reverse Bank of Australia. Australia, December 2005.

Komarudin.1997. Menelusuri pembangunan perumahan dan pemukiman. Yayasan Real Estat Indonesia. Jakarta.

Kombaitan,B.1999.Perubahan struktur ruang perkotaan dan perkembangan pola ruang pergerakan bekerja. [Disertasi]. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung. Bandung.

(4)

Kuswara.2004.Penataan sistem perumahan dan permukiman dalam rangka gerakan nasional pengembangan satu juta rumah. Jurnal Penelitian Permukiman. 20: 23-29.

Kuswartojo.2005.Perumahan dan pemukiman di Indonesia. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Manetch, T., and G.L. Park.1976. System analysis and simulation with aplication to economic and social system. Michigan State University Press. Michigan.

Marimin.2005.Teknik dan aplikasi pengambilan keputusan kriteria majemuk. PT Grasindo. Jakarta.

Mirhad, P. 1983. Manajemen transportasi. Rajawali Press. Jakarta.

Mize,J.H.,and J.G.Cox.1968.Essentials of simulation. Englewood Cliftfs. New Jersey.

Muhammadi,E.,B.Aminullah, dan Susilo.2001. Analisis sistem dinamis: lingkungan hidup, sosial, ekonomi, manajemen. Universitas Muhammadiyah Press. Jakarta.

Muniz,I.,and A.Galindo.2005. Urban form and the ecological footprint of commuting: the case of Barcelona. Journal of Ecological Economics. 55:499-514.

Nelson,A.C.,R. Pendal,C.J.Dawkins, and G.J.Knaap.2002. The link between growth management and housing affordability: the academic evidence. Paper presented at The Brookings Institutional Center on Urban and Metropolitan Policy.Georgia, February 2002.

Oxford,S.2006.Valuing location in an urban housing market. Paper presented at School of Geographical Sciences, University of Bristol UK. Bristol, March 2006.

Panuju,B.1999.Pengadaan perumahan kota dengan peran serta masyarakat berpenghasilan rendah. Alumni. Bandung.

Pemerintah Kota Bandung.2005. Rencana detail tata ruang kota Wilayah Gedebage Bandung Tahun 2010. Dinas Tata Kota Bandung. Bandung. Pribadi,P. 2003. Pendekatan partisipatif pada pengembangan lingkungan properti

dan kota yang berkelanjutan. Jurnal Real Estat. 7:8-15.

Prihandono,A. 2004. Kelembagaan perumahan dan permukiman daerah dan indikasi pemberdayaan yang diperlukan. Jurnal Penelitian Permukiman. 20:23-29.

Rabinowitz, H.Z. 1988. Real estate planning. McGraw Hill Inc. New York. Rahardjo, P. 2003. Upaya pengendalian lahan perkotaan. Jurnal Real Estat.

(5)

Richardson, H.W. 1978. Growth centers, rural development and national urban policy. Englewood Cliftfs. New Jersey.

Rohjan, J, Surdia, RM., dan Priandoko, Z. 2003. Pemodelan pola preferensi pemilihan lokasi perumahan di Kabupaten Bandung berbasiskan pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Geografis. Jurnal Infomatek ; 5 (1) 2003.

Rossi,A.1978.The Architecture of the city. The Press Massachusetts. Massachusetts.

Saefulhakim, S. 2000. Principal Component Analysis (PCA) dan Factors Analysis. Bahan Kuliah Pemodelan. Bagian Perencanaan Pengembangan Sumberdaya Lahan, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Saroso, W. 2002. A framework for the analysis of urban sustainability linking theory and practice. Urban Regional Development Series. 2: 5-21.

Sarwono, J. 2006. Panduan cepat dan mudah SPSS 14. Andi Offset. Yogyakarta. Schiener,J.,and B.Kasper.2002.Lifestyles, choice of housing location and daily

mobiliti conceptual framework, methods and preliminary results of interdisciplinary research project “StabdtLeben”. Paper Presented at the 42nd congress of the European Regional Science Association (ERSA). Dortmund, 27-31 August 2002.

Selsen,T.2005.The Investmen performance of housing and “hedonic” spatial equilibrium . Center for Real Estate MIT. USA.

Siahaan,R.2004.Pengendalian indek konservasi lahan dalam pembangunan permukiman. Jurnal Penelitian Permukiman. 20:41-46.

Simanungkalit. 2002. Analisis pasar properti. Jurnal Properti . 9:2-12. Sitorus, S.R.P. 1998. Evaluasi sumberdaya lahan. Tarsito. Bandung.

___________. 2003. Pengembangan sumberdaya lahan berkelanjutan. Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Snyder, J., and A. Catanese. 1992. Perencanaan kota. Terjemahan. Erlangga. Jakarta.

Soenarno.2004.Pembangunan perumahan: menuju terbentuknya pemenuhan kebutuhan papan guna meningkatkan kualitas hidup dan jatidiri bangsa melalui pengembangan satu juta rumah. Jurnal Penelitian Permukiman.20:2-7.

(6)

Sugandi,U.1995.Kebijakan pemilihan lokasi perumahan. Jurnal Penelitian Permukiman. 11:8-12.

Sujarto, D.1982.Nilai dan harga tanah dalam pengembangan wilayah. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Sujarto, D. 2001. Pilihan strategis : suatu teknik pengambilan keputusan dalam perencanaan wilayah dan kota. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Suratmo, F.G. 2002. Panduan penelitian multidisiplin. Institut Pertanian Bogor

Press. Bogor.

Suryono,G.F., I.Gunawan, S. Hartanto, F. Izzat, dan B. Realin. 1999. Remote sensing and GIS study for environmental sensitivity index mapping in Total Indonesie working area East Kalimantan. Franco-Indonesia Space Industry and Hi-Tech Conference. Jakarta, 28-29 September 1999.

Tamin,O.Z.2001.Analisis kebutuhan model interaksi tata guna lahan dan transportasi: studi kasus Kotamadya Bandung. Makalah Simposium IV FSTPT Udayana. Bali, 18-19 November 2001.

Timmer, V., and N. Kate. 2006. The sustainable region initiative. Paper presented at The World Urban Forum. Canada, 10-12 March 2006.

[URDI] Urban and Regional Development Institute. 2002. Perkembangan ekonomi kota-kota sebelum dan pasca krisis (1993-1999) serta implikasi pengembangannya. URDI. Jakarta.

[USDA] United States Department of Agriculture. 1971.Guide for interpreting engineering uses of soil. SCS-USDA. Washington DC.

Wheaton,W.C.2001.Commuting, ricardian rent and housing appreciation in cities with dispersed employment and mixed land-use . Paper presented at the Asian Real Estate Society. Japan, 1-4 August 2001.

Winarso,H.1995.Tarif izin perubahan tata guna lahan perkotaan sebagai bentuk kontrol pelaksanaan penataan ruang kota. Jurnal PWK. 17: 8-12.

(7)

DAFTAR ISTILAH (GLOSSARY)

Akar ciri (eigen value)

: Pokok pangkal yang menjadi sebab

Analisis mengenai dampak lingkungan

: Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha atau kegiatan yang direncakanan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan

Audit lingkungan hidup

: Suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab dan atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha kegiatan yang bersangkutan BAKOSURTANAL : Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional Baku mutu

lingkungan hidup

: Ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi atau komponen yang ada atau harus ada dan unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumberdaya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan

institusi yang membidangi perencanaan pembangunan BCR : Building Coverage Ratio

Berkelanjutan : Kondisi kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, termasuk pula antisipasi untuk mengembangkan orientasi ekonomi kawasan setelah habisnya sumberdaya alam tak terbarukan

BPLH : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

BPN : Badan Pertanahan Nasional merupakan institusi yang membidangi pertanahan /agraria kota

BPS : Biro Pusat Statistik, merupakan institusi yang membidangi kegiatan ketenagakerjaan dan industri BUMN : Badan Usaha Milik Negara

CBD : Central Bussiness Districts merupakan pusat kegiatan bisnis dan jasa suatu kota

Dampak lingkungan : Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan

DAS : Daerah Aliran Sungai Daya dukung

lingkungan hidup

: Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup yang lain

(8)

Daya tampung lingkungan hidup

: Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukan ke dalamnya

DEPKES : Departemen Kesehatan

DISPENDA : Dinas Pendapatan Daerah merupakan institusi tingkat kota yang membidangi pajak dan pembiayaan pembangunan kota

DPL : Diatas permukaan laut

DPU : Dinas Pekerjaan Umum merupakan institusi yang membidangi pembangunan sarana dan prasarana kota DSS : Decision Support Systems merupakan salah satu bagian

dari sistem informasi manajemen yang mendukung pengambilan keputusan dan berfungsi mentransformasi data dan informasi menjadi alternatif keputusan dan prioritasnya

DTK : Dinas Tata Kota

Ekologi : Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik lingkungan hidup dengan mahluk hidupnya

Ekosistem : Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas dan produktifitas lingkungan hidup

Ekosistem : Suatu sistem (tatanan) yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungan hidupnya

Eksitu : Pengukuran di laboratorium

Faktor : Hal yang menyebabkan/mempengaruhi terjadinya

FL : Fisik Lingkungan

FPTK : Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

I/O : Input Output

IKB : Inisitif Kawasan Berkelanjutan In-depth interview : Wawancara mendalam

Insitu : Pengukuran dilokasi penelitian

Jalan arteri primer : Jalan yang menghubungkan kota jenjang kesatu yang terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kedua

(9)

Jalan kolektor primer

: Jalan yang menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang kedua atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan kota jenjang ketiga

JP : Jarak ke pusat

JST : Jarak ke sumbu transportasi

KK : Kepala keluarga

Kategori : Bagian dari suatu sistem klasifikasi (golongan) Komponen : Unsur atau bagian dari keseluruhan

Konservasi sumberdaya alam

: Pengelolaan sumberdaya alam tak terbarui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumberdaya alam terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keragamannya

KPN : Kepadatan Penduduk Netto

Kriteria : Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu

Kriteria baku kerusakan lingkungan

: Ukuran batas perubahan sifat fisik dan atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang

Laisez-faire : Berkembang apa adanya tanpa perencanaan Law enforcement : Penegakan hukum

Lingkungan : Suatu ruang yang mengandung mahluk hidup (biotis) dan benda mati (abiotis) serta tatanan (system) interaksinya secara menyeluruh (holistic)

Lingkungan Hidup : Kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelang sungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk lain

Multiple Regression : Regresi Berganda NJOP : Nilai Jual Objek Pajak

NO2 : Gas Nitrogen bersumber dari kegiatan pembakaran

temperatur tinggi kendaraan bermotor dengan konsentrasi di udara bersih kurang ari 0.004 ppm dan berdampak pada manusia, khususnya iritasi pada paru-paru dan bahkan pada konsentrasi 100 – 500 ppm dapat menyebabkan kematian

(10)

Novelty : Kebaruan

O2 : Oksigen

Organisasi lingkungan hidup

: Kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya di bidang lingkungan hidup

PAL : Pengelolaan Air Limbah

Parameter : Ukuran atau patokan yang diperlukan

PB : Timbal

PCA : Principal Components Analysis PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum Pelestarian daya

dukung lingkungan hidup

: Rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mampu mendukung perikehidupan manusia dan mahluk hidup yang lain

Pelestarian daya tampung

lingkungan hidup

: Rangkaian upaya untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya

Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup

: Rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

Pembangunan Berkelanjutan yang Berwawasan

Lingkungan Hidup

: Upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan

Pencemaran lingkungan hidup

: Masuknya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya

Pengelolaan Lingkungan Hidup

: Upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup

Perusakan lingkungan hidup

: Tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik dan atau hayati yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan

(11)

PJKA : Perusahaan Jawatan Kereta Api PKN : Pusat Kegiatan Nasional

Policy : Kebijakan

POLIGON : Suatu Area yang diikat oleh garis tertutup PPAT : Pejabat pembuat akta tanah

PRRT : Pendapatan rata-rata rumah tangga PSID : Panel study of income dynamics Purposive Sampling : Pemilihan sampel secara sengaja

RASTER : Data Spasial dalam bentuk matriks sel (nilai attribut) RDTRK : Rencana Detail Tata Ruang Kota

Robustness : Kekokohan

RP : Rasio pekerjaan

RT : Rukun Tetangga

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah RUTR : Rencana Umum Tata Ruang

RW : Rukun Warga

SE : Sosial Ekonomi

Sengketa

lingkungan hidup

: Perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup

SIG : Sistem Informasi Geografis SNI : Standar Nasional Indonesia

SO2 : Sulfur dioksida

SPSS : Statistical package for social science Stakeholders : Pemangku kepentingan

Standar : Ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan atau ketentuan teknis sebagai acuan

Sumberdaya : Unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumberdaya manusia, sumberdaya alam baik hayati maupun non-hayati serta sumberdaya buatan

(12)

Supply : Penawaran Sustainable : Berkelanjutan

SUTET : Saluran Udara Tegangan Tinggi

TK : Tingkat Kesesuaian

Trend : Kecenderungan

UL : Unit Lingkungan

Unsur : Bagian yang tidak dapat dibagi lagi UPI : Universitas Pendidikan Indonesia

URDI : Urban and Regional Department Institute USDA : United States Department of Agriculture

Variabel : Faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan; peubah

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan perbandingan sensitivitas mata ikan pada Gambar 12 terhadap spektrum cahaya lampu pada Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11, dapat

Begitu juga dengan sifat-sifat yang telah disepakati atau kesesuaian produk untuk aplikasi tertentu tidak dapat disimpulkan dari data yang ada dalam Lembaran Data Keselamatan

Hasil simulasi AVSWAT 2000 pada DAS Beratan berdasarkan perubahan tata guna lahan tahun 2003 ke 2011 menunjukkan perubahan hasil berupa peningkatan nilai baik dari

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel curah hujan dan hari hujan berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan produksi lateks pada tanaman karet pada umur 6, 10 dan

Penelitian tentang pertumbuhan dan hasil cabe keriting (C.annuum.) pada tanah yang diberi perlakuan kerapatan gulma Simaih (A.conyzoides.) yang berbeda didapatkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model VCT Kartu Keyakinan Terhadap Hasil Belajar siswa kelas V Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SD

Pada tahapan ini praktikan mempraktikan kompetensi yang dipunyai untuk mengetahui kemampuan praktikan dalam mengadakan pembelajaran di lapangan. Setiap praktikan

Hal ini dikarenakan nilai dari koefisien determinasi yang kecil sehingga masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay, selain variabel-variabel yang telah digunakan