• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 13. A B I V. Dari analisis situasi yang telah dibahas pada bab III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 13. A B I V. Dari analisis situasi yang telah dibahas pada bab III"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D A N S A IP A N

4.1. Resimpulan

Dari analisis situasi yang telah dibahas pada bab III serta dengan merig i den t if i kas i kekuatan, kelemahan, p e l ­ uang dan ancaman yang d i hadapi hotel "X", maka dapat diperol.eh j a w a b a n / k e s i m p u l a n atas: per m a s a l a h a n " Apakah rencana pemasaran perusahaan yang telah disusun saat ini telah sesuai dengan dasar kekuatan, kelemahan serta p e l ­ uang perusahaan maupun pesaing ?", yaitu : rencana p e m a ­ saran yang telah disusun perusahaan saat ini belum sepe- nuhnya sesuai dengan dasar kekuatan, kelemahan maupun peluang yang d i miliki perusahaan maupun pesaingnya. Ini dapat dilihat dari persepsi konsumen terhadap j asa hotel yang ditawarkari hotel "X" masih di b a w a h ekspektasi k o n s u ­ men akan jasa hotel yang d i i n g i n k a n n y a . J uga dari hasil analisis situasi, khususnya terhadap kekuatan, k e l e m a ­ han, peluang dan ancaman yang d imiliki hotel "X" d i b a n d ­ ingkan dengan hotel pesaingnya.

Berikut ini adalah b e b e r a p a kesimpulan dari hasil pembaliasan tentang analisis situasi yang m e n d ukung per- nyataan di atas :

4.1.1. Dari analisis konsumen dapat d i k e tahui bahwa ses.e- orang menginap d i s e b u a h hotel, mempertimbangkan service/ pelayanan sebagai atribut pertama yang di.ingi.nkan. Ini terlihat dari. skala p r i o ritas

(2)

atri-but jasa hotel yang mendaj*at nilai 319. Kemudian atribut lokasi hotel ditempat kedua dengan nilai 250, disusul fasilitas hotel ditempat ketiga (ni­ lai 213). Selan j u t n y a atribut tarif d i tempat keem- pat (nilai 178) dan terakhir atau kelima adalah atribut suasana/ atmosfir (nilai 168).

4.1.2. Dari penilaian konsumen terhadap atribut-atribut jasa hotel "X" diba n d i n g k a n dengan pesaing dan ideal b r a nd-nya diketahui bahwa kelemahan yang menyolok dari hotel "X" adalah pada atribut p e l a ­ yanan/ service dan harga/ tarif serta dari atribut suasana hotel. Dimana dari segi pelayanan hotel "X" memiliki nilai terendah (26,00) dibandingkan dengan p e s a i n g n y a seperti hotel Elmi (26,33) dan hotel Sahid (27,04), apalagi dari ideal brand-nya (30). Dari segi tarif, hotel " X ” j uga memperoleh nilai terendah (1,64) diba n d i n g k a n dengan hotel Sahid (1,81) dan Elmi (2,55), dimana Elmi yang paling mendekati ideal brand-riya (3). Dan dari segi suasana hotel, hotel "X" mempe r o l e h nilai terendah ( 2 2,8 8 )dibandingkan dengan hotel Elmi (22,78) dan Sahid (23,91). Sedang untuk penilaian atribut yang lainnya terhadap perusahaan maupun pesain g n y a dapat dikatakan nilainya tidak terlalu jauh bedanya. Ini berarti konsumen menganggap

(3)

da-lam pemenuhan kedua atribut yang lain, hotel "X" dapat b e r s a i n g dengan hotel Elmi dan Sahid.

4.1.3. Dari penilaian terhadap posisi hotel "X" di antara pe s a i n g dan ideal brand-nya, ternyata posisi hotel "X" berdasarkan nilai keseluruhan masih berada di atas hotel Sahid (315,86). Tetapi di bawah hotel Elmi (321,84), apalagi dib a n d i n g k a n dengan ideal brand-nya (387). Hasil penilaian tersebut nienun- jukkan bahwa persepsi konsumen terhadap hotel "X" (316,54) masih sedikit di atas hotel Sahid, tapi cukup jauh dibawah hotel Elmi. Apalagi d i b a n d i n g ­ kan dengan ekpcktasi konsumen, yang diwakili oleh ideal brand-nya (387). Dengan penilaian tersebut maka hotel "X" masih memerlukan usaha pemasaran y ang lebih intensif agar dapat meningkatkan p o ­

sisinya dalam persaingan serta lebih inendeka.tk.an diri dengan ideal brand-nya,.

4.1.4. Dari analisis kekuatan, kelemahan, maka hotel “X" ternyata belum/ kurang m e n g o p t i m a )kan kekuatan yang d i m i l i k i n y a untuk menutupi k e l e m a h a n n y a . A n ­ tara lain dengan lokasinya yang strategis, hotel "X'‘ belum dapat m e n g i m b a n g i n y a dengan pelayanan dan mutu produk yang baik. Tarit yang relatif tinggi d i bandingkan dengan hotel pesaingnya tidak diimbangi dengan pelayanan dan fasilitas hotel

(4)

product strategy yang d i c a n a n g k a n .Tamu hotel *'X “ terbanyak dari kalangan bisnis, tapi fasilitas yang disediakan hotel "X" dalam m e n u njang kegiatan mereka belum memadai.

Dari peluang- p e l u a n g yang ada, ternyata bel u m di- manfaatkan secara optimal. M i salnya kekuatan ta- war-menawar (bargaining power) dengan instansi pemerintah, karena hubungan yang dekat dengan in­ stansi pemerintah, khususnya BUMN, belum diman- faatkan dengan baik. Khususnya dalam menjaring tamu dari golongan pemerintah.

4.1.5. Berdasarkan perhitungan kai-kuadrat ternyata tidak ada perbedaan yang signifikan antara tu_iuan tamu menginap dengan atribut jasa hotel yang dicari. Jadi tidak diperlukan segmentasi/ pembagian pasar berdasarkan tujuan perjalanan tamu (purpose of trip) dikaitkan dengan pola pemilihan manfaat yang dicari konsumen.

4.1.6. B e berapa kesimpulan lain dari pembahasan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut :

4.1.6.1. Peranan analisis situasi bagi penyusunan r e n c a ­ na pemasaran adalah dalam hal memberi informasi, khususnya dalam mengidentifikasi kekuatan, k e l e ­ mahan. Dan dari kekuatan dan kelemahan tersebut dapat diidentifikasi peluang serta ancaman yang

(5)

d ihadapi hotel "X". Analisis situasi itu sendiri dibagi menjadi 3, yaitu analisis : lingkungan, konsumen dan persaingan.

4.1.6.2. Dari analisis lingkungan dapat diketahui bahwa p ere k o n o m i a n di Jawa Timur mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan daerah lainnya ai Indonesia seiama Liga tahun teranir ini. Ini dapat dilihat dari pertumbuhan GNP/GDP- nya yang lebih besar daripada pertumbuhan GNP/GDP secara nasional. Juga dari kenaikan n i ­

lai i n v e s t a s i n y a . Ini semua secara tidak lang- sung membawa pengaruh yang pcsitif bagi perkem- bangan industri perhotelan di Jawa Timur, k h u ­ susnya Surabaya.

Selain itu u s a h a pemerintah dalam menuni ang in­ dustri pariwisata cukup berhasil, ini dapat dilihat dari pesatnya jumlah wisatawan asing yang da t a n g ke Indonesia, khususnya Jawa Timur, yaitu dari 1.109.977 pada tahun 1987 menjadi 2.281.901 pada tahun 1991. Hal tersebut membawa dam p a k positif secara langsung bagi *industri p erhotelan di Jawa Timur, khususnya Surabaya. Dari segi perhotelan sendiri, dapat dilihat b a h ­ wa usaha jasa perhotelan bintang 3 di Indonesia masih cukup potensial. Hal ini tampak pada dari b a n y a k n y a permohonan investasi untuk hotel

(6)

ber-bintang 3 di Indonesia. Demikian pula dengan p e r kembangan perhotelan bintang 3 di Surabaya yang masih cukup baik, artinya masih belum je- nuh/ over-supply. Ini terlihat dari rata-rata TPK hotel bintang 3 di Surabaya yang menunjukkan grafik yang meningkat, dari 57,61% di tahun 1987 menjadi 70,96% di tahun 1991.

4.1.6.3. Dari analisis persaingan dapat diketahui bahwa pesaing potensial hotel "X" adalah hotel Sahid dan Elmi. Hotel Elmi merupakan pemimpin pasar (market leader) hotel bintang 3 di Surabaya, ini d i t u n j a n g pula dengan fasilitas yang lengkap dan pelayanan yang baik serta tarif yang relatif ekonomis dibanding hotel bintang 3 lainnya di S u r a b a y a .

4.1.6.4. Dalam melihat pasar potensial, khususnya daerah asal tamu, tamu terbanyak berasal dari Jakarta dan Surabaya. Sedang dari luar negeri tamu ter­ banyak berasal dari Asia, khususnya Jepang, T a i ­ wan, Hongkong, dan dari Eropa, khususnya dari Jerman, Italia, Inggris, Belanda dan Perancis. Potensi pasar dilihat dari jenis tamunya, maka terlihat bahwa tamu terbanyak dari golongan b i s ­ nis, kedua dari golongan perjalanan dinas/ pem- erintahan, ketiga dari golongan p e r t e m u a n / c o n ­

(7)

vention, keempat dari golongan berlibur, dan terkhir lain-lain.

4.1.6.5. Dalam pencarian sumber informasi, yang ikut ber- p e n g a r u h dalam proses pengambilan keputusan, dari kuesioner yang disebar d i p e r o l e h hasil b a h ­ wa konsumen memperoleh informasi pertama dari hotel "X" sendiri, kedua dari k.oran/maj a i a h , ketiga dari BPU, keempat dari Yellow Pages, kelima dari RCTI dan keenam dari t e m a n / s a u d a r a . 4.1.6.6. Dilihat dari jenis hotelnya, maka hotel "X" m e ­

rupakan city hotel/commercial hotel, karena le- taknya d i t e n g a h kota/ dikawasan bisnis. Dan ini juga merupakan sebutan bagi hampir semua hotel di Surabaya.

4.1.6.7. Dari hasil analisis. dapat diketahui bahwa s t r a ­ tegi yang diterapkan hotel “X'’ adalah u n d i f f e r ­ entiated m a r keting strategy, dan segmentasi pa- sarnya adalah two stage segmentation, yaitu s e g ­ mentasi berdasarkan tujuan perjalanan dan geo- grafi. P o s i t i oningnya adalah prestige product strategy dan objectivenya untuk tahun ini adalah TPK sebesar 80% pertahun dengan komposisi tamu asing dan lokal 20% dibanding 80%.

4.2. Saran

Dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang dan a n ­ caman yang ada, m aka hotel "X"perlu membenahi

(8)

kekurangan-kekurangan yang ada sehingga dapat mengurangi sekecil mungkin ancaman yang timbul dan sebaliknya menonjolkan kekuatan yang dimiliki sehingga menciptakan peluang bagi hotel "X". Langkah - l a n g k a h yang dapat dilakukan adalah : 4.2.1. Memperbaiki pelayanan dengan cara merenovasi/

mem-* perbarui gedung maupun kamar .* hotel keseluruhan secara b e rtahap mengingat dana yang terbatas. Juga mengganti perlengkapan kamar yang sudah usang d e n ­ gan yang baru dan moderen. Dan yang terpenting adalah meperbaiki sikap dan penampilan karyawan, antara lain dengan melatih karyawan secara berkala serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pelayanan di hotel maupun restoran. Memperbaiki sistem manajemen yang kurang baik, khususnya hu- bungan antar bagian dalam strbktur organisasi yang ada. Latihan bagi para manajer tiap bagian s e h i n g ­ ga para manajer selalu siap akan tugas dan kewaji- bannya dalam memimpin bagiannya.

4.2.2. Melengkapi serta menyempurnakan fasilitas yang s u ­ dah ada, antara lain dengan menyempurnakan sarana komunikasi hotel (telepon, telex, fax., audio v i s ­ ual). Menyempurnakan fungsi fasilitas business centre-nya. Melengkapi hotel dengan business lounge, karena sebagian besar tamu berasal dari kalangan bisnis dan p e m e r i n t a h a n . M enambah daya

(9)

tarik m i salnya dengan membuka restoran yang menye- diakan masakan khusus, seperti masakan khas J e ­ pang, Korea ataupun sea-food. Memperbaiki l i n g k u n ­ gan disekitar hotel, penghijauan eksterior hotel. 4.2.3. Dengan melihat persaingan yang semakin ketat serta

perubahan perilaku konsumen hotel y ang tidak dapat diduga sehelumnya sekaligus untuk mengetahui se- segera mungkin kekurangan dan ancaman yang timbul maka pihak hotel "X" perlu untuk secara ' teratur melakukan riset pasar untuk mengetahui hal terse- but di atas. Dan hotel "X" harus selalu memantau perkembangan hotel saingannya. Dari sini nanti d a ­ pat diketahui peluang dan ancaman yang timbul se- hingga dapat segera diantisipasi langkah-langkah * untuk m e n g h a d a p i n y a .

4.2.4. Melihat potensi pasar luar negeri yang besar, k h u ­ susnya Jepang dan Taiwan, maka perlu membuka agen penjualan/pemasaran di wilayah Asia, terutama di Jepang dan Taiwan, sehingga informasi tentang h o ­ tel "X" dapat diketahui di negara asal wisatawan tersebut. Selain itu, hotel " X “ harus tetap membi- na kerjasama dengan agen pema s a r a n n y a di negara- negara Eropa, bahkan kalau dapat m e n i n g k a t k a n n y a . Juga tetap -diperlukannya m e l aksanakan program sales trip ke kota-kota di Indonesia yang cukup potensial (ini dapat dilihat dari ju m l a h tamu

(10)

ber-a s ber-a l ).

4.2.5. Melakukan kerjasama dengan airlines u n tuk memper- kenalkan package tour dengan tujuan yang belum ditawarkan oleh biro perjalanan lain. Kar e n a k e r ­ jasama ini langsung dilakukan hotel dengan a i r ­ lines, maka harga dapat ditekan karena tidak perlu membayar kepada biro perjalanan. Melakukan kerja- saraa dengan instansi peraerintah di d a e r a h - d a e r a h , m isalnya untuk mengadakan simposium atau seminar di hotel " X " .

4.2.6. Perlu dipikirkan untuk melakukan perluasan hotel, antara lain dengan menambah jumlah kamar hotel. Ini sudah saatnya dipikirkan karena TPK hotel '‘X “ sudah mencapai 70%. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan memperbesar potensi pasarnya, mengingat prospek perhotelan bintang 3 di S urabaya masih cukup p o t e n s i a l .

Referensi

Dokumen terkait

Materi: Diskusi ayat-ayat tentang larangan pergaulan bebas dan perbuatan zina serta hadits terkait.. Pendidik melakukan pengamatan terhadap perilaku peserta didik selama 1

Teacher explains about the generic structure and language feature of procedure text. Teacher plays a video which contains of a procedure to make/to do

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah Keterampila n Memiliki kemapuan mengolah,

Triangulasi teknik yaitu menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, dengan melakukan wawancara, studi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan guru kelas dalam menanamkan disiplin dini pada kelas I SDIT AL- Insyirah sangat penting, peranannya antara lain : Guru sebagai

Healthy coffee milk merupakan kopi susu instan yang terbuat dari kopi 666 (kopi bubuk hitam) dan dicampurkan dengan gula rendah kalori dan juga susu rendah

 Langkah 4: Pada Gambar 6, menampilkan output hasil program dengan memasukkan path direktori output yang ditentukan pada saat menjalankan program pada langkah ke-3

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka secara garis besar telah menjawab masalah dan sub masalah yang terdapat dalam penelitian ini, antara lain: Permasalahan pertama