• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angsa Delia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Angsa Delia"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

I

PENGENALAN

1.1 Asal - Usul

Dari beberapa catatan diketahui bahwa angsa adalah species unggas yang pertama dijinakkan dan berasal dari species angsa liar yang disebut Graylag (Anser anser) dan angsa liar China (Anser cygnoides). Kedua jenis species angsa tersebut sampai sekarang lebih banyak dijumpai dan sangat luas penyebarannya. Bangsa angsa di Asia dan Afrika umumnya merupakan keturunan Anser cygnoides sedang bangsa angsa di Eropa diturunkan oleh Anser anser.

Angsa (Geese) adalah salah satu ternak yang paling awal dimanfaatkan oleh manusia. Di berbagai negara dan wilayah, pemanfaatan angsa beraneka ragam. Di Cina, angsa digunakan oleh orang tua sebagai hadiah bagi anaknya yang baru menikah. Mereka menganggap bahwa angsa adalah perlambang kesuburan dan kesetiaan. Di balik itu, ternyata memang angsa liar adalah hewan yang bersifat monogami. Hewan monogami adalah hewan yang kawin hanya pada satu pasangan. Tetapi karena proses penjinakan (domestikasi) yang dilakukan oleh manusia, angsa tidak lagi bersifat monogami. Angsa sekarang dapat membuahi 4 sampai 5 ekor betina.

Seiring dengan perjalanan waktu, angsa tidak hanya dimanfaatkan sebagai hadiah pernikahan. Penggunaan semakin meluas, orang-orang yang tinggal di belahan bumi utara (di daerah bersalju) pada awal peradaban mereka, bulu-bulu anghsa digunakan sebagai alas tempat tidur sehingga mereka dapat merasakan kehangatan. Selain sebagai pengisi bantal atau kasur, bulu angsa juga digunakan sebagai alat untu menulis pada saat itu. Menggantikan pulpen tentunya. Lemak yang berasal dari angsa pun digunakan untuk menggosok sepatu mereka.

Angsa adalah jenis unggas yang unik. Bila unggas lain dapat memakan biji-bijian, lain halnya dengan angsa. Angsa tidak memakan biji-bijian hanya memakan hijauan. Daya adaptasi angsa juga tinggi, dikondisi yang tidak memungkinkan angsa dapat merawat dirinya sendiri. Meski angsa suka sekali berenang dalam kolam, danau, atau rawa-rawa, tetapi untuk bertahan hidup angsa dapat memanfaatkan reruputan dan gulma yang hidup dimana saja. Kemampuan

(2)

angsa untuk membersihkan rerumputan yang merupakan gulma bagi tanaman pokok sehingga ngsa dijuluki sebagai weeder geese.

Produksi telur per periode atau clutch size tiap spesies tidak berbeda jauh, semisal angsa Canada clutch sizenya sebesar 4 – 7 butir telur, angsa Bar headed 3 – 6 butir, angsa Western bean 3 – 7 butir, angsa Greylag 4 – 6 butir, sedangkan untuk type berat produksi telurnya mencapai 20 – 50 butir per musim. Dewasa kelamin angsa yaitu umur 6 – 7 minggu. Biasanya angsa paling baik dijodohkan sepasang atau bertiga. Angsa jantan yang perkasa akan puas mendapat jodoh dengan 4 atau 5 betina. Apabila mereka telah memilih sendiri pasangannya, maka banyak sekali jantan berpasangan dengan betina yang sama dari tahun ke tahun. Jumlah telur yang dihasilkan pada tahun kedua lebih banyak dari tahun pertama. Prosentase keberhasilan penetasannya pun semaikn baik. Induk angsa dapat terus memproduksi telur hingga umur 10 tahun. Dari hasil penelitian, kemampuan angsa jantan lebih cepat turun dibanding angsa betina.

1.2 Habitat

Angsa adalah unggas setengah air, sangat mampu untuk hidup dan berkembangbiak tanpa memerlukan air untuk berenang. Apabila tersedia air angsa akan menggunakan sebagian waktunya untuk berenang dan beristirahat dalam air, akan tetapi sebagian besar aktivitas makan berlangsung di daratan. Angsa biasanya dipelihara dengan cara dilepas begitu saja pada pekarangan rumah atau ladang. Angsa dapat dilepas atau disebar di padang rumput dengan kepadatan 50-100 ekor per hektar untuk angsa yang sedang tumbuh, dan kurang lebih 20 ekor per hektar untuk angsa bibit.

1.3 Taksonomi

Angsa mempunyai nama ilmiah atau nama latin Olor columbianus. Angsa merupakan salah satu contoh spesies yang termasuk ke dalam ordo natatores. Berikut ini klasifikasi angsa (Olor columbianus).

Kingdom : Animalia Filum : Chordata

(3)

Kelas : Aves Ordo : Natatores Famili : Anatidae Genus : Olor

Spesies : Olor columbianus

1.4 Tingkah Laku

Angsa tergolong sangat bandel dan relatif mudah tumbuh menjadi besar. Secara alamiah angsa-angsa mengerami telur-telurnya walaupun sudah didomestikasi maka sifat mengeram (Mother ability) masih ada kecuali bangsa Touluuse. Angsa merupakan unggas yang paling cerdas dengan daya ingat yang kuat. Dalam keadaan liar monogamous dan setelah didomestikasi berangsur-angsur Polygamous. Pemeliharaan angsa pada umumnya bertujuan untuk produksi daging dan juga sebagai “Weeder” (pembersih rumput-rumputan yang tidak berguna) diperkebunan buah atau kapas.

Selain dimanfaatkan sebagai agen biologis yang dapat membersihkan gulma, angsa juga digunakan sebagai penjaga. Dapat menggantikan peran anjing. Hal ini dikarenakan, angsa mempunyai kebiasaan untuk berteriak kalau ada hewan atau orang asing mendekati wilayahnya. Pemanfaatan angsa seperti ini, banyak dilakukan oleh penduduk Amerika untuk merawat kebun-kebun straberi mereka dari gulma dan menjaganya agar tidak terjadi pencurian.

Buckland dan Guy (1999) dalam Banau (2013) menjelaskan bahwa angsa termasuk unggas yang memiliki intelegensia yang cukup tinggi. Angsa dikenal memiliki daya ingat yang baik dan tidak akan lupa pada seseorang, hewan atau situasi tertentu sehingga sangat baik dijadikan sebagai hewan penjaga. Angsa dapat hidup dengan harmonis dan tidak memiliki sifat kanibalisme. Angsa dapat kembali ke rumah walaupun pergi sejauh 5 km atau lebih. Angsa dapat hidup pada berbagai kondisi lingkungan, mulai dari yang panas sampai yang dingin. Hanya saja ketika angsa baru dilahirkan sampai umur 1 minggu angsa harus dijaga dari suhu udara yang dingin

(4)

1.5 Perkembangan Dan Penyebaran

Angsa adalah anggota terbesar dari famili Anatidae, dan merupakan salah satu burung air terbesar yang dapat terbang. Spesies terbesar dari angsa, yaitu Angsa Putih, Angsa Trompet, dan Angsa Whooper dapat mencapai panjang 60 inci dan berat 50 pound. Bentangan sayap mereka dapat mencapai panjang tiga meter. Dibandingkan dengan saudaranya, angsa berleher pendek, angsa berukuran lebih besar dalam ukuran dan secara proporsional memiliki kaki dan leher yang lebih besar. Pada angsa dewasa, mereka mempunyai tanda berupa kulit yang tidak ditutupi bulu di antara mata dan paruh. Angsa jantan dan betina mirip, tidak menunjukkan sifat dimorfisme seksual. Namun ukuran angsa jantan umumnya lebih besar dan lebih berat.

Spesies di belahan bumi utara memiliki warna bulu yang putih bersih, namun angsa di belahan bumi selatan campuran warna hitam dan putih. Angsa Hitam Australia (Cygnus atratus) berwarna hitam secara keseluruhan kecuali bulu yang dugunakan untuk terbang pada bagian sayapnya. Angsa hitam muda berwarna abu-abu cerah. Di Amerika Selatan, Angsa Berleher Hitam memiliki leher berwarna hitam sesuai namanya. Kaki angsa umumnya berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Warna paruh bervariasi; spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning. Yang lainnya berwarna merah dan hitam.

Angsa umumnya terdapat di daerah beriklim sedang, jarang terdapat di daerah tropis. Lima spesies terdapat di belahan bumi utara, satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia Baru, sisanya tersebar di Amerika Selatan. Angsa tidak terdapat di Asia tropis, Amerika Tengah, bagian utara Amerika Selatan, dan seluruh Afrika.

Bangsa angsa yang telah dibudidayakan adalah chinese geese. Chinese geese merupakan salah satu bangsa angsa yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan Indonesia (Yuwanta, 1999). Chinese geese berasal dari daerah sekitar Cina, Siberia dan India. Angsa ini dikembangkan dari swan goose (Bartlett, 1995). Angsa jenis ini merupakan angsa jenis sedang berwarna terang, dengan berat

(5)

antara 8-12lbs (4-6 kg), serta dapat dijadikan sebagai penghasil telur yang baik (Ashton and Ashton, 2005).

Buckland dan Guy (1999) menjelaskan bahwa ada dua varietas angsa chinese, yaitu white chinese geese dan brown chinese geese, namun white chinese geese yang lebih popular. White chinese geese memiliki shank, paruh dan knob yang berwarna orange sedangkan brown chinese geese memiliki shank orange namun paruh dan knobnya berwarna hitam atau hijau sangat tua. Knob dapat dijadikan sebagai identifikasi jenis kelamin ketika usia 6-8 minggu, dan tidak mungkin sebelum itu. Knob pada jantan lebih besar daripada knob pada betina. Chinese geese memiliki bobot yang relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan angsa bangsa lain.

Angsa chinese memiliki produksi telur yang tinggi, yaitu mencapai 100 butir telur selama 5 minggu masa bertelur sedangkan bangsa angsa yang lain produksinya hanya mencapai 40-60 butir telur. Telur angsa chinese memiliki bobot yang ringan apabila dibandingkan dengan bangsa angsa yang lain. Bobot telur angsa chinese rata-rata 120 g/butir sedangkan bangsa angsa yang lain bobot telurnya dapat mencapai 140-210 g/butir.

(6)

II

CIRI FISIK, ANATOMI, DAN MORPHOLOGI

2.1 Ciri Fisik, Anatomi dan Morphologi Angsa

Angsa merupakan salah satu jenis unggas yang memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah pertumbuhannya cepat, memiliki efisiensi pakan yang tinggi dengan konversi pakan yang rendah, serta memiliki daya tahan terhadap penyakit yang tinggi dibandingkan dengan jenis unggas yang lainnya. Selain memiliki kelebihan yang telah dijelaskan di atas, angsa pun memiliki kelemahan yaitu 1) siklus reproduksi yang lambat, 2) reproduksi tergantung pada musim, serta 3) perilaku kawin secara monogami (Yuwanta, 1999). Meskipun angsa termasuk kedalam kelompok unggas, namun perilaku makannya lebih mirip ruminansia daripada unggas. Paruh dan lidahnya memudahkannya untuk merumput (Nowland dan Bolla, 2005).

Dilihat dari bentuk luarnya, angsa berada diantara itik dan undan (swan). Setiap jenis unggas memiliki ciri-ciri fisik atau bentuk luar yang berbeda-beda satu sma lain, tetapi secara umum angsa memiliki leher yang panjang dan didaerah pipi (lore) berbulu. Dalam keadaan liar (feral) warna bulu anatara jantan dan betina sama, kecuali pada beberpa bangsa tetentu saja yang berbeda.

Paruh dan lidah angsa teristimewa dilengkapi untuk merumput. Paruhnya merupakan pinggir yang bergerigi tajam diperlukan untuk memotong dan memisahkan rumput dan jaringan tumbuh-tumbuhan lainnya secara mudah. Ujung lidahnya ditutupi dengan penonjolan-penonjolan keras menyerupai rambut mengarah ke tenggorokan, yang secara cepat membawa potongan-potongan rumput dan tumbuh-tumbuhan lain ke dalam tenggorokan. Lapisan kasar pada ujung lidah tersebut memungkinkan angsa menggigit rerumputan dan tumbuh-tumbuhan lebih dekat ke tanah dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan domba. Karena hal tersebut, penggembalaan berlebihan harus dihindari, menjaga agar tanah menjadi gundul.

Angsa sebenarnya tidak mempunyai tembolok untuk menyimpan makanannya: yang dimilikinya adalah pelebaran pada ujung kerongkongan

(7)

proksimal terhadap empedal yang berfungsi sebagai alat penyimpanan makanan sementara.

III

FASE PERTUMBUHAN 31. Fase Pertumbuhan Angsa

Pertumbuhan terjadi melalui dua fase besar yaitu prenatal dan postnatal. Prenatal merupakan proses pembentukan organ-organ tubuh, sedangkan postnatal merupakan proses peningkatan ukuran dan sistem dari kematangan tubuh dan perkembangannya (Herren, 2000). Fuller (2004) menyatakan bahwa pertumbuhan jaringan dimulai dari pertumbuhan tulang, otot dan terakhir lemak.

Pertumbuhan pada ternak berlangsung cepat sejak lahir sampai mencapai dewasa tubuh, yang mana tulang dan jaringan otot tumbuh secara teratur. Setelah ternak mencapai dewasa kelamin, pertumbuhan tetap berlanjut meskipun kecepatan pertumbuhan lebih lambat. Pertumbuhan otot dan tulang akan berhenti saat dewasa tubuh. Dewasa tubuh merupakan fase yang menunjukan bahwa ternak telah mencapai rataan pertumbuhan dan efisinsi pakan terbesar (Herren, 2000). Lawrie (2002) menyatakan bahwa proporsi tulang akan semakin menurun ketika umur hewan semakin tua.

Fase pertumbuhan dibagi kedalam dua fase, fase pertama adalah fase yang memiliki karakteristik pertumbuhan yang pesat yaitu umur satu hari sampai empat minggu. Fase kedua adalah fase antara umur lima sampai delapan minggu dengan pertumbuhan yang lebih lambat daripada fase pertama (Labatut, 1999). Periode stater angsa akan berakhir pada umur empat minggu dan akan memasuki periode grower sampai umur 36 minggu (Yuwanta, 1999). Bobot badan angsa akan meningkat mencapai 50% sampai umur dua bulan (Nowland dan Bolla, 2005). Buckland dan Guy (1999) menjelaskan bahwa angsa akan mencapai bobot badan 1,68 kg, 4,20 kg, 5,74 kg dan 7,1 kg pada saat umur 3, 6, 9 dan 12 minggu. Angsa umur 12-14 minggu mempunyai bulu-bulu pendek yang banyak dan sulit untuk dicabut dan dibersihkan.

Setelah melewati umur 14 minggu bulunya akan semakin membaik dan sempurna (Dinas Peternakan Jawa Timur, 2006). Pernyataan ini bertentangan dengan pendapat Yuwanta (1999) yang menyatakan bahwa angsa akan memiliki bulu dengan kualitas yang baik pada umur 100-110 hari dan beberapa varietas lain

(8)

dapat dicapai pada umur 50 hari. Berbeda pula dengan pendapat Buckland dan Guy (1999), menurutnya bulu angsa akan sempurna pada umur lima minggu.

(9)

IV

TIPE DAN BANGSA

Berbeda dengan ayam atau itik, maka penggolongan angsa didasarkan pada ukuran badan dan tujuan pemeliharaan karena pada umumnya tujuan pemeliharaan adalah produksi daging. Di luar negeri terdapat beberapa bangsa, sedangkan di Indonesia hanya terdapat satu bangsa yaitu Bangsa Chinese. Adapun Tipe dan Bangsa angsa adalah :

Tipe berat : 8.200 – 11.800 gram (African, Emden, Tolouse)

Tipe sedang : 4.500 – 8.200 gram (Buff, Canada, Chinese, Pilgrim, Sabastopol) Tipe ringan : 2.000 – 2.500 gram ( Egyptian)

A. Tipe Berat African

 Standar berat badan ♀ : 8,2 kg, ♂ : 9,1 kg.  Kepala berwarna coklat muda dengan jambul

hitam, paruh hitam, mata coklat tua.

 Warna bulu coklat muda (punggung dan sayap), warna lebih terang pada leher, dada, tubuh bawah.

 Produksi telur baik, tumbuh cepat, masak dini.  Kurang disukai sebagai pedaging karena

(10)

Emden

 spesies burung angsa berasal dari Hanover

Jerman.

 Prodiksi telur baik, 35 – 40 butir.

 Mereka lebih tenang daripada spesies burung

angsa lain.

 Bibir adalah warna oranye terang.  Kaki dipenuhi dengan bulu putih.

 Berat badan angsa jantan bisa mencapai 14

kg dan angsa betina 9 kg

Tolouse

 Spesies ini berasal dari Perancis.  Bibir dan kaki berwarna oranye.  Leher perut dan ekor berwarna putih.  Badan lebar dan dalam, bulu longgar.  Mata coklat gelap.

 Warna bulu punggung abu – abu tua, bagian

– bagian tubuh lain berwarna lebih muda, bagian abdomen berwarna putih.

 Berat badan angsa jantan bisa sampai 14 kg

dan betina adalah 9 kg.

B. Tipe Sedang Buff

 Standar berat badan ♀ : 7,3 kg, ♂ : 8,2 kg.

 Warna dark buff (kekuningan) pada punggung, light buff pada dada dan putih pada badan bagian bawah.

(11)
(12)

Canada : Unggas liar

 Standar berat badan ♀ : 4,5 kg, ♂ : 5,5 kg.  Leher panjang dan langsing.

 Posisi tubuh sejajar tanah.

 Monogami, masak lambat, produksi telur rendah.

 Jantan sering disilangkan menghasilkan anak yang steril dan kualitas daging baik.

 Dikenal sebagai hewan ornamen. Cina

 Spesies ini lebih kecil dari Tolous dan Emden.  Ada dua jenis burung angsa Cina. Angsa hitam

dan angsa putih.

 Standar berat badan ♀ : 4,5 kg, ♂ : 5,5 kg.  Masak dini, tumbuh cepat

 Daging sangat disukai.

 Prodiksi telur baik, 40 – 65 butir.  Bulu dan bibir yang berwarna coklat.

 Bibir dan kaki angsa putih adalah warna

oranye terang. Feather benar-benar putih.

 Dikenal sebagai hewan ornamen / pameran.

Pilgrim

 Standar berat badan ♀ : 5,9 kg, ♂ : 6,4 kg.  Colour sexing : DOG ♂ putih agak krem, sedang

♀ abu – abu.

 ♂ dewasa, bulu putih, mata biru.

(13)

Sabastopol

 Standar berat badan ♀ : 5,5 kg, ♂ : 6,4 kg.  Warna bulu putih.

 Bulu pada punggung : panjang, tebal dan melengkung, sedangkan pada bagian bawah tubuh keriting dan pendek.

 Dikenal sebagai hewan ornamen / pameran, sangat atraktif.

C. Tipe Ringan Egyptian

 Standar berat badan ♀ : 2,0 kg, ♂ : 2,5 kg.  Kaki panjang

 Bulu abu – abu dan hitam dengan bercak – bercak

 putih, coklat dan buff.

(14)

V

TATALAKSANA PEMELIHARAAN

5.1 Penetasan Telur

Perbandingan 1 ekor jantan dengan 4 atau 5 betina, presentase keberhasilan penetasannya akan semakin baik. Induk angsa dapat terus memproduksi telur sampai 10 tahun. kemampuan reproduksi angsa jantan lebih cepat menurun dibandingkan angsa betina.

Pada musim hujan telur dijaga dengan baik agar temperatur pada tempat penyimpanan telur adalah 7 sampai 13°C dengan kelembaban relatif paling kecil 70%. Bila telur akan disimpan lebih dari dua hari, balikkan tiap hari agar prosentase penetasannya meningkat. Masa penginkubasian telur angsa yaitu antara 29 sampai 30 hari.

Telur angsa yang baik ditetaskan dengan berat 140 – 200 gram. Penetasan dapat secara alamiah maupun buatan. Penetasan alamiah dilakukan dengan pengeraman induknya maupun induk unggas lain, sedangkan penetasan buatan dilakukan dengan campur tangan manusia berupa mesin penetasan. Masa pengeraman untuk jenis ringan berkisar 28 – 30 hari, sedangkan jenis berat 34 – 35 hari. Anak angsa yang baru menetas masih memerlukan induk buatan (Brooder) sampai 4 minggu (kandang khusus). Setelah umur lebih dari 1 bulan, maka anak angsa dilepas bebas (free range) dengan memberikan peneduh sebagai kandang (shades).

5.2 Pemeliharaan

Langkah awal yang diperlukan dalam pemeliharan angsa adalah pemilihan bibit angsa. Memilih bibit tergantung dari tujuan pemeliharaannya, bila untuk sekedar hobi maka akan banyak pilihan karena sifatnya kesukaan pribadi. Untuk keperluan produksi daging atau telur, pilihan menjadi lebih terbatas karena harus memperhitungkan faktor ekonomis yaitu ongkos produksi yang harus lebih rendah dari harga jual. Buckland dan Guy (1999) menyatakan bahwa keberhasilan dalam memelihara angsa adalah tergantung pada pemeliharaan periode brooding.

(15)

Pengaturan suhu adalah salah satu yang dibutuhkan dan pada angsa pengaturan suhu ini dibutuhkan sampai tiga minggu setelah lahir. Sedapat mungkin dalam pemanasan tidak terjadi perubahan suhu yang besar dan tiba-tiba. Oleh sebab itu disarankan suhu pemanas harus stabil dan menyala selama 24 jam. Sesaat setelah lahir suhu yang baik untuk anak angsa adalah 36-37°C dan dapat diturunkan menjadi 32-33°C pada akhir minggu pertama, serta sampai 23-25°C pada minggu kedua. Setelah memasuki minggu ketiga tidak ada suhu yang disarankan, namun batasan suhu yang diijinkan adalah diatas 20°C karena pertumbuhan bulu akan sempurna pada umur lima minggu. Secara naluriah, angsa tergolong binatang yang tidak suka di kandangkan, biasanya mereka berkeliaran di halaman rumah. Kandang diperlukan sebagai tempat berteduh dari hujan lebat dan angin kencang, disamping sebagai tempat tidurnya. Ukuran kandang yang dianggap memadai untuk tiap ekor angsa adalah 1x1 meter persegi ditambah 3x1 meter persegi sebagai pekarangannya. Atap kandang diusahakan tidak bocor agar waktu hujan kandang tetap kering. Angsa sering dianggap tidak bisa dipisahkan dengan air (kolam). Sebenarnya tidak demikian, angsa dapat menjadi ternak peliharaan yang baik dipekarangan rumah.

5.3 Pemberian Makanan

Swan (Angsa) pada umumnya makan pakan dari sumber alami. Adapun pakan alami yang biasa angsa makan yaitu :

 Rerumputan

 Daun-daun kecil

 Siput

 Keong

 Cacing

 Berbagai jenis serangga

Angsa makan di daratan dan di air. bersifat herbivora, dimana sejumlah kecil hewan menjadi mangsa mereka. dengan menyaring air yang terdiri dar2i akar-akaran, batang, dan daun tanaman dalam air. Makanan angsa harus dibuat berbeda

(16)

disesuaikan dengan umur dan tujuan pemeliharaan. Menurut NRC (National Research Council) 1994, bahwa kebutuhan ransum angsa adalah sbb.

Fase Starter (awal) = PK 22 %, EM 2900 KKal/Kg Fase Grower ( tumbuh) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg Pembibitan (Breeding) = PK 15 %, EM 2900 KKal/Kg Kebutuhan ransum angsa dewasa 250 – 300 gram/ekor/hari.

Pemasaran umur 14 – 18 minggu dan dapat dipercepat 10 minggu berupa Green geese.

Masa pembiakan, pemberian 15% protein ditambah vitamin dalam kadar yang sama seperti untuk ayam dalam masa pembiakan dianggap telah cukup memenuhi kebutuhan nutrisi. Makanan sebaiknya tetap tersedia, demikian pula halnya dengan kulit kerang dan pasir. Makanan lainnya tidak ada yang spesifik, dedak dicampur sayuran atau sisa makananpun tidak menjadi masalah. Angsa sangat lahap dalam memakan rumput atau daun-daunan. Makanan diberikan dalam kandang dengan baskom plastik yang terbuka. minumannya berada di luar kandang untuk menjaga agar kandang tetap kering.

Jenis pakan yang digunakan untuk anak angsa biasanya memiliki perbandingan yang hampir sama dengan bebek, tapi karena angsa menunjukan pertambahan bobot badan yang cepat selama empat minggu pertama, maka memerlukan pakan dengan kandungan protein yang lebih tinggi (Nowland dan Bolla, 2005). Pada periode starter secara normal angsa membutuhkan protein kasar antara 16-18 % dan energi metabolis antara 2.600-2.900 kkal ME/kg. Angsa pada periode ini akan mengkonsumsi sebanyak 7-8 liter. Ruang untuk tempat pakan dan tempat minum yang dibutuhkan pada periode ini adalah 1,5 cm dan 2 cm setiap satu angsa (Buckland dan Guy, 1999). Angsa varietas besar dapat mencapai pertambahan bobot badan 85-100 g per hari (Nowland dan Bolla, 2005). Pakan angsa 80% berasal dari rumput, sehingga suatu usaha peternakan angsa akan sangat membutuhkan padang rumput (Bartlett, 1995). Makanan sebaiknya diberikan dalam baskom atau wadah plastik yang terbuka yang disimpan di dalam kandang. Air minumannya diusahakan berada di luar kandang untuk menjaga agar kandang tetap kering.

(17)

Dibawah ini adalah tabel komposisi nutrisi sebagai acuan apabila memungkinkan untuk memberikannya.

Tabel.1 Komposisi Nutrisi

Komposisi bahan Starter

Grower-Finisher(Range)

Ground yellow corn 15 20

Ground barley 20 25

Ground oats 20 25

Meat scrap (50%) 2 3

Soybean oil meal (47%) 21,5 4

Dried whey 2

-Dehidrated alfalfa meal (17%) 3

-Dicalcium phosphate 0,5 -Iodized salt 1 1 TOTAL 100 100 Tambahan: Riboflavin 2 gram/ton -Niacin 20 gram/ton -Vitamin B12 6 miligram/ton -5.4 Manajemen Kesehatan

Penyakit yang suka menyerang angsa seperti juga penyakit yang suka menyerang itik, karena kedua hewan ini sama – sama unggas air. Karena angsa tidak dikandangkan, maka penyakit yang menyerang biasanya dari makanan yang ia makan. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti Salmonelosis yang disebkan oleh bakteri salmonella.

Untuk mencegah agar angsa tidak terkena penyakit memang sulit, dikarenakan aktivitas angsa yang sangat mobile dan senang bergerombol. Jika diberikan pakan sendiri haruslah diberikan dalam keadaan yang higienis, karena faktor higienis ini sangat penting dalam rangka pengendalian penyakit.

VI

KANDUNGAN NUTRISI DAGING ANGSA

(18)

Daging angsa berwarna lebih gelap diseluruh tubuhnya dan memiliki aroma yang lebih menyengat dibandingkan dengan kalkun. Lemak daging angsa memiliki rasa yang lebih gurih dan lebih padat (Berberoglu, 2004). Angsa biasanya dijual saat liburan musim panas. Angsa muda (disebut juga green geese) dipasarkan saat mencapai berat 5-6 kg dan berumur 10-13 minggu. Bila pemeliharaan lebih dari 13 minggu, bulu halus akan tumbuh sehingga menyulitkan dalam pemrosesan, selain itu pertumbuhan bobot badan angsa setelah umur 13 minggu akan lebih lambat (Nowland and Bolla, 2005).

Rosinski (1999) menjelaskan bahwa persentase karkas angsa umur 8 dan 12 minggu adalah 56,7% dan 61,4%. Angsa memiliki kandungan asam lemak jenuh 50,4% dan asam lemak tak jenuh 49,6% (Yuwanta, 1999). Kandungan nutrisi daging angsa apabila dibandingkan dengan daging ayam disajikan pada Tabel.

Tabel.2 Kandungan Nutrisi Daging Angsa dan Ayam

Ternak angsa telah popular khususnya di Eropa bagian barat, namun baru mencapai 4-7% dari total produksi unggas. Penghasil angsa terbanyak di Eropa bagian barat adalah Honggaria, Polandia dan Romania. Angsa juga diproduksi di Republik Ceko dan Slovakia. Angsa dapat digunakan untuk menghasilkan daging, bulu, atau untuk menghasilkan minyak hati tergantung pada negara dan sistem produksinya (Buckland dan Guy, 1999).

VII

(19)

7.1 Istilah-Istilah Pada Ternak Angsa

 Anser cygnoides = Nama lain untuk angsa liar yang diduga merupakan leluhur (ancestor) dari angsa domestic yang kita kenal sekarang, khususnya bangsa angsa afrika dan china

 Branta = Nama genus dari angsa liar. Salah satu anggotanya ialah angsa liar Canada (Branta canadaensis).

 Brecon Buff = Salah satu bangsa angsa (goose) yang termasuk tipe medium (sedang).

 Embden Geese = salah satu angsa tipe berat yang terkenal

 Gaggle = Sekelompok angsa

 Gander = Angsa jantan dewasa.

 Gosling = Anak angsa atau angsa muda.

 Weeder = Angsa sebagai pembersih tanaman misal rumput-rumputan.

 Goose = Nama umum dari angsa (geese = jamak), juga istilah angsa betina.

 Green Geese = Angsa muda dipasarkan umur 8 – 10 minggu.

 Pate de foice gras = Hati angsa yang banyak mengandung lemak karena force feeding dg butiran.

(20)

Andi Bakhtiar Arsyad. 2013. Beternak Angsa Dipekarangan. Diunduh dari http://jerujulayang.blogspot.com/2013/07/beternak-angsa-di-pekarangan-rumah_15.html, pada hari Rabu pukul 10.35 WIB.

Ashton, R., Hague, L., Brandreth, M., Warthington, D., dan Cropper, S., 2005, A simulation-based study of a NHS Walk-in Centre, Journal of the Operational Research Society 56, 153-161.

Banau. 2013. Angsa. Diunduh dari http://banau291.blogspot.com/, , pada hari Rabu pukul 10.35 WIB.

Bartlett, C.1995. McKinsey & Company : Managing Knowledge and Learning. Hardvard Business School Press, Boston.

Fuller, R. 2004. History and Development of Probiotics. In Probiotics the Scientific basis. Edited by Fuller. Chapman and hall. London.

Herren, R. 2000. The Science of Animal Agriculture. 2nd Edition. Delmar, New York.

Indrawirawan Mursalim. 2011. Mengenal Angsa dan Manfaatnya. Diunduh dari

http://worldpeternakan.blogspot.com/2011/09/mengenalangsa-dan-manfaatnya-angsageese.html, pada hari Rabu pukul 10.35 WIB.

Lawrie, R.A. 2002. Ilmu Daging. Terjemahan Aminuddin Parakkasi. UI-Press, Jakarta.

Nowland, W.J., dan Bolla,S., 2005. Modern Poultry Management In Australia. Rigney United, Perth.

(21)

Rosinski, P. 1999. Coaching from Multiple Perspectives. Int. Journal of Coaching in Organization. 4(4): 16-23.

Ternakapaaja. 2014. Bangsa-bangsa dan Cara Pemeliharaan. Diunduh dari

http://ternakapaaja.blogspot.com/2014/08/bangsa-bangsa-dan-cara-pemeliharaan.html, pada hari Rabu pukul 10.35 WIB.

Referensi

Dokumen terkait

Bahasa adalah suatu lafadz yang digunakan manusia untuk menyampaikan maksudnya. Allah menciptakan perbedaan lisan maka dari itulah timbul bermacam-macam bahasa di dunia

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Isma Coryanata (2007) mengenai akuntabilitas, partisipasi masyarakat, transparansi kebijakan publik sebagai pemoderating

Diharapkan dengan dikeluarkan kebijakan tersebut, selain dapat dijadikan sebagai petunjuk pelaksanaan kerja (Juklak) dan petunjuk pelaksanaan teknis (Juknis), dan

yang telah mencerminkan mereka dalam banyak interaksi yang telah dilakukan dengan

mengembangkan sekolah, khususnya dari sumber daya manusia, (2) sistem manajemen mutu dalam penilaian kinerja guru sangatlah berperan penting untuk meningkatkan kualitas guru

Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilakukan bahwa masih begitu banyak kuman yang ditemukan di ruang ICU dengan pola kuman yang berbeda-beda, untuk

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan seberapa tinggi tingkat kinerja guru; (2) seberapa tinggi tingkat stres kerja guru; dan (3) menemukan hubungan

Perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan merokok dengan nilai indeks eritrosit pada perokok dalam jumlah sampel yang lebih besar dalam populasi tertentu.. Perlu